1

14
 TUGAS 1. Jelaskan apa yang dimaksud dengan olah TKP? Jawab: Dokter datang ke Tempat Kejadian Perkara melakukan pemeriksaan korban dan TKP atas  permintaan polisi . 2. A  pa tujuan olah TKP oleh seorang dokter? Jawab: Melalukan pemeriksaan jenasah, melakukan otopsi mediko legal apabila diperlukan, melakukan penyidikan dan penelitian semua kematian yang terjadi karena kekerasan, kemudia n melalukan penyidikan untuk menentukan sifat kem at ian tersebut . Adanya pembuktian ilmiah diharapkan polisi, jaksa, dan hakim tidaklah mengandalkan  pengakuan dari tersangka atau saksi hidup dalam penyidikan dan menyelesaikan suatu  perkara. 3. Persiapan apa yang dilakukan dokter sebelum olah TKP? Jawab: Persiapan olah TKP : a. Sura permintaan penyidik  b. Informasi penyidik terhadap kasus tersebut c. Peralatan d.  Dokumentasi e. Pengetahuan dan pengalaman 4. Sebutkan dan jelaskan bahan-bahan apakah yang diperiksa/dikumpulkan oleh dokter  pemeriksa? Jawab: 1. Bahan-bahan yang dikumpulkan oleh dokter pemeriksa TKP yaitu: a.  Barang bukti inorganik  Sidik jari  R ambut  Serat  Kaca  Bahan peledak  Tanah  Senjata api  Filamen (kawat pijar) lampu kenderaan  Jejak kaki dan jejak ban b.  Barang bukti organic  Bekas gigitan  Luka  Cairan tubuh  Darah 5. Sebutkan tekhnik identifikasi manusia secara umum! Jawab: y Dental y Dna

Transcript of 1

Page 1: 1

5/13/2018 1 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/15571feee49795991699c530c 1/14

TUGAS

1.  Jelaskan apa yang dimaksud dengan olah TKP?

Jawab:

Dokter datang ke Tempat Kejadian Perkara melakukan pemeriksaan korban dan TKP atas

  permintaan polisi. 2.  A pa tujuan olah TKP oleh seorang dokter?

Jawab:

Melalukan pemeriksaan jenasah, melakukan otopsi mediko legal apabila diperlukan,

melakukan penyidikan dan penelitian semua kematian yang terjadi karena kekerasan,

kemudian melalukan penyidikan untuk menentukan sifat kematian tersebut. 

Adanya pembuktian ilmiah diharapkan polisi, jaksa, dan hakim tidaklah mengandalkan pengakuan dari tersangka atau saksi hidup dalam penyidikan dan menyelesaikan suatu

 perkara. 

3.  Persiapan apa yang dilakukan dokter sebelum olah TKP?

Jawab:Persiapan olah TKP :

a.  Sura permintaan penyidik  b.  Informasi penyidik terhadap kasus tersebut

c.  Peralatand.  Dokumentasi

e.  Pengetahuan dan pengalaman

4.  Sebutkan dan jelaskan bahan-bahan apakah yang diperiksa/dikumpulkan oleh dokter  pemeriksa?

Jawab:

1.  Bahan-bahan yang dikumpulkan oleh dokter pemeriksa TKP yaitu:a.   Barang bukti inorganik 

  Sidik jari

  R ambut

  Serat

  Kaca

  Bahan peledak 

  Tanah

  Senjata api

  Filamen (kawat pijar) lampu kenderaan

  Jejak kaki dan jejak ban

b.   Barang bukti organic

  Bekas gigitan  Luka  Cairan tubuh

  Darah

5.  Sebutkan tekhnik identifikasi manusia secara umum!Jawab:

y  Dental

y  Dna

Page 2: 1

5/13/2018 1 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/15571feee49795991699c530c 2/14

y  Finger prints

y  Medical

y  PROPER TY

1.  Pengenalan sidik jari

2.  Pengenalan wajah

3.  Pengenalan retina atau iris

4.  Geometri lengan5.  Geometri jari

6.  Pengenalan telapak tangan

7.  Pengenalan suara

8.  Pengenalan tanda tangan9.  Dna

10. Thermal imaging11. Bentuk telinga

12. Bau badan13. Gerakan tubuh,

6.  Sebutkan jenis-jenis luka akibat trauma benda tumpul!

Jawab:

Jenis-jenis luka akibat trauma tumpul yaitu: luka memar (kontusio, hematom), luka

lecet (ekskoriasi, abrasi) dan luka retak, robek atau koyak (vulnus laseratum). 

a.  Luka Memar (kontusio)

Memar adalah cedera yang disebabkan benturan dengan benda tumpul yangmengakibatkan pembengkakan pada bagian tubuh tertentu karena keluarnya darah dari

kapiler yang rusak ke jaringan sekitarnya, yang terjadi sewaktu orang masih hidup. Pada lukamemar biasanya permukaan kulit utuh, yang mengalami kerusakan adalah jaringan di bawah

kulit.  Benturan dengan benda tumpul ini termasuk pukulan dengan tangan, jatuh pada

 permukaan yang datar, cedera akibat senjata tumpul. 

Letak, bentuk dan luas luka memar dipengaruhi oleh berbagai faktor seperti besarnya

kekerasan, jenis benda penyebab (karet,kayu,besi), kondisi dan jenis jaringan (jaringan ikat

longgar,jaringan lemak), usia, jenis kelamin, corak dan warna kulit, kerapuhan pembuluhdarah, penyakit (hipertensi,penyakit kardiovaskuler, diatesis hemoragik).  Bila kekerasan

  benda tumpul yang mengakibatkan luka memar terjadi pada daerah dimana jaringan ikatlonggar, seperti di daerah mata, leher, atau pada orang lanjut usia dan pada bayi, maka luka

memar yang tampak seringkali tidak sebanding dengan kekerasan, dalam arti memar lebihmudah terjadi dan seringkali lebih luas dan adanya jaringan longgar tersebut memungkinkan

  berpindahnya ³memar´ ke daerah yang lebih rendah karena pengaruh gravitasi.  Seorangdengan kekurangan vitamin K atau seorang penderita hemofilia, persentuhan yang ringan

dengan benda tumpul dapat menyebabkan luka memar yang luas. 

Salah satu bentuk luka memar yang dapat memberikan informasi mengenai bentuk 

dari benda tumpul adalah apa yang dikenal dengan ³marginal haemorrhages´, misalnya bilatubuh korban terlindas ban kendaraan, dimana pada tempat dimana terdapat tekanan justru

tidak menunjukkan kelainan. Perdarahan akan menepi sehingga terbentuk perdarahan tepiyang bentuknya sesuai dengan bentuk celah antara kedua kembang ban yang berdekatan. Hal

yang sama misalnya bila seseorang dipukul dengan rotan atau benda yang sejenis, maka akantampak memar yang memanjang dan sejajar yang membatasi daerah yang tidak menunjukkan

Page 3: 1

5/13/2018 1 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/15571feee49795991699c530c 3/14

kelainan. Daerah antara kedua memar yang sejajar dapat menggambarkan ukuran lebar darialat pemukul yang mengenai tubuh korban. 

Hematom ante-mortem yang timbul beberapa saat sebelum kematian biasanya akan

menunjukkan pembengkakan dan infiltrasi darah dalam jaringan sehingga dapat dibedakan

dari lebam mayat dengan cara melakukan penyayatan kulit. Pada lebam mayat (hipostasis

  pascamati) darah akan mengalir keluar dari pembuluh darah yang tersayat sehingga bila

dialiri air, penampang sayatan akan tampak bersih, sedangkan pada hematom penampangsayatan tetap berwarna merah kehitaman. Pada pembusukan juga terjadi ekstravasasi darah

yang dapat mengacaukan pemeriksaan ini. Selain itu,untuk membedakan luka memar denganlebam mayat dapat dilihat dari lokasinya pada tubuh korban, dimana lebam mayat letaknya

 pada bagian tubuh yang terendah. 

(Gbr 1 : Luka memar pada wajah)

 b.  Luka Lecet (abrasi)

Luka lecet adalah luka yang superfisial, kerusakan tubuh terbatas hanya pada lapisan

kulit yang paling luar / kulit ari epidermis. 

Cedera seperti ini bisa terjadi akibat pukulan, terjatuh, kecelakaan lalu lintas, terseret,cakaran dengan kuku, gigitan, dll. 

Sesuai dengan mekanisme terjadinya, luka lecet diklasifikasikan sebagai:

a.  Luka lecet gores (scratch), diakibatkan oleh benda runcing (misalnya jarum, kuku jari

tangan) yang menggeser lapisan permukaan kulit (epidermis) di depannya dan

menyebabkan lapisan tersebut terangkat sehingga dapat menunjukkan arah kekerasan

yang terjadi. 

 b.  Luka lecet gesek / serut (graze), merupakan variasi dari luka lecet gores yang daerah

 persentuhannya dengan permukaan kulit yang lebih lebar . Cedera seperti ini biasanyaakibat kecelakaan lalu lintas. Pangkal luka tampak bersih tetapi pada ujung luka

terlihat tumpukkan kulit, yang menunjukkan arah kekerasan yang terjadi. 

c.  Luka lecet tekanan (impression, impact abrasion), disebabkan oleh penjejakkan benda

tumpul pada kulit , misalnya dengan ban kendaraan bermotor, sehingga pada kulitakan terlihat bekas sesuai dengan gambaran alur ban kendaraan tersebut. 

Page 4: 1

5/13/2018 1 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/15571feee49795991699c530c 4/14

(Gbr 2 :Pola ban yang tercetak pada per mukaan kulit)

d.  Luka lecet geser (friction abrasion), disebabkan oleh tekanan linear pada kulit disertaigerakan bergeser, misalnya pada kasus gantung atau jerat. 

c.  Luka R etak, R obek atau Koyak (Laserasi)

Luka robek merupakan luka terbuka akibat trauma benda tumpul yang menyebabkan

kulit teregang ke satu arah dan bila batas elastisitas kulit terlampaui, maka akan terjadi

robekan pada kulit. Pada luka robek, yang mengalami kerusakan adalah seluruh tebal kulit

dan jaringan di bawah kulit. Luka robek mudah terjadi pada kulit yang menutupi tulang. Luka

robek ante-mortem banyak mengeluarkan darah. Luka robek harus dibedakan dari luka iris. 

Luka robek umumnya tidak beraturan, tepi atau dinding tidak rata, tampak jembatan jaringan

yang menghubungkan kedua tepi luka, bentuk dasar luka tidak beraturan, ujung luka tidak 

runcing, akar rambut tampak hancur atau tercabut bila kekerasannya di daerah yang berambut

dan sering didapatkan luka lecet atau memar di sisi luka. 

(Gbr 3 : Luka robek pada wajah)

7.  A pakah yang dimasud dengan ³Proksimate cause of Death´?

Jawab:

Proximate cause of death adalah Penyebab yang aktif, efisien yang berlangsung dalam

suatu rangkaian yang menimbulkan suatu akibat, tanpa adanya intervensi dari setiapkekuatan, yang dimulai dan beroperasi secara aktif dari sumber/sebab baru yang berdiri

sendiri sehingga menyebabkan kematian pada seseorang. 

8.  A pakah 4 hal utama yang harus dituliskan oleh dookter dalam kesimpulan Visum et

R epertum?Jawab:

y  Sebab kematian

y  Mekanisme kematian

y  Waktu kematian

y  Cara kematian (tersirat)

9.  Pembuluh-pembuluh darah apakah yang rupture pada perdarahan akibat trauma

kepala?

Page 5: 1

5/13/2018 1 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/15571feee49795991699c530c 5/14

Jawab:

1. Epidural/ekstradural bleeding

Merupakan perdarahan yang lokalisasinya antara tulang tengkorak dengan duramater,  biasanya disebabkan oleh adanya fraktur yang melewati sulcus a.meningea media,

sehingga menyebabkan robeknya a.meningea media. Terjadinya perdarahan tergantung

dari kuatnya tulang tengkorak dan eratnyaduramater melekat pada calvaria dan seringterjadi pada usia dewasa (20-40 tahun). Perdarahan epidural/ekstradural ini dapat terjadi

dengan atau tanpa disertai patah tulang tengkorak . Pada saat terjadi perdarahan,darah

merembes antara tengkorak dengan selaput otak tebal (duramater) dan bila darah yang

terkumpul sudah cukup banyak, barulah menyebabkan gejala klinik akibat penekanan pada

otak . Jadi, antara terjadinya kekerasan dan timbulnya gejala klinik ada suatu masa tanpa

gejala yang disebut interval bebas atau periode laten. Lamanya interval bebas ini biasanya

dari beberapa jam sampai 24 jam, jarang lebih dari 2 hari. Perdarahan sebanyak 60-80 

gram cukup menyebabkan kematian. 

2.  Subdural bleeding

Merupakan perdarahan yang lokalisasinya antara duramater dengan arachnoid dan

 biasanya disertai pula dengan perdarahan subarachnoid. Perdarahan ini dapat terjadi olehkarena robeknya sinus, arteri basilaris atau berasal dari perdarahan subarachnoid. 

Perdarahan subdural dapat pula disebabkan oleh penyakit pachymeningitis haemorrhagicainterna, perdarahan ini merupakan perdarahan kronik sehingga terdapat darah beku yang

 berlapis-lapis, darah beku pertama adalah yang melekat pada bagian selaput otak tebal. 

3.  Subarachnoid bleeding

Merupakan perdarahan yang terjadi antara arachnoid dengan piamater . Sifatnya tidak terlokalisasi tetapi meluas dan bercampur dengan cairan cerebrospinal. Perdarahan dapat

terjadi akibat trauma maupun timbul secara spontan, misalnya karena pecahnya aneurisma

circulus arteriosusWillisi atau cabangnya atau pecahnya arteri yang ateromatous, sengatan

matahari (heat stroke), leukemia, tumor, keracunan CO dan penyakit infeksi tertentu. 

10. a). Sebutkan defenisi luka memar!

 b). Sebutkan defenisi luka lecet!c). Sebutkan defenisi luka laserasi!

d). Sebutkan defenisi fraktur!

Jawab:a.  Luka memar adalah cedera yang disebabkan benturan dengan benda tumpul yang

mengakibatkan pembengkakan pada bagian tubuh tertentu karena keluarnya darah

dari kapiler yang rusak ke jaringan sekitarnya, yang terjadi sewaktu orang masih

hidup. Pada luka memar biasanya permukaan kulit utuh, yang mengalami kerusakan

adalah jaringan di bawah kulit. Benturan dengan benda tumpul ini termasuk pukulandengan tangan, jatuh pada permukaan yang datar, cedera akibat senjata tumpul. 

Letak, bentuk dan luas luka memar dipengaruhi oleh berbagai faktor seperti

  besarnya kekerasan, jenis benda penyebab (karet,kayu,besi), kondisi dan jenis

 jaringan (jaringan ikat longgar,jaringan lemak), usia, jenis kelamin, corak dan warna

kulit, kerapuhan pembuluh darah, penyakit (hipertensi,penyakit kardiovaskuler,

diatesis hemoragik). Bila kekerasan benda tumpul yang mengakibatkan luka memar 

terjadi pada daerah dimana jaringan ikat longgar, seperti di daerah mata, leher, atau

 pada orang lanjut usia dan pada bayi, maka luka memar yang tampak seringkali tidak 

Page 6: 1

5/13/2018 1 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/15571feee49795991699c530c 6/14

sebanding dengan kekerasan, dalam arti memar lebih mudah terjadi dan seringkalilebih luas dan adanya jaringan longgar tersebut memungkinkan berpindahnya

³memar´ ke daerah yang lebih rendah karena pengaruh gravitasi.  Seorang dengankekurangan vitamin K atau seorang penderita hemofilia, persentuhan yang ringan

dengan benda tumpul dapat menyebabkan luka memar yang luas. 

Salah satu bentuk luka memar yang dapat memberikan informasi mengenai

 bentuk dari benda tumpul adalah apa yang dikenal dengan ³marginal haemorrhages´,misalnya bila tubuh korban terlindas ban kendaraan, dimana pada tempat dimana

terdapat tekanan justru tidak menunjukkan kelainan. Perdarahan akan menepi

sehingga terbentuk perdarahan tepi yang bentuknya sesuai dengan bentuk celah antara

kedua kembang ban yang berdekatan. Hal yang sama misalnya bila seseorang dipukul

dengan rotan atau benda yang sejenis, maka akan tampak memar yang memanjang

dan sejajar yang membatasi daerah yang tidak menunjukkan kelainan. Daerah antara

kedua memar yang sejajar dapat menggambarkan ukuran lebar dari alat pemukul yang

mengenai tubuh korban. 

Hematom ante-mortem yang timbul beberapa saat sebelum kematian biasanya

akan menunjukkan pembengkakan dan infiltrasi darah dalam jaringan sehingga dapatdibedakan dari lebam mayat dengan cara melakukan penyayatan kulit . Pada lebam

mayat (hipostasis pascamati) darah akan mengalir keluar dari pembuluh darah yangtersayat sehingga bila dialiri air, penampang sayatan akan tampak bersih, sedangkan

  pada hematom penampang sayatan tetap berwarna merah kehitaman. Pada pembusukan juga terjadi ekstravasasi darah yang dapat mengacaukan pemeriksaan ini. 

Selain itu,untuk membedakan luka memar dengan lebam mayat dapat dilihat darilokasinya pada tubuh korban, dimana lebam mayat letaknya pada bagian tubuh yang

terendah. 

 b.  Luka lecet adalah luka yang superfisial, kerusakan tubuh terbatas hanya pada lapisan

kulit yang paling luar / kulit ari epidermis. Cedera seperti ini bisa terjadi akibat

 pukulan, terjatuh, kecelakaan lalu lintas, terseret, cakaran dengan kuku, gigitan, dll. 

Sesuai dengan mekanisme terjadinya, luka lecet diklasifikasikan sebagai:a.  Luka lecet gores (scratch), diakibatkan oleh benda runcing (misalnya jarum, kuku

 jari tangan) yang menggeser lapisan permukaan kulit (epidermis) di depannya dan

menyebabkan lapisan tersebut terangkat sehingga dapat menunjukkan arah

kekerasan yang terjadi. 

 b.  Luka lecet gesek / serut (graze), merupakan variasi dari luka lecet gores yang

daerah persentuhannya dengan permukaan kulit yang lebih lebar . Cedera seperti

ini biasanya akibat kecelakaan lalu lintas. Pangkal luka tampak bersih tetapi pada

ujung luka terlihat tumpukkan kulit, yang menunjukkan arah kekerasan yang

terjadi. 

c.  Luka lecet tekanan (impression, impact abrasion), disebabkan oleh penjejakkan

  benda tumpul pada kulit , misalnya dengan ban kendaraan bermotor, sehingga  pada kulit akan terlihat bekas sesuai dengan gambaran alur ban kendaraan

tersebut. 

d.  Luka lecet geser (friction abrasion), disebabkan oleh tekanan linear pada kulit

disertai gerakan bergeser, misalnya pada kasus gantung atau jerat. 

c.  Laseration (Luka R etak, R obek atau Koyak)Luka robek merupakan luka terbuka akibat trauma benda tumpul yang menyebabkan

kulit teregang ke satu arah dan bila batas elastisitas kulit terlampaui, maka akan

Page 7: 1

5/13/2018 1 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/15571feee49795991699c530c 7/14

terjadi robekan pada kulit. Pada luka robek, yang mengalami kerusakan adalahseluruh tebal kulit dan jaringan di bawah kulit . Luka robek mudah terjadi pada kulit

yang menutupi tulang. Luka robek ante-mortem banyak mengeluarkan darah. Lukarobek harus dibedakan dari luka iris. Luka robek umumnya tidak beraturan, tepi atau

dinding tidak rata, tampak jembatan jaringan yang menghubungkan kedua tepi luka,

 bentuk dasar luka tidak beraturan, ujung luka tidak runcing, akar rambut tampak 

hancur atau tercabut bila kekerasannya di daerah yang berambut dan seringdidapatkan luka lecet atau memar di sisi luka. 

11. Sebutkan dan jelaskan pembagian lokasi perdarahan pada trauma kepala!

Jawab:

Kelainan Selaput Otak 

1. Epidural/ekstradural bleeding

Merupakan perdarahan yang lokalisasinya antara tulang tengkorak dengan duramater,

 biasanya disebabkan oleh adanya fraktur yang melewati sulcus a.meningea media,

sehingga menyebabkan robeknya a.meningea media. Terjadinya perdarahan tergantung

dari kuatnya tulang tengkorak dan eratnyaduramater melekat pada calvaria dan sering

terjadi pada usia dewasa (20-40 tahun). Perdarahan epidural/ekstradural ini dapat terjadidengan atau tanpa disertai patah tulang tengkorak . Pada saat terjadi perdarahan,darah

merembes antara tengkorak dengan selaput otak tebal (duramater) dan bila darah yangterkumpul sudah cukup banyak, barulah menyebabkan gejala klinik akibat penekanan pada

otak . Jadi, antara terjadinya kekerasan dan timbulnya gejala klinik ada suatu masa tanpagejala yang disebut interval bebas atau periode laten. Lamanya interval bebas ini biasanya

dari beberapa jam sampai 24 jam, jarang lebih dari 2 hari. Perdarahan sebanyak 60-80 gram cukup menyebabkan kematian.

 

2.  Subdural bleeding

Merupakan perdarahan yang lokalisasinya antara duramater dengan arachnoid dan

 biasanya disertai pula dengan perdarahan subarachnoid. Perdarahan ini dapat terjadi oleh

karena robeknya sinus, arteri basilaris atau berasal dari perdarahan subarachnoid. Perdarahan subdural dapat pula disebabkan oleh penyakit pachymeningitis haemorrhagica

interna, perdarahan ini merupakan perdarahan kronik sehingga terdapat darah beku yang

 berlapis-lapis, darah beku pertama adalah yang melekat pada bagian selaput otak tebal. 

3.  Subarachnoid bleeding

Merupakan perdarahan yang terjadi antara arachnoid dengan piamater . Sifatnya tidak 

terlokalisasi tetapi meluas dan bercampur dengan cairan cerebrospinal. Perdarahan dapat

terjadi akibat trauma maupun timbul secara spontan, misalnya karena pecahnya

aneurisma circulus arteriosusWillisi atau cabangnya atau pecahnya arteri yang

ateromatous, sengatan matahari (heat stroke), leukemia, tumor, keracunan CO dan penyakit infeksi tertentu. 

12. Tuliskan dan jelaskan jenis-jenis fraktur pada trauma kepala!

Jawab:

Cedera pada tulang tengkorak 

1. Fraktur basis cranii

Fraktur basis cranii dapat melibatkan nasofaring,rongga hidung,telinga tengah atau

mastoid. Bila atap bola mata ikut patah, perdarahan masuk jaringan sekitar bola mata dan

Page 8: 1

5/13/2018 1 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/15571feee49795991699c530c 8/14

  juga ke kelopak mata, sehingga kedua kelopak mata menjadi biru, berbentuk kaca mata (brilhematoom). Penyebab yang paling sering adalah karena pukulan atau terjatuh. 

2. Fraktur vault cranii

Atap tengkorak terdiri dari tulang keras, tebal dan kuat. Hanya sutura, squamous

temporalis dan lambdoid yang merupakan daerah lemah. 

Bentuk-bentuk fraktur vault cranii :

1).  Linier/fissure : bentuk fraktur yang hanya berupa garis atau celah. 

2). Komposit/comminutive : bila ditemukan lebih dari sati garis fraktur yang menyebar 

dari tempat kekerasan. Pada fraktur ini dapat dilakukan rekonstruksi pukulan mana yang

 pertama dan pukulan mana yang kedua. Prinsipnya adalah garis patah tulang pukulan kedua

 berhenti di garis patah tulang pertama. 

3). Depressed : bila bentuk fraktur sesuai dengan alat yang digunakan. Fraktur jenis initerjadi akibat kekerasan benda tumpul pada tulang dengan luas persinggungan yang kecil. 

Misalnya bila tengkorak mengalami pukulan dengan palu, maka dapat terjadi patah tulang

sesuai dengan lingkaran palu. 

4). Bila atap tengkorak anak bayi terbentur maka biasanya tidak terjadi patah tulang, tetapitulang kepala terdesak masuk, terjadi suatu lekukan seperti bola pingpong pada daerah yang

mengalami tekanan. 

5). Jatuh dari atas pada kepala atau pada tumit dapat menyebabkan patah tulang sekitar 

foramen magnum yang berbentuk cincin. 

Patah atau retaknya tulang akibat kekerasan benda tumpul mudah dibedakan dengan

 patah atau retaknya tulang akibat kekerasan benda tajam atau senjata api. Pada kasus dimanakepala seseorang dipukul dengan benda tumpul, sering dijumpai patah tulang dimana bagian-

 bagian yang patah tersebut tertekan ke dalam (fraktur kompresi). Pada kasus lalu lintas

dimana tubuh korban terlempar dan jatuh dengan kepala menyentuh jalan, maka sering akandijumpai patah tulang dengan garis patah yang linier . Dengan demikian dapat dibedakan

 berdasarkan kelainan yang terjadi pada tengkorak, yaitu apakah benda tumpul yang

menghampiri kepala atau kepala yang menghampiri benda tumpul. 

13.  Jelaskan perbedaan C oup injury dan C ontrecoup injury!

Jawab :

Coup injury dan Contrecoup injury merupakan trauma yang terjadi akibat kekerasan bendatumpul pada kepala. Kerusakan terjadi sesuai dengan tempat persentuhan disebut KUP. 

Kerusakan yang tetap berlawanan dengan tempat persentuhan K ONTR AKUP

(COU NTR ACOUP)

Coup dan Contre coup

Lesi otak tidak selalu terjadi hanya pada daerah benturan (coup) tetapi dapat pula

terjadi diseberang titik benturan (contre coup). Contre coup hanya dapat terjadi bila kepala

 bergerak atau kepala dapat bebas bergerak waktu terjadi persentuhan. 

Antara otak dan tengkorak terdapat cairan cerbrospinal. Berat jenis otak lebih besar daripada berat jenis cairan cerebrospinal. Mekanisme terjadinya contre coup dapat

dijelaskan sebagai berikut: Bila kepala mengalami gerak percepatan, karena adanya

Page 9: 1

5/13/2018 1 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/15571feee49795991699c530c 9/14

dorongan cairan cerebrospinal otak akan bergerak dan menempel pada sisi tengkorak yang  berlawanan dengan arah gerakan kepala dan waktu kepala menyentuh rintangan terjadi

oskilasi pada otak . Kerusakan terberat karena oskilasi itu terjadi di tempat otak menempel pada tengkorak . 

14. Jelaskan perbedaan luka terbuka akibat benda tajam dan akibat benda tumpul! Jawab : 

TAJAM TUMPUL 

Bentuk luka Biasanya teratur Tidak teratur 

Tepi luka R ata Tidak rata

Jembatan jaringan Tidak ada Ada/tidak ada

Folikel rambut t¶ptg Ya/tidak Tidak 

Dasar luka Garis/titik Tidak teratur 

Sekitar luka Bersih Kadang ada lecet

15. Bagaiman menentukan umur luka dari warna luka memar? 

Jawab: 

y  Dark blue/purple : 1 ± 18 jam

y  Blue/brown : ~1 ± 2 hari

y  Green : ~2 ± 3 hari

y  Yellow : ~3 ± 7 hari

16. A pa defenisi dari malpraktek?

Jawab: 

Secara harfiah ³mal´ mempunyai arti ³salah´ sedangkan ³praktik´ mempunyai arti³pelaksanaan´ atau ³tindakan´, sehingga malpraktik berarti ³pelaksanaan atau tindakan yang

salah .́ 

Definisi malpraktik profesi kesehatan adalah kelalaian dari seseorang dokter atau perawat

untuk mempergunakan tingkat kepandaian dan ilmu pengetahuan dalam mengobati dan

merawat pasien, yang lazim dipergunakan terhadap pasien atau orang yang terluka menurut

ukuran dilingkungan yang sama (Valentin v. La Society de Bienfaisance Mutuelle de Los

Angelos, California, 1956). 

Pengertian malpraktik medik menurut WMA (World Medical Associations) adalah

Involves the physician¶s failure to conform to the standard of care for treatment of the

 patient¶s condition, or a lack of skill, or negligence in providing care to the patient, which is

the direct cause of an injury to the patient (adanya kegagalan dokter untuk menerapkan

standar pelayanan terapi terhadap pasien, atau kurangnya keahlian, atau mengabaikan

 perawatan pasien, yang menjadi penyebab langsung terhadap terjadinya cedera pada pasien). 

Page 10: 1

5/13/2018 1 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/15571feee49795991699c530c 10/14

Di dalam setiap profesi termasuk profesi tenaga kesehatan berlaku normaetika dan norma hukum.  Oleh sebab itu apabila timbul dugaan adanya kesalahan praktek 

sudah seharusnyalah diukur atau dilihat dari sudut pandang kedua norma tersebut. Kesalahandari sudut pandang etika disebut ethical malpractice dan dari sudut pandang hukum disebut

yuridical malpractice. Hal ini perlu difahami mengingat dalam profesi tenaga perawatan

 berlaku norma etika dan norma hukum, sehingga apabila ada kesalahan praktek perlu dilihat

domain apa yang dilanggar . Karena antara etika dan hukum ada perbedaan-perbedaan yangmendasar menyangkut substansi, otoritas, tujuan dan sangsi, maka ukuran normatif yang

dipakai untuk menentukan adanya ethical malpractice atau yuridical malpractice dengan

sendirinya juga berbeda. 

Yang jelas tidak setiap ethical malpractice merupakan yuridical malpractice akan tetapisemua bentuk yuridical malpractice pasti merupakan ethical malpractice (Lord Chief Justice,

1893). 

17. A pa yang dimaksud dengan perjanjian dokter-pasien?

Jawab: 

Hubungan antara dokter dan pasien dalarr ilmu kedokteran umumnya berlangsung

sebagai hubungan biomedis aktif-pasif . 

Dalam hubungan tersebut rupanya hanya terlihat superioritas dokter terhadap pasien

dalam bidang ilmu biomedis; hanya ada kegiatan pihak dokter sedangkan pasien tetap pasif . Hubungan ini berat sebelah dan tidak sempurna, karena merupakan suatu pelaksanaan

wewenang oleh yang satu terhadap lainnya. Oleh karena hubungan dokter-pasien merupakanhubungan antar manusia, lebih dikehendaki hubungan yang mendekati persamaan hak antar 

manusia. 

Jadi hubungan dokter yang semula bersifat patemalistik akan bergeser menjadi hubungan

yang dilaksanakan dengan saling mengisi dan saling ketergantungan antara kedua belah pihak 

yang di tandai dengan suatu kegiatan aktif yang saling mempengaruhi . Dokter dan pasien

akan berhubungan lebih sempurna sebagai µpartner¶. Sebenamya pola dasar hubungan dokter 

dan pasien, terutama berdasarkan keadaan sosial budaya dan penyakit pasien dapat dibedakandalam tiga pola hubungan, yaitu:

1.  Activity ± passivity. 

Pola hubungan orangtua-anak seperti ini merupakan pola klasik sejak profesi

kedokteran mulai mengenal kode etik, abad ke 5 S.M. Di sini dokter seolah-olah

dapat sepenuhnya melaksanakan ilmunya tanpa campur tangan pasien. 

Biasanya hubungan ini berlaku pada pasien yang keselamatan jiwanya terancam,

atau sedang tidak sadar, atau menderita gangguan mental berat. 

2.  Guidance ± Cooperation. 

Hubungan membimbing-kerjasama, seperti hainya orangtua dengan remaja. Pola iniditemukan bila keadaan pasien tidak terlalu berat misalnya penyakit infeksi baru

atau penyakit akut lainnya. Meskipun sakit, pasien tetap sadar dan memiliki perasaan serta kemauan sendiri. la berusaha mencari pertolongan pengobatan dan

 bersedia bekerjasama. Walau pun dokter rnengetahui lebih banyak, ia tidak semata-rna ta menjalankan kekuasaan, namun meng harapkan kerjasama pasien yang

diwujudkan dengan menuruti nasihat atau anjuran dokter . 3.  Mutual participation. 

Filosofi pola ini berdasarkan pemikiran bahwa setiap manusia memiliki martabat

dan hak yang sarna. Pola ini terjadi pada mereka yang ingin memelihara

kesehatannya seperti medical check up atau pada pasien penyakit kronis. Pasien

Page 11: 1

5/13/2018 1 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/15571feee49795991699c530c 11/14

secara sadar dan aktif berperan dalam pengobatan terhadap dirinya. Hal ini tidak dapat diterapkan pada pasien dengan latar belakang pendidikan dan sosial yang

rendah, juga pada anak atau pasien dengan gangguan mental tertentu. 

Hubungan dokter dan pasien, secara hukum umumnya terjadi melalui suatu perjanjian

atau kontrak . Di mulai dengan tanya jawab (anarnnesis) antara dokter dan pasien, kemudian

diikuti dengan pemeriksaan fisik, akhirnya dokter rnenegakkan suatu diagnosis. Diagnosis ini

dapat merupak suatu µworking diagnosis¶ atau diagnosis semenrars, bisa juga merupakandiagnosis yang definitif .  Setelah itu dokter biasanya merencanakan suatu terapi dengan

memberikan resep obat atau suntikan atau operasi atau tindakan lain dan disertai nasihat-nasihat yang perlu diikuti agar kesembuhan lebih segera dicapai oleh pasien . Dalam proses

 pelaksanaan hubungan dokter pasien tersebut, sejak tanya jawab sampai dengan Perencanaanterapi, dokter melakukan pencatatan dalam suatu Medical R ecords (R ekam Medis). 

Pembuatan rekam medis ini merupakan kewajiban dokter sesuai dengan dipenuhinya standar   profesi medis. Dalam upaya menegakkan diagnosis atau melaksanakan terapi, dokter 

 biasanya melakukan suatu tindakan medik . Tindakan medik tersebut ada kalanya atau sering

dirasa menyakitkan atau menimbulkan rasa tidak menyenangkan.  Secara material, suatu

tindakan medis itu sifatnya tidak bertentangan dengan hukum apabila memenuhi syarat-

Syarat sebagai berikut:

1.  rnempunyai indikasi medis, untuk mencapai suatu tujuan yang konkrit. 

2.  dilakukan menurut aturan-aturan yang berlaku di dalam ilmu kedokteran. 

kedua syarat ini dapat juga disebut seba bertindak secara lege artis. 

3.  harus sudah mendapat persetujuan dahulu dari pasien. 

Secara yuridis sering dipermasalahkan apakah tindakan medis itu dapat dimasukkandalam pengertian penganiayaan.  Akan tetapi dengan dipenuhinya ketiga syarat tersebut di

atas hal ini menjadi jelas.  Sebenarnya kualifikasi yuridis mengenai tindakan medis tidak 

hanya mempunyai arti bagi hukum pidana saja, melainkan juga bagi hukum perdata dan

hukum administratif . Dalam hukum administratif, masalahnya berkenaan antara lain dengan

kewenangan yuridis untuk melaku tindakan medis. Dokter yang berpraktek harus mempunyai

izin praktek yang sah. Ditinjau segi hukum perdata, tindakan medis merupakan pelaksanaan

suatu perikatan (perjanjian) antara dokter dan pasien. A pabila tidak terpenuhinya syarat suatu

 perikatan, misalnya pada pasien tidak sadar maka keadaan ini bisa dikaitkan dengan K U H

Perdata pasal 1354 yaitu yang mengatur ³zaakwaarneming¶atau perwakilan sukarela, yaitu

suatu sikap tindak yang pada dasar nya merupakan pengambil-alihan peranan orang lain yang

sebenarnya bukan merupakan kewajiban si pengambil-alih itu, namun tetap melahirkan

tanggung jawab yang harus di pikul oleh si pengambil-alih tersebut atas segala sikap tindak 

yang dilakukannya. 

Dalam ilmu hukum dikenal dua jenis perjanji¬an, yaitu

1.  resultaatsverbintenis, yang berdasarkan hasil kerja, artinya suatu perjanjian yang akan

memberikan resultaat atau hasil yang nyata sesuai dengan apa yang diperjanjikan2.  inspanningsverbintenis, yang berdasar¬kan usaha yang maksimal (perjanjian upaya,

artinya kedua belah pihak berjanji atau sepakat untuk berdaya upaya secara maksimaluntuk mewujudkan apa yang diperjanjikan

Pada umumnya, secara hukum hubungan dokter-pasien merupakan suatu hubungan

ikhtiar atau usaha maksimal. Dokter tidak menjanjikan kepastian kesembuhan, akan tetapi

 berikhtiar sekuatnya agar pasien sembuh. Meskipun demikian, mungkin ada hubungan hasil

kerja pada keadaan-keadaan tertentu seperti pembuatan gigi palsu atau anggota badan palsu,

oleh dokter gigi atau ahli orthopedic. 

Page 12: 1

5/13/2018 1 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/15571feee49795991699c530c 12/14

Perbedaan antara kedua jenis perjanjian tersebut secara yuridis terletak pada beban pembuktiannya. Pada inspanningsverbintenis, penggugat yang harus mengajukan bukti-bukti

  bahwa terdapat kelalaian pada pihak dokter atau rumah sakit sebagai tergugat. Sebaliknya pada resultaatverbintenis, beban pembuktian terletak pada dokter . 

18. Jelaskan apa yang dimaksid denganWanprestasi dalam sengketa medik? Jawab: 

Wanprestasi (Ingkar Janji)

Sebetulnya wanprestasi atau ingkar janji dalam hubungan kontraktual antara dokter dan

  pasien dapat dilakukan oleh masing-masing pihak . Pasien dapat menggugat dokter jika

ternyata dokter tidak dapat melaksanakan kewajibannya dan sebaliknya dokter dapat

menggugat pasien jika ternyata pasien tidak melaksanakan kewajibannya.  Gugatan harus

 berdasarkan atas kerugian yang terjadi, baik materiil maupun immateriil sebagai akibat tidak 

dilaksanakannya sesuatu kewajiban oleh pihak lain. 

Khusus gugatan kepada dokter yang melakukan wanprestasi atau lebih dikenal dengan

malpraktik, maka gugatan itu dibenarkan jika memenuhi syarat 4 D: Penyatuan istilah

Malpraktik dengan Kelalaian Medik 

Kelalaian Medik terdapat 4 kriteria ³4D´ yang secara kumulatif semuanya harus terbukti

untuk menjatuhkan sanksi dokter harus membayar ganti rugi kepada pasien/keluarganyadalam forum pengadilan. Ke 4 D tersebut adalah sebagai berikut :

1.  Duty of care by the doctor to the injured patient (kewajiban) = D1, dokter yang

digugat memang mempunyai kewajiban (duty) sebagai akibat adanya hubungan

kontraktual. 

2.  Dereliction of duty (pelanggaran kewajiban) = D2, adanya wanprestasi atau

melalaikan kewajiban (dereliction of duty). 

3.  Damage (kompensasi kerugian) yang foreseeable (laik bayang sebelumnya) = D3,

terjadi kerugian (damage atau compensable injury). 

4.  Direct cause (sebab langsung) yakni pelanggaran kewajiban mengakibatkan

kerugian (D2 - D3) = D4, adanya hubungan langsung antara kerugian itu dengan

kelalaian melaksanakan kewajiban (direct causation). 

19.  Jelaskan defenisi Criminal, Civil, dan Administrasi! 

1.  Criminal malpractice 

Perbuatan seseorang dapat dimasukkan dalam kategori criminal malpractice manakala

 perbuatan tersebut memenuhi rumusan delik pidana yakni :

a.  Perbuatan tersebut (positive act maupun negative act) merupakan perbuatan tercela. 

b.  Dilakukan dengan sikap batin yang salah (mens rea) yang berupa kesengajaan(intensional), kecerobohan (reklessness) atau kealpaan (negligence). 

a.  Criminal malpractice yang bersifat sengaja (intensional) misalnya melakukaneuthanasia (pasal 344 KUHP), membuka rahasia jabatan (pasal 332 KUHP),

membuat surat keterangan palsu (pasal 263 KUHP), melakukan aborsi tanpaindikasi medis pasal 299 KUHP). 

b.  Criminal malpractice yang bersifat ceroboh (recklessness) misalnyamelakukan tindakan medis tanpa persetujuan pasien informed consent. 

Page 13: 1

5/13/2018 1 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/15571feee49795991699c530c 13/14

c.  Criminal malpractice yang bersifat negligence (lalai) misalnya kurang hati-hati mengakibatkan luka, cacat atau meninggalnya pasien, ketinggalan klem

dalam perut pasien saat melakukan operasi. 

Pertanggung jawaban didepan hukum pada criminal malpractice adalah

 bersifat individual/personal dan oleh sebab itu tidak dapat dialihkan kepada

orang lain atau kepada rumah sakit/sarana kesehatan. 

2.  Civil malpractice

Seorang tenaga kesehatan akan disebut melakukan civil malpractice apabila tidak 

melaksanakan kewajiban atau tidak memberikan prestasinya sebagaimana yang telah

disepakati (ingkar janji). Tindakan tenaga kesehatan yang dapat dikategorikan civil

malpractice antara lain:

a.  Tidak melakukan apa yang menurut kesepakatannya wajib dilakukan. 

 b.  Melakukan apa yang menurut kesepakatannya wajib dilakukan tetapi terlambat

melakukannya. 

c.  Melakukan apa yang menurut kesepakatannya wajib dilakukan tetapi tidak 

sempurna. 

d.  Melakukan apa yang menurut kesepakatannya tidak seharusnya dilakukan. 

Pertanggung jawaban civil malpractice dapat bersifat individual atau korporasidan dapat pula dialihkan pihak lain berdasarkan principle of vicarius

liability.Dengan prinsip ini maka rumah sakit/sarana kesehatan dapat bertanggunggugat atas kesalahan yang dilakukan karyawannya (tenaga kesehatan) selama

tenaga kesehatan tersebut dalam rangka melaksanakan tugas kewajibannya. 

3.  Administrative malpractice

Dokter dikatakan telah melakukan administrative malpractice manakala tenaga

  perawatan tersebut telah melanggar hukum administrasi. Perlu diketahui bahwa dalam

melakukan police power, pemerintah mempunyai kewenangan menerbitkan berbagaiketentuan di bidang kesehatan, misalnya tentang persyaratan bagi tenaga perawatan untuk 

menjalankan profesinya (Surat I  jin Kerja, Surat I  jin Praktek), batas kewenangan serta

kewajiban tenaga perawatan. A pabila aturan tersebut dilanggar maka tenaga kesehatan yang

 bersangkutan dapat dipersalahkan melanggar Hukum administrasi. 

20. Jelaskan bagaimana pembuktian kasus malpraktek! 

Dalam kasus atau gugatan adanya civil malpractice pembuktianya dapat dilakukan

dengan dua cara yakni :

A.  Cara langsung

Oleh Taylor membuktikan adanya kelalaian memakai tolok ukur adanya 4 D yakni:a.  Duty (kewajiban)

Dalam hubungan perjanjian tenaga dokter dengan pasien, dokter haruslah bertindak berdasarkan:

1)  Adanya indikasi medis2)  Bertindak secara hati-hati dan teliti

3)  Bekerja sesuai standar profesi4)  Sudah ada informed consent. 

 b.  Dereliction of Duty (penyimpangan dari kewajiban)

Page 14: 1

5/13/2018 1 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/15571feee49795991699c530c 14/14

Jika seorang dokter melakukan tindakan menyimpang dari apa yang seharusnyaatau tidak melakukan apa yang seharusnya dilakukan menurut standard

 profesinya, maka dokter dapat dipersalahkan. c.  Direct Cause (penyebab langsung)

d.  Damage (kerugian)

Dokter untuk dapat dipersalahkan haruslah ada hubungan kausal (langsung)

antara penyebab (causal) dan kerugian (damage) yang diderita oleh karenanyadan tidak ada peristiwa atau tindakan sela diantaranya., dan hal ini haruslah

dibuktikan dengan jelas. Hasil (outcome) negatif tidak dapat sebagai dasar 

menyalahkan dokter . Sebagai adagium dalam ilmu pengetahuan hukum, maka

  pembuktiannya adanya kesalahan dibebankan/harus diberikan oleh si

 penggugat (pasien). 

B.  Cara tidak langsung

Cara tidak langsung merupakan cara pembuktian yang mudah bagi pasien, yakni

dengan mengajukan fakta-fakta yang diderita olehnya sebagai hasil layanan

  perawatan (doktrin res ipsa loquitur). Doktrin res ipsa loquitur dapat diterapkanapabila fakta-fakta yang ada memenuhi kriteria:

a.  Fakta tidak mungkin ada/terjadi apabila dokter tidak lalai b.  Fakta itu terjadi memang berada dalam tanggung jawab dokter 

c.  Fakta itu terjadi tanpa ada kontribusi dari pasien dengan perkataan lain tidak ada contributory negligence.