150370416 Handout Endapan Sekunder
Transcript of 150370416 Handout Endapan Sekunder
-
8/13/2019 150370416 Handout Endapan Sekunder
1/5
PROSES PEMBENTUKAN ENDAPAN SEKUNDER
Endapan sekunder adalah endapan-endapan bijih yang tidak berasosiasi langsung
dengan aktivitas magma, tetapi merupakan hasil dari proses pelapukan-transfortasi-
sedimentasi, yang merupakan proses kimia, fisika atau gabungan dari kedua proses tersebut
Setelah suatu deposit mineral tersingkap kepermukaan, maka proses konsentrasi
sekunder dipermukaan mulai bekerja. Pelapukan melepaskan mineral berharga dari batuan
asal (scarce rock)membentuk endapan residual atau memicu terjadinya redistribusi elemen-
elemen berharga dalam proses pengayaan supergen. Sebagian lagi tertransportasi secara
mekanik membentuk endapan placer atau sebagian larutan yang terbawa hingga kesuatu
cekungan dan terbentuk sebagai endapan sedimen konvensional. Proses terakhir bukan hanya
menghasilkan batuan sedimen, tapi juga endapan logam dan berbagai material industri yang
bersifat ekonomik. Unsurunsur yang mudah larut dalam air terakumulasi pada suatu
lingkungan yang tertutup dimana unsure-unsur tersebut terkonsentrasi sebagai endapan
evaporasi.
Proses organik juga memegang peranan yang cukup penting, baik sebagai katalisator
maupun sebagai sumber bahan organik misalnya dalam pembentukan endapan hidrokarbon.
Proses non-magmatik lain yang berperan dalam pembentukan deposit bahan galian adalah
proses metamorfisme yang tidak hanya merubah bentuk dan tekstur deposit mineral yang
sudah ada sebelumnya, tapi juga membuat deposit mineral yang baru. !i bawah pengaruh
tekanan dan temperatur yang tinggi, ditambah air pada sejumlah kasus, mineral metamorfik
yang stabil pada lingkungan yang baru terbentuk. Perubahan bukan hanya berupa
rekristalisasi, tapi juga berupa rekombinasi material yang menghasilkan mineral baru.
Proses pelapukan yang terjadi"
# !isintegrasi
# $ksidasi
# %idrasi
# &eaksi antara larutan dengan larutan
# &eaksi antara larutan dengan gas
# &eaksi antara larutan dengan 'at padat
# Penguapan
# (tau gabungan dari beberapa hal diatas.
% a n d o u t E n d a p a n S e k u n d e r Page )
-
8/13/2019 150370416 Handout Endapan Sekunder
2/5
Umumnya proses pelapukan merupakan gabungan dari kedua proses tersebut *kimia +
mekanis Pelapukan mekanis banyak terjadi di daerah yang kering *padang pasir atau arid
region dimana perbedaan panas dan dingin sangat besar, juga didaerah kutub. Sedangkan
pelapukan kimia dapat berjalan dengan baik didaerah yang lembab atau daerah tropis. (gen-
agen yang mempercepat dekomosisi adalah " air, oksigen, $, panas, asam-asam, alkali-
alkali, vegetasi, bakteri. %asil daripada pelapukan batuan dapat berupa sisa-sisa pelapukan
yang berupa mineral-mineral yang stabil *sukar larut dan mudah larut, yang sukar larut bisa
menjadi endapan konsentrasi residu atau endapan-endapan placer, sedangkan yang mudah
larut akan mengendap lagi ditempat yang lebih jauh *membentuk mineral-mineral baru
Endapan sekunder terdiri dari "
). Endapan konsentrasi residu
. Endapan konsentrasi mekanis
A. Endapan konsentrasi residu
Endapan konsentrasi residu merupakan hasil dari pengumpulan mineral-mineral
berharga setelah mineral-mineral tidak berharga tersingkirkan oleh proses pelapukan. ontoh
endapan konsentrasi residu adalah bijih besi yang terkandung dalam gamping murni dalam
bentuk besi karbonat, oleh proses pelarutan *pelapukan kimia gampingnya akan larut dan
besinya tertinggal.
Endapan yang berbentuk dari konsentrasi residual adalah endapan yang terakumulasi
atau terkonsetrasi di dekat atau di atas batuan sumbernya melalui proses pelapukan. Endapan
residual hanya dapat terbentuk pada permukaan yang relatif datar, bila permukaan berubah
menjadi miring, maka endapan tersebut akan mengalami transportasi dan membentuk
endapan placer eluvial.
Pelapukan sebagai proses yang memegang peranan penting dalam konsentrasi
residual merupakan suatu kejadian komplek dan meliputi berbagai proses yang bisa bekerja
sendiri-sendiri atau bersama-sama dengan proses yang lain. /isalnya pelapukan batuan bisa
terjadi dalam bentuk desintegrasi mekanik atau dekomposisi kimiawi atau kedua-duanya.
/ineral yang tidak stabil pada saat pelapukan berlangsung akan larut dan terbawa ketempat
lain, sedangkan mineral stabil menjadi residu dan kemudian terakumulasi membentuk
konsentrasi residual.
Pelapukan *weathering dipengaruhi oleh faktor-faktor eksternal seperti air, angin,
perubahan temperatur, tumbuhan dan bakteri. Pelapukan adalah tahapan awal dari proses
% a n d o u t E n d a p a n S e k u n d e r Page )
-
8/13/2019 150370416 Handout Endapan Sekunder
3/5
denudasi, dimana hasil lapukan biasanya tidak langsung mengalami transportasi. Pelapukan
dapat dibagi menjadi "
a. Pelapukan mekanik yang menyebabkan terjadinya desintegrasi0penghancuran batuan
terutama disebabkan oleh ekspansi air dalam pori atau kekar batuan akibat perubahan
temperatur. Ekspansi air ini dikenal dengan istilah 1rost (ction. Pelapukan mekanik tidak
menghasilkan mineral baru, tapi aksinya yang mereduksi ukuran dan memperluas
permukaan partikel menyebabkan pelapukan kimiawi dapat bekerja lebih efektif.
!esintegrasi mekanik umumnya terbentuk pada daerah kering.
b. Pelapukan kimiawiyang menyebabkan terjadinya perubahan komposisi oleh aksi unsur-
unsur yang terbawa dalam air hujan. Pelapukan kimiawi ini sangat aktif terutama pada
daerah beriklim tropis atau lembab dimana air hujan lebih banyak mengandung $.
Syarat utama pembentukan deposit mineral dari konsentrasi residual adalah "
). kehadiran batuan atau lode yang mengandung mineral berharga yang resisten, sedang
unsur-unsur yang tidak berharga mudah larut pada saat pelapukan erlangsung.
. kondisi iklim yang memungkinkan berlangsungnya pelapukan kimiawi2 dalam hal ini
iklim tropik dan subtropik adalah kondisi yang sangat tepat untuk pembentukan
endapan residual.
3. kemiringan lereng relatif landai
4. stabilitas lahan yang cukup lama sehingga residu yang terkumpul tidak terganggu oleh
erosi.
!eposit berharga yang dapat terbentuk dari suatu proses konsentrasi residual diantaranya
adalah "
). Endapan bauksit residual2 merupakan endapan laterit didominasi oleh alumunium
hidroksida *bauksit yang merupakan bijih alumunium utama.
. Endapan nikel residual2 endapan nikel *garnierit residual terbentuk oleh pelapukan
intensif di daerah tropis pada batuan basa-ultrabasa.
3. Endapan besi residual2 batuan asal endapan ini adalah batugamping yang mengandung
endapan mineral besi dan bebas alumunium dan silika, atau batuan beku basa dengan
kandungan 1e jauh lebih besar daripada (l. 5ebanyakan laterit pembawa besi
memiliki kandungan yang rendah dan tidak menguntungkan secara ekonomi.
4. Endapan mangan residual2 kelarutan /n lebih besar dibanding 1e atau (l, terutama
pada daerah aktifitas organik. /n cenderung bergerak kebagian bawah dan
terakumulasi di dasar 'ona pelapukan pada batuan basa dan ultrabasa *p% tinggi.
% a n d o u t E n d a p a n S e k u n d e r Page )
-
8/13/2019 150370416 Handout Endapan Sekunder
4/5
6. 7empung *kaolin residual2 %ydrous aluminomsilicate, kaolin, terbentuk dari
pelapukan aluminumsilicate, terutama feldspar
B. Konsentrasi Mekanis
5onsentrasi mekanik adalah pemisahan mineral berat dari mineral ringan karena
pengaruh gaya gravitasi secara alami (natural gravity separation)pada saat terbawa oleh air
atau media transportasi lainnya. Pemisahan tersebut menghasilkan suatu konsentrasi mineral
berat yang disebut endapan placer. Pembentukan endapan placer meliputi dua proses, yaitu "
). proses pembebasan mineral stabil dari matriksnya selama pelapukan berlangsung
. proses konsentrasi mineral stabil tersebut.
/ineral-mineral yang memiliki sifat-sifat tersebut di atas dan banyak ditemukan
dalam endapan placer adalah emas, platinum, tinstone, magnetite, chromite, ilmenit, rutile,
native copper, gemstone, 'ircon, mona'ite, phosphate, dan kadang 8uicksilver. Pyrite dan
uraninite dijumpai pula pada beberapa endapan Prokambrium.
9ransportasi mineral dari tempatnya semula terutama dipengaruhi oleh gravitasi dan
media transportasi yang bekerja berupa air *sungai dan laut, angin atau es. 9ransportasi
material hasil lapukan biasanya dalam bentuk "
a. Suspention, dan
b. :ottom 9raction, rolling and soltation
;arak dan proses transportasi sangat mempengaruhi tekstur endapan mineral yang
terbentuk. 9ransportasi akan terus berlangsung selama energi media transport lebih besar dari
gaya gravitasi yang bekerja. ;ika gaya gravitasi lebih besar dari energi media, pengendapan
mulai berlangsung dengan mengikuti berbagai kriteria, misalnya "
). /ineral yang lebih berat akan terendap lebih dulu dibanding mineral yang lebih
ringan pada ukuran yang sama.
. /ineral yang lebih kecil akan terendap lebih dulu dibanding mineral yang lebih besar
jika berat kedua mineral sama.
3. /ineral berbentuk bulat terendapkan lebih cepat dibanding mineral pipih.
C. Oksidasi dan pengayaan supergene
;ika suatu endapan bijih *vein, stock work dll tere
-
8/13/2019 150370416 Handout Endapan Sekunder
5/5
dapat pula didaerah-daerah yang terdapat dibawahnya. 7arutan hasil oksidasi yang turun
kebagian bawah ini akan membentuk suatu 'one yang disebut 'one pengkayaan *enriched
'one, yang mempunyai kadar logam tinggi *lebih tinggi dari sebelumnya dan sebagian yang
paling jauh terdapat 'one primer0 supergene. 1aktor-faktor yang membatasi oksidasi"
). /uka air tanah
!iatas muka air tanah proses oksidasi akan berjalan dengan lancar karena banyak
terdapat oksigen, sedangkan di bawah muka air tanah tidak terdapat0 sedikit oksigen yang
bebas sehingga tidak 0 sukar terjadi reaksi karena muka air tanah umumnya sejajar dengan
muka tanah maka dasar dari 'one oksidasi juga sejajar dengan muka air tanah, terutama
didaerah datar.
. /orfologi
!aerah pegunungan, sirkulasi air tanah lebih cepat sehingga didaerah ini didapat suatu
dasar 'one oksidasi yang tidak rata *bergerigi. %al ini terjadi karena cepatnya sirkulasi air
maka ada oksigen-oksigen bebas yang terbawa oleh air kebagian yang lebih dalam sehingga
bisa terjadi oksidasi
3. Perubahan muka air tanah
Posisi daripada muka air tanah adalah tidak tetap, sehingga mempengaruhi proses
oksidasi. Penurunan muka air tanah ini bisa terjadi karena erosi maupun berubahnya iklim
dari daerah yang lembab menjadi kering.
4. =aktu
=aktu juga sangat berpengaruh terhadap pembentukan endapan-endapan dengan cara
ini. Umumnya endapan-endapan terbentuk pada jaman tersier sedangkan pada post glacial
hampir tidak ada.
6. :atuan
:atuan-batuan yang bersifat poreus0 permeable lebih mudah mengalami oksidasi
daripada batuan yang kompak0 masif. ;uga pada batuan-batuan yang brittle mudah karena
banyak mempunyai crack-crack didalamnya.
>. Struktur
Struktur juga banyak berpengaruh terhadap erosi, misalnya "
Pada daerah patahan akan terkumpul air sehingga proses oksidasi dapat berlangsung
dengan kedalaman yang sangat dalam.
Pada patahan yang impermeable maka oksidasi yang efektif terjadi pada bagian hanging
wall.
% a n d o u t E n d a p a n S e k u n d e r Page )