1547_Dinamika Dan Mekanika Untuk Perguruan Tinggi_2
-
Upload
fery-kustiawan -
Category
Documents
-
view
150 -
download
2
description
Transcript of 1547_Dinamika Dan Mekanika Untuk Perguruan Tinggi_2
9
,USTAKAAN\WA TIMUR
Il{ffiUntuk Perrgrutrrrom linrggi
;"
*l--:,
rr-,{;rr-rrlt--rr,
\
-- -,irlXr--
'J7
KATA PENGANTAR
Daya guna produk pendidikan yang dilaksanakan pada hari ini tidakbisa dilihatdan dinikmati hari ini, akantetapi daya gunaprcdukpendidikani$ dapat dilihat dan dinikmati oleh generasi-generasi penerus kita dimasa depan. Barangkali itulah perbedaan yang prinsip antara memben-tuk manusia dengan membentuk barang dan produk-produk teknologi.
Adalatr tidak terlalu ideal bahwa tujuan pendidikan kiia untuk mence-tak manusia seutuhnya, bila konsekuensi-konsekuensi guna menyong-song pencapaiannya ada. Akan tetapi apabila konsekuensi-konsekuensitadi diragukan adanya maka adalah menjadi tanggung jawab kita ber-sama sebagai generasi yang lebih tua untuk ikut memikirkan sertamelaksanakan langkah-langkah yang diperlukan agar hari esok generasipenerus kita akan lebih cerah daripada kita pada hari ini.
Barangkali ini adalah cita-citz seorang pendidik dan seorang bapakpada umumnya. Kita telatr mengetatrui bahwa dalam dunia pendidikan,peranan buku adalah sangat besar. Dengan didorong oleh naluri, kamisebagai pendidik yang mempunyai motivasi sama dengan apa )angdikatakan di atas dan dengan melihat buku-buku yang beredar, timbul-lah hasrat kami untuk menulis buku ini yang berjudul Dinamika danMelconika untuk Perguruan Tinggi.
Buku ini ditulis terutama untuk para mahasiswa Jurusan Ekonomi,Administrasi Niaga, Telnik Industri, Manajemen Industri, Teknik Pro-duksi/Konstruksi dan Teknologi pada umumnya. Namun para pembacalainnya yang berminat mendalami perencanaan produksi dan manajemenfabrikasi, dapat pula memakainya.
'{
ii
{
I
II
ltilI
J'1i, _li
i
t,t
1l
li
{
il
()
,)
"{f
]
Barangkali ada pembaca yang menilai batrwa dalam buku ini masih
#yrk ffiapar kefid;k;L*prriu*..Keadaan seperti ini adalah suatu
hal yang wajar farerra setiap penulis akan mempunyai kekurangan-
kekurangannya, di ;;id'kaebihan-kelebihannya. Namul dengan
il6;brto i.,i *i"i* at itan menambah khasanatr kepustakaan para
;;b;.; dengan berbagai penerapzumya di lapangan't/t$
,'q
I
Malang, Mei 1991
Penulis,
Ir. SUHARTO
DAFTAR ISI
Kata Pengantar............
l. MekanikaGerakan1. 0. Pengenalan............1. 1. Pengertian Gaya1. 2. Penjumlahan dan Pengurangan Gaya .........1. 3. Prinsip KesetimbanganGaya ........1. 4. Kesetimbangan Benda Kaku .........
I i: P!ffil*'ilX;;-- - -:-- ----: :-- ----- --1. 7. Titik Berat Sistem .....................................1. 8. Momen Inertia
2. MekanikaFluida2. 0. Pengenalan ...........2. 1. FluidaStatis2. 2. Sifat-sifatFisis Fluida............2. 3. Aliran Fluida ..........-.......2. 4. Persamaan Kontinyuitas ...........2. 5. HukumBemoully2. 6. Kriteria Aliran Fluida2. 7. Tekanan Statis Fluida2. 8. Tekanan Dinamis Fluida2. 9. Fluida Nyata2.10. Tekanan Kerja Mesin Fluida2.1 1. Tenaga Mesin Fluida
l5 2.12. FtuidPlanes Analisys
I2469
10L4
23283t
v
I
4l41424953555664
6667687377
I
ItI
irl
4-!i
IrI
dt
i
'1
vl
hL-
-:l",4
F
3. Mekanika dan Pengetahuan Bahtr .-...........
3. 0. Pengenalan ........3. l. Macam dan Karakteristik Bahan3. 2. Hukum Hooke danTegangan Bahan3. 3. Metal dan Karakteristik Spesifiknya .............3. 4. Momen Kelembaman ..........3. 5. Gaya dan Tegangan Tarik3. 6. Gaya dan TeganganTekan3. 7. Gaya dan Tegangan Geser3. 8. Momen dan Tegangan Bengkok3. 9. Tekukan ..............3.10. Lenturan ............. ...................1.
3.11. Momen dan Tegangan Puntir3.12. Harga Tetapan f.g* Equivalent
4. GerakdanGetaran
100
100101
106110tt4118t2Lt23125129131
133t62
167
t6ir69t75180
187193199207
t
{(
I
0.1.
2.
3.
4.5.6.
7.
Tetapan DampiAnalisaGetaranGetaran.Be'bas
Getaran PaksaPutaran Kritis PorosMethode Tabulasi HolzerBalancing System
***
r'rt_
b.
vru
+.
iTEKANIKA GERAKAN
I.O. PENGENALAN
seperti kita ketahui bahwa pada mesin-mesin fluida bekerjabeban dan sekarigus gerakan baik translasi maupun ,J.ri ut.ugabungan dari dua macam gerakan tersebut Oi atas
Memahami akan sifat serta ukuran besarnya #oun ,urybekerja padanya di samping mengetahui dengan p..ti fr"qu.nriserta temperatur operasinya adarah suatu hal-yang sangat oipet-lukan terutama sekali dalam hal memperhitungkin lenls barran,yk-uran serta biaya mesinnya. suatu misin yang uet<erja denganbeban kecil serta kondisi lapangan yang retititiingan itio.t trr-jadi fluxtuasi beban) akan mempunyai
-tecenderunian usiu parrai
yang relatif lebih lama dibandingkan dengan mesin yang bekerjadengan beban besar dan apalagi kondisi tipangannyu ,.titii urr.t(terjadi fluxtuasi beban).
Ada penganrh antara gerakan dengan beban pada mesin flu-ida.
oleh sebab itu pengetahuan tentang gerakan mekanismepaling tidak, perlu unruk diberikan demi m-eriunjang prn!.iutu*mesin fluidanya sendiri.
1.1. PENGERTIAN GAYA
Kalau kita amati sebuah benda yang jatuh bebas ke bawahakan nampak bahwa di samping ukurannya sendiri sebesar W (kg),maka benda tadi juga mempunyai ciri lain yaitu arahnya ke bawah.
Suatu besaran dengan ukuran besar serta arah bekerjanyadisebut "gaya" atau dengan kata lain bahwa gaya adalah besaranVektoris yaitu suatu besaran yang lengkap dengan arah.
Meninjau gaya itu sendiri dalam prakteknya terjelma dari berbagaisebab di antaranya adalah :
1. Gaya Berat
Seperti telah disebutkan di atas bahwa gaya ini terjadi olehsebab berat benda dan arahnya selalu tegak lurus bumi.
2. Gaya Karena Tekanan
Dalam bentuk lain, gaya adalah tekanan dikalikan luasan. Biladitulis terdapat hubungan :
(
KsP(ke) =p(# ).A(cm2) /
3.
di mana P adalah gaya, p adalah tekanan dan A adalah luasanpenampang.
Penerapan yang nyata dari tekanan seperti apa yangdimaksudkan di atas sebagai contoh tekapan hydrostatika flu-ida, tekanan hydrodinamika.
Gaya Karena Percepatan
Seorang konseptor yun!'t.rfrnal mengenai gaya karena per-cepatan ini adalah Tuan Newton dengan hukum kedua New-ton.
Bila ditulis dalam bahasa matematik :
L
ty
di mana F adalah total penjumlatran gaya (Kg), m adalah massa9:nol yang bergerak di mana massiuenoa iooar, uerat uenJadibagi dengan pgcepatan grafitasi g dan g mempunyai ukuranbesar 9,81 mrdetz; sementara itu a adalatr accererasi dari bendayang bergerak atau disebut pula perubahan kecepatan p.r*ru*waktu (mldef).
+,
Gaya karena percepatan ini mempunyai Vektor arah samadengan Vektor arah percepatan.
Gaya yang ditahan oleh mekanisme bergerak diidentifikasimempunyai arah berlawanan deqgan Vettor .rut, prr..p.tundi atas dan disebut sebagai gaya ilnertia (Fi= * m.i;.---'--'4. Gaya Karena Gesekan
Gaya gesekan antara_dua media yang saling bergesekan padapri-nsipnya dipengaruhi oleh koefhsient gesek di antara mediatadi.
Besar kecilnya koeffisient gesek radi dipengarutri otetrQeadaanpermukaan yang saling bergesekan. Minurut p-e4relitian, besarkecilnya koeffisient gesek tadi dipengarutri oteHelqt i.riir-J*!q4,an*uf.dia tadi di samping Aipengarutri offfiMakin.besar berat jenisnya, per,,utaanlenoa yang uerGtnsemakin halus sehingga koeffisient geseknyu
-rroi'.urlt..ii.'Di pihak lain koeffisient gesek dipengaruhi oleh kecepatangerak; makin cepat maka koeffisieni geietnya semakiri iecii.Adapun gaya karena gesekan ini dirumuskan sebagai :
F=p.N.
J7-
di mana F adalah gaya gesek (Kg), p adalah koeffisient ,rr.*(tanpa satuan) dan N yaitu gaya normal atau dengan lain katagaya yang tegak lurus bidang gesek. Sebagai gambaran, berikutditampilkan sebuah balok yang ditarik dengan gaya F padasuatu bidang datar.
Berat benda dalam hal iniadalah W (Kg) dan gaya reaksibidang datar adalah N.
wmaka : \il'= N.
sehingga :
F=Ir.N=F.W.
I.2. PENJUMLAHAN DAN PENGURANGAN GAYA
Telah kita ketahui bahwa gaya adalah suatu besaran Vektoris.Maka oleh karena itu penjumlahan dan pengurangannya harusmengikuti sifat-sifat vektor.
Berikut ini dicoba diberikan dua birah gaya P, dan P, denganarah yang berbeda-beda.
P2
P, membentuk sudut 0o dari sumbu horizontal, sedang P,tegak lurus sumbu horizontal.
Bila persoalan tersebut diuraikan pada sumbu salib cartesian,maka dua buah gaya tadi dapat digambar sebagai berikut :
4
L
0
4/t
Total gaytr ke arah sumbu x adalah
Pr, = * p, cos 0 yang aratrnya ke kanan.
sigma gaya ke arah sumbu y adalah :
* pr, pz = 0 otou pr, = p,
sehingga P, sin 0 =pz.
Gaya gabungan dengan arah relatif terhadap sumbu xmaupun sumbu y disebut dengan resultanto gaya dan -dapatdicari
dengan rumus pytagoras.
Dalam persoalan di atas resultante gaya yang terjadi adalah:
pR = 1p,*, +(prv -pr),Sepintas bila kita lihat bahwa resultante gaya adarah gaya
yang bisa dipakai sebagai gaya pengganri dari rrliio u.nyr[ euy.yang bekerja di situ.1
\F;;.txyPR=
7
Sedangkan cara lain untuk rnencari r€sultante gaya adalahdengan menggunakan segitiga gaya.
Disajikan contoh berikut dari dua gaya P, dan P, denganbesar dan arah yang berbeda.
aqti1\,/" \/\bd
Resultante gaya dari kedua buah gaya di atas dapat dicaridengan diagram gaya yaitu dengan menskala gaya-gaya P, dan P,kemudian,pangkal c digeser ke ujung b dengan arah tetap. Kemu-dian ujung a ditarik ke d. Garis lii ini adalah merupakan resultantegaya yang terskala.
Dengan mengalikan terhadapukuran skalanya maka didapatukuran PR yang sebenarnya.
I.3. PRINSIP KESETIMBANGAN GAYA
Di atas telah disebutkan bahwa resultante adalah merupakangaya pengganti dari sistem gaya yang bekerja pada suatu titik.
Ini berarti apabila ujung anak panah resultante dibalik dimana anak panah diletakkan pada pangkal gaya maka gaya yangterjadi adalah saling menghilangkan.
Dalam arti lain keadaan demikian dikatakan bahwa penjum-lahan gaya yang terjadi pada suatu titik adalah sama dengan nol.
6
&..j
?t
- Titik yang berada dalam keadaan demikian disebut setim-bang.
Atau dengan rain perkataan bahwa setimbang di sini adalahbahwa gaya aksi (gaya luar karena beban + berat sendiri) secarapenuh mampu didukung oleh mekanisme. Disajikan contoh berikutprinsip kesetimbangu gaya dengan merhode ;Jir;;;;_iiyu ,
Syarat kesetimbangun guy. , I
Penjumlahan gaya-gaya ke arah sumbu x = 0
4'+l-fi]maka : T, sin 0 + T, sin 0
atau Tr = Tz
Penjumlahan gaya-gaya ke arah sumbu y = 0, maka :
Trcos0+Trcos0=pjadi P=Z.T,cos0,
Methode lain yang bisa dipakai adalah apa yang disebutmethode "Cremona',.
Pada dasarnya methode ini adalah menggunakan segitigagaya.
Disajikan contoh di sini yaitu untuk mencari reaksi gaya yang
ditahan oleh batang 1 dan batang 2 sebagai akibat adanya gaya luar
P.
Dengan diagram
dapat digambar.
Cremona, maka kesetimbangan di titik C
Seperti telah disebutkan di atas bahwa syarat titik dalam
kesetimbangun guyo Uiit t"'ft panatr dari suatu segitiga gaya se-
iatu uett"mu dengan Pangkal gaYa'
Dengan mempertimbangkan terhadap sifat-sifat ini maka ti-
tik C berada Oatarn tcondisi ietimbang dengal guy'1 reaksi Pada
batang 1 menuju titit it"tuut dan uitang I otngun gaya reaksi
yang -m.t it ggalkan titik tersebut'
Gaya reaksi batang yalg Lreluju titik C (titik C ini pada
umumnya disebut titiiiJ;iti oiseuut gava reaksi lTi^,!"tt"uttekan dan diberi symUof tania minus' sedangkan gaya reaksi batang
yang meningg.fXot titit-- 9it3Ui'-t-gaya reaksi positif atau gaya
reaksi yang bersifat tarik pada batang' Perlu diingat di sini bahwa
8
\
di dalam penggambaran diagram Cremona, gaya P dibuat denganskala gaya, reaksi batang-batang digambarkan sejajar dengan pe-masangan batang-batang yang ada.
Sehingga gaya-gaya reaksi ini dapat diketahui pastinya sete-lah diperhitungkannya terhadap skala gaya yang dipakai.
I.4. KESETIMBANGAN BENDA KAKU
Sebelum kita melangkah lebih jauh tentang kesetimbanganbenda kaku, alangkah lebih baiknya kita kenalkan apa itu momen.
Momen adalah gaya dikalikan jarak.
Sedangkan di dalam persoalan prinsip kesetimbangan bendakaku diperhitungkan dengan prinsip-prinsip.
Penjumlahan gaya-gaya serta momen-momen terhadap suatutitik sama dengan nol.
maka
lF=0lM=0
Disajikan contoh pemakaiannya pada persoalan berikut :
Ro"
IF,EFy
=0,makano, Psin0=0
=0,makaP.cost-R\ Rr=0
I M(A) = 0, maka P' coso + -RB. 1=0Dr nncAT+'L '\',Dari persamaan-persamaan tadi didapat R, =
dan Ron = +. cos g
Sedangkan Ron P' sin 0
Di dalam Praktek benda kaku berada di dalam tiga dimensi (sumbu
x, y dan z;, seningg;-;;[i retetitnbangan berkembang meniadi
IF*=0,EFr=0,EFr=0dan I M, (........) = 0
1.5. GERAKAN LURUS
Gerakan lurus atau sering pula disebut gerakan linier'adalah
gerakan yurrg *.*uln*x Ou'i atau diuentuk oleh garis lintasanI
lurus.
Di dalam membicarakan perihal gerakan luys 1ak3 bebe-
rapa hal y*g *u,tii"tJupu' aoitan apa yang disebut jarak'
Jarak adalah beda antara satu titik terhadap titik yang lain'
maka apabila ada ,Jutu UtnOa yang bergerak dengan kecepatan V
(m/det) ,* (#)
x. x2
tr' Ax t2
\
10
x=V.l
Sejajar dengan permukaan, dapat ditulis hubungan antaraparameter-parameter tadi ke dalam bahasa matematik :
x=v r*, l.t(det)
di mana t adalah waktu yang dibutuhkan untuk mencapai jarak xtadi (detik).
Bila dianggap bahwa kecepatan pergerakan massa m tadiadalah tetap, maka dapatlah persamaan di atas ditulis menjadi :
(xr-x,)=V(tr-tr)di mana (x, - x,) disebut jarak antara titik 1 ke titik 2 dan disingkatA x dan (tz - t) disebut beda waktu dan disingkat A t, sehingga:
v = 4 x , dan dalam keadaan posisi titik 2 dekat' A t sekali dengan titik I yang dalam lain isti-lah bahwa kedua titik ini berimpit maka :
v=lim Ax - dx ,atauAt+o At dt
dx = V. dt. dan bila diintegralkan didapat :
Io* = Iv. o,
x + C, = V.t + C, di mana C, dan C, dicari dari kondisi-kondisi pembatas.
Untuk persoalan di atas di mana pada kondisi awal yaitu padat = 0 katakanlahjarak yang ditempuh belum ada atau dengan katalain x = 0, maka :
0 + C, = 0 + C, sehingga C, = C,
sehingga :
ll
Karena dalam selang waktu tertentu terdapat beda kecepatan,
sahingga berkembanglah dalam mekanika gerakan ini apa yang
disebut percepatan; atau dengan kata lain dikatakan bahwa perce-
patan adalah kecepatan persatuan waktu.
Bila ditulis dalam batrasa matematik, percepatan adalah :
, = Je-:Il = + , dan dalam kondisi posisi titiktz- t,
2 berimpit dengan titik 1 maka :
-. Av Lzxu
i,'To t =ol'30 lr'
dV d2. x
dr dt2
Bila persoalannya dibalik, Yaitu :
dV = a.dt dan bila ini diintegralkan didapat
Jov = Ja.dt, maka :
V + C, = a't + C4, di mana C, dan Co dapat dicari dari
kondisi-kondisi Pembatas.
Dalam persoalan yang diajukan di atas' di mana pada t = 0katakanlah ia belum bergerak atau dengan kata lain v = 0, maka :
0 + C, = 0 + Co, sehingga C, = Co
Karena C, = Co, maka :
V=a.t
Bila persamaan terakhir ini disubstitusikan ke dalam persa-
maan dx = Vdt maka didapat :
Jo*=Ja.t.dt
12
t
\
x+C, =+.a.t2+cuDalam persoalan yang kita bicarakan
t = 0 katakanlah ia belum menempuh jarakx=0,maka:
0 + C, = 0 + Cu, sehingga C, = Cu
Dengan demikian maka :I*= t . a.{.
- Dalam hal yang dimaksud dalam persoalan ini di mana padat = 0 katakan saja misalnya V = Vo, maka :
Vo+Cr=0+Comaka V, = (Co - Cs)
Sedangkan : V = a . t + (C4 - C3)
maka:V=Vo+a.tsehingga :
Io* = Iryo * at) dt
x+Cr=Vo.t *t.u.t2+C,Pada t = 0 diassumsikan x = 0, maka :
0 + C, = 0 + 0 + C, ; sehingga Cz = Cs
Karena Cz = Cr maka berarti :
* = Vo .r*+. a.e.Dari uraian di atas dapat ditarik kesimpuran bahwa kecepatan
adalah differential pertama dari iarak dan percepatan adalah dif-ferential kedua dari jarak.
di atas di mana padaatau dengan lain kata
J
I3
T_
1.6. KERJA DAN TENAGA
Bila kita amati sebuah benda seberat W (Kg) yang bergerak
turun secara alam dari ordinat yr Sampai pada ordinat y2' Seperti
pada gambar; keadaan ini disebut kerja
V777777tzzt-ztzt.tzttttttt,
Kalau ditulis dalam bahasa
matematik, kerja Yang dilakukan
oleh' benda tersebut adalah :
=W(Kg).x(m)untuk Persoalan Yang berbeda, di
mana bukan oleh sebab tarikan
alam akan tetaPi katakanlah
benda tadi tujuannYa akan ditarik
maka besarnYa gaYa F ugtuk
menggerakkan massa m ke
arah Yang sama dengan arah V
adalah:dv dx*'?t'o*dx dv*'ot'o*
V,
V
t
t1
Tl
.fr[--]-I
w
'/l
,l,l
,l,t
Y1
Y2
keatasdengangayaT(dimanakarenafriksidanpercepatanbenda'maka T lebih besar oari w) dari posisi y, ke posisi y, maka di sini
disebut bahwa sistem berat membutuhkan usaha'
Dariduamacamkejadiandiatasdapatlahditarikpengertianbahwa kerja berani menghasilkan energi' natnun pada usaha ber-
arti perlu energi yang <liiuplaikal ke dalam sistem' Bila kita tin-
jau iertraoap r<Jaoian-matei atau keadaanbenda yang bergerak' se-
odi oiitustrasit<an benda dengan massa m dan bergerak dengan
kefepatan V, di mana
*=#Pdan v=(#)E\--- )
det"
*V
E*t
14
F = m.a
l5
Sehingga F.dx = * . + . dv, dan bila diintegralkan didapat :
Jr. o* = J..r. dv, maka
F.x=4.^.vr,l'S.n,ngg. U.ru.riy. energi gerak atau energi kinetis adalah :
m. V2
Dengan cara yang sama dapatditerapkan pula perumusanenergi karena ketinggian atauenergi potential dari suatubenda yang berada pada ke-tinggian tertentu.
Berikut ini dicoba untuk di-analysa sebuah benda denganberat W (Kg) dijatuhkan se-cara alam dengan beda ke-tinggian y dan gaya berat W =m.g.
Sedangkan energi :
Iw. oy = Im.g.oy = rn.B. (v, - l,)jadi energi potensial benda jatuh secara alam adalah
Ep=m.g.y.Bila perumusan tadi dikembangkan lebih lanjut untuk menga-
mati perubahan deflexi pegas sebesar x, dengan konstanta pegassebesar k, maka hubungan antara gaya penarik pegas P (Kg) ter-hadap x (m) dan k (Kglm) dapat ditulis :
E*= i
l-;lL-r--]
tg
r--1ttL_l
P (kg) = k t#l'x (m)'
Sehingga dengan demikian energi potensial pegas adalah :
rp = Jr.ox = Jr.*'d* = +'k' x2'
jadi
EPp"g"r= i'*'*;rSementaraitubilakitatinjausebuatrbalokpadaposisilyang
meluncur bebas nintga sampai pada posisi 2 dapat kita.turunkan
hubungan-huurng a'il-y a den g an- pertolong an gambar be rikut'
1
Tfx
tt;
Menurut Hukum Newton kedua :
IF=m.a,makaF - W.sin0 - p.W.cos0 = r1.o
F = m.a + W.sin0 + p.W.cos0
F = m . V .4y + W.sin0 + u.W.cosgrlx
atau
F . dx = m.V. dV + W.sin0. dx + p.W.cos0. dx.
Bila masing-masing ruas dari persamaan terakhir ini kitaintegralkan akan didapat :
Jr.o* =.1- m.Y2",.
l* dY * Ir' o*
= * ^ (yr' -v,2) + 1y (yz - y1) + F, (x, - *r).
Bila friksi dalam persoalan ini dianggap tidak ada, maka :
W = work = keda = (+ .r. yr, * + .^.V,2) + (W.yz - W.yr).
Dan bila gaya luar F = 0 atau dengan kata lain benda tidak di-ganggu, maka berlaku :
(+ ^. Yr' - + . ^. v,') + (w . yz - w . y1) = o
Sehingga :
+.^.Yr,'* *. yz =+ .^.V,'* *. yr .
atau
'xdah DAERAH , wA nItIUB
JL. MENUR PUMPUNGAN No. 32
SURABAYA
t*r* I
TAHUN ANGGARAN 1996/1997t7
7
Dus E*+Er=C
Dari persamaan terakhir ini dapat ditarik suatu pengertianbahwa apabila benda dalam keadaan tidak diganggu dan friksi tidakada maka jumlah energi kinetis dan energi potensial setiap titikadalah tetap. Hukum ini disebut dengan hukum kekekalan energi.Pada langkah berikubrya akan dibahas apa yang disebut tenaga atau
daya atau dalam bahasa asingnya power.
Tenaga adalah kerja persatuan waktu.
Dipmuskan dalam bahasa matematik bahwa tenaga
N = # =:# = F.# =F.v
di mana arah Vektor F harus sejajar serta searah dengan Vektorv.Bila dikaji lebih dalam lagi dengan analisa dimensi dari perumusanterakhir ini didapat :
N=F(Ke).v r#tatau
Ks.mN=F.v (_a;, ).
Sementara itu menurut percobaan ahli iliru alam terdahuludidapat bahwa rata-rata tenaga seekor kuda adalah equivalent de-ngan 75 kg.m/det
Kemudian pemberian sebutan tenaga engine (mesinpenggerak) serta machine (mesin yang digerakkan) menggunakantolok ukur tenaga kuda atau dalam bahasa asingnya disebut horsepower atau H.P.
sehingga,p:rumpsarl
lir.,,:on*,t8
* _ r(rg).vt#l7s ( rqil )
detHPr, ?t8u:
,i
N= + r,.P)
di mana F'adalah gaya (Kg), v adalah kecepatan atau dalam ba_hasa asingnya vellocity (m7Oet).
Dengan kemajuan teknologi listrik didapatkan equivalensi horsepower terhadap tenaga listrik yaitu :
I Hp = 746 watt.
sedang dengan kemajuan ilmu pengetahuan serta teknologi Mesindan Kimia didapat equivalensi Ouy-u Uut.n bakar y.it , - '
I HP = 632 f""rJam
. . Dari beberapa equivalensi daya tadi ditulis persamaankeseimbangan powe.r-antara input dan output sebagai pengem_bangan iimplementasi hukum keieimbangan energi :
m1 li!9l y .Jam
. u le:t r' liter' - u, j#).rir#ft ). At(oc)
=#(HP).orzroffir
= P*(wau) * (# ).azzrful
l9
7
di mana m adalah konsumsi bahan bakar engine, L adalah nilai'pembakaran bahan bakar, B adalah kapasitas produksi media yangdipanaskan (bisa berupa gas, media cair dan bisa pula media padat),Kj adalah kalor jenis media, A t adalah beda temperatur yang ter-jadi pada media, P adalah gaya, V adalah kecepatan, dan P, adalahtenaga listrik.
Persamaan terakhir ini dapat dipakai untuk mengkalkulasikonsumsi bahan bakar engine, namun dalam praktek masihdimasukkan pula panas yang hilang karena dinding sistem, gesekanmekanisme serta faktor turbulensi udara dalam engine processes.
Efficientcy total dari engine adalah sebagai berikut :
Io' = 0'28
Iou = 0,44
Io' = 0'14
Io" = 0'25
. B.Kj.At
.P. 632
Motor Bensin
Motor Diesel
Turbin Gas
Extemal Combustion& dryer system
Sehingga kondisi riil
m.L
P
v+
adalah
1
4o,
1
ro,
I
lo,, *.$zContoh soal 1':
Sebuah pabrik pengawelan ikan memproduksi ikan yang diawetkan
dengan kapasitas B (ff)Menurut laboratorium teknologi perikanan didapat'bahwa untukproses pengawetan tersebut, ikan tadi harus dipanaskan pada tem-
20t
peratur At oC dengan kondisi media pemanas yang mengandungsekian prosen uap air, dan pada temperatur sebesar itu karor jenisuntuk ikan tersebur adalah Ki ( Kcg
)Ditanya : perencanaun po*., p,rr,*o';ntrrstarasi mesin Demroses.
Penyelesaian :
Karena dalam proses pengawetandipakai uap dari tetel uap untuktersebut.
rnl mengandung uap air, makadryer system pengawetan ikan
Power balance dari sistem pengawetan ikan tadi adalah :
Transformer
Flow uapFIow ikan
Flow uap = FIow ikan
u,"o (#)' Kjuue (#+ ). At" ec). ro,a =
B,*"n (ff)'Ki,uun (#*). ^ti
cc)
di mana Atu = e - rr) dan Ati = (t2 - tr)t3 adarah temperatur uap dari ketel dan t, adarah temperatur ikandari udara bebas sebelum diproses di dalrefficientcy dryer unit.
am dryer ''111'
4ovo adalah
2t
Kebutuhan uap adalah :
B = Kj,'At,L . B,, -- t# I-uup - Kji . At. . Iova ' -ikan ' Jam '
Power balance pada ketel uapnya sendiri :
*,# ) L (# )'rou. K = B,up t#'' Kj" (# )' ^t
('c)
di mana At = (tr - tJ, to adalah temperatur air di udara bebas dan
n ,, adalah efisiensi ketel uap.
d3[ii\eg^ konsumsi bahan bakar ketel uapnya adalah :
r xl, ^!- .ri .^r.B, . --1- tIll' = L fi]At, n.rJ ' 1:Ju -" -ik- nr.* \ jam'
Contoh soal 2
Sebuah dump truck dengan berat total 15 ton dan mampu berope-
rasi pada travelling speed maximum 100=
Bila koefisiensii gesek mah6imum o,7l'(l - 0,02'V), di mana V
adalah kecepatan (m/det)
maka :
Tentukan konsumsi bahan bakamYa.
Penyelesaian :
kecepatan,, = W = 27,8m/det, maka P = g,4
Gaya Friksi roda : F = 0,4 . 15.000 Kg
P = 6000 Kg.
maka :
22
Power Balance :
Q,i,
n,'(#)..,ff,.ro,=
Bila qo, = 0,4 ,I- = 19.969 X9{l(g
maka :
*= ,h- #'6w1s"'8-.at= 351,4 +L
Jirm
Contoh soal 3 :
sebuah diesel untuk electric power station dengan daya terpasang2000 watt.
Perkirakan : Konsumsi bahan bakamya.penyelesaian ;
Dengan menganggap overall efficientcy diesel 0,4, maka :
lll* = T,4 . l0:m0- . -j4{ . 632 .2000
=0,424( 5g )-ns?,hte'jam l=u')5ti* I
1.7. TITIK BERAT SISTEM
Titik berat sisrem adalah suatu titik y,ang mewakili sekianjumlah titik di seluruh ruasan maupun sistem lerat massa, ataudengan kata lain bahwa titik berat adalah suatu titik yang apabilatitik ini dipakai sebagai tirik tumpu maka-sistem berada oiam ton-disi setimbang.
{t
l
I
l23
Diberikan gambaran koordinat
luasan dari sistem luasan (dalam dua
sumbu Y). v
titik berat masing-masingmacam salib sumbu x dan
1.
di mana Fl, F2, F3, ......, F. adalah masing-masing luasan'
X1, x2, X3, .........., xn adalah absis atau letak masing-masing luasan
dihitung Pada sumbu x.
Y1, !2, Y3...."" Yn adalah ordinat atau letak masing-masing luasan
dihitung pada sumbu Y )
AmbilsajamisalnyaletaktitikberatsistemluasantadiadalahdiC (x", V"), femuOian kita tinjau momen kesetimbangan statisnya
tert a"Oap" masing-masing sumbu dari salib sumbu cartesian'
Kita tinjau terhadaP sumbu Y'
Fr . *r +Fz. x2 r ... + Fn. xn= (F, + F, + "' Fn)' x"
Kita tinjau terhadaP sumbu x'
Fr.yr,+ Fz. Yz+ ..- + Fr,'Yn= (F, + F, + "' Fn)'y"
Sehingga dengan demikian didapat koordinat titik C (x"' Y") adalah:
24
;r'i 1,,,
iri
Dari formulasi didari suatu luasan
atas dapat dikembangkan perumusan titikyan! mengikuti kurva matematik.
berat
11
Momen kesetimbangan statis terhadap sumbu y
Momen kesetimbangan statis terhadap sumbu x
*"*l y. dx = f *. yo*xr Xr
x2 xa
Yc.J Y.o*= fx1 xl
n
IF' *,t=l-n-Ir,i=l
n
.I. r,. v,l= I
n-.> F,l=l
c , y"=
t, tnY
*.Y.Y. ox
25
V
Sehingga titik berat luasan :
xt̂L
J x.y.dx
=tt x,
I -Y'o*
xt
x^
* l"f'a*x-t
'lc x"
I'v.o*x1
Dengan cara yang sama, titik berat massa benda dapat dicari de-ngan mengganti F menjadi m.
Dan mengingat bahwa di dalam pembicaraan tentang massa kitadibatasi oleh salib sumbu x, y dan z, sehingga koordinat massabenda adalah c (x", y", z")
di mananI m..2.
!=loc - ----i--
I*,i=l
Berikut akan dicoba suatu penyajian contoh soal untuk mencarititik berat dari profil L
2cml+--rl
\
6cm
26 sunaBAyA
Pe,nyelesaian.
!ffi :fi :Tl'flff n'fi lrr.;.#filf "dibuatsaribsumbuper-men;aoi oua uagiailwrtr
Bduloar Denkut dan luasannya dipecah
*"=affp
'"=$f."-
Ft= 4.2= 8 cm2, xr = ll2 . 2 =.l.cm, yr = z + 2 = 4 cmFz= 2.6 = 12 cm2, x, = r/2, 6 = 3
"r1, y2= r/2 . z = t "^
v _ g.l+12.3^" - g+lr- =2,2cm
8.4 + tL.trc - g.12 =2,2cm
sehingga koordinat titik berat c bisa digambarkan sebagai berikut:Y
lqir;i,TJXml
j
l
I
Y-
5-_{
-f-t\
7
I.8. MOMEN INERTIA
' Penerapan dari momen inertia terutama dalam hal meng-hitung torsi atau gaya luar yang dibutuhkan untuk menggerakkanberat mekanisme itu sendiri.
Pengertian momen inertia adalah massa dikalikan jarakk,uadrat titik berat massa ke titik putar dan bila ditulis dalambentuk umum :
r. = Il. o'n (kg.m.det2)
di mana r adalah jarak, m adalah massa benda.
Berikut ini dicoba dihitung momen inertia dari sebuah batangdengan panjang I dihitung terhadap sumbu putar yang terletak diujung batang tersebut.
v
rdalah r. = /*r. o*Momen inertia terhadap sumbu putar y i
Differential dari masa dm = p A . dx, di mana A aUalah
luasan penampang potongan batang (m2), p adalah rapat massa
Ks.det21 --:-- ).r m.
Terdapat hubungan antara berat jenis terhadap rapat massaseperti ditulis :
2g;f
\
Kg.det2 m
-4-- I .s (;p )
Sehingga : r, = $:. p.A. dxl'tl
= +.p. A .-'!:= +'p.A.t.t2
ri = +.m.t2.Dengan cara yang sama, maka momen inertia batang denganpanJang t Erhadap sumbu putui v*g ,.rrl,u-t-perrililliru.gi or.panjang / tersebui (di t.rfi:;;;r*, adarah ,------
-.-,
L = j, *2.p.A.dx=_l_.m.t2Se{angtan momen inertia suatu silinderdicari
-ttengan-111.r"r-hir erp-o- terhadap sumbunya dapatdicari dengan mengambil .r;;;r;;; ;"#1.;l
t:T::Tro:
Ii=I, =[!.dm= f'l 2n.r.dr.t.p.
v<jfl= p(m-
I
1
l
l
I
l
' 'n, : L zo ,-- ji.' ''d7
tt z'e')
'iy- -.--'-- --._:W>'<*j--"--129
Sehingga untuk silinder berlobang' maka
I,, = * , (Rr'- Rr2), di mana R,
adalah jari-jari luar dan R, adalah jari-jari dalam untuk silinder
pejal (tidak berlobang)' ..,1
maka :
I.=*.m.R2untukselanjutnyakitaakanmempelajarimomeninertiadalamtigaOi*rnri yaitu sumbu x, sumbu y dan sumbu z' Kita tinjau sistem
massa seperti gambar berikut'
massa m terletak Pada titik C (x' Y' z)
maka momen inertia terhadap sumbu X adalah I* = ffi
serJangkan momen inertia terhadap sumbu y adalah ^I,
= 1''Sementara menurut dalil Pytagoras didapat bahwa x2 + yz =
sehingga
I* * I, = m (x2 + Y2; ="' R2'
Kita lihat pada bottom position didapat hubungan momen inertia
polar :
30
!2,x2.
R2,
+
I =I =I =I +IPozr.y
1.9. GERAKAN BERPUTAR
Gerakan berputar atau disebut rotasi ada dua macam yaitupertarla apa yang disebut rotasi dengan sumbu tetap dan yangkedua yaitu apa yang disebut rotasi sumbu bergerak. Di datambangunan mesin apa yang disebut dengan rotasi sumbu tetap di-dapat pada inesin-mesin konstruksi, mesin-mesin fluida serta en-gine yang stationaire, sedangkan yang termasuk rotasi sumbubergerak didapati pada mesin-mesin fluida serta jenis mesin danengine yang dipakai untuk melarikan pesawat terbang, mobil, kapallaut, kereta api dan movable body yang lain.
Di sini pada langkah pertama kita akan membicarakan apayang disebut rotasi dengan sumbu tetap.
Berikut akan ditinjau rotasi dari suatu titik P di mana p tadi ter-dapat pada benda yang diberi simpangan sudut 0.
Karena ada simpangan sudut,maka ini berarti bahwa titik Pbergeser atau berpindahposisi. Karena ada per-pindahan posisi, maka berartipula ada kecepatan.
Kecepatan sudut rata-ratanya dalam hal ini adalah :
It
0r-0,(D=
-
=llfiltz_t, A-t;0
fl): 0,.-0' ,+ \11a
{.r, - 1,, Ah +o
L , f '- t lrr,r; tr4*^r.
t-t|' U*a, - q u.* tL
#31
A0 de
-=-At dt
4'l "-ffr-k M
,),///l
7
Dengan penurunan yang hampir sama dengan gerakan translasi(lurus), maka dicari pula percepatan sudut rata-ratanya :
o^- o.61= 2-'-1 = lim Ato - dco
tz- tt At-+0 At dt
d20 , ftld .,
;F '\aeP /
Dan apabila persoalannya dibalik yaitu :
drD = cr. dt, kemudian masing-masing ruas,diintegralkanmaka didapat.
Io, = Ja. dt, maka or = cr. t + cr
Bila pada kondisi awal yaitu t = 0, @ = o0
maka:0=00+(I.t.Dengan demikian maka sudut yang dicapai dapat dicari dari :
JOe = I, . o, = J(ro + a.t). dt
0 = oo.t + ll2. o.. (Setelah kita dapatkan bangun perumusan terakhir tentangbesamya sudut yang dicapai 0 maka ternyata bahwa bangun pe-rumusan ini mempunyai kemiripan dengan jarak yang dicapai padagerakan translasi di mana x diganti dengan 0 dan a diganti dengand..
Sekarang kita mencoba untuk mengikuti jarak atau dalam hal iniamplitudo x yang selalu berubah seperti halnya perubahan sudut0. Dari gambar di atas didapatkan hubungan :
x = OP. cos 0 = R . cos 0 ; dan 0 = 0.t
dengan demikian maka x = R . cos ot.
32
t
d2x
Ed2x
ar-
$
Pendifferentiaran dari persamaan terakhir ini tertradap t didapat :
^ f.= - i.i sin 0)t, maka bila kita differentialkan sekali lagiterhadap t didapat :
= - R.of . cos ot atau
1^.R =-co..cosort
Sehingga percepatan sudut maksimum arlalah
Q."" = 02 ,tild,(def)
,tl
sementara bila kita tinjau hubungan-hubungan yang rain khususnyadalam hubungan dengan translasi. Dengan pertorongan gambarberikut didapat bahwaJarak yang dicapaiu..f. p"nian"g uu!r, oarimassa yang diputar :
S=R.0; di mana S adalah panjangbusur, R adalahjari-jari talipengikat massa, dan 0 ada-lah sudut yang dibentuk.
Apabila persamaan terakhir ini diturunkan maka didapat :
33
ds d (R0) _ r, d0dt = ---dt- = ts' dt-
Sedangkan kecepatan liniemya :
V = o.R, demikian maka
dY = d(ol.R) =o dodt dt dt
Dari sini percepatan tangensialnya adalah :
h=#=*.# =R.o (m/det2).
Sedangkan kalau f,ita tinjau posisi yang benrbah dari titik 1 ke 2didapat bahwa :
V.-V,percepatan =tz- tt
/(av\
* u", percepatan normal
I
f,
\,
ll
I:\,
)
AVnon - -Zt-Bila kita buat keCudukan titik2 sodekat mungkin titik l,maka bentuk ATO-2 = bentukLOlz (\arena busur I2 = talibusur 12 ; dengan demikianmaka sudut 2 = sudutd(tandax).
Bila titik I mendekati 2, maka A 1O2 -- A,nq sehingga harga mu-tlalc dari :
vr v2
Sedangkan segitiga-segitiga sama kaki tersebut mempunyai sudut
vL
alas 90o, dengan demikian maka bisa berarti pula bahwa :AV
-i = + , di mana AS adalah busur t2
Sehingga :
Avo = -s.u,
,Ad-apul percepatan normar dicari dari pendifferentialan Av ter-hadap At, bila ditulis : - sert a 'n ---
,-3Y- vr AS
Percepatan sesaat adalah :
av as v, asa =lim l', -ji5o R ' Ar = -R- olTo o,
ds v.2 It,'dt - R lv,=y='' R
Jadi percepatan normal atau disebut pula percepatan radiar adarah:
."={ - (ro'R)2
=o,2.R.nRR
Bila kita tinjau benda yang-bergerak berputar dengan mempertim-bangkan gaya antar partikit diiunjukkan gambar berikut :
Partikel dengan massa m, danmempunyai jarak r. (terhadaptitik purar dihitung'dari pusit
35
berat massanYa) diPengaruhioleh gaYa luar F, dan gaYa
antar Partikel F..
Dari adanYa gaya-gaya inimaka Penjumlahan gayanya '
sama dengan nol dan bila di-tulis dalam bahasa matematik:
_\IF'=m.?
F, . cos 0, - f, . cos r$, =,hi . h.,dan
F, . sin 0, + f,. sin Q. = mi . h'
Dalam pembicaraan ini kita hanya meninjau yang terakhir dan bila
ditulis dalam bahasa matematik :
Lr, . sin o, = Lrn, .ri . 0
Bilakeduaruasdaripersamaanterakhirinidikalikanr,makater-jadilah perumusan *o.tn putar atau torsi atau torque dan ditulis:
T = IFi . r, . sin 0, = Lm, . t' . o
=cr.Lm,.r,2Sehingga bisa ditulis :
T=I..crt
Sejenakkalaukitaingatpadagerakanlurusbahwasebuahpartikelyang massanya mi dan mempunyai kecepatan Vi ' adalah mempu-
nyai energi kinetis linier E* = * . *, ' V,' ; l*t dengan cara
yung ,.*u gerak rotasi akan me-mpunyai energi kinetic rotasi :
36
(Kg.m).
* .*, (or .tJ2 = {. o2 . m, .
Jadi energi kinetis rotasi adalah :
E*= i.I,.r, (Kg.m)
r.2I
,a
Hal ini berarti bahwa hukum kekekalan energi berlaku pada setiapgerakan apa pun jenisnya.Apa yang telah kita pelajari di atas disebut rotasi dengan sumbutetap. Langkah berikutnya adalah bagaimana persoalannya kalaurotasi dengan sumbu bergerak.Di atas telah disebutkan bahwa torque :
+T' = I. . s= I. . 0
Katakan ,uji *ir.fnya tita mempunyai benda yang berputar padasumbu y. Benda ini mempunyai momen inertia terhadap sumbu y
sebesar Ir. Kecepatan sudutrotasi benda ini terhadapsumbu y adalah (Ds, kecepatansudut ini disebut kecepatansudut spin.
_>. I.co
--.i>33
-)(llP
zt
37
l
iil
Dari perumusan di atas :
+T=Lcrj
=,.$=+G,.;,)r ? adalatr momentum sudut' maka :
Sedangkan I, . o, =
T=+ ataudL=T.dt
sudut d0 yang dicapai oleh vektor L dalam waktu dt adalah :
Kecepatan sudut Precision adalah
d0(O- = ---- =Pdt
Sehingga :
(Kg.m)
1
L+Til
dLTd0=
dLdt
+(t)=P
'_\-r T'atau ar=
-r.dss
jaditorquekarenaeffectgyroscopic(torsikarenasumbubergerak)adalah:
ftry
_-++=lr.{D.x[D,
di mana I adalatr momen inertia spin (Kg'm'det2;' ( adalatr kece-
patan suOlt spin (ff), dan d aOAan kecepatan sudut precision
r rild tt det ''
38
Contoh Persoalan 1.
Sebuah kapal bergerak dengan keceparan V (#) dan tiba-tiba menikung ke kanan dengan radius tikungan R (m).Kapal ini menggun-akan propeller dengan momen inertianya se-besar I, (Kg. m.det2).Bila panjang kapal adalah I (m) dihitung pada garis air dan di-anggap titik beratnya tepat di tengah-tengahnya, sementara putaranpropeller adalah searahjarum jam dilihat dari depan dengan kece-patan putar n (Rpm).Ditanya : Berapa penambahan gaya yang terjadi akibat penikung-an ini pada sisi belakang dan depan serta gambarkan analisanya.
Penyelesaian :
z ,"u
/^/ :?,Kecepatan sudut spin adalatr
_\'gf =s2.n.n = fi.tr60 30
kecepatan sudut propeller ;
(radldet).
39
-
Momentum sudutnYa :
--) -) -)r--= I, .6, (vektornya ke arah sumbu x)'
Kecepatan sudut Precision :
6, - v (flJ
(vektomya ke arah sumbu z negatif).p R(m)
Torque gyroscoPic :
l-AT.f = [, . roi. x ro;
= r. (#)l< (+).6e.m).
Gaya karena gyro :
T.Pt= *
Beban total di bagian belakang adalah
= 1 w+P-" ,sedangdibagiandepan = I W-P1f2tr
Ini berarti bagian depan terangkat dan betakang tertekan ke bawah
air.
40
'l.l
ii,,,l
, i,
I,,1",*
\
b MEKANIKA FLUIDA
2.0. PENGENALAN \.D
Mekanika F1uida adalah ilmu mekanika dari zat cafu dan gasyang didasarkan pada prinsip yang sama dengan prinsip yangdipakai pada zat padat. Secara umum pengertian pokok mekanikafluida dibagi 3 cabang yaitu : fluida statis (hydrostatic), fluidakinematis dan fluida dinamis (hydrodynamis).
Di dalam fluida statis yang kita pelajari adalah mekanika
* fluida tentang gaslzat cair pada keadaan tetap, artinya suatu zat' cairlgasyang padapermukaannya dengan tekanan tetap, akan tetapihanya berbeda ketinggiannya. Fluida kinematis yang kita pelajariadalah mekanika kinematis dtn gaslzat cair artinya zat cairlgasoleh karena gerakan dan kecepatannya.
Sedangkan pada fluida dinamis yang kiJa pelajari adalahmekanika fluida dinamis tentang gas/zat cair oleh karena gaya-gayayang disebabkannya.
Pada zat cair bila diberikan gaya luar perubahannya sangatkecil, maka hal ini dikatakan bahwa zat cair tidak bisa ditekanvolumenya (incompressible).
Berbeda sekali sifat tadi bila dibandingkan dengan gas padazat gas volumenya sangatlah tergantung perubahannya kepadatekanan dan temperatur, di mana gas volumenya mudah berubah
4t
,1i
:ll,,i
i;ii,ii
sehingga dapat kita katakan bahwa zat gas mudah ditekan volume-nya (compressible).
Dua macam zat tersebut di atas baik yang bisa ditekanataupun yang tidak, kedua-duanya dipakai dalam proses kerjamesin-mesin fluida.
-
Zat yang incompressible dipakai pada pompa, turbine air,turbin oil, kapal; sedang zat yang compressible dipakai padablower, kompressor, pesawat terbang, turbine gas, mesin jet,combustion engine.
Memang dalarn pengklasifikasian yang ada sekarang seolah-olah mesin jet, pesawat terbang, turbine gas, combustion enginedarl kapal adalah merupakan disiplin ilmu tersendiri; akan tetapiperlu diingat bahwa ia bisa beroperasi oleh karena tenaga fluida.
Oleh karena itu kiranya tidak terlalu berlebihan apabila didalam buku ini dibahas sedikit tentang mekanika fluida dan kitajuga tidak menyimpang terlalu jauh apabila pompa,'turbine air,turbine oil, kapal, blower kompressor, pesawat terbang, turbinegas, mesin jet, combustion engine disebut mesin fluida bila dilihatdari sisi yang sama yaitu bahwa prinsip kerjanya menggunakanfluida sebagai power.
Akan tetapi apabila dilihat dari sudut transformasi energitmemang pandangan di atas adalah salah. Dalam buku ini kita tidakmempunyai maksud untuk mempertentangkan antara benar dansalah yang mempunyai implikasi sempit. Akan tetapi kesengajaandalam buku ini adalah bahwa dari semua jenis mesin/pesawat yangseperti disebutkan di atas di mana berasal dari satu titik awal yaitubahwa di dalam merumuskan tenaga mesin maka paling tidak unsurfluida pasti masuk di dalamnya.
2.I. FLUIDA STATIS
Pada prinsipnya tekanan pada suatu garis lurus yang diukurdari suatu titik tenentu yang sejajar dengan garis permukaan air
42t
laut mempunyai ukuran besar tekanan yang sama.
sedangkan tekarran pada permukaan air laut dipakai ukurantekanan nol ata atau 1 aio. oi mana ata adarah singkatan dariatmosfir alam dan ato adalah atmosfir absolut
sedangkan satuan tekanan dinyatakan dalam Kg/cmz a*uatm (atmosfir), sehingga :
I atm = 0 ata = 1 a.to =,,# )ab,orur = 0 (# )r",r,.Gauge adalah ukuran tekinan yang ditunjukkan oreh dial indika-tor pada pesawat/alat ukur tekananl
vrv' srsr
Sedang satuan mengenai tekanan yang lain misalnya at.Satuan at ini mempunyai maksud yang sama dengan ata di atas.Dan satuan tekanan yang.lain lagi adalah m.k.a. (meter kolom air),di mana I m.k.a = 0.1 Kg'
cm?Kita anggap bahwa korom verticar suatu fluida yang berluas
penampang sebesar S (cm2;, beda ketinggiannya sebesar z (cm) daripermrkaan bidang dasar kolom yang mempunyai tekanan sebesarO , # ), sedang rapar masa (density) nya adalah p ( Kg.d:t1).
Karena zat cairdi dalam kondisi diam (static), maka f,3}r]r;lahan (sigm a) gayaryang bekerja pada volume zat cair dz danberpenampang s cmz adalah nol.
Sedang menurut hukum kedua Newton IF = m.a.Sehingga :
IF=m.a=0Terrihat bahwa di sini terdapat 3 gayake arah vertikar, yaitu
dari tekanan p yang bekerja ke atas ,.Urru, , , .+, ;.'r'i.*rr,gaya dari tekanan (p + dp) yang bekerja ke arah bawah sebesar l
l1
I43
I:
Ks.det2. cme (-;4 )'e t;7 ) .*
dz(cm).S(cm")'
KarenalF=m a=0,maka :
IF=-p.S+(P+dP)S+p.g.dz.S=0dp+p.g.dz =0atau9 *n .dz=op
dan bila diintegralkandidapat :
J+"!e.a,=omaka:|+e.z=c \
persamaan berdasarkan
i,i
i
(p + dp) (I+ )' S (cm2), dan gaya berat sendiri dari fluida karena
p.r..pur*tpraritasi bumi yang bekerja ke bawah sebesar'
Tl\-,ll
"ll"l].1
Persamaan terakhir ini dikenal dengan
keadaan keseimbangan hydrostatic'
Untuk kolom fluida setinggi zo dan z, dengan tekanan P6 dan p''
sehingga rumus tersebut dapat'Oitutis sebagai :
P^ Pg"t'.8.2e.='f *r.', atau
(zo- zr). P . g = (Ps - PA), di mana PB > PA
dan o(Ks'd;f ).e( j}l=v <#l' cm'
44
)s
rlt-t*
p.g.dz.S
sehingga persamaan tadi bisa ditulis
(zo- zr) y = (p, - po) atau
Pr-Psff = (zo- zr) , di mana y adalah berat jenis
fluida.
Contoh Soal 1.
Suatu jenis ikan laut mampu bertahan hidup pada kedalamanh = 1000 meter.
Bila berat jenis air laut y = t,03 K8.
dm'Coba analisa berapa tekanan minimal yang harus diderita olehtubuhnya dalam kondisi statis, serta berikan kesirnpulan darikeadaan tadi.
Penyelesaian :
Tekanan hydrostatic air laut :
KsP = T(;r)'h(m)
= 1030 . 1000 = 103 . 104 Kgfu?
= 103 . Kg/cm2
jadi tekanan yang diderita adalah
p = lo3 (j+)..,,..cmz
'gauge
Dari contoh soal ini dapat ditarik .hipotesis bahwa ada hubunganantara daya tahan ikan terhadap kedalaman di mana ia bertahanhidup. Ini berarti bahwa semakin dalam ia bertahan hidup maka iatermasuk kategori ikan yang kuat fisiknya.
45
,i
,lrt
t.
Contoh Soal 2.
Sebuahpompayangdipakaiuntukmemindahkanairdarike.finggian 0,000 m hingga ketinggian 100 m'
Ditanya : berapa fekanan yang harus dilawan oleh pompa dalam
hubungan ini ?
Tekanan yang harus dilawan oleh pompa adalah tekanan karena
beda ketinggian air.
Ksp = y(*).h(m)m-
= l . 103 . loo= lo. 104 Kglmz
= l0 (Kg/cm2)suus"
jadi tekanan perlawanan pompa adalah
P = 10 ata'
4647
Contoh Soal 3.
Sebuah pompa pengisi ketel uap dengan data-data sebagai berikut:
- Tekanan kerja ketel u&p = 10 Kg/cm2
- Posisi ketel diukur vertikal dari permukaan air yang dipin-dahkan ke ketel adalah 10 m.
Ditanya : Tekanan yang harus dilawan oleh pompa dalam hu-bungan ini.
Penyelesaian :
Tekanan yang harus diatasi oleh pornpa ini adalah
P =Pk","l*Pstatic
= ro. x+ * o,r K8o
cm' cm'
p = lo,1 1Kg/cm2)r"ur"
; ingat 10 m.k.a = I Kg,,
cm'
+ P+ +,++?.ol
Contoh soal 4 :
Suatu danau dengan terjunan air setinggi 450 m akan dimanfaatkan
sebagai pusat pembd*n tenaga tistik dengan air terjun sebagai
media PenggeraknYa.
Ditanya tekanan yang diderita oleh turbine air'
Penyelesaian
1j
i:'|,
t!r
lil
i
lti
Ii.
Tekanan yang diderita oleh turbine :
Ksp = y(_:.).h(m)m-
= 103 ( K9 ) .4so (m)
ril3
= 45.10a 59-m2
-.Kgp = 45 ( ^f, )*.og"'cm
h=450m
4849
\
I
2.2; SIFAT-SIf'AT FISIS FLL]IDA
Bcberapa sifat fisis fluida yang perlu untuk dibicarakan disini di antaranya adalah compressibility yaitu sifat dapat ditekan,gaya tegangan, viscositas atau kekentalan dan evaporability atausifat mampu menguap. Adapun maksud serta relevansinya dalamilmu teknik diuraikan sebagai berikut :
Compressibility
Compressibility adalah sifat mampu fluida untuk berubah vo-lumenya di bawah suatu tekanan.
Perubahan relatif dari volume tiap satuan tekanan ditentukandengan koeffisient yang disebgt keoffisient kompressibilitas.
)Er I dv ,cm-.oP=-v'at (a;);
tanda (-) menunjukkan bahwa penambahan tekanan positif dalamkenyataannya menyebabkan penambahan volume negatif.Dan sebagai kebalikan dari koeffisient kompressibilitas disebutbulk moduls.
K = -l- = - *. Op, atau bila volumenya dinyatakanBo dv Juiu,, [.i.pur.n massa
K=P * c)dP cmBalk modulus ini kurang sebegitu perlu untuk dibicarakan terlalujauh di sini.
Expansi panas
Expansi panas adalah sifat di mana perubahan relatif darivolume bila temperatur naik 1'C.
\
q.
t')
i
l,(
ijr
i
Expansi panas ini kurang sebegitu penting untuk dibicarakanterlau jauh di sini.
Gaya Tegang (Tensile Strength)
Gaya tegang dari zat cair boleh dikatakan tidak ada, ini dise-
babkan karena besamya tegangan amat kecil t 0.00036 K8- 1un-
tuk air) dan bertambah kecil dengan bertambah tingginyaclBfipera-
tur.Gaya tegang ini kurang penting untuk dibicarakan terlalu jauh.
Yiscositas (Kekentalan)
Viscositas adalah kemampuan zat cair untuk menahangeseran atau peluncuran dari tempatnya.
Ini menunjukkan dalam kenyataanya di mana zat cair yangviscous mengalir sepanjang dinding padat, maka kecepatannyaakan berkurang bila zat cafu makin dekat dengan dinding.
Kita tinjau fluida yangmengalir di dalam suatupipa : Pada gambar initerlihat bahwa pada
Y=0,makaV=0.
o_1 dvt't-V'E
Menurut Newton besarnya tegangan gesekan karena kekentalanfluida ini adalah :
= p. gY r5it,dy m'
II
_---r
505t
di mana p adalah Viscositas dynamis fluida ( Kg.9tt), dV adalah
m'perubahan kecepatan sebagai akibat dari perubaia, oari oy.
Maka untuk luasan yang dilewati fluida sebesar s (m2) besamyagaya gesek karena fluida adalah :
T=r.S=11.{.Sdy
atau
r (Ke) = r, ( *g'9", :Q.s (m2)mo dy (m)
Sehingga untuk fluida yang mengalir di dalam pipa sepanjang I(m) dan berjari-jari r (m), maka gaya gesek p.Ou OinOiing pipadapat ditulis :
2.n.r.lT=[
T=[
v (Ke)
Dengan membalik persoalannya di mana fluidanya dianggap diamsementara pipanya berjalan, maka perumusan gaya gesekan fluidaini dapat dipakai dalam menghitung gaya geset inti.u body kapalterhadap air laut dan dapat pula dipakai untuk menghitung gayagesek antya body pesawat terbang terhadap udara ierta ilresin-mesin fluida yang lain seperti pompa dan lain-lainnya. Untukmenghitung gaya gesekan kapal misalnya, rumus tersebut berben-tuk :
fvdi mana S adalah luasan lambung kapal yang kontak dengan airrml) og h adalah separuh dari lebir rara-rata kapal dihirung sampaigaris air tampak depan atau buritan (m).
Oleh sebab itu Viscositas fludia ini justru yang paling perluuntuk dipelajari di dalam ilmu teknik. perlu oitetatruf uahia vis_cositas dynamis ini mempunyai hubungan sebagaimana ditulis :
!
:'.r;j
,t,r
"rl.Jt.
'ttl
Grafik :
Hubungan antara Viscositas dengan suhu
v = f (At'C)
0,8a
0)0.
OC
52
Temperatur
53
11=p.1)
p(Kg.g"t)=p =t^g.or.r'l .r, (Tr)m- .m' det
di mana u adalah Viscositas kinematis fluida.
. Satuan Viscositas kinematis adalah stoke, di mana
lstoke=1cm2det'
senlngga
-m2I . = lOastokedet
Berikut tadi ditunjukkan chart untuk viscositas kinematis dari flu-ida.
Dari chart tadi terlihat bahwa viscositas kinematis fluida cairsemakin menurun seirama dengan kenaikan temperatur, sedangkanuntuk fluida gas di mana semakin naik seirama dengan kenaikantemperatur. Keadaan yang sama pula tentunya terjadi padaViscositas dinamis. Untuk minyak hydraulic misalnya di manadengan index viscositas dinamis lebih besar maka relatif lebihmampu untuk dib6bani pada temperarur tinggi bila dibandingkandengan yang
,berindeks di bawahnya.
Evaporability
Evaporability adalah merupakan sifat dari semua zat cair, dimana kemampuannya berbeda-beda tergantung dari keadaan spe-sifikasi masing-masing fluida.
2.3. ALIRAN FLIIIDA
i Fluida dalam keadaan mengalir kita dapat meninjau kecepat-
n",l an dari tiap-tiap titik di dalam zat yan1 mengalir tersebut, dalam
{_.hal ini kita memerlukan beberapa pengertian di antaranya ialah :
-
Garis aliran
Garis aliran adalah sebuah garis di mana pada tiap-tiap saat
garis singgung setiap titik sesuai dengan arah Vektor keccpatan'
ini disebut pula dengan stream line'
Aliran Stationer
Aliran stationer adalah aliran di mana setiap saat garis alir-
an berimPit dengan jalan aliran'
Aliran Tak Stationer
Alirantakstationeradalahmerupakankebalikandarista.fioner.
Tabung Aliran(Stream Tube)
Tabung aliran adalah ruangan tabung yang dibatasi oleh
suatu bidang yang terdiri dari garis-garis stream line'
Yq
Gambar : Stream Line
lri.ii
rjit,f,\t'ti
I
i;i|,:
54
Gambar : Stream Tube
55
Bila penampang dari stream tube sama dengan nol, makalimitnya adalah garis stream line.
Vektor kecepatan daripada semua titik dari permukaannyamerupakan tangensial (dengan permukaannya) tidak ada kompo-nent normal dari kecepatannya, sehingga tidak terjadi perpindahanpartikel pada dinding pembatasnya.
2.4 PERSAMAANKONTINYUITAS
Penghasilan aliran atau dengan sebutan debit adalah sejum-lah zat cair yang mengalir pada tiap satuan waktu sepanjang bagiandari alirannya, bisa dinyatakan dalam volume unit, berat atau massaunit.
Dalam satuan volume ;
dQ=v.ds riglloet
di mana ds adalah differential dari luasan penampang (m2) dan Vadalah kecepatan aliran i#,Dan bila dinyatakan dalam satuan berat
dG = y. da (#) ; dan bila dalam satuan massa :
dM = p ,Ke'd:t2, . oq 1-*1 I.' m4 det
Kecepatan aliran berbeda-beda pada tiap penampang, makaharga debitnya dihitung menurut jumlah stream tubenya.
e=lv.dsKecepatan rata-rata dari suatu penampang
v.= $,atau Q=v-.s
l
)\,1,';
l,
Untuk harga penghasilan (debit) dari suatu zat caft yangincompressible dalam aliran stationer harus selalu sama pada
semua bagian dari stream tube, sehingga berlaku :
dQ = V. dS = v2 . dS2 = Vn dSn = Constant.
Ini adalah merupakan persamaan kontinyuitas dengan mengambilkecepatan rata-tata pada dinding yang tidak tembus fluida. se-
hingga ;
2.5. HUKUM BERNOULLY
Berpijak kepada uraian di atas, maka kita sckarang me-langkah kepada Hukum Bernoully yang didasarkan empat faktorutama dan dipakai sebagai persayaratan hukum Bemoully yaitu :
1. Bahwa alirannya stationer2. Bahwa zatnya inconrpressiblc3. Bahwa zatnya ideal ,4. Menurut Hukum Kontinyuitas.
Kita tinjau fluida yang mengalir di dalam pipa seperti pada
i
iI
I
Kita tinjau titik I dur 2,maka jarak tempuh fluida di dalam pipa :
S,=V,.dt danSr=Vr.dt.Menurut Hukum Kontinyuitas dikatakan bahwa debit zatcair didalam luatu pipq alir selalu ,onrr.*
i sehingga :
F, . V, = Fz. V, makaF, . V, . dt= F2 . V2. dtatau Fr.Sl=Fr.S,di mana S.adalah jarak yang ditempuh, F adalah luasan dan Vadalah kecepatan fluida.
-tvtaia ,r.t", dari fluida yang mengarirpada stream tube adalah :
Ar =Pr . F, . S, -p2.F, . S, =F, . Sr . pr -F2. Sz. pzdan dalam hal Fl = F, serta S, = S, maka
Ar=Fr.Sr(pr_p2)usaha potentialnya adalah : -
A2= m.g.h = Fr . Sr . T, . hr _F, . S, . Tz. hzdan dengan alasan yang sama, maka :
Az=Fr.Sr.TG,_q)sedang usaha kinetisnya adalah :
Ag = i.^, .Yr' -* .*, . u,'
= * rr.sz.r .*r;- + F,.s,.r.1y= T' t. Fr . sr (v22 - v,')
Pada zat cair yang mengalir, berlaku persamaan keseimbanganenergie : - r
* ,,'
57
7i
Ar+Ar=A,
F,.s, (n, -pr)*F,.sr.yGr -h2) .*.F,.s, (vz2-vr2)
maka :
(n, *pr) +yGr -hr) = + +(v22-vr2)Sehingga :
pr + 7.h, + + +.V,'= pz+,t.hr* * *u;atau ;
t*n **="
Persamaan terakhir ini disebutkan dengan hukum Bemoully di
**r -fttisebut ketinggian tekanan, h disebut ketinggian geode-
tik dan ftrdiseuut
ketinggian kecepatan. sedangkan 7 adatah berat
jenis media.
Besar kecilnya berat jenis zat dipengaruhi oleh temperaturseperti dimmuskan :
v= To.r l+a.at,dimana o
adalah koefisiensi muai ruang (+) dan At adalah suhu ("C).
Berikut ditabelkan berat jenis fluida pada standard tempera_tur and pressure (S.T.P) :
58
L
Jenis FluidaBerat jenis d[+)
dmr -
BensinMinyak TanahMinyak pelumasMinyak HydrolisAlkoholAirUdaraAir LautAir-RaksaGas HeliumGas Lampu
0.7500.800.8850.8500.791.00.001291.03
r3.60.000180.00077
Contoh Soat l.Suatu bendur
li,ssian;;;ffi [::],'r,';,t;ilf ,.'#i,ffi #lg'f ,";.;kondisi fuII capacitr trti,iggii, o, rr.r"u,ru dianggap rerarif ridakaca perubahan ketinggian.
Ditanya : Tenaga teoritis pada turbine.Penyelesaian :
Kita tinjau fidk I dan 2,maka persamaan bemouly :
P' "i - P2 Yr'T*n,*Zf = i.ry+T
Pr=Pz=4rr.
Vr = 0 karena tidak ada perubatran level ketinggian.
59
Thz=o
hr=250m
Sehingga :
v^2h, = -t atau
V, = rf7. ffivr=',f88fr50'
= 70 m/det.
Kecepatan air di dalam pipa pesat adalah
V7 70 m/det.
Tekanan yang bekerja pada turbine wheel :
a,mv'(-)det -
m2.e(-)det
z 702,1o"::::-.^4-1.10r.fu= 24,975'lO'\
Ke- ', \
-"J2
cm
Gaya pada turbin wheel
p=p<IFl .A.(m2)m-
Ksp=r(t).m
Kg2
mi
60
Tenaga teoretis turbine : Lt
=25.10^.++? = 4,9 .104 Kg
'Li .
,L}m
rr _ P(Kg).v(aA)
I(S.m7s (Hpa.r )
4,g . loa .lo
f{=75
45733,33 (H.P).
di mana p adalah tekanan uap di dalam pipa, A adalah
I
61
Contoh soal 2.
Sebuah P.L.T.U. yang mempunyai ketel uap dengan kapasi-
tas 200 iH* pada tekanan 15 ata. Bila berat jenis uap yang
diexpansikan ke turbine wheelnya adalah : 0,0008 f,- , maka :dm'
Berapa tenaga output teoritis ketel uapnya.
Penyelesaian :
m
renaga.=ffi
"_rtY).e(m2)r-lm
luas penampang PiPa.
i
I
I
L
* = *#, di mana
A.v=q.1m3/det)
Kapasitas produksi uap 200 ffi = 200.103 # #= 55,6 #
Berat jenis uoP = O,t #Jadi kapasitas produksi uaP :
Kss5,6 (ffi )
a=..# = 69,5m3/det.0,8 .(-)
m
Sehingga :
N= ++ - 69'5 ' ls ' 104 = 13,9.t04 Gtp).
Contoh Soal 3.
Sebuah station pompa yang dipakai untuk mensupply steam
power plant dengan tekanan kerja 20 Kg/cm2 dan kapasitas pemom-
,u.n 29 liter air . Bila letak ketel uapnya adalatr 10 m dari per'^ detik
62
\
mukaan air yang dipindahkan.
Ditanya : Tenaga teoritis untuk menggerakkan pompa ini.
Penyelesaian :
Tekanan kelia ketel uap
Pr=N *'|
= 2a.104Cmt
Kga
m
Tekanan karena perbedaanelevasi :
pn=10r11=1*to=' cm'
r. roo KF
Total tekanan yang harus dilawan
,KSP=Pt +P2=21'10' 7
Tenaga penggerak pompa teoretis
pompa adalah :
[r[ =
-? -320.to -(7", ).21 .ro4f$lm
Ks .m7{ r..--\'-'HP.det'
Ketel uap
o
N = 56 (HP)
63
2.6. KRITERIA ALIRAN FLIIIDA
Aliran zat cair di dalam pipa dapat diklasifikasikan menjadidua jenis aliran yaitu aliran laminer dan aliran turbulent.
Aliran Laminer
Aliran Laminer terjadi bila zat cair bergerak pada tempatyang berlapis-lapis tanpa terjadi fluxtuasi kecepatan. Bentuk streamline ditentukan oleh bentuk daripada pipa di mana zat cair menga-lir.
Di-dalam aliran laminer yang melatui pipa lurus denganpenampang yang beraturan maka seluruh stream line merupakangaris-garis lurus yang sejajar dengan sumbu pipa. Pada aliranlaminer tidak terdapat perubahan pemindahan bagian zat cair danzat cair dalam keadaan beraturan (tidak bercampur).
Peninjauan dengan pesawat pezometer yang dipasangkanpada sebuah pipa dengan aliran zat cair yang laminer akan menun-jukkan tekanan tetap. Jadi aliran laminer adalah beraturan untuktinggi kenaikan yang tetap St'ationer.
Pada suatu saat aliran laminer tidak dapat dianggap sebagaialiran yang tanpa olakan (pusaran) sama sekali. Karena walaupundi dalam aliran tak dapat ditunjukkan tanda-tanda adanya pusaran,tetapi aliran laminer mempunyai gerak translasi dan rotasi padabdgian pusatnya dan kecepatan sudutnya merupakan harga yangriil.
Tanda-tanda aliran laminer adalah bahwa kecepatan maxi-mum pada sumbu pipa dan kecepatan di dinding nol. t
Aliran Turbulent
Aliran disebut turbulent bila zat cair mengalir dengan kece-patan dan tekanan yang berfluxtuasi.
Garis stream line hanya mendekati saja dan ditukar olehbentuk kanalnya.
@
('
Gerak zat cair tak terafur dan garis-garis ariran merupakanlengkungan tegak.
Reynord membedakan aliran laminer dan turbulent menurutkecepatan arirannya yang disebut dengan kecepatan kritis dari Rey-
f,, ll19: *lllold-melakukan percobaan-percobaan di mana keceparan
Knrrs Reynords sebanding dengan viscositas kinematisnya 1u) oanberbanding terbalik dengan diameter pipanya.
V".=K.4di mana\ f aAaf*, konstanta kesebandingan tanpa saman yangharganya 'sama untuk semua zat cair oan las p.oi ,"iiup penam-pang pipa.
Ini berarti bahwa perubahan dalam aliran mengambil tempatpada setiap perbandingan tertentu antara kecepatan,-diameter dankekentalan.
v .d1 = -{-, di mana k iniU
disebut.angka kritis dari Reynords dan biasanya dinyatakan se-bagai:
Menurut Reynold, bahwa dengan percobaan_percobaannya Re-- inisekitar z3oo- ---cr ----
Untuk aliran khusus angka Reynold dinyatakan :
v .dRg=crcr1)
Re= v'd1)
Di sini dibedakan liran raminer pada kecepatan yang seralu dibawah angka kritis dari Reynold rrumb"r, sehingga U.t.I- umum:Untuk aliran laminer Re ( Rs". < 23OO
Untuk aliran turbulent Re ) Re". > Z3OO
l
l
65
2.7. TEKANAN STATIS FLUIDA
Tekananstaticfluidaataudisebuthydrostaticadalahtekananyang memang sama sekali tidak terdapat fluxtuasi atau dengan kata
lain tidak UeruUan-uUun (Oyna'ic)' keadaan yang nyata dari ap-
plikasi hydro static ini aoaiair teriadi pada konstruksi bangunan static
misalnya tangki .it,'t*gti *i;;tk' iendungan air' bangunan kanal/
saluran air.
Contoh soal
Sebuah bendungan dengan ketinggian airnya mencapai 250 m'
Ditanya : berapa tekanan hydrostatic pada daerah dasar bendungan
ini ?
Penyelesaian :
Tekanan Pada dasar atr
dungan ini adalah
e =T(ry). h (m)m
= rooo . tfl. z5o (m)
m
=25 .$o rym
Kgjadi: P =25 .;ilt
:=\d
.a
I
6667
2.E. TEKANAN DINAMIS FLTIIDA
Tekanan dinamis dimaksud bahwa tekanan atau headnyaterjadi berfluxtuisii Berfluxtuasinya. tekanan tadi disebabkan olehberfluxtuasinya beban dalam pemakaian. Untuk mesin-mesin flu-ida baik pompa, turbine, kapal, pesawat, blower selama ia tidakberfluxtuasi bebannya (tanpa beban) maka ia relevant mempunyaistatic head atau static pressure.
Akan tetapi mengingat dalam pemakaian boleh dikatakan iajarang sekali dipakai tanpa dipergunakan untuk kepentingan kon-sument, maka berarti pula ia mempunyai dynamic head. Untukpompa, turbine, blower yang dikendalikan dengan sistem kontrolotomatis yang menggunakan slide (circle) potensiometer makaputaran pompa mempunyai variasi yang sangat banyak. Perubahan-perubahan ini dengan sendirinya berpengaruh pada head.
Oleh sebab itu secara umum bahwa untuk beban yang ber-ubah-ubah maka tekanan yang terjadi disebut dynamic head.
Untuk kapal dan pesawat, dinamika beban dipengaruhi olehkondisi alam, karakteristik gelombang air laut, kecepatan, keadaancuaca mendung/angin,. bentuk permukaan, kedalaman operasikhususnya untuk kapal selam dan terpedo.
Contoh soal 1.
Ftuida dengan berat jenis , (# ) yang bergerak dengan kece-
patan v (#)Bila luas penampang pipa A 1m2) dan pada suatu titik tertentu pipadibengkokkan dengan radius R (m).
Ditanya : Gaya impuls yang terjadi
Penyelesaian :
Gaya impuls yang terjadi : -
wF=-g
.(02.R
p=r tSl. A.(,n2). v (#)
m ,*,' ("t":)'. R(m)sec
jadi :
me(-)det-
n= f,:# v'
2.9. FLIIIDA NYATA
Kalau pada pembicaraan terdahulir kita mendiskusikan ten-
tang keadaan-keadian yang teoritis dalam arti bahwa di sana kita
ber-anggapan pipa-pipanya licin sempurna serta tidak terdapat
terugian-k"*giin ipapun. Kondisi semacam itu dalam praktek
tidafpemah tirjadi mingingat pipa-pipa/body surface relatif ka-
,.r r.rtu terdapai kerugian-kgrugian pada Valve, kerugian-kerugian
bengkokan pipa/body dan lain-lain.
Bila kita tulis dalam bentuk rhatematik :
H = H + >hml mz
di mana H* adalah.head mula pada tandon/pressure sistem yang
mensuppty"ke dalam pipa-pipa, H-, adalatr head setelah pada sa-
68
I
I
I
I
luran/dalam pipa dan r,h adalah total kehilangan ketinggian didalam pipa, sambungan-sambungan, valve-valve dan lain_Lin.
Kehilangan ketinggian atau dapat pura disebut kehilanganenergie dipengaruhi oleh beberapa sebab di antaranya ialah ben-tuk, ukuran, kekasaran pipa, sambungan_sambungan pipa, valve,bengkokan-bengkokan dan kekentdan fluida
Kehilangan energi tidak tergantung dari tekanan absolutfluida. Eksperimen menunjukkan bahwa kehilangan energi hampirberbanding langsung dengan rata-rata pangkat dua dari pida kece-patannya.
Y2htll't G
Bila diekspresikan, kehilangan energie adalah :
Y2h=E #
Sehingga bila ditulis dalam bentuk tekanan adalahp= T.h
=T.E *'29
Dari percobaan, kehilangan-kehilangan (losses) tadi dibe-dakan dalam dua (2) group yaitu :
1. Local (form atau minor) losses2. Friction (major) losses.
Local atau kehilangan kecil dipengaruhi oleh gate, valve,orifice, dan elbow.Bila ditulis local losses tadi :
,,
-Y'Pl=Y.lt,.Edan
69
di mana E, adalatr toeffisient of local losses dan ditabelkan sebagai
berikut :
Sedangkan untuk elbow atau bengkokan-bengkokan pipa yang
tidak standar diberikan rumus :
1=0,73.a.b
di mana u = r t*) dan b = f (6")
di mana R adalah radius bengkokan, d diameter dalam pipa, 6o
adalatr sudut bengkokan PiPa.
Berikut ini diberikan grafik hasil dari experimento ]angmenunjukkan harga-harga a dan b untuk ukuran R, d, dan 6 yang
berbeda-beda.
I
i
I
I
Local Feature \
Flexible pipa connectionStandard 90'elbow
(bored body)Tee
Fuel TapNon retum ValveGauze Filter -
Flow Meter Sensor
with impeller Rotatingwith impeller Braked
Pipa Extrance (tank outlet)Pipe Outlet (tank inlet)
0,3
1,2 + 1,3
3,5
1+2,52,0
1,5 + 2,5
7,41l+12
0,5 + 1,0
1.0
70
a
10,26
0,22
0,l8
0,14
0,10
0,06
0,02
Grafik: a=f(R/d)
Grafik:b=f(6o)
6o
7t
Sedangkan major atau friction losses ditulis sebagai :
,12ht-=1r- E E,=f,*r=^' I
ddi mana
dimanaladalahpanjangpipa,dadalahdiameterdalamdaripadapipa dan l, adalah factor friksi'Unt t aliran laminer harga 1' diberikan sebagaimana grafik serta
perumusan berikut :
'64\=K'n"
di mana K bisa dilihat Pada grafik'
Grafik: K=f (H+5)
x.10'd.Re
{
72
-)
Dan untuk aliran turbulent harga koeffisient friksi dicari dari per-samaan empiris :
* =1'8'losne.f +z '
Re
di mana k' ditunjukkan sebagaimana tabel berikut :
2.10. TEKANAN KERJA MESIN FLIIIDA
Mesin Fluida adalah pesqilat konversi energi yang dipakaiuntuk mentransformasi energi fluida atau sebaliknya.Ada 4 group pengklasifikasian mesin fluida dalam hal ini yaitupompa, turbine, blower dan kompressor. Dari pompa dapat dikem-bangkan menjadi teknik bangunan kapal dan pesawat.Pada prinsipnya bentuk dan disain ke 4 macam mesin fluida di atasberpangkal tolak dari kondisi yang sama yaitu medianya, akan
Pipe Material 103. k', mm
Glass Tubing
Drawn tubing, brass, lead,
copper
Seamsless Steel, high grade-
manafacture {
Steel Pipe
Asphalt - dipped cast iron pi-pe
Cast iron pipe
0,0
0,0
0,6 + 2,0
3+10
l0*2525+50
tetapi mengingat terdapat perbedaan fungsi maka terdapat perbe-
daan-perbedaan prinsip terutama di dalam disain bentuk dan
operasinya.Turbine dengan transfer energi air atau angin maka daripadanya
didapat energi untuk kita, akan tetapi pompa, kompressor, blower'
t<apit Oan pesawat adalah merupakan kebalikan dari turbine.
Berbicara tentang tekanan kerja, maka dengan adanya perbedaan
fungsi tadi cukup beralasan kiranya apabila di dalam menghitung
tekanan kerja pompa adalah berbeda dengan turbine'
Langkah pertama kita akan membicarakan tentang tinggi total
pemompaan atau total head pump
Tinggi pemo-paan dibagi dalam 2 (dua) bagian yaitu suction liftutau iinggi pengisapan pompa dan pressure head atau tinggi teka-
nan.
I
I
I
I
Ii
L
Kita tinjau installasi Pompasebagaimana gambar ber-ikut. Besar kecilnYa dis-charge atau Pressure head
adalah dipengaruhi oleh
tinggi geodetik hu, dan
tinggi tckanan ho, serta
losses pada discharge dan
suction line. Dalam Perso-alan ini total pressure atau
total head teoritis adalah:
ha=har*hd2=ho,* i.
Sedangkan tinggi pengisapan pompa atau suction head dipengaru-
hi oleh tekanan atmosfir alam atau tekanan yang bekerja pada
permukaan fluida di daerah isap, kecepatan aliran fluida, serta
temperatur fluida.
Katakan saja misalnya tekanan yang bekerja pada suction area
adalah tekanan atmosfir alam, di sini menurut Bernoully :
74
P"rrrr*o*}1 =o+h *v2^l 29'29maka, maximum suction head atau teoretical of maximum suctionhead :
h - P",.stT
Untuk air, maka
1,0336 . I+m'
,* -5g-m'hr, = 10 m.
Karena pengaruh kerugian-kerugian di dalam pipa isap, makaactual of suction lift :
h,u", adalah lebih kecil dari 10 m.
Tinggi rendahnya daerah letak geografis di mana pompa itu dipa-sang akan berpengaruh terhadap p",on, karena semakin lebih tinggiP",* cenderung menurun.
Di samping itu temperatur fluida berpengaruh terhadap kandunganudara di dalam fluida.
Makin tinggi temperatur, kar:.dungian udara semakin besar. Semakinbesarnya prosentase udara maka h."", semakin kecil.
Dalam istilah yang lebih general yaitu disebut Net Positive suc-tion head ( N.P.S.H) :
h ..=fu -h--sact' --st --slosses'
Seperti telah disebutkan tadi bahwa besar kecilnya losses dipe-ngaruhi oleh kecepatan fluida baik pada suction maupun discharge
Ks1,0336 . -+L-cm-ir=strKg
m'
75
line. Kalau kita katakan bahwa total kerugian head pada sistem
p"rno*puun ini adalah H. (m), sedangkan tinggi nyata pemompa-
an adalah
H=hu+h,
maka effiecientcy hydraulic adalah :
In=
Pada umumnYa rln ini bernilai 0,75 - 0'98' Karena kelemahan-kele-
matran pada valve, paking, seal, kebocoran-kebocoran pipa bagian
suction line, maka ada beberapa prosen dari air yang terhisap tadi
mengandung udara Qebih-lebih diOt'ttung oleh temperatur)' maka
peng-isian po*pu tiap sikle menjadi mengecil'
Karena unsur ini pulalah, maka di dalam perhitungan harus
.dimasukkan pula efficientcy volumetris :
Ir=0'85-0'98'
Dan perlu kita ketahui pula bahwa di dalam operasinya selalu
,"riudi gesekan pada mekanisme misalnya bearing' piston ring dan
lain-lain, maka tidak seluruhnya energi dari engine penggerak
pompa tersebut t"rtturtftt tranya untuk proses pemindahan fluida'
Faktor di sini ditulis dengan sebutan efisiensi mekanis :
I,n=0,8-0,9'
Dengan demikian maka efisiensi total dari pompa adalah :
Qon = Qr,' r,' rnl = o'55 - o'92'
Pada umumnYa It, . Iu disebut juga dengan efisiensi indikatip
dengan simbol q,.
76
H - -HHi H+H"
:l
I
iri,
I
t
jadi :
Iop = Ii. In, = Tlh. Tlr. Tln.
Langkah berikutnya kita mempelajari head pada turbine. Kalautotal head losses pada turbine adalah H^ (m), sedangkan riil headyang tersedia adalah H (m), maka effic"ientcy hydriulic dari tur-bine adalah :
Untuk efisiensi: jenis yang lain nilai-nilainya mempunyai hagayang sama dengan pompa.
2.I1. TENAGA MESIN TLUIDA
Dalam bab ini kita membicarakan tenaga mesin fluida. Iniberarti pada pompa diperlukan suplai tenaga dari luar sedangturbine justru menghasilkan tenaga.Kita kenal di atas bahwa pompa harus bisa melawan total headyang ada termasuk pula losses head.
Dus tekanan kerja pompa haruslah :
p=y(Yl h,o,r(m)..m'Katakan saja bila tekanan pompa bekerja pada pipa dengan luaspenampang A (m2), maka gaya yang mempunyai Brah vektor sejajardengan sumbu pipa adalah :
p=p(91 e(m2)m-
Sehingga tenaga adalah :
P (Kg) u (#Jxr_
zs ( K8'm I' HP . det'
_H H',n-4- Hl=tr"
77
di mana V adalah kecepatan fluida di dalam pipa, di mana vektor
kecepatan ini searah dengan vektor gaya.
Sehingga :
*r_P.Q_ Q.Th,o,"rrr- 7s 75
Dengan adanya unsur efisiensiadalah:
maka tenaga penggerak PomPa
|r[ =
qt# >.vt#r.Hr*rrlop.7srffif,l
atau : |r{ =Q.Y.H(m)
n .75'op
(HP)
(H.P).
Ddi mana H = ho * h, = (har + T ) * h. dan p adalah tekanan kerja
maksimum dari system yang didukung..
Untuk turbine, maka tenaga yang bisa dihasilkan adalah :
|r[ =Tlon.Q.7.H
75
Contoh soal 1.
Curah hujan di suatu catchment area yang terdiri dari 3 buah sungaimasing-masing lebarnya 40 m adalah I cm per jam hujan.Daerah ini luasnya 100 Kmz.
Bila ke miringan relatif daerah a - b 1120.
7B
Sedang karena sifat mampu serap tanah (permeability), maka
diperkirakan 1/3 bagian saja dari air tersebut yang melewati sungai.
Adapun ketiga sungai tadi adalah merupakan hulu daerah aliransungai seperti gambar.
Bila b adalah lebar su-ngai
Coba :
Perkirakan berapa ke-dalaman sungai dicatchment area untukmengalirkan air hujantadi.
@-*II
-ltllolol-l
o-l
Penyelesaian :
Catchment area atau disebut pula daerah tangkapan air mempunyai
h*;= ioo. ioj. too. loJ m2 = loro m2]
Debit hujan di daerah catchment adalah :
Q = loro.'. H =27,8' 103 m3/det
Yang lewat sungai hanya ] Uaeian, maka :
Qr+Qz+Qr =*Q'Karena cross section sungai sama, maka debit yang lewat masing-
masing sungai adalah :
=+.*o=*
, catchment\J
27,8 .103 = 3,09 .103 m3/det.
79
Ketinggian relatif dari a ke b adalah :
h = 100 Km. tg tDo = 0,873 Km
h (Km)
a
I
I
0,1
maka :
873 =
873 =
80
5. 100. 103 *3.Iv"' )aIt+0,t.
v.2t2s4 i;
I
100 km
atau h=873m
Kecepatan air dihitung dari persamaan :
si3 = [t+]. +.{*I
873 = [t+].(+. *,+ e .+).1*873 = [r+],,+.+.+ *#o,r.l*
1.873 = [ r +1" o, (r.+ * * * t r*l*
Dianggap ada 3 bengkokan dan koeffisient gesek dengan tanah =
Se.hingga :
3,09 . ro3 f$ ) = 40 (m) . hr (m). 3,2 <f, I
vr = \2.9,81 873= 3,2 m/det.
1254
ht=21 m'
Contoh soal 2
Permukaan air padasaat tidak hujan.
ld=1000
+d=15O6
81
rGambar di atas adalah sebuah pompa air tawar dalam ukuran mm.
Bila kapasitas pemompaan adalah Q = 25 m3/jam
a. Carilah head losses pada pipa-pipa
b. Tekanan pompa
c. Daya pompa untuk menaikkan air seperti pada gambar
d. Daya penggerak pompa
Penyelesaian :
Kecepatan air di
- Pipa isap : V.
dalam :
_a-Ar (0,15 m)2
25 m3
3600 . det .
0,39 m/det.
25= 0,88 m/det.
T-4
- Pipa tekan : Vt =
Angka Reynold pada :
- pipa isap : Re,
- pipa tekan : Re,
V..d 2rr2 1F_'i' - _ r)/,J. rJ =65495,g6v 0,009
= 8814?-'-10 = u0523,88
0,008
3600. t (0,1)2
Ternyata bahwa Re, dan Re, adalah turbulent.Ambil pipa-pipanya dari besi tuang, maka
k' = 0,005 cm.
Friction factor pada :
I- pipa isan {f = 1,8 los
Re.!+7d.
Re
82
Tdnaga pompa untuk menaikkan air adalah :
83
Sehingga \ =
- pipa tekan : \ =
Bend faktor pada :
- pipa isap ' (bi
- pipa tekan : EO,
Entrance factor k",
Extrance factor k"*
Head losses :
h = &..e 'l
0,0274
0,029
= 0,73.a.b = 0,73,0,4.1 =.0,292
= 2.0,73.0,1.0,65 = 0,949
=1=1
t.I
d.I* 1'u, * *"r' # *
ttr l, . vz+(\. q.Eo,*k*)Z?Sedang : A,. V, = A, . V,.
Sehingga :hr= 5497,81. cm
Geodetik head sistem pemompaan
hg = 370 cm
maka tekanan yang harus dilawan pompa minimal adalah
p = T(hr+hs)
o,oo1 q (5867,8r) cmcm-
5,87 Kg/cmz
7N
P
Q.p=- 75
#.srzoo$=H= 407,5 (HP).
Tenaga penggerak pompa adalah :
NN =--*P- = -497'1 ==636.72HP"PP 1'l- .Iv 0,8 . 0,8
2.I2 FLUID PLANES ANALISYS
Iialau di atas telah sedikit disebut bahwa mesin fluida adalah
mesin yang media operasinya menggunakan fluida.Dalamkonteks ini kita akan mencoba untuk menganalisa body yang
bergerak dalam hubungannya dengan fluida. Berikut digambarkan
sebuah pompa centrifugal yang diputar searah jarum jam.
Kita amati salah satu
dari Vane impeller-nya. Kecepatan ta-ngensialV,=ro.r
_ di mana2*n
O)=
Kecepatan normal pada lane impeller :
' vR = Vt' sin 0'
maka :
84
60
v*
ra?pe/1er
I
Tekanan pada discharge line adalah :
p = T. # =y. sin ,g,X
Pada dasamya tekanan pada discharge line adalah berbandingdengan tekanan pada bidang normal Vane impeller.
Sehingga untuk ketinggian tekanan yang harus dilawan pada dis-charge line sebesar h, maka didapat hubungan :
(V . sin B)2h='t " (1+(ov)2g
atau n= 30^,1
,, r#t (rpm)r.r.sinp
di mana n adalah minimum of pump revolution per minute, r adalahjari-jari impeller (m), 0 adalah sudut yang dibentuk antara kece-patan tangensial dengan impeller curve ("), h adalah discharge head(m), g adalah percepatan grafitasi bumi (m/det) dan (o, adalahtotal losses factor.
Debit pompa adalah :
Q=A.V",dimanaA adalah jumlah luasan Vane pada sisi mana yang menekan fluida(adi hanya ada satu sisi) dan V" adalah kecepatan centrifugal fluida= V, cos F (m/sec).
Bila digambar dalam segitiga gaya maka :
85
i.
i
P = Pr.cosp+Prsinp
= P, .cos p + Po. cos (90" - p)
= Pu.cosp+Pr.sinp.
v2di mana r P,= Eo,.T . A. * danPo= p. A
di mana p = Y. h.
Sehingga :
Tenaga Pemindah Fluida adalah :
P.VN = _7f (Hp)
Dari tinjauan di atas dapat diekspansikan untuk fluida plane jenislainnya.
Contoh soal I
Sebuah kapal dengan berat seluruh body beserta muatannya 500 .
103 ton.
Kapal ini mampu bergerak dengan kecepatan 5 Km/jarn.
Bila panjang kapal 600 m, lebar 75 m, tinggi 125 m serta sudut 0
= 15o
Ditanya :
Tenaga penggerak kapal.
Penyelesaian :
86 87
lcI
Keseimbangan Gaya :
c (Ke) = T( 5 l. A. (m2). x.
= ld.t.uzh.+= 103 . t . ttzh. h.,tg 0
Bila / efektif diperkirakan 400 m, maka:
5oo . 103 . to3 = lo3 . 2oo . h2 . tg l5r
h = 96m.
b = 2h.tge-2.96.0,27= 52m.
Kecepatan Kapal :
v=5 5* -5'103'm-,.'Jam =ffi=t'39m/det
Angka Reynold :
Re =V'd= =45,175.106
Re > 3200, jadi turbulent
Lambung dari baja sheet, maka k' = 0,05 cm
= 0,05 .10-2 m
IR+= l,8.log - .e
fi - "v'-vE n"S+zI
,1, '
$ 45,175 . 1061,8 . log7t;rrt. 106. o'os-'.la'2 + 7
I = 0,026
Gaya untuk melawan gesekan air dengan body:
D -r t v2.t - ^. d.S.Y.2gdi mana : S = Luas dinding yang kontak dengan air tampak de-
pan kapal
s =h. b -96.262
= 2496 m2.
maka :
Gaya untuk melawan tekanan air dari depan kapal :
88
1
t-./x
P2 -T.sin2g.-Y'.nr.!r29 '\"' 2 t
= ro3 . o,o7 . Sg 96 .26= 663,6 KB2 . g,gl
Gaya hambatan total adalah :
P = P, * P, = 99063,6 Kg
Tenaga Penggerak Kapal adalah:
P:VN -75- (HP)
- 99063L6_. 1,39 = lg35,9g (Hp)
75
Dipakai engine penggerak dengan tenaga 2000 (Hp).
Contoh soal 2
sebuah propeller kap.al dengan jumlah daun 4 buah dengan luasmasing-masing 1,0 mz.
Sudut kemiringan pemasangan l5o, digerakkan pada 500 rpm.
Ditanya :
- Gaya dorong propeller ini
- Momen puntir untuk memutar propeller
- Banyaknya air yang dipindatrkan tiap satuan waktu.
- Tenaga Pemutar poros.
Penyelesaian :
Kecepatan sudut :
89
1
Iil,1l{r*
2rn 2.n.500o =_60-= -66-
= 52,4 rad/sec
Kecepatan keliling Pro'peller rata-rata i
V = (D . t = 52,4 .ll2=26,2 mldet.
Angka Reynold :
Re=\j=
26,2 .0,3 . sin 15"
0,008 . 10'4
= 2,5.106.
1
Ji"
R
= 1.8 . tos --r:-R :+7ed
di mana: K'= 0,05.10-2 m
l, = 0,03
Luas permukaan gesek = 4 . l. 1,0 = 4,0 m2.
Gaya gesek air : Pr = 2u i ^ *
= o,o3 !#,iq .4,0.mdi mana : 0,010 adalah tebal blade
Pr = 0,42 Kg'
L90
91
_______:___-"...t':-!
Gaya dorong Prropeller :
Pr=Y'A (V . cos 0)2
2g
H. = Bx572KE2. g,gl=103.4,0.
Gaya Putar Poros :
P=
P=
. (V. sin 0)2Pr.cos0+T
0,4 + Lo3 . 4,0 .(26'2 ' sin-15)2
2 . g,gl
9375 Ks.
jadi momen puntir poros adalatr 4 = p . r (Kg cm)
Kecepatan Thnrst (p,endoronlgan) air adalah :
= V.cos0
Banyaknya air yang dipindatr:
a = [. V. cos 0 = 40 .26,2. cos 15"
= l0l,23 m3/det
M, = 9375 . 50 = 4687510 (Kg.cm).
Sedangkan :
Mr = 71620 .+Jadi:
M -n o,5.106.5ooN = J: =--- =3500(HP)7t620 71620
Contoh soal 3.
Sebuah pesawat Jet bergerak dengan kecepatan 450 Km/jam, luasbidang bawah sebagai pendukung addah: 30 m2 dan sudut serangsebesar 15o, luas seluruh permukaan tampak depan 8 m2, panjangpesawat 10 m, d = lu2m, D = 6 m.
I tnm
Tampak depan.
92
t
Ditanya :
Berat total antara pesawat plus penump-g *rrrirnunl- Tenaga Engine penggerak.
- Kecepatan semburan gas jet engine.
Penyelesaian
y = lZ5 m/det
Gaya normal pada bidang bawah adalah :
PND
t,N0
Luas bidang bawah dari wing seluruhnya :
A*o = 2. (|Wm x 5m + lm x 2m) = lS m2
2
v2 ( * ,)PN = A* {m2) r t $l
detoIIr' 2'e @/a./)
Gaya angkat:maksimum:
P,,r, = Awo ., . (v c_os o)2
2g
= 15 . l,zg -(125\2ffi = l54lo (Ke)
Gaya sejajar arah vektor v pada bidang bawah wing of attack :
93
(g , A*o: Luas wing atackPr - 6wA'T zE '=: ujmxrm=lm2
= 1.t,29 # = 68,8 (KB)
Menurut grafik di atas, viscositas kinematis udara adalah :
V = 0.16 cml = 0.16.10-a T2- det det
maka :
R"=
I
Jr,
t25 .60,16 . l0-4
= 46,875.106.
46,875 . tO61,8 1og
46,g75. 106. 0,05-Jo4 +7
= 0,026
Gaya hambatan gesek seluruh permukaair luar pesawat.
1V2Pz = |,. j-.f .Aon.
ZE
'L.Lzs.B. Q2il2= o'026' nn z. 9,8r
= 1425 Kg.
Gaya hambatan oleh bidang depan pesawat:
p3 =r.*.0' *y
yt
L
Penyelesaian :
= t,zs. + . ovDz ,', .tllut, ,'
= l3,g (Kg).
Totalgaya:P=Pr+Pr+p,
= 1507,6 Kg.
Tenaga engine penggerak :
N =
P=J - l5o7'! ' 125 = 25oo (Hp)' 75 7s -&rvv\
Gaya pendorong mesin jet p., harus lebih besar dari p.
di nnana : An. : adalah. luasan total nozzle jet engine
Jadi kecepatan semburan gas mesin jet addah :
(m/det)
Contoh soal 4.
Sebuah kapal selam dengan ukuran,ukuran
l=25m,d=5m,0=l5o
,.'JrrA
L-'A
9s
dan mampu bergerak dengan kecepatan l0 Km/jam'v
DitanYa :
Tenaga PenggeraknYa'
Penyelesaian :
V = 2,8 m/det.
2'8'5 =17,8.106Re = o5*52
maka :
?u = 0,02
Gaya hambatan gesek air :
Pr = o,o2 + *.t'. 103 .(2,8)2ffi = 784,2 Kg
Gaya hambatan Pada ujung dePan :
pr=*.52.103.(2,8 . sin 15o)2'
= 525,32K92 .9.81
Gaya total yang searah dengan V adalah :
P = Pr *Pz= 1309,52 Kg'
Tenaga Penggerak :
__1309,52..2,8 = 50 (HP)75*=?
t96
97
Contoh soal 5
Sebuah Roket yang mempunyai bobot 100 kg dengan panjang Ztnm serta diameter 25 cm, dan sudut moncongnya 30o.
Ditanya : Tenaga yang dikerahkan untukbisa dihancurkan dengan gaya
Penyelesaian :
Roket ini dilepaskanoleh sebuah kapaluntuk menembaksasaran pada koordi-nat (10000m, 1000m)ditinjau dari posisikapal ini.
roket tadi bila sasaran1,00 ton.
0 TUUUU
Titik 0 adalah kapal pelepas roket dan P(x,y) adalah sasaran yangdihancurkan.
2rt2
P (x,y)
r0000
7x=Vcoscr.t dan y=U2g.C
rr;maka:x =V.coso V ,
di mana sudut tembakan o = 45o (sudut optimal).
maka :
10000=V.0,71
Jadi kecepatan roket adalah :
Y = 986,42 m/det.
Reynold Number : Re = +
_ 986,42 . rt40,16 . 10-4
Mencari koeffisient hambatan
= 15412812,5
1
-/----\Jr= 1,8 log
untuk baja, k'
I
R .:+'7ecl
= 0,005 cm
K'
15412812,5-;= = 1,8 log
Jl, 15412812.5. 0,005 . l0-z' 0,25+7
I
It
2. 1000M
98
= 0.0225 75= 34354 (HP)
99
:TI
4lGaya gesek udara : Pt = O,O22t + +
4
= 774 (Kg)
Gaya hambatan pada ujung roket :
pr=* .d,.y(V . sin 0)2
2E
(956,42. sin 30o)2p, = *. . etqz . t,zg .2 .9,81
Pz = 767 KE'
Gaya berat sendiri roket yang perlu diperhitungkan dalam penen-tuan power adalah yang vektomya sejajar V yaitu :
P^ - wsino.t
- zY = 100.sin45"'/ = 7r Kg.
Gaya untuk menghancurkansasaran adalah
P4 = 1,00 ton = 1,00 . 103 Xg
-."i o.1, (I,
Jadi gaya total :
P = P, + P, + P, + P, =2612K8.
Tenaga untuk melepaskan roket ini adalah :
N-P.V - (2612).986,42
75
N = 35000 (HP).
.<))'.t,zs,W
IIEKANIKA DANPENGETAHUAN BAIIAN
3.0 PENGENALAN
Kalau di dalam bab terdatrulu kita telah memperbincangkanapa yang disebut tenaga, energi, momen dan gaya serta torque yangbekerja pada suatu benda. Kini agaknya perlu pula membicarakanbenda yang dibebani oleh berbagai tranformasi di atas.
Berbicara masalah bendanya sendiri mau tidak mau muStitimbul pertanyaan pada kita tentang ciri-ciri khusus daripada bendaatau mekanisme yang dibebani di samping ciri-ciri khusus daribeban yang bekerja padanya.
Adalah suatu hal yang tidak mungkin bisa terjadi kontinyui-tas kerja mesin bilamana mesin'tidak mempunyai kemampuanuntuk mendukung beban yang bekerja padaflya guna mendukungoperasi sesuai dengan harapan kita.
Keadaan yang ingin kita ciptakan adalah dengan suatu hara-- pan bahwa mesin dipacu terhadap beban, sementara mesin mampu
melaksanakan tugasnya.
Mengingat bahwa mesin bekerja atas dasar transformasienergl yang mana di dalam proses tranformasi energi tersebuttimbul panas dan berhubung panas maka mampu dukung bahanmenurun.
100
!L
i
Ber,titik.tolak dari keadaan seperti ini maka di dalam pqren.canaan mesin, maka unsur panas adalah muoalc perlu diperhitikandi samping unsur beban dalam bentuk yang liin baik- mekanis,electris, pneumatis maupun fluids.
S, 3.1. MACAM DAN KARAKTERISTIK BAHAN
Bahin dasar pembuatan mesin pada umumnya adalah metal.Adapun metal ini dibedakan datam dua group yaitu ferrous metaldan non ferrous metal.
untdk menginginkan sifat tertentu kadang-kadang perru rdibikin paduan antara ferrous dan non ferrous.
Di dalam perencanaan mesin fluida di samping ia haruscukup kuat untuk mendukung beban maka ia harus tatranlarat sertamempunyai permukaan yang halus dan (ituntut kepresisian yangarrat Eangat.
Karena di dalam kerjanya mesin fluida ini bergesek dengan'media cair, gas dan kadang-kadang bercampur dengan zat padat,maka di samping sederetan dari persyaratan di atas masih oip"r-lukan persyaratan lagi yaitu bahwa ia harus tahan gesek.
Berhubung dengan itu maka pemilihan bahan harus benar-benar tepat.
untuk sudut-sudut turbine air dipakai besi cor dengrn l3vochroom, untuk baling-baling kapal rlipakai bronz nikel ailoy, un-tuk impeller pompa dipakai lead babbit alloys, sedangkan untukcasing (rumah impeller pompa) dipakai bahan seperti halnya bodymesin perkakas dan kotak roda gigi.
_ . Bahan yang dimaksud untuk casing adalatr besi tuang ketabu.Bahan terakhir ini mempunyai sifat tatran karat karena ada grafit(abu-abu) di samping mempunyai sifat untuk menyimpan minyakpelumas dengan baik pada palung-patung grafitnya. ban karenamempunyai palung-palung grafit di samping karena grafit menye-
101
babkp mengecilnya modulus elastisitas E yang memperkecil natu-
ratfrequency bahan, grafit ini juga mempunyai sifat mampu mere-
dam gelaran.
Namun untuk pembuatan as (poros) pompa maupln propel-
ler di mana dituntut dari bahan yang tahan puntiran di samping
p^0. U"U"tapa bagian dari as perlu dibikin tahan gesek terutama
di rnana bantalan luncur menumpu poros dan pada bagian yang lain
;{;; iatran karat, maka poroJ dibuat dari baja chroom dengan
prosentase Cr 13% ke atas.
. Dalarq praktek kadang-kadang pada bagian-bagian as yang
perlu tatran giset dan atau tahan karat tadi khususnya untuk as
iapd maka pada bagian ini dilapisi bronz nikel alloy'
Bahan ini mempunyai sifat tahan gesek' tahan karat dan
cukup kuat terhadaP beban tekan.
Berhubung dengan itu maka as kapal dapat dibuat dari baja
dengan pengerjian tJuin taniut seperti diterangkan di atas. Agar
tiOaf terjadi-kelaburan pengertian maka nanti akan diterangkan apa
itu baja i^ upu itu baja untuk p'ros, baja konstnrksi, baja perkakas
potong (cutting toots) dan besi tuang'
Untuk bahan sudut turbin uap atau turbine gas di mana ia
dituniut untuk mempertahankan kekuatannya pada tem.peratur
tinggi di samping tahan karat, maka ia dicampur dengan nikkel di
samping chroom.Berikut ini diterangkan baja beserta perlakuan panasnya dengan
pertolongan diagram keseimbangan Fo-C'
Baja adalah campuran antara ferrcus dengan unsur carbon
lebih keiil da.i. 1,7?o beserta unsur-unsur lain yang dimaksudkan
untukmendapatkansifattertentudarihasitpaduantersebut.
Seperti telatr disebutkan di atas batrwa baja adalah campu-
,* .nt.i. F" dengan unsur C .l-e!'ih
kecil dari l'77o' ini berarti
batrwa apabila proirnt.r. C lebih besar daln l'7?o ia disebut besi
tuang.
r02
L
Besar kecilnya unsur C akan berpengaruh terhadap structurmetalnya.
Makin kecil unsur C structur baja semakin halus, sehinggabidang singgung antar atom-atom logamnya semakin banyak.Keadaan ini menyebabkan ia semakin ulet (ductile), akan tetapisemakin kecil Vo C ia semakin sulit untuk dikeraskan.
Sedang semakin besar kadar C nya maka structurnya besaf-besar dan mudah dikeraskan, 0kill tetapi mudah patah (brittle).
Dari diagram keseimbangan baja karbon (Fe - C) terlihatbahwa panas bisa merobah structure logamnya.
Temp.oC Di sinistructuf :
f = ferriteA = austenite
1500
0,3 0,9 r,7 ?o c
F--------- besi tuangbaja
Sumber : Young, hal 49, Material and Processes, Second Edition, 1953
Pada723oC baja mulai menunjukkan perubatran structure danpada 1550"C baja sama sekali melebur.
Ini berarti bahwa kemampuan baja menurun bila ia diberisuhu yang semakin tinggi. Salah satu tolok ukur kemampuan ba-
103
7/
han adalatr modulus elastisitas E ( q)
Untuk baja besamya modulus elastisitas E = 2'15'10t #'untuk besi tuang e = t,t5'106 SMengingat bahwa di dalam kerjanya mesin fluida selalu
ilrgJtt[^, maka di samping oiryr.tutan pelumas 1grea1) teruama
pada bearing, maka i. pltitioiuikin dari batran yang tahan gesek
Di sagrping itu ada bagian-bagian dari mesin fluida yang
harus dibikin r*g.i[ri., .rfrrti pada poros putar propeller kapal'
engine, mauPun Pesawat'
Untuk itu maia reseluruhan dari poros terpaksa harus di-
keraskan samPai intinYa'
Untuk pengerasan permukaan (surface hardening) bisa ditam'
batrkan *soiC dari luarisiementasi)' akan tetapi untuk pengerasan
sampai pada intiny;;ril siementasi kurang bisa memenuhi harap-
an. Untuk Uira *emetoti harapan maka dipakai quenching yaitu
ia dipanask.n ,u*p.i- iZl,C dan didinginkan mendadak dengan
fluida.
Karena pendinginan mendadak maka atom-atom C tidak
sempat ke luai t"tti.ig. timbul tegangan 0tlq yaitu..ato-m-atom
C yang ti<faX memfffii xedudukin yang baik dan akibatnya baja
menjadi lebih keras.
Dua proses ini sama sekali tidak ada penambatran unsur C
dari luar. NanunSeJt U.i. yang bisa dan perlu 919yen3t'1ng adalatt
yang berkadar C rtUn Uittt dii. O'3Eo dan lebih kecil dari O'9Vo'
Untuk baja dengan fuO.t C di bawatr O$% C tidak bisa dikeras-
t"rr ru.iui intinya kecuati hanya permukaannya dengan pen:rm-
bahan unsur C. n.:u :tnis ini Lanyak dipakai untuk konstruksi
bangunan static yait iieux *tngalami geiekan satu sama lain'
Sedangkan untuk yang berkadar C lebih besar dari 0'9% sam-
104
I
h
ID
pai 1,7% disebut baja perkakas potong, dan untuk yang berkadarC lebih besar dari 1,7 Vo disebut besi tuang.
Untuk baja perkakas potong dan besi tuang, bahan ini sudah
mempunyai kekerasan walaupun tanpa proses perlakuan panas(Heat threatment). Oleh sebab itu kedua macam bahan terakhir initermasuk bahan yang tahan gesekan.
Mengingat basic of fluid planes yang dibicarakan di sinicukup luas, maka berikut sedikit akan dibahas tentang metal nonferrous jenis aluminium beserta alloynya. Aluminium mempunyaiberat jenis serta titik lebur yang jauh lebih kecil dibanding baja,lagi pula kemampuan dukung terhadap beban relatif kecil.
Aluminium mempunyai sifat mampu menghantarkan (kon-ductivitas) panas dan listrik yang tinggi.
Kelebihan lain dari aluminium adalah bahwa ia tahan korosi.Mengingat kemampuannya relatif kecil, maka aluminium mumijarang dipakai di dalam konstruksi teknik.
Untuk meningkatkan kemampuan tadi, maka ia dicampurdengan
Cu :2,2-5,2VoMg : sampai dengan l,75Vo
dan bahan campuran lain yang tidak disengaja seperti Si, F", Mo.
Campuran C", Si, F. dan M, berpengaruh terhadap kekuatan, sedangadanya M, berpengaruh terhadap sifat mampu impact serta mampumempertahankan kekuatan dhlam kondisi panas.Pada umumnya aluminium dengan campuran-campuran di atas
disebut dural.Dural dapat di heat threafinent.Dural dapat dipakai sebagai pelat, paku keling yang pada umum-nya dipakai sebagai bahan pembuatan body pesawat terbang.
Aluminium yang dicampur dengan Si (8 - 14) 7o disebut silumin.silumin ini mempunyai sifat mampu tuang yang baik serta tahan
105
I
,t'lt
korosi.Siluminpadaumumnyadipakaiuntukpembuatanpistonengine.
Titik cair dari alluminium alloy berkisar dari 600 - 800oc, jadi
sudah bisa sedikit mengimbangi baja'
Jadi di samping untuk meningkatkan kemampuannya pada keadaan
panas, campuran-campurar tadi dipakai untuk meningkatkan
kemampuannya recatJkeseluruhan, sebab aluminium murni ter-
batas dengan modulus elastisitas E = 0,675'10u KBr
' Jadi hampir
1/4 dari kemamPuan baja. cm'
3.2. HUKUM HOOKE DAN TEGANGAN BAHAN
Apabila kita mempunyai-batang dengan panjang { (m' cm)'
luas penampang potongan F 1m2, cm2; yang dibebani dengal beban
P (Kg) mafa atan terjaOi gaya antar atom-atom bahan tadi'
,l I
iu'
Semakin besar beban P, in-teraksi gaya antat atom tadisemakin besar Pula untuk luas
Penampang Potongan batang
t Yang sama. Untuk luasan Pe-nampang lebih kecil, maka
dengan beban Yang sarna, in-
teraksi gaya antar atom men-jadi besar' Interaksi gaYa ini
Ll disebut tegangan atau gaya
Persatuan luas.
Sehingga bila ditulis dalam bentuk matematik :
di mana o adalatr tegangan yang terjadt ( F )' P adalah gaya
t
P6=-F
106 tw
yang bekerja (Kg) dan F adalatr luas penampang potongan (cm2).
Karena gaya P maka batang akan bertambah panjang. Hookedengan rumusannya mengatakan bahwa :
Ll = P'IE.F
di mana a/ adalah beda panjang (cm), p adalah gaya (beban sendiri+ gaya-Eaya luar) yang bekerja (Kg), / adalah panjang batangsebelum dibebani (cm), F adalah luas penampang potongan batang(cm2) dan E adalah modulus elastisitas Uatran (Kgcmz).
Bila rumus tadi kita selesaikan didapat :
dan bila ff titukatakan sebagai elongation (e) maka persamaantersebut menjadi o = r . E.
Kalau kita renungkan bentuk dari persamaan terakhir iniadalah merupakan garis lurus atau umumnya disebut persamaanIinier yang dalam bahasa baratnya disebut "it.aight line equation"dan bila diexpresikan dalam bentuk matematik bisa ditulis sebagai:
o = f (e).
Untuk"baja, grafik o = f (e) dapat dilihat pada gambar.
Dari grafik di bawatr dapat dilihat slope atau kecondongandari kurva. Dari grafik ini pula dapat ditarik pelajaran bahwamodulus elastisitas E adalah sama dengan tangen o, ini berartibahwa semakin besar sudut o maka E semakin besar pula.
Llo=IE
i
it
.Kg.o(;,r
ETitik-titikyangterletakpadagrafiktersebutadalahsebagai
berikut :
P adalatr titik yang menyatakan tegangan proportional dari bahan'
Ini berarti bila tegang., y*g bekeija pada bahan dihilangkan maka
batang kembali ,"p"-rti t.uOi* semula' sehingga di titik ini tidak
i*i.Ai perubahan it o"tu' metal' E adalah tegangan batas keelas-
dsan baja. Ini berarti uatrwa setelah titik ini dilampaui maka baja
rrO.nmenjadiplastisatautidakbisakembatisepertisemula'dus,.t"f.n titil inidilampaui maka structur logamnya berubah'
y : adalah tegangan batas Yield'Keadaaniniterjadikarenaunsur.unsuryangtidakdikehendakimisalnya sulphur sehingga tanpa penambahan beban yang berarti'
bahan mengalami Pemuluran'
u adalah tegangan batas ultimate'
ii it iri *rnyit.tar, tegangan batas ultimate atau tegangan'maxl-
mum yang mampu didukung oleh bahan'
B adalah tegangan batas patatr atau breaking strength'
puO. tiiif. ;brj. dikatakan sudatr kehabisan kemampuannya' oleh
,,6u5 itu setelatr titik u ke kanan grafik cendentng menurun'
108
tI
tfi ,
t
ritiir{i
j
\
Hanya untuk memutuskan sama sekali, ia perlu diberikanpertambahan panjang sedikit lagi, sehingga ia putus di B.Di pasaran dibedakan tegangan yang mampu didukung oleh bahanyaitu seperti halnya tegangan batas ultim.ate. Tegangan batas ulti-mate tadi ditulis dengan index.Baja 60 atau ditutis st 60 adalah baja dengan tegangan yang mampudidukung maximum
Ks Kso = 60 --:1 = 6000 -"u cmt cm'
Sedang untuk baja yang belum diketahui kemampuan tegang-an ultimatenya disebut st 00.Untuk pembuatan mekanisme mesin di mana ia harus bekerjadinamis maka beban hanya diperbolehkan bekerja pada daerah Oke E.Hal ini dimaksudkan agar supaya baja tidak terjadi perubahanstructure.Untuk Konstruksi yang mengalami beban statis seperti halnyapagar, kursi, rumah, tegangan diperbolehkan bekerja hingga daerahy - u kecuali bangunan-bangunan "tahan gempa".Untuk konstruksi yang mengalami beban yang sifatnya tetap seka-lipun terjadi oscillasi dan disebut beban dinamis I seperti jembatan,tower, bangunan tahan gempa, poros dukung, lambung kapal, sil-inder liner, impeller, propeller; beban maeam ini diperbolehkanbekerja di bawah titik E.Dan untuk konstruksi yang mengalami beban yang berubah-ubahsifatnya (tarik-tekan-tarik-tekan) seperti halnya connecting rod,crank shaft engine; beban semacam ini disebut beban dinamis IIdan diperbolehkan bekerja hanya pada daerah di bawah E'padaranges beban dinamis I lebih ke bawah lagi. Oleh karena itu peren-canaan yang aman adalah bila tegangan yang terjadi akan lebihkecil atau sama dengan tegangan yang diizinkan untuk bahan.Bila ditulis dalam bentuk matematik :
109
W
I,l
;.i.
I
Lr
o" adalah tegangan yang diizinkan untuk bahandlmanao- E
(Kg/cm2), ou aOaUn tegangan maximum yang mampu mendukung
bahan f # l, dan S, adalatr safety factor atau factor keamanan.
Klassifiliaii safety factor ini ditetapkan rangesnya sebagai berikut:
Untuk beban statis, SF : I - 2,25
Untuk beban dynamis I, Sr : 2,25 - 5,5
Untuk beban dynamis II, SF : 5,5 - 10
3.3. METAL DAN KARAKTERISTIK SPECIFIKNYA
Kalau tadi dibicarakan masalah tegangan, di sini kita akan
membicarakan karakteristik tegangan bahan oleh unsur-unsur yang
lain.Pertama akan ditinjau perilaku tegangan baja oleh pengaruh panas.
Kalau dipunyai sebatang log'am yang diberi panas At ("C) dan
diberi beban P (Ke).
Menurut ilmu fisika mediahubungan antara beban dan Pe-rubahan panjang bisa ditulis :
("c) 1. FP=K.x= 1l[171 .x,
di mana 1 adalah berat jenisbahan pada udara bebas (Kg/
- cm3), a adalah koeffisient muai
P(
-rxtI
ruang dari bahan (+ ) yang besarnya 3.L di mana ?u adalah
koeffisient muai linierL( + ), At adalah beda suhu pada batran
('C), dan x adalah beda pihjang karena beban P (cm), serta F
adalah luas penampang potongan batang (c-2). Sehingga tegang-
an:.
r10
\
P \$ = F =1+?.at 'x
Dari persamaan terakhir ini cukup jelas kiranya bahwa semakin
besar At maka o bahan semakin mengecil. Ini berarti bahwa untukmendapatkan harga x yang sama maka semakin besar At akan me-
nenyebabkan mengecilnya harga P. Mengecilnya harga P adalah
sama artinya dengan mengecilnya gaya reaksi oleh bahan itusendiri. Mengecilnya harga ini tidak lain adalah karena menurun-nya tegangan yang dipunyai oleh metal itu sendiri. Keadaan tadiuntuk baja dapat digambarkan sebagai :
I
l
I
I
ttltz<tz1tq
= oo[l - c.At]
Dengan mempertimbangkan bahwa kenaikan suhu bisa
menyebabkan penurunan tegangan yang dimiliki bahan' sementara
rumus pertambahan panjang karena panas adalah ;
Al=l.l,.At,di niana l, adalah koeffisient muai linier bahan (-.1= ), t adal'ah
panjang batang pada suhu normal (cm), dan At adalkn beda suhu
pada bahan ('C), maka :
=?r,.At
Secara prinsip bahwa dengan penambahan panas maka bahan seo-
oLl-=-EI
lah-olah diberi tegangan sebesar o, = C. oo. At (Kglcm2). Ini
ll
berarti bahwa mampu dukung dari bahan yang dipanasi berkurang
dengan C. oo. At.
Sehingga tegangan maximum yang mampu didukung oleh bahan
adalah:
6=oo(1 -C.At)Kg 1)
"*'di mana oo adalatr tegangan maximum yang mampu didukung oleh
batran padi suhu kamar (Kg/cm2), dan o adalah tegangan maximumyang mampu didukung oleh batran pada kondisi pdnas dengan beda
suhu At.
Untnk baja, harga C = 8,734.10-4 t* )..C
1) Untuk Perumusan yang tebih akurat biga dipakai. kususnya stainless steel :
6 = 6o - 8'(at) - 7,81.103 (At)2
Sumber : Presentasi makalah Seminar dari Sdr. Bambang SuhadjiF.T. Mesin
Unibraw, 26 April 1986
tt2
1!!t
Sedang untuk alluminium alloy, harga C = 1,25.10* fl l.
untuk memperlen_gkap buku ini, berikut diberikan tabel koeffisient1
muai linier I ( -" ) serta modulus elastisitas bahan E (Kg/cm2)dari berbagai jenis bahan.
Dari tabel di atas tampaknya ada hubungan rinier negatifantara modulus elastisitas E terhadap koeffisient muai linier.
Ini berarti bahwa metar yang mempunyai koeffisient muaibesar cenderung kecil modulus elastisitasnya, atau dengan katalain bahwa metal yang mempunyai koeffisient muai linier il,) u.r.tjustru mempunyai mampu dukung (o) kecil. Berikutnya kitamempelajari karakterisitik tegangan bahan dalam hubungannyadengan banyaknya siklus pembebanan.satu siklus pembebanan adalah satu kali gerakan bolak-\alik.sejenak kalau kita renungkan seutas kawat yang ditekuk-tekuk.semakin besar frequency (sikle pembebanan persatuan waktu)maka ia cepat patah.Karena ditekuk-tekuk maka pada daerah tekukan terjadi konsen-trasi-konsentrasi tegangan. semakin besar gaya yang aiterahkanuntuk menekuk maka ia (daerah tekukan) cepat panas dan akhirnyacepat putus, begitu pula besarnya frequency pembebanan. semakin
Jenis Bahan(Materials)
Koeffisient muai
linier, f f{ I
Modulus Elastisitas,
Er&, Icm-'
Baja
Tembaga
Aluminium
l1 . 10-6
16,7 . 10'6
25,5 . 106
2,15 .
1,15 .
0,675
106
106
106
113
o
al
{ao0VeGI
€lqGbo
CIboot-
t
7','
I
besar jumlah siklus pembebanan yang sudah dicapai maka tegang-an bahan akan semakin kecil. Keadaan tadi bila digambarkan :
Cr Ni SteelCarbon Steel
- Steel Rod
1et. cu ettov
,l
I
CooPerGrey Cast Iron
Log N-+ Jumlah pembebanan (cycles)
Di dalam perencanaan mesin-mesin fluida, beban, panas dansikles pembebanan merupakan kendala yang sama sekali tidakboleh diabaikan.
Dalam praktek, setelah sekian puluh ribu jam operasi, mesinharus sudah diganti.Ini yang biasanya disebut umur pakai (life timer) dari mesin.
3.4. MOMEN KELEMBAMAN
Momen kelembaman adalah luasan kali jarak kuadrat. Ditu-lis daiffi-Seriiiiii ;' aie*a*m f
rK=ll.dF
Diberikan contoh tentang momen kelembaman suatu potonganterhadap sumbu x.
tt4
t
\
vr
i'I
ldYi
1.l
sl
Diambil elemen tipis setebal dy sejauh y dari sumbu x makamomen kelembaman terhadap sumbu x adalah :
I=x
= *.0,
I" = 1.6.tr3
)=+b.h3 (ma,cma)
!.1tuk elemen tipis setebal.dx yang berjarak x dari sumbu y dapatdiintegralkan guna mencari mo-en keiembaman terhadap'sumbuy, sehingga didapat :
*I2
h)
-X
.+ .4J- v'.or= I'y'.b.dy-+ -i
+ ' r[;{. o tr** r3-r*}r3l
h3 h34-88
115
7r
t
1rr= i, . h. b3.
Dari dua macam formulasi di atas dapat diexpansikan untuk men-cari momen kelembaban luas penampang bentuk-bentuk yang lain.Tuan "Guldin" dengan dalilnya yang terkenal yaitu bahwa :
Momen kelembaman terhadap suatu garis adalah momen kelem-baman terhadap garis yang ditarik sejajar (melewati titik beratluasan) terhadap garis yang dimaksud ditambah dengan jarak kuad-rat (antara dua garis yang saling sejajar tersebut) dikalikan luasan.
Perlu diingat bahwa dalil Guldin ini berlaku pula padamomen inertia.Untuk persoalan yang digambarkan di atas dapat ditulis dalambahasa matematik :
I-=I-+p2.F,8z
di mana F adalah luasan dan p adalah jarak.
Diberikan contoh di sini momen kelembaman terhadapsumbu x dari potongan penampang sebuah profil I.
ll6 L
---5
*_-> [
Sesuai dengan rumus di atas, maka :
t^-- i. b.h3 + y,, . F, + yz2 .Fz.
Dalam kondisi di mana yt = yzdan F, = F, maka :
L= *.b.h3+ 2.yr.r.
Berikut ini akan dicoba ditinjau momen kelembaman dari sebuahsilinder terhadap sumbu-sumLu koordinatnya (x,y dan z).
117
]"tr
Momen kelembaman terhadap sumbu z adalah
dlr=?.2nr.drmaka bila diintegralkan didapat
Idt,=[?.acr.arl,=Jzn.f.or=Tr,= + , + r^
untuk silinder pejal, maka I, =
t2
.14 Id2 rt
Id1
-4- . d432
A I)\
'.L\n-
,,, t\.n
untuk silinder berlubang, maka I. = $ {Ar4 - d,o)
Untuk momen kelembaman polar, mempunyai bentuk rumus yangsama dengan momen inertia polar, maka :
I =I +Iz\.ydan karena silinder, maka [* = Ir, sehingga
, r, = 2 . l* atau Ir - ll2.lz.
jadi l- = 1.. = 9 . da (untuk silinder pejal).v64Untuk silinder berlubang, maka :
I, =I, =ft {dra -d,o)
\ 3.5. GAYA DAN TEGANGAN TARIK
Gaya tarik adalah gaya yang bekerjanya sejajar dengan sumbubatang atau dengan kata lain bahwa gaya tarik adalah gaya yang
] bersifat tarik terhadap batang. Diberikan contoh sebuah gaya P1 (Kg) yang bekerja tarik pada suatu batang yang mempunyai luas
\
ll8
1."".!
I'
t
--- -*\
penampang potongan F (cm2)
Bila padanya bekerja pulabeda suhu At (.C) dantegangan ultimate batangadalah Ouo (Kg/cm2)
Ditanya : hubungan antarasatu dari variabel terhadapvariabel yang lain.
Penyelesaian :
Tegangan maximum yang dimiliki bahan adalah :
oro = ouo (1 -C.At)(Kglcmz).Tegangan tarik yang diperbolehkan pada bahan adalah :
o.=3 - ouo(1 -c'at)*',=\ =
,. ,tiglcmz)
Tegangan yang bekerja karena beban p.adalah :
_ _ P(Ke)"t - p lgmt
di mana s, dipertimbangkan sesuai dengan sifat pembebanan.
Maka, Untuk konstruksi yang aman haruslah
q <q
ou"(1 -C.At)SF
Sehingga
PsF
119
vw
Jadi beban P Smlr .ou.(r-c.At)FqContoh soal
Sistem perpipaan untuk mengalirkan uap panas dari ketel uap. Bilabeda temperatur antara uap yang mengalir dengan temperatur an-
tara udara luar adalah At (nC), dan tekanan uap yang mengalir
sebesarpf-K8-l.cm'
Ditanya :.ukuran tebal pipa minimum.
Penyelesaian :
Analysa gaya-gaya yang bekerja :
Gaya Tekanan fluida panas = gllt reaksi oleh pipa.
Gambar Penampang Potongan Pipa.
maka :
p ( 5 ) . r. R2 (cm2) = o, ( S, . 2rR (cm). t (cm)cm- ' cm
120
Iti
Tegangan yang terjadi pada bahan pipa adalatr :
- P. r. R2 o.Ro,= -EEf = ff {xstc^2)
Tegangan yang diperbolehkan untuk bahan adalah :
6,= a{|*'.*e/cm2)-F
Syarat cukup kuat bila :
qsqmaka :
!.R = ou" (l - C. At)
Z.t SF
Sehingga :
t > --!-:xih,. 6uo (1 _ C. At)
di mana S" adalah safety factor.
(cm)
untuk pipa di mana ia menerima tarikan saja waraupun bebanlari\nya berubah-ubah sesuai oengan ueruuatr"-uuur,nyl r.t.nunketel.
Maka S, : 2,25 - 5 (beban dinamis I)
3.6. GAYA DAN TEGANGAN TEKAN
Gaya tekan adalah gaya yang sifat kerjanya menekan batang/bidang.Gaya ini aratrnya merupakan kebalikan dari gaya tarik untuk batangyang relatif pendek atau relatif kecil ratio ,+, nya, di mana /adalatr panjang batang dan d adalah diameter batang. Diberikan
12t
contoh pemakaian perumusan tekanan'
Sebuah pompa untuk mengatasi ketinggian.total h (m) de-
ngan luas penampang potongan discharge line F (m')'
BiIa pompa ini ditdmpu pada 2 buah bearing' hitung te-
gangan tekan paka bearing. ban dari pengalaman didapat bahwa
untuk metal khususnya baja maka tegangan tekan yang diperboleh-
tanaoaranequivalentdenganlrpkalitegangantarikyangdiper-bolehkan.
Penyelesaian :
Persoatan di atas dapat digambarkan :
'I.ll
I1
i!
t r22 123
IF"=O,maka Ro, * Rr, =P
>M (A) = O, maka : P.lr- RB. (rt + lr) = O
ln l,Rs=P' T4 dan Rs,= qh.Y.
di mana, gaya P = T (I9). h (m). F (m2)m'
+ r.(I9 r.(+f . l.m-F2g
atau :
P=Tlr'.r.*+ l.rrel.
Bila diameter poros adalah d (cm), maka luas bidang bearing yang
mengalami beban tekan adalah tt2 .2.n. $. A
=t2.r".*(cm).b(crir)
Fc=v2.n.d.b.(cm2)Tegangan tekan yang diderita bearing maximum adalah di B yaitusebesar :
o" = + (Ke/cm2)
di mana b adalah lebar bearing dan Q adalah debit.
3.7. GAYA DAN TEGANGAN GESER
Gaya geser adalah gaya yang sifat kerjanya menggeser
F{$'
(menggunting) luasan geser daripada benda.Sehingga tegangan geser adalah gaya geser dibagi dengan luaspenampang yang kena geser.
Berikut ini ditunjukkan sobuatr poros dengan diameter d (cm)yang dibebani gaya geser P (Kg). Kita mencoba untuk mencarihubungan antara ukuran besarnya gaya P terhadap parameter-parirmeter pada bahan.
Luas penampang potonganmelintang poros yang ter-kena geser adalah :
d2 (cm2)
Tegangan geser yang ter-jadi pada bahan adalah :
trg" Icm'
Menurut pengalaman, tegangan geser izin batran metal = 0,7 kalitegangan tarik izin.
Bila ditulis :
o =0.76sISyarat konstruksi yang cukup kuat, bila
orS6,
Sehingga untuk persoalan seperti digambarkan di atas, berlaku :
p."= s0,7 .q4'u
124
F= Ic-r 4
II
'Io,= t =#
L;12s
-lql
3.8. MOMEN DAN TEGANGAN BENGKOK
B,a di atas terah dibicarakan tentang persoaran geser. padapokoknya suatu beban yTq bekerja pada-suatu t;;"r, ;;;E ber-jarak nol terhadap suatu titik t rniu oiseuut ueu* t.i.i.-^''Akan tetapi apabila.iarlk terhaoap titik tumpu tidak,nol makapersoalan yang terjadi adalah persoilan bengtbt.Dalam praktek untuk kondisi jarak bukan nor, maka kita memakaiapa yang disebut tegangan gabungan.
([= <€rcm-
di mana oo adalah tegangan bengkok yang terjadi (kglcm2).Di tinjau beban p y.Tg diberikan pada sebuah balok sepanj ang tdi mana balok ini ditumpu Ai Oua sisi-
Dalam persoalan yang.ditinjau p bekerj a tepat di tengah_tengah.Karena beban p maka batang melendut.
or2 + or2
Karena melendut maka padabawah memanjang.
garis netral
bagian atas memendek dan bagian
F,*i,'
tl',r
Ini berarti bagian atas mengalami tekanan sedang bagian bawahmengalami tarikan.Garis di mana tarikan dan tekanan saling menghilangkan disebutgatis netral.Pada garis netral ini resultante tarik dan tekan sama dengan nol.
Dalam persoalan seperti digambarkan di atas garis netraladalah sumbu x sepanjang batang l.ladi lapisan netral adalah ter-letak pada garis yang ditarik melewati titik berat luasan penampangpotongan batang dan tegak lurus arah kerja (Vektor) gaya.
Dan bila dipakai mikroskop, maka pada penampang batangtadi terlihat bentuk sabut-sabut yang halus.
Dipandang suatu sabut yang letaknya sembarang saja yangberjarak y dari lapisan netral.
iKemudian diamtril differential dari tuasan sabut sebesar dF (cm2).
v
iI
iI
maka :
Tegangan pada sabut adalah o ( Iq ).cm2
126
. TIEtrE,i. IPI
\
maka :
differential gaya dalam sabut adalah
dP=o.dFdan differential momen terhadap lapisan netral adalah :
dM=y.dp-y.o.dFdan bila diintegralkan didapat :
Iau = Jy. o. dn
M = Io.y .dF
Di bagian paling atas, tegangan yang terjadi disebut teganganbengkok oo dan jarak teratas dari lapiJan netral adalah e.
Menurut Navier :
Sehingga :
, maka
.y.y.dF
.y2 .dF
M=[5'e
- f ou
e
o..vo= D 'e
o=Youe
I' -w =exI
atau :
o.M- b.I
exKalau kita katakan bahwatahanan bengkok.
maka :
\ dan disebut momen
M.o.=bowo (Kg/cm1
t27
rth,
['hEIt[rI
ir
untuk penampang berbentuk balok seperti yang digambarkan di
atas maka :
1 .b.h3*o*=wx=+^ =.+.b.h2
2
wo,=wy = * .n.o'.
untuk penampang lingkaran maka :
tt.d4Wu =Wr=\ = 6,4 =. +, . d3(cm3)Y l'a
Bila yang dimaksud adalah persoalan seperti digambarkan di atas,
maka :
Mu = P (Kg)
P.lob=;2 " (Kg/cm2)' I.b.h2
6
Syarat aman terhadap bengkok bila :
o' '60Untuk baja, maka :
o..6b=o,= t
T
Sehingga :
t28
/ (cm)2
t
\i
5
P.t2
atau:d>
613 1 .b:h26'Dengan diketahuinya ukuran-ukuran P, l, tegangan yang diizinkanuntuk bahan balok, maka b dan h dapat dicari, begitu pula se-baliknya.
Untuk penampang bulat, maka :
t9-
o- > ^' 2b lC -.,
32- ' d'
Dl32"-Z-' r-=--
o.D
di mana o, adalah tegangan bengkok yang diperbolehkan untukD I(obahan batang (
= ) dan P adalah berat sendiri ditambah beban- cm-
gaya luar serta gaya-gaya dinamis.
3.9. TEKUKANPada pembicaraan di muka kita telah membicarakan tekan. Untukgaya yang bekerjanya seperti gaya tekan di mana gaya itu vek-
tomya sejajar sumbu batang sedang rasio ( ! ) nV^ relatif lebihbesar dari angka 1, maka gaya tadi disebut t8kuk.Untuk persoalan tekukan, Euler dengan rumusnya :
IP*
^rr"dl
(cm)
n2 .E.l-a P
129
di mana P" = P.S., P. adalatr gaya yang memungkinkan terjadinyapenekukaribatan! (rE), p adalah gaya yang diperbolehkan bekerjadi sana (KB), So adalatr faktor keamanan, I adalatt. momen kelem-
baman terhadaf sumbu netral bengkok (cma, ma) dan { adalah
panjang batang (cm).
Diberikan contoh beban tekuk P (Kg) yang bekerja pada batangpanjang I (cm), cross section area F (cm2), di samping itu batang
tadi dikenai panas At (oC).
Bila bahan adalatr baja, coba anda cari dependent variable dalam
kontex ini.
penyelesaian :
Tegangan tekuk yang bekerja :
(Kg/cm2)
Menurut Euler bisa diexpansikan :
-t tc2'EJ -c.o.at)6,t=( t.r o
Syarat kuatnya batang bila :
or* S ooatau :
J-< rtcztE'l -c.o.At)lF 12.F -'-o---',s.
Sehingga :
P< 1 ti'P'' -F.c.o-.AtSF'lzo
,i
t
Ilr
Ii
lr
$ Pork= F
1
-S.r
r30i"
L
\
3.lO.LENTURANSeperti telatr disebutkan di muka bahwa momen adalah gaya
dikalikan jarak antara titik di mana gaya itu bekerja terhadap suatutitik yang dimaksudkan di mana ukuran besarnya momen tersebutdihitung.Lenturan di dalam prakteknya adalah disebabkan oleh adanyamomen lengkung yang bekerja pada suatu batang.Dalam persoalan lenturan, Euler dengan rumusnya :
I'1"=- M. E.Idi mana M adalah momen lengkung yang bekerja (Kg.cm), Eadalah modulus elastisitas bahan (Kg/cm2), I adalah momen ke-lembaman terhadap sumbu netral dari cross section area ditinjauterhadap kemungkinan lengkungannya (cma), q" adalah persamaangaris elastisitas, 1'adalah merupakan sudut lentur, dan q adalahintegral dari q' yang tidak lain adalah merupakan lenturannya.
Berikut akan ditinjau lenturan dari sebuah batang yang dipasangcentilever dan diberi beban p pada ujung paling kanan.
--- X *--f--\\- lq1
Dalam persoalan ini akan dicari lenturan yang terjadi padaujung paling kanan di mana gaya P bekerja.Diperjanjikan bahwa untuk gaya yang bekerja pada suatu batangsedemikian sehingga bila diassumsikan terjadi curah hujan yangarah vektornya sama dengan gaya P yang mana keadaan ini bisa
131
t,t
I
I
rnenyebabkan air hujan tadi tumpah, maka momen yang bekerja
disebut negatif.
Sehingga :
..Mn"=- fr danM=-P.x.
maka
-t!- P.xrl" = ffi, dan bila diintegralkan
q,=J,r:i .o*
= + . U2 . x2 + C,, dan bila diintegralkan lagi didapat:E.I I
n = #rr.x3+C,'x+C,di mana C, dan C, dicari dari kondisi-kondisi pembatas
I' 1; =/) = 0' maka': C, = - fir' e
n 1x =l; = 0' maka
o=#.f -h.*.r+c,P r3- P .t3= | .p.fjadi:Cr= iut , 6m 3EI
Sehingga, lenturan :
n = #.*r-# .t2.x+
132
Pj33EI'.
= ,+, onx3-| e.x+t3)
Lenturan maximum pada x = 0, maka :
P.f. 'lmax - 'l(* = 0) 6 EI
Selayang bila diamati persamaan terakhir ini dapat ditulis :
p= 3fl n
dan ternyata bahwa q adalah tidak lain merupakan pergeseran ti-tik dari posisi semula ke posisi yang baru. Atau dengan kata lainbahwa :
3 FI aOatah sama dengan konstanta pegas k equivalent untuk sys-13
tein lever seperti gambar di atas.
3.1I. MOMEN DAN TEGANGAN PUNTIR
Sebuah batang yang dijepit di salah satu ujungnya sedang di ujungyang lain dipuntir oleh gaya puntir (gaya kopeUgaya pasangan) p.
r33
Kalauditinjaugambardiatas,darisiniterlihatbahwasebelumaiponti''alrsejajarsumbuporos'dansetelahdipuntirbtergeserke c sementara a tetap. Ini
-berarti ada pergeseran titik b ke posisi
yang baru Yaitu di c.
Sudutyangdibentukolehpergeserantitikinidisebutsudutpuntir(q)
Menurut Hooke, adanya momen puntir maka akan terjadi sudut
specifik.
\^, - ---LI- ^,\,
di mana t, adalah tegangan puntir yang terjadt (#l 9T
G-adalah
modulus elastisitas geser dari bahan yang dipuntir (Kg/cm')'
Untuk baja, G = 0,8.106 Kg/cm2.
Bila diikuti gambar be-
rikut di mana BusurA'Ao kita lihat, maka
didapat
l.y=rr.9Sehingga :
v= rr'Q, -1-
Momen puntir :
tr=].G=
t34
L
\t+:, dan untuk rr = R
r35
didapat :
Momen puntir yang terjadi :
M, = gaya puntir (Kg) kali jari-jari (cm).
= Tegangan puntir x luas x jari-jari
R.o.Gu, - ----l--
RR=
oli,. dF . r =rfi, .1. I . or
T,
atau Mr = +. I, , sehingga
Mr, = ,-la (Kg/cm2), di mana
t._pR
-Ir-uA*n momen tahanan puntir atau dengan kata lain momen ta-Rhannan polar dan diberi symbol W,'{cm3)
Sehingga ditulis :
M.t -'t 1Kg/cmz)!t_W,
Dari ,, = +al dan t, -- *'lo
p
M.tdidapat'p=Glt
di mana g adalah sudut puntir specifik yang terjadi; dan diper-bolehkan maximum uf tiap panjang / = 1 meter.
Persamaan terakhir ini bisa ditulis :
mr H \
G,IM,=--fL.g
di mana I = 0 dan bisa ditulis :
M,=\'o'G.I
di mana \ = To (# ) yang tidak lain adalah merupakan
torsional spring konstanta equivalent.
Dan kini akan dikaji hubungan antara momen puntir dalam hubung-annya dengan tenaga serta jumlah putaran perminute n (rpm).
Mr= 71620Nn
di mana N adalah tenaga pada poros (Hp) dan n adarah banyakhyaputaran poros per menit (rpm).
Contoh soal I :
Berikut diberikan contoh sebuah poros output untuk memutarperalatan dengan daya N (Hp) padi putaran N(rpm). Bila panasjuga bekerja pada poros ini dengan Ai (.C).
Ditanya : ukuran poros output tersebut.
Penyelesaian :
Momen puntir yang terjadi :
tuf^ = 71620-l{, n- (Kg.cm)
Syarat kuat, maka :
Mr'wr ' t,
Sehingga :71620 lt16 ' d'' i,'
Menurut pengalaman :
T1 = 0,5 o, = 0,5.
Karena panas maka :
r,=0,5.ft fr-".Sehingga :
(Kg.cm).
t.i
I.I
i,;I
i
I:
Katakan saja momen puntirbekerja pada poros.
Di sini :
M,=F(Kg).R(cm)Gayakeliling P (Kg) dan kece-patan keliling V (m/det)
maka :
V = n(rpm). r. d (cm)
= #, ftf, (m/det)
N
n
Sehingga, tenaga :
N= p.v
= aut-*7s 75
ou
sF
P. 2t. R.n P.R.n M,.o
60.100.75 60,75.100 71620
2tcjadi :
136
ll
* v (m/det)
A0
137
16.17620.N (cm)n.r.o,5 -!; tr-c.aO
Contoh soal 2.
Sebuah as propeller kapal dengan panjang / (cm). Gaya untukmendorong kapal pada kecepatan yang diharapkan adalah P (Kg).
Bila daya yang ditransmisikan untuk menggerakan kapal adalah N(HP) pada putaran (rpm).
Ditanya : Ukuran as tadi.
Penyelesaian :
Momen puntir yang terjadi adalah :
M,= 71620 + (Kg.cm)
Tegangan puntir yang terjadi :
d>$ir.'[,
rqIr
lt:l;ii
*
1
Il,j
Mt_,, - \\L71620.II
n
ft .u,(Kg.cm2)
Tegangan tekuk yang terjadi :
p tcz. E- l, ,Kg6,k=;"=vr:F(#)T'" 4
di mana l_ = I, . da (cma).,64Tegangan gabungan :
atau :
138
'* o,*O=
t39
=
Tegangan putir yang diizinkan :
ot,=0,5. oggF
.t.
Syaratkuatbila:r<i,
maka :
71620.\ z n(ffi.rt' ;'so,s +Dari sini didapatkan ukuran diameter d.
Setelah d ketemu dapat dipakai untuk mencari ukuran / dari hu-bungan :
tl 13z,U+
Contoh soal 3.
n2. E. I<
/7 "g;*,
Sebuah pompa flunye_t bekerja untuk rielawan tekanan sistemperpipaan sebesar 5 -5L
cm2'.. A
- | discharg}
l-!i v,r,.
1 0,"'"*
\I
@z
Inflow valve
r
i
I
Bila diketatrui Koordinat titik berat bagian.bagian adalatr G. dan :
Berat Crarik Wr= 2rg, orP, = +' fr = 4 cm
Berat connecting Rod w", = * it'^f6, = -1_ AB = 5 cm
Berat ptunyer Wo = U2 KE, Oplony", = 5 cm'
Kerugian-kerugian sementara ini diabaikan'
Ditanya : 1. Energi untuk memutar Crank'
2. Motor Penggerak PomPa'
Penyelesaian
connecting rod dianggap -1- utgiu" berat terkonsentrasi di piston
dur 2* bagian berat terkoisentrasi di Crank'3
Sehingga :
Berat Crank assume : w", = 2 + + + = 2r2KE
133Berat piston assume t W, = ltz + -!- ' :' = i *f'
1. Energi Pemutar Crank
Momen Inertia Crank r- = + '2rt2' *'o' = 0'014 Kg'cm'det2
Massa Piston m, = + *, = o'ooo77 tY. Energi untuk menggerakkan mekanisme pompa saja adalah :
Et = yzl".. ,' + lt2 . m, . (ol. OzA)2
= 0,06244. ro2 (Kg.cm)
140
Energi untuk menggerakan fluidanya saja adalah :
Ez = P'x'
= p.rt2lO"elv2 --____:
= ^t. - . F.2. O2A.'29
= +. * . ,r. o+1. F. v2 ; di mana t. ,r. orty r = m
= + l!1 . e . tz). *. sr. (a. t2)22 981 4
= 0,35. (o2.
E = El*Ez=0,1 (o2.
Sedangkan O =r.*
5 = lo-3. (ro' <i'a)z
2 .981
5 = 1o-3' @2' 14q)
2 .981
maka or = 261 rad/sec.
maka energi untuk memutar Crank adalah
E = 0,1. (26D2 = t3630,125 Kg.cm.
f, = 136,30125 Kg.m.
2. Motor Penggerak pompa
Tenaga unfirk menggerakkan mekanisme pompanya saja adalahdicari dari rumus yang sebagian dari penjabarannya diberikan diatas.
141
i!;
I
t,
Mr= 71620 * ur- M, = I,. 0
sedans Ct = (02e max
maka N, = Ii. to2. n hNr = {0,014.102 + 0,00077. 1ro.6-rA)2} +. ,. #^
= (953,69 + 15,034). tr9 . zOt. h= 33,71 (HP).
Kecepatan fluida : V = o. 0-/= 261.12 = 3132 cm/det
= 31,32 m/det.
Tenaga untuk menggerakkan fluidanya saja adalah :
I
i;t,tI :l
HruIr''t1I'l ,
irilIIl
lr
i
tt!
Nr=P(Ke).V(m/det)
7s(#fla)
s.+.2s.31,32.75
= 41 (HP)
Total Tenaga : N = Nr * N2 = 75 (HP).
Rpmmotor r r= +.ro=2500(rpm).
Jadi dipilih motor penggerak dengan power output 75putaran 2500 rpm.
142
HP pada
q
Contoh soal 4
Stasiun penggerak listrik memanfaatkan air ketinggian 250 m danpipa pesat dengan diameter 2 m serta skets instatlasi sebagaiberikut :
Paniang pipa seluruhnya 350 m.Sudut kemiringan sudut turbin axial 0 = 150.
Ditanya : - Kecepatan Runner Turbine.
Ukuran-ukuran utama sudut propeller* Tenaga effective turbine, bila dianggap debit sum-
ber mencukupi.
Penyelesaian :
Kekekalan Energi Praktis :
zso = (i..? + 1+ I + 1+ I + 1". +, (y# q' ...(1)
p- = v'cg! o.d ...(z)e1)
143
I
-={xR
1,8. log ---*- ....... (3)R.A+7"d
Setelah ditrial dengan persamaan (1), (2) dan (3) didapat harga l,= 0,024 dan V cos 0 = 24,4 mldet.
Jadi kecepatan putar runner turbine (enis axial flow) ini adalah :
Y = 25,26 m/det
Luas tiap-tiap sudut pro-peller : U2 m2 makaukuran-ukurannya :
*A
L----!-rn--r.*AGaya normal bidang daup propeller :
p = r , X= ro3. ,, g:';,i{ = 16260,64 KE.
Momen bengkok Ma = 16260,64.50 cm = 813032 Kg.cm
Tinjauan penampang kritis : A - A.
Untuk bahan kuningan i cb = 500 Kg/cm2
maka :
soo>ry,dimana:\=*or'1
6
L !\.
144
.b.C > t626
145
\
Dengan menetapkan b = 25 cm, maka :
t=20cm.
Tinggi effectif :.
h - =(y gle2 _ (24,4)2 _ 2^ 2, _er )o - = -# = 30,34 m.2.g,gl - J'
Debit air :
a:2.24,4=48,8m3/detTenaga effectif Turbine adalah :
N = 0'6' 48,8 . 1o'. 3o'il
= 7gg44,74 (HP)
Contoh soal 5
Pompa axial flow adalah mereflexikan turbine axial flow yangdiputar berlawanan.
Bila yang dimaksud adarah turbine dalam soal nom-or 4 yang di-putar berlawanan pada 25,26 m/det, debit 4g,g msldet A* n =250 m.
Ditanya : - Ukuran-ukuran utama propeller
- Tenaga penggerak pompa.
Fenyelesaian :
Head losses = (177.0 ,24 + 4) G#'?hl = 250,28 m'
Totalhead:h-500,2gm.
Gaya pada bidang normal masing-masing propeller :
FW ffi*,,
t
I
t
t,II
t
rliit
il
i:l
II
P = T'F' #T = looo'1/2' (#p = 54oooo KB
P = 5,4.105 Kg.
Tinjauan Kekuatan Propeller :
5oo > 5,4.105.50
-L .b.t26
Ditentukanb=t= 148cm.
Tenaga Penggerak pompa :
N = l+J*# = 4,2s.105 (Hp)I. 'In
Contoh soal 6
Sebuah pesawat jet seperti contoh soal no. 3 bab. 2.12.
Ditanya : - Tebal plaat body pesawat
- Tebal plaat wing depan, maupun belakang
Penyelesaianr ,-- Perhitungan ukuran plat body
Dianggap titik pusat beban terkonsentrasi pada titik beratnya.
r*A15410 Ke
, 5m i s.
-
i,APotongan A-A.
t46
Momen bengkok
Mo = 15410 .Kg.500 cm = 7705000 Kg.cm.
Bahan body pesawat adalah alluminium alloy'
o. = 8oo I4 , maka,:D cm'
Momen Kelembaman plaat body terhadap sumbu x :
I, = n.r (cm).t (cm)'r2 (cm2)
IW* = + = nt.?(cm3) ; r=75 cm
maka :
01 =!W=+ gcg/cm2)' n.t.f
Efek tekukan:
o,=Yj#=+(Kg/cmzyt fi.r.t (cm-)
Tegangan gabungan :
o = ^felqmaka :
800 >
t ) 0,96 cm
jadi diambil tebal plaat alluminium alloy untuk body pesawat jet
iadi minimum (khususnya pada daerah A-A) adalah ;
t = 1,0 cm.
147
:l'
il,
t''.i
t.
I
Perhitungan ukuran Wing.
Gaya angkat yang bekerja pada wing depan satu sisi, adalah :
Pt=lttzm.5m Y# =5e73KE
I,z^ 1
a,,
Dianggap Plrbekerja
tepat di tengah-te-
ngah maka :
Pr
x
Momen bengkok I Mb = 5973 K9.250 cm
1,5.106 Kg.cm.=
f' Momen Kelembaman
terhadap sumbu x :
I* = 2.150 cm.t(cm)(10)2 cm2
= 30000.t cma
IW*=-* =
maka :
800<*ft#
Li
Ir-m vr2
Momen tahanan terhadap sumbu x :
,?30r- = 3000 t. (cm3)
Jadi tebal plat pada wing depan :
148
t = 0,6 cm.
Dipakai plat tebal t = 10 mm.
Untuk wing belakang, dengan cara seperti di atas, maka didapat t.
Gaya angkat , ,r*= I .2 . W= t6oo KB.
Mu = 1600 Kg. 100 cm = 160000 Kg. cm.
1',
,0.] i:, lT:x
2.loo.t t*i,W- =1000t(cmr)x5maka :
Jadi:t=0,2cm.
Dipakai tebal plat t = 2 mm.
Contoh soal 7.
Sebuah kapal seperti ditunjukkan pada contoh soal I bab.2.l2.
Ditanya :
- Ukuran-ukuran plat utama.
149
Penyeleseian
Dianggap gaya terpusat pada titik berat kapal :
[*A5outo6 Kg
r*l
4t,7
LiLa
;
ii
tIIr!tl
[,,
150
200m i 2fi)m
--r
Potongan A - A
Momen Kelembaman plat lambung terhadap sumbu x adalah :
I* = 2. i . t { 1ta,l + 41,7)-l---=^ }'
= 361199,75 t (m4)
Momen bengkok :
Mb = 500.106 (Kg). 2bo (m)
Momen tahanan bengkok body :
la,w, = + = tS+W = 4188,38.t(m3)
Tegangan u*gtot i o, = +g1{ (Kg/m2)-l 4lgg,3g . t
Mencari effect tekukan :
Momen kelembaman terhadap sumbu y :
I, = 2 . t . 129,4 . (37,5)2 = 363937,5 (m2\.
Luas penampang plaat lambung kapal pada potongan A - A adalah:
r't I' i.'l'
F =2.t.125 1 ^ =258,82t(m2).
Cos 15-
Tegangan tekuk :
."_ = 99.4 . 103 (Kg/m2)"2 zsl,Bz. t
Tegangan Gabungan :
untuk
1200
t > 1,99 cm
jadi plat lambung kapal dipilih tebal
t =2cm.
Contoh soal 8
Sebuah kapal selam direncanakan mampu beroperasi pada kedalaman
750 m, sedang data-data lain seperti pada bab 2.'12 contoh soal no. 4.
Ditanya : ukuran-ukuran utama plat body
Penyelesaian :
Gaya hydrodinamis pada Plat :
P = 1309,52 Kg, maka tekanan hydrodinamis pada plat :
=
plat dari st 37, maka q = 1200 Kglcmz maka :
> 2387,56. +
1309.52P1 =-EGo)2 =
TAHUN ANGA;;TI6;N;;
Tekanan hydrostatika air :
P2 =T.h=103.750=750.)
= 75 Kglcm'.
Analysa gaya-gaya:p = pr + pz
103 Kg/m2
p (Iq). n. I (cm2)cm-
Ks= o. (--; ) .Znr. (cm) t (cm)
' cm-
D.r
2o,
o,
jadi tebal plat yang diizinkan adalah :
t . -75,0-l:?10 = 7,6 (cm)'act 2. 37OO
3
Contoh soal 9
Sebuah tangki cadangan minyak berkapasitas simpan I juta m3 danrencana dibangun di atas tanah 300 m x 300 m.
Ditanya : ukuran-ukuran utama tangki,
Penyelesaian :
Diperkirakan diameter tangki 250 m, maka tinggi tangki dicaridari :
,lt106 = i Q5q2. h,.......jadi ....h = 20,4 m.
t
L
a\p \tz
t52 153
i-
q
Tekanan statik minyak pada titik terbawah dari tangki adalah :
pr = 800 ( # ).20,4 (m) = 16320 (Kelmz).
Diperhitungkan pula terhadap kemungkinan adanya gempa. Kare-na lokasi tangki ini di pelabuhan dan jauh dari gunung berapi, makaeffect gempa cukup kecil dan dalam persoalan ini diperkirakanberkecepatan 2 mldet.
maka : Tekanan dinamik minyak adalah :
P2
P2
mZ
= 8oo rIgl Q)2 aet?=' m' ' z.9,gl (m/det2)
= 163,1 (Ke/m2).
Total tekanan :
p = Pr * Pz = 16483J Kglmz.
Keseimbangan gaya tekan dari minyak dengan "counter balance"dari plat tangki :
Potongan A - A
Ksp ( ;f ).r.1(m2) = 2t .r(rn).t (m). q (# )
jadi tebal plat :
. p.rl--" 26,
untuk bahan plat dari st 37,
maka :
16483,1 (I+).125 (m)m't- = 0,086 m
2.t2ffi.rc4 r 5* Im'
I
r
t = 8,6 cm.
Contoh soal l0
Sebuah tangki pengangkut bahan bakar berkapasitas 5000 literdipasang di atas chasis gandengan yang masing-masingberkapasitas 0,5 nya.Bila truck gandengan mampu berkecepatan 120 Km/jam.
Ditanya : ukuran-ukuran utama tangki.
Penyelesaian :
Karena agar distribusi tekanan minyak merata'tangki dibuat semispheric (lengkung dan bukan kotak).Agar supaya lebih banyak debitnya pada saat dikeluarkan (di tap),maka sumbu panjangnya dipasang sejajar permukaan tanah.
{
[;tln
154
Diperkirakana= 1,5b
155
\
maka :
5 (m3) = / (m) . r.a (m) .b (m)
5 = n .l .b. (1,5b)
/ diperkirakan 2,5 m.
Maka: b =0,65m.jadia =0,975m.
Tinggi tangki adalah :2b = 1,3 m.
Kecepatan truck :
V = 33,3 m/det.
Tekanan statik minyak pada plaat adalah :
pr = 8oo. ( # ).1,3 (m) = to4o 6s/m2)
Tekanan dinamis minyak pada plaat :
Pt =800. W =45214,7(Kg/m2)2.g,gL
Tekanan total : p = 46254,7 Kglm2.
Analoog bentuk rumusnya dengan tangki yang lain :
^ p.r1-, 2.6,
di mana r dipilih yang terbesar yaitu a = 0,475m
jadi t, - 46254'7 '0,9?.5 = o.oo2 m, 2.1200.10"
tl = 0,2 cm.
Ditinjau terhadap beban dinamis lantaran kondisi jalan yang tidakmenguntungkan.
l%;r'f,
i
i
Berat minyak G = 5 (m3).800 t$l = 4000 K8.,m-
Beban dinamis ! P" = +g qg (Ke)9,81 R
R terkecil diperhitungkan sama dengan 1,5 panjang mobil, maka:
p- = 4ooo W=60286,24Kg." g,g1 7,5
W=x
a
wx
b
wx
IUt =2(t+ b)0,5r.b.t
d'ti
v
t
= 1,5 b, maka:
= r .b.L (2,5.b) = 2,5 n.b?.tz
= 0,65 m, maka :
= 3,32. t2 (m3)
Total beban P = 64286,24 Kg.
Tinjauan bengkok
Mb = 'P .'/..,25 = 80357,8 Kg.m.
[* = t (m). at (+ ) (m) b2 (m2)
156
ffiPotongan A-A
maka :
ro4. r2oo > 80357'8
3,32. t2
jadi t, = 0,002 m atau tr= 0,2 cm.
jadi total t = t, * tz = 0,4 cm
Dipilih plat dengan tebal 5 mm.
Contoh soal 1l
Sebuah bendungan di suatu catchment area berkapasitas bisamenyimpan air sebanyak 100 juta rrr-3.
Acatchment
Yi"B
r+A
157
FI
Bila jarak dari daerah A - A ke B - B 10 Km adalah direncanakansebagai daerah sungai yang tergenang akibat dibendungnya sungaidi C, pada section B - B, dan sudut rata-rata tanah 12 derajat
Ditanya : ukuran-ukuran utama bendungan.
Penyelesaian :
Tinggi air : h = 10.000 tg ttzo = 87,3 m.
Ditinjau element bendungan sedalam y dan / adalah panjang satu-an bendungan.
Gaya pada bagian yang diarsir :
dp = p.dF
= T.y.dF
Jop = Iy.v.t.dymaka:P=tt2T.t.y2
h=u2^l .t.h2
o
Ditinjau momen guling terhadap titik O.
158
I
maka:
.'1'
t,
*t
.i li.
dy
dt =(h-y).dp
=(h*y)y.y.t.dyh
=J,n-y)y.i.t.ay
htr1 = y.h.t
I ,.0, _ Iy t.yr.ay
- h. y .t.rrz yzfr-, , rR . fl= U2. T.t.h3 - tts.y.t.h3 -
7 = t/6 T,l.h3
Misalkan gaya resultante'hydro bekerja sejauh x dari dasar, maka :
P.x = 1., .t.h3 = ttt.nr.*jadi *= j- n
atau titik tangkap gaya berada tinggi air dari dasar sungai.
v
I3
T-87,3 m
Ir59
Analisa mirmpu dukung tanah pondasi bendungan dengan menin-jau tiap satuan panjang bendungan.
Tinjauan mampu dukung tanah :
Tegangan Langsung :
or =# ={6e1.')Tegangan akibat momen oleh air adalah :
f tfl.r.<w,tf= # .76ztzso,#,6z=
.Mw I .1.b3
6
3
L, ,
Syarat aman bila :
(' <OIanan
Sedang or"n"n didapat dari "test sondir" di lapangan.
Sehingga :
ot"*h'mjadi setelatr o diketahui, maka dengan trial harga b didapat dan
sudah barang tentu dengan memperhatikan W.W ini adalatr berat bendungan serta beban-beban lain di atas tu-
buh bendungan.Analisa tubuh bendungan sendiri terhadap lengkung dan directforce W.Tegangan bahan untuk tubuh bendungan harus lebih besar dari
ffi160
\
--1
+
c
Pada sisi kiri ia mengalami tarik, maka diberi baja tulangan.
(w+P)Tegangan Langsung : It=-1 n. 4.d + l.b
4
di mana n = 14 adalah perbandingan atau rasio modulus E baja
terhadap beton dan d adalah diameter.tulangan.
Sehingga :
W+P(Kg/m2)ol=
t4.[ .d2 + b
Tegangan karena momen :
Moz= V =
f .rd.r.tr,rl2Iv
b12
a'. $ r..r2 * -l-. t. u'Lt t | 1a
i=l tL
i,I
dimana lr=n.!
161
z, : jumlah tulangan tiap deret untuk panjang satuan I m.
r, : jarak tulangan terhadap sumbu y (m)
regangan gabungan' " = {i]ff
Tegangan beton max o = (5 - 8). 104 (
Syaratkuat,bila:o<o
Dari sini z, r, dan d dapat dihitung.
Dirumuskan:P(Kg)=11
atau
P=K.x
Kg.,m'
I
ii
I
Lt,
;ti'1,,
lL
' lltx,Ill
list-.tLtiH
iifiti r,
IrfHiptilt{i*,r,t\
*ilffs
$
I,B{Ii'HIs-lIli'.
3.12. HARGA TETAPAN PEGAS EQUTVALENT.
Seperti telah kita jumpai di muka bahwa konstanta pegas ber-pengaruh, baik terhadap besar kecilnya gaya yang bekerja maupundefleksi yang terjadi.
Kgcnf ).x(cm)
di mana k adalah konstantapegas dan x adalah defleksipegas yang terjadi karenabeban P.
Sekarang akan ditinjau tetapanpegas equivalent dari berbagaimedia.
Dalam buku ini media dibedakan dalam dua group yaitu :
Pertama yang disebut tetapan pegas equivalent duri zat padatumumnya dan batang yang sebagian terbanyak ditinjau di sini.
162
\
Seperti telah kita bicarakan pada masalah lenturan di mana untukbatang yang ditumpu di satu sisi (centilever system) maka kon-
stanta pegas equivalent * = # (Kg/cm) dan untuk batang yang
dipuntir (torsional system) maka konstanta pegas torsi equivalent
u = G'I,
r Kg'cm ,.^r---7- t
,rdDengan cara yang sama dapat diturunkan spring stifness k untukbermacam-macam lever system :
48.E.I-xx=lr
lq=3.E.Ix
3.8.r .tx
r"bf*
163
,/
k-
. A.Ef,=
-t
k=kr+h
W
111-=-+-kklk2
tu
tlt-+
_ +k2qk4Ik
I-- 7
kt
t2.Elr-*K=-1r
dimana:h-(0,25-0,5),
I3.E.1
L_ I,r\-
-
hJ
di mana :
m.s.Ph=/[1-0,01E'I=
165
'.1
I
l,
II
lr
Sedang yang kedua adalah tetapan pegas equivalent dari zat cairatau zat padat yang sedang mencair atau zat padat yang bukanmerupakan batangan akan tetapi merupakan bubukan (bulk).
Katakan saja misalnya benda beserta tempatnya W(Kg) yang tahan
bocor ditempatkan di atas fluida. Menurut Archimedes, bila x < hmaka berlaku :
Gaya berat sama dengangaya lawan fluida ke atas.
Bila ditulis dalam bentukmatematik :
Ksw(kg) = p (
=). A(cm2)
cm-
Menurut Hidrostatika :
p =T{ K8r).*{cm)
cm"
Sehingga :
gy' = y.A.x,
dengan demikian tetapan pegas equivalent untuk system ini adalah:
k=y.A(kgcm),di mana y adalatr berat jenis medium (Kg/cm3) dan A adalah lua-san telapak body (cm2).
kEEIE ,,tr
r66 167
/
\
GERAK DAN GETARAN
4.0. PBNGENALAN
Seperti telah disebutkan di atas bahwa gerak adalah per-pindahan titik dari koordinat satu ke koordinat yang lain.Sedang getaran adalah gerak bolak-balik yang melewati titik tetap.Berbicara tentang gerak dan getaran di dalam konteks perencanaan
mesin-mesin fluida adalah suatu hal yang arnat perlu.
Alasan pertama adalah bahwa, pada mesin fluida bisa dika-takan anJara gerak dan getaran tadi adalah suatu kejadian yang mau
tidak mau harus terjadi, karena pengertian tentang getaran tidakterpisahkan dengan gerakan.
Alasan kedua adalah bahwa apabila bahan (yang dipakaisebagai body mesin dalam hal ini) menerima pembebanan dalamjumlah sikles pembebanan yang lebih banyak maka kekuatan yang
dimiliki oleh bahan cenderung turun. Menurut test kelelahan ditun-jukkan bahwa pemberian beban mempunyai korelasi positif terha-dap deflexi poros. Sedangkan kekuatan bahan tadi akan lebih cepatpenurunannya apabila ia dibebani dengan amplitudo/deflexi yang
selalu besar dan tidak ada sama sekali kemungkinan penurunan-
nya.
Namun demikian, setidak-tidaknya kecepatan daripada penu-
\
runan kemampuan bahan oleh karena beban depgan .frequensi
pembetanan yang optimal secara umum masih mengikuti bentuk
kurva yang mendekati ideal menurut fatique test.
Kondisi yang paling berbahaya terhadap keutuhan serta
kontinyuitas kerja mekanisme mesin adalah bilamana ia beroperasi
tiba-tiba saja hancur berantakan, lebih-lebih ia bekerja dengan
beban serta frequensi pada titik kritis. Keadaan terakhir ini bisa
terjadi bila tidak adanya kecocokan perilaku alam dari mekanisme(atau disebut frequensi natural dari sistem) dengan perilaku beban
yang bekerja pada sistem tadi.
Untuk menemukan suatu titik agar supaya mekanisme mesin
selalu cocok dengan beban, maka setidak-tidaknya frequensi beban
yang dibekerjakan pada mesin harus lebih kecil atau.lebih besar
daripada frequensi natural mesin. Di samping karena mesin be-
kerja kompak, oleh karenanya ia memerlukan stabilitas kerja dari
sistgm.
Stabilitas mana bisa dicapai bila diberi input response maka
error (deplexi dari mekanisme mesin) dalam waktu yang relatifsingkat menjadi nol.Untuk mencapai keadaan ini maka sistem memerlukan damping(media peredam getaran) seperti halnya grease, olie/fluids.
Pada mesin fluida di mana ia selalu kontak dengan fluida,maka dengan alasan teknik dan ekonomis pelumasan bisa dipakaifluida yang kontak itu sendiri misalnya pelumasan bantalan lun-cur untuk mendukung as propeller kapal. Namun kadang-kadangkarena alasan teknik yang sama sekali tidak bisa ditolerir maka
batran pelumasan mesin harus dipilih fluida yang Viscous misalnyapelumasan silinder engine beserta bearing-bearingnya.
Pelumasan bearing dan silinder di samping untuk alasan sta-
bilitas juga terdapat alasan pendinginan bagian-bagian serta se-
ngaja diciptakan layer atau lapisan film dari fluida sehingga tidakterjadi kontak langsung antar mekanisme mesin.
Namun pada shock absorber system seperti halnya pada
r68
design bentuk,body di ujung depan serta belakang kapal adalatrsemata-mata untuk alasan stabilitas terutama dalam mengcountergetaran body kapal pada kondisi samudra yang berbeda-beda,begitu pula pada mobil-mobil, kereta api dan lain-lain.Masalah damping tersebut akan dibahas lebih detail nantinya dalarrbuku ini.
4.I. TETAPAN DAMPING
Seperti telah dikatakan di atas bahwa untuk menjamin stabi-lisasi kerja mesin di dalam kerjanya diperlukan fluida sebagaimedia stabilisator. Fluida mempunyai kemampuan meredamgetaran, kemampuan mana tergantung dari viscousitas dinarnisjenis fluidanya. Berbicara tentang tetapan damping (tetapan pere-daman) ini marilah kita mulai persoalan damping dari yang seder-hana, baru kemudian yang lebih khusus dan kompleks.Seperti ditunjukkan pada gambar berikut adalah sebuah dashpotyang terdiri dari piston beserta rodnya sekali di dalam sebuahsilinder yang berisikan fluida yang viscous.
Diameter piston d (m),diameter silinder bore D(m), dan Viscousitas
3 dinamis fluida adalah
Ks.det- m(-_=" )m'
Bila posisi piston bergeser, maka berarti terdapat perbedaan te-kanan di dalam silinder.
Beda tekanan ini menyebabkan adanya pelpindahan fluida dari sisisatu ke sisi lain.
Menurut Hukum Newton kedua :
i
J1
Piston
169
,/
p=mska :
Sehingga :
p=(
atau :
r#,,2
d( ''vdr
) = m.a, dan bila massa piston diabaikan,
lP=0untuk aliran laminair, berlaku :
P-Ap.A-p $f.V=0\r)Sedangkan debit fluida yang lewat celah antara piston dan silin-der adalah :
9=F.V=F.
di mana F adalah luas silinder bore (m2), V adalah kecepatan pis-ton (m/det), g adalah percepatan gravitasi bumi = 9,81 m/det2, Apadalah beda tekanan (Kg/m2), dan y adalah berat jenis fluida(Kg/m3).
Bila kita katakan bahwa :
^lf;Y2g y -K.Ap ,maka:
ar=I.v.K
F2
- +uK
ll,,:k*,
170
f;c f (Ke)
t7t
di mana C disebut koeffisient damping translasi , Kg.det ), Vm
adalah kecepatan gerakan piston (m/det) dan P adalah gaya untuk
menggerakkan piston (Kg).
Damping pada keadaan yang seperti berikut adalah apa yangdisebut sistem damping rotasi, dan tetapan dampingnya disebut te-tapan damping rotasi atau rotating of damping coefflsient
Ks.mb ( *tnet ).
Torsional-dashpot bekerja karena adanya kecepatan putar darimassa putar (rotating mass) pada medan yang dikelilingi fluida.
Perlawanan fluida karenaputaran tadi ditulis sebagaitorque :
T = b . ol (Kg.m) di manaro adalah kecepatan sudut(radlsec).
Untuk rotating of damping koeffisient dicari dengan ekspe-rimen di laboratorium atau didekati dengan teori hydrodinamis.
Penerapan sistem ini yang cukup nampak adalah pada pro-peller pesawat terbang, propeller kapal, propeller pompa, propel-ler turbine.
Pada sistem propeller kapal adalah mempunyai kesamaandengan system propeller pompa.
Pada pompa dikenal gerakan propeller di dalam casing(rumah pompa) yang berisikan fluida, di samping pompa di dalam
i
I
I
h"
ri,lu \
operasinya juga melawan head atau ketinggian.
Pada propeller kapal, ia harus mampu membangkitkan gaya
dorong kapal pada posisi h (m) di bawah garis air; sedangkan pada
propeller pompa ia harusmampu memindahkan flu-ida dengan kecepatan ter-tentu pada kondisi h (m)antara level air yang dipin-dahkan terhadap level airdi mana air pindahan initerletak. Dalam banyak halpompa bekerja bukan ha-nya untuk melawan keting-gian geodetik, namun jugatekanan p (Kg/cm2).
Sementara itu menurut BernoullY :
p( KBu )
h (cm) = !I'v<jLrcm-
jadi dengan memonitor tekanan yang terjadi pada casing, dengan
memakai propeller model yang sama dengan skala tertentu danmenghubungkan propeller pump Shaft untuk model test denganelektro motor yang dilengkapi dengan amper dan Volt meter makaukuran rotating of damping coeffisient b didapat dari hubunganprinsip energi balance.
Mr= Ii ' cr + b ' or
71620 N
=7t6zo E'i':?s-9
(Kg.cm)n n.746
di mana E adalah tegangan power supply motor electro (volt),
172
,q
cos g adalatr factor kerja motor electro = 0,85,i adalah kuat arusyang dikonsumsi oleh motor electro (ampere), n adalah putaranpropeller shaft (rpm).
Pada penganalisaan terdahulu didapat bahwa percepatansudut maximum o,max = (i,2.
Sehingga :
E.i. cos o7162A-
" =I,.CD'+b.ro
di mana 6i = (rad/sec).
Jadi pada saat nropeller berputar di mana tekanan pada cas-
ing sudah mencapai e (;;fr) yang mencerminkan beda ketinggian
antara garis air dengan propeller shaft h (cm) pada kondisi ini pula
diamati E, i dan n, sehingga harga b dapat dicari.
Harga b sebenarnya dari propeller kapal adalah b dari propellerpump model test dikalikan skala.
Sistem damping yang lain lagi pada dunia teknik perkapalan
adalah damping bagian depan dan belakang lambung kapal.
Kita tinjau Vibration absorber body kapal.
. bl2 btz!
v-
2n.n
=o
l
I
I
I
173 I
I
J
I
&*
P adalah gaya hidrodinamis
Akibat gaya hidrodinamis P akan menyebabkan gaya hyidro-dinamis arah vertikal seperti digambarkan dalam segitiga gayaberikut :
di mana I adalah panjang kapal.
Gaya damping
P =C.x,tsB
di mana
)htcos tsU=ll.'bT
Dari perumusan terakhir cukup jelas bahwa semakin kecil 0dan b maka damping coeffisientnya semakin besar, begitu pula de-ngan besarnya h dan /.
Sedangkan semakin besarnya sudut p maka memperkecil gayadamping.
174
4.2. ANALISA GETARAN
Seperti telah disebutkan di atas bahwa gerakan adalah per-pindahan titik dari satu posisi ke posisi lain dan getaran adalahgerakan bolak-balik suatu titik dengan melalui titik tertentu.
Tempat kedudukan titik tertentu seperti yang dimaksuddalam persoalan ini merupakan garis lurus.
Diberikan ilustrasi. tentang getaran pada sistem massapegas. Pada sistem ini diberikan input beban kecil, maka berlaku :
Energi Potensial Pegas
E, = ll2 .k. x2, dan EnergiKinetis benda yang digan-tungkan pada pegas adalah:
8..=rt2. I.*'^or b
Menurut hukum Kekekalan Energi berlaku :
(Ee+EK)=Constant
Bila didifferentialkan didapat :
d(Eo+E*)=d(C)
d (rtz.K.xz * r,r. ! . x2) = ob
Z.Uz.K.x.x + 2.tlz. I.x.x=o('b
Y. * + K.x = Q.............................(4.1)(t-b
Persamaan terakhir ini dikerjakan dengan substitusi Euler :
x=gtt,makax=a.g"t
IJ175
dan x = *. e" """'(4'2)'
Bila substitusi Euler ini dilaksanakan' maksudnya persamaan
t+.zl oiisitan pada persalnaan (4'l) maka didapat :
*.e^'+ # e"t=o
,Katau : a-. + = o' maka arz=lt\m
Sehingga deflexi :
.^l?-€'* -ix=?..et \-w't*u*'' ^ls
.t
= ao { .o, {E. t + i.sin ^tl# ''l
*'&oo { .o, {E t + i'sin ^'lF '}
x = (&o + aoo) .o, ffi ' t+ i (ao'- aoo)'in {$' t
= C,. cos r.ffi t + Cr,i' {E' 'x = c. sin (tot + @) .."""' ""(4'3)'
dimana c = {e;4 '0= ^ffidan
C.O =arctg( =' )
Lz
C adalatr amplitudo atau simpangT.Pa{mum' (0 adatah kecepatan
sudut, dan @ aOafan-UeOo todot-' Bila digambarkan hubungan an-
1'16
,fx
tara deflexi yang terjadi terhadap waktu adalatr sebagai berikut :
Bila kita lihat, bentuk persamaan (4 - 3) tidak lain adalah mencer-
minkan gerakan dari sebuah titik yang diputar pada suatu titik tetap'
Katakan saja kecePatansudut putar adalah ro (rad/
sac).
Bila jari-jarinya R maka :
x = R.sin 0
Sedangkan 0 = @.t, dan ro = 2tt f
di mana f adalah frequency putar ( $.3 I
maka :
x = R.sin rot
atau :
x = R.sin 2n f .t ........(4 - 4)
177
I
Dari (4 - 3) dan (4 - 4) didapat :
{P =@=znr
Karena kejadian ini terlaksanakan hanya dengan memheri-kan input gaya kecil, maka oleh karena itu kejadian ini disebutkejadian secara alam (natural); dan bertolak dari sini maka fre-quensi yang terjadi disebut dengan frequensi natural fn dari sis-
tem getaran massa pePas.
Sehingga ;
atau : fn
Dari persamaan (4 - 3) serta grafik yang menyatakan hubungan
matematik antara deflexi yang terjadi x terhadap waktu t menun-jukkan bahwa amplitudonya tetap untuk waktu t yang tak terbatas.
Kejadian Semacam ini disebut dengan getaran tak teredam atau
getaran yang tanpa ada penurunan amplitudo untuk t lebih besar
dari nol.Kejadian yang merupakan kontra dari apa yang diceritakan tadiadalah apa yang disebut dengan getaran teredam.
Dalam sistem ini untuk memudahkan ilustrasi maka dipakai media
peredam adalah dari fluida yang Viscous (kental).Kita gambarkan Vibration sistemnya dan kemudian kita tinjau
Eaya-gaya yang terjadi pada kondisi bergerak.Di sini :
m = massa balok
f=n
1
2n
2n {S{F cvcle(-.""- )
k=C=
konstanta pegas tffl oun
koeffisient damping translaBi
, Kg.det .,\cm/'
,f\i-
178
,,q
tl ,
Sesuai dengan hypotesis Newton, bahwa reaksi gaya pada dashpot(media peredam Viscous) C baru ada bila ada kecepatan.
pada kondisi t lebih besar nol, maka berlaku persamaan gerakan :
m.x+C.x+k.x=0Dengan cara substitusi serupa didapat :
m.a2.e"t + C.a.e"t + k.e"t = 0
a2+ =09..* k.mm
al2= -c ii2m
Sehinggd:
8r. t a", Ix=a .e' +a .e'ooo
-ct*c2." 2^ .sin
--. t?xtl (X=C . e + Sm \
k c1(* ) - (-2J-
s) -'
179
J
W
I
fri
II
,lri
ilr
irt
If=-h2n r*r-(h' r '3i1" r
Bila dibuat grafik, hubungan antara x dan t adalah seperti gambar
berikut :
r Ztt I
Dari persamaan (4 - 5) dan grafik di atas, bahwa perilaku getaran
teredam adalah mempunyai kecenderungan amplitudo nol. Perilakusistem seperti ini disebut stabil.
4.3. GETARAN BEBAS
Pada analysa di atas telah ditulis dengan cukup jelas bahwa persa-
maan gerakan dari sistem adalah merupakan bentuk persamaan
dari persamaan differential :
di mana :
m.x+k.x=0
Persamaan ini dengan kata lain disebut pula sebagai persamaan
differential dari sistem getaran. Salah satu ciri daripada getaran
bebas (free Vibration) adalah bahwa ruas kanannya nol dan ruas
180
It,1
jf llrEIft\[
\
kiri maupun kanan tidak terdapat fungsi beban.
Diberikan contoh pemakaiannya.
1. Sebuah engine yang ditumpu oleh 4 (empat) buah pegas,masing-masing dengan konstanta k (Kg/cm)
'z-a*r ,I
Hr--7\F-
I
I
rh;
Molnen inertia engine terhadap sumbu putar O adalah Io (KB.cm/det2).
Ditanya : frequensi naturalnya.
Penyelesaian :
Persoalan di atas diselesaikan dengan menggunakan prinsipkeseimbangan momen putar.
f,M=Io.0atau :
Torsi lawan oleh pegas = Torsi putar engine
-4a2K.o=I.o
"n*n
{
A18r
a.. l(. a0+(4. r )0=0
o
@ =?an (rad/sec)
Maka frequency natural :
( Cycle/sec )
Contoh 2
Pada keadaan semula sistem dalam kondisi setimbang, tekananpada sisi kiri dan kanan piston adalah p. Kemudian piston diberi
simpangan sejauh xdan setelah itu iadilepaskan. Bila mas-
sa piston adalah m dan
fluida di dalam silin-der memenuhi P. V =c serta luas penhm-pang silinder adalahA.
Carilah : frequensi natural dari system ini.
Penyelesaian :
182
Cvcb(t-)1fn=5. ?a
uffi,-;V f
iql
Itr
Ki-o
Piston digeser sejauh x, maka beda volume yang terjadi adalah AV=A.x.Katakan saja Volume pada saat setimbang adalah Vo, maka padasisi kanan berlaku
o.VP. Vo=Pl (Vo+ A. x), atau Pl -
Sedang pada sisi kiri.berlaku :
p.Vo
P. Vn = P2 (Vo - A . x), atau P2 = 11;f,;o
Beda tekanan antara dua sisi piston adalah :
V +A.xo
o. V.rn,-Pr) =ffi-
p.Vo(Vo
P.VoVo-Ax
-Ax)-p.Vo(Vo+Ax)vo'-
^2 . x2
p . Vo2 - p. Vo . Ax - p. Vo2- p . Vo . Ax
vo'- A2 . x2
-2p.Yo. A. x
T;r.;z-
2p .Yo. A2 . x-i7-;':t-
(p, - pr) =
Caya restoring :
P=(pr-p2)A=-
183
Persamaan gerakan piston :
m x+c.x+
atau :
b.Y.t.x=Q
6P .22-A.x
h.Vo.A2. xcx+-m
.x+ =0* 1{-,t2. *2 1
Karena x kecil, maka x2 bisa diabaikan.
Jadi natural frequency dari system adalah :
cvcb(" )s
Contoh 3
Contoh berikutnya yang perlu disajiian di sini adalah tentang
bagaimana cara mencari momen inertia I, (Kg.cm.Oet2) dari suatu
propeller atau roda-roda gila.
1f-hhE
Caranya adalah rodagila atau ProPellerdigantung Pada kawatatau batang baja Yangsudah diketahui momenkelembaman Polal I-("r$-rry;--_
-terhadaf
sumbu netral Puntir,serta panjangnYa / (cm).
Menurut mekanika ba-
han didapat, bahwa momen punti-r pada batang tadi adalah :
r84
i'liit:1.
.oi,\ \
2o.X c )(- -) - (1;-I
'\
G.IM, =f 'o
Sehingga persamaan gerak rotasi dari system di atas adalah :
f,T=0
(L.*i...r2) o ,+ +. o = o
di mana : m adalah massa poros atau batang putarnya ( go#r adalah jari-jari poros putar (cm)
!s'6 vslsr'r* \ -il)'
Kita katak Nt ttz m f adalah momen inertia batang putar I,o(Kg.cm.det2).
Persamaan gerakan di atas dapat disederhanakan sebagai :
G.I0+ P .0=0(I. - r. \l'rp tb'
Dengan memberikan simpangan sudut sangat kecil, maka terjadigetaran bebas.
Jadi untuk sistem di atas, frequensi naturalnya adalah :
I t G'Ioz"\q,iP
, di mana 0 adalah sudut puntir spesifik.
f_t-n
, cycle ,
sec
Dengan sudah diketahuinya G, Ir, I, I.o serta dimonitomya f,, yang
terjadi maka dapat dihitung Lr. -
Contoh soal 4.
Contoh berikut yang kiranya perlu diberikan di sini adalah getarandari poros propeller yang teredam.
I
A185
I
i
:
i
t, I'I ,r
Katakan saja bahwa berdasarkan pengujian model test kondisioptimal untuk fluida yang sudah ditentukan, koeffisient dampingrotasi dari sistem ini addlah
Ks.cmb = (rfr.. )
Bila momen inertia propeller adalah I._ (Kg.cm.det2) dan momenkelembaman polair poro. propeller uouioun Io (cma) dengan panjang/ (cm).
I
Gambaran system getaran Propeller Kapal.
Frequensi natural dari propeller shaft dicari dari persamaan gerakrotasi bebas dengan menggunakan prinsip penjumlahan momentorque terhadap sumbu poros adalah sama dengan nol.
ET=o,,r.t+b.0+kr.0=0
atau: h G.I
e *i.u * Z:*. 0 = 0'P tb
r86
I
il:ir
l. ,'iit,ll :
I
;,
i4l
t,!N_ l187
G.Idi mana : K, = -r- adalah konstanta pegas torque equivalentdari poros propeller ( Kg':*
)rad
Sedangkan frequensi
i, gerak translasi.natural dicari dengan cara yang sama pada
Jadi frequensi natural dari sistem poros propeller kapal adalah :
Dengan cara serupa, maka frequensiporos putar dapat dicari.
4.4. GETARAN PAKSA
.)2 (.Y.1. )sec
natural dari berbagai jenis
m.x+k.x=f(t)
. sin cotDitanya:
Amplitudo pegas.
seperti telah disinggung di dalam paragraf di atas bahwagetaran bebas adalah getaran yang tanpa dipengaruhi gaya luar.Sehingga apa yang disebut dengin g.tu.u. puksa aOaIan getaranyang dipengaruhi oleh gaya luar. Dalam kondisi tak tJredammisalnya, persamaan gerakan karena paksa berbentuk :
r- In2n
sebagai contoh kita tampilkan pemakaiannya pada suatu engineyang bergerak dengan persamaan y = yo.sin ,oi yung ditumpu diatas sebuah siStem pegas.
I
Jr=r"
,#,-r#r''b l-
Wl.
I
ri
;,ir!
lr.,]!
Penyelesaian :
Persamaan gerak dari piston engine :
y = yo. sin o)t,
maka:i=Yo.o.cosot.Persamaan gerakan dari keseluruhan sistem l
m.'i+c(i-Y)+k.x=0m.>i+ci+kx=c.jm.x + c.x + kx - c.Yo . o cos rot .........(a)''l
Misalkan deflexi yang terjadi adalah :
x = A.sin of + B. cos ot, maka
x.= A. o cos ot + B (-ro) sin ot, dan
x = -A.(o2 . sin rot - B.ro2 " cos ot ........(b)
Bila persamaan (b) disubstitusikan ke persamaan (a) maka didapat:
m(-A.nP . sin ort - B. to2.cos ot) + c (A.ro.cos rot * B.ro.sin ort)
+ K (A sin art + B' cos 0)t) = c'y"(D' cos ot
Dicari kesamaan antara ruas kiri terhadap ruas kanan :
A (k - m.(02) - B.c.ro = 0, maka :
,q.= t'', B
k - m.ro2
B (k - m.o2) + A.c.co - s.Yo.o
B (k-m.oz) * ( t'' ;) c.ro.B [email protected]
k - m.o'22
B I c-'ro-- +(k-m.ol2)] - ..r.Yo
k-m.o)o
188
'l'l
t 'illit'l\u
189
,q
dengan
22c.o )+ (k-m.ro-)-2I(-m.O
demikian maka :
c. o.YB_
{=c.o).v
22+ 1t-m.ro2)
k-m-o)'
Sehingga deflexi yang terjadi :
c.o.y--4^i-r/z^rrr
./rn--. *2)z *t".0?
)K-m.0)
arctg-)c.0)
Persamaan terakhir ini ditulis sebagai :
x = cr. sin (ot + 0)
Kondisi paling ekstrim adalah bila b = 0o dan ot = 90o, sehingga
sin 90o = 1.
(karena harga sudut sinus maksimum adalah 90o).
Sehingga deflexi maksimum yang terjadi adalah :
a. lD,Yov
fftI t) )n/ (k-m.to')' + (c.cof
di mana ..v.yo tidak lain adalah beban mula Po, sehingga defleximaksimum bisa ditulis sebagai :
c.(D- 2'k-m.o)
ffiP^
t ,r, ',d (t --. ro') - + (c.ro)"
Bila Circular of natural frequency
tr' . ?_ c,r=V- dan(=% dan C = 2.m.a
1
maka :
deflexi ratio ditulis :
Po/K
<,-4,2+(2E., )2ai 0n
;lif
ii,,
,
.'
r)tH/Irr;l\il"
Deflexion mencapai harga tak berhingga besarnya bila frequency
ratio ($ ) sama dengan 1, atau dalam.arti lain o = oo.Jadi bila
0 = 0n maka pegas patah ................(4.7)
Contoh soal 1
Sebuah kapal dengan bobot total (muatan dan berat sendiri) sebesar
G (Ke).
Kapal ini mempunyai panjang efektif i (m), lebar b (m) dan budut
lambung suspensi 0o.
Bila berat enginenya W (KS) dengan konstanta pegas (Kglm).
Ditanya : Berapa kritisnya putaran engine penggerak sistem ter-
sebut?
r90
Analysa gaya-Eaya yang terjadi :
Berat total = gaya tekan air ke atas
KsG (Kg) = y ( -+ ). A (m'). x, (m).
,,J I
G=y.A.*r=y.l.C.xr
dimana : c=2x, tg0 dan A= l.c=2 l.xrtg9G = T . I . Zxrtg g . x, = 2y. t . tg} . xr2
/--ilmaka: *,={Tti.rrT (m)
5l
l
1
r
Sehingga : A = I . c= t .2xrtg}
A=z.t.ter am (,n2)
Konstanta pegas air equivalent : Ks )kr=ytj).e (n-)
l9l
t:l
,ll!
.l
ffi[ '.
l!IF
Koeffisient damping air equivalent :
*1
cos 0c=p. c12
.t2.Ks.det(-)
m
persamaar.l gerakan body kaPal :
G-.X+c.i+k.x=0 "r
('b
**?..*+1 . x=o
Frequensi natural kaPal :
- 1 W.cvcle'rn=fr, V -t -(m) (-". i
Kalau digambarkan dengan equivalent system, modelnya seperti
berikut :
;,' 'iI1 l,'J
Syarat agar tidak terjadipatahnya bagian-bagiandari rsistem adalah:
'nrl 'nr?'
di mana ron,adalah natural of angular frequency body kapal, ron,
adalah natur^al of angular frequency spring mass (massa engine &pegas pondasinya), dan o adalah kecepatan sudut dari engine (rad/
sec).
t92
2nn-60 s (+,-,#,'
maka putaran engine penggerak utama sistem adalah :
(rpm)
4.5. PUTARAN KRITIS POROS
Kondisi kritis adalah kondisi di mana "frequency ratio sama
dengan satu,'. Di atas telah diberikan beberapa solusi masalah
natural frequensi poros dengan methode rotasi."Raleigh" mengembangkan teorinya untuk mencari frequensi
natural atau putaran kritis dari poros dengan methode keseim-
bangan energie.
Berikut ditinjau suatu poros putar dengan distribusi dari
poros serta roda-roda gigi W, (Ke) dan deflexi yang terjadi yaitu
y, (cm).
wl w2
Pada teori terdahulu disebutkan bahwa:
Energi potensial pegas:
30nS,r
w3
l
,:1
/
(+,-,#,'
193
WI
,
I
i
E,= ltz ' K' x2
Energy Kinetis massa:
Er = ttz^'Y2maka:
Energytotal: E=Eo+E*.
Etot"l = Lt2Kx2 + tlz m' Y2
Pada kondisi kecepatan maximum, deflexi yang terjadi adalah nol,
maka:
1wzF =-. -.X^"Krrn\ 2 g rftx
Pada kondisi deflexi mencapai maksimum, kecepatannya nol, maka:
E =!.K.*2pmax 2
Dengan menggunakan prinsip keseimbangan energi didapat:
E =E--Pmax KmzD(
T-x
I
I
.ita
IF
c:
''uh,
Ersyst
Sedang energi
1ts =--p2
W.J.16y .v ig n'n'1
2
1
=-)o
wr .z lg ( 0n .Yt)' * .............+,
n^
,l *,. 1or, .Y,)'
potensial yang dimiliki oleh poros adalah:
wr).twn,zt(y1)-+
*r.f,(Yn)
t94
-n_l \t^'Hz i=l
E, = E*, maka :
yiwI
O=n
Natural frequency , fn = fi. , ^
jadi putaran kritis poros adalah :
cvcle()sec
(rpm)
Agar supaya poros selamat di dalam kerjanya, maka putaranoperasinya tidak boleh sama dengan atau pada putaran kritisnya.
Contoh soal
Gambar berikut adalah sistem gearing :
Bila P - 20 Kg, dr = 2O mm, a = 100 mm, berat poros diabaikan.Kontrollah apakah pada putaran 3000 rpm ia bebas dari putarankritis?
Diketahui: modulus elastisitas
n
.I.*,.r,l=l
,i*, '?
30ll crfi
195
E = 2,15 .104Kg
Penyelesaian:
Untuk lebih memperce-pat cara mengerjakan,mengingat sistem inisimetri, maka persoalantersebut bisa dipotong.
a2a2aa
P
C=E..-l\-_
x"*-rI(-^
.,, P.* 1
l' =-tl E.I
,' P'*?9---i+C| ?E.t -l
P.xlE,=Z#* cr .xl + c2
, ,, p (Za + xr) +p.x, Zpa Zp.x,4->2 E.I EI EI
., 2Pa P*trq2. =El'^z * E: * tg
_ ) _3Pa. xl Pxi
iz= -;f-35i-C3.*2*C4
ir
i,r,
196
Syarat-syarat batas :
olt (*t -2a)="t,r(xZ =0)
maka :
P(2a)J
f,EI
Er(*, = 2a)= lr$r=01maka :
maka:
*cl
maka :
3Pa2i =_--3 EI
Dari persamaan (2) didaPat :
3PaZ 2pa2
+ C,(2a) * CZ = C4 .......... (1)
l'{r{x, =a)=0,
Pa c Pa30 = Ei.-* .35-
4, t*r= a) = o,
2Pa PaZ'0 = ff u * -Ef * Cg ----............................(4)
5Pa2VI- EI EI EI
dari persamaan (4) didaPat :
Pa3 Pa3 3Pa3c4 =--EI-- Er * -38' maKa u4 =
2 Pa31_
-
.3 EI
I
I
Dari persamaan (1) didaPat :
2 Pa3 Pa3 4 Pa3 ^ 2 Pa3Cz= rT. Ti-+ l0A1-T ET- = e 5 Ez -e -e -2 Pa3bc-b E- \z(xZ=0) =C4= 15
=f2 Pa3
Ep=Er(xr=0) =C2= 9 5=.Momen kelembaman poros terhadap sumbu netral bengkok :
lE 4 ,t o =78fi'n*4'I*=E-.di= @(nmm)'=
Lenturan di C sama dengan di E :
20Kg. (lmmm)3"
_9lc -bEz,r5.ro4 + 785omm4
mm
n.rc6 mm = 0,1975015 mm.2,t5.toa .lgso
n.rc6= 1,1455092mm.
L15.tOa .lgSO
Frequensi sudut natural:
= 9859456 radlsec.
n =0 60'cr 2i'@n= fr' 98'M56 =94294165 Rpm)
jadi sistem ini terbebas dari putaran kritis.
4.6. METHODE TABULASI HOLZER
Seperti telah dibahas di atas bahwa apabila kita mempunyaiporos panjang / (cm), momen kelembaman polar poros I^ (cma),modulus geler bahan poros G (Kg/cm2), diberi *o*en pfintir M^(Kg.cm) maka hubungan matematik dari variable-variable tadladalah :
M.to= I, G.I,
di mana g adalah sudut puntir specifik yang terjadi (derajad).
Bentuk persamaan tersebut bisa ditulis :
G.IM._ = p g.tl
atau :
M,=Kr'9Kg.cm
di mana : K, ( rad ) adalah equivalent spring konsranta dari
poros putar atau sering pula disebut konstanta kekd<uan dari po-
ros.
Katakan saja kita mempunyai suatu massa benda ddngan momeninertia terhadap sumbu putarnya adalah I (Kg.cm.dot2).Benda tadi disambung kaku pada poros di bagian ujung kanan,sedang ujung poros paling kiri dibuat fixed. Konstanta kekakuanporos adalah C,, dan panjangnya lrr. Bila pada rotating mass Idiputar dengan M, kecil
.2-l
3
2-lTLenturan di D:
Er=r?.
\*li,
',k
2.20.0,1n5015 + 40 .1,1455W2
2.20 (O,lnsllilz + N. (1,1455W2)z
198 199
NI
il
lll
M.
g
a'/
Gambar Model Crtururl. 0
maka model matematik dari getaran yang terjadi adalah:
I.q+C.9=0di mana dalam Persoalan ini C= Crz.
Karena poros tadi dipuntir, maka titik a bergeser ke a'' Beda
penggeseran titik ini disebut sudut puntir specifik I atau simpangan
sudut rotasi.Dan karena pergeseran titik ini pula menyebabkan simpangan sudut
sebagai simpangan linier 0 atau disebut simpangan sudut relatip.
sisteln yang seperti digambarkan di atas di mana hanya ada satu
massa putar I maka sistemnya disebut sistem satu massa'
Sedang untuk system yang mempunyai dua massa putar dapat
digambarkan sebagai berikut :
ri
lil1
t)If
t\:
il
i,i
i'J},
ls rl
i,\k
200
Dari (2) dan (1) diperoleh :
................ (2)
\
di mana I, adalah,momen inertia m, terhadap sumbu putal I,adalah momen inertia m, terhadap sumbu putar, l, adalah panjangporos antara m, dan m, dan C, adalah rigiditas poros antara mtdan mr.
Sehingga model getarannya dapat digambarkan sebagai berikut :
{
@Dalam penggambaran seperti ini kadang-kadang pula I, terletak diatas sumbu atau kedua.duanya terletak di bawah sumbu.Model matematik dari getaran yang terjadi untuk sistem duamassa:
I,.9,+crz(9,-gr)= olI ................(1)
tr. gr+ Crz (g, - g,) = o J
Persamaan differeniial ini diselesaikan dengan penyelesaian umum:
a.=o..sinro.t.l I n
9i= 0. . sin rotI
\j
-rn'
201
Y(crz - I, . con2) 0, - cr, . 0z = o
- Cr, . 0r * (Crz - I, . r0,,2) = 0
Dengan penyelesaian non trivial, maka determinant A = 0
r.ol=_ir,Untuk mencari frequensi natural massa putar banyak, maka di-pakai methode "Tabulasi Holzer".Methode ini berangkat dari teori-teori di atas.
Berikut ditinjau sistem. getiiran dengan n massa putar denganmodel getaran sebagai berikut :
l* l* lro
di mana I1, 12, 13 dan Io adalah momen inertia massa 1 s/d 4 ter-hadap sumbu putar, C,, adalah rigiditas poros antara I dan 2, l*adalah panjang equivalent"antara I dan 2.
Penulisan model Matematik dari systemr .
Misalkan: 0, a 0, < e3 < 00, maka persamaan differential darisistem di atas bisa ditulis :
I,.g,=(gz-gr)c, r
lr.gr= - crz(g, - gr) + cr, (g, - g2) L".,I ................ \v/
I, . g, = - Czg(gr- gr) + C* (go- g3) fI
Io.go--cro(go-gr) |
Penyelesaian umum persamaan differential :
A=
(crz-Il .on2)
_(-"12
_(-"12
(Crz-Ir.ron2)
=Q
crr'= o
maka :
(crz - Il . on2) (crz - I, . cor2) - crr' = o
crr' - crr.lr. rrr' - cr, . I, . rn' - I, . I, . ano -
.n'. I, . I, I ro"2 - crr(++) ] = o
I
I
ht{,
o dan or adalah circular of natural frequency dari sistem ge-tl n2
taran torsi dua massa.
Untuk on = 0 massa berputar bersama-sama tanpa terjadi displace-
ment relative (tidak terjadi getaran) sehingga tidak terjadi ampli-
tudo.
(- l' +l'"tz lr .lz
C tz '# terjadi amplitudo sesuai dengan
o =0:o =nl n2
Untuk co =n
persamaan :
202t,Ii
',L
tr'ttrl,i,lir
'tl'i
i;l,liili
Irt
t,i
*"!
gi =g..sinco,,.t I .........(4)
9, =-t,''o,'sin"'tIDari (3) dan (4) didaPat :
,i,, .,f . e, = o (4.10)
-I, . rn' . ol = cr2 (02- el)
- l, . ,l . 0z= - Cr, (e2 - 0r) + Czt (03 - 02)
-I, . rn' . o: = - c/3(03- e2) + crn (04- e3)
- Io . rr,' . oo = - Cro(04- e3)
Untuk mendapatkan harga (on, maka dicoba-coba dengan tabulasi"Holzer".
Di dalam pemakaian tabulasi Holzer maka dipersyaratkan bahwaia memenuhi persamaan (4.9) dan (4.10).
Dengan mangambil amplitudo pada masa rotasi pertarna sebesar I(satu) radiant, maka amplitudo relatip dari massa rotasi yang laindapat dihitung dengan persamaan (4,9).
Bentuk Tabulasinya sebagai berikut :
..... (s)
Jika diselesaikan persamaan (5) pertama didapat :
I, '.of ' e,oz=oL- T
I,.rl . or *o 3=02
o+=03-,, .13.or * rr.r'n.er* rr..1 .e3
cto
Secara umum untuk n system massa :
0 =Sn n- I
n^.I.Ii. ,i .ei[=l
c(n*, )n
Bila persamaan (5) dijumlahkan didapat:
2M
.j
{ifl,*
.tl
(4.e)
i
d
Coba-
coba
No. I 0 I.ro 2. oIl II.ro,2.e C,(i+1) I.rrl2.o
n
C,(i+l)
1.
a
3
;
2
1.
2.
3.
n.
I1
l2
l,@
g2
l-.azln
l,anz'0,
l-.a2ln
Ir.corr2 + Ir.
ol2e^AL
C,,
"C,,
tr.altc*
(Ir.r", *
4.al.e;tcu
[,Il"l\-
t
I
,l
Contoh Soal
Sistem getaran torsi sesuai dengan massa rotasi
Ir = Iz - 13 Il = 8'616'10-2 rg' cm' det2'
, 15 = 0,341 Kg. cm. det2 dan Iu = 0,44 Kg. cm.det2
Konstanta rigiditas poros:
Crz = Czt = Cza = 1004800 Kg'cm'det2'
Cqs _=
12,23.70s Kg cm/rad
Cso = 2,7.l}s Kg cm/rad
Apakah poros bebas dari putaran kritis bila direncanakanporos 2000 rpm.
Penyelesaian :
Kecepatan sudut poros :
o= Zfr60
Dibuat Tabulasi
Karena II . on2 . 0 tidak sama dengan nol akan tetapi berjumlatt
Z3ZZBp1, matih Oengan demikian ia bebas dari putaran kritis.
4.7. BALANCING SYSTEM
Di dalam perencanaan bangunan mesin di mana kita
dihadapkan kepada rotasi di samping problem translasi. Gerakan-
gerakan menimbulkan percepatan-percepatan, dan percepatan-per-
i"pata, menimbulkan gaya-gaya dinamis (gaya oleh adanya per-
cepatan-percepatan).
Pada getaran rotasi khususnya di mana untuk massa m yang
sangat kecii dan terletak sejauh r dari sumbu putar, bila diputar
dengan kecepatan sudut sebesar o (rad/sec) maka akan menim-
bulkan gaya-gaya centrifugal (yaitu gaya yang bekerja tegak lurus
sumbu puiar-Oan mempunyai arah keluar dari titik putar) yang
besamya adalah :
putaran
,I
Irf'II
P=m.co2.R (Ke).2500 = 261,7 radlsec.
Holzer :
Pada pembicaraan 4.3 contoh soal nomor 3 didapatkan bahwa
suatu sistem poros putar pertama terdapat natural frequensi sebesar
Coba
coba No I I.o: 2.n 0 Lro 2. o
n !Lol,2.{ C,(i+1)EI.oln2.e
C,(i+l)
26tj
Ia
3
4
5
6
0,0t616
0,08616
0,661C
0,08616
0,341
oA4
5900,E3
5900,t3
5900,83
5900,t3
r335,r,03
30134,U
I
0,99413
0,9EU2
o9&92
0,94592'
-o.734
5900.E3
5866,192
5797,O9
5691,83
2209t,U
-22120,9
5900,r3
11767,O22
n5a,tt2
23257,94
4534t,99
2322E,W'
1004600
1004800
1004E00
1223000
NM
0,@5873
o,or rzlt
0,0175
0,019
1,68
206207
^d
TI
i
I
, cycle.sec
di mana I., adalah momen inertia propeller dan I.o adalah momen
inertia batang poros.Kalau misalnya pada propeller terdapat massa Dl, fi2, m, dan mo
di samping I.o di atas, maka momen inertia propeller setelah ada
penambahan massa-massa adalah:
. -1,n-fr,
l.t
'jliIIIi
i,
,it
:ll
ilt
lr
nIip, I,, *,], -i ' tl
Jadi setelah terdapat penambahan massa-massa ini, makafreqrrensi natural sistem poros semakin kecil.
Ini berarti bahwa apabila poros propeller diputar dengankecepatan putar yang tetap besarnya seperti contoh tadi maka iapasti patah.
Oleh sebab itu di dalam perencanaan propeller kapal, propel-ler pesawat terbang, propeller turbine, propeller/impeller pompaserta bagian-bagian mesin yang berputar dan bergerak lainnya,massa yang sangat kecilpun harus diperhitungkan adanya di dalamperencanaan secara keseluruhan.
Hal ini dimaksudkan bahwa rotating mass (massa putar) harus
208
L
2@ J
,,effrl
.\
l
II
H,
balance, sebab apabila ia tidak balance maka di samping porosnyapatah bearingnyapun menerima beban yang lebih besar.
Untuk mengetahui balance atau tidaknya propeller tadi, bisadiuji dengan mesin uji balance "Balancing Machine' yang diper-lengkapi dengan alat perecord otomatis.
Cara lain untuk menguji adalah dengan memasang propellertadi pada poros pertolongan kemudian pada sebelah menyebelahpropeller ditumpu pada tumpuan yang relatif runcing. Tumpuan inimemanjang sehingga memungkinkan bagi penguji untuk memutar-mutar propeller tadi berkali-kali secara perlahan-lahan.
Dari sini bisa didiagnosis (dirasakan karakteristik gerakrotasi propeller).
Indikator bahwa propeller itu unbalance yaitu terlihat adanya
daun propeller yang terasa lebih berat dibanding yang lain sehingga
oleh karenanya terlihat adanya keganjilan di dalam perputarannya.
Kalau misalnya salah satu daun propeller tadi didiagnosisterlalu berat, maka ia kita beri tanda kapur dan kemudian digererdakarena untuk mengurangi massa yang lebih pada daun propellerdimaksud dan kemudian diuji lagi dan seterusnya sampai terlihatbatrwa di dalam perputaian propeller tidak ganjil (aneh) atau unba-
fance.
Pekerjaan ini memerlukan pengalaman, karena di sampingharus kritis (teliti), harus mempunyai perasaan (feeling) yang peka
serta mampu untuk memikirkan bagaimana membuat ia stabil(balance).
Oleh karena itu tenaga yang mengerjakan test balance iniharus ulet dan benar-benar menkonsentrasikan seluruh daya upayaserta pikirannya kepada problema test yang dihadapi. Karena disamping mengurangi massa daun propeller pada titik yang dimak-sud, kadang-kadang harus menambah lapisan massa dengan lastembaga atau kuningan dan kemudian diuji lagi dan seterusnya.
Lagi pula di dalam pekerjaan menambah dan atau mengu-'s
rangi massa ini ia harus mengetahui ancer-ancer jarak massa taditerhadap sumbu putar (r), harus berapa besamya.
Di dalam pembicaraan balancing ini ada 2 (dua) macamsystem balancing yang kita kenal yaitu statics balance dan dynamicbalance. Statics balance adalah cara-cara membalancir di manapenjumlahan gaya-gaya yang bekerja adalah sama dengan nol.(IP = 0).
Sedangkan dynamics balance yaitu cara-cara membalancir dimana penjumlahan momen maupun gaya yang bekerja adalah samadengan nol (EP = 0 dan I,M = 0).
Di lapangan, statics balance dipakai pada pembalancinganpropeller, roda gila; sedang dynamics balance dipakai pada sistemporos turbin wheel yang berderet panjang khususnya turbinbertingkat, sistem kruk as engine jenis piston, serta massa-massaputar panjang lainnya.
Ditinjau massa berikut terhadap statics balance.G,
. ,'. r, i--ql\ I
IIIr
,.. \fl
!l
ilrllI}
t{
ilfl:
f
D& 'a)2'l
Gz
G,
Gc
Gr
'Z/Zz772
Gr2f:=-.O) .r-'gs
210
el".
o
7:
Sistem 3 massa pada gambar (G' G, dan Gr) diputar maka tcr'jadi gaya centrifugal (P, Pz dan Pr).Untuk mencapai syarat balance statics, maka:
IP = 0; maka kita buat diagram cremona dengan skala gaya.
Dari diagram cremona ter-tihat bahwa untuk menca-pai balance, maka Perludicounter dengan gaYa P"
dengan arah seperti gam-
bar.
Sedangkan besar masing-masing gaya tersebut se-
bagai berikut :
Pt = Gt ' r, , P, = Gz' lz'Pr= G, ' rl, P" = G" ' r"'
Jadi dengan menentukan jarak rc pada posisi seperti vektoryang ditunjukkan oleh gaya P", maka G" dapat dihitung. Kini kita
meninjau keadaan dynamics balance.
Gambar berikut menunjukkan sistem massa putar.{.!
Bidang korelsiA
Bidang Koreksi
B
1l
F3lr
rz
,,,J
lffrilti):
ii
;i
,,i
lril
I:1l
I
,\.t)il ,l
il,l'"t',
irti
ii.l
I
I
I)
i
I
tIpr
t
. . . Yurr. G, dengan jarak /, dari A, massa G, dengan jarak l,dari A dan massa Gr-dengan jarah trdari A. Untuft merigujiapakahsystem 3 massa tadi sudah dynamics balance atau ueium, makapada sebelah kanan ditarik [idang koreksi yaitu bidang pengontrolyang merupakan tempat kedudukan massa untuk membatances_istem ini di sarnping pada bidang koreksi A. syarat terdaparnyadynamics balance bila
!P=0danf,M=g;maka:Mr+Mz+M3+Ms=0atau:t, G, 1 +Trqn + frCrr, + IrErr, =0Kemudian dibuat diagram cremona momen dengan skala :
Dari diagram ini MBketemu.
Dicek terhadap IP = 0, maka :
t,.%*%*L*%=OGr.rr * Gz.r2 + Gs.r3 + Co.ro +
Dibuat diagram cremona :
Dari diagram ini ukuran Go, ro,Go, ro, dapat ditemukan termasukpula arah dan letaknya dari'sufrrUfi pftar.
212
G'A, =o
>{-_'-
KESIMPULAN
Perencanaan mesin umumnya dan mesin-mesin fluida ataufluid planes dalam arti yang sebenamya memang cukup komplets.
Terdapat banyak cabang ilmu pengetahuan yang terlebih duluharus dikuasai seperti halnya ilmu tentang gerakan, ilmu tentangfluida, ilmu tentang batran yang dipakai untuk pembuatan mesinfluida atau fluid planes, serta ilmu tentang getaran.
Kesemuanya merupakan cabang-cabang atau materi-materiilmu yang mutlak hanrs bisa dikuasai benar-benar.
Kalau direnungkan dalam analisa. persoalan masing-masingilmu hampir sama sekali tidak meninggalkan peranan matematik.Jadi peranan matematik sangat dan sangat menentukan, sebab iamerupakan ilmu yang mendasari segala ilmu yang dituliskan diatas.
Dengan matematik seseorang bisa menghayalkan sesuatudengan mengekspresikannya di atas kertas (perencanaan, penelitian& pengembangan) sebelum sesuatu gagasan tentang sesuatu karyacipta seorang insinyur itu diapplikasikan di lapangan. Oleh karenaitu tidak mungkin terjadi kemajuan kebudayaan tanpa melibatkanmatematik.
Yril
!
$
r
D.AFTAR KEPUSTAKAAN
1. James A. Richards. J.R, Francis Weston sears, M. RusselWehr, Mark W. Zemansky Modern University P/rysics, FirstEdition, 1963.
2. B. Nekrosov, Hydraulics For Aeronautical Engineer, PeacePublisher, Moscow
3. King, Hydraulics, Fifttl Edition, 1948
4. StreeterAilylie, Fluid Mechanics, Sixth edition, 1975
5. A:G. Handsen, Fluid Mechanics, 1967
6.'Van Vlack, Elements Of Materials Science, Second Printing,
le607. Timosherko, Strength Of Materials, 1956
8. P. Stepin, Strength Of Materials, Second Edition, Peace Pilb-lisher, Moscow
9. Josepth Edward Shigley, Theory of Machine, MC. Graw HillBook Company, 1961
10. H. Church, Mechanical Vibrations, second Edition, 1963
11. S. Timoshenko,Vibration Problems in Engineering, 1954.
214
\
rii,l,t,I |ri r'l. ;i,
lir,ill,I lr/rtlit
"1,
1,11,lii
i'ti,
, ,,,
I,
;iilril,;!tf
Iu.
T12. G.W. Housner & D.E. Hudson, Applied Mechanics Dynqmics,
1959
N. Petrovsky, Marine Internal Cornbustion Engine' Peace
Publisher, Moscow.
Dobrovosky, Machine Elements, Peace Publisher, Moscow
Charles B. Money J.Rirtriitt* iittutut with analytic Geometry, Addison Wesley
Publishing, First Printed,'1.962.
ThomaslFinney
13,
.14.
15.
16:calcuh*s and analytic geometry, Addison wesley Publishing
I Company, fifth edition, October, 1978
17. George B. Thomas J.Rcalculus and. Analytic Geometry, Japan Publications Trading
CompanY, Ltd, Second Printing, 1963.
SuvorovHtgi;; Mathematics, Peace Publisher, Moscow, Second Print-
ing, First Published, 1963.
Ir.Iman Subarkah, Bangunan AirPenerbit Idea Dharma Bandung, cetakan ke 2, Oktobet 1974
rl
r8.
t9.
*:.
a
,j&
rr nrflcrl I srluuru
il:t:1,,"
t
Nama lengkap
Tempat/tgl. lahir
Ir.Suharto
Mojokerto, 30 Oktober 1953
*ri
Pendidikan : 1. S.D. di Mojokerto,lulus 19662. S.M.P.N. VIII Surabaya, lulus 1969
3.. S.T.M. III Negeri Surabaya, lulus 1972
, 4. Sarjana Teknik Mesin dari Irrstitut TeknologiNopember Surabaya luf'7 lP[1. '
"(PengalamanKerja: "1,1.'
1. Assisten lugr biasa di F.T. Mesin, F:I. ?erkapalan.I.T.S. (19771979) '.
2. Guru S.T.M. Practica Sgrabaya (1978'- 1980)3. D.P.U.P. Jatim Bitlang Bina Marga, Staff Teknik Proyek
_Kertosono-Madiun (1980 - 1981)Dosen Akademi Teknik f,:rkapalan Srrabaya (1981)Ka. Div. Teknik & Prodril'si Perusahaan karoseri di Malang (1981Dosen Fak. Teknik Universitas Meideka, Fak. Teknik UniKristen, Institut Sains & Teknologi Palapa, Fak. Teknik Universitas Brawijaya Malang (1981 - ...)
Hobby Merenungkan, meneliti dan mengembangkan illnuteknologi yang bermanfaat bagi kehidupan di jagad ra
4.5.
6.
.,1
216