1

19
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Negara hukum merupakan terjemahan dari konsep Rechtstaat atau Rule of Law yang bersumber dari pengalaman demokrasi konstitusional di eropa abad ke-19 dan ke-20 Negara hukum tampil sebagai negara formal, yang diwujutkan dalam persyaratan formal bagi negara yang harus tunduk terhadap hukum. Kualifikasi sebagai negara hukum pada tahun 1945 terbaca dalam penjelasan undang-undang dasar. Dalam penjelasannya mengenai sistem pemerintahan negara”, dikatakan indonesia merupakan negara yang berdasarkan atas hukum (rechtsstaat), tidak berdasar kekuasaan belaka (machtsstaat). Indonesia dipertegas melalui amandemen keempat dan dimasukkan kedalam batang tubuh konstitusi, yaitu bab 1 tentang “bentuk dan kedaulatan”.dalam pasal 1 ayat 3 di tulis “negara indonesia adalah negara hukum”. Negara hukum adalah negara yang biasa dimiliki oleh negara-negara lain. Filosofi yang melandasi konsep negara hukum di indonesia berbeda dengan konsep negara lain. Konsep negara hukum diindonesia adalah negara hukum pancalisa yang pada hakikatnya memiliki tiga asas, yaitu (a) asas kerukunan, (b) asas kepatuhan, (c) asas keselarasan mencerminkan nilai- nilai filosofis pancasila, pembaharuan, penerapan maupun dalam penegakan hukum. 1.2 Rumusan Masalah 1

Transcript of 1

BAB IPENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Negara hukum merupakan terjemahan dari konsep Rechtstaat atau Rule of Law yang bersumber dari pengalaman demokrasi konstitusional di eropa abad ke-19 dan ke-20Negara hukum tampil sebagai negara formal, yang diwujutkan dalam persyaratan formal bagi negara yang harus tunduk terhadap hukum. Kualifikasi sebagai negara hukum pada tahun 1945 terbaca dalam penjelasan undang-undang dasar. Dalam penjelasannya mengenai sistem pemerintahan negara, dikatakan indonesia merupakan negara yang berdasarkan atas hukum (rechtsstaat), tidak berdasar kekuasaan belaka (machtsstaat). Indonesia dipertegas melalui amandemen keempat dan dimasukkan kedalam batang tubuh konstitusi, yaitu bab 1 tentang bentuk dan kedaulatan.dalam pasal 1 ayat 3 di tulis negara indonesia adalah negara hukum.Negara hukum adalah negara yang biasa dimiliki oleh negara-negara lain. Filosofi yang melandasi konsep negara hukum di indonesia berbeda dengan konsep negara lain. Konsep negara hukum diindonesia adalah negara hukum pancalisa yang pada hakikatnya memiliki tiga asas, yaitu (a) asas kerukunan, (b) asas kepatuhan, (c) asas keselarasan mencerminkan nilai-nilai filosofis pancasila, pembaharuan, penerapan maupun dalam penegakan hukum.

1.2 Rumusan Masalah1. Apakah yang di maksud negara hukum ?2. Apakah negara hukum fomil dan negara hukum materil ?3. Bagaimana ciri-ciri negara hukum ?4. Bagaimana negara hukum Indonesia ?5. Hubungan negara hukum dengan demokrasi ?

1.3 Tujuan Penulisan1. Agar pembaca dapat mengetahui defenisi negara hukum2. Agar pembaca dapat mengetahui negara hukum formil dan negara hukum materil3. Agar pembaca dapat mengetahui ciri-ciri negara hukum4. Agar pembaca dapat mengetahui bagaimana negara hukum di indonesia5. Agar pembaca dapat mengetahui hubungan negara hukum dengan demokrasIBAB IIPEMBAHASAN

2.1 Pengertian Negara Hukum

Negara memiliki dua makna, Yaitu yang pertama negara adalah masyarakat atau wilayah yang merupakan satu kesatuan politik. Kedua negara adalah lembaga pusat yang menjamin kesatuan politis, yang menata dan menguasai wilayah tersebut.Sedangkan Hukum adalah suatu proses memengaruhi orang-orang untuk bertingkah laku sesuai dengan harapan masyarakat . Sehingga secara sederhana yang dimaksud dengan negara Hukum adalah negara yang menyelenggarakan kekuasaan pemerintahannya didasarkan atas hukum. ini dijalankan melalui pembentukan badan-badan yang dibutuhkan. Dalam hal ini hukum bisa dikatakan sebagai suatu sarana untuk melakukan kontrol sosial yang bersifat formal.Menurut penjelasan UUD 1945, negara indonesia adalah negara hukum, negara hukum yang berdasarkan pancasila bukan berdasarkan atas kekuasaan. Sifat negara hukum hanya dapat di tunjukkan jikalau alat-alat perlengkapannya bertindak menurut dan terikat kepada aturan-aturan yang di tentukan lebih dahulu oleh alat-alat perlengkapan yang di kuasai untuk mengadakan aturan-aturan itu.Soetandyo Wignjosoebroto (2010) mengatakan bahwa konsep negara hukum adalah konsep yang berparadikma bahwa negara dan alat kekuasaannya (yang disebut pemerintah) tak dibenarkan bertindak atas dasar kekuasaannya belaka, melainkan harus ditumpukkan pada dasar kebenaran hukum yang telah di positifkan ialah undang-undang, yang pada gilirannya berdiri tegak diatas kebenaran hukum undang-undang yang paling dasar, ialah undang-undang dasar.Negara berdasar atas hukum menempatkan hukum sebagai hal yang tertinggi(suprme) sehingga ada istilah supremasi hukum. Supremasi hukum harus tidak boleh mengabaikan tiga ide dasar hukum, yaitu keadilan, kemanfaatan,dan kepastian (Achmad Ali;2002) atau tiga tujuan hukum, yakni keadilan, kepastian, dan kemanfaatan(Mahfud MD,2013). Oleh karena itu, pelaksanaan hukum negara harus memperhatikan tiga hal tersebut. Menurut John Locke, untuk mendirikan suatu negara hukum yang menghargai hak-hak warga negaranya harus memiliki tiga unsur penting yaitu pertama, adanya hukum yang mengatur bagaimana anggota masyarakat dapat menikmati hak asasinya dengan damai, kedua adanya suatu badan yang dapat menyelesaikan sengketa yang timbul antara pemerintah (vertical dispute) atau sesama anggota masyarakat (horizontal dispute). Perkembangan prinsip-prinsip negara hukum tersebut dipengaruhi oleh semakin kuatnya penerimaan paham kedaulatan rakyat dan demokrasi dalam kehidupan bernegara menggantikan model-model negara tradisional. Prinsip-prinsip negara hukum (nomocratie) dan prinsip-prinsip kedaulatan rakyat (democratie) dijalankan secara beriringan sebagai dua sisi mata uang.

2.2 Negara Hukum Formil Dan Negara Hukum Materiil

Profesor Utrecht membedakan antara Negara Hukum Formil atau Negara Hukum Klasik, dan Negara Hukum Materiil atau Negara Hukum Modern. Negara Hukum Formil menyangkut pengertian hukum yang bersifat formil dan sempit, yaitu dalam arti peraturan perundang-undangan tertulis. Sedangkan Negara Hukum Materiil yang lebih mutakhir mencakup pula pengertian keadilan didalamnya atau negara hukum dalam arti luas. Karena itu, Wolfgang Friedman dalam buku nya Law in a Changing Society membedakan antara rule of law dalam arti formil yaitu organized public power dan rule of law dalam arti materiil yaitu the rule of just law. Pembedaan ini dimaksudkan untuk menegaskan bahwa dalam konsepsi negara hukum itu, keadilan tidak serta-merta akan terwujut secara substantif, terutama karena pengertian orang mengenai hukum itu sendiri dapat dipengaruhi oleh aliran pengertian hukum formil dan dapat pula dipengaruhi oleh aliran pikiran hukum materiil. (Utrecht, Pengantar Hukum Administrasi Negara indonesia, Ichtiar, Jakarta,1962,hal.9.Salah satu ciri penting dalam negara yang menganut konstitusionalisme yang hidup pada abad ke-19 adalah bahwa sifat pemerintahan yang pasif, artinya pemerintah hanya sebagai wasit atas pelaksana dari berbagai keinginan rakyat. Disini, peranan negara lebih kecil dari pada peranan rakyat karena pemerintah hanya menjadi pelaksana (tunduk pada) keinginan-keinginan rakyat yang diperjuangkan secara liberal untuk menjadi keputusan parlemen.Jika dikaitkan dengan Trias Politika dalam konsep Monstesquler maka tugas pemerintah terbatas pada tugas eksekutif, yaitu melaksanakan undang-undang yang dibuat oleh parlemen. Tugas pemerintah hanyalah melaksanakan apa yang telah diputuskan oleh parlemen. Negara memiliki peran yang kecil, sedangkan peran yang lebih besar diserahkan pada warga secara liberal terutama dalam kepentingan ekonomi. Pada awal abad-20, negara hukum formil dikecam banyak pihak karena mengakibatkan kesenjangan ekonomi yang amat mencolok terutama setelah Perang Dunia Kedua. Pemerintah tidak boleh pasif atau berlaku seperti penjaga malam, melainkan harus aktif melakukan upaya-upaya membangun kesejahteraan rakyat. Dalam hukum materiil pemerintah diberi tugas membangun kesejahteraan umum di berbagai lapangan kehidupan. Dengan demikian, konsep negara hukum materiil berbeda dengan konsep negara hukum formil yang muncul pada abad ke-19. Pemerintah dalam negara hukum materiil dapat bertindak lebih luas dalam urusan dan kepentingan publik jauh melebihi batas-batas yang pernah diatur dalam konsep negara hukum formil.Jadi, negara hukum materiil (negara hukum modern) adalah negara yang mana pemerintah negara memiliki keleluasaan untuk turut campur tangan dalam urusan warga dengan dasar bahwa pemerintah ikut bertanggung jawab terhadap kesejahteraan rakyat.

2.3 Ciri Negara Hukum

Ciri-ciri suatu negara hukum adalah:a. pengakuan dan perlindungan hak-hak asasi yang mengandung persamaan dalam bidang politik,hukum,sosial,ekonomi dan kebudayaan.b. Peradilan yang bebas dari suatu pengaruh kekuasaan atau kekuatan lain dan tidak memihak.c. Jaminan kepastian hukum, yaitu jaminan bahwa ketentuan hukumnya dapat dipahami dapat dilaksanakan dan dapat melaksanakannya.

Negara hukum merupakan terjemahan dari istilah Rechtstaat atau Rule of Law. Istilah Rechtstaat diberikan oleh para ahli hukum eropa continental, sedangkan istilah Rule of Law diberikan oleh para ahli hukum Anglo-Saxon.Friendrich Julius Stahl dari kalangan ahli hukum eropa continental memberika ciri-ciri Rechtstaat sebagai berikut.a. Hak asasi manusiab. Pemisahan atau pembagian kekuasaan untuk menjamin hak asasi manusia yang biasa di kenal sebagaiTrias Politika.c. Pemerintahan berdasarkan peraturan-peraturan.d. Peradilan administrasi dalam perselisihan

Sedangkan A.V.Dicey dari kalangan ahli hukum Anglo-Saxon memberi ciri-ciri Rule of Law sebagai berikut.a. Supremasi hukum, dalam arti tidak boleh ada kesewenang-wenangan sehingga seseorang hanya boleh dihukum jika melanggar hukum.b. Kedudukan yang sama didepan hukum baik bagi rakyat biasa maupun bagi pejabat.c. Terjaminnya hak-hak manusia dalam undang-undang atau keputusan pengadilan.

Ciri-ciri Rechtstaat atau Rule of Law di atas masih dipengaruhi oleh konsep Negara hukum formil atau Negara hukum dalam arti sempit. Dengan munculnya konsep Negara hukum materiil pada abad 20 maka perumusan ciri-ciri Negara hukum sebagai mana dikemukakan oleh Stahl dan Dicey diatas kemudian di tinjau lagi sehingga dapat menggambarkan perluasan tugas pemerintahan yang tidak boleh lagi bersipat pasif.Pada konferensinya di Bangkok tanggal 15-19 Februari tahun 1965 merumuskan ciri-ciri pemerintahan yang demokratis dibawah Rule of Law yang dinamis. Ciri-ciri tersebut adalah:

a. Perlindungan konstitusional dalam arti bahwa konstitusi selain dari pada menjamin hak-hak individu harus menetukan pula cara procedural untuk memperoleh perlindungan atas hak-hak yang dijaminb. Badan kehakiman yang bebas dan tidak memihakc. Kebebasan untuk menyatakan pendapatd. Pemilihan umum yang bebase. Kebebasan untuk berorganisasi dan beroposisif. Pendidikan Civic(kewarganegaraan)

Dari pencirian seperti itu terlihat bahwa adanya pengakuan terhadap perluasan tugas pemerintah (eksekutif) agar menjadi lebih aktif tidak hanya selaku penjaga malam. Pemerintahan diberi tugas dan tanggung jawab membangun kesejahteraan dan pemerataan yang adil bagi rakyatnya.Para ahli lain ada juga yang berpendapat mengenai ciri-ciri negara hukum, yaitu Franz Magnis Suseno (1997) mengemukakan bahwa negara hukum merupakan salah satu ciri hakiki negara demokrasi. Negara hukum itu sendiri memiliki 5 ciri, yaitu:

a. Fungsi kenegaraan dijalankan oleh lembaga yang bersangkutan sesuai dengan ketetapan sebuah undang-undang dasar.b. Undang-undang dasar menjamin hak asasi manusia yang paling penting.c. Badan-badan negara menjalankan kekuasaan masing-masing selalu dan hanya atas dasar hukum yang berlaku d. Terhadap tindakan badan negara masyarakat dapt mengadu ke pengadilan dan putusan pengadilan dilaksanakan oleh badan negara.e. Badan kehakiman bebas dan tidak memihak

Mustafah Kamal Pasha (2003) menyatakan adanya tiga ciri khas negara hukum sebagai berikut:a. Pengakuan dan perlindungan terhadap hak asasi manusia b. Peradilan yang bebas dari pengaruh kekuasaan lain dan tidak memihakc. Legalitas dalam arti hukum dalam segala bentuknya.

Muhammad Tahir Azhary, dengan mengambil inspirasi dari sistem hukum islam, mengajukan pandangan bahwa ciri-ciri nomokrasi atau Negara Hukum yang baik itu mengandung 9 prinsip, yaitu:1. Prinsip kekuasaan sebagai amanah2. Prinsip musyawarah3. Prinsip keadilan 4. Prinsip persamaan5. Prinsip pengakuan dan perlindungan terhadap hak-hak asasi manusia 6. Prinsip peradilan yang bebas 7. Prinsip perdamaian8. Prinsip kesejahteraan9. Prinsip ketaatan rakyat.

2.4 Negara Hukum Indonesia

1. Landasan Yuridis Negara hukum Indonesia Dasar pijakan bahwa Negara Indonesia adalah Negara hukum sekarang ini tertuang dengan jelas pada pasal 1 ayat 3 UUD 1945 perubahan ketiga yang berbunyi Negara Indonesia adalah Negara hukum. Dengan dimasukkannya landasan ini kedalam bagian pasal UUD 1945 menunjukkan semakin kuatnya dasar hukum serta menjadi amanat Negara bahwa Negara Indonesia adalah dan harus merupakan Negara hukum.Sebelumnya, landasan Negara hukum Indonesia kita temukan dalam bagian penjelasan umum UUD 1945 tentang sisitem pemerintahan Negara sebagai berikut:a. Indonesia ialah Negara yang berdasarkan atas hukum (rechtstaat), tidak berdasar atas kekuasaan belakab. sistem konstitusional. Pemerintah berdasarkan system konstitusi (hukum dasar), tidak bersifat absolutisme (kekuasaan yang tidak terbatas)Berdasarkan perumusan diatas , oleh pada pendiri Negara, Negara hukum Indonesia digunakan istilah rechtstaat yang dipengaruhi oleh konsep hukum belanda yang termasuk dalam wilayah eropa kontinental.Negara hukum akan terlihat dengan cirri-ciri adanya:a. jaminan perlindungan hak asasi manusiab. kekuasaan kehakiman atau peradilan yang merdeka, danc. legalitas dalam arti hukum yaitu baik penyelengaraan Negara maupun warga Negara dalam bertindak atas dan melalui hukum (MPR RI 2012)berdasarkan pasal 24 UUD 1945, Negara hukum Indonesia mengenal adanya pengadilan tata usaha Negara (PTUN) sebagai salah satu lingkungan peradilan. PTUN atau peradialan administrasi Negara merupakan salah satu ciri dari Negara hukum yang berpaham rechtstaat. Sementara itu, Negara hukum Indonesia juga menyerap substansi dari paham rule of law. Hal ini terlihat dari pasal 27 ayat 1 UUD 1945 yang menyatakan segala warga Negara bersamaan berkedudukannya didalam hukum dan pemerintahan dan wajib menjunjung hukum dan pemerintahan itu dengan tidak ada kecualinya.Konsekuensi dari ketentuan diatas bahwa setiap sikap dan perilaku penyelenggara dan warga neara berdasarkan dan sesuai hukum.Selain rumusan pasal 1 ayat 3, pasal 24 dan pasal 27 ayat 1 UUD 1945, paham Negara hukum Indonesia termuat dalam rumusan :a. setiap orang berhak atas pengakuan, jaminan, perlindungan dan kepastian hukum yang adil serta perlakuan sama dihadapan hukum (pasal 28 D ayat 1)b. setiap orang berhak unutk bakerja serta mendapat imbalan serta perlakuan yang adil dan layak dalam hubungan kerja( pasal 28 D ayat 2)

2. Perwujudan Negara hukum di IndonesiaOperasionalisasi dari konsep Negara hokum Indonesia dituanglan dalam konstitusi negara, yaitu UUD 1945. UUD 1945 merupakan hokum Negara yang menempati posisis sebagai hokum dasar dan tertinggi dalam tatanan huku ( legal order) Indonesia.Legal order merupakan satu kesatuan system hokum yang tersusun secaa hierarkis. System hokum terdiri atas barbagai peraturan hokum, sebagai komponen-komponennya dan saling berinteraksi satu sama lain guna mencapai tujuan hokum itu. Berbeda dengan system lain system hokum tersusun secara hierarkis artinya peraturan peraturan yang membentuk sisitem ukum itu berjenjang dari aturan hokum yang tertinggi sampai aturan hokum yang rendah.Hokum di indoesia juga membaentuk system huum. System hokum Indonesia tersusun berdasarkan hokum tertinggi Negara, yaitu UUD 1945 kemudian diijabarkan kedalam peraturan hokum yang lebih rendah sehingga bersifat hierarkis pyramidal. Jenis dan hierarkis peraturan perundangan, menurut pasal 7 UU no 12 tahun 2011 sebagai berikut:a. UUD 1945b. ketetapan MPRc. UU/peraturan pemerintah pengganti undang undangd. peraturan pemerintahe. peraturan presidenf. peraturan daerah provinsig. peraturan daerah kabupaten/ kotaPenjelasan dari masing-masing peraturan perundang-undangan tersebut adalah:a. UUD 1945merupakan hokum dasar dalam peraturan perundang-undangan. Sebagai hokum dasar, UUD 1945 merupakan sumber hokum bagi pembentukan perundang- undangan dibawahnyab. ketetapan majlis permusyawaratan rakyak sementara dan yang masih berlaku sebagaimana dimaksud pada pasal 2 dan pasal 4 ketetapan MPR RI nomor 1/MPR/2003 tentang peninjauan terhadap materi dan status hokum ketetapan majlis permusyawaratan rakyat sementara dan ketetapan majlis permusyawaratan rakyat tahun 1960 sampai dengan tahun 2002, tanggal 17 agustus 2003c. undang-undang adalah peraturan perundang-undangan yang dibentuk oleh DPR dengan persetujun berama presidend. peraturan pemerintah adalah peraturan perundang-undangan yang ditetapkan oleh presiden untuk menjalankan undang-undang sebagimana mestinyae. peraturan presiden adalah peraturan perundang-undangan yang ditetapkan oleh presiden untuk menjalankan perintah peraturan perundang0undangan yang lebih tinggi atau dalam penyelenggaraan kekuasaan pemerintah.f. peraturan daerah provinsi adalah peraturan perundang-undangan yang dibentuk oleh dewan perwakian rakyat daerah provinsi dengan persetujuan bersma gubernur.g. peraturan daerah kabupaten/kota adalah peraturan perundang-undangan yang dibentuk oleh dewan perwakilan rakyat daerah kabupaten/kota dengan persetujuan bersama bupati/walikota.

Negara hukum Indonesia menurut UUD 1945 mengandung prinsip-prinsip sebagai berikut:1. norma hukumnya bersumber dari pancasila sebagai dasar Negara dan adanya hierarkis jenjang norma(stufnbau theorie oleh Hans Kelsen)2. sistemnya yaitu system konstitusional3. Kedaulatan rakyat atau prinsip demokrasi4. prinsip kesamaan kedudukan dalam hokum dan pemerintahan(pasal 27 ayat 1 UUD 1945)5. adanya organ pembentuk undang-undang(DPR)6. system pemerintahannya adalah presidensial7. kekuasaan kehakiman yang merdeka bebas dari kekuasaan lain(eksekutif)8. hokum bertujuan untuk melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia, memajkan kesejahteraan umum, dan ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan social.9. adanya jaminan akan hak asasi manusia dan kewajiban dasar manusia( pasal 28 A-J UUD 1945)

2.5 Hubungan Negara hukum dengan demokrasiHubungan Negara hukum dengan demokrasi adalah dapat dinyatakan Negara demokrasi pada dasarnya adalah Negara hukum. Akan tetapi Negara hukum, belum tentu Negara demokrasi, Negara hukum hanyalah satu ciri dari Negara demokrasi. Franz magnis suseno (1997) menyatakan adanya lima gugus ciri hakiki dari Negara demokrasi. Kelima ciri Negara demokrasi tersebut adalah:1. Negara hukum2. pemerintah dibawah kontrol nyata masyarakat 3. pemilihan umum yang bebas4. prinsip mayoritas5. adanya jaminan terhadap hak - hak demokratisDemokrasi melatarbelakangi munculnya Negara hukum. Berdasar sejarah perkembangannya, tumbuhnya Negara hokum baik formil maupun materiil dari gagasan demokrasi konstitusional, yaitu Negara demokrasi yang berdasarkan atas konstitusi. Demokrasi baik sebagai bentuk pemerintahan maupun suatu system politik berjalan diatas dan tunduk pada koridor hokum yang disepakati bersama sebagai aturan main demokrasi. Sedangkan demokrasi sebagai sikap hidup ditunjukkan dengan adanya perilaku yang taat pada aturan main yang telah disepakati bersama pula. Aturan main itu umumnya dituangkan dalam bentuk norma dan hokum. Dengan demikian, dinegara demokrasi hokum menjadi sangat dibutuh kan sebagai aturan dan prosedur demokrasi. Tanpa aturan hokum, kebebasan dan kompetisi sebagai ciri demokrasi akan menjadi liar tak terkendali. Jadi, Negara demokrasi, sangat membutuhkan hokum.Menjai Negara hokum belum tentu telah menjadi Negara demokrasi. Masih dibutuhkan syarat-syarat diluar Negara hokum agar dapat dinyatakan sebagai Negara demokrasi, seperti adanya pemilihan umum, kebebasan berpendapat , dan sebagainya. Namun dmeikian, menurut hemat penulis, Negara hokum adalah syarat pertama dan utama bagi Negara demokrasi, sebagaimana yang di kemukakan oleh Miriam budiardjo(1977) yang menyatakan bahwa demokrasi konstitusional pertama-tama merupakan rechtstaat. Adi sulistiyono(2007) juga menyatakan dari sudut hokum, konsep demokrasi konstitusional dikenal sebagai Negara hokum formil atau Negara penjaga malam. Perumusan yuridis dari gagasan konstitusionalisme yang dicapai pada abad ke-19 dan abad ke -20 diberi istilah rechtstaat atau rule of law, yang di Indonesia di terjemahkan sebagai Negara hokum.

BAB IIIPENUTUP

3.1 Kesimpulan1. Negara Hukum adalah negara yang menyelenggarakan kekuasaan pemerintahannya didasarkan atas hukum. ini dijalankan melalui pembentukan badan-badan yang dibutuhkan. Dalam hal ini hukum bisa dikatakan sebagai suatu sarana untuk melakukan kontrol sosial yang bersifat formal.2. Negara Hukum Formil menyangkut pengertian hukum yang bersifat formil dan sempit, yaitu dalam arti peraturan perundang-undangan tertulis. Sedangkan Negara Hukum Materiil yang lebih mutakhir mencakup pula pengertian keadilan didalamnya atau negara hukum dalam arti luas.3. Ciri-ciri suatu negara hukum adalah:a. pengakuan dan perlindungan hak-hak asasi yang mengandung persamaan dalam bidang politik,hukum,sosial,ekonomi dan kebudayaan.b. Peradilan yang bebas dari suatu pengaruh kekuasaan atau kekuatan lain dan tidak memihak.c. Jaminan kepastian hukum, yaitu jaminan bahwa ketentuan hukumnya dapat dipahami dapat dilaksanakan dan dapat melaksanakannya.4. Negara hukum Indonesia mencakup 3 pembahasan yaitu :a. Landasan Yuridis Negara hukum Indonesia b. Perwujudan Negara hukum di Indonesia5. Hubungan Negara hukum dengan demokrasi adalah dapat dinyatakan Negara demokrasi pada dasarnya adalah Negara hukum. Akan tetapi Negara hukum, belum tentu Negara demokrasi, Negara hukum hanyalah satu ciri dari Negara demokrasi.

3.2 SaranSemoga makalah tentang NEGARA HUKUM ini dapat bermanfaat bagi para pembaca.

DAFTAR PUSTAKA

Djatmiko Anom, Kedudukan Lembaga Negara Sampiran Dalam SistemKetatanegaraan Republik Indonesia, Jurnal konstitusi P3KHAM UNS VolumeI. No. 1. 2008, hlm. 35.4 Ibid, hlm. 41.Muhammad Tahir Azhary, Negara Hukum: Suatu Studi tentang prinsip-prinsipnya dilihat dari segi hukum islam,implementasinya pada periode Negara Madina dan Masa Kini, Bulan Bintang, Jakarta,1992,hal.64http://buumbum.blogspot.com/2012/03/h-ubungan-antara-negara-hukum-dan.html

2