152064582-99980083-Skripsi-Jaringan-Komputer

165
LAPORAN TUGAS AKHIR PEMBANGUNAN JARINGAN KOMPUTER ANTAR SEKOLAH DENGAN TEKNOLOGI WIRELESS STUDI KASUS SEKOLAH DI KECAMATAN TIRTOMOYO KABUPATEN WONOGIRI Disusun Oleh : Nama : Joko Mukti NIM : A11.2002.01221 Program Studi : Teknik Informatika FAKULTAS ILMU KOMPUTER UNIVERSITAS DIAN NUSWANTORO SEMARANG 2010

description

new

Transcript of 152064582-99980083-Skripsi-Jaringan-Komputer

Page 1: 152064582-99980083-Skripsi-Jaringan-Komputer

LAPORAN TUGAS AKHIR

PEMBANGUNAN JARINGAN KOMPUTER

ANTAR SEKOLAH DENGAN TEKNOLOGI WIRELESS

STUDI KASUS SEKOLAH DI KECAMATAN TIRTOMOYO

KABUPATEN WONOGIRI

Disusun Oleh :

Nama : Joko Mukti

NIM : A11.2002.01221

Program Studi : Teknik Informatika

FAKULTAS ILMU KOMPUTER

UNIVERSITAS DIAN NUSWANTORO

SEMARANG

2010

Page 2: 152064582-99980083-Skripsi-Jaringan-Komputer

LAPORAN TUGAS AKHIR

PEMBANGUNAN JARINGAN KOMPUTER

ANTAR SEKOLAH DENGAN TEKNOLOGI WIRELESS

STUDI KASUS SEKOLAH DI KECAMATAN TIRTOMOYO

KABUPATEN WONOGIRI

Laporan ini disusun guna memenuhi salah satu syarat untuk menyelesaikan

program studi Teknik Informatika S-1 pada Fakultas Ilmu Komputer

Universitas Dian Nuswantoro

Disusun Oleh :

Nama : Joko Mukti

NIM : A11.2002.01221

Program Studi : Teknik Informatika

FAKULTAS ILMU KOMPUTER

UNIVERSITAS DIAN NUSWANTORO

SEMARANG

2010

Page 3: 152064582-99980083-Skripsi-Jaringan-Komputer

PERSETUJUAN LAPORAN TUGAS AKHIR

Nama : Joko Mukti

NIM : A11.2002.01221

Program Studi : Teknik Informatika

Fakultas : Ilmu Komputer

Judul Tugas Akhir :

Pembangunan Jaringan Komputer antar Sekolah

dengan Teknologi Wireless Studi Kasus Sekolah di

Kecamatan Tirtomoyo Kabupaten Wonogiri

Tugas Akhir ini telah diperiksa dan disetujui,

Semarang, 5 Januari 2010

Menyetujui :

Pembimbing

Mengetahui :

Dekan Fakultas Ilmu Komputer

Dr. Eng. Yuliman Purwanto, M.Eng Dr. Eng. Yuliman Purwanto, M.Eng

Page 4: 152064582-99980083-Skripsi-Jaringan-Komputer

PENGESAHAN DEWAN PENGUJI

Nama : Joko Mukti

NIM : A11.2002.01221

Program Studi : Teknik Informatika

Fakultas : Ilmu Komputer

Judul Tugas Akhir :

Pembangunan Jaringan Komputer antar Sekolah

dengan Teknologi Wireless Studi Kasus Sekolah di

Kecamatan Tirtomoyo Kabupaten Wonogiri

Tugas Akhir ini telah diujikan dan dipertahankan dihadapan Dewan Penguji pada

sidang tugas akhir tangggal 10 Februari 2010. Menurut pandangan kami,

tugas akhir ini memadai dari segi kualitas maupun kuantitas untuk tujuan

penganugrahan gelar Sarjana Komputer (S.Kom.)

Semarang, 10 Februari 2010

Dewan Penguji :

Ir. Lilik Eko Nuryanto, M.Kom

Anggota

Edi Faisal, S.Kom., M.Kom

Anggota

M. Arief Soeleman, M.Kom

Ketua Penguji

Page 5: 152064582-99980083-Skripsi-Jaringan-Komputer

PERNYATAAN

KEASLIAN TUGAS AKHIR

Sebagai mahasiswa Universitas Dian Nuswantoro, yang bertanda tangan di bawah

ini saya:

Nama : Joko Mukti

NIM : A11.2002.01221

Menyatakan bahwa karya ilmiah saya yang berjudul:

PEMBANGUNAN JARINGAN KOMPUTER ANTAR SEKOLAH

DENGAN TEKNOLOGI WIRELESS STUDI KASUS SEKOLAH

DI KECAMATAN TIRTOMOYO KABUPATEN WONOGIRI

merupakan karya asli saya (kecuali cuplikan dan ringkasan yang masing-masing

telah saya jelaskan sumbernya dan perangkat pendukung seperti peralatan jaringan

dll). Apabila dikemudian hari, karya saya disinyalir bukan merupakan karya asli

saya, yang disertai bukti-bukti yang cukup, maka saya bersedia untuk dibatalkan

gelar saya beserta hak dan kewajiban yang melekat pada gelar tersebut. Demikian

surat pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.

Dibuat di

Pada tanggal

:

:

Semarang

10 Februari 2010

Yang menyatakan

(Joko Mukti)

iv

Page 6: 152064582-99980083-Skripsi-Jaringan-Komputer

PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI

KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS

Sebagai mahasiswa Universitas Dian Nuswantoro, yang bertanda tangan di bawah

ini, saya:

Nama : Joko Mukti

NIM : A11.2002.01221

Demi mengembangkan Ilmu Pengetahuan, menyetujui untuk memberikan kepada

Universitas Dian Nuswantoro Hak Bebas Royalti Non-Eksklusif (Non Exclusive

Royalty-Free Right) atas karya ilmiah saya yang berjudul:

PEMBANGUNAN JARINGAN KOMPUTER ANTAR SEKOLAH

DENGAN TEKNOLOGI WIRELESS STUDI KASUS SEKOLAH

DI KECAMATAN TIRTOMOYO KABUPATEN WONOGIRI

Dengan Hak Bebas Royalti Non-Eksklusif ini Universitas Dian Nuswantoro

berhak untuk menyimpan, mengcopy ulang (memperbanyak), menggunakan,

mengelolanya dalam bentuk pangkalan data (database), mendistribusikannya dan

menampilkan/mempublikasikannya di internet atau media lain untuk kepentingan

akademis tanpa perlu meminta ijin dari saya selama tetap mencantumkan nama

saya sebagai penulis/pencipta.

Saya bersedia untuk menanggung secara pribadi, tanpa melibatkan Universitas

Dian Nuswantoro, segala bentuk tuntutan hukum yang timbul atas pelanggaran

Hak Cipta dalam karya ilmiah saya ini.

Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.

Dibuat di

Pada tanggal

:

:

Semarang

10 Februari 2010

Yang menyatakan

(Joko Mukti)

v

Page 7: 152064582-99980083-Skripsi-Jaringan-Komputer

UCAPAN TERIMA KASIH

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas hidayah-Nya, sehingga

penulis dapat menyelesaikan tugas akhir dengan judul “Pembangunan Jaringan

Komputer antar Sekolah dengan Teknologi Wireless Studi Kasus Sekolah di

Kecamatan Tirtomoyo Kabupaten Wonogiri”. Penulis menyampaikan ucapan

terima kasih kepada :

1. Dr. Ir. Edi Noersasongko, M.Kom, selaku Rektor Universitas Dian

Nuswantoro.

2. Dr. Eng. Yuliman Purwanto, M.Eng, selaku Dekan Fasilkom Universitas

Dian Nuswantoro dan juga sebagai Pembimbing tugas akhir yang telah

meluangkan waktu untuk memberikan bimbingan sampai penulisan tugas

akhir ini selesai.

3. Ayu Pertiwi, S.Kom.,M.Kom, selaku Ka.Prodi Teknik Informatika

Universitas Dian Nuswantoro dan juga sebagai dosen wali penulis.

4. Dosen-dosen pengampu di Fasilkom Teknik Informatika Universitas Dian

Nuswantoro yang telah memberikan ilmu dan pengalamannya, sehingga

penulis dapat mengimplementasikan ilmu yang telah disampaikan.

5. Ruri Suko Basuki, S.Kom.,M.Kom selaku ketua umum Forum Komunitas

Tirtomoyo Online (FKTO) yang telah melibatkan penulis secara langsung

dalam pembangunan jaringan komputer dengan teknologi wireless yang

menghubungkan antar sekolah di wilayah kecamatan Tirtomoyo kabupaten

Wonogiri.

6. Ayah dan Ibu (Sutarno, S.Pd dan Sri Darini), Kakak dan Adik (Ruri SB,

Agustina, Niken Mie Wahyuni) serta seluruh keluarga tercinta di Wonogiri

yang telah memberikan dorongan moral dan material serta doa kepada

penulis.

Semarang, Januari 2010

Penulis

vi

Page 8: 152064582-99980083-Skripsi-Jaringan-Komputer

ABSTRAK

Perbedaan fasilitas dan infrastruktur pendidikan antara daerah dengan kota

merupakan salah satu faktor penyebab tertinggalnya informasi yang sampai ke

daerah menjadi lebih lambat dibandingkan dengan kota, hal ini menyebabkan

terjadinya kesenjangan kualitas pendidikan antara daerah dan kota. Untuk

mengatasi hal tersebut diperlukan dukungan infrastruktur teknologi informasi

yang berfungsi sebagai media tersampaikannya informasi secara up to date.

Pembangunan jaringan komputer antar sekolah dengan teknologi wireless di

kecamatan Tirtomoyo kabupaten Wonogiri berangkat dari visi, misi dan tujuan

dari masyarakat Tirtomoyo yang tergabung dalam Forum Komunitas Tirtomoyo

Online (FKTO). Visi FKTO adalah memajukan pendidikan di Tirtomoyo melalui

teknologi informasi. Teknologi wireless merupakan salah satu teknologi alternatif

yang digunakan untuk menghubungkan jaringan komputer antar sekolah di

kecamatan Tirtomoyo.

Pembangunan jaringan komputer antar sekolah dengan teknologi wireless ini

merupakan percepatan pembangunan infrastrukur untuk mendapatkan informasi

yang cepat dan akurat melalui jaringan intranet yang terbentuk maupun jaringan

internet untuk koneksi ke jaringan pendidikan nasional. Sekolah-sekolah yang

saling terhubung dapat berbagi informasi dengan sekolah lain, dengan adanya

komunikasi data antar sekolah ini maka dapat meminimalkan kesenjangan

maupun kualitas pendidikan daerah dan kota.

Laporan tugas akhir ini akan menguraikan tahap-tahap pembangunan jaringan

komputer dengan teknologi wireless di kecamatan Tirtomoyo kabupaten

Wonogiri. Tahapan tersebut meliputi site survey, tahap perencanaan jaringan yang

terdiri dari pemetaan lokasi, penentuan topologi, penentuan alat dan perhitungan

fresnel zone untuk menentukan ketinggian antena, tahap implementasi jaringan

yang merupakan proses installasi perangkat jaringan. Pada tahap akhir dilakukan

pengujian jaringan untuk memastikan layak tidaknya kualitas koneksi yang

dihasilkan. Pengujian menggunakan utility dari perangkat yang digunakan dan

dibandingkan dengan perhitungan link budget. Hal-hal yang telah dilakukan dan

apa yang belum dilakukan pada pembangunan jaringan akan diulas pada bagian

akhir laporan ini.

Kata kunci : Jaringan komputer

Wireless

xii + 152 halaman, 30 gambar, 29 tabel, 13 lampiran

Daftar acuan : 19 (1998-2009)

vii

Page 9: 152064582-99980083-Skripsi-Jaringan-Komputer

DAFTAR ISI

Halaman Sampul Dalam ..................................................................................... i

Halaman Persetujuan ........................................................................................... ii

Halaman Pengesahan .......................................................................................... iii

Halaman Pernyataan Keaslian Tugas Akhir ....................................................... iv

Halaman Pernyataan Persetujuan Publikasi ........................................................ v

Halaman Ucapan Terima Kasih .......................................................................... vi

Halaman Abstrak ................................................................................................. vii

Halaman Daftar Isi .............................................................................................. viii

Halaman Daftar Tabel ......................................................................................... x

Halaman Daftar Gambar ..................................................................................... xi

Halaman Daftar Lampiran................................................................................... xii

BAB I. PENDAHULUAN ............................................................................... 1

1.1. Latar Belakang Masalah .............................................................. 1

1.2. Rumusan Masalah ....................................................................... 2

1.3. Batasan Masalah.......................................................................... 3

1.4. Tujuan Penelitian ........................................................................ 3

1.5. Manfaat Penelitian ...................................................................... 3

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA ...................................................................... 4

2.1. Pengertian Jaringan Komputer ................................................... 4

2.2. Klasifikasi Jaringan Komputer ................................................... 4

2.3. Topologi Jaringan Komputer ..................................................... 5

2.4. Protokol Jaringan Komputer ...................................................... 8

2.5. Jaringan Wireless ....................................................................... 12

2.6. Klasifikasi Jaringan Wireless ..................................................... 12

2.7. Protokol IEEE 802.xx ................................................................ 13

2.8. Standar WLAN 802.11............................................................... 14

2.9. Topologi Jaringan Wireless ........................................................ 16

2.10. Komponen-Komponen Jaringan Wireless ................................. 18

2.11. Media Transmisi Jaringan Wireless ........................................... 23

2.12. Radio Frequency (RF) ............................................................... 24

2.13. Wi-Fi (Wireless Fidelity) ........................................................... 28

BAB III. METODE PENELITIAN ................................................................... 30

3.1. Obyek Penelitian ......................................................................... 30

3.2. Jenis dan Sumber Data ................................................................ 30

3.3. Metode Pengumpulan Data ......................................................... 31

3.4. Materi Penelitian ......................................................................... 31

3.5. Metode Penelitian........................................................................ 32

BAB IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN .................................. 35

4.1. Koordinat Lokasi ......................................................................... 35

4.2. Pemetaan Lokasi ......................................................................... 36

viii

Page 10: 152064582-99980083-Skripsi-Jaringan-Komputer

4.3. Line of Sight (LOS) ..................................................................... 37

4.4. Perancangan Wireless Network ................................................... 40

4.5. Implementasi Wireless Network .................................................. 43

4.6. Pengujian Wireless Network ....................................................... 57

BAB V. PENUTUP ........................................................................................... 70

5.1. Kesimpulan ................................................................................ 70

5.2. Saran ........................................................................................... 70

DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................... 71

LAMPIRAN ........................................................................................................ 73

ix

Page 11: 152064582-99980083-Skripsi-Jaringan-Komputer

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1. Fungsi dan Karakteristik OSI Layer ............................................ 9

Tabel 2.2. Fungsi dan Karakteristik TCP / IP ............................................... 10

Tabel 2.3. Standar Kategori IEEE 802 .......................................................... 14

Tabel 2.4. Jenis-jenis material yang mempengaruhi Sinyal .......................... 23

Tabel 2.5. Kelebihan dan Kelemahan Sinyal RF .......................................... 25

Tabel 2.6. Spesifikasi dari 802.11 ................................................................. 29

Tabel 3.1. Spesifikasi Peralatan ................................................................... 34

Tabel 4.1. Koordinat Lokasi.......................................................................... 35

Tabel 4.2. Jarak antar Titik Koneksi ............................................................. 36

Tabel 4.3. Hasil Perhitungan Fresnel Zone ................................................... 38

Tabel 4.4. Tinggi Tower dan Jenis Antena ................................................... 39

Tabel 4.5. Classless Inter Domain Routing .................................................. 41

Tabel 4.6. Site Detail Jaringan ...................................................................... 42

Tabel 4.7. Deskripsi Perangkat Keras di Kantor kecamatan Tirtomoyo ....... 44

Tabel 4.8. Konfigurasi IP Address di Kantor kecamatan Tirtomoyo ........... 46

Tabel 4.9. Deskripsi Perangkat Keras di SMK Sultan Agung ...................... 46

Tabel 4.10. Konfigurasi IP Address di SMK Sultan Agung .......................... 48

Tabel 4.11. Deskripsi Perangkat Keras di SMP Kanisius .............................. 48

Tabel 4.12. Konfigurasi IP Address di SMP Kanisius ................................... 50

Tabel 4.13. Deskripsi Perangkat Keras di SMP Sultan Agung ...................... 51

Tabel 4.14. Konfigurasi IP Address di SMP Sultan Agung ........................... 51

Tabel 4.15. Deskripsi Perangkat Keras di SMA Kanisius ............................. 52

Tabel 4.16. Konfigurasi IP Address di SMA Kanisius .................................. 53

Tabel 4.17. Deskripsi Perangkat Keras di SMP Negeri 1 .............................. 53

Tabel 4.18. Konfigurasi IP Address di SMP Negeri 1 ................................... 54

Tabel 4.19. Deskripsi Perangkat Keras di SMK Muhamadiyah 6 ................. 55

Tabel 4.20. Konfigurasi IP Address di SMK Muhamadiyah 6 ...................... 56

Tabel 4.21. Deskripsi Perangkat Keras di SMP Negeri 2 .............................. 57

Tabel 4.22. Klasifikasi SNR Margin .............................................................. 60

x

Page 12: 152064582-99980083-Skripsi-Jaringan-Komputer

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1. Topologi Bus ................................................................................ 6

Gambar 2.2. Topologi Ring ............................................................................... 6

Gambar 2.3. Topologi Star ............................................................................... 7

Gambar 2.4. Topologi Independent Basic Service Set ...................................... 16

Gambar 2.5. Topologi Basic Service Set ........................................................... 17

Gambar 2.6. Topologi Extended Service Set ..................................................... 17

Gambar 2.7. Access Point ................................................................................. 18

Gambar 2.8. Pigtail dan Wireless Card ............................................................ 19

Gambar 2.9. Antena Omnidirectional ............................................................... 20

Gambar 2.10. Antena Directional Yagi............................................................... 20

Gambar 2.11. Antena Grid Directional .............................................................. 21

Gambar 2.12. Bridge ........................................................................................... 21

Gambar 2.13. Switch / HUB ................................................................................ 22

Gambar 2.14. Router ........................................................................................... 22

Gambar 2.15. Amplitudo, Frekuensi, dan Interval .............................................. 24

Gambar 2.16. Difraksi ......................................................................................... 25

Gambar 2.17. Interfensi Konstruktif dan Destruktif ........................................... 26

Gambar 2.18. Line of Sight (LOS) ...................................................................... 27

Gambar 2.19. Fresnel Zone ................................................................................. 27

Gambar 2.20. Logo Wi-Fi ................................................................................... 28

Gambar 4.1. Pemetaan Lokasi .......................................................................... 36

Gambar 4.2. Topologi Jaringan ......................................................................... 40

Gambar 4.3. Implementasi Wireless AP di Kantor Kecamatan ........................ 45

Gambar 4.4. Implementasi Wireless AP di SMK Sultan Agung ...................... 47

Gambar 4.5. Implementasi Wireless AP di SMP Kanisius ............................... 49

Gambar 4.6. Implementasi Wireless AP di SMP Sultan Agung ....................... 50

Gambar 4.7. Implementasi Wireless AP di SMA Kanisius .............................. 52

Gambar 4.8. Implementasi Wireless AP di SMP Negeri 1 ............................... 54

Gambar 4.9. Implementasi Wireless AP di SMK Muhamadiyah 6 .................. 55

Gambar 4.10. Pointing Antena di SMP Negeri 2 ............................................... 57

xi

Page 13: 152064582-99980083-Skripsi-Jaringan-Komputer

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Perhitungan Fresnel Zone ..................................................... 73

Lampiran 2. Konfigurasi Access Point (AP) Mikrotik RB 433 dan

Router Mikrotik RB 450 di Kantor Kecamatan ................... 77

Lampiran 3. Konfigurasi Access Point (AP) Mikrotik RB 411 dan

PC Router Mikrotik x86 di SMK Sultan Agung .................. 97

Lampiran 4. Konfigurasi Access Point (AP) Mikrotik RB 411 dan

PC Router Mikrotik x86 di SMP Kanisius ........................... 106

Lampiran 5. Konfigurasi Access Point (AP) Senao dan PC Router

Mikrotik x86 di SMP Sultan Agung ..................................... 112

Lampiran 6. Konfigurasi Access Point (AP) Senao dan PC Router

Mikrotik x86 di SMA Kanisius ............................................ 118

Lampiran 7. Konfigurasi Access Point (AP) Senao dan PC Router

Mikrotik x86 di SMP Negeri 1 ............................................. 124

Lampiran 8. Konfigurasi Access Point (AP) Ubiquity PicoStation2

di SMK Muhamadiyah 6 ...................................................... 129

Lampiran 9. Konfigurasi PC Router Mikrotik x86 di SMP Negeri 2 ....... 133

Lampiran 10. Spesifikasi Access Point, Router Board, dan Antena. .......... 141

Lampiran 11. Estimasi Biaya Pembangunan Jaringan Wireless. ................ 148

Lampiran 12. Foto-foto Kegiatan Pembangunan Jaringan Wireless. .......... 149

Lampiran 13. Surat Keterangan ................................................................. 152

xii

Page 14: 152064582-99980083-Skripsi-Jaringan-Komputer

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. LATAR BELAKANG MASALAH

Sektor pendidikan di Indonesia merupakan salah satu sektor penting dan

memerlukan perhatian khusus untuk pengembangannya. Pendidikan di Indonesia

bertujuan untuk menyiapkan peserta didik menjadi anggota masyarakat yang

memiliki kemampuan lebih baik serta dapat mengembangkan kemampuannya

lebih lanjut dalam dunia kerja atau pendidikan yang lebih tinggi. Departemen

Pendidikan Nasional (Depdiknas) dalam hal ini mempunyai peran dalam

mengelola dan merencanakan pendidikan di Indonesia, untuk menjalankan

perannya Depdiknas membutuhkan suatu pengelolaan dan pengiriman data untuk

penyajian informasi secara cepat dan tepat yang berkaitan dengan layanan

pendidikan.

Perbedaan fasilitas dan infrastruktur pendidikan antara daerah dengan kota

merupakan salah satu faktor penyebab tertinggalnya informasi yang sampai ke

daerah menjadi lebih lambat dibandingkan dengan kota, hal ini tentunya akan

menyebabkan kesenjangan kualitas pendidikan antara daerah dan kota. Hal ini

menjadikan beberapa perantau yang sukses dari kecamatan Tirtomoyo, kabupaten

Wonogiri, provinsi Jawa Tengah bertemu dan berkumpul melalui media

elektronik (internet) sehingga terbentuk Forum Komunikasi Tirtomoyo Online

(FKTO) pada bulan Maret 2008. Visi FKTO adalah memajukan pendidikan di

Tirtomoyo melalui teknologi informasi agar tidak tertinggal dengan daerah lain

terutama di kota. Untuk mewujudkan hal tersebut diperlukan dukungan informasi

yang up to date. Terdapat beberapa kendala untuk mewujudkan tersampaikannya

informasi yang up to date yaitu dukungan infrastruktur yang belum memadai, hal

ini disebabkan provider telekomunikasi masih sangat terbatas, bahkan Telkom

belum masuk di wilayah kecamatan Tirtomoyo. Sementara itu dukungan

Depdiknas melalui Jaringan Pendidikan Nasional (Jardiknas) hanya sampai pada

1

Page 15: 152064582-99980083-Skripsi-Jaringan-Komputer

wilayah kota kabupaten. Oleh karena itu FKTO mendorong percepatan

pembangunan infrastruktur teknologi informasi dengan membangun jaringan

komputer yang menghubungkan antar sekolah dengan menggunakan teknologi

wireless dengan biaya swadaya.

Awal tahun 2009 penulis beserta team dari FKTO mengadakan survey

lapangan dengan objek semua sekolah SLTP dan SLTA di lingkungan kecamatan

Tirtomoyo, dari hasil survey digambarkan untuk pembangunannya dibagi menjadi

2 kelompok, yaitu kelompok pertama disebut inner ring dan kelompok 2 disebut

dengan outter ring. Kelompok inner ring ini merupakan area prioritas utamanya

karena letak geografis cenderung lebih mudah diaplikasikan terlebih dahulu,

disamping itu mengingat biaya development bukan dari APBD maka perlu

dilakukan secara bertahap. Setelah inner ring jadi maka local contentnya

diambilkan dari server Jardiknas, hal ini sudah mendapatkan ijin dari admin

Jardiknas.

Hal tersebut di atas merupakan gambaran mengapa sekolah-sekolah

kecamatan Tirtomoyo perlu membangun infrastruktur jaringan komputer untuk

mendapatkan informasi yang up to date. Karena melihat letak geografis antar

sekolah yang berjauhan serta provider telekomunikasi yang masih terbatas, maka

solusi yang tepat jika komunikasi antar sekolah diimplementasikan dengan

teknologi wireless.

1.2. RUMUSAN MASALAH

Berdasarkan latar belakang yang dijelaskan di atas, maka dapat diambil

suatu rumusan masalah yaitu :

Tidak terjadi pemerataan Jaringan Pendidikan Nasional (Jardiknas)

antar wilayah di daerah dan kota, terutama daerah dengan infrastruktur

yang tidak memadai.

Bagaimana penerapan suatu jaringan komputer dengan teknologi

wireless yang menghubungkan antar sekolah di kecamatan Tirtomoyo,

sebagai solusi untuk mempercepat pemerataan jaringan pendidikan

nasional.

2

Page 16: 152064582-99980083-Skripsi-Jaringan-Komputer

1.3. BATASAN MASALAH

Untuk mengantisipasi pembahasan yang terlalu melebar maka perlu adanya

pembatasan masalah yang penulis fokuskan pada implementasi jaringan wireless

untuk menghubungkan antar sekolah di kecamatan Tirtomoyo kabupaten

Wonogiri.

1.4. TUJUAN PENELITIAN

Tujuan dari penelitian ini adalah mendukung program Jardiknas dengan

membangun jaringan komputer untuk menghubungkan antar sekolah di

kecamatan Tirtomoyo kabupaten Wonogiri menggunakan teknologi wireless.

1.5. MANFAAT PENELITIAN

Manfaat dari penelitian ini dapat dirasakan dari berbagai segi yang

berbeda :

1.5.1. Bagi Penulis

Penulis dapat mengetahui lebih dalam tentang jaringan komputer

dengan teknologi wireless, bagaimana menganalisa infrastruktur

yang harus dibangun, merancang jaringan dan dapat menerapkan

ilmu yang telah didapat di bangku perkuliahan selama menjalankan

penelitian.

1.5.2. Bagi Akademik

Tugas akhir ini dapat dijadikan sumber acuan dalam melakukan

penelitian dengan tema yang hampir sama.

1.5.3. Bagi Dinas Pendidikan Kabupaten Wonogiri

Akan membantu mempercepat program Jardiknas dan pengelolaan

layanan pendidikan di wilayah kabupaten Wonogiri, khususnya

wilayah kecamatan Tirtomoyo.

3

Page 17: 152064582-99980083-Skripsi-Jaringan-Komputer

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Pengertian Jaringan Komputer

Jaringan komputer adalah sebuah sistem yang terdiri atas dua atau lebih

komputer dan perangkat jaringan lainnya yang bekerja bersama-sama untuk

mencapai suatu tujuan yang sama. Tujuan dari jaringan komputer adalah membagi

sumber daya, komunikasi dan akses informasi [1]. Jaringan komputer dapat pula

diartikan sebagai kumpulan sejumlah terminal komunikasi yang berada di

berbagai lokasi yang terdiri dari lebih satu komputer yang saling berhubungan [2].

2.2. Klasifikasi Jaringan Komputer

Klasifikasi jaringan komputer yang dikelompokkan berdasarkan keluasan

area dan jumlah komputer yang digunakan terdiri dari Local Area Network

(LAN), Medium Area Network (MAN) dan Wide Area Network (WAN) [3].

2.2.1. Local Area Network (LAN)

Local Area Network (LAN) adalah sejumlah komputer yang saling

dihubungkan bersama di dalam satu area tertentu yang tidak begitu luas,

seperti di dalam satu kantor atau gedung. Secara garis besar terdapat dua tipe

jaringan atau LAN, yaitu jaringan peer to peer dan jaringan client server. Pada

jaringan peer to peer, setiap komputer yang terhubung ke jaringan dapat

bertindak baik sebagai workstation maupun server. Sedangkan pada jaringan

client server hanya satu komputer yang bertugas sebagai server dan komputer

lain berperan sebagai workstation [4].

2.2.2. Medium Area Network (MAN)

Medium Area Network (MAN) dapat diartikan sebagai arsitektur

jaringan yang di dalamnya terdapat dua atau lebih jaringan LAN yang

dihubungkan menjadi sebuah jaringan lokal. Pada jaringan jenis MAN

4

Page 18: 152064582-99980083-Skripsi-Jaringan-Komputer

komputer yang berada antar lantai dalam sebuah gedung, antar gedung

maupun antar kota dapat saling terhubung [5].

2.2.3. Wide Area Network (WAN)

Wide Area Network (WAN) merupakan arsitektur jaringan yang

memiliki cakupan paling luas, jangkauannya mencakup daerah geografis yang

luas, seringkali mencakup sebuah negara bahkan benua. WAN terdiri dari

kumpulan mesin-mesin yang bertujuan untuk menjalankan program-program

(aplikasi) pemakai [3]. Media transmisi yang digunakan dalam jaringan

komputer dapat menggunakan kabel untuk LAN maupun MAN yang jaraknya

masih berdekatan, sarana telepon, jalur satelit, dan menggunakan teknologi

wireless yang jaraknya berjauhan dan tidak memungkinkan menggunakan

kabel [5].

2.3. Topologi Jaringan Komputer

Topologi jaringan komputer adalah suatu cara menghubungkan komputer

yang satu dengan komputer lainnya sehingga membentuk jaringan. Topologi

jaringan yang biasa digunakan adalah bus, ring, dan star. Jenis topologi yang

dipilih akan mempengaruhi kecepatan komunikasi. Oleh karena itu perlu

dicermati kelebihan dan kekurangan masing-masing topologi berdasarkan

karakteristiknya [3].

2.3.1. Topologi Bus

Topologi bus merupakan segmen backbone tunggal melalui kabel lurus

panjang, dimana semua host dikoneksikan langsung. Topologi bus

menggunakan metode unicast, multicast dan broadcast. Unicast adalah

komunikasi antara satu pengirim dengan satu penerima dalam jaringan.

Multicast adalah komunikasi antara satu pengirim dengan banyak penerima

dalam jaringan. Sedangkan pada Broadcast, setiap titik akan menerima dan

menyimpan frame yang disalurkan.

Kelebihan jaringan topologi bus adalah harganya lebih murah, karena

harga kabel yang digunakan lebih murah dan tidak dibutuhkan konsentrator.

Kelemahan jaringan topologi bus adalah apabila terjadi kabel putus, semua

5

Page 19: 152064582-99980083-Skripsi-Jaringan-Komputer

komputer tidak dapat digunakan, serta tidak ada manajemen komunikasi data

bila terjadi tabrakan data [3].

Gambar 2.1. Topologi Bus

2.3.2. Topologi Ring

Topologi ring menghubungkan komputer satu ke komputer

selanjutnya, dengan komputer terakhir terhubung ke komputer yang pertama.

Pada topologi ring setiap komputer terhubung ke komputer selanjutnya dalam

ring, dan setiap komputer mengirim pesan yang diterima dari komputer

sebelumnya [6].

Gambar 2.2. Topologi Ring

Kelebihan jaringan topologi ring adalah tidak ada komputer yang

memonopoli jaringan, karena setiap komputer mempunyai hak akses yang

sama terhadap jaringan. Kelebihan yang lain adalah data mengalir dalam satu

arah sehingga terjadinya collision dapat dihindarkan. Kelemahan topologi ring

6

Page 20: 152064582-99980083-Skripsi-Jaringan-Komputer

adalah apabila ada satu komputer dalam ring yang gagal berfungsi, maka akan

mempengaruhi keseluruhan jaringan. Pada topologi ini sulit untuk mengatasi

kerusakan dalam jaringan dan ketika menambah atau mengurangi komputer

akan mengganggu jaringan. Kelemahan yang lain dalam topologi ring adalah

sulit untuk melakukan konfigurasi ulang [6].

2.3.3. Topologi Star

Topologi star menghubungkan semua kabel dari komputer-komputer

ke lokasi pusat (central location), dimana semuanya terhubung ke suatu alat

yang dinamakan hub. Topologi ini merupakan susunan yang menggunakan

lebih banyak kabel daripada bus dan ring karena semua komputer dan

perangkat terhubung ke central point. Jadi bila ada salah satu komputer atau

perangkat yang mengalami kerusakan maka tidak akan mempengaruhi

komputer lain dalam jaringan [6].

Gambar 2.3. Topologi Star

Kelebihan dari topologi star adalah sanggup memuat banyak

workstation dalam satu jaringan LAN, tabrakan data sangat jarang terjadi

sehingga transfer data akan lebih cepat. Kelemahan dari topologi star adalah

lebih boros kabel serta memerlukan penanganan khusus dan kontrol terpusat

(hub) [5].

7

Page 21: 152064582-99980083-Skripsi-Jaringan-Komputer

2.4. Protokol Jaringan Komputer

Protokol merupakan sekumpulan aturan yang mendefinisikan beberapa

fungsi yang ada dalam sebuah jaringan komputer seperti pengiriman pesan, data,

informasi dan fungsi lain yang harus dipenuhi oleh sisi pengirim (transmitter) dan

penerima (receiver) agar komunikasi dapat berlangsung dengan benar. Protokol

juga berfungsi untuk memungkinkan dua atau lebih komputer dapat

berkomunikasi dengan bahasa yang sama [2].

2.4.1. OSI Layer

Kompleknya tugas-tugas yang harus disediakan dan dilakukan oleh

suatu jaringan komputer, maka tidak cukup dengan hanya satu standard

protokol saja. Tugas yang komplek tersebut harus dibagi menjadi bagian-

bagian yang lebih dapat diatur dan diorganisasikan sebagai suatu arsitektur

komunikasi. Menanggapi hal tersebut International Standard Organization

(ISO) pada tahun 1977 membentuk suatu komite untuk mengembangkan suatu

arsitektur jaringan. Hasil dari komite tersebut adalah model referensi OSI

(Open Systems Interconnection) [7].

Lapisan protokol dalam jaringan komputer atau lebih dikenal dengan OSI

layer dibagi atas tujuh lapisan. Urutan lapisan dari yang paling bawah ke yang

paling tinggi adalah physical layer, link layer, network layer, transport layer,

session layer, presentation layer dan application layer. Dari ketujuh lapisan

tersebut hanya physical layer yang merupakan perangkat keras selebihnya

merupakan perangkat lunak. Physical layer merupakan media penghubung untuk

mengirimkan informasi digital dari satu komputer ke komputer lainnya yang

secara fisik dapat kita lihat [8].

Lapisan OSI layer masing-masing memiliki tugas yang berbeda satu

sama lain. Fungsi dan karakteristik OSI layer mulai dari lapisan yang paling

bawah hingga lapisan paling tinggi dapat dilihat dalam Tabel 2.1 [9].

8

Page 22: 152064582-99980083-Skripsi-Jaringan-Komputer

Tabel 2.1. Fungsi dan karakteristik OSI Layer

LAYER NAMA FUNGSI

7 Application - Menetapkan interface proses user untuk

transfer data dan komunikasi dalam jaringan

- Memberikan layanan standarisasi seperti

virtual terminal, transfer file, email dan akses

suatu komputer atau layanan.

6 Presentation - Menangani perbedaan format data diantara

sistem-sistem yang tidak sama.

- Menetapkan arsitektur independen format

transfer data.

- Menyelenggarakan encode dan decode data,

encrypt dan decrypt data, compress dan

decompress data.

5 Session - Mengelola sesi dan dialog user.

- Mengontrol pembentukan dan terminasi link

logis antar user.

- Melaporkan error layer lebih tinggi.

4 Transport - Mengelola penyampaian pesan end to end

dalam jaringan.

- Menyelanggarakan penyampaian paket yang

reliabel dengan memberikan mekanisme

recovery error dan flow conrol.

- Menyelenggarakan penyampaian paket

connectionless oriented

3 Network - Menetapkan bagaimana data ditransfer

diantara device.

- Meroutekan paket mengikuti address untuk

device.

- Menyajikan mekanisme flow control dan

congestion control untuk mencegah

penyusutan resource jaringan.

2 Link - Menetapkan prosedur untuk operasi link

komunikasi

- Menyusun frame untuk paket.

- Mendeteksi dan mengoreksi error transmisi

paket.

1 Physical - Memberikan pelayanan fisik dalam

pengiriman data melalui device jaringan.

- Memberikan interface diantara media dan

device jaringan.

- Menetapkan karakteristik optik, elektris dan

mekanis.

- Melakukan komunikasi peer to peer.

9

Page 23: 152064582-99980083-Skripsi-Jaringan-Komputer

2.4.2. TCP / IP

Selain referensi model arsitektur protokol OSI, terdapat model

arsitektur protokol yang umum digunakan yaitu TCP / IP (Transfer Control

Protokol / Internet Protocol). Arsitektur TCP / IP lebih sederhana daripada

tumpukan protokol OSI, yaitu berjumlah 5 lapisan protokol. Terdapat

beberapa lapisan pada model OSI yang dijadikan satu pada arsitektur TCP /

IP. Fungsi dan karakteristik TCP / IP dapat dilihat dalam Tabel 2.2 [7].

Tabel 2.2. Fungsi dan Karakteristik Lapisan TCP / IP

NAMA FUNGSI

Application - Menyediakan komunikasi antar proses atau aplikasi

pada host yang berjauhan namun terhubung pada

jaringan.

Transport

(End-to-End)

- Menyediakan layanan transfer end to end. Lapisan

ini juga termasuk mekanisme untuk menjamin

kehandalan transmisi datanya. Layanan ini tentu

saja akan menyembunyikan segala hal yang terlalu

detail untuk lapisan di atasnya.

Internetwork - Fokus pada pemilihan jalur (routing) data dari host

sumber ke host tujuan yang melewati satu atau lebih

jaringan yang berbeda dengan menggunakan router.

Network Access/

Data link

- Mendefinisikan antarmuka logika antara sistem dan

jaringan.

Physical - Mendefinisikan karakteristik dari media transmisi,

pensinyalan dan skema pengkodean sinyal

2.4.2.1. Keunggulan TCP / IP

TCP / IP memiliki beberapa keunggulan diantaranya adalah :

open protokol standar independen terhadap perangkat keras

komputer, sistem operasi dan lain-lain; ideal untuk menyatukan

mesin-mesin dengan perangkat keras dan lunak yang berbeda

walaupun tidak terhubung internet; tidak tergantung pada perangkat

keras jaringan tertentu, sehingga cocok untuk berbagai macam

jaringan; cara pengalamatan bersama memungkinkan device TCP /

IP mengidentifikasi secara unik device yang lain di seluruh jaringan

walaupun merupakan jaringan global (dunia); protokol level tinggi

10

Page 24: 152064582-99980083-Skripsi-Jaringan-Komputer

yang distandarkan untuk konsistensi, sehingga menyediakan servis

user yang luas.

2.4.2.2. Pengalamatan TCP / IP

Pengalamatan pada IP dibagi menjadi IP Privat dan IP

Public. IP Privat digunakan dalam jaringan lokal saja, IP Privat

dibagi dalam tiga kelas antara lain :

Kelas A

10 1-255 1-255 1-255

Kelas B

172 16-31 1-255 1-255

Kelas C

192 168 1-255 1-255

IP Public adalah IP yang penggunaanya harus diregistrasikan

dahulu, dengan IP Public komputer dapat dikenali di internet.

Alamat IP terbagi ke dalam lima kelas yakni :

Kelas A

1-126 1-255 1-255 1-255

Kelas B

128-191 1-255 1-255 1-255

Kelas C

192-223 1-255 1-255 1-255

Kelas D

224-239 1-255 1-255 1-255

Kelas E

240-255 1-255 1-255 1-255

Sebuah alamat IP terdiri dari dua bagian yaitu : Network ID

dan Host ID. Network ID adalah host yang tersambung dalam satu

jaringan fisik atau dapat pula dikatakan sebagai identitas alamat dari

sebuah jalur. Semua alat yang terhubung pada jalur fisik yang sama

harus memiliki network ID yang sama. Host ID merupakan identitas

11

Page 25: 152064582-99980083-Skripsi-Jaringan-Komputer

bagi host. Dengan host ID bisa mengetahui bahwa IP tersebut

merupakan bagian dari network mana dan kelas berapa.

2.5. Jaringan Wireless

Jaringan wireless adalah jaringan komputer yang menggunakan frekuensi

radio sebagai media transmisi data. Jaringan wireless sering juga disebut jaringan

nirkabel (jaringan tanpa kabel). Wireless merupakan teknologi yang bertujuan

untuk menggantikan kabel yang menghubungkan terminal komputer dengan

jaringan, sehingga komputer dapat berpindah dengan bebas dan tetap dapat

berkomunikasi dalam jaringan dengan kecepatan transmisi yang memadai [10].

Proses komunikasi tanpa kabel ini dimulai dengan bermunculannya

peralatan berbasis gelombang radio, seperti walkie talkie, remote control, ponsel,

dan peralatan radio lainnya, serta adanya kebutuhan untuk menjadikan komputer

sebagai barang yang mudah dibawa (mobile). Hal-hal tersebut akhirnya

mendorong pengembangan teknologi wireless untuk jaringan komputer.

Teknologi jaringan wireless memungkinkan untuk berkomunikasi, mengakses

aplikasi dan informasi tanpa menggunakan kabel. Teknologi wireless

menyediakan kebebasan mobile dan kemampuan untuk melakukan komunikasi

data antar bagian bangunan yang berbeda, antar kota, atau hampir di seluruh

tempat dunia [11].

2.6. Klasifikasi Jaringan Wireless

Klasifikasi jaringan wireless dibagi atas empat jenis, yaitu Wireless

Personal Area Network (WPAN), Wireless Local Area Network (WLAN),

Wireless Metropolitan Area Network (WMAN) dan Wireless Wide Area Network

(WWAN). Hal yang membedakan jenis jaringan adalah jangkauan area atau lokasi

jaringan tersebut [12].

2.6.1. Wireless Personal Area Network (WPAN)

Wireless Personal Area Network (WPAN) mewakili teknologi

personal area network wireless seperti Bluetooth (IEEE 802.15) dan Infrared

(IR). Jaringan ini mengizinkan hubungan peralatan personal dalam suatu area

12

Page 26: 152064582-99980083-Skripsi-Jaringan-Komputer

berkisar 30 feet (1 feet = 12 inch). Infrared membutuhkan hubungan langsung

dan jangkauan yang lebih pendek dibandingkan bluetooth.

2.6.2. Wireless Local Area Network (WLAN)

Wireless Local Area Network (WLAN) adalah suatu sistem

komunikasi data fleksibel yang dapat menggunakan teknologi inframerah atau

frekuensi radio (RF) untuk mentransmisikan dan menerima informasi dengan

perantaraan gelombang radio. Biasanya WLAN terdiri atas sebuah access

point dan wireless LAN adapter yang diinstall pada personal komputer atau

notebook [13].

2.6.3. Wireless Metropolitan Area Network (WMAN)

Teknologi Wireless Metropolitan Area Network (WMAN)

mengizinkan koneksi dari berbagai jaringan dalam suatu area metropolitan

seperti bangunan-bangunan yang berbeda dalam suatu kota.

2.6.4. Wireless Wide Area Network (WWAN)

Wireless Wide Area Network (WWAN) meliputi teknologi dengan

daerah jangkauan yang luas seperti selular 2G, Cellular Digital Packet Data

(CDPD), Global System for Mobile Communications (GSM), dan mobitex.

2.7. Protokol IEEE 802.xx

Jaringan wireless semakin berkembang dan memiliki perkembangan

teknologi yang semakin maju. Beberapa vendor telah menyediakan perangkat

jaringan fisik yang semakin beragam dengan tujuan melakukan interkoneksi antar

node-node untuk saling bertukar data maupun resource. Protokol yang dikenal

dalam Wireless Local Area Network (WLAN) adalah protokol IEEE 802.xx [14].

IEEE 802.xx dengan angka awal 802 merupakan sub-komite yang bekerja untuk

melakukan standarisasi jaringan baik lokal maupun metropolitan. Komite ini

bertemu pada bulan Februari 1980, sehingga komite ini memeberikan nama

proyek ini sebagai nama standar yang mereka bentuk. Angka 80 berasal dari

angka tahun sedangkan 2 berasal dari angka pada bulan kedua yaitu Februari.

Standar kategori IEEE 802 yang terus berkembang terlihat dalam Tabel 2.3.

13

Page 27: 152064582-99980083-Skripsi-Jaringan-Komputer

Tabel 2.3. Standar Kategori IEEE 802

STANDAR TOPIK

802.1 LAN/MAN Management dan Media Acces Control Bridges

Standar ini salah satunya menghasilkan algoritma spanning tree

untuk bridge jaringan yang berfungsi menghindari loop bridge

pada jaringan multibridge

802.2 Logical Link Control (LLC)

Standar ini menentukan operasi sublayer LLC dari layer data

link model OSI. Sublayer LLC menyediakan interface antara

sublayer MAC dan layer network. Standar 802.2 digunakan pada

spesifikasi ethernet 802.3

802.3 CSMA/CD

Standar ini digunakan pada jaringan dengan topologi bus

802.4 Token Bus

802.5 Token Ring

802.6 Distributed Queue Dual bus (DQDB) Metropolitan Area

Network (MAN)

802.7 Broadband Local Area Network

802.8 Fiber Optic LAN dan MAN

802.9 Integrated Service LAN interface

802.10 LAN/MAN security

802.11 Wireless LAN

802.12 Demand Priority Access Method

802.15 Wireless PAN (Personal Area Network)

802.16 Broadband Wireless Access

2.8. Standar WLAN 802.11

Pada tahun 1997 sebuah lembaga independen bernama Institute of

Electrical and Electronic Engineers (IEEE) membuat standar WLAN pertama

yang diberi kode 802.11. Peralatan yang sesuai standar 802.11 dapat bekerja pada

frekuensi 2,4 GHz dan kecepatan transfer data (throughput) teoritis maksimal

2 Mbps. Standar 802.11 merupakan layer fisik yang menggunakan Frequency

Hopping Spread Spectrum (FHSS) dan Direct Sequence Spread Spectrum

(DSSS), sehingga memungkinkan untuk melakukan tune access point FHSS

menjadi 15 pola hopping yang berlainan serta tidak menimbulkan interferensi satu

dengan yang lain. Hal ini akan menjadikan 15 FHSS access point tersebut dapat

beroperasi dengan efektif pada area yang sama. FHSS digunakan untuk

14

Page 28: 152064582-99980083-Skripsi-Jaringan-Komputer

menangani masalah jaringan wireless outdoor dan point to point system karena

lebih tahan terhadap interferensi yang biasa terjadi pada lingkungan outdoor [14].

2.8.1. Standar 802.11a

Institute of Electrical and Electronic Engineers (IEEE) pada akhir

tahun 1999 membuat spesifikasi 802.11a yang menggunakan teknik berbeda.

Frekuensi yang digunakan 5 Ghz, dan mendukung kecepatan transfer data

teoritis maksimal sampai 54 Mbps. Keuntungan dari standar 802.11a adalah

kapasitas cakupan mencapai 12 channel yang terpisah secara non overlapping,

sehingga sangat mendukung aplikasi yang membutuhkan performa tinggi

seperti streaming video. Kekurangan dari standar ini adalah terbatasnya

cakupan range pancarnya yang disebabkan penggunaan pita frekuensi 5 GHz,

cakupannya tidak lebih dari 50 meter, sehingga standar 802.11a memerlukan

access point lebih banyak [14].

2.8.2. Standar 802.11b

Pada bulan Juli 1999 IEEE kembali mengeluarkan spesifikasi baru

bernama 802.11b. Kecepatan transfer data teoritis maksimal yang dapat

dicapai adalah 11 Mbps. Peralatan yang menggunakan standar 802.11b juga

bekerja pada frekuensi 2,4 Ghz. Keuntungan dari standar 802.11b adalah

mempunyai range lebih panjang dari 802.11a, cakupannya mencapai 100

meter, sehingga sangat efektif digunakan untuk mengembangkan LAN secara

wireless. Salah satu kekurangan peralatan wireless yang bekerja pada

frekuensi ini adalah kemungkinan terjadinya interferensi dengan cordless

phone, microwave oven, atau peralatan lain yang menggunakan gelombang

radio pada frekuensi sama [14].

2.8.3. Standar 802.11g

Tahun 2002 IEEE membuat spesifikasi baru yang dapat

menggabungkan kelebihan 802.11b dan 802.11a. Spesifikasi yang diberi kode

802.11g ini bekerja pada frekuensi 2,4 Ghz dengan kecepatan transfer data

teoritis maksimal 54 Mbps. Keunggulan dari 802.11g adalah kompatibel

dengan 802.11b, sehingga dapat saling dipertukarkan. Kekurangannya adalah

adanya interferensi RF secara potensial dan keterbatasan dari tiga channel

15

Page 29: 152064582-99980083-Skripsi-Jaringan-Komputer

yang tidak saling overlap pada standar 802.11g karena masih menggunakan

frekuensi 2,4 GHz yang sarat dengan interferensi [14].

2.9. Topologi Jaringan Wireless

Standar IEEE 802.11 mendukung tiga topologi dasar untuk WLAN yaitu

Independent Basic Service Set (IBSS), Basic Service Set (BSS), dan Extended

Service Set (ESS) [15].

2.9.1. Independent Basic Service Set (IBSS)

Independent Basic Service Set (IBSS) juga dikenal sebagai konfigurasi

independent atau ad hoc. Topologi IBSS mirip jaringan peer to peer dimana

tidak ada satu node yang berfungsi sebagai server. Dalam topologi IBSS

sejumlah node wireless akan berkomunikasi secara langsung satu dengan

lainnya secara peer to peer [15]. Ad hoc merupakan mode jaringan WLAN

yang sangat sederhana, karena tidak memerlukan access point untuk host

dapat saling berinteraksi, setiap host cukup memiliki transmitter dan receiver

wireless untuk berkomunikasi secara langsung satu sama lain seperti tampak

pada Gambar 2.4. Kekurangan dari topologi ini adalah komputer tidak bisa

berkomunikasi dengan komputer pada jaringan yang menggunakan kabel,

selain itu, daerah jangkauan pada mode ini terbatas pada jarak antara kedua

komputer tersebut [16].

Gambar 2.4. Topologi Independent Basic Service Set

16

Page 30: 152064582-99980083-Skripsi-Jaringan-Komputer

2.9.2. Basic Service Set (BSS)

Topologi Basic Service Set (BSS) disebut juga topologi jaringan

infrastruktur. Basic service set setidaknya terdiri dari satu access point (AP)

yang bertindak sebagai base station. AP berfungsi untuk sinkronisasi dan

koordinasi, melakukan forwarding serta broadcasting paket data.

Gambar 2.5. Topologi Basic Service Set

2.9.3. Extended Service Set (ESS)

Topologi Extended Service Set (ESS) merupakan penggunaan

beberapa access point untuk memenuhi range area yang lebih luas. Metode

ini terdiri dari dua atau lebih Basic Service Set (BSS) yang terhubung dalam

satu jaringan kabel. ESS memungkinkan melakukan forwarding dari sebuah

sel radio ke sel yang lain melalui jaringan kabel. Kombinasi access point

dengan jaringan kabel tersebut akan membentuk Distribution System (DS).

Gambar 2.6. Topologi Extended Service Set

17

Page 31: 152064582-99980083-Skripsi-Jaringan-Komputer

2.10. Komponen-Komponen Jaringan Wireless

Komponen dalam jaringan wireless yang berupa fisik dan dapat dilihat

terdapat dalam layer fisik, layer data link, dan layer network. Komponen yang

terdapat dalam layer fisik adalah Access Point (AP), wireless LAN Interface, dan

antena external (optional). Peralatan yang terdapat pada layer data link adalah

bridge dan switch sedangkan pada layer network terdapat peralatan router.

2.10.1. Access Point (AP)

Access Point (AP) merupakan perangkat yang menjadi sentral

koneksi dari pengguna (user) ke Internet Service Provider (ISP), atau dari

kantor cabang ke kantor pusat jika jaringannya adalah milik sebuah

perusahaan. Fungsi dari AP adalah mengirim dan menerima data,

sebagai buffer data antara WLAN dengan wired LAN, mengkonversi sinyal

frekuensi radio (RF) menjadi sinyal digital yang akan disalukan melalui

kabel atau disalurkan ke perangkat WLAN yang lain dengan dikonversi

ulang menjadi sinyal frekuensi radio. Satu AP dapat melayani sejumlah user

sampai 30 user, dengan semakin banyaknya user yang terhubung ke AP

maka kecepatan yang diperoleh tiap user juga akan semakin berkurang [17].

Gambar 2.7. Access Point

2.10.2. Wireless LAN Interface

Wireless LAN Interface merupakan peralatan yang dipasang di

Mobile / Desktop PC, peralatan yang dikembangkan secara massal adalah

dalam bentuk PCMCIA (Personal Computer Memory Card International

18

Page 32: 152064582-99980083-Skripsi-Jaringan-Komputer

Association) card, PCI card maupun melalui port USB (Universal Serial

Bus). Vendor wireless LAN pada umumnya merancang WLAN card

tersebut untuk aplikasi dalam ruangan (indoor), tetapi ada beberapa tipe dan

jenis wireless LAN card yang dapat digunakan untuk keperluan komunikasi

jarak jauh, biasanya card jenis ini dirancang untuk disambungkan ke antena

luar (eksternal) dengan menggunakan adapter yang biasa disebut dengan

pigtail [17].

Pigtail PCI Wireless LAN card.

PCMCIA

USB Wireless LAN

Gambar 2.8. Pigtail dan wireless LAN Card

2.10.3. Antena

Antena merupakan media yang sangat vital dalam memaksimalkan

coverage radio frequency. Antena mempunyai fungsi utama untuk

memperluas cakupan area dan frekuensi radio dalam range 802.11 WLAN.

Beberapa NIC radio dan access point mempunyai antena yang menyatu dan

terintegrasi, tetapi ada beberapa peralatan WLAN mempunyai antena yang

dapat dilepas dan dapat diganti-ganti. Terdapat beberapa tipe antena dalam

jaringan wireless yaitu omnidirectional, directional yagi, dan parabolic.

Tipe antena akan menentukan pola radiasi gelombang.

19

Page 33: 152064582-99980083-Skripsi-Jaringan-Komputer

2.10.3.1. Antena Omnidirectional

Tipe antena omnidirectional akan merambatkan sinyal RF

ke segala arah dalam bidang horizontal, tetapi jarak daya pancarnya

terbatas. Omnidirectional mempunyai range gain hingga 17 dBi, dan

memiliki coverage yang luas sehingga dapat terjadi overlapping sel

dengan beberapa access point. Penggunaan gain yang tinggi akan

menambah range coverage area, hal ini akan mengurangi jumlah

access point dalam sebuah kawasan.

Gambar 2.9. Antena Omnidirectional

2.10.3.2. Antena Directional Yagi

Antena directional disebut juga antena yagi. Antena yagi

hanya mentransmisikan serta menerima energi sinyal RF dalam satu

arah. Antena yagi merupakan antena unidirectional dengan gain

yang cukup tinggi antara 12 hingga 20 dBi.

Gambar 2.10. Antena Directional Yagi

20

Page 34: 152064582-99980083-Skripsi-Jaringan-Komputer

2.10.3.3. Antena Parabolic

Antena parabolic disebut juga antena grid directional.

Antena parabolic memiliki gain paling tinggi yaitu 24 dBi, namun

coverage area menyamping sangat terbatas. Berdasarkan sifatnya

antena ini sangat baik digunakan untuk link point to point antar

lokasi yang berjauhan.

Gambar 2.11. Antena Grid Directional

2.10.4. Bridge

Bridge merupakan peralatan jaringan yang beroperasi pada layer

data link. Bridge berfungsi untuk membagi jaringan tunggal ke dalam dua

segmen jaringan, tetapi jika dilihat dari layer di atasnya keduanya masih

tetap dalam satu jaringan, penggunaan bridge bertujuan untuk menjaga lalu

lintas station agar tetap pada satu sisi bridge dan tidak langsung

berhubungan dengan sisi yang lain.

Gambar 2.12. Bridge

21

Page 35: 152064582-99980083-Skripsi-Jaringan-Komputer

2.10.5. Switch / HUB

Switch / HUB merupakan peralatan dalam jaringan yang berfungsi

menghubungkan setiap node yang akan terhubung dalam jaringan. Pada

dasarnya switch memiliki fungsi sama seperti HUB, perbedaannya adalah

HUB memiliki satu collision control untuk semua port, sedangkan switch

memiliki collision control sesuai dengan jumlah port.

Gambar 2.13. Switch / HUB

2.10.6. Router

Router merupakan peralatan yang berfungsi melakukan koneksi

beberapa jaringan, sehingga membentuk internetwork yang sangat besar.

Router memberikan pilihan jalur paket terbaik yang akan dikirim ke tujuan

melalui jaringan. Router mempunyai fungsi kompleks, router dapat

melakukan koneksi baik ke segmen terkecil jaringan atau ke koneksi

jaringan yang lebih besar seperti WAN atau internet.

Gambar 2.14. Router

22

Page 36: 152064582-99980083-Skripsi-Jaringan-Komputer

2.11. Media Transmisi Jaringan Wireless

Media transmisi secara umum dikategorikan dalam dua kelompok yaitu

saluran fisik dan non-fisik. Saluran fisik yaitu saluran yang mempunyai bentuk

serta ukuran fisik seperti kabel dan serat optik, sedangkan saluran non-fisik yaitu

saluran yang tidak berbentuk dan hanya tersedia di alam. Media transmisi yang

digunakan dalam jaringan wireless termasuk dalam saluran non-fisik yaitu udara.

Pada jaringan wireless, medium udara dibutuhkan untuk mendukung perambatan

gelombang radio dan cahaya dari satu titik ke titik yang lain.

Udara dapat berfungsi sebagai medium perambatan sinyal komunikasi

wireless yang merupakan inti dari jaringan wireless. Udara merupakan saluran

yang memungkinkan terjadinya aliran komunikasi antara perangkat komputer dan

infrastruktur wireless Kualitas transmisi tergantung pada kuat atau lemahnya

sinyal di udara maupun jarak sinyal sendiri. Hambatan yang mengganggu

perambatan sinyal komunikai wireless antara lain hujan, salju, kabut, asap, pohon

dan gedung yang tinggi. Hambatan tersebut akan memengaruhi perambatan dan

performa jaringan wireless. Jenis-jenis hambatan dapat dilihat pada Tabel 2.4

[18].

Tabel 2.4. Jenis-jenis Material yang Mempengaruhi Sinyal

Nama Bahan Hambatan Contoh

Kayu Kecil Ruangan dengan partisi kayu atau

triplek

Bahan-bahan sintetis Kecil Partisi dengan bahan plastik

Asbes Kecil Langit-langit

Air Sedang Aquarium

Tembok bata Sedang Dinding

Keramik Tinggi Lantai keramik, tembok yang dilapisi

keramik

Bahan yang memantul Sangat tinggi Cermin logam

Plat besi Sangat tinggi Filling cabinet, meja, lift

23

Page 37: 152064582-99980083-Skripsi-Jaringan-Komputer

2.12. Radio Frequency (RF)

Sinyal Radio Frequency (RF) merupakan gelombang elektromagnetik

yang digunakan oleh sistem komunikasi untuk mengirim informasi melalui udara

dari satu titik ke titik lain. Sinyal RF juga merupakan sarana umum untuk

mengirim data melalui jaringan wireless. Sinyal RF merambat melalui antena

pemancar pengirim dan penerima. Sinyal yang dipasok pada antena memiliki

amplitudo, frekuensi, dan interval. Amplitudo mengindikasikan kekuatan sinyal.

Ukuran untuk amplitudo biasanya berupa energi. Energi dalam konteks sinyal

elektromagnetik, menggambarkan jumlah energi yang diperlukan untuk

mendorong sinyal pada jarak tertentu. Saat energi meningkat, jaraknya pun juga

bertambah. Hal tersebut seperti yang diilustrasikan pada Gambar 2.15.

Gambar 2.15. Amplitudo, Frekuensi, dan Interval

Saat sinyal radio merambat melalui udara, sinyal tersebut kehilangan

amplitudo. Jika jarak antara pengirim dan penerima bertambah, amplitudo sinyal

menurun secara eksponensial. Pada lingkungan yang terbuka, di mana tidak ada

rintangan, sinyal RF mengalamai apa yang disebut para engineer sebagai free-

space loss yang merupakan bentuk dari pelemahan. Kondisi tersebut

menyebabkan sinyal yang telah dimodulasi melemah secara eksponensial saat

sinyal merambat semakin jauh dari antena. Oleh karena itu, sinyal harus memiliki

cukup energi untuk mencapai jarak di mana tingkat sinyal bisa diterima sesuai

yang dibutuhkan receiver. Kemampuan receiver dalam menerima sinyal

24

Page 38: 152064582-99980083-Skripsi-Jaringan-Komputer

tergantung pada kehadiran sinyal-sinyal RF lain yang berada di dekatnya.

Frekuensi menyatakan beberapa kali sinyal berulang setiap detiknya. Satuan

frekuensi adalah Hertz (Hz) yang merupakan jumlah siklus yang muncul setiap

detik. WLAN 802.11 beroperasi pada frekuensi 2,4 GHz yang berarti mencakup

2.400.000.000 siklus per detik. Interval berkaitan dengan seberapa jauh suatu

sinyal tetap konstan pada titik acuan. Sinyal RF memiliki kelebihan dan

kelemahan yang dapat dilihat pada Tabel 2.5.

Tabel 2.5. Kelebihan dan Kelemahan Sinyal RF

KELEBIHAN KELEMAHAN

Menjangkau jarak yang relatif jauh.

Garis pandangnya mencapai 20 mil.

Dengan jangkauan Mbps, throughput

lebih rendah.

Dapat dioperasikan dalam kondisi

kabur dan berkabut, kecuali hujan

deras yang dapat menyebabkan

kinerjanya menjadi lemah

Sinyal RF mudah terganggu oleh

sistem berbasis RF eksternal lain.

2.12.1. Difraksi Gelombang

Gelombang radio akan terpantul jika gelombang tersebut

bersentuhan dengan penghalang. Hal tersebut biasa disebut dengan difraksi

yaitu pembelokan gelombang pada saat menabrak sebuah objek. Difraksi

akan membebani daya dari gelombang yang terdifraksi akan sangat jauh

lebih kecil dari barisan gelombang asalnya [19].

Gambar 2.16. Difraksi

25

Page 39: 152064582-99980083-Skripsi-Jaringan-Komputer

2.12.2. Interferensi Gelombang

Interferensi muncul saat dua sinyal berada pada stasiun penerima

dalam waktu yang sama, dengan asumsi bahwa mereka memiliki frekuensi

dan interval yang sama. Dalam teknologi wireless, istilah interferensi

biasanya digunakan untuk hal yang lebih luas, untuk gangguan dari sumber

RF seperti dari chanel lain. Interferensi merupakan salah satu kesulitan

utama pada saat membangun jaringan wireless, terutama di lingkungan

perkotaan atau ruangan yang tertutup, seperti, ruang seminar atau konferensi

dimana banyak jaringan akan saling berkompetisi untuk menggunakan

spektrum frekuensi yang ada. Pada saat gelombang dengan amplituda yang

sama tapi berbeda fasa saling bersilangan, gelombang akan saling

menghilangkan dan tidak akan ada sinyal yang di terima. Sering kali,

gelombang akan bergabung satu sama lain membentuk gelombang bersama

yang tidak berarti apa-apa sehingga tidak dapat digunakan untuk

komunikasi. Teknik modulasi dan menggunakan banyak chanel akan

menolong dari masalah interferensi, tapi tidak dapat menghilangkan sama

sekali. Dalam gelombang satu tambah satu belum tentu sama dengan dua,

hasilnya bisa saja menjadi nol. Pada saat saat puncak bertemu dengan

puncak, maka kita akan memperoleh hasil yang maksimum (1 + 1 = 2) yang

disebut interferensi konstruktif, tetapi jika puncak bertemu dengan lembah

maka akan diperoleh penghilangan dari sinyal ((1 + (-)1 = 0) yang disebut

interferensi destruktif [19].

Gambar 2.17. Interferensi Konstruktif dan Destruktif

26

Page 40: 152064582-99980083-Skripsi-Jaringan-Komputer

2.12.3. Line of Sight (LOS)

Line of Sight (LOS) yaitu keadaan dimana antar point harus saling

berhadapan, hal ini bertujuan agar perangkat wireless dapat berkomunikasi

dengan baik [18].

Gambar 2.18. Line of Sight (LOS)

2.12.4. Fresnel Zone

Fresnel Zone merupakan tempat kedudukan titik-titik sinyal tidak

langsung dalam lintasan gelombang radio dimana daerah tersebut dibatasi

oleh gelombang tidak langsung yang lain dengan beda panjang lintasan

kelipatan dari setengah panjang gelombang langsung [19].

Gambar 2.19. Fresnel Zone

27

Page 41: 152064582-99980083-Skripsi-Jaringan-Komputer

2.13. WiFi (Wireless Fidelity)

WiFi adalah singkatan dari Wireless Fidelity. WiFi adalah standar IEEE

802.11x, yaitu teknologi jaringan nirkabel yang mampu menyediakan akses

internet dengan bandwidth mencapai 11 Mbps (untuk standar 802.11b).

Gambar 2.20. Logo WiFi

Hotspot adalah lokasi yang dilengkapi dengan perangkat WiFi sehingga

dapat digunakan oleh user yang berada di lokasi tersebut untuk mengakses

internet dengan menggunakan notebook / PDA yang sudah memiliki card WiFi.

WiFi tidak hanya dapat digunakan untuk mengakses internet, WiFi juga dapat

digunakan untuk membuat jaringan lokal tanpa kabel di perusahaan maupun

instansi (jaringan intranet).

WiFi dapat diakses dengan komputer, laptop, PDA atau hand phone (HP)

yang telah dikonfigurasi dengan WiFi certified Radio. Untuk Laptop yang belum

include WiFi dapat menginstall wireless cards yang berbentuk kartu PCMCIA di

slot yang telah tersedia. Untuk PDA, pemakai dapat menginstall Compact Flash

format WiFi radio di slot yang telah tersedia. Bagi pengguna personal komputer /

PC dapat dengan memasangkan kartu wireless ke slot yang tersedia. Dengan

adanya WiFi, user dapat bekerja dimana saja dan kapan saja sehingga tidak perlu

harus selalu terkurung di ruang kerja untuk menyelesaikan setiap pekerjaan. WiFi

dirancang berdasarkan spesifikasi IEEE 802.11. Terdapat empat variasi dari

802.11 yaitu: 802.11a, 802.11b, 802.11g, dan 802.11n.

28

Page 42: 152064582-99980083-Skripsi-Jaringan-Komputer

Tabel 2.6. Spesifikasi 802.11

SPESIFIKASI KECEPATAN FREKUENSI SESUAI SPESIFIKASI

802.11b 11 Mb/s 2.4 GHz b

802.11a 54 Mb/s 5 GHz a

802.11g 54 Mb/s 2.4 GHz b , g

802.11n 100 Mb/s 2.4 GHz b, g, n

WiFi berdasarkan dalam IEEE 802.11b/g beroperasi pada 2.400 MHz

sampai 2.483,50 MHz. Dengan demikian mengijinkan 11 chanel untuk beroperasi

(masing-masing 5 MHz), Adapun rinciannya adalah sebagai berikut: Channel 1 -

2,412 MHz; Channel 2 - 2,417 MHz; Channel 3 - 2,422 MHz; Channel 4 - 2,427

MHz; Channel 5 - 2,432 MHz; Channel 6 - 2,437 MHz; Channel 7 - 2,442 MHz;

Channel 8 - 2,447 MHz; Channel 9 - 2,452 MHz; Channel 10 - 2,457 MHz;

Channel 11 - 2,462 MHz.

29

Page 43: 152064582-99980083-Skripsi-Jaringan-Komputer

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1. Obyek Penelitian

Penelitian mengenai jaringan komputer antar sekolah di kecamatan

Tirtomoyo kabupaten Wonogiri dengan menggunakan teknologi wireless

dilaksanakan pada bulan Januari sampai Juli 2009 di 4 (empat) Sekolah Lanjutan

Tingkat Pertama (SLTP) yang meliputi SMP Negeri 1 Tirtomoyo, SMP Negeri 2

Tirtomoyo, SMP Kanisius Tirtomoyo, SMP Sultan Agung Tirtomoyo dan 3 (tiga)

Sekolah Lanjutan Atas (SLTA) yang meliputi SMK Sultan Agung Tirtomoyo,

SMK Muhamadiyah 6 Tirtomoyo, SMA Kanisius Harapan Tirtomoyo.

3.2. Jenis dan Sumber Data

Penulis menggunakan metode pengumpulan data dari jenis data dengan

cara sebagai berikut :

3.2.1. Data Primer

Data primer yaitu data yang diperoleh secara langsung dapat

dilakukan melalui wawancara secara langsung dengan bagian yang

terkait. Data primer dapat berupa data hasil penelitian langsung yaitu

dalam implementasi jaringan yang penulis lakukan.

3.2.2. Data Sekunder

Data sekunder yaitu data yang diperoleh secara tidak langsung

yang dapat berupa catatan-catatan, laporan-laporan tertulis, dokumen-

dokumen dan makalah-makalah serta daftar pustaka. Data sekunder dapat

berupa pengertian tentang jaringan komputer dan hal-hal yang

berhubungan dengan jaringan komputer.

30

Page 44: 152064582-99980083-Skripsi-Jaringan-Komputer

3.3. Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data yang digunakan penulis dalam penulisan tugas

akhir ini adalah sebagai berikut :

3.3.1. Studi Literatur

Penulis banyak mengambil bahan sebagai laporan tugas akhir

melalui buku disamping pengembangan dan analisa dari penulis

sendiri.

3.3.2. Studi Interview

Penulis melakukan wawancara dan konsultasi dengan dosen

pembimbing maupun dengan team dari Forum Komunitas Tirtomoyo

Online (FKTO) sebagai pendukung pembuatan laporan tugas akhir.

3.3.3. Studi Lapangan

Penulis melakukan implementasi jaringan dengan teknologi

wireless secara langsung di 4 (empat) Sekolah Lanjutan Tingkat

Pertama (SLTP) dan 3 (tiga) Sekolah Lanjutan Atas (SLTA) di

kecamatan Tirtomoyo, kabupaten Wonogiri, Jawa Tengah.

3.4 . Materi Penelitian

Materi yang digunakan dalam penelitian ini adalah pemanfaatan teknologi

wireless untuk menghubungkan jaringan komputer antar sekolah di kecamatan

Tirtomoyo kabupaten Wonogiri. Objek dari penelitian ini meliputi 4 (empat)

Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama (SLTP) dan 3 (tiga) Sekolah Lanjutan Atas

(SLTA) di kecamatan Tirtomoyo, dengan titik sentral koneksi di kantor

kecamatan Tirtomoyo.

Peralatan yang digunakan dalam tahap survey adalah GPS (Global

Positioning System) untuk menentukan titik-titik koordinat lokasi dan software

Google Earth untuk mengetahui halangan dan jarak antar titik lokasi. Peralatan

dalam implementasi jaringan meliputi access point (AP), tower, antena yang

meliputi jenis parabolic, omnidirectional dan yagi directional, kabel UTP

kategori 5, konektor RJ 45, dan router.

31

Page 45: 152064582-99980083-Skripsi-Jaringan-Komputer

3.5. Metode Penelitian

3.5.1. Prosedur Penelitian

Kegiatan yang dilakukan sebelum penelitian adalah survey lokasi

(site survey). Tujuan dari tahap ini adalah untuk mengetahui koordinat

lokasi dengan menggunakan GPS, selanjutnya data koordinat yang

diperoleh, dengan menggunakan bantuan google earth digunakan untuk

menentukan jarak antar lokasi dan halangan yang menghadang antar titik

lokasi. Data-data tersebut adalah sebagai dasar untuk penentuan topologi

jaringan dan penentuan tinggi tower berdasarkan perhitungan fresnel zone.

Tahap-tahap dalam penelitian meliputi :

1. Perencanaan Jaringan

Berdasarkan hasil dari site survey dengan peralatan GPS maka

didapatkan titik koordinat masing-masing lokasi dan ketinggian lokasi dari

permukaan air laut. Dengan menggunakan bantuan google earth maka akan

didapat suatu keputusan dalam menentukan perencanaan jaringan. Pada

tahap ini dapat ditentukan berapa ketinggian tower masing-masing lokasi

untuk mendapatkan titik LOS (Line of Sight) berdasarkan perhitungan dari

radius fresnel zone, topologi jaringan yang digunakan, serta spesifikasi

peralatan yang dibutuhkan dalam implementasi jaringan. Menentukan

aspek-aspek yang berkaitan berupa elemen-elemen yang berkaitan dengan

jaringan baik itu sumber daya manusia, peraturan perundang-undangan,

perangkat keras (hardware), perangkat lunak (software), prosedur kerja

maupun beragam aspek lainnya, baik yang terkait secara langsung maupun

tidak dengan jaringan yang akan dibangun. Fase ini merupakan fase yang

sangat penting (essential) untuk mendapatkan gambaran network design

untuk pengembangan jaringan selanjutnya.

2. Implementasi jaringan

Tahap implementasi jaringan merupakan tahap installasi peralatan

dalam jaringan wireless yang berupa perangkat keras (hardware) dan

perangkat lunak (software). Installasi perangkat keras meliputi pemasangan

tower, access point, antena, dan router di masing-masing titik koneksi.

32

Page 46: 152064582-99980083-Skripsi-Jaringan-Komputer

Installasi perangkat lunak meliputi konfigurasi dari peralatan di masing-

masing titik koneksi.

3. Testing (Uji Coba)

Setelah proses tahap implementasi langkah berikutnya berupa proses

pengujian atau test jaringan. Pengetesan jaringan ini adalah untuk

memastikan bahwa elemen-elemen atau komponen dari jaringan yang di

buat telah berfungsi sesuai dengan yang diharapkan. Pengetesan dilakukan

untuk mencari kesalahan-kesalahan atau kelemahan-kelemahan yang

mungkin masih terjadi. Testing jaringan menggunakan parameter utama

signal strength antar titik yang saling terkoneksi. Pengujian menggunakan

tools yang terdapat dalam peralatan jaringan. Pengujian ini menggunakan

utility dari mikrotik dengan parameter signal strength (kekuatan sinyal)

antar titik yang saling terkoneksi, signal to noise ratio (SNR), ping test, dan

bandwith test. Hasil pengujian akan dibandingkan dengan pengujian secara

teoritis dengan perhitungan link budget. Metode dari perhitungan link

budget mengacu pada minimal received signal level (RSL) yaitu sensitivitas

dari penerima. Minimum RSL selalu dinyatakan sebagai dBm negatif

(-dBm). Minimum RSL biasanya dalam kisaran antara -75 ke -95 dBm.

Dengan metode ini dapat diketahui kualitas sambungan antar titik koneksi.

4. Maintenance (Pemeliharaan)

Fase ini merupakan fase perawatan terhadap jaringan yang telah

diimplementasikan. Cakupan fase ini berupa proses perawatan terhadap

jaringan yang berkaitan dengan perawatan berkala dari jaringan maupun

proses terhadap perbaikan jaringan manakala jaringan menghadapi kendala

dalam operasionalnya akibat masalah teknis dan non teknis.

33

Page 47: 152064582-99980083-Skripsi-Jaringan-Komputer

3.5.2. Spesifikasi Peralatan

Peralatan yang digunakan seperti terlihat dalam Tabel 3.1.

Tabel 3.1. Spesifikasi Peralatan

No Lokasi Spesifikasi Peralatan

1 Kantor Kecamatan Antena Parabolic 2,4 GHz, mikrotik RB

133, Antena Omnidirectional 2,4 GHz,

mikrotik RB 433, Tower Triangle 30

meter, grounding kit, mikrotik RB 450,

PC web server, UTP Cable CAT 5E, PoE

Adaptor, konektor RJ 45 AMP.

2 SMP Negeri 1 Antena Yagi 2,4 GHz, AP Senau ECB

3220, Mikrotik RB 750, Pipa Pole 6

meter, PoE Adaptor, UTP Cable CAT 5E,

konektor RJ 45 AMP

3 SMP Negeri 2 Antena Parabolic 2,4 GHz, Mikrotik RB

133, PC Router mikrotik x86, Tower

Triangle 30 meter, grounding kit, UTP

Cable CAT 5E, PoE Adapter, konektor

RJ 45 AMP.

4 SMP Kanisius Antena Omnidirectional 2,4 GHz,

mikrotik RB 411 OS Level 4, PC Router

mikrotik x86, Pipa Pole 24 meter,

grounding kit, PoE Adapter, UTP Cable

CAT 5E, konektor RJ 45 AMP.

5 SMP Sultan Agung Antena Parabolic 2,4 GHz, AP Senau

ECB 3220, PC Router mikrotik x86, Pipa

Pole 6 meter, PoE Adapter, UTP Cable

CAT 5E, konektor RJ 45 AMP.

6 SMK Muhamadiyah 6 Antena Yagi 2,4 GHz, Ubiquiti Pico

Station2, Pipa Pole 6 meter, PoE

Adapter, UTP Cable CAT 5E, konektor

RJ 45 AMP.

7 SMA Kanisius Antena Yagi 2,4 GHz, AP Senau ECB

3220, PC Router mikrotik x86, PoE

Adapter, UTP Cable CAT 5E, konektor

RJ 45 AMP.

8 SMK Sultan Agung Antena Omnidirectional 2,4 GHz,

Mikrotik RB 411 OS Level 4, PC Router

mikrotik x86, Tower Triangle 30 meter,

grounding kit, PoE Adapter, UTP Cable

CAT 5E, konektor RJ 45 AMP.

34

Page 48: 152064582-99980083-Skripsi-Jaringan-Komputer

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1. Koordinat Lokasi

Survey lokasi (site survey) dengan peralatan GPS (global Positioning

System) didapatkan koordinat lokasi dan ketinggian lokasi dari permukaan air laut

(dpl). Data hasil survey ditampilkan pada Tabel 4.1.

Tabel 4.1. Koordinat Lokasi

Location Elevation Latitude S Longitude E

Kantor Kecamatan 193 meter 7o 56’ 56.79” 111

o 3’ 58.69”

SMP Negeri 1 197 meter 7o 56’ 44.51” 111

o 3’ 27.23”

SMP Negeri 2 954 meter 7o 59’ 22.92” 111

o 6’ 23.98”

SMP Kanisius 195 meter 7o 56’ 51.55” 111

o 3’ 27.87”

SMP Sultan Agung 193 meter 7o 56’ 51.63” 111

o 3’ 24.98”

SMK Muhamadiyah 6 218 meter 7o 56’ 59.31” 111

o 3’ 54.72”

SMA Kanisius 213 meter 7o 56’ 37.56” 111

o 3’ 21.62”

SMK Sultan Agung 189 meter 7o 56’ 50.47” 111

o 3’ 22.52”

Titik koordinat lokasi yang diperoleh dengan menggunakan peralatan GPS

di atas kemudian dengan bantuan google earth didapat pemetaan lokasi yang

selanjutnya akan dijadikan acuan untuk topologi jaringan. SMP Negeri 2 yang

memiliki lokasi tertinggi (954 meter dari permukaan air laut) berperan penting

dalam implementasi jaringan, karena dalam implementasi jaringan lokasi tersebut

juga untuk koneksi dengan Internet Service Provider (ISP) yang selanjutnya

diarahkan ke kantor kecamatan sebagai pusat koneksi untuk jaringan antar

sekolah. Lokasi sekolah berjauhan satu sama lain, sehingga dalam implementasi

jaringan antar sekolah tersebut menggunakan teknologi wireless, dengan router

dan web server untuk lokal konten terletak di kantor kecamatan Tirtomoyo.

35

Page 49: 152064582-99980083-Skripsi-Jaringan-Komputer

4.2. Pemetaan Lokasi

Hasil dari pemetaan lokasi dengan menggunakan software google earth

seperti terlihat pada Gambar 4.1. Hasil dari pemetaan ini merupakan dasar

penentuan topologi jaringan dan untuk menentukan titik-titik yang digunakan

sebagai repeater atau yang dikenal dengan wireless distribution system (WDS).

Gambar 4.1. Pemetaan Lokasi

Berdasarkan hasil dari pemetaan tersebut dapat ditentukan jarak antar titik

yang saling terkoneksi. Jarak antar titik yang saling terkoneksi seperti yang tersaji

dalam Tabel 4.2.

Tabel 4.2. Jarak antar Titik Koneksi

Lokasi Tujuan Koneksi Jarak (m)

SMP Negeri 2 Kantor Kecamatan 6295

SMK Muhamadiyah 6

Kantor Kecamatan 144

SMK Sultan Agung Kantor Kecamatan 1105

SMA Kanisius SMK Sultan Agung 385

SMP Sultan Agung SMK Sultan Agung 113

SMP Kanisius SMK Sultan Agung 170

SMP Negeri 1 SMP Kanisius 216

36

Page 50: 152064582-99980083-Skripsi-Jaringan-Komputer

Titik-titik lokasi yang digunakan sebagai wireless distribution system

(WDS) ditentukan berdasarkan jarak terdekat dengan client. Kantor kecamatan

Tirtomoyo selain sebagai pusat koneksi juga berfungsi sebagai WDS yang

terhubung secara langsung ke SMP Negeri 2, SMK Sultan Agung, dan SMK

Muhamadiyah 6. SMK Sultan Agung berfungsi sebagai WDS ke SMA Kanisius,

SMP Sultan Agung, dan SMP Kanisius. SMP Kanisius berfungsi sebagai WDS ke

SMP Negeri 1 Tirtomoyo. Titik-titik tersebut akan menggunakan jenis antena

yang dapat memancarkan sinyal ke segala arah yaitu jenis omnidirectional,

sedangkan titik yang lain (client) menggunakan jenis antena parabolic maupun

yagi. Pemilihan jenis antena ini berdasarkan pada fungsi, arah rambatan dan jarak

lokasi ke titik koneksi yang dituju.

4.3. Line of Sight (LOS)

Line of Sight (LOS) dibutuhkan agar dapat terjadi koneksi wireless yang

optimal antara titik-titik yang saling terkoneksi, LOS merupakan keadaan dimana

antar point harus saling berhadapan. LOS sebetulnya lebih dari sekedar garis lurus

yang tipis tetapi berbentuk seperti elips. Lebar elips tersebut dikenal sebagai

konsep fresnel zone. Jarak antar koneksi yang didapatkan digunakan untuk

perhitungan fresnel zone. Perhitungan tersebut menggunakan rumus :

r = 17,31 √ (d1 x d2) /(f x D)…………………(4-1)

dimana r adalah jari-jari dari zone tersebut dalam meter, D adalah jarak total

sambungan dalam meter, d1 adalah jarak dari titik koneksi pertama ke halangan,

d2 adalah jarak dari titik koneksi kedua ke halangan, f adalah frekuensi dalam

MHz. Rumus tersebut akan memberikan jari-jari / radius dari zone. Untuk

menghitung ketinggian tower sehingga didapatkan LOS maka perlu mengetahui

tinggi halangan di tengah-tengah titik koneksi yang saling berhubungan. Tinggi

halangan tersebut ditambahkan dengan radius fresnel zone untuk menentukan

tinggi antena. Hasil perhitungan fresnel zone antar titik-titik yang saling

terkoneksi terlihat dalam Tabel 4.3.

37

Page 51: 152064582-99980083-Skripsi-Jaringan-Komputer

Tabel 4.3. Hasil Perhitungan Fresnel Zone

Lokasi 1 Lokasi 2 D(m) f(MHz) r (m) 60% r

SMP Negeri 2 Kantor Kec. 6295 2412 13,98 8,39

SMK Muhamadiyah 6

Kantor Kec. 144 2412 2,11 1,25

SMK Sultan Agung Kantor Kec. 1105 2412 5,86 3,51

SMA Kanisius SMK Sultan Agung 385 2412 3,46 2,07

SMP Sultan Agung SMK Sultan Agung 113 2412 1,87 1,12

SMP Kanisius SMK Sultan Agung 170 2412 2,30 1,38

SMP Negeri 1 SMP Kanisius 216 2412 2.60 1,55

Pada saat membuat koneksi wireless perlu memastikan bahwa wilayah /

zone tersebut bebas dari hambatan. Dalam jaringan wireless perlu memastikan

bahwa minimal 60% dari radius fresnel zone (r) yang pertama bebas dari

penghalang, batas 60% tersebut merupakan batas toleransi penghalang yang

menembus radius fresnel zone sebesar 40%, lebih dari 40% halangan yang

menembusnya mengakibatkan terganggunya komunikasi data bahkan koneksi

tidak stabil atau tidak terjadi koneksi sama sekali. Jarak terjauh dari implementasi

jaringan adalah antara kantor kecamatan dengan SMP Negeri 2 yaitu 6,295 km.

Berdasarkan perhitungan jari-jari fresnel zone antara kantor kecamatan dengan

SMP Negeri 2 dengan frekuensi transmite 2,412 GHz (chanel 1) adalah 13,98

meter. Perhitungan 60% dari radius fresnel zone yang pertama adalah 8,39 meter.

Dilihat dari hasil pemetaan halangan yang berada antara kedua lokasi berupa

pepohonan dengan ketinggian rata-rata kurang lebih 15 meter, untuk menentukan

tinggi tower sehingga didapat LOS, maka tinggi halangan tersebut ditambahkan

dengan radius fresnel zone yaitu 15 meter ditambah 13,98 meter adalah 28,98

meter. Tinggi tower yang diimplementasi berdasarkan radius dari fresnel zone

adalah 30 meter di kantor kecamatan dan 30 meter di SMP Negeri 2. SMP Negeri

2 dengan ketinggian 954 meter dpl sebenarnya tidak memerlukan tower dengan

ketinggian 30 meter, tetapi karena SMP Negeri 2 juga merupakan koneksi ke ISP,

maka ketinggian 30 meter tersebut untuk mencapai titik LOS dengan pusat

koneksi ISP.

Titik tengah koneksi antara SMK Sultan Agung yang terhubung ke kantor

kecamatan terdapat halangan bangunan bertingkat dengan ketinggian 20 meter.

38

Page 52: 152064582-99980083-Skripsi-Jaringan-Komputer

Ketinggian SMK Sultan Agung dari permukaan air laut lebih rendah 4 meter dari

kecamatan. Tinggi tower SMK Sultan Agung untuk mencapai kondisi LOS adalah

jumlah dari radius fresnel zone ditambah tinggi halangan dan selisih ketinggian

dari permukaan air laut yaitu 5,86 meter ditambah 20 meter ditambah 4 meter

(29,86 meter). Tinggi tower yang diimplementasi berdasarkan radius dari fresnel

zone adalah 30 meter di SMK Sultan Agung Tirtomoyo.

Koneksi antara SMP Kanisius dengan SMK Sultan Agung tidak terdapat

halangan yang berarti, tetapi untuk mencapai LOS tinggi tower harus sejajar,

karena kedua antena memiliki jenis yang sama yaitu omnidirectional. Ketinggian

SMP Kanisius dari permukaan air laut adalah 195 meter, selisih 6 meter lebih

tinggi dari SMK Sultan Agung, untuk menentukan tinggi tower di SMP Kanisius

supaya sejajar dengan SMK Sultan Agung adalah dengan cara mengurangkan

tinggi tower di SMK Sultan Agung dengan selisih ketinggian permukaan air laut.

Dari perhitungan tersebut didapatkan tinggi tower untuk implementasi di SMP

Kanisius adalah 24 meter (30 meter – 6 meter).

Penentuan tinggi tower untuk SMP Sultan Agung, SMP Negeri 1, dan

SMK Muhamadiyah masing adalah satu pipa pole (6 meter). Penentuan tinggi

tersebut berdasarkan jarak untuk ke titik koneksi yang dekat (<400 meter), tidak

terdapat halangan dan dapat terlihat oleh mata telanjang serta pemakaian jenis

antena yagi maupun parabolic, sehingga untuk mencapai LOS dapat dilakukan

dengan pengaturan arah antena (pointing) pada sisi client yang terhubung. Tinggi

tower masing-masing titik koneksi seperti terlihat dalam Tabel 4.4. Perhitungan

fresnel zone antara titik koneksi terlampir dalam Lampiran 1.

Tabel 4.4. Tinggi Tower dan Jenis Antena masing-masing Titik Koneksi

Lokasi Tinggi Tower Jenis Antena

Kantor Kecamatan 30 meter Parabolic dan omnidirectional

SMP Negeri 1 6 meter Yagi

SMP Negeri 2 30 meter Parabolic

SMP Kanisius 24 meter Omnidirectional

SMP Sultan Agung 6 meter Parabolic

SMK Sultan Agung 30 meter Omnidirectional

SMK Muhamadiyah 6 meter Yagi

SMA Kanisius 6 meter Yagi

39

Page 53: 152064582-99980083-Skripsi-Jaringan-Komputer

4.4. Perancangan Wireless Network

Perancangan dilakukan berdasarkan data hasil survey di lapangan dengan

titik pusat di kantor kecamatan. Titik-titik yang berfungsi sebagai wireless

distribution system (WDS) adalah SMK Sultan Agung dan SMP Kanisius. WDS

memungkinkan sebuah client wireless (client I) dapat terhubung dengan node

pusat (node A) tanpa harus terhubung langsung dengannya, tetapi cukup

terhubung ke node lain (node B) yang terdekat dengan client I yang sudah bekerja

sama dengan node A. Node B tersebut berfungsi sebagai relay yang akan

meneruskan ke node A. Demikian juga sebaliknya, dimana jika ada client wireless

lain (Client II) yang ingin berkomunikasi dengan node A, maka dapat terhubung

dengan node tersebut melalui node B.

4.3.1. Topologi Jaringan.

Topologi jaringan wireless yang menghubungkan antar sekolah di

kecamatan Tirtomoyo seperti terlihat dalam Gambar 4.2.

Gambar 4.2. Topologi Jaringan

4.3.1. IP Address.

IP Address yang digunakan dalam implementasi adalah IP address

privat kelas B untuk alamat wireless access point (WAP) dan router, IP

address privat kelas C untuk IP Hotspot dan IP client. IP address untuk

40

Page 54: 152064582-99980083-Skripsi-Jaringan-Komputer

WAP dan router yaitu 172.16.0.1/24, sedangkan IP address untuk hotspot

dan client yaitu 192.168.0.0 – 192.168.255.255. IP public untuk jaringan

internet yang diperoleh dari internet service provider (ISP) adalah

121.100.22.227. IP address WAP dan Router 172.16.0.1/24 berarti IP

Privat tersebut menggunakan subnet mask 255.255.255.0 yang berarti

jumlah mesin yang dapat terhubung maksimal 256 mesin. Penentuan

subnet mask tersebut berdasarkan notasi CIDR (Classless Inter Domain

Routing). Tabel Classless Inter Domain Routing tersaji dalam Tabel 4.5.

Tabel 4.5. Classless Inter Domain Routing

CIDR Desimal Jumlah Mesin

/30 255.255.255.252 4

/29 255.255.255.248 8

/28 255.255.255.240 16

/27 255.255.255.224 32

/26 255.255.255.192 64

/25 255.255.255.128 128

/24 255.255.255.0 256

/16 255.255.0.0 65536

/8 255.0.0.0 16777216

Device jaringan dengan menggunakan IP privat tidak dirutekan

melintasi internet, ketika device membutuhkan koneksi ke internet, device-

device tersebut dapat berbagi menggunakan sebuah IP address public

melalui konfigurasi Network Address Translation (NAT) yang akan

dilakukan oleh router. Pemberian IP address untuk WAP dan router

dilakukan secara statik, alamat IP statik adalah sebuah pemberian alamat

yang tidak pernah berubah. Pemberian IP address untuk hotspot dan client

dilakukan secara dinamik dengan menggunakan Dynamic Host

Configuration Protocol (DHCP). Site detail dari jaringan komputer antar

sekolah di kecamatan Tirtomoyo seperti terlihat dalam Tabel 4.6.

41

Page 55: 152064582-99980083-Skripsi-Jaringan-Komputer

Tabel 4.6. Site Detail Jaringan

Site Detail IP Allocation

Kantor Kecamatan Router

WAP (WDS)

WAP (to SMP2/ ISP)

IP Hotspot

Web Server

SSID

172.16.0.1

172.16.0.2

121.100.22.227

192.168.1.1/24

172.16.0.7

CyberVillage

SMP Negeri 1 Router

WAP

LAN

172.16.0.17

172.16.0.18

192.168.15.1/24

SMP Negeri 2 Router

WAP (to kecamatan)

WAP (to ISP)

LAN

172.16.0.8

121.100.22.228

121.100.22.xxx

192.168.11.1/24

SMP Kanisius Router

WAP (WDS)

LAN

172.16.0.9

172.16.0.10

192.168.12.1/24

SMP Sultan Agung Router

WAP

LAN

172.16.0.13

172.16.0.14

192.168.17.1/24

SMK Muhamadiyah 6 Router

WAP

LAN

172.16.0.16

172.16.0.16

192.168.14.1/24

SMA Kanisius Router

WAP

LAN

172.16.0.19

172.16.0.20

192.168.16.1/24

SMK Sultan Agung Router

WAP (WDS)

LAN

172.16.0.11

172.16.0.12

192.168.13.1/24

Jaringan komputer antar sekolah selain berfungsi sebagai intranet untuk

keperluan pendidikan juga dapat untuk melakukan koneksi internet, hal ini dapat

dilakukan karena bekerja sama dengan Internet Service Provider (ISP) yang

sebelumnya telah bekerjasama dengan kecamatan Tirtomoyo untuk keperluan

pembuatan kartu tanda penduduk (KTP) online, untuk jalur internet menumpang

dengan jalur kecamatan yang sudah ada sebelumnya, tetapi hal ini tidak berarti

antara jaringan untuk keperluan pembuatan KTP online dengan jaringan antar

sekolah untuk pendidikan tergabung jadi satu dan saling mengganggu satu sama

lain, hal ini tidak akan terjadi karena pembagian jalur data (bandwith) telah diatur

42

Page 56: 152064582-99980083-Skripsi-Jaringan-Komputer

oleh router sesuai alokasi dari ISP. Tiap lokasi menggunakan tower yang

digunakan untuk penempatan antena dan radio AP yang digunakan sebagai media

transmisi data. Hal ini dikarenakan keadaan geografis tirtomoyo yang tidak

memungkinkan untuk menggunakan media kabel sebagai media perantara

jaringan komputer antar sekolah. Sebagai salah satu solusi maka menggunakan

gelombang radio sebagai transmisinya, teknologi ini dikenal sebagai teknologi

wireless.

Implementasi jaringan yang dibangun adalah jaringan lokal yang

mengkover suatu area atau daerah (khususnya lingkungan pendidikan) untuk

memajukan dunia pendidikan di wilayah kecamatan Tirtomoyo. Semua komputer

yang berada di lingkungan pendidikan tersebut terhubung dalam satu jaringan

lokal dan memiliki satu titik gateway, dimana melalui gateway ini semua

pengguna komputer yang berada di daerah tersebut dapat juga mengakses jaringan

internet maupun intranet.

4.5. Implementasi Wireless Network

Implementasi wireless network dilakukan di 8 (delapan) titik koneksi yaitu

kantor kecamatan Tirtomoyo, SMP Negeri 1, SMP Negeri 2, SMP Kanisius, SMP

Sultan Agung, SMK Muhamadiyah 6, SMA Kanisius, dan SMK Sultan Agung.

Proses implementasi terdiri dari installasi perangkat keras (hardware) dan

konfigurasi perangkat lunak (software). Tahap paling awal dalam implementasi

adalah pemasangan peralatan di kantor kecamatan, hal ini dikarenakan lokasi

tersebut sebagai pusat koneksi, sehingga pemasangan harus dilakukan pada tahap

paling awal. Installasi hardware meliputi pemasangan access point, router,

antena, dan peralatan lain seperti tower serta peralatan pendukung lainnya.

konfigurasi perangkat lunak adalah konfigurasi dari access point maupun router

untuk dapat saling terkoneksi dalam jaringan antar sekolah.

4.5.1. Kantor Kecamatan Tirtomoyo

Installasi peralatan meliputi access point mikrotik RB 433 beserta

antena omnidirectional, dan router mikrotik RB 450. Peralatan dari ISP

berupa mikrotik RB 133 dan antena parabolic yang menuju ke SMP

43

Page 57: 152064582-99980083-Skripsi-Jaringan-Komputer

Negeri 2 sudah terpasang sebelumnya, penulis melakukan pointing ulang

untuk peralatan dari ISP untuk mendapatkan kualitas sinyal terbaik. Tower

antena sudah tersedia di kantor kecamatan beserta peralatan anti petir

dengan ketinggian 30 meter. Dalam implementasi tower tersebut ditempati

oleh peralatan dari ISP yang terdiri dari AP RB 133, antena parabolic

serta peralatan dari FKTO yang terdiri dari AP RB 433 dan antena

omnidirectional. Deskripsi perangkat keras dalam installasi peralatan di

kantor kecamatan tersaji dalam Tabel 4.7.

Tabel 4.7. Deskripsi Perangkat Keras di Kantor Kecamatan Tirtomoyo

Deskripsi Jumlah Satuan

Hardware

Antenna Omndirectional 2,4 Ghz 1 Unit

Antenna Parabolic 2,4 Ghz 1 Unit

Mikrotik RB 433 1 Unit

Mikrotik RB 133 1 Unit

Mikrotik RB 450 1 Unit

Tower

30 cm ▲ per 5 meter stick, include sling 6 Stick

Antenna Mounting Kit 2 Buah

Grounding Kit 1 Buah

Safety Lamp with Automatic Sensor 1 Buah

Networking

UTP Cable Categori 5E 50 Meter

Konektor RJ45 10 Buah

Tools

RJ45 Crimping Tools 1 Buah

Cable Tester 1 Buah

Pemakaian antena parabolic di kecamatan untuk koneksi point to

point ke SMP Negeri 2, koneksi antara kantor kecamatan dengan SMP

Negeri 2 merupakan koneksi terjauh dengan jarak 6,295 km. Jenis antena

parabolic memiliki gain paling tinggi yaitu 24 dBi, namun coverage area

menyamping sangat terbatas, berdasarkan sifatnya antena ini sangat baik

digunakan untuk link point to point antar lokasi yang berjauhan.

Pemakaian antena omnidirectional digunakan di kantor kecamatan karena

lokasi ini akan saling terkoneksi dengan beberapa client dengan lokasi

yang berbeda yaitu SMK Sultan Agung dan SMK Muhamadiyah 6. Lokasi

44

Page 58: 152064582-99980083-Skripsi-Jaringan-Komputer

ini juga berfungsi sebagai hotspot area. Tipe antena omnidirectional akan

merambatkan sinyal RF ke segala arah dalam bidang horizontal, tetapi

jarak daya pancarnya terbatas. Antena omnidirectional mempunyai range

gain hingga 17 dBi. Hasil dari pemasangan tersebut seperti terlihat pada

Gambar 4.3.

Gambar 4.3. Implementasi Wireless AP di Kantor Kecamatan

Mikrotik RB 450 berfungsi sebagai router jaringan, dengan router

mikrotik RB 450 konfigurasi jaringan diatur, diantaranya adalah network

routing, setting IP Hotspot, setting Network Address Transalation (NAT),

dan setting Dynamic Host Configuration Protocol (DHCP). Titik koneksi

yang berfungsi sebagai WDS dapat difungsikan pula untuk akses jaringan

intranet maupun internet melalui mobile desktop / laptop. IP address yang

digunakan untuk WAP sekolah adalah 172.16.0.1/24, IP address yang

digunakan untuk hotspot area 192.168.1.1/24. IP address mikrotik AP RB

433 adalah 172.16.0.2, IP address untuk mikrotik router RB 450

172.16.0.1, sedangkan IP address dari ISP adalah 121.100.227 (IP public).

Konfigurasi IP address di kantor kecamatan terlihat pada Tabel 4.8.

45

Page 59: 152064582-99980083-Skripsi-Jaringan-Komputer

Tabel 4.8. Konfigurasi IP Address di Kantor Kecamatan Tirtomoyo

Device Name IP Address

Mikrotik AP RB 433 (Tio.omni)

Mikrotik Router RB 450 (Tio.router)

IP Hotspot Area

WLAN

IP Publik

172.16.0.2

172.16.0.1

192.168.1.1/24

172.16.1.1/24

121.100.22.227

Detail konfigurasi access point mikrotik RB 433 dan router

mikrotik RB 450 di kantor kecamatan terlampir dalam Lampiran 2.

4.5.2. SMK Sultan Agung Tirtomoyo

Installasi jaringan di SMK Sultan Agung meliputi installasi tower

dengan ketinggian 30 meter, access point mikrotik RB 411 beserta antena

omnidirectional, dan PC router mikrotik x86. Peralatan RB 411 dan

omnidirectional dipasang pada tower. Koneksi SMK Sultan Agung

mengarah ke pusat koneksi yaitu kantor kecamatan. SMK Sultan Agung

juga berfungsi sebagai wireless distribution system (WDS) untuk koneksi

ke SMP Kanisius, SMP Sultan Agung dan SMA Kanisius. Lokasi ini juga

berfungsi sebagai hotspot area. Deskripsi perangkat keras dalam installasi

peralatan di SMK Sultan Agung tersaji dalam Tabel 4.9.

Tabel 4.9. Deskripsi Perangkat Keras di SMK Sultan Agung

Deskripsi Jumlah Satuan

Hardware

Antena Omndirectional 2,4 Ghz 1 Unit

Mikrotik RB 411 1 Unit

PC router x86 1 Unit

Tower

30 cm ▲ per 5 meter stick, include sling 6 Stick

Antenna Mounting Kit 2 Buah

Grounding Kit 1 Buah

Safety Lamp with Automatic Sensor 1 Buah

Networking

UTP Cable Categori 5E 40 Meter

Konektor RJ45 4 Buah

Tools

RJ45 Crimping Tools 1 Buah

Cable Tester 1 Buah

46

Page 60: 152064582-99980083-Skripsi-Jaringan-Komputer

Seperti halnya di kantor kecamatan pemakaian antena

omnidirectional di SMK Sultan Agung karena lokasi ini akan saling

terkoneksi dengan beberapa client dengan lokasi yang berbeda yaitu SMP

Sultan Agung, SMP Kanisius, dan SMA Kanisius. Tipe antena

omnidirectional akan merambatkan sinyal RF ke segala arah dalam bidang

horizontal, tetapi jarak daya pancarnya terbatas. Antena omnidirectional

mempunyai range gain hingga 17 dBi. Hasil dari pemasangan tersebut

seperti terlihat pada Gambar 4.4.

Gambar 4.4. Implementasi Wireless AP di SMK Sultan Agung

Router di SMK Sultan Agung dibuat dengan memanfaatkan PC

Pentium III yang sudah tidak terpakai tetapi dapat diinstall mikrotik router

OS versi 3.20 (mikrotik x86). Spesifikasi dari PC router mikrotik x86

adalah Intel Pentium III 800 MHz, RAM 128, Harddisk 4 GB, dan 2 buah

LAN Card. Dengan PC router mikrotik x86 ini jaringan lokal di SMK

Sultan Agung penulis set sebagai Dynamic Host Configuration Protocol

(DHCP) Server sehingga konfigurasi IP address menjadi lebih dinamis. IP

address yang digunakan untuk WAP SMK Sultan Agung adalah

47

Page 61: 152064582-99980083-Skripsi-Jaringan-Komputer

172.16.0.12, IP address yang digunakan untuk PC router adalah

172.16.0.11. IP address untuk Local Area Network (LAN) adalah

192.168.13.1/24. Konfigurasi IP address di SMK Sultan Agung terlihat

pada Tabel 4.10.

Tabel 4.10. Konfigurasi IP Address di SMK Sultan Agung

Device Name IP Address

Mikrotik AP RB 411 (smksa.omni)

PC router mikrotik x86 (smksa.router)

LAN

172.16.0.12

172.16.0.11

192.168.13.1/24

Detail konfigurasi access point mikrotik RB 411 dan PC router

mikrotik x86 di SMK Sultan Agung terlampir dalam Lampiran 3.

4.5.3. SMP Kanisius

Pemasangan peralatan jaringan di SMP Kanisius meliputi installasi

tower dengan menggunakan pipa pole dengan ketinggian 24 meter, access

point mikrotik RB 411 beserta antena omnidirectional, dan PC router

mikrotik x86. Peralatan RB 411 dan omnidirectional dipasang pada pipa

pole. Koneksi SMP Kanisius mengarah ke SMK Sultan Agung. SMP

Kanisius berfungsi sebagai wireless distribution system (WDS) untuk

koneksi ke SMP Negeri 1 serta berfungsi sebagai hostpot area. Deskripsi

perangkat keras dalam installasi peralatan di SMP Kanisius tersaji dalam

Tabel 4.11.

Tabel 4.11. Deskripsi Perangkat Keras di SMP Kanisius

Deskripsi Jumlah Satuan

Hardware

Antena Omndirectional 2,4 Ghz 1 Unit

Mikrotik RB 411 1 Unit

PC router x86 1 Unit

Tower

Pipa pole per 6 meter, include sling 4 Stick

Grounding Kit 1 Buah

Networking

UTP Cable Categori 5E 40 Meter

Konektor RJ45 4 Buah

Tools

RJ45 Crimping Tools 1 Buah

Cable Tester 1 Buah

48

Page 62: 152064582-99980083-Skripsi-Jaringan-Komputer

Pemakaian antena omnidirectional di SMP Kanisius karena lokasi

ini akan saling terkoneksi dengan SMP Negeri 1 dan SMK Sultan Agung,

sehingga dengan jarak antar lokasi koneksi yang tidak terlalu jauh (<250

meter) penggunaan antena omnidirectional lebih efisien baik dari sisi

teknis maupun biaya. Hasil dari pemasangan tersebut seperti terlihat pada

Gambar 4.5.

Gambar 4.5. Implementasi Wireless AP di SMP Kanisius

Spesifikasi PC Router yang digunakan di SMP Kanisius adalah

Intel Pentium III 800 MHz, RAM 128 MB, Harddisk 20 GB, 2 LAN Card

dengan sistem operasi mikrotik x86 versi 3.20. Melalui PC router mikrotik

x86 ini jaringan lokal di SMP Kanisius penulis set sebagai Dynamic Host

Configuration Protocol (DHCP) Server sehingga konfigurasi IP address

menjadi lebih dinamis. IP address yang digunakan untuk WAP SMP

Kanisius adalah 172.16.0.10, IP address untuk PC router adalah

172.16.0.9. IP address untuk Local Area Network (LAN) adalah

49

Page 63: 152064582-99980083-Skripsi-Jaringan-Komputer

192.168.12.1/24. Konfigurasi IP Address di SMP Kanisius terlihat pada

Tabel 4.12.

Tabel 4.12. Konfigurasi IP Address di SMP Kanisius

Device Name IP Address

Mikrotik AP RB 411 (smpk.omni)

PC router mikrotik x86 (smpk.router)

LAN

172.16.0.10

172.16.0.9

192.168.12.1/24

Detail konfigurasi access point mikrotik RB 411 dan PC router

mikrotik x86 di SMP Kanisius terlampir dalam Lampiran 4.

4.5.4. SMP Sultan Agung

Installasi peralatan jaringan di SMP Sultan Agung meliputi access

point (AP) Senau beserta antena parabolic, dan PC router mikrotik x86.

AP senau dan antena parabolic dipasang pada pipa pole dengan ketinggian

6 meter. Koneksi SMP Sultan Agung mengarah ke SMK Sultan Agung.

Hasil dari pemasangan tersebut seperti terlihat pada Gambar 4.6.

Gambar 4.6. Implementasi Wireless AP di SMP Sultan Agung

Deskripsi perangkat keras dalam installasi peralatan di SMP Sultan

Agung tersaji dalam Tabel 4.13.

50

Page 64: 152064582-99980083-Skripsi-Jaringan-Komputer

Tabel 4.13. Deskripsi Perangkat Keras di SMP Sultan Agung

Deskripsi Jumlah Satuan

Hardware

Antena parabolic 2,4 GHz 1 Unit

AP Senau 1 Unit

PC router mikrotik x86 1 Unit

Tower

Pipa pole 6 meter 1 Stick

Networking

UTP Cable Categori 5E 10 Meter

Konektor RJ45 4 Buah

Tools

RJ45 Crimping Tools 1 Buah

Cable Tester 1 Buah

Router yang digunakan di SMP Sultan Agung adalah dengan

memanfaatkan PC Pentium III yang sudah tidak terpakai tetapi dapat

diinstall mikrotik router OS versi 3.20 (mikrotik x86). Dengan PC router

mikrotik x86 ini jaringan lokal di SMP Sultan Agung penulis set sebagai

Dynamic Host Configuration Protocol (DHCP) Server sehingga

konfigurasi IP address menjadi lebih dinamis. IP Address yang digunakan

untuk WAP SMP Sultan Agung adalah 172.16.0.14, IP address yang

digunakan untuk PC router adalah 172.16.0.13. IP address untuk Local

Area Network (LAN) adalah 192.168.17.1/24. Konfigurasi IP address di

SMP Sultan Agung terlihat pada Tabel 4.14.

Tabel 4.14. Konfigurasi IP Address di SMP Sultan Agung

Device Name IP Address

AP Senau (smpsa.wap)

PC router mikrotik x86 (smpsa.router)

LAN

172.16.0.14

172.16.0.13

192.168.17.1/24

Detail konfigurasi AP Senau dan PC router mikrotik x86 di SMP

Sultan Agung terlampir dalam Lampiran 5.

4.5.5. SMA Kanisius

Pemasangan peralatan jaringan di SMA Kanisius meliputi access

point (AP) Senau beserta antena yagi, dan PC router mikrotik x86. AP

51

Page 65: 152064582-99980083-Skripsi-Jaringan-Komputer

senau dan antena Yagi dipasang di bangunan laboratorium komputer, hal

ini dilakukan karena tanpa menggunakan pipa sudah didapatkan titik line

of sight (LOS) ke koneksi tujuan. Koneksi SMA Kanisius mengarah ke

SMK Sultan Agung. Hasil dari pemasangan terlihat pada Gambar 4.7.

Gambar 4.7. Implementasi Wireless AP di SMA Kanisius

Deskripsi perangkat keras yang digunakan dalam installasi

peralatan di SMA Kanisius tersaji dalam Tabel 4.15.

Tabel 4.15. Deskripsi Perangkat Keras di SMA Kanisius

Deskripsi Jumlah Satuan

Hardware

Antena Yagi 2,4 Ghz 1 Unit

AP Senau 1 Unit

PC router mikrotik x86 1 Unit

Networking

UTP Cable Categori 5E 10 Meter

Konektor RJ45 4 Buah

Tools

RJ45 Crimping Tools 1 Buah

Cable Tester 1 Buah

Installasi Router di SMA Kanisius menggunakan PC dengan sistem

operasi mikrotik x86 versi 3.20. PC tersebut memiliki spesifikasi Intel

Pentium III 800 MHz, RAM 128 MB, Harddisk 20 GB dan 2 LAN card.

Untuk jaringan lokal (LAN) penulis set sebagai Dynamic Host

52

Page 66: 152064582-99980083-Skripsi-Jaringan-Komputer

Configuration Protocol (DHCP) Server sehingga konfigurasi IP address

untuk client menjadi lebih dinamis. IP address yang digunakan untuk

WAP SMA Kanisius adalah 172.16.0.20, IP address yang digunakan

untuk PC router adalah 172.16.0.19. IP address untuk Local Area Network

(LAN) adalah 192.168.16.1/24. Konfigurasi IP address di SMA Kanisius

terlihat pada Tabel 4.16.

Tabel 4.16. Konfigurasi IP Address di SMA Kanisius

Device Name IP Address

AP Senau (smak.yagi)

PC router mikrotik x86 (smak.router)

LAN

172.16.0.20

172.16.0.19

192.168.16.1/24

Konfigurasi AP Senau dan PC router mikrotik x86 di SMA

Kanisius secara detail terlampir dalam Lampiran 6.

4.5.6. SMP Negeri 1

Installasi peralatan jaringan di SMP Negeri 1 meliputi access point

(AP) Senau beserta antena yagi, dan router mikrotik RB 750. AP senau

dan antena yagi dipasang pada pipa pole dengan ketinggian 6 meter.

Koneksi SMP Negeri 1 mengarah ke SMP Kanisius. Deskripsi perangkat

keras dalam installasi peralatan di SMP Negeri 1 tersaji dalam Tabel 4.17.

Hasil dari pemasangan tersebut seperti terlihat pada Gambar 4.8.

Tabel 4.17. Deskripsi Perangkat Keras di SMP Negeri 1

Deskripsi Jumlah Satuan

Hardware

Antena Yagi 2,4 Ghz 1 Unit

AP Senau 1 Unit

Mikrotik RB 750 1 Unit

Tower

Pipa pole per 6 meter 1 Stick

Networking

UTP Cable Categori 5E 10 Meter

Konektor RJ45 4 Buah

Tools

RJ45 Crimping Tools 1 Buah

Cable Tester 1 Buah

53

Page 67: 152064582-99980083-Skripsi-Jaringan-Komputer

Gambar 4.8. Implementasi Wireless AP di SMP Negeri 1

SMP Negeri 1 menggunakan router mikrotik RB 750. Jaringan

lokal penulis set sebagai Dynamic Host Configuration Protocol (DHCP)

Server sehingga konfigurasi IP address menjadi lebih dinamis. IP address

yang digunakan untuk WAP SMP Negeri 1 adalah 172.16.0.18, IP address

yang digunakan untuk RB 750 adalah 172.16.0.17. IP address untuk Local

Area Network (LAN) adalah 192.168.15.1/24. Konfigurasi IP address di

SMP Negeri 1 terlihat pada Tabel 4.18.

Tabel 4.18. Konfigurasi IP Address di SMP Negeri 1

Device Name IP Address

AP Senau (smpn1.yagi)

Mikrotik router RB 750 (smpn1.router)

LAN

172.16.0.18

172.16.0.17

192.168.15.1/24

Detail dari konfigurasi AP Senau dan router mikrotik RB 750 di

SMP Negeri 1 terlampir dalam Lampiran 7.

4.5.7. SMK Muhamadiyah 6

Installasi jaringan di SMK Muhamadiyah 6 meliputi access point

(AP) Ubiquity Picostation2 beserta antena yagi. Access point Ubiquity

Picostation2 dan antena yagi dipasang pada pipa pole dengan ketinggian 6

54

Page 68: 152064582-99980083-Skripsi-Jaringan-Komputer

meter. Koneksi SMK Muhamadiyah 6 mengarah ke kantor kecamatan.

Hasil dari pemasangan tersebut seperti terlihat pada Gambar 4.9.

Gambar 4.9. Implementasi Wireless AP di SMK Muhamadiyah 6

Deskripsi perangkat keras dalam installasi peralatan di SMK

Muhamadiyah 6 tersaji dalam Tabel 4.19.

Tabel 4.19. Deskripsi Perangkat Keras di SMK Muhamadiyah 6

Deskripsi Jumlah Satuan

Hardware

Antena Yagi 2,4 Ghz 1 Unit

AP Ubiquity PicoStation2 1 Unit

Tower

Pipa pole per 6 meter 1 Stick

Networking

UTP Cable Categori 5E 10 Meter

Konektor RJ45 4 Buah

Tools

RJ45 Crimping Tools 1 Buah

Cable Tester 1 Buah

Pengaturan router di SMK Muhamadiyah 6 dilakukan pada AP

ubiquity PicoStation2. Jaringan lokal penulis set sebagai Dynamic Host

Configuration Protocol (DHCP) Server sehingga konfigurasi IP address

55

Page 69: 152064582-99980083-Skripsi-Jaringan-Komputer

menjadi lebih dinamis. IP address yang digunakan untuk WAP SMK

Muhamadiyah 6 adalah 172.16.0.16. IP address untuk Local Area

Network (LAN) adalah 192.168.14.1/24. Konfigurasi IP address di SMK

Muhamadiyah 6 terlihat pada Tabel 4.20.

Tabel 4.20. Konfigurasi IP Address di SMK Muhamadiyah 6

Device Name IP Address

AP Ubiquiti (smkmuh.yagi)

LAN

172.16.0.16

192.168.14.1/24

Konfigurasi AP Ubiquity PicoStation2 di SMK Muhamadiyah

terlampir dalam Lampiran 8.

4.5.8. SMP Negeri 2

Pemasangan peralatan jaringan di SMP Negeri 2 meliputi access

point (AP) RB 133 beserta antena parabolic dan PC router mikrotik x86.

AP RB 133 dan antena parabolic dipasang pada tower dengan ketinggian

30 meter. Koneksi SMP Negeri 2 mengarah ke kantor kecamatan. Untuk

implementasi jaringan di SMP Negeri 2 adalah installasi router dan

konfigurasi ulang dengan pihak ISP, karena selain sebagai client SMP

Negeri 2 merupakan jalur akses internet yang menuju ke lokasi ISP.

Pemberian IP dan konfigurasi peralatan dilakukan oleh administrator dari

ISP. Untuk dapat tetap dalam satu jaringan maka di SMP Negeri 2

ditambahkan router dengan PC router mikrotik x86. Spesifikasi PC yang

digunakan sebagai router di SMP Negeri 2 adalah Intel Pentium III 800

MHz, RAM 128 MB, Harddisk 20 GB dan 2 LAN card. Konfigurasi

router di SMP Negeri 2 terlampir dalam Lampiran 9. Deskripsi perangkat

keras dalam installasi peralatan di SMP Negeri 2 tersaji dalam Tabel 4.21.

Proses pointing ulang antena parabolic di SMP Negeri 2 seperti terlihat

dalam Gambar 4.10.

56

Page 70: 152064582-99980083-Skripsi-Jaringan-Komputer

Tabel 4.21. Deskripsi Perangkat Keras di SMP Negeri 2

Deskripsi Jumlah Satuan

Hardware

Antena Parabolic 2,4 Ghz 2 Unit

Mikrotik RB 133 1 Unit

PC Router mikrotik x86 1 Unit

Tower

30 cm ▲ per 5 meter , include sling 6 Stick

Antenna Mounting Kit 2 Buah

Grounding Kit 1 Buah

Safety Lamp with Automatic Sensor 1 Buah

Networking

UTP Cable Categori 5E 50 Meter

Konektor RJ45 10 Buah

Tools

RJ45 Crimping Tools 1 Buah

Cable Tester 1 Buah

Gambar 4.10. Pointing Antena di SMP Negeri 2

4.6. Pengujian Wireless Network

Setelah proses tahap installasi dan konfigurasi jaringan selesai, langkah

berikutnya berupa proses pengujian atau test jaringan. Pengetesan jaringan ini

57

Page 71: 152064582-99980083-Skripsi-Jaringan-Komputer

adalah untuk memastikan bahwa elemen-elemen atau komponen dari jaringan

yang dibuat telah berfungsi sesuai dengan yang diharapkan. Pengetesan dilakukan

dengan utility dari mikrotik operating system maupun bawaan operating system

dari access point yang digunakan.

Parameter pengetesan meliputi kekuatan sinyal (signal strength) antara

titik yang saling terkoneksi, signal to noise ratio (SNR), ping test, dan bandwith

test. Pengujian sinyal secara real dengan menggunakan utility dari mikrotik akan

dibandingkan dengan perhitungan link budget. Berdasarkan teori, komunikasi

yang terjadi antara titik koneksi jika access point dapat memancarkan ataupun

menangkap sinyal minimal ke tujuan koneksi. Penentuan sebuah sambungan layak

atau tidak untuk komunikasi adalah proses yang disebut perhitungan link budget.

Sebuah sinyal dapat atau tidak dilalukan antar access point tergantung pada

kualitas dari peralatan yang digunakan dan kehilangan sinyal karena jarak (path

loss). Perhitungan link budget menggunakan parameter daya pancar access point,

penguatan antena, minimal received signal level (RSL), dan kerugian kabel. Daya

pancar dinyatakan dalam milliwatts (mW) atau dBm, daya pancar (Tx) yang

diberikan perangkat ditentukan dalam manual yang diberikan oleh pabrik.

Perhitungan link budget menggunakan satuan dBm untuk daya Tx, untuk

mengkonversi dari mW menjadi dBm dihitung menggunakan rumus :

dBm = 10 * Log (P)…………………………….(4-2)

dimana P adalah daya dalam miliwatts (mW). Penguatan antena (gain) adalah

rasio yang tidak berdimensi gain diberikan sesuai dengan rujukan kepada antena

standar. Antena adalah perangkat pasif yang dapat membuat efek amplifikasi

berdasarkan bentuk fisik mereka dan memiliki karakteristik yang sama ketika

menerima dan transmisi. Antena parabolic mempunyai penguatan 19-24 dBi,

antena omnidirectional memiliki 5-17 dBi, antena yagi memiliki 10-20 dBi.

Minimal received signal level (RSL) adalah adalah batasan minimal sinyal yang

diterima penerima untuk dapat berkomunikasi dengan baik. Minimum RSL

dinyatakan sebagai dBm negatif (- dBm). RSL minimum tergantung kecepatan,

dan sebagai standar umum kecepatan terendah (1 Mbps) mempunyai sensitivitas

terbesar. Seperti daya TX, spesifikasi RSL disediakan oleh pabrik pembuat

58

Page 72: 152064582-99980083-Skripsi-Jaringan-Komputer

peralatan. Kerugian kabel dalam jaringan termasuk konektor yang digunakan

berkisar antara 2-3 dB. Perhitungan link budget harus memperhatikan kerugian di

udara / ruang (free space loss), redaman dan penyebaran. Persamaan untuk free

space loss :

Lfsl = 40 + 20 * Log (r)…………………………….(4-3)

Lfsl dinyatakan dalam dB dan r adalah jarak antara pemancar dan penerima,

dalam meter. Perhitungan link budget dilakukan dengan menambah semua

penguatan (total gain) dari access point (AP) pemancar, antena gain AP

pemancar, cable losses AP pemancar, antena gain AP penerima, dan cable losses

AP penerima, kemudian total gain yang didapat dikurangi dengan path loss.

Hasilnya adalah level sinyal yang diperoleh di salah satu sisi sambungan. Jika

sinyal yang dihasilkan lebih besar dari level penerima sinyal minimum, maka

sambungan tersebut adalah layak. Sinyal yang diterima cukup kuat bagi radio

untuk digunakan.

4.6.1. Kantor Kecamatan dan SMP Negeri 2.

Peralatan yang digunakan di kedua lokasi adalah access point

mikrotik RB 133 dengan antena parabolic. RB 133 yang digunakan di

kedua titik koneksi tersebut menggunakan wireless mini PCI Atheros

R52H daya pancar maksimal 350 mW dengan receive sensitivity -92 dBm.

Jarak antara kedua titik koneksi 6,295 km, gain antena parabolic adalah 24

dBi, kerugian kabel dan konektor di setiap sisi masing-masing sebesar 2

dB maka diperoleh perhitungan link budget antara kantor kecamatan

dengan SMP Negeri 2 sebagai berikut :

TX Power AP1 (=10*Log 350) = 25 dBm

Antenna Gain AP 1 = + 24 dBi

Cable Losses AP 1 = - 2 dB

Antenna Gain AP 2 = + 24 dBi

Cable Losses AP 2 = - 2 dB

Total Gain = 69 dB

Path Loss = 40 + 20 Log (6295) = 145 dB

Signal Strenght =Total Gain- Path Loss = -76 dBm

59

Page 73: 152064582-99980083-Skripsi-Jaringan-Komputer

Berdasarkan perhitungan link budget level sinyal -76 dBm lebih

besar daripada sensitifitas penerima minimum dari AP (-92 dBm), level

sinyal tersebut cukup untuk klien agar dapat menerima data dari pemancar.

Sinyal yang dihasilkan lebih besar dari level penerima sinyal minimum,

maka sambungan tersebut adalah layak dengan margin 16 dB (92 dB – 76

dB).

Hasil pengujian dengan utility dari mikrotik adalah sebagai berikut :

signal strength : -79 dBm

Noise floor : -101 dBm

signal to noise ratio (SNR) : 22 dB

Latency Average (ping test) : 3 ms

Send bandwith test average : 20,4 Mbps

Receive bandwith test average : 18,0 Mbps

Berdasarkan hasil pengujian didapatkan signal strength -79 dBm.

Kekuatan sinyal tersebut lebih rendah 3 dBm dibandingkan dengan

perhitungan link budget secara teoritis, perbedaan tersebut tidak akan

memberikan pengaruh koneksi secara signifikan, karena SNR mencapai 22

dB, sehingga secara otomatis noise floor akan lebih rendah dari signal

strength, hal ini berarti koneksi antara kedua lokasi tersebut excellent

(bagus). Semakin tinggi angka SNR maka koneksi juga semakin baik,

klasifikasi SNR margin seperti terlihat dalam Tabel 4.22.

Tabel 4.22. Klasifikasi SNR Margin

SNR Margin Klasifikasi

29,0 dB ~ ke atas Outstanding (bagus sekali)

20,0 dB ~ 28,9 dB Excellent (bagus)

Koneksi stabil

11,0 dB ~ 19,9 dB Good (baik)

07,0 dB ~ 10,9 dB Fair (cukup)

Rentan terhadap variasi perubahan kondisi

pada jaringan.

00,0 dB ~ 06,9 dB Bad (buruk)

Sinkronisasi sinyal gagal atau tidak lancar

(terputus-putus).

60

Page 74: 152064582-99980083-Skripsi-Jaringan-Komputer

Pengujian dengan utility ping, rata-rata waktu yang dibutuhkan paket

untuk sampai ke host (latency) adalah 3 ms. Hal ini berarti suatu paket

dapat dikirimkan dari kantor kecamatan ke SMP 2 dalam waktu 3 mili

detik. Dalam pengujian ping test, semakin kecil angka yang didapatkan

maka koneksi juga semakin cepat. Rata-rata bandwith rate dalam proses

pengiriman adalah 20,4 Mbps, dan rata-rata bandwith rate dalam proses

penerimaan sebesar 18,0 Mbps.

4.6.2. Kantor Kecamatan dan SMK Muhamadiyah 6

Peralatan untuk koneksi antara kantor kecamatan dengan SMK

Muhamadiyah 6 menggunakan access point mikrotik RB 433 dengan

antena omnidirectional di kantor kecamatan. RB 433 yang digunakan

tersebut menggunakan wireless mini PCI mikrotik R52H daya pancar

maksimal 350 mW dengan receive sensitivity -92 dBm. Antena

omnidirectional memiliki gain sebesar 17 dBi. Peralatan di SMK

Muhamadiyah 6 menggunakan access point ubiquity PicoStation2 dengan

menggunakan antena yagi dengan gain 15 dBi. Sensitivitas penerimaan

ubiquity PicoStation2 adalah -95 dBm. Jarak antara kedua titik koneksi

144 meter, kerugian kabel dan konektor di setiap sisi adalah 2 dB.

Perhitungan link budget adalah sebagai berikut :

TX Power AP1 (=10*Log 350) = 25 dBm

Antenna Gain AP 1 = + 17 dBi

Cable Losses AP 1 = - 2 dB

Antenna Gain AP 2 = + 15 dBi

Cable Losses AP 2 = - 2 dB

Total Gain = 53 dB

Path Loss = 40 + 20 Log (144) = 96 dB

Signal Strenght =Total Gain- Path Loss = -43 dBm

Berdasarkan perhitungan link budget level sinyal -43 dBm lebih

besar daripada sensitifitas penerima minimum dari AP (-92 dBm), secara

teori level sinyal tersebut sangat bagus, hal ini juga dipengaruhi oleh jarak

antar koneksi yang dekat (144 meter). Hasil pengujian real dengan utility

dari mikrotik adalah sebagai berikut :

61

Page 75: 152064582-99980083-Skripsi-Jaringan-Komputer

signal strength : -54 dBm

Noise floor : -84 dBm

signal to noise ratio (SNR) : 30 dB

Latency Average (ping test) : 1 ms

Send bandwith test average : 27 Mbps

Receive bandwith test average : 28 Mbps

Berdasarkan hasil pengujian didapatkan signal strength -54 dBm.

Kekuatan sinyal tersebut lebih rendah 11 dBm dibandingkan dengan

perhitungan link budget secara teoritis, perbedaan tersebut tidak akan

memberikan pengaruh koneksi secara signifikan, karena SNR mencapai 30

dB, sehingga secara otomatis noise floor akan lebih rendah dari signal

strength, hal ini berarti koneksi antara kedua lokasi outstanding (bagus

sekali) (Tabel 4.22).

Pengujian dengan utility ping, rata-rata waktu yang dibutuhkan paket

untuk sampai ke host (latency) adalah 1 ms. Hal ini berarti suatu paket

dapat dikirimkan dari kantor kecamatan ke SMK Muhamadiyah 6 dalam

waktu 1 mili detik. Dalam pengujian ping test, semakin kecil angka yang

didapatkan maka koneksi juga semakin cepat. Rata-rata bandwith rate

dalam proses pengiriman adalah 27 Mbps, dan rata-rata bandwith rate

dalam proses penerimaan sebesar 28 Mbps.

4.6.3. Kantor Kecamatan dan SMK Sultan Agung

SMK Sultan Agung untuk melakukan koneksi ke kantor kecamatan

menggunakan peralatan access point mikrotik RB 411 OS level 4 dengan

antena omnidirectional. Wireless mini PCI yang digunakan pada RB 411

adalah mikrotik WMIA-166A (CM9) daya pancar 65 mW atau setara

dengan 18 dBm. Receive sensitivity dari wireless mini PCI tersebut adalah

-95 dBm. Antena omnidirectional yang digunakan memiliki gain sebesar

17 dBi. Jarak antara kedua titik koneksi 1105 meter, dengan kerugian

kabel dan konektor di setiap sisi 2 sebesar dB maka didapatkan

perhitungan link budget antara kantor kecamatan dengan SMK Sultan

Agung sebagai berikut :

62

Page 76: 152064582-99980083-Skripsi-Jaringan-Komputer

TX Power AP1 (=10*Log 350) = 25 dBm

Antenna Gain AP 1 = + 17 dBi

Cable Losses AP 1 = - 2 dB

Antenna Gain AP 2 = + 17 dBi

Cable Losses AP 2 = - 2 dB

Total Gain = 55 dB

Path Loss = 40 + 20 Log (1105) = 116 dB

Signal Strenght =Total Gain- Path Loss = -61 dBm

Berdasarkan perhitungan link budget level sinyal -61 dBm lebih

besar daripada sensitifitas penerima minimum dari AP (-95 dBm). Secara

teori level sinyal tersebut cukup untuk klien agar dapat menerima data dari

pemancar. Sinyal yang dihasilkan lebih besar dari level penerima sinyal

minimum, maka sambungan tersebut adalah layak dengan margin 34 dB

(95 dB – 61 dB). Hasil pengujian dengan utility dari mikrotik adalah

sebagai berikut :

signal strength : -79 dBm

Noise floor : -103 dBm

signal to noise ratio (SNR) : 24 dB

Latency Average (ping test) : 1 ms

Send bandwith test average : 11,5 Mbps

Receive bandwith test average : 12,6 Mbps

Berdasarkan hasil pengujian dari utility mikrotik didapatkan signal

strength -79 dBm. Kekuatan sinyal tersebut lebih rendah 18 dBm

dibandingkan dengan perhitungan link budget secara teoritis, perbedaan

tersebut tidak akan memberikan pengaruh koneksi secara signifikan,

karena SNR mencapai 24 dB, sehingga secara otomatis noise floor akan

lebih rendah dari signal strength, hal ini berarti koneksi antara kedua

lokasi excellent (bagus) (Tabel 4.22).

Pengujian dengan utility ping, rata-rata waktu yang dibutuhkan paket

untuk sampai ke host (latency) adalah 1 ms. Hal ini berarti suatu paket

dapat dikirimkan dari kantor kecamatan ke SMK Sultan Agung dalam

waktu 1 mili detik. Dalam pengujian ping test, semakin kecil angka yang

didapatkan maka koneksi juga semakin cepat. Rata-rata bandwith rate

63

Page 77: 152064582-99980083-Skripsi-Jaringan-Komputer

dalam proses pengiriman adalah 11,5 Mbps, dan rata-rata bandwith rate

dalam proses penerimaan sebesar 12,6 Mbps.

4.6.4. SMK Sultan Agung dan SMA Kanisius

Peralatan yang digunakan di SMA Kanisius untuk melakukan

koneksi ke SMK Sultan Agung adalah access point senau ECB-3220

dengan daya maksimal 26 dBm atau setara dengan 400 mW. Antena yang

digunakan adalah jenis yagi dengan gain 15 dBi. Receive sensitivity dari

access point tersebut adalah -94 dBm. Jarak antara kedua titik koneksi 385

meter, dengan kerugian penggunaan kabel dan konektor di setiap sisi

sebesar 2 dB maka didapatkan perhitungan link budget antara SMK Sultan

Agung dengan SMA Kanisius sebagai berikut :

TX Power AP1 (=10*Log 65) = 18 dBm

Antenna Gain AP 1 = + 17 dBi

Cable Losses AP 1 = - 2 dB

Antenna Gain AP 2 = + 15 dBi

Cable Losses AP 2 = - 2 dB

Total Gain = 46 dB

Path Loss = 40 + 20 Log (385) = 98 dB

Signal Strenght =Total Gain- Path Loss = -52 dBm

Berdasarkan perhitungan link budget level sinyal -52 dBm lebih

besar daripada sensitifitas penerima minimum dari AP (-94 dBm). Secara

teori level sinyal tersebut cukup untuk klien agar dapat menerima data dari

pemancar. Sinyal yang dihasilkan lebih besar dari level penerima sinyal

minimum, maka sambungan tersebut adalah layak dengan margin 42 dB

(94 dB – 52 dB). Hasil pengujian dengan utility dari mikrotik adalah

sebagai berikut :

signal strength : -65 dBm

Noise floor : -94 dBm

signal to noise ratio (SNR) : 29 dB

Latency Average (ping test) : 1 ms

Send bandwith test average : 22 Mbps

Receive bandwith test average : 22.5 Mbps

64

Page 78: 152064582-99980083-Skripsi-Jaringan-Komputer

Berdasarkan hasil pengujian dari utility mikrotik didapatkan signal

strength -65 dBm. Kekuatan sinyal tersebut lebih rendah 13 dBm

dibandingkan dengan perhitungan link budget secara teoritis, perbedaan

tersebut tidak akan memberikan pengaruh koneksi secara signifikan,

karena SNR mencapai 29 dB, sehingga secara otomatis noise floor akan

lebih rendah dari signal strength, hal ini berarti koneksi antara kedua

lokasi outsanding (bagus sekali) (Tabel 4.22).

Pengujian dengan utility ping, rata-rata waktu yang dibutuhkan paket

untuk sampai ke host (latency) adalah 1 ms. Hal ini berarti suatu paket

dapat dikirimkan dari SMK Sultan Agung ke SMA Kanisius dalam waktu

1 mili detik. Dalam pengujian ping test, semakin kecil angka yang

didapatkan maka koneksi juga semakin cepat. Rata-rata bandwith rate

dalam proses pengiriman adalah 22 Mbps, dan rata-rata bandwith rate

dalam proses penerimaan sebesar 22,5 Mbps.

4.6.5. SMK Sultan Agung dan SMP Sultan Agung

SMP Sultan Agung menggunakan access point senau ECB-3220

dengan daya maksimal 26 dBm atau setara dengan 400 mW. Antena yang

digunakan adalah jenis parabolic dengan gain 24 dBi. Receive sensitivity

dari access point tersebut adalah -94 dBm. Jarak antara kedua titik koneksi

113 meter, dengan kerugian penggunaan kabel dan konektor di setiap sisi

sebesar 2 dB maka didapatkan perhitungan link budget antara SMK Sultan

Agung dengan SMP Sultan Agung sebagai berikut :

TX Power AP1 (=10*Log 65) = 18 dBm

Antenna Gain AP 1 = + 17 dBi

Cable Losses AP 1 = - 2 dB

Antenna Gain AP 2 = + 24 dBi

Cable Losses AP 2 = - 2 dB

Total Gain = 55 dB

Path Loss = 40 + 20 Log (113) = 96 dB

Signal Strenght =Total Gain- Path Loss = -41 dBm

Berdasarkan perhitungan link budget level sinyal -41 dBm lebih

besar daripada sensitifitas penerima minimum dari AP (-94 dBm). Secara

65

Page 79: 152064582-99980083-Skripsi-Jaringan-Komputer

teori level sinyal tersebut cukup untuk klien agar dapat menerima data dari

pemancar. Sinyal yang dihasilkan lebih besar dari level penerima sinyal

minimum, maka sambungan tersebut adalah layak dengan margin 53 dB

(94 dB – 41 dB). Hasil pengujian dengan utility dari mikrotik adalah

sebagai berikut :

signal strength : -55 dBm

Noise floor : -85 dBm

signal to noise ratio (SNR) : 30 dB

Latency Average (ping test) : 1 ms

Send bandwith test average : 27.5 Mbps

Receive bandwith test average : 28.5 Mbps

Berdasarkan hasil pengujian dari utility mikrotik didapatkan signal

strength -55 dBm. Kekuatan sinyal tersebut lebih rendah 14 dBm

dibandingkan dengan perhitungan link budget secara teoritis, perbedaan

tersebut tidak akan memberikan pengaruh koneksi secara signifikan,

karena SNR mencapai 30 dB, sehingga secara otomatis noise floor akan

lebih rendah dari signal strength, hal ini berarti koneksi antara kedua

lokasi dalam keadaan outsanding (bagus sekali) (Tabel 4.22).

Pengujian dengan utility ping, rata-rata waktu yang dibutuhkan paket

untuk sampai ke host (latency) adalah 1 ms. Hal ini berarti suatu paket

dapat dikirimkan dari SMK Sultan Agung ke SMP Sultan Agung dalam

waktu 1 mili detik. Dalam pengujian ping test, semakin kecil angka yang

didapatkan maka koneksi juga semakin cepat. Rata-rata bandwith rate

dalam proses pengiriman adalah 27,5 Mbps, dan rata-rata bandwith rate

dalam proses penerimaan sebesar 28,5 Mbps.

4.6.6. SMK Sultan Agung dan SMP Kanisius

SMP Kanisius untuk melakukan koneksi ke SMK Sultan Agung

menggunakan peralatan access point mikrotik RB 411 OS level 4 dengan

antena omnidirectional. Wireless mini PCI yang digunakan pada RB 411

adalah mikrotik WMIA-166A (CM9) daya pancar 65 mW atau setara

dengan 18 dBm. Receive sensitivity dari wireless mini PCI tersebut adalah

-95 dBm. Antena omnidirectional yang digunakan memiliki gain sebesar

66

Page 80: 152064582-99980083-Skripsi-Jaringan-Komputer

17 dBi. Jarak antara kedua titik koneksi 170 meter, dengan kerugian

penggunaan kabel dan konektor di setiap sisi 2 sebesar dB maka

didapatkan perhitungan link budget antara SMK Sultan Agung dengan

SMP Kanisius sebagai berikut :

TX Power AP1 (=10*Log 65) = 18 dBm

Antenna Gain AP 1 = + 17 dBi

Cable Losses AP 1 = - 2 dB

Antenna Gain AP 2 = + 17 dBi

Cable Losses AP 2 = - 2 dB

Total Gain = 48 dB

Path Loss = 40 + 20 Log (170) = 93 dB

Signal Strenght =Total Gain- Path Loss = -45 dBm

Berdasarkan perhitungan link budget level sinyal -45 dBm lebih

besar daripada sensitifitas penerima minimum dari AP (-94 dBm). Secara

teori level sinyal tersebut cukup untuk klien agar dapat menerima data dari

pemancar. Sinyal yang dihasilkan lebih besar dari level penerima sinyal

minimum, maka sambungan tersebut adalah layak dengan margin 49 dB

(94 dB – 45 dB). Hasil pengujian dengan utility dari mikrotik adalah

sebagai berikut :

signal strength : -65 dBm

Noise floor : -87 dBm

signal to noise ratio (SNR) : 22 dB

Latency Average (ping test) : 1 ms

Send bandwith test average : 23 Mbps

Receive bandwith test average : 24 Mbps

Berdasarkan hasil pengujian dari utility mikrotik didapatkan signal

strength -65 dBm. Kekuatan sinyal tersebut lebih rendah 20 dBm

dibandingkan dengan perhitungan link budget secara teoritis, perbedaan

tersebut tidak akan memberikan pengaruh koneksi secara signifikan,

karena SNR mencapai 22 dB, sehingga secara otomatis noise floor akan

lebih rendah dari signal strength, hal ini berarti koneksi antara kedua

lokasi dalam keadaan excellent (bagus) (Tabel 4.22).

67

Page 81: 152064582-99980083-Skripsi-Jaringan-Komputer

Pengujian dengan utility ping, rata-rata waktu yang dibutuhkan paket

untuk sampai ke host (latency) adalah 1 ms. Hal ini berarti suatu paket

dapat dikirimkan dari SMK Sultan Agung ke SMP Kanisius dalam waktu

1 mili detik. Dalam pengujian ping test, semakin kecil angka yang

didapatkan maka koneksi juga semakin cepat. Rata-rata bandwith rate

dalam proses pengiriman adalah 23 Mbps, dan rata-rata bandwith rate

dalam proses penerimaan sebesar 24 Mbps.

4.6.7. SMP Kanisius dan SMP Negeri 1

SMP Negeri 1 menggunakan access point senau ECB-3220 dengan

daya maksimal 26 dBm atau setara dengan 400 mW. Antena yang

digunakan adalah jenis yagi dengan gain 15 dBi. Receive sensitivity dari

access point tersebut adalah -94 dBm. Jarak antara kedua titik koneksi 216

meter, dengan kerugian penggunaan kabel dan konektor di setiap sisi 2

sebesar dB maka didapatkan perhitungan link budget antara SMP Kanisius

dengan SMP Negeri 1 sebagai berikut :

TX Power AP1 (=10*Log 65) = 18 dBm

Antenna Gain AP 1 = + 17 dBi

Cable Losses AP 1 = - 2 dB

Antenna Gain AP 2 = + 15 dBi

Cable Losses AP 2 = - 2 dB

Total Gain = 46 dB

Path Loss = 40 + 20 Log (216) = 93 dB

Signal Strenght =Total Gain- Path Loss = -47 dBm

Berdasarkan perhitungan link budget level sinyal -47 dBm lebih

besar daripada sensitifitas penerima minimum dari AP (-94 dBm). Secara

teori level sinyal tersebut cukup untuk klien agar dapat menerima data dari

pemancar. Sinyal yang dihasilkan lebih besar dari level penerima sinyal

minimum, maka sambungan tersebut adalah layak dengan margin 47 dB

(94 dB – 47 dB). Hasil pengujian dengan utility dari mikrotik adalah

sebagai berikut :

68

Page 82: 152064582-99980083-Skripsi-Jaringan-Komputer

signal strength : -67 dBm

Noise floor : -92 dBm

signal to noise ratio (SNR) : 25 dB

Latency Average (ping test) : 1 ms

Send bandwith test average : 24.5 Mbps

Receive bandwith test average : 26 Mbps

Berdasarkan hasil pengujian dari utility mikrotik didapatkan signal

strength -67 dBm. Kekuatan sinyal tersebut lebih rendah 20 dBm

dibandingkan dengan perhitungan link budget secara teoritis, perbedaan

tersebut tidak akan memberikan pengaruh koneksi secara signifikan,

karena SNR mencapai 25 dB, sehingga secara otomatis noise floor akan

lebih rendah dari signal strength, hal ini berarti koneksi antara kedua

lokasi dalam keadaan excellent (bagus) (Tabel 4.22).

Pengujian dengan utility ping, rata-rata waktu yang dibutuhkan paket

untuk sampai ke host (latency) adalah 1 ms. Hal ini berarti suatu paket

dapat dikirimkan dari SMP Kanisius ke SMP Negeri 1 dalam waktu 1 mili

detik. Dalam pengujian ping test, semakin kecil angka yang didapatkan

maka koneksi juga semakin cepat. Rata-rata bandwith rate dalam proses

pengiriman adalah 24,5 Mbps, dan rata-rata bandwith rate dalam proses

penerimaan sebesar 26 Mbps.

69

Page 83: 152064582-99980083-Skripsi-Jaringan-Komputer

BAB V

PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dilakukan, maka

dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:

1. Proses pembangunan jaringan dengan teknologi wireless dilaksanakan

dalam beberapa tahap yang meliputi site survey, perencanaan jaringan,

implementasi jaringan, pengujian jaringan dan maintenance jaringan.

2. Hasil dari site survey dengan menggunakan peralatan GPS menghasilkan

data koordinat dan ketinggian lokasi dari permukaan air laut dijadikan

sebagai acuan dalam penentuan metode koneksi yang akan digunakan,

topologi jaringan, ketinggian antena berdasarkan perhitungan fresnel zone

dan spesifikasi peralatan yang digunakan dalam implementasi.

3. Kualitas jaringan komputer antar sekolah dengan teknologi wireless yang

diketahui berdasarkan parameter kualitas sinyal (signal strength), signal to

noise ratio (SNR), ping test dan bandwith test antar titik koneksi dengan

utility dari mikrotik, jaringan tersebut layak digunakan sebagai jaringan

intranet maupun untuk koneksi internet melalui Internet Service Provider

(ISP).

5.2. Saran

Saran yang dapat penulis sampaikan kepada institusi pendidikan di

wilayah kecamatan Tirtomoyo adalah segera melakukan koordinasi dengan Forum

Komunitas Tirtomoyo Online (FKTO) dengan membentuk team untuk

mengadakan pelatihan secara rutin, maintenance dan pengembangan jaringan

wireless dengan melibatkan siswa maupun masyarakat yang berdomisili di daerah

setempat.

70

Page 84: 152064582-99980083-Skripsi-Jaringan-Komputer

DAFTAR PUSTAKA

[1] http://www.wikipedia.com akses : April 2009 Kata Kunci : Pengertian

Jaringan Komputer.

[2] Kristanto, Andi. 2003. Jaringan Komputer. Penerbit Graha Ilmu. Yogyakarta.

[3] Supriyadi, Andi dkk. 2007. Memilih Topologi Jaringan dan Hardware dalam

Desain Sebuah Jaringan Komputer. Informatika Pertanian Volume 16 No.

2, 2007.

[4] Fahrial, Jaka. 2003. Teknik Konfigurasi LAN.

[5] Nugroho, Bunafit. 2005. Installasi dan Konfigurasi Jaringan Windows dan

Linux. Penerbit Andi. Yogyakarta.

[6] Ghazali, M. 2008. Topologi Jaringan. Penerbit Theoneman2480.

[7] Proboyekti, Umi. 2008. Pengantar Teknologi Informasi. Jurnal Sistem

Informasi. UKDW

[8] Purbo, Onno W, 1998. Jaringan Komputer Menggunakan Protokol TCP/IP.

Department of Electrical and Computer Engineering University of

Waterloo Waterloo, Ontario.CANADA N2L 3G1.

[9] Rafiudin, Rahmat. 2006. IP Routing dan Firewall dalam Linux. Penerbit

Andi. Yogyakarta.

[10] Sutiyadi, M. 2007. Jaringan Wireless LAN (WLAN). Tersedia: http://www.e-

dukasi.net (Akses: Juni 2009).

[11] Ross, John. 2003. The Book of Wi-Fi: Install, Configure, and Use 802.11b

Wireless Networking. No Starch Press.

[12] Windowsnetworking.com. 2009 . Introduction-Wireless-Networking-Part1.

http://www.windowsnetworking.com/articles_tutorials/IntroductionWirele

ss Networking-Part1.html (akses April 2009)

[13] Hillsouth,. 2009. WLAN. www.hillsouth.com/solutions/pdf/WLAN.pdf (akses

: Agustus 2009)

[14] Mulyanta, Edi S. 2005. Pengenalan Protokol Jaringan Wireless. Penerbit

Andi. Yogyakarta.

71

Page 85: 152064582-99980083-Skripsi-Jaringan-Komputer

[15] Purbo Onno, W. 2001. Jaringan Komputer di Indonesia dan Perangkatnya.

Computer Network Research Group Inter University Center on

Microelektronics Institut Teknologi Bandung. Bandung.

[16] Buettrich, Sabastian. 2005. Basic Wireless Infrastructure And Topologies.

http://www.itrainonline.org/itrainonline.org/mmtk/ (akses April 2009).

[17] Purbo Onno, W. 2003. Jaringan Komputer di Indonesia, Aplikasi dan

Teknologi. Computer Network Research Group Inter University Center on

Microeletronics Institute of Technology Bandung. Bandung 40132.

[18] Arifta Surya (2009). Perbandingan Media Transmisi Wireless dan Satelit.

Skripsi Teknik Informatika. Universitas Sriwijaya.

[19] Flickenger, Rob. 2007. Jaringan Wireless di Dunia Berkembang. Hacker

Friendly LLC,London

72

Page 86: 152064582-99980083-Skripsi-Jaringan-Komputer

Lampiran 1. Perhitungan Fresnel Zone

Data Jarak antar Titik Koneksi dan Frekuensi yang digunakan

Lokasi Tujuan Koneksi Jarak (m) f (MHz)

SMP Negeri 2 Kantor Kecamatan 6295 2412

SMK Muhamadiyah 6

Kantor Kecamatan 144 2412

SMK Sultan Agung Kantor Kecamatan 1105 2412

SMA Kanisius SMK Sultan Agung 385 2412

SMP Sultan Agung SMK Sultan Agung 113 2412

SMP Kanisius SMK Sultan Agung 170 2412

SMP Negeri 1 SMP Kanisius 216 2412

Perhitungan Fresnel Zone menggunakan rumus :

r = 17,31√ (di*d2)/(D*f) atau r = 17,31 √ (D/4f)

dimana r adalah jari-jari dari zone tersebut dalam meter, d1 /d2 jarak dari titik

koneksi ke halangan D adalah jarak total sambungan dalam meter, dan f adalah

frekuensi dalam MHz.

1. Kantor kecamatan dengan SMP Negeri 2

Diketahui

D (meter) : 6295

F (MHz) : 2412

r (meter) : 17,31 √ (6295/4(2412))

: 17,31√ (6295/9648)

: 17,31 √0,65

: 17.31 x 0,81

: 13,98 meter

Radius fresnel zone antara kantor kecamatan dengan SMP Negeri 2 adalah

13,98 meter

73

Page 87: 152064582-99980083-Skripsi-Jaringan-Komputer

Lampiran 1 (Lanjutan)

2. Kantor kecamatan dengan SMK Muhamadiyah 6

Diketahui

D (meter) : 144

F (MHz) : 2412

r (meter) : 17,31 √ (144/4(2412))

: 17,31√ (144/9648)

: 17,31 √0,01

: 17.31 x 0,12

: 2,11 meter

Radius fresnel zone antara kantor kecamatan dengan SMK Muhamadiyah 6

adalah 2,11 meter.

3. Kantor Kecamatan dengan SMK Sultan Agung

Diketahui

D (meter) : 1105

F (MHz) : 2412

r (meter) : 17,31 √ (1105/4(2412))

: 17,31√ (1105/9648)

: 17,31 √0,11

: 17.31 x 0,34

: 5,86 meter

Radius fresnel zone antara kantor kecamatan dengan SMK Sultan Agung adalah

5,86 meter.

4. SMK Sultan Agung dengan SMA Kanisius

Diketahui

D (meter) : 385

F (MHz) : 2412

r (meter) : 17,31 √ (385/4(2412))

74

Page 88: 152064582-99980083-Skripsi-Jaringan-Komputer

Lampiran 1 (Lanjutan)

r (meter) : 17,31√ (385/9648)

: 17,31 √0,04

: 17.31 x 0,20

: 3,46 meter

Radius fresnel zone antara SMK Sultan Agung dengan SMA Kanisius adalah

3,46 meter.

5. SMK Sultan Agung dengan SMP Sultan Agung

Diketahui

D (meter) : 113

F (MHz) : 2412

r (meter) : 17,31 √ (113/4(2412))

: 17,31√ (113/9648)

: 17,31 √0,01

: 17.31 x 0,11

: 1,87 meter

Radius fresnel zone antara SMK Sultan Agung dengan SMP Sultan Agung

adalah 1,87 meter.

6. SMK Sultan Agung dengan SMP Kanisius

Diketahui

D (meter) : 170

F (MHz) : 2412

r (meter) : 17,31 √ (170/4(2412))

: 17,31√ (170/9648)

: 17,31 √0,02

: 17.31 x 0,13

: 2,30 meter

Radius fresnel zone antara SMK Sultan Agung dengan SMP Kanisius adalah

2,30 meter.

75

Page 89: 152064582-99980083-Skripsi-Jaringan-Komputer

Lampiran 1 (Lanjutan)

7. SMP Kanisius dengan SMP Negeri 1

Diketahui

D (meter) : 216

F (MHz) : 2412

r (meter) : 17,31 √ (216/4(2412))

: 17,31√ (216/9648)

: 17,31 √0,02

: 17.31 x 0,16

: 2,60 meter

Radius fresnel zone antara SMP Kanisius dengan SMP Negeri 1 adalah 2,60

meter.

76

Page 90: 152064582-99980083-Skripsi-Jaringan-Komputer

Lampiran 2. Konfigurasi Access Point (AP) Mikrotik RB 433 dan Router

Mikrotik RB 450 di Kantor Kecamatan.

1. Konfigurasi Mikrotik RB 450 sebagai Router.

1. Menghubungkan ujung kabel UTP Access Point RB 133 ke ether1 RB

450, kemudian dari ether3 RB 450 ke ethernet laptop penulis (ether2

dihubungkan AP RB 433).

2. Menghidupkan power AP RB 133, RB 450 dan laptop penulis.

3. Untuk mensetting RB 450 penulis menggunakan tools winbox versi 2.2.15.

Tools winbox ini didapatkan secara gratis di website

http://www.mikrotik.co.id. Winbox dapat mendeteksi sistem mikrotik yang

digunakan asalkan masih dalam satu network, yaitu dengan mendeteksi

MAC address dari ethernet mikrotik.

4. Tampilan pertama kali mengaktifkan winbox adalah seperti berikut :

77

Page 91: 152064582-99980083-Skripsi-Jaringan-Komputer

Lampiran 2 (Lanjutan).

5. Memilih MAC address yang sudah terdeteksi dan klik tombol Connect.

Maka akan muncul menu konfigurasi seperti di bawah :

78

Page 92: 152064582-99980083-Skripsi-Jaringan-Komputer

Lampiran 2 (Lanjutan).

6. Untuk memudahkan mengingat, penulis memberi keterangan pada

ethernet yang digunakan, ether1 dengan keterangan G/W, ether2 dengan

keterangan WLAN. Cara ini dilakukan dengan masuk menu interface, klik

ether1 lalu klik comment dan menuliskan keterangan di comment for

interface.

7. Langkah awal yang perlu dilakukan adalah set IP Address, menu

konfigurasi - IP –Addresses kemudian klik tanda tambah (+).

79

Page 93: 152064582-99980083-Skripsi-Jaringan-Komputer

Lampiran 2 (Lanjutan).

8. Set IP DHCP Server untuk WLAN. Masuk ke menu konfigurasi IP-

DHCP Server – DHCP Setup. DHCP Server Interface diarahkan ke

ether2 (WLAN). Klik Next sampai pada select DNS Server, untuk IP DNS

server yang pertama 192.168.1.1 dan yang kedua 172.16.0.1. kemudian

klik next sampai dengan Setup has completed successfully. Rincian

langkah-langkah set IP DHCP Server seperti terlihat pada gambar nomor

1-8 di bawah:

(1)

(2)

80

Page 94: 152064582-99980083-Skripsi-Jaringan-Komputer

Lampiran 2 (Lanjutan).

(3)

(4)

(5)

(6)

81

Page 95: 152064582-99980083-Skripsi-Jaringan-Komputer

Lampiran 2 (Lanjutan).

(7)

(8)

9. Set IP Route yaitu dengan cara masuk menu konfigurasi IP - routes.

Klik tanda tambah (+) lalu memasukan IP gateway dari ISP

121.100.22.225 di General- Gateway.

82

Page 96: 152064582-99980083-Skripsi-Jaringan-Komputer

Lampiran 2 (Lanjutan).

10. Set IP DNS yaitu dengan cara masuk menu konfigurasi IP - DNS, dan

klik settings. Primary DNS dari ISP adalah 121.100.20.20 dan secondary

DNS adalah 122.200.48.14. cek list Allow Remote Request.

11. Set IP Firewall NAT dengan masuk menu konfigurasi IP – Firewall lalu

klik NAT dan tanda tambah (+). Pada general chain pilih srcnat dan

action pilih masquerade.

(1)

83

Page 97: 152064582-99980083-Skripsi-Jaringan-Komputer

Lampiran 2 (Lanjutan).

(2)

12. Langkah selanjutnya adalah memberi nama router dan password untuk

memudahkan dalam maintenance dan keamanan. Masuk ke menu

konfigurasi System – Identity untuk memberi nama router, dan masuk ke

menu konfigurasi Password untuk memberi password pada router.

2. Konfigurasi Mikrotik RB 433

1. Menghubungkan ujung kabel UTP RB 433 ke PoE, dari PoE terhubung

ke laptop penulis (setelah selesai setting, kabel UTP dari RB 433

dihubungkan ke ether2 RB 450, ether1 RB 450 terhubung ke RB 133).

84

Page 98: 152064582-99980083-Skripsi-Jaringan-Komputer

Lampiran 2 (Lanjutan).

2. Menghidupkan power adaptor RB 433.

3. Menjalankan winbox Loader v 2.2.15 dari laptop, Klik pada browse pada

Connect To muncul Mac Address, IP Address, Identity dan Version. Pilih

MAC address RB 433, default identity-nya MikroTik, username admin,

password kosong.

4. Setelah masuk ke menu konfigurasi, langkah pertama adalah membuat

bridge, dengan cara masuk ke menu konfigurasi pilih menu Bridge lalu

klik tambah (+). Masuk ke General, dan memberikan nama, dalam

implementasi penulis member nama wds-bridge.

5. Set IP address yaitu dengan cara masuk menu konfigurasi IP –

Addresses, interface diarahkan ke wds-bridge yang telah dibuat. IP

Address untuk RB 433 adalah 172.16.0.2.

85

Page 99: 152064582-99980083-Skripsi-Jaringan-Komputer

Lampiran 2 (Lanjutan).

6. Masuk ke menu konfigurasi Interface klik pada wlan yang terlihat di

interface list.

86

Page 100: 152064582-99980083-Skripsi-Jaringan-Komputer

Lampiran 2 (Lanjutan).

7. Masuk ke menu wireless, kemudian untuk mode dipilih ap-bridge, band 2,4

GHz B/G, Frequensi chanel 1 (2412), SSID penulis memberi nama

CyberVillage, Radio Name Kec.Tirtomoyo, security profile default,

Frequency mode manual tx-power, country Indonesia, antenna mode

antenna a, cek list pada Default Authenticate dan Default Forward.

8. Masuk ke menu WDS, kemudian WDS mode dipilih dynamic, dan WDS

default bridge diarahkan ke wds-bridge.

87

Page 101: 152064582-99980083-Skripsi-Jaringan-Komputer

Lampiran 2 (Lanjutan).

9. Masuk ke menu Tx Power, kemudian Tx Power Mode dipilih card rates,

dan Tx Power 22 dBm.

10. Set IP Routes, masuk menu konfigurasi IP – Routes. Memasukkan IP RB

450 (172.16.0.1) ke Gateway.

88

Page 102: 152064582-99980083-Skripsi-Jaringan-Komputer

Lampiran 2 (Lanjutan).

11. Langkah selanjutnya adalah memberi nama RB 433 dan password untuk

memudahkan dalam maintenance dan keamanan. Masuk ke menu

konfigurasi System – Identity untuk memberi nama RB 433, dan masuk ke

menu konfigurasi Password untuk memberi password pada RB 433.

3. Konfigurasi RB 450 untuk Hostpot Area

Setting hotspot untuk jaringan WLAN melalui mikrotik router RB 450.

Sistem autentikasi akan digunakan ketika user ingin terkoneksi internet pada areal

hotspot CyberVillage. Ketika membuka halaman web maka user akan diarahkan

pada hotspot login page yang mengharuskan mengisi username dan password.

Jika informasi login dan password yang dimasukkan sudah benar, maka router

akan memasukkan user tersebut ke dalam sistem hotspot dan client sudah bisa

mengakses halaman web. Hal ini dilakukan untuk membiasakan hidup tertib dan

teratur pada staff pengajar, karyawan maupun masyarakat yang ingin

menggunakan layanan hotspot CyberVillage. User yang tidak terautentifikasi

masih tetap dapat menikmati akses internet tetapi waktu aksesnya penulis batasi

selama 30 menit per hari per MAC Address per user yang tidak terdaftar.

Sedangkan untuk client sekolah, konfigurasinya melalui walled garden IP List.

89

Page 103: 152064582-99980083-Skripsi-Jaringan-Komputer

Lampiran 2 (Lanjutan).

Langkah-langkah setting mikrotik router RB 450 untuk hotspot adalah

sebagai berikut :

1. Menjalankan winbox Loader v2.2.15 dengan dengan laptop penulis yang

terhubung ke ether3 RB 450, klik pada browse pada Connect To muncul

Mac Address, IP Address, Identity dan Version. Pilih IP 172.16.0.1

identity nya Tio.router, username admin, password ****** ).

2. Setelah masuk menu konfigurasi, masuk ke menu IP – Hotspot – Servers

–Hostpot Setup. Langkah-langkahnya seperti terlihat di bawah :

90

Page 104: 152064582-99980083-Skripsi-Jaringan-Komputer

Lampiran 2 (Lanjutan).

91

Page 105: 152064582-99980083-Skripsi-Jaringan-Komputer

Lampiran 2 (Lanjutan).

3. Langkah selanjutnya adalah masuk ke menu konfigurasi IP-Hotspot-

Server Profile lalu edit profile hsproff1 dengan cara doble klik pada

hsprof1. Mengganti Name hsprof menjadi “CyberVillage” dan HTTP

Proxy port menjadi 80.

4. Masuk ke menu konfigurasi IP-Hotspot-Server Profile lalu doble klik

pada CyberVillage dan masuk ke login, kemudian seting waktu akses

bagi free user yang tidak terdaftar selama 30 menit. Namun bagi guru dan

karyawan maupun user yang terdaftar tidak ada batasan waktu akses, bagi

user yang terdaftar akan diberi login dan password serta MAC address dari

laptop harus didaftarkan di router.

92

Page 106: 152064582-99980083-Skripsi-Jaringan-Komputer

Lampiran 2 (Lanjutan).

5. Masuk ke menu konfigurasi IP-Hotspot – Users lalu doble klik pada

server all name admin untuk memberi password login bagi admin.

93

Page 107: 152064582-99980083-Skripsi-Jaringan-Komputer

Lampiran 2 (Lanjutan).

6. Langkah berikutnya adalah menambahkan user untuk dapat login tanpa

dibatasi waktu, pada menu konfigurasi IP-Hotspot – User klik tanda

tambah (+), kemudian memasukkan login dan password serta MAC

Address dari user.

7. Langkah selanjutnya adalah membatasi bandwith bagi user hotspot dengan

cara masuk ke menu konfigurasi IP-Hotspot-Server Profile doble klik

pada CyberVillage. Atas persetujuan pihak sekolah maka penulis

membatasi bandwith untuk hotspot area Tx = 64 kb, Rx = 64 kb

94

Page 108: 152064582-99980083-Skripsi-Jaringan-Komputer

Lampiran 2 (Lanjutan)

8. Dengan setingan hotspot tersebut maka setiap user yang terkoneksi dengan

jaringan wireless dan membuka halaman web browser maka akan otomatis

diarahkan pada halaman login page mikrotik seperti tampak pada gambar

di bawah.

95

Page 109: 152064582-99980083-Skripsi-Jaringan-Komputer

Lampiran 2 (Lanjutan).

9. Untuk client sekolah IP Address dimasukkan dalam walled garden IP List,

dengan maksud ketika komputer di tiap-tiap sekolah yang terhubung

jaringan WLAN langsung dapat menggunakan akses internet tanpa melalui

login. Masuk ke menu konfigurasi – IP- hostspot – Walled Garden IP

List, lalu memasukkan IP Wireless AP dan router masing-masing sekolah.

96

Page 110: 152064582-99980083-Skripsi-Jaringan-Komputer

Lampiran 3. Konfigurasi Access Point (AP) Mikrotik RB 411 dan PC Router

mikrotik x86 di SMK Sultan Agung.

1. Konfigurasi AP Mikrotik RB 411.

1. Menghubungkan ujung kabel UTP Access Point RB 411 ke laptop penulis.

2. Menghidupkan power AP RB 411.

3. Untuk mensetting RB 411 penulis menggunakan tools winbox versi 2.2.15.

4. Dari winbox masuk menu konfigurasi – interface list klik wlan lalu klik

scan, di dalam list scan terdapat daftar jaringan wireless kemudian pilih

CyberVillage, kemudian klik connect.

5. Masuk ke menu konfigurasi, langkah pertama adalah membuat bridge,

dengan cara masuk ke menu konfigurasi pilih menu Bridge lalu klik

tambah (+). Masuk ke General, dan memberikan nama, dalam

implementasi penulis member nama wds-bridge.

6. Set IP address yaitu dengan cara masuk menu konfigurasi IP –

Addresses, interface diarahkan ke wds-bridge yang telah dibuat. IP

Address untuk RB 411 adalah 172.16.0.12.

97

Page 111: 152064582-99980083-Skripsi-Jaringan-Komputer

Lampiran 3 (Lanjutan).

7. Masuk ke menu konfigurasi Interface klik pada wlan yang terlihat di

interface list.

8. Masuk ke menu wireless, kemudian untuk mode dipilih ap-bridge, band

2,4 GHz B/G, Frequensi chanel 1 (2412), SSID CyberVillage, Radio Name

SMK-SA, security profile default, Frequency mode manual tx-power,

country Indonesia, antenna mode antenna a, cek list pada Default

Authenticate dan Default Forward.

9. Masuk ke menu WDS, kemudian WDS mode dipilih dynamic, dan WDS

default bridge diarahkan ke wds-bridge.

98

Page 112: 152064582-99980083-Skripsi-Jaringan-Komputer

Lampiran 3 (Lanjutan).

10. Masuk ke menu Tx Power, kemudian Tx Power Mode dipilih card rates,

dan Tx Power 22 dBm.

11. Set IP Routes, masuk menu konfigurasi IP – Routes. Memasukkan IP RB

450 (172.16.0.1) ke Gateway.

99

Page 113: 152064582-99980083-Skripsi-Jaringan-Komputer

Lampiran 3 (Lanjutan).

12. Langkah selanjutnya adalah memberi nama RB 411 dan password untuk

memudahkan dalam maintenance dan keamanan. Masuk ke menu

konfigurasi System – Identity untuk memberi nama RB 411, dan masuk

ke menu konfigurasi Password untuk memberi password pada RB 411.

2. Konfigurasi PC Router mikrotik x86.

Spesifikasi PC Router yang digunakan di SMK Sultan Agung Intel

Pentium III 800 MHz, RAM 128 MB, Harddisk 4 GB, dan 2 LAN Card. PC

tersebut penulis install Mikrotik Router OS versi 3.20. Untuk melakukan

konfigurasi penulis menggunakan Win Box versi 2.2.15. Adapun rincian langkah-

langkahnya adalah sebagai berikut :

1. Menghubungkan ujung kabel UTP Access Point RB 411 ke ether1 PC

Router, ether2 ke ethernet laptop penulis (selanjutnya setelah konfigurasi

selesai ether2 dihubungkan ke HUB).

2. Setelah masuk menu konfigurasi dari Win Box, Langkah awal yang

penulis lakukan memberi keterangan pada ethernet yang digunakan, ether1

dengan keterangan G/W, ether2 dengan keterangan LAN. Cara ini

dilakukan dengan masuk menu interface, klik ether1 lalu klik comment

dan menuliskan keterangan di comment for interface.

100

Page 114: 152064582-99980083-Skripsi-Jaringan-Komputer

Lampiran 3 (Lanjutan).

3. Langkah awal yang perlu dilakukan adalah set IP Address, menu

konfigurasi - IP –Addresses kemudian klik tanda tambah (+).

4. Set IP DHCP Server untuk LAN. Masuk ke menu konfigurasi IP- DHCP

Server – DHCP Setup. DHCP Server Interface diarahkan ke ether2

(LAN). Klik Next sampai pada select DNS Server, untuk IP DNS server

yang pertama 192.168.13.1 dan yang kedua 172.16.0.1. kemudian klik

next sampai dengan Setup has completed successfully.

(1)

101

Page 115: 152064582-99980083-Skripsi-Jaringan-Komputer

Lampiran 3 (Lanjutan).

(2)

(3)

(4)

(5)

(6)

102

Page 116: 152064582-99980083-Skripsi-Jaringan-Komputer

Lampiran 3 (Lanjutan).

(7)

5. Set IP Route yaitu dengan cara masuk menu konfigurasi IP - routes.

Klik tanda tambah (+) lalu memasukan IP gateway 172.16.0.1 di General-

Gateway.

6. Set IP DNS yaitu dengan cara masuk menu konfigurasi IP - DNS, dan

klik settings. Primary DNS adalah 172.16.0.1. cek list Allow Remote

Request.

103

Page 117: 152064582-99980083-Skripsi-Jaringan-Komputer

Lampiran 3 (Lanjutan).

7. Set IP Firewall NAT dengan masuk menu konfigurasi IP – Firewall lalu

klik NAT dan tanda tambah (+). Pada general chain pilih srcnat dan

action pilih masquerade.

104

Page 118: 152064582-99980083-Skripsi-Jaringan-Komputer

Lampiran 3 (Lanjutan).

8. Langkah selanjutnya adalah memberi nama router dan password untuk

memudahkan dalam maintenance dan keamanan. Masuk ke menu

konfigurasi System – Identity untuk memberi nama router, dan masuk ke

menu konfigurasi Password untuk memberi password pada router.

105

Page 119: 152064582-99980083-Skripsi-Jaringan-Komputer

Lampiran 4. Konfigurasi Access Point (AP) Mikrotik RB 411 dan PC Router

mikrotik x86 di SMP Kanisius.

1. Konfigurasi AP Mikrotik RB 411.

1. Menghubungkan ujung kabel UTP Access Point RB 411 ke laptop penulis.

2. Menghidupkan power AP RB 411.

3. Untuk mensetting RB 411 penulis menggunakan tools winbox versi 2.2.15.

4. Dari winbox masuk menu konfigurasi – interface list klik wlan lalu klik

scan, di dalam list scan terdapat daftar jaringan wireless kemudian pilih

CyberVillage, kemudian klik connect.

5. Langkah selanjutnya adalah membuat bridge, dengan cara masuk ke menu

konfigurasi pilih menu Bridge lalu klik tambah (+). Masuk ke General,

dan memberikan nama, dalam implementasi penulis member nama wds-

bridge.

6. Set IP address yaitu dengan cara masuk menu konfigurasi IP –

Addresses, interface diarahkan ke wds-bridge yang telah dibuat. IP

Address untuk RB 411 adalah 172.16.0.10.

106

Page 120: 152064582-99980083-Skripsi-Jaringan-Komputer

Lampiran 4 (Lanjutan).

7. Masuk ke menu konfigurasi Interface klik pada wlan yang terlihat di

interface list.

8. Masuk ke menu wireless, kemudian untuk mode dipilih ap-bridge, band

2,4 GHz B/G, Frequensi chanel 1 (2412), SSID CyberVillage, Radio Name

SMP-K, security profile default, Frequency mode manual tx-power,

country Indonesia, antenna mode antenna a, cek list pada Default

Authenticate dan Default Forward.

9. Masuk ke menu WDS, kemudian WDS mode dipilih dynamic, dan WDS

default bridge diarahkan ke wds-bridge.

107

Page 121: 152064582-99980083-Skripsi-Jaringan-Komputer

Lampiran 4 (Lanjutan).

10. Masuk ke menu Tx Power, kemudian Tx Power Mode dipilih card rates,

dan Tx Power 22 dBm.

11. Set IP Routes, masuk menu konfigurasi IP – Routes. Memasukkan IP RB

450 (172.16.0.1) ke Gateway.

108

Page 122: 152064582-99980083-Skripsi-Jaringan-Komputer

Lampiran 4 (Lanjutan).

12. Langkah selanjutnya adalah memberi nama RB 411 dan password untuk

memudahkan dalam maintenance dan keamanan. Masuk ke menu

konfigurasi System – Identity untuk memberi nama RB 411, dan masuk

ke menu konfigurasi Password untuk memberi password pada RB 411.

2. Konfigurasi PC Router mikrotik x86.

Spesifikasi PC Router yang digunakan di SMP Kanisius Intel Pentium III

800 MHz, RAM 128 MB, Harddisk 4 GB, dan 2 LAN Card. PC tersebut penulis

install Mikrotik Router OS versi 3.20. Untuk melakukan konfigurasi penulis

menggunakan Win Box versi 2.2.15. Adapun rincian langkah-langkahnya adalah

sebagai berikut :

1. Menghubungkan ujung kabel UTP Access Point RB 411 ke ether1 PC

Router, ether2 ke ethernet laptop penulis (selanjutnya setelah

konfigurasi selesai ether2 dihubungkan ke HUB).

2. Setelah masuk menu konfigurasi dari Win Box, Langkah awal yang

penulis lakukan memberi keterangan pada ethernet yang digunakan,

ether1 dengan keterangan G/W, ether2 dengan keterangan LAN. Cara

ini dilakukan dengan masuk menu interface, klik ether1 lalu klik

comment dan menuliskan keterangan di comment for interface.

109

Page 123: 152064582-99980083-Skripsi-Jaringan-Komputer

Lampiran 4 (Lanjutan).

3. Set IP Address, menu konfigurasi - IP –Addresses kemudian klik

tanda tambah (+).

4. Set IP DHCP Server untuk LAN. Masuk ke menu konfigurasi IP-

DHCP Server – DHCP Setup. DHCP Server Interface diarahkan ke

ether2 (LAN). Klik Next sampai pada select DNS Server, untuk IP

DNS server yang pertama 192.168.12.1 dan yang kedua 172.16.0.1.

kemudian klik next sampai dengan Setup has completed successfully.

(Langkah sama dengan set router di SMK Sultan Agung di Lampiran

3).

5. Set IP Route yaitu dengan cara masuk menu konfigurasi IP - routes.

Klik tanda tambah (+) lalu memasukan IP gateway 172.16.0.1 di

General- Gateway. (Langkah sama dengan set router di SMK Sultan

Agung di Lampiran 3).

110

Page 124: 152064582-99980083-Skripsi-Jaringan-Komputer

Lampiran 4 (Lanjutan).

6. Set IP DNS yaitu dengan cara masuk menu konfigurasi IP - DNS,

dan klik settings. Primary DNS adalah 172.16.0.1. cek list Allow

Remote Request. (Langkah sama dengan set router di SMK Sultan

Agung di Lampiran 3).

7. Set IP Firewall NAT dengan masuk menu konfigurasi IP – Firewall

lalu klik NAT dan tanda tambah (+). Pada general chain pilih srcnat

dan action pilih masquerade (Langkah sama dengan set router di SMK

Sultan Agung di Lampiran 3).

8. Langkah selanjutnya adalah memberi nama router dan password untuk

memudahkan dalam maintenance dan keamanan. Masuk ke menu

konfigurasi System – Identity untuk memberi nama router, dan masuk

ke menu konfigurasi Password untuk memberi password pada router.

111

Page 125: 152064582-99980083-Skripsi-Jaringan-Komputer

Lampiran 5. Konfigurasi Access Point (AP) Senao dan PC Router mikrotik x86 di

SMP Sultan Agung.

1. Konfigurasi Access Point (AP) Senao.

1. Menghubungkan ujung kabel UTP Access Point Senao ke laptop penulis.

2. Menghidupkan power AP Senao.

3. Untuk mensetting AP Senao IP address laptop penulis set terlebih dahulu

192.168.1.2 dan subnet mask 255.255.255.0.

4. Membuka web browser dengan alamat default AP Senao 192.168.1.1.

dengan mengetikkan alamat tersebut maka akan muncul user dan

password (user default AP Senao : admin, password : kosong)

5. Operating mode cek list pada point to multi point. The SSID diisikan

dengan SSID yang dituju untuk melakukan koneksi yaitu CyberVillage

dengan frekuensi chanel 1 (2412 MHz), Tranmision rate nya diset

automatic, Access Point Desnity : High. Kemudian klik save, lalu restart

AP.

112

Page 126: 152064582-99980083-Skripsi-Jaringan-Komputer

Lampiran 5 (Lanjutan).

6. Setelah restart masuk lagi ke web browser dan ketikkan alamat IP

192.168.1.1, user dan password. Langkah selanjutnya adalah set IP

address untuk AP Senao. Untuk keamanan password default diganti,

setelah konfigurasi selesai klik save.

7. Masuk ke AP Senao melalui web browser menggunakan IP 172.16.0.14

dengan password yang telah diset, setelah masuk ke AP maka akan

muncul tampilan signal dan link quality, akan kelihatan mac address dan

SSID dari AP yang dituju.

113

Page 127: 152064582-99980083-Skripsi-Jaringan-Komputer

Lampiran 5 (Lanjutan).

114

Page 128: 152064582-99980083-Skripsi-Jaringan-Komputer

Lampiran 5 (Lanjutan).

2. Konfigurasi PC Router mikrotik x86.

Spesifikasi PC Router yang digunakan di SMP Sultan Agung Intel

Pentium II, RAM 64 MB, Harddisk 4 GB, dan 2 LAN Card. PC tersebut penulis

install Mikrotik Router OS versi 3.20. Untuk melakukan konfigurasi penulis

menggunakan Win Box versi 2.2.15. Adapun rincian langkah-langkahnya adalah

sebagai berikut :

1. Menghubungkan ujung kabel UTP Access Point Senao ke ether1 PC

Router, ether2 ke ethernet laptop penulis (selanjutnya setelah konfigurasi

selesai ether2 dihubungkan ke HUB).

2. Setelah masuk menu konfigurasi dari Win Box, Langkah awal yang

penulis lakukan memberi keterangan pada ethernet yang digunakan, ether1

dengan keterangan G/W, ether2 dengan keterangan LAN. Cara ini

dilakukan dengan masuk menu interface, klik ether1 lalu klik comment

dan menuliskan keterangan di comment for interface.

3. Set IP Address, menu konfigurasi - IP –Addresses kemudian klik tanda

tambah (+).

115

Page 129: 152064582-99980083-Skripsi-Jaringan-Komputer

Lampiran 5 (Lanjutan).

4. Set IP DHCP Server untuk LAN. Masuk ke menu konfigurasi IP-

DHCP Server – DHCP Setup. DHCP Server Interface diarahkan ke

ether2 (LAN). Klik Next sampai pada select DNS Server, untuk IP

DNS server yang pertama 192.168.17.1 dan yang kedua 172.16.0.1.

kemudian klik next sampai dengan Setup has completed successfully.

(Langkah sama dengan set router di SMK Sultan Agung di Lampiran

3).

5. Set IP Route yaitu dengan cara masuk menu konfigurasi IP - routes.

Klik tanda tambah (+) lalu memasukan IP gateway 172.16.0.1 di

General- Gateway. (Langkah sama dengan set router di SMK Sultan

Agung di Lampiran 3).

6. Set IP DNS yaitu dengan cara masuk menu konfigurasi IP - DNS,

dan klik settings. Primary DNS adalah 172.16.0.1. cek list Allow

Remote Request. (Langkah sama dengan set router di SMK Sultan

Agung di Lampiran 3).

7. Set IP Firewall NAT dengan masuk menu konfigurasi IP – Firewall

lalu klik NAT dan tanda tambah (+). Pada general chain pilih srcnat

dan action pilih masquerade (Langkah sama dengan set router di SMK

Sultan Agung di Lampiran 3).

116

Page 130: 152064582-99980083-Skripsi-Jaringan-Komputer

Lampiran 5 (Lanjutan).

8. Langkah selanjutnya adalah memberi nama router dan password untuk

memudahkan dalam maintenance dan keamanan. Masuk ke menu

konfigurasi System – Identity untuk memberi nama router, dan masuk

ke menu konfigurasi Password untuk memberi password pada router.

117

Page 131: 152064582-99980083-Skripsi-Jaringan-Komputer

Lampiran 6. Konfigurasi Access Point (AP) Senao dan PC Router mikrotik x86 di

SMA Kanisius.

1. Konfigurasi Access Point (AP) Senao.

1. Menghubungkan ujung kabel UTP Access Point Senao ke laptop penulis.

2. Menghidupkan power AP Senao.

3. Untuk mensetting AP Senao IP address laptop penulis set terlebih dahulu

192.168.1.2 dan subnet mask 255.255.255.0.

4. Membuka web browser dengan alamat default AP Senao 192.168.1.1.

dengan mengetikkan alamat tersebut maka akan muncul user dan password

(user default AP Senao : admin, password : kosong)

5. Pada Operating mode cek list pada point to multi point. The SSID

diisikan dengan SSID yang dituju untuk melakukan koneksi yaitu

CyberVillage dengan frekuensi chanel 1 (2412 MHz), Tranmision rate

nya automatic, Access Point Desnity : High. Kemudian klik save, lalu

restart AP.

118

Page 132: 152064582-99980083-Skripsi-Jaringan-Komputer

Lampiran 6 (Lanjutan).

6. Setelah restart masuk lagi ke web browser dan ketikkan alamat IP

192.168.1.1, user dan password. Langkah selanjutnya adalah set IP

address untuk AP Senao. Untuk keamanan password default diganti,

setelah konfigurasi selesai klik save. Lalu restart AP Senao.

7. Masuk ke AP melalui web browser menggunakan IP 172.16.0.20 dengan

password yang telah diset, setelah masuk ke AP maka akan muncul

tampilan signal dan link quality, akan kelihatan mac address dan SSID

dari AP yang dituju.

119

Page 133: 152064582-99980083-Skripsi-Jaringan-Komputer

Lampiran 6 (Lanjutan).

120

Page 134: 152064582-99980083-Skripsi-Jaringan-Komputer

Lampiran 6 (Lanjutan).

2. Konfigurasi PC Router mikrotik x86.

Spesifikasi PC Router yang digunakan di SMA Kanisius Intel Pentium III

800 MHz, RAM 128 MB, Harddisk 20 GB, dan 2 LAN Card. PC tersebut penulis

install Mikrotik Router OS versi 3.20. Untuk melakukan konfigurasi penulis

menggunakan Win Box versi 2.2.15. Adapun rincian langkah-langkahnya adalah

sebagai berikut :

1. Menghubungkan ujung kabel UTP Access Point Senao ke ether1 PC

Router, ether2 ke ethernet laptop penulis (selanjutnya setelah

konfigurasi selesai ether2 dihubungkan ke HUB).

2. Setelah masuk menu konfigurasi dari Win Box, Langkah awal yang

penulis lakukan memberi keterangan pada ethernet yang digunakan,

ether1 dengan keterangan G/W, ether2 dengan keterangan LAN. Cara

ini dilakukan dengan masuk menu interface, klik ether1 lalu klik

comment dan menuliskan keterangan di comment for interface.

3. Set IP Address, menu konfigurasi - IP –Addresses kemudian klik

tanda tambah (+).

121

Page 135: 152064582-99980083-Skripsi-Jaringan-Komputer

Lampiran 6 (Lanjutan).

4. Set IP DHCP Server untuk LAN. Masuk ke menu konfigurasi IP-

DHCP Server – DHCP Setup. DHCP Server Interface diarahkan ke

ether2 (LAN). Klik Next sampai pada select DNS Server, untuk IP

DNS server yang pertama 192.168.16.1 dan yang kedua 172.16.0.1.

kemudian klik next sampai dengan Setup has completed successfully.

(Langkah sama dengan set router SMK Sultan Agung di Lampiran 3).

5. Set IP Route yaitu dengan cara masuk menu konfigurasi IP - routes.

Klik tanda tambah (+) lalu memasukan IP gateway 172.16.0.1 di

General- Gateway. (Langkah sama dengan set router di SMK Sultan

Agung di Lampiran 3).

6. Set IP DNS yaitu dengan cara masuk menu konfigurasi IP - DNS,

dan klik settings. Primary DNS adalah 172.16.0.1. cek list Allow

Remote Request. (Langkah sama dengan set router di SMK Sultan

Agung di Lampiran 3).

7. Set IP Firewall NAT dengan masuk menu konfigurasi IP – Firewall

lalu klik NAT dan tanda tambah (+). Pada general chain pilih srcnat

dan action pilih masquerade (Langkah sama dengan set router di SMK

Sultan Agung di Lampiran 3).

122

Page 136: 152064582-99980083-Skripsi-Jaringan-Komputer

Lampiran 6 (Lanjutan).

8. Langkah selanjutnya adalah memberi nama router dan password untuk

memudahkan dalam maintenance dan keamanan. Masuk ke menu

konfigurasi System – Identity untuk memberi nama router, dan masuk

ke menu konfigurasi Password untuk memberi password pada router.

123

Page 137: 152064582-99980083-Skripsi-Jaringan-Komputer

Lampiran 7. Konfigurasi Access Point (AP) Senao dan PC Router mikrotik x86 di

SMP Negeri 1.

1. Konfigurasi Access Point (AP) Senao.

1. Menghubungkan ujung kabel UTP Access Point Senao ke laptop penulis.

2. Menghidupkan power AP Senao.

3. Untuk mensetting AP Senao IP address laptop penulis set terlebih dahulu

192.168.1.2 dan subnet mask 255.255.255.0.

4. Membuka web browser dengan alamat default AP Senao 192.168.1.1.

dengan mengetikkan alamat tersebut maka akan muncul user dan password

(user default AP Senao : admin, password : kosong)

5. Pada Operating mode cek list pada point to multi point. The SSID

diisikan dengan SSID yang dituju untuk melakukan koneksi yaitu

CyberVillage dengan frekuensi chanel 1 (2412 MHz), Tranmision rate

nya automatic, Access Point Desnity : High. Kemudian klik save, lalu

restart AP.

124

Page 138: 152064582-99980083-Skripsi-Jaringan-Komputer

Lampiran 7 (Lanjutan).

6. Setelah restart masuk lagi ke web browser dan ketikkan alamat IP

192.168.1.1, user dan password. Langkah selanjutnya adalah set IP address

untuk AP Senao. Untuk keamanan password default diganti, setelah

konfigurasi selesai. Klik save dan restart AP .

7. Setelah restart, untuk masuk ke AP menggunakan IP 172.16.0.18 dengan

password yang telah diset, setelah masuk ke AP maka akan muncul

tampilan signal dan link quality, akan kelihatan mac address dan SSID

dari AP yang dituju.

125

Page 139: 152064582-99980083-Skripsi-Jaringan-Komputer

Lampiran 7 (Lanjutan).

126

Page 140: 152064582-99980083-Skripsi-Jaringan-Komputer

Lampiran 7 (Lanjutan).

2. Konfigurasi PC Router mikrotik x86.

Spesifikasi PC Router yang digunakan di SMP Negeri 1 adalah mikrotik

RB 750. Untuk melakukan konfigurasi penulis menggunakan Win Box versi

2.2.15. Adapun rincian langkah-langkahnya adalah sebagai berikut :

1. Menghubungkan ujung kabel UTP Access Point Senao ke ether1 PC

Router, ether2 ke ethernet laptop penulis (selanjutnya setelah

konfigurasi selesai ether2 dihubungkan ke HUB).

2. Setelah masuk menu konfigurasi dari Win Box, Langkah awal yang

penulis lakukan memberi keterangan pada ethernet yang digunakan,

ether1 dengan keterangan G/W, ether2 dengan keterangan LAN. Cara

ini dilakukan dengan masuk menu interface, klik ether1 lalu klik

comment dan menuliskan keterangan di comment for interface.

3. Set IP Address, menu konfigurasi - IP –Addresses kemudian klik

tanda tambah (+).

127

Page 141: 152064582-99980083-Skripsi-Jaringan-Komputer

Lampiran 7 (Lanjutan).

4. Set IP DHCP Server untuk LAN. Masuk ke menu konfigurasi IP-

DHCP Server – DHCP Setup. DHCP Server Interface diarahkan ke

ether2 (LAN). Klik Next sampai pada select DNS Server, untuk IP

DNS server yang pertama 192.168.15.1 dan yang kedua 172.16.0.1.

kemudian klik next sampai dengan Setup has completed successfully.

(Langkah sama dengan set router SMK Sultan Agung di Lampiran 3).

5. Set IP Route yaitu dengan cara masuk menu konfigurasi IP - routes.

Klik tanda tambah (+) lalu memasukan IP gateway 172.16.0.1 di

General- Gateway. (Langkah sama dengan set router di SMK Sultan

Agung Lampiran 3).

6. Set IP DNS yaitu dengan cara masuk menu konfigurasi IP - DNS,

dan klik settings. Primary DNS adalah 172.16.0.1. cek list Allow

Remote Request. (Langkah sama dengan set router di SMK Sultan

Agung Lampiran 3).

7. Set IP Firewall NAT dengan masuk menu konfigurasi IP – Firewall

lalu klik NAT dan tanda tambah (+). Pada general chain pilih srcnat

dan action pilih masquerade (Langkah sama dengan set router di SMK

Sultan Agung Lampiran 3).

8. Langkah selanjutnya adalah memberi nama router dan password untuk

memudahkan dalam maintenance dan keamanan. Masuk ke menu

konfigurasi System – Identity untuk memberi nama router, dan masuk

ke menu konfigurasi Password untuk memberi password pada router.

128

Page 142: 152064582-99980083-Skripsi-Jaringan-Komputer

Lampiran 8. Konfigurasi Access Point (AP) Ubiquity PicoStation2 di SMK

Muhamadiyah 6.

1. Konfigurasi Access Point (AP) Ubiquity PicoStation2

1. Menghubungkan ujung kabel UTP Access Point (AP) Ubiquity

PicoStation2 ke laptop penulis.

2. Menghidupkan power Access Point (AP) Ubiquity PicoStation2

3. Untuk mensetting Access Point (AP) Ubiquity PicoStation2 IP address

laptop penulis set terlebih dahulu 192.168.1.21 dan subnet mask

255.255.255.0.

4. Membuka web browser dengan alamat default Ubiquity PicoStation2

adalah 192.168.1.20, dengan mengetikkan alamat tersebut maka akan

muncul user dan password (user : ubnt, password : ubnt).

5. Klik Link Setup, pada Wireless Mode pilih Station, ESSID klik select,

maka akan muncul SSID CyberVillage kemudian klik connect. Country

Code pilih Indonesia, IEEE 802 11 Mode pilih B/G mixed, cek list Auto

pada Data Rate, kemudian klik change.

129

Page 143: 152064582-99980083-Skripsi-Jaringan-Komputer

Lampiran 8 (Lanjutan).

6. Masuk ke Network, pada Network Mode pilih Router, Disabled Network

pilih None. Pada WLAN Network Setting cek list pada Static di WLAN IP

Address. IP Address 172.16.0.16, Netmask 255.255.255.0, Gateway IP

172.16.0.1, Primary DNS IP 172.16.0.1, cek list pada Auto IP Aliasing.

7. Pada LAN Network Setting, IP Address 192.168.14.1 Netmask

255.255.255.0 kemudian cek list pada Enable NAT dan Enable DHCP

Server. Range Start 192.168.14.2, Range End 192.168.14.254 Netmask

255.255.255.0.

8. Pada Multicast Routing Settings cek list Enable Mcast Routing.

9. Klik change.

130

Page 144: 152064582-99980083-Skripsi-Jaringan-Komputer

Lampiran 8 (Lanjutan).

10. Untuk mengganti password dan radio name masuk ke System, Hotname

diganti dengan SMK-6, password juga diganti untuk keamanan jaringan

131

Page 145: 152064582-99980083-Skripsi-Jaringan-Komputer

Lampiran 8 (Lanjutan).

132

Page 146: 152064582-99980083-Skripsi-Jaringan-Komputer

Lampiran 9. Konfigurasi PC Router Mikrotik x86 di SMP Negeri 2.

1. Konfigurasi PC Router Mikrotik x86 sebagai router.

1. Menghubungkan ujung kabel UTP Access Point RB 133 ke ether1 PC

Router, kemudian dari ether2 PC Router ke ethernet laptop penulis

(setelah konfigurasi ether2 dihubungkan ke HUB).

2. Menghidupkan power AP RB 133, PC Router dan laptop penulis.

3. Untuk mensetting PC Router penulis menggunakan tools winbox versi

2.2.15. Tools winbox ini didapatkan secara gratis di website

http://www.mikrotik.co.id. Winbox dapat mendeteksi sistem mikrotik yang

digunakan asalkan masih dalam satu network, yaitu dengan mendeteksi

MAC address dari ethernet mikrotik.

4. Tampilan pertama kali mengaktifkan winbox adalah seperti berikut :

133

Page 147: 152064582-99980083-Skripsi-Jaringan-Komputer

Lampiran 9 (Lanjutan).

5. Memilih MAC address yang sudah terdeteksi dan klik tombol Connect.

Maka akan muncul menu konfigurasi seperti di bawah :

134

Page 148: 152064582-99980083-Skripsi-Jaringan-Komputer

Lampiran 9 (Lanjutan).

6. Untuk memudahkan mengingat, penulis memberi keterangan pada

ethernet yang digunakan, ether1 dengan keterangan G/W, ether2 dengan

keterangan LAN. Cara ini dilakukan dengan masuk menu interface, klik

ether1 lalu klik comment dan menuliskan keterangan di comment for

interface.

7. Langkah awal yang perlu dilakukan adalah set IP Address, menu

konfigurasi - IP –Addresses kemudian klik tanda tambah (+).

135

Page 149: 152064582-99980083-Skripsi-Jaringan-Komputer

Lampiran 9 (Lanjutan).

8. Set IP DHCP Server untuk WLAN. Masuk ke menu konfigurasi IP-

DHCP Server – DHCP Setup. DHCP Server Interface diarahkan ke

ether2 (WLAN). Klik Next sampai pada select DNS Server, untuk IP DNS

server yang pertama 192.168.11.1 dan yang kedua 172.16.0.1. kemudian

klik next sampai dengan Setup has completed successfully. Rincian

langkah-langkah set IP DHCP Server seperti terlihat pada gambar no 1-7

(1)

(2)

(3)

136

Page 150: 152064582-99980083-Skripsi-Jaringan-Komputer

Lampiran 9 (Lanjutan).

(4)

(5)

(6)

(7)

137

Page 151: 152064582-99980083-Skripsi-Jaringan-Komputer

Lampiran 9 (Lanjutan).

9. Set IP Route yaitu dengan cara masuk menu konfigurasi IP - routes.

Klik tanda panah (+) lalu memasukan IP gateway 172.16.0.1 di General-

Gateway.

10. Set IP DNS yaitu dengan cara masuk menu konfigurasi IP - DNS, dan

klik settings. Primary DNS 172.16.0.1. cek list Allow Remote Request.

138

Page 152: 152064582-99980083-Skripsi-Jaringan-Komputer

Lampiran 9 (Lanjutan).

11. Set IP Firewall NAT dengan masuk menu konfigurasi IP – Firewall lalu

klik NAT dan tanda tambah (+). Pada general chain pilih srcnat dan

action pilih masquerade.

(1)

(2)

139

Page 153: 152064582-99980083-Skripsi-Jaringan-Komputer

Lampiran 9 (Lanjutan).

12. Langkah selanjutnya adalah memberi nama router dan password untuk

memudahkan dalam maintenance dan keamanan. Masuk ke menu

konfigurasi System – Identity untuk memberi nama router, dan masuk ke

menu konfigurasi Password untuk memberi password pada router.

140

Page 154: 152064582-99980083-Skripsi-Jaringan-Komputer

Lampiran 10. Spesifikasi Access Point, Router Board, dan Antena.

1. Mikrotik RB 133

Model RB 133

Wireless card 3 (Mini PCI Type IIIA/IIIB slots)

CPU MIPS32 4Kc based 175MHz embedded processor

Memory 32MB SDRAM onboard memory

Speaker Mini PC-speaker

Data storage 64 or 128 MB onboard NAND memory chip

Ethernet ports 3 (10/100 Mbit/s Fast Ethernet port supporting Auto-

MDI/X)

Serial ports One DB9 RS232C asynchronous serial port

LEDs Power, user LED

Fan Control Two DC fan power output headers with rotation sensor

and automatic fan switching (maximum output current-

500mA total)

Power Option Power over Ethernet: 10..28V DC (except power over

datalines); Power jack: 9..28V DC

Dimensions 11, 7 cm x 10,5 cm (4,61 inch x 4,13 inch),

Temperature Operational: -20°C to +65°C (-4°F to 149°F)

Humidity Operational: 70% relative humidity (non-condensing)

Power

consumption

3-4 watt without extension card, maximum – 20W (10W

output to extension cards)

2. Mikrotik RB 433

Model RB 433

Wireless card Atheros Min iPCI Wireless 802.11a+b+g 54Mbps

2.4/5GHz

CPU 300MHz Atheros CPU

Memory 64MB DDR onboard memory chip

Root loader Router BOOT, 1Mbit Flash chip

Data storage 64MB onboard NAND memory chip

Ethernet ports 3 (10/100 Mbit/s Fast Ethernet port supporting Auto-

MDI/X)

Serial ports One DB9 RS232C asynchronous serial port

LEDs Power, user LED

Watchdog IDT internal SoC hardware watchdog timer

Power Option Power over Ethernet: 10..28V DC (except power over

datalines); Power jack: 10..28V DC; Overvoltage

protection

Dimensions 150 mm x 105 mm (5.90 in x 4.13 in)

141

Page 155: 152064582-99980083-Skripsi-Jaringan-Komputer

Lampiran 10 (Lanjutan).

Temperature Operational: -20°C to +70°C (-4°F to 158°F)

Humidity Operational: 70% relative humidity (non-condensing)

supported OS Lisensi Mikrotik Router OS AP - Level 4/CF

3. Mikrotik RB 411

Model RB 411

Wireless card Atheros Mini PCI Wireless 802.11b+g 54Mbps 2.4/5GHz

CPU Atheros AR7130 300MHz

Memory 64MB DDR onboard memory chip

Root loader Router BOOT, 1Mbit Flash chip

Data storage 64MB onboard NAND memory chip

Ethernet ports 1 (10/100 Mbit/s Fast Ethernet port supporting Auto-

MDI/X)

Serial ports One DB9 RS232C asynchronous serial port

LEDs Power, user LED

Power Option Power over Ethernet: 10..28V DC (except power over

datalines); Power jack: 10..28V DC; Overvoltage

protection

Dimensions 105 mm x 105 mm (4,13 inch x 4,13 inch)

Temperature Operational: -20°C to +70°C (-4°F to 158°F)

Humidity Operational: 70% relative humidity (non-condensing)

supported OS Lisensi Mikrotik Router OS AP - Level 4/CF

4. Mikrotik RB 450

Model RB 450

CPU 300MHz Atheros CPU

Memory 32MB DDR onboard memory chip

Root loader RouterBOOT, 1Mbit Flash chip

Data storage 64MB onboard NAND memory chip

Ethernet ports 5 (10/100 Mbit/s Fast Ethernet port supporting Auto-

MDI/X)

Serial ports One DB9 RS232C asynchronous serial port

LEDs Power, user LED

Watchdog IDT internal SoC hardware watchdog timer

Power Option Power over Ethernet: 10..28V DC (except power over

datalines); Power jack: 10..28V DC; Overvoltage

protection

Dimensions 150 mm x 105 mm (5.90 in x 4.13 in)

Temperature Operational: -20°C to +70°C (-4°F to 158°F)

142

Page 156: 152064582-99980083-Skripsi-Jaringan-Komputer

Lampiran 10 (Lanjutan).

Humidity Operational: 70% relative humidity (non-condensing)

supported OS Router OS

5. Mikrotik RB 750

Model RB 750

CPU AR7240 300MHz (overclock up to 400MHz) CPU

Memory 32MB DDR SDRAM onboard memory

Root loader RouterBOOT

Data storage 64MB onboard NAND memory chip

Ethernet ports Five 10/100 ethernet ports (with switch chip)

Serial ports no serial port

LEDs Power, NAND activity, 5 Ethernet LEDs

Watchdog IDT internal SoC hardware watchdog timer

Power Option Power over Ethernet: 9..28V DC (except power over

datalines); Power jack: 9..28V DC.

Dimensions 113x89x28mm. Weight without packaging and cables:

130g

Power

Consumption

Up to 3W

supported OS MikroTik RouterOS v3, Level4 license

6. Ubiquity Pico Station 2

Processor

Specs

Atheros MIPS 4KC 180MHz

Frequency 2412-2462 MHz

Memory

Information

32MB SDRAM, 8MB Flash

Networking

Interface

1 X 10/100 BASE-TX (Cat 5. RJ-45) Ethernet Interface

Wireless

Approvals

FCC Part 15.247, IC RS210, CE

Enclosure Size 13.6 cm. length x 2.0 cm. height x 3.9cm. width

Weight 0.10kg

Enclosure

Characteristics

Outdoor UV Stabalized Plastic

Max Power

Consumption

4 Watts

Power Rating 12V, 1A (12 Watts). Supply and injector included

Power Method Passive Power over Ethernet (pairs 4,5+; 7,8 return)

143

Page 157: 152064582-99980083-Skripsi-Jaringan-Komputer

Lampiran 10 (Lanjutan).

Operating Temperature -20C to +70C

Operating Humidity 5 to 95% Condensing

Shock and Vibration ETSI300-019-1.4

7. Senao ECB-3220

Data Rates 1, 2, 5.5, 6, 9, 11, 12, 18, 24, 36, 48, 54 Mbps

Standards IEEE802.11b/g, IEEE802.1x, IEEE802.3,

IEEE802.3u

Compatibility IEEE 802.11g/ IEEE 802.11b

Power Requirements Power Supply: 90 to 240 VDC +/- 10%

(depends on different countries)

Device: 12 V/ 1A

Status LEDs LAN: Link, WLAN: Link, Power: on/off

Regulation Certifications FCC Part 15/UL, ETSI 300/328/CE

RF Information

Frequency Band 2.400~2.484 GHz

Media Access Protocol Carrier Sense Multiple Access with Collision

Avoidance (CSMA/CA)

Modulation Technology Orthogonal Frequency Division Multiplexing

(OFDM)

DBPSK @ 1Mbps

DQPSK @2Mbps

CCK @ 5.5 & 11Mbps

BPSK @ 6 and 9 Mbps

QPSK @ 12 and 18 Mbps

16-QAM @ 24 and 36 Mbps

64-QAM @ 48 and 54 Mbps

Operating Channels 11 for North America, 14 for Japan, 13 for

Europe,

Receive Sensitivity

(Typical)

-94dBm @ 1Mbps, -92dBm @ 2Mbps,

-89dBm @ 5.5Mbps, -86dBm @ 11Mbps,

-92dBm @ 6Mbps, -90dBm @ 9Mbps

-88dBm @ 12Mbps, -86dBm @ 18Mbps,

-83dBm @ 24Mbps, -79dBm @ 36Mbps,

-74dBm @ 48Mbps, -72dBm @ 54Mbps

144

Page 158: 152064582-99980083-Skripsi-Jaringan-Komputer

Lampiran 10 (Lanjutan).

Available transmit power

(Typical)

25 min dBm @1 ~ 24 Mbps

23 +/- 2dBm @36Mbps

21 +/- 2dBm @48Mbps

20 +/- 2dBm @54Mbps

RF Connector TNC Type (Female Reverse)

Networking

Topology Ad-Hoc, Infrastructure

Operation Mode Point-to-Point/ Point-to-Multipoint Bridge/

AP/ Client Bridge/ WDS

Interface One 10/100Mbps RJ-45 LAN Port

Security IEEE802.1x Authenticator / RADIUS Client

(EAP-MD5/TLS/TTLS) Support in AP Mode

WPA2/ WPA/ Pre-share Key (PSK)/ AES/

TKIP

MAC address filtering

Hide SSID in beacons

IP Auto-configuration DHCP client/server

Management

Configuration Web-based configuration (HTTP)

Telnet configuration

SNMP V1(MIBI, MIBII)

Firmware Upgrade Upgrade firmware via web-browser

Environmental

Temperature Range Operating: -10C to 50C (14F to 132F

Storage: -40Cto 70C (-40F to 158F)

Humidity (non-condensing) 5%~95% Typical

8. Antena Omnidirectional

Model OM1724

Frequency 2400-2500 MHz

Gain 17 dBi

Polarization Vertical

Vertical Beam Width 6°

Horizontal Beam Width 360°

145

Page 159: 152064582-99980083-Skripsi-Jaringan-Komputer

Lampiran 10 (Lanjutan).

Impedance 50 Ohm

Max. Input Power 100 Watt

VSWR < 1.5

Connector N-Female

Weight 1.6 kg

Length 1.37 M

9. Antena Yagi

Frequency 2300-2500 MHz

Gain 15 dBi

Front to Back ratio > 18 dBi

Lightning Protection Direct Ground

Dimension 750 mm

Support Pole Diameter 38~52 mm

Beam 25 x 25

Wind Resistance 60 m/s

Polarization Vertical or Horizontal

Impedance 50 Ohm

Max. Input Power 100 Watt

VSWR < 1.5

Connector RPTNC-male

Weight 1.0 kg

146

Page 160: 152064582-99980083-Skripsi-Jaringan-Komputer

Lampiran 10 (Lanjutan).

9. Antena Parabolic

Frequency 2400-2483 MHz

Gain 24 dBi

Front to Back ratio 30 dB

Beam width 10° × 14°

Polarization Vertical or Horizontal

Rated Wind Velocity 60m/ s

Impedance 50 ohm

Max. Input Power 100w

VSWR 1.5

Connector N Female

Weight 2.5Kg

Dimension-m 0.4m× 0.9m

147

Page 161: 152064582-99980083-Skripsi-Jaringan-Komputer

Lampiran 11. Estimasi Biaya Pembangunan Jaringan Wireless.

NO DESKRPSI HARGA (RP) JUMLAH SATUAN SUBTOTAL

1. Hardware

Antena Omnidirectional

2,4 Ghz 17 dBi 2,100,000 3 Buah 6,300,000

Antena Parabolic 2,4Ghz

24 dBi 1,000,000 3 Buah 3,000,000

Antena yagi 2,4 Ghz 325,000 3 Buah 975,000

Mikrotik RB 433 +mini

PCI + Box + POE

Adapter 2,050,000 1 Unit 2,050,000

Mikrotik RB 411+mini

PCI + Box + POE

Adapter 1,480,000 2 Unit 2,960,000

Mikrotik RB 450 2,300,000 1 Unit 2,300,000

Mikrotik RB 133 +mini

PCI + Box + Adaptor 2,500,000 2 Unit 5,000,000

Senao ECB 3220 +

Outdoor Box 1,000,000 3 Unit 3,000,000

Ubiquity Pico Station 2 900,000 1 Unit 900,000

2. Tower

30 cm ▲ per 5mtr, incl.

sling and insulator 1,000,000 6 Stage 6,000,000

20 cm ▲ per 5mtr, incl.

sling and insulator 900,000 6 Stage 5,400,000

tower sambungan pipa

pole per 6 meter x 4, incl

sling 600,000 4 Stage 2,400,000

Pipa Pole Ø 1,75 inch;

Ketebalan 3mm; Panjang

6mtr;

200,000

3

Stage 600,000

Semen 50,000 5 sak 250,000

Cable Twist 10,000 6 lsm 60,000

Aqua Proof + Fiber 80,000 6 lsm 480,000

Antenna Mounting Kit 100,000 9 buah 900,000

Grounding Kit 1,500,000 4 buah 6,000,000

3. Networking

UTP Cable CAT5 E 980,000 1 roll 980,000

Connector RJ45 50,000 2 box 100,000

4. Tools

RJ45 Crimping Tools 60,000 1 buah 60,000

Cable Tester 50,000 1 buah 50,000

Total

49,765,000

148

Page 162: 152064582-99980083-Skripsi-Jaringan-Komputer

Lampiran 12. Foto-foto Kegiatan Pembangunan Jaringan Wireless.

1. Foto Lokasi Pemasangan Jaringan Wireless

149

Page 163: 152064582-99980083-Skripsi-Jaringan-Komputer

Lampiran 12 (Lanjutan).

2. Foto Proses Implementasi Jaringan Wireless dan Pelatihan

150

Page 164: 152064582-99980083-Skripsi-Jaringan-Komputer

Lampiran 12 (Lanjutan).

151

Page 165: 152064582-99980083-Skripsi-Jaringan-Komputer

SURAT KETERANGAN Nomor : 001/Project/FKTO/2009

Yang bertandatangan di bawah ini :

Nama : Ruri Suko Basuki, S.Kom.,M.Kom

Jabatan : Ketua Umum Forum Komunitas Tirtomoyo Online (FKTO)

Alamat : Perum Wolter Monginsidi Baru Kav. 14

Menerangkan dengan sesungguhnya, bahwa yang tersebut di bawah ini :

Nama : Joko Mukti

Status

NIM

:

:

Mahasiswa Fakultas Ilmu Komputer Dian Nuswantoro

A11.2002.01221

Alamat : Puter RT 01/01 , Desa Hargorejo, Kecamatan

Tirtomoyo, Kabupaten Wonogiri

Benar-benar telah melakukan penelitian dan terlibat secara langsung sebagai team

teknis FKTO dalam pembangunan jaringan wireless antar sekolah di Kecamatan

Tirtomoyo Kabupaten Wonogiri.

Demikian surat keterangan ini kami buat untuk dapat dipergunakan seperlunya.

Semarang, 13 Desember 2009

Ruri Suko Basuki, S.Kom., M.Kom

Ketua Umum FKTO

152