1
-
Upload
lea-afriana -
Category
Documents
-
view
218 -
download
2
description
Transcript of 1
LEMBAR PENGESAHAN USULAN
PKM-GT
1. Judul Kegiatan : Pembuatan Pakan Ikan Alternatif Berbasis Eceng Gondok
(Eichhornia crassipe) Sebagai Upaya Meningkatkan
Keindahan Danau Toba dan Mengurangi Biaya Produksi
Pakan Ikan
2. Bidang Kegiatan : PKM-GT
3. Bidang Ilmu : MIPA
4. Ketua Pelaksana Kegiatan
a. Nama Lengkap : Willy F Sitanggang
b. NIM : 408231050
c. Jurusan : Kimia
d. Universitas : Universitas Negeri Medan
e. Alamat Rumah : Jl.Rela Gg.Mualnauli Pancing Medan
f. No. HP : 085261095668
g. Alamat Email : [email protected]
5. Anggota Pelaksana Kegiatan : 2 orang
6. Dosen Pendamping
a. Nama Lengkap : Dra.Murniaty Simorangkir, M.s
b. NIP : 195905041984032001
c. Alamat Rumah : Jl.Sei Suguti 35Medan Petisah
d. No. Telp/HP : (061) 4569839 / 085297841760
Medan, 28 Februari 2011MenyetujuiPembantu Dekan III Ketua PelaksanaBidang Kemahasiswaan
(Drs. Asrin Lubis, M.Pd) (Willy F. Sitanggang)NIP. 196010021987031004 NIM. 408231050
Pembantu Rektor III Dosen PendampingBidang Kemahasiswaan
(Dr. Biner Ambarita, M.Pd) (Dr a.Murniaty Simorangkir, M.s) NIP.195701151984031004 NIP. 195905041984032001
1
Kata Pengantar
Puji dan syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Penyayang, atas rahmat-
Nya kami dapat menyelesakan karya tulis ini. Karya tulis ini disusun sebagai suatu
gagasan tertulis untuk diikutkan dalam lomba PKM ( Program Kreativitas
Mahasiswa) yang diadakan dan didanai oleh Dikti untuk mengembangkan bakat dan
kreativitas mahasiswa untuk memberikan gagasannya. Karya tulis ini berisi tentang
gagasan . Penulis berharap, gagasan tersebut dapat dijadikan salah satu alternatif
dalam pencegahan maraknya tumbuhan eceng gondok yang mengotori kebersihan
dan keindahan Danau Toba. Dalam buku ini juga dijelaskan tentang bagaimana
proses pemanfaatan eceng gondok ini menjadi pakan ikan. Dalam kesempatan ini,
kami ucapkan terima kasih yang setulusnya kepada dosen pembimbing kami, Ibu
Dra.Murniaty Simorangkir, M.s yang telah memberikan bimbingan, dorongan, dan
perhatian dalam penyusunan karya tulis ini. Semoga gagasan ini, dapat dijadikan
pilihan hingga dapat memberikan manfaat kepada masyarakat sekitar Danau Toba.
Amin
Medan, 26 Pebruari 2011
Penulis
i
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN PENGESAHAN ……………………………………….... i
KATA PENGANTAR ………………………………………………... ii
DAFTAR ISI ………………………………………………………………... iii
RINGKASAN ………………………………………………. ……….. 1
PENDAHULUAN
Latar Belakang ………………………………………………..... 2
Tujuan dan Manfaat …………………………………………………. 5
GAGASAN …………………………………………………………………. 4
Kondisi Kekinian Pencetusan Gagasa…………………………………. 4
Solusi yang Pernah Diterapkan Sebelumnya …………………………. 5
Kehandalan Gagasan ………………………………………………….
KESIMPULAN …………………………………………………………. 17
DAFTAR PUSTAKA …………………………………………………. 18
LAMPIRAN
Daftar Riwayat Hidup Ketua Pelaksana …………………………. 19
Daftar Riwayat Hidup Anggota I …………………………………. 20
Daftar Riwayat Hidup Anggota II …………………………………. 21
ii
PEMBUATAN PAKAN IKAN ALTERNATIF BERBASIS ECENG GONDOK
(Eichhornia crassipe) SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN KEINDAHAN
DANAU TOBA DAN MENGURANGI BIAYA PRODUKSI PAKAN IKAN
RINGKASAN
Potensi kekayaan dan keindahan panorama alami serta keunikan budaya
masyarakatnya, membuat Danau Toba menjadi daerah wisata yang menarik banyak
wisatawan domestik maupun mancanegara. Hal ini mengakibatkan Danau Toba
berpeluang diusulkan menjadi salah satu “warisan dunia (world herritage)” ke
lembaga internasional.
Namun, pada saat ini keindahan Danau Toba sudah berkurang, karena
hampir di sepanjang pantai, terutama di kawasan wisata Parapat, perairannya sudah
ditutupi oleh tanaman eceng gondok (Eichhornia crassipe). Eceng gondok ini juga
dapat menimbulkan rasa gatal pada kulit setelah mandi di danau tersebut. Hal ini
menyebabkan jumlah wisatawan domestik maupun mancanegara ke Danau Toba
mengalami penurunan. Penurunan wisatawan ini mengakibatkan penurunan
pemasukan devisa Pemda kabupaten Samosir dan mematikan ekonomi masyarakat,
khususnya para pengrajin, pedagang, pemandu wisata, pengelola penginapan, dan
lain-lain. Hal ini harus segera ditanggulangi untuk melestarikan kawasan Danau
Toba sebagai daerah wisata nasional.
Upaya penanggulangan eceng gondok di Danau Toba telah dilakukan oleh
Pemda kabupaten Samosir dan masyarakat melalui pengoperasian kapal pembersih
eceng gondok KM Patiur Tao Toba. Namun pada akhir-akhir ini, kapal tersebut tidak
beroperasi lagi, karena sistem kerjanya adalah sistem kontrak yang memerlukan
dana yang sangat besar sehingga dinilai kurang ekonomis. Hal ini mengakibatkan
iii
populasi eceng gondok semakin meluas di perairan Danau Toba. Eceng gondok
(Eichhornia crassipe) adalah salah satu tumbuhan air yang dapat berkembangbiak
dengan cepat secara vegetatif maupun generatif. Hasil analisis proksimat, eceng
gondok mengandung protein kasar, lemak kasar, kadar air, abu, dan bahan ekstrak
tanpa nitrogen dengan kadar masing- masing sebesar 0,71%, 0,07%, 94,07%, 1,41%,
2,19%, dan 1,25%. Hasil fermentasi Aspergillus niger dan eceng gondok (Eichhornia
crassipe) diperoleh kandungan protein kasarnya 18, 84% dan serat kasar 15.73%.
Kandungan protein dan serat kasar ini, mengakibatkan eceng gondok dapat
dimanfaatkan sebagai bahan pakan ikan alternatif.
Lokasi Danau Toba yang luasnya sekitar 1.265 km dengan kedalaman dan
ketinggian masing-masing 150 m dan 906 m di atas permukaan laut dimanfaatkan
oleh sebagian penduduk untuk kegiatan perikanan dengan pola kerambah jaring
apung. Kegiatan perikanan ini mengakibatkan kebutuhan akan pakan ikan di
kawasan Danau Toba sangat tinggi sementara populasi eceng gondok cukup tersedia
di perairan Danau Toba dengan kandungan protein kasar dan serat kasar yang
cukup tinggi dari hasil fermentasi eceng gondok, mengakibatkan eceng gondok dapat
dimanfaatkan sebagai bahan baku pakan ikan alternatif.
Pembuatan pakan ikan alternatif berbasis eceng gondok ini, dapat
mengurangi biaya produksi pakan ikan dan mengurangi populasi eceng gondok yang
mengganggu kawasan DanauToba. Pengurangan populasi eceng gondok dapat
meningkatkan kembali nilai keindahan Danau Toba yang akan dapat meningkatkan
kembali jumlah wisatawan dan ekonomi masyarakat dengan memperhatikan juga
pengaturan zona keramba jaring apung.
iv
v