1.500 massa pendukung kar sa dan 1.000

3
KLIPPING BERITA BIDANG HUBUNGAN MASYARAKAT 2 0 1 3 1.500 Massa Pendukung KarSa dan 1.000 Pendukung Khofifah Berhadap-hadapan, Menyebabkan Sekretariat KPU Jatim Menegang Senin, 15 Juli 2013 | 04:03 WIB Laporan : Riku Abdi SURABAYA (Surabaya Pagi)- Kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU) Jawa Timur seharian kemarin (14/7) diliputi suasana menegangkan. Di saat anggota KPU sedang menggelar rapat pleno penetapan pasangan calon gubernur (Cagub) Jawa Timur, pendukung Soekarwo-Saifullah Yusuf (KarSa) dan Khofifah- Herman Sumawiredja (Berkah) bersitegang. Ini membuat panas suasana. Saking panasnya, rapat pleno baru digelar usai shalat Tarawih, sehingga sampai berita ini diturunkan pukul 00.00 lima komisioner KPU Jatim masih menggelar rapat pleno. Lima komisioner KPU Jatim itu adalah Andre Dewanto Achmad (Ketua) dan empat komisioner, masing- masing Nadjib Hamid, Agus Machfud, Sayekti Suindyah, dan Agung Nugroho. Pleno kali ini sangat krusial karena menentukan lolos tidaknya pasangan Berkah. Dengan hanya mengantongi dukungan 15,55 persen suara, sementara dua parpol pendukungnya, yakni Partai Kedaulatan (0,50 persen) dan PPNUI (0,24 persen) dukungannya ganda. surabayapagi.com

Transcript of 1.500 massa pendukung kar sa dan 1.000

Page 1: 1.500 massa pendukung kar sa dan 1.000

KLIPPING BERITA

BIDANG HUBUNGAN MASYARAKAT

2 0 1 3

1.500 Massa Pendukung KarSa dan 1.000

Pendukung Khofifah Berhadap-hadapan,

Menyebabkan Sekretariat KPU Jatim Menegang Senin, 15 Juli 2013 | 04:03 WIB

Laporan : Riku Abdi

SURABAYA (Surabaya Pagi)- Kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU) Jawa Timur seharian kemarin

(14/7) diliputi suasana menegangkan. Di saat anggota KPU sedang menggelar rapat pleno penetapan

pasangan calon gubernur (Cagub) Jawa Timur, pendukung Soekarwo-Saifullah Yusuf (KarSa) dan Khofifah-

Herman Sumawiredja (Berkah) bersitegang. Ini membuat panas suasana. Saking panasnya, rapat pleno baru

digelar usai shalat Tarawih, sehingga sampai berita ini diturunkan pukul 00.00 lima komisioner KPU Jatim

masih menggelar rapat pleno.

Lima komisioner KPU Jatim itu adalah Andre Dewanto Achmad (Ketua) dan empat komisioner, masing-

masing Nadjib Hamid, Agus Machfud, Sayekti Suindyah, dan Agung Nugroho. Pleno kali ini sangat krusial

karena menentukan lolos tidaknya pasangan Berkah. Dengan hanya mengantongi dukungan 15,55 persen

suara, sementara dua parpol pendukungnya, yakni Partai Kedaulatan (0,50 persen) dan PPNUI (0,24 persen)

dukungannya ganda.

surabayapagi.com

Page 2: 1.500 massa pendukung kar sa dan 1.000

KLIPPING BERITA

BIDANG HUBUNGAN MASYARAKAT

2 0 1 3

Jika KPU menyatakan dukungan dua parpol nonparlemen itu tidak sah, maka pencalonan Khofifah-Herman

maju Pilgub dipastikan gagal. Karena suara hanya 14,81 persen. Tidak memenuhi syarat minimal 15 persen.

Sejak pagi, Kubu Khofifah-Herman yang berasal dari barisan Muslimat NU, Fatayat, PKB, Garda Bangsa

dan PMII sudah menutup jalan di depan kantor KPU Jatim sisi barat. Massa sekitar 1000 orang itu

menggelar tikar dan melakukan pengajian Istighosah. Meski pada sore hari, acara istighosah ditutup dengan

musik dangdut. "Kami di sini ingin pasangan Khofifah-Herman diloloskan menjadi peserta pilgub Jatim,"

kata Maisyaroh, salah satu pendukung Khofifah.

Sedangkan di sisi kiri kantor KPU Jatim, massa Pemuda Pancasila (PP) Jawa Timur juga menutup jalan.

Mereka membawa satu sound system dengan menyanyikan lagu-lagu dangdut. Meski aksi damai, namun

massa Pemuda Pancasila ini tidak henti-hentinya meminta KPU Jawa Timur membuat keputusan yang sesuai

aturan yang berlaku. "KPU Jawa Timur jangan takut membuat keputusan sesuai dengan peraturan yang

berlaku, jangan takut tekanan-tekanan," teriak Andi Baso, koordinator Pemuda Pancasila yang mengerahkan

sekitar 1.500 massa nya dari berbagai daerah.

Suasana memanas dari masing-masing pendukung tersebut sudah diantisipasi oleh aparat kepolisian. Sejak

pagi, Kapolrestabes Surabaya Kombes Pol Setija Junanta sudah stand by bersama pasukannya di kantor

KPU. Aparat kepolisian sengaja membuat barikade untuk mensterilkan 100 meter di depan kantor KPU.

"Kami mengerahkan 1700 personel untuk menjaga pleno pilgub ini. 1000 personel sudah siaga di luar dan

dalam kantor KPU, sedangkan 700 personel lainnya stand by di Mako, nanti bisa on call," kata Setia.

Tak hanya Kapolrestabes yang memimpin pengamanan kantor KPU, Kapolda Jatim Irjen Pol Unggung

Cahyono pada pukul 14.00 sampai pukul 17.00 juga turun langsung mengawal pasukannya.

Sidang pleno penetapan pasangan calon Pilgub Jatim kemarin berlangsung alot. Rapat pleno yang awalnya

dijadwal pukul 11.00 WIB, terpaksa molor karena dari lima komisioner KPU Jatim, baru hadir 3 orang.

Ketua KPU Jawa Timur Andry Dewanto Ahmad hadir paling terakhir. Sehingga rapat baru dimulai pukul

13.30 WIB

Selang beberapa jam kemudian, rapat diskors sementara karena menjelang buka puasa. "Kami tadi belum

rapat pleno, masih melakukan penyamaan persepsi terkait dualisme dukungan Partai Kedaulatan dan PPNUI

di JAwa Timur," terang Agung Nugroho, Komisioner KPU Jawa Timur disela buka puasa, kemarin.

Sejumlah sumber mengungkapkan bahwa perdebatan cukup alot soal dualitas dukungan. Kendati KPU Jatim

sendiri sudah mempunyai Keputusan KPU Jatim No. 8/2013 yang mengatur tata cara pencalonan. Terutama

terkait dualitas dukungan. Di mana di Diktum VI butir 4 jelas-jelas menyebutkan bahwa pimpinan parpol

yang menyerahkan dukungan harus menyertakan bukti kepengurusan yang wajib ditandatangani oleh Ketua

Umum dan Sekjen.

Agung mengatakan bahwa dalam diskusi tersebut, diketahui bahwa ada komisioner yang membaca dan

menafsirkan aturan tersebut secara berbeda. Selain itu, juga belum ada kesepakatan apakah dokumen-

surabayapagi.com

Page 3: 1.500 massa pendukung kar sa dan 1.000

KLIPPING BERITA

BIDANG HUBUNGAN MASYARAKAT

2 0 1 3

dokumen yang diserahkan seusai masa perbaikan itu bisa dipakai sebagai dokumen saja, atau bisa digunakan

sebagai materi referensi.

Agung sendiri mengakui bahwa tidak ada perbedaan signifikant masing-masing komisioner terkait dualisme

dukungan PK dan PPNUI. Baik itu yang mendukung pasangan Soekarwo-Saifullah Yusuf maupun yang

mendukung pasangan Khofifah-Herman. "Tidak ada perbedaan yang signifikant, tapi kami harus hati-hati

karena menyangkut nasib salah satu pasangan calon," ujar Agung.

Undang Bawaslu

Untuk itulah, KPU kemudian memutuskan untuk kembali mengundang Bawaslu Jatim guna menjlentrehkan

rekomendasinya. Sebelumnya, Bawaslu Jatim memang sudah mengirimkan rekomendasi tertulis.

Rekomendasinya sederhana saja, yakni agar KPU Jatim kembali ke aturan.

''Kami menganggap bahwa rekomendasinya masih belum jelas. Jadi, kami ingin mengundang Bawaslu Jatim

untuk kembali menjelaskan secara tertulis,'' tutur Agung. Rekomendasi Bawaslu Jatim ini sangat penting

dalam memutuskan. ''Kami ingin agar tidak ada dissenting opinion. Kami ingin keputusan nanti diambil

dengan suara bulat,'' tambahnya.

Ketua Bawaslu Jatim Sufianto sendiri ketika dikonfirmasi hanya menjawab diplomatis. ''Sebenarnya sudah

jelas rekomendasi kami. Tapi, kalau ingin rekomendasi tertulis lagi, kami akan melakukannya. Semuanya

demi tahapan Pilgub yang berjalan sesuai aturan,'' tandasnya.

Sementara itu, Komisioner KPU Jatim bidang sosialisasi Najib Hamid memastikan rapat pleno ini pasti ada

hasilnya. Bila terjadi perbedaan pendapat antar komisioner, maka jalan terakhir akan menggunakan sistem

voting. "Kalau rekomendasi Bawaslu itu kurang menguatkan keputusan kita, bisa jadi ada voting. Intinya

hari ini (kemarin) harus selesai karena besok (hari ini, red) sudah ada pengundian nomer urut calon," terang

Nadjib.Di bagian lain, tensi politik di luaran semakin memanas. Selain demo-demo, muncul juga rekaman-

rekaman video black campaign. Yang muncul kali pertama adalah testimoni sejumlah ketua parpol non

parlemen yang mengaku dirayu habis-habisan oleh pasangan incumbent KarSa untuk mendukung dirinya.

Tapi, belakangan, muncul pula rekaman video politik serupa. Kali ini giliran sejumlah ketua parpol non

parlemen yang mengaku dirayu dan diiming-imingi uang oleh pasangan Khofifah.

Juru Bicara KarSa, Anang Supriyono mengaku tak tahu menahu terkait masalah tersebut. ''Terus terang, ada

yang berusaha menjelek-jelekkan dan melakukan black campaign terhadap kami. Ini yang kami sesalkan,''

ucapnya. Di lain pihak, terjadinya perang rekaman video politik ini tentu saja menguntungkan pasangan

Bambang-Said. Karena, kedua kompetitornya tersebut saling menyerang dan saling menjelek-jelekkan.

Bahkan ada salah satu akun twitter pasangan Bambang-Said me-Retweet link rekaman video politik black

campaign tersebut. Ketika dikonfirmasi, salah satu tim sukses pasangan Bambang D.H.-Said Abdullah, Adi

Sutarwiyono mengaku juga tidak tahu menahu. ''Akan kami cek-nya. Karena, kami juga tidak suka dengan

cara-cara black campaign,'' tuturnya. n

surabayapagi.com