15213768 perilaku gerakan koperasi indonesia terhadap pertumbuhan ekonomi

8
EKONOMI KOPERASI Perilaku Gerakan Koperasi Indonesia Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Nama : Muhamad Riski Saputra Kelas : 2EA33 NPM : 15213768 Semester : 3 Universitas Gunadarma 2015

Transcript of 15213768 perilaku gerakan koperasi indonesia terhadap pertumbuhan ekonomi

Page 1: 15213768   perilaku gerakan koperasi indonesia terhadap pertumbuhan ekonomi

EKONOMI KOPERASI Perilaku Gerakan Koperasi Indonesia Terhadap

Pertumbuhan Ekonomi

Nama : Muhamad Riski Saputra

Kelas : 2EA33

NPM : 15213768

Semester : 3

Universitas Gunadarma

2015

Page 2: 15213768   perilaku gerakan koperasi indonesia terhadap pertumbuhan ekonomi

Perilaku Gerakan Koperasi di Indonesia Terhadap Pertumbuhan Ekonomi ii

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah S.W.T. Karena atas rahmat-nya penulisan Ekonomi Koperasi ini dapat

terselesaikan tepat waktu.

Tulisan ini merupakan salah satu syarat dalam mata kuliah softskill di Semester 3 guna untuk

mendapatkan nilai yang baik di mata kuliah “EKONOMI KOPERASI” Universitas Gunadarma.

Terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu memotivasi dan memberi masukan-

masukan yang bermanfaat sehingga penulisan ini dapat terselesaikan dengan baik.

Penulis menyadari bahwa tulisan ini masih jauh dari sempurna, baik pada teknik penulisan maupun

materi, untuk itu Penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun demi kesempurnaan

tulisan. Semoga ini bermanfaat bagi pembaca khususnya serta rekan-rekan mahasiswa pada

umumnya.

Bekasi, 30 Januari 2015

Penulis,

Muhamad Riski Saputra

Page 3: 15213768   perilaku gerakan koperasi indonesia terhadap pertumbuhan ekonomi

Perilaku Gerakan Koperasi di Indonesia Terhadap Pertumbuhan Ekonomi ii

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...............................................................................................................i DAFTAR ISI.............................................................................................................................ii BAB I PENDAHULUAN......................................................................................................... 1

1.1. Latar Belakang ...................................................................................................... 1

1.2. Tujuan .................................................................................................................... 1

1.3. Rumusan Masalah................................................................................................. 1

BAB II PEMBAHASAN.......................................................................................................... 2

2.1. Sejarah Gerakan Koperasi di Indonesia............................................................. 2

2.2. Gerakan Koperasi di Indonesia menurut Undang Undang. ............................. 3

2.2.1. Pengertian Gerakan Koperasi di Indonesia............................................... 3

2.2.2. Pedoman Pengelolaan Koperasi di Indonesia ........................................... 4

2.3. Koperasi sebagai Solusi Masalah Perekonomian Indonesia ............................. 5

2.3.1. Solusi Mengatasi Kemiskinan .................................................................... 5

2.3.2. Solusi Mengatasi Ketidakmerataan Pendapatan ....................................... 5

2.3.3. Solusi Mengatasi Pengangguran................................................................ 5

2.3.4. Solusi Mengatasi Inflasi ............................................................................. 5

2.1. Mutu Layanan dalam Perilaku Organisasi Koperasi........................................ 7

2.2. Koperasi sebagai Lembaga Ekonomi Rakyat .................................................... 9

2.3. Peran Koperasi Dalam Pertumbuhan Perekonomian Indonesia ................... 12

2.4. Program Pembangunan Per-Koperasian di Indonesia.................................... 14

2.4.1. Program Pokok......................................................................................... 14

2.4.1.1. Program Pendidikan, Pelatihan dan Penyuluhan Koperasi .......... 14

2.4.1.2. Program Pengembangan Lembaga Keuangan dan Pembiayaan Koperasi ...................................................................................................... 15

2.4.1.3. Program Peningkatan dan Perluasan Usaha Koperasi ................. 15

2.4.1.4. Program Kerja Sama Antarkoperasi dan Kemitraan Usaha......... 16

2.4.1.5. Program Pemantapan Kelembagaan Koperasi ............................. 16

2.4.2. Program Penunjang ................................................................................. 17

2.4.2.1. Program Pembangunan Perkoperasian di DaerahTertinggal ....... 17

2.4.2.2. Program Pengembangan Informasi Perkoperasian ...................... 18

2.4.2.3. Program Penelitian dan Pengembangan Koperasi ....................... 18

2.4.2.4. Program Pembinaan dan Pengembangan Pemuda di Bidang Perkoperasian............................................................................................... 18

2.4.2.5. Program Peranan Wanita di Bidang Perkoperasian ..................... 18

Page 4: 15213768   perilaku gerakan koperasi indonesia terhadap pertumbuhan ekonomi

Perilaku Gerakan Koperasi di Indonesia Terhadap Pertumbuhan Ekonomi iii

2.4.2.6. Program Pengembangan Hukum di Bidang Perkoperasian ......... 18

BAB III PENUTUP................................................................................................................ 19

3.1. Kesimpulan .......................................................................................................... 19

3.2. Saran .................................................................................................................... 19

REFERENSI........................................................................................................................... 20

Page 5: 15213768   perilaku gerakan koperasi indonesia terhadap pertumbuhan ekonomi

Perilaku Gerakan Koperasi di Indonesia Terhadap Pertumbuhan Ekonomi 1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Gerakan koperasi di Indonesia dimulai dengan lahirnya Bank Pertolongan dan Tabungan (Hulp en Spaarbank) yang didirikan oleh Raden Aria Wiria Atmaja pada tahun 1896 di Purwokerto. Bentuk badan usaha koperasi sangat unik, berbeda dengan badan usaha lain. Koperasi merupakan bentuk badan usaha yang dimiliki oleh anggota, yang merupakan pengguna jasa koperasi (user). Koperasi bertujuan utama menyejahterakan angotanya dan tidak bertujuan untuk mencapai keuntungan sebesar-besarnya. Fakta inilah yang membedakan koperasi dengan badan usaha lain, yang pada dasarnya pemilik adalah penanam modal.

Gerakan Koperasi sendiri mempunyai makna antara lain :

Gerakan Koperasi adalah keseluruhan organisasi koperasi serta kegiatannya baik sebagai perkumpulan (alat perjuangan) maupun sebagai organisasi ekonomi, yang pengejawantahannya termaksud dalam pasal 22, 23 dan 24 undang-undang ini. (Pasal 1 UU Nomor 14 Tahun 1965 Tentang Perkoperasian).

Gerakan Koperasi adalah keseluruhan organisasi Koperasi dan kegiatan perkoperasian yang bersifat terpadu menuju tercapainya cita-cita bersama Koperasi. (Pasal 1 Angka 5 UU Nomor 25 Tahun 1992 Tentang Perkoperasian).

Dari dua makna di atas, Gerakan Koperasi dapat diartikan sebagai keseluruhan organisasi koperasi dan kegiatan perkoperasian yang bersifat terpadu menuju tercapainya cita-cita bersama koperasi.

Dalam makalah ini akan dibahas mengenai pengaruh gerakan koperasi terhadap pertumbuhan ekonomi di Indonesia.

1.2. Tujuan

Tujuan dari penyusunan dari makalah ini adalah untuk menambah wawasan terhadap pengaruh gerakan koperasi terhadap pertumbuhan perekonomian di Indonesia. Serta dapat dijadikan inspirasi bagi pembaca untuk memajukan dan mengembangkan per-koperasian di Indonesia.

Disamping itu tujuan dari penyusunan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas berupa tulisan mata kuliah softskill Ekonomi Koperasi.

1.3. Rumusan Masalah 1. Apa pengertian dari Gerakan Koperasi di Indonesia ? 2. Bagaimana pengaruh dari Gerakan Koperasi di Indonesia terhadap pertumbuhan

Ekonomi Indonesia? 3. Mengapa Gerakan Koperasi di Indonesia berazaskan Ekonomi Kerakyatan?

Page 6: 15213768   perilaku gerakan koperasi indonesia terhadap pertumbuhan ekonomi

Perilaku Gerakan Koperasi di Indonesia Terhadap Pertumbuhan Ekonomi 2

BAB II

PEMBAHASAN

2.1. Sejarah Gerakan Koperasi di Indonesia

Pada dasarnya koperasi adalah institusi (lembaga) yang tumbuh atas dasar solidaritas tradisional dan kerjasama antar individu, yang pernah berkembang sejak awal sejarah manusia sampai pada awal “Revolusi Industri” di Eropa pada akhir abad 18 dan selama abad 19, sering disebut sebagai Koperasi Historis atau Koperasi Pra-Industri. Koperasi Modern didirikan pada akhir abad 18, terutama sebagai jawaban atas masalah-masalah sosial yang timbul selama tahap awal Revolusi Industri.

Koperasi merupakan salah satu lembaga ekonomi yang menurut Drs. Muhammad Hatta (Bapak Koperasi Indonesia) adalah lembaga ekonomi yang paling cocok jika diterapkan di Indonesia. Hal ini dikarenakan sifat masyarakat Indonesia yang tinggi kolektifitasannya dan kekeluargaan.Tapi sayangnya lembaga ekonomi ini malah tidak berkembang dengan pesat di negara Republik Indonesia ini. Kapitalisme berkembang dengan pesat dan merusak sendi- sendi kepribadian bangsa tanpa berusaha untuk memperbaikinya. Sehingga jurang kesenjangan sosial semakin lebar dan tak teratasi lagi.

Gerakan koperasi digagas oleh Robert Owen (1771–1858), yang menerapkannya pertama kali pada usaha pemintalan kapas di New Lanark, Skotlandia.

Gerakan koperasi ini kemudian dikembangkan lebih lanjut oleh William King (1786–1865) – dengan mendirikan toko koperasi di Brighton, Inggris. Pada 1 Mei 1828, King menerbitkan publikasi bulanan yang bernama The Cooperator, yang berisi berbagai gagasan dan saran- saran praktis tentang mengelola toko dengan menggunakan prinsip koperasi.

Koperasi akhirnya berkembang di negara-negara lainnya. Di Jerman, juga berdiri koperasi yang menggunakan prinsip-prinsip yang sama dengan koperasi buatan Inggris. Koperasi- koperasi di Inggris didirikan oleh Charles Foirer, Raffeinsen, dan Schulze Delitch. Di Perancis, Louis Blanc mendirikan koperasi produksiyang mengutamakan kualitas barang.

Koperasi diperkenalkan di Indonesia oleh R. Aria Wiriatmadja di Purwokerto, Jawa Tengah pada tahun 1896. Beliau mendirikan koperasi kredit dengan tujuan membantu rakyatnyayang terjerat hutang dengan rentenir. Koperasi tersebut lalu berkembang pesat dan akhirnya ditiru oleh Boedi Oetomo dan SDI. Belanda yang khawatir koperasi akan dijadikan tempat pusat perlawanan, mengeluarkan UU no. 431 tahun 19 yang isinya yaitu :

Harus membayar minimal 50 gulden untuk mendirikan koperasi Sistem usaha harus menyerupai sistem di Eropa Harus mendapat persetujuan dari Gubernur Jendral Proposal pengajuan harus berbahasa Belanda

Hal ini menyebabkan koperasi yang ada saat itu berjatuhan karena tidak mendapatkan izin Koperasi dari Belanda. Namun setelah para tokoh Indonesia mengajukan protes, Belanda akhirnya mengeluarkan UU no. 91 pada tahun 1927, yang isinya lebih ringan dari UU no. 431 seperti :

Hanya membayar 3 gulden untuk materai Bisa menggunakan bahasa derah Hukum dagang sesuai daerah masing-masing

Page 7: 15213768   perilaku gerakan koperasi indonesia terhadap pertumbuhan ekonomi

Perilaku Gerakan Koperasi di Indonesia Terhadap Pertumbuhan Ekonomi 3

Perizinan bisa di daerah setempat

Koperasi menjamur kembali hingga pada tahun 1933 keluar UU yang mirip UU no. 431 sehingga mematikan usaha koperasi untuk yang kedua kalinya. Pada tahun 1942 Jepang menduduki Indonesia. Jepang lalu mendirikan koperasi kumiyai. Awalnya koperasi ini berjalan mulus. Namun fungsinya berubah drastis dan menjadi alat jepang untuk mengeruk keuntungan, dan menyengsarakan rakyat.

Setelah Indonesia merdeka, pada tanggal 12 Juli 1947, pergerakan koperasi di Indonesia mengadakan Kongres Koperasi yang pertama di Tasikmalaya. Hari ini kemudian ditetapkan sebagai Hari Koperasi Indonesia.

2.2. Gerakan Koperasi di Indonesia menurut Undang Undang.

2.2.1. Pengertian Gerakan Koperasi di Indonesia

Dalam UU Nomor 25 Tahun 1992 tentang Perkoperasian yang dimaksud dengan koperasi adalah badan usaha yang beranggotakan orang seorang atau badan hukum koperasi dengan melandaskan kegiatannya berdasarkan prinsip koperasi sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat yang berdasarkan atas asas kekeluargaan.

Berdasarkan pengertian di atas, maka koperasi memiliki karakteristik sebagai berikut.

a. Merupakan suatu badan usaha yang dibenarkan mencari keuntungan seperti pada badan usaha lainnya tetapi tidak menjadikannya sebagai tujuan utama.

b. Beranggotakan orang seorang mengandung maksud bahwa anggota koperasi terdiri atas kumpulan orang bukan kumpulan modal.

c. Beranggotakan badan hukum koperasi, artinya koperasi yang sudah berdiri dan berbadan hukum dapat membentuk koperasi dengan tingkatan yang lebih besar/luas.

d. Kegiatannya berdasarkan prinsip koperasi, artinya dalam menjalankan aktivitasnya berpedoman pada prinsip koperasi seperti yang dijelaskan pada UU Nomor 25 tahun 1992 Pasal 5.

e. Gerakan ekonomi rakyat, artinya koperasi mengembangkan ekonomi rakyat banyak dan merupakan soko guru dalam ekonomi kerakyatan.

f. Asas kekeluargaan, berarti koperasi mengedepankan setia kawan dan kesadaran berpribadi, sekaligus bertujuan untuk menyejahterakan anggota pada khususnya dan masyarakat pada umumnya.

Sementara itu, fungsi dan peran koperasi adalah sebagai berikut.

a. Membangun dan mengembangkan potensi dan kemampuan ekonomi anggota pada khususnya dan masyarakat pada umumnya untuk meningkatkan kesejahteraan ekonomi dan sosialnya.

b. Berperan serta secara aktif dalam upaya mempertinggi kualitas kehidupan masyarakat dan manusia.

c. Memperkokoh perekonomian rakyat sebagai dasar kekuatan dan ketahanan perekonomian nasional dengan koperasi sebagai soko gurunya.

d. Berusaha untuk mewujudkan dan mengembangkan perekonomian nasional yang merupakan usaha bersama berdasar atas asas kekeluargaan dan demokrasi ekonomi.

Dalam UU Nomor 25 Tahun 1992 Pasal 5 disebutkan bahwa dalam pelaksanaannya, sebuah koperasi harus melaksanakan prinsip koperasi. Prinsip koperasi di antaranya sebagai berikut :

Page 8: 15213768   perilaku gerakan koperasi indonesia terhadap pertumbuhan ekonomi

Perilaku Gerakan Koperasi di Indonesia Terhadap Pertumbuhan Ekonomi 4

a. Keanggotaan koperasi bersifat sukarela dan terbuka. b. Pengelolaan koperasi dilakukan secara demokratis. c. Sisa hasil usaha yang merupakan keuntungan dari usaha yang dilakukan dibagi

berdasarkan besarnya jasa masingmasing anggota. d. Modal diberi balas jasa secara terbatas. e. Koperasi bersifat mandiri.

Sebagaimana kita ketahui bahwa organisasi koperasi adalah pengaturan orang-orang dalam melakukan kegiatan-kegiatan guna mencapai tujuan dalam koperasi, yaitu untuk meningkatkan kesejahteraan anggota pada khususnya dan masyarakat pada umumnya.

Dari pengertian tersebut jelaslah bahwa koperasi merupakan kumpulan orang seorang, bukan kumpulan modal, dengan kekuasaan tertinggi berada pada rapat anggota dan bertujuan untuk peningkatan kesejahteraan anggota, bukan untuk mencari keuntungan semata.

Menurut UU Nomor 25 Tahun 1992 Bab IV Pasal 6, disebutkan bahwa syarat pembentukan koperasi adalah sebagai berikut.

a. Koperasi primer dibentuk oleh sekurang-kurangnya20 orang. b. Koperasi sekunder dibentuk oleh sekurang-kurangnya 3 (tiga) koperasi.

Persyaratan tersebut dimaksudkan untuk menjaga kelayakan usaha dan kehidupan koperasi. Orang-orang pembentuk koperasi adalah mereka yang memenuhi persyaratan keanggotaan dan mempunyai kepentingan ekonomi yang sama.

Dengan keanggotaan koperasi yang terdiri atas orang seorang dan badan hukum koperasi, maka terdapat tingkatan dalam organisasi koperasi, yaitu sebagai berikut.

a. Koperasi Primer adalah koperasi yang beranggotakan minimal 20 orang dan daerah kerjanya berada pada tingkat kecamatan atau tingkat desa.

b. Koperasi Pusat adalah koperasi yang anggotanya minimal 5 (lima) koperasi primer dan daerah kerjanya tingkat kabupaten atau kotamadya.

c. Koperasi Gabungan adalah koperasi yang anggotanya minimal 3 (tiga) koperasi pusat dan daerah kerjanya berada pada tingkat provinsi atau daerah yang dipersamakan.

d. Koperasi Induk adalah koperasi yang anggotanya minimal 3 (tiga) koperasi gabungan dan daerah kerjanya berada pada tingkat nasional.

2.2.2. Pedoman Pengelolaan Koperasi di Indonesia

Pengelolaan koperasi sebaiknya berpedoman pada Tiga Sehat, yaitu sehat organisasi, sehat usaha, dan sehat mental.

a. Sehat organisasi, mencakup: 1. adanya kesadaran para anggota untuk kegiatan koperasi, 2. adanya kesadaran koperasi untuk hidup atas dasar anggaran dasarnya, 3. ketiga alat perlengkapan organisasi koperasi dapat melaksanakan tugasnya

dengan baik, 4. bagian-bagian dalam organisasi bekerja normal dalam hubungan organik, 5. adanya komunikasi yang lancar antara pengurus dengan anggota,

pengurus dengan pengurus dan anggota yang satu dengan anggota yang lainnya.

b. Sehat usaha, yang mencakup: 1. kegiatan usahanya dijalankan berdasar atas asas dan tujuan koperasi,