1
-
Upload
boston-manurung -
Category
Documents
-
view
20 -
download
0
Transcript of 1
1.3.9 Hubungan Proyeksi Orthogonal dengan Sistem Kristal Isometrik
Proyeksi merupakan cara penggambaran suatu benda, titik, garis, bidang, benda ataupun pandangan suatu benda terhadap suatu bidang gambar.
Hubungan tersebut pada penggambaran dengan menggunakan proyeksi orthogonal, sistem isometrik memiliki perbandingan sumbu a: b : c : = 1 : 3 : 3. Artinya. Pada sumbu a ditarik garis dengan nilai 1, pada sumbu b ditarik garis dengan nilai 3, dan sumbu c juga ditarik garis dengan nilai 3 (nilai bukan patokan, hanya perbandingan ). Dan sumbu antar sumbunya a + b = 30o. Hal ini menjelaskan bahwa antar sumbu a+ memiliki nilai 300 terhadap sumbu b-.
Sistem isometrik dibagi menjadi 5 Kelas :
a. Tetaoidalb. Gyroidc. Diploidad. Hextetrahedrale. Hexoctahedral
Beberapa contoh mineral dengan sistem kristal isometrik ini adalah gold, pyrite, galena, halite,fluorite.
1.4. Aplikasi Kristalografi di Bidang Geologi dan Pertambangan
1.4.1 Aplikasi di Bidang Geologi
Aplikasi praktek kristalografi ini dapat dilihat pada proses pencarian serta pengalian
bahan-bahan tambang tersebut seperti emas, batubara, dan lain-lain. Karena dengan
mengikuti praktek kristalografi ini kita dapat mengetahui bentuk-bentuk serta kemungkinan-
kemungkinan terdapat bahan galian tersebut dilihat dari proses pembentukannya.
Kristal adalah bahan padat homoge,biasanya anisotrop dan tembus cahaya,serta
mengikuti hokum-hukum ilmu pasti sehingga susunan bidang-bidangnya memenuhi hukum
geometri,jumlah dan kedudukan bidang kristalnya selalu tertentu dan teratur.
i-12Warda rudi L. Tobing12 306 074Teknik Pertambangan