1

4
1. Suhu a. Pengertian Suhu merupakan salah satu faktor yang sangat penting dalam mengatur proses kehidupan dan penyerapan organisme. Proses kehidupan vital yang sering disebut proses metabolisme. Hanya berfungsi dalam kisaran suhu yang relatif sempit. Biasanya 0 0 C-4 0 C (Nybakken 1992 dalam sembiring, 2008) Menurut Handjojo dan Djoko Setianto (2005) dalam Irawan (2009), suhu air normal adalah suhu air yang memungkinkan makhluk hidup dapat melakukan metabolism dan berkembang biak. Suhu merupakan faktor fisik yang sangat penting di air b. Faktor-Faktor yang mempengaruhi suhu Pola temperature ekosistem air dipengaruhi oleh berbagai faktor seperti intensitas cahaya matahari, pertukaran panas antara air dengan udara sekelilingnya, ketinggian geografis dan juga oleh faktor kanopii (penutup oleh vegetari) dari pepohonan yang tumbuh sel tepi (Brehm dan Melfering, 1990, dalam Barus, 2010). Disamping itu pola temperature perairan dapat dipengaruhi oleh faktor-faktor anthrcopogen (faktor yang diakibatkan oleh aktifitas manusia) seperti limbah panas yang berasal dari pendinginan pabrik. Pengunduran BAS yang menyebabkan hilangnya perlindungan sehingga badan air terkena cahaya matahari secara langsung. Hal ini terutama akan menyebabkan peningkatan temperatur suatu sistem perairan (Barus, 2001) Faktor-faktor yang mempengaruhi distribusi suhu dan salinitas di perairan ini adalah penyerapan panas (heat flux) curah hujan (prespiration) aliran sungai (Flux) dan pola sirkulasi air (Hadikusumah, 2008) a. Pengertian Kedalaman merupakan parameter yang penting dalam memecahkan masalah teknik berbagai pesisir seperti erosi. Pertambahan stabilitas garis pantai, pelabuhan dan kontraksi, pelabuhan, evaluasi, penyimpanan pasang surut, pergerakan, pemeliharaan, rute navigasi (Roonawale et al, 2010)

description

ko

Transcript of 1

Page 1: 1

1. Suhua.    Pengertian

Suhu merupakan salah satu faktor yang sangat penting dalam mengatur proses kehidupan dan penyerapan organisme. Proses kehidupan vital yang sering disebut proses metabolisme. Hanya berfungsi dalam kisaran suhu yang relatif sempit. Biasanya 00C-40C (Nybakken 1992 dalam sembiring, 2008)

Menurut Handjojo dan Djoko Setianto (2005) dalam Irawan (2009), suhu air normal adalah suhu air yang memungkinkan makhluk hidup dapat melakukan metabolism dan berkembang biak. Suhu merupakan faktor fisik yang sangat penting di airb.    Faktor-Faktor yang  mempengaruhi suhu

Pola temperature ekosistem air dipengaruhi oleh berbagai faktor seperti intensitas cahaya matahari, pertukaran panas antara air dengan udara sekelilingnya, ketinggian geografis dan juga oleh faktor kanopii (penutup oleh vegetari) dari pepohonan yang tumbuh sel tepi (Brehm  dan Melfering, 1990, dalam Barus, 2010). Disamping itu pola temperature perairan dapat dipengaruhi oleh faktor-faktor anthrcopogen (faktor yang diakibatkan oleh aktifitas manusia) seperti limbah panas yang berasal dari pendinginan pabrik. Pengunduran BAS yang menyebabkan hilangnya perlindungan sehingga badan air terkena cahaya matahari secara langsung. Hal ini terutama akan menyebabkan peningkatan temperatur suatu sistem perairan (Barus, 2001)

Faktor-faktor yang mempengaruhi distribusi suhu dan salinitas di perairan ini adalah penyerapan panas (heat flux) curah hujan (prespiration) aliran sungai (Flux) dan pola sirkulasi air (Hadikusumah, 2008)

a.    PengertianKedalaman merupakan parameter yang penting dalam memecahkan

masalah teknik berbagai pesisir seperti erosi. Pertambahan stabilitas garis pantai, pelabuhan dan kontraksi, pelabuhan, evaluasi, penyimpanan pasang surut, pergerakan, pemeliharaan, rute navigasi (Roonawale et al, 2010)

Batimetti (dari bahasa Yunani. Barus, berarti kedalam dan ukuran) adalah ilmu yang mempelajari kedalaman di bawah air dan studi tentang tiga dimensi lantai samudra atau danau. Sebuah peta gatimetri umumnya menampilkan relief pantai atau daratan dengan garis-garis kontor (Contor lines) yang disebut kontor kedalaman (depth contous atau subath) (Aridianto, 2010)b.    Faktor-Faktor yang mempengaruhi

Menurut Ariana (2002) bathmmetri adalah ukuran tinggi rendahnya dasar laut. Perubahan kondisi hidrografi di wilayah perairan laut dan pantai di samping disebabkan oleh fenomena perubahan penggunaan lahan di wilayah tersebut dan proses-proses yang terjadi di wilayah hulu sungai. Terbawanya berbagai material

Page 2: 1

partikel dan kandungan oleh aliran sungai semakin mempercepat proses pendangkalan di perairan pantai.

Kedalaman perairan sangat berpengaruh terhadap kualitas air pada lokasi tersebut. Lokasi yang dangkal akan lebih mudah terjadinya pengadukan dasar akibat dari pengaruh gelombang yang pada akhirnya kedalaman perairan lebih dari 3 m dari pengaruh gelombang yang pada akhirnya kedalaman perairan lebih dari dasar jaring (Setiawan, 2010)

Pelapisan ini terjadi karena suhu permukaan air lebih tinggi dibanding

dengan suhu air dibagian bawahnya. Stratifikasi suhu pada kolom air

dikelompokkan menjadi tiga yaitu:

1. Lapisan epilimnion yaitu lapisan sebelah atas perairan yang hangat

dengan penurunan suhu relatif kecil (dari 32° C menjadi 28° C).

2. Lapisan kedua disebut dengan lapisan termoklin yaitu lapisan tengah

yang mempunyai penurunan suhu sangat tajam (dari 28° C menjadi

21° C).

3. Lapisan ketiga disebut lapisan hipolimnion yaitu lapisan paling bawah

di mana pada lapisan ini perbedaan suhu sangat kecil relatif konstan.

Stratifikasi suhu ini terjadi karena masuknya panas dari cahaya matahari

ke dalam kolom air yang mengakibatkan terjadinya gradien suhu yang vertikal.

Pada kolam yang kedalaman airnya kurang dari 2 meter biasanya terjadi

stratifikasi suhu yang tidak stabil. Oleh karena itu, bagi para pembudidaya ikan

yang melakukan kegiatan budi daya ikan kedalaman air tidak boleh lebih dari 2

meter. Selain itu untuk memecah stratifikasi suhu pada wadah budi daya ikan

diperlukan suatu alat bantu dengan menggunakan aerator/blower/ kincir air.

 Perubahan suhu dari keadaan normal menjadi lebih panas atau lebih

dingin di suatu perairan dapat dipengaruhi oleh keadaan alam seperti

pemanasaan oleh matahari, perubahan musim, gejala pergeseran dasar perairan,

letusan gunung merapi bawah laut dan sebagainya. Setiap jenis ikan biasanya

mempunyai kisaran suhu di perairan yang cocok. Dalam keadaan suhu normal

metabolisme maupun tingkah laku ikan akan berjalan dengan normal juga.

Page 3: 1

Namun bila terjadi perubahan suhu, respon yang diberikan oleh ikan akan

menunjukan penyesuaian metabolisme tubuhnya terhadap lingkungan untuk

mempertahankan kehidupannya.