14259909 Strict Liability

26
STRICT LIABILITY STRICT LIABILITY (TANGGUNG JAWAB MUTLAK) (TANGGUNG JAWAB MUTLAK) Dikutip dari tulisan: Prof.Dr. Koesnadi Hardjasoemantri, SH.ML, Dalam “Kumpulan Karya Tulis Menghormati 70 Tahun Prof. Dr. Mochtar Kusumaatmadja, SH.LLM

Transcript of 14259909 Strict Liability

Page 1: 14259909 Strict Liability

8/7/2019 14259909 Strict Liability

http://slidepdf.com/reader/full/14259909-strict-liability 1/26

STRICT LIABILITYSTRICT LIABILITY(TANGGUNG JAWAB MUTLAK)(TANGGUNG JAWAB MUTLAK)

Dikutip dari tulisan:

Prof.Dr. Koesnadi Hardjasoemantri, SH.ML,Dalam “Kumpulan Karya Tulis Menghormati 70 TahunProf. Dr. Mochtar Kusumaatmadja, SH.LLM

Page 2: 14259909 Strict Liability

8/7/2019 14259909 Strict Liability

http://slidepdf.com/reader/full/14259909-strict-liability 2/26

Tanggung jawab mutlak (strict liability ): sejak pertengahan abad ke-19 telah diperkenalkan untuk

beberapa macam kasus berkaitan dengan risikolingkungan.

teori hukum telah meninggalkan konsep kesalahan danberpaling ke konsep resiko.

diartikan terutama sebagai kewajiban mutlak yangdihubungkan dengan ditimbulkannya kerusakan.

Salah satu ciri utamanya yaitu tidak adanya persyaratantentang perlu adanya kesalahan (Lummert, 1980: 239-240).

merupakan bantuan yang sangat besar dalam peradilanmengenai kasus-kasus lingkungan, karena banyak kegiatan

yang menurut pengalaman menimbulkan kerugian terhadaplingkungan merupakan tindakan-tindakan berbahaya,untuk mana diberlakukan ketentuan tanggung jawab tanpakesalahan (James E. Krier)

Page 3: 14259909 Strict Liability

8/7/2019 14259909 Strict Liability

http://slidepdf.com/reader/full/14259909-strict-liability 3/26

Beban pembuktian: kriteria tradisional:

beban pembuktian seyogyanya diberikan kepada pihak  yang mempunyai kemampuan terbesar untuk memberikanbukti tentang sesuatu hal.

Dalam hubungan dengan kerusakan atau pencemaranlingkungan oleh kegiatan industri:

industri itu yg mempunyai kemampuan lebihbesar untuk memberikan pembuktian.

Berdasarkan prinsip pencemar membayar (polluter pay principles ) dan asas tanggung jawab mutlak:

dikembangkanlah di dalam ilmu hukum prosedur tentangpembuktian yang oleh Krier disebut “shifting (or 

alleviating) of burden of proofs” (Krier, 2970: 117-120).

Page 4: 14259909 Strict Liability

8/7/2019 14259909 Strict Liability

http://slidepdf.com/reader/full/14259909-strict-liability 4/26

Penyelesaian ganti kerugian di Indonesia: Pasal 1243 KUHPdt tentang perjanjian dan Pasal 1365 KUHPdt tentang perbuatan melawan hukum

didasarkan atas konsep liability based on fault -- tanggung jawab berdasarkan kesalahan, dgn beban

pembuktian yang memberatkan pendertita.-- baru akan memperoleh ganti kerugian apabila ia

berhasil membuktikan adanya unsur kesalahan padapihak tergugat.

-- Kesalahan merupakan unsur yg menentukan

pertanggungjawaban-- bila tidak terbukti adanya kesalahan, tidak adakewajiban memberi ganti kerugian.

Jika diterapkan ke dalam peristiwa lingkungan hidup: diwajibkan membuktian kesalahan tergugat,

padahal pembuktian perusakan dan atau pencemaran bisamemakan waktu lama dan mahal. dirasakan sangat tidak adil

perlu digunakan konsep tanggung jawab mutlak dgnbeban pembuktian ditanggung oleh tergugat.

(Lummert)

Page 5: 14259909 Strict Liability

8/7/2019 14259909 Strict Liability

http://slidepdf.com/reader/full/14259909-strict-liability 5/26

Konsep tanggung jawab mutlak di Indonesia:

telah berlaku dalam hal pencemaran laut olehtumpahan minyak dari kapal, yang diatur dalamInternational Convention on Civil Liability for Oil Pollution Damage 1969 (CLC 1969).

(diratifikasi dgn KEPPRES No. 18/1978)

UU No. 5/1983 tentang Zona Ekonomi EksklusifIndonesia.

dalam hal pencemaran laut oleh tumpahan minyakdari kapal, yang diatur dalam InternationalConvention on Civil Liability for Oil Pollution Damage 1969 (CLC 1969).

(diratifikasi dgn KEPPRES No. 18/1978)

Page 6: 14259909 Strict Liability

8/7/2019 14259909 Strict Liability

http://slidepdf.com/reader/full/14259909-strict-liability 6/26

Konsep Tanggung Jawab Mutlak Dalam UUPLH.

Tim RUULH menyadari bahwa konsep tanggung jawab mutlakdengan pembalikan beban pembuktian tidak begitu saja dapat

diterapkan.

Oleh karena itu, formulasi Pasal 21 UU No. 4 Tahun 1982tentang ketentuan-ketentuan Pokok-Pokok PengelolaanLingkungan Hidup, disingkat dengan UULH, berbunyi :

Dalam beberapa kegiatan yang menyangkut jenis sumber

daya tertentu, tanggung jawab timbul mutlak pada perusakdan atau pemcemar pada saat terjadinya perusakan danatau pencemaran lingkungan hidup yang pengaturannyadiatur dalam peraturan perundang-undnagan yang berlaku.

Penjelasan:Tanggung jawab mutlak dikenakan secara selektif atas

kasus yang akan ditetapkan berdasarkan peraturanperundang-undangan yang dapat menentukan jenis danketegori kegiatan yang akan terkena oleh ketentuantermaksud.

Page 7: 14259909 Strict Liability

8/7/2019 14259909 Strict Liability

http://slidepdf.com/reader/full/14259909-strict-liability 7/26

Kata-kata:

“dalam beberapa kegiatan”

yg berarti tidak semua kegiatan

”jenis sumber daya tertentu”

yg berarti tdk semua jenis sumber daya

Penerapan konsep tanggung jawab mutlak:secara selektif dan bertahap, sesuai dgn peraturanperundang-undangan yang akan ditetapkan.

Dalam kenyataannya:peraturan perundang-undangan ybstidak diterbitkan, sehingga paraHakim mengalami kesulitanmenerapkan Pasal 21 UULH.

Page 8: 14259909 Strict Liability

8/7/2019 14259909 Strict Liability

http://slidepdf.com/reader/full/14259909-strict-liability 8/26

Komar Kantaatmadja:

berlakunya asas tanggung jawabmutlak dalam sistem hukum

lingkungan Indonesia berdasarkanPasal 21 UULH dan Pasal 21UUZEEI, maka sebenarnya telahterbuka peluang bagi hakim untukmenetapkan kriteria berlakunya asas

ini dalam praktek.

Page 9: 14259909 Strict Liability

8/7/2019 14259909 Strict Liability

http://slidepdf.com/reader/full/14259909-strict-liability 9/26

Tanggung jawab mutlak dalam perspektif Hukum Internasional dan implikasinya padaHukum nasional:

pengembangan ilmu dan teknologi untuk meningkatkan kesejahteraan manusia jugamembawa potensi bahaya dan resiko tinggi pada lingkungan, baik karena sifatnya(angkutan, industri dan sebagainya) maupun bahan yang digunakan, seperti bahan

peledak, korosif, beracun dan berbahaya. Selain itu, pada kegiatan ini unsur kelalaiansulit dibuktikan, karena tingkat kemungkinan terjadinya peristiwa yang menimbulkanbahaya sulit diprediksi dan dihindarkan dengan upaya yang biasa.

meningkatnya kegiatan industri dan perdagangan yang berskala besar dan cenderungbersifat lintas batas nasional membawa pengaruh pada sistem tanggung jawab dalamhukum nasional tentang pencemaran dan perusakan lingkungan, termasuk di Indoenesia.Dalam perkembangan ini, doktrin tanggung jawab mutlak dalam hukum internasionaltelah dianggap sebagai hukum kebiasaan, sehingga dapat menjadi pertimbangan dalampelaksanaan hukum nasional.

penerapan tanggung jawab mutlak ini wajib memperhatikan tingkat pengetahuan dankemampuan ekonomi masyarakat sert sosial budaya sebagai salah satu dasarpertimbangan mengukur tigkat kemampuan masyarakat untuk memahami sifat resikodan bahaya yang mungkin terjadi. Hal ini dimungkinkan berdasarkan prinsip 23Deklarasi Stockholm yang pada taraf sekarang dianggap sebagai hukum kebiasaan.

perlu dikembangkan sarana dan tata cara penyelesaian ganti kerugian yang dapatmenunjang pelaksanaan asas tanggung jawab, termasuk batas maksimum yang dapatdijatuhkan pada pencemar atau perusak lingkungan sebagai faktor disinsentif.

perlu dikembangkan kemampuan pejabat tinggi untuk mengambil keputuan yang dapat

membantu memberikan kriteria dan rumusan yang jelas, sehingga mudah dipahami parapelaksana hukum tentang berlakunya asas tanggung jawab mutlak pada kegiatan yangtermasuk pengertian berbahaya dan beresiko besar (ultrahazardous activity )(Kantaatmadja, 1994 : 6-7).

Page 10: 14259909 Strict Liability

8/7/2019 14259909 Strict Liability

http://slidepdf.com/reader/full/14259909-strict-liability 10/26

Daud Silalahi:

 jenis-jenis kegiatan yg dpt dilaksanakan asas tanggung jawab mutlak:

kegiatan yang dapat menimbulkan bahaya besar yangakibatnya tidak dapat diatasi dengan upaya yang lazim

dilakukan (abnormally dangerous activities ).

Kegiatan-kegiatan yang dikategorikan:

dpt menimbulkan bahaya atau akibat besar (the standard of abnormality ):

tingkat resiko (the degree of risk ) : dalam hal ini resiko dianggaptinggi apabila tidak dapat dijangkau oleh upaya yang lazim, menurutkemampuanteknologi yang ada;

tingkat bahaya (the gravity of harm ); dalam hal ini bahaya dianggapsangat sulit untuk dicegah pada saat mulai terjadinya;

tingkat kelayakan upaya pencegahan (the appropiateness ); dalam halini di penanggungjawab harus menunjukkan upaya maksimal untukmencegah terjadinya akibat yg menimbulkan kerugian pd pihak lain;

pertimbangan terhadap keseluruhan nilai kegiatannya (value of activity ) : dalam hal ini pertimbangan resiko dan manfaat kegiatantelah dilakukan secara memadai sehingga dapat diperkirakan keutunganyang diperoleh akan lebih besar jika dibandingkan dengan ongkos-ongkos yg harus dikeluarkan utk mencegah timbulnya bahaya.

Page 11: 14259909 Strict Liability

8/7/2019 14259909 Strict Liability

http://slidepdf.com/reader/full/14259909-strict-liability 11/26

Unsur-unsur yang harus dipertimbangkan:

dr kegiatan yg sifatnya abnormally dangerous 

activity   kegiatan yang mengandung resiko tinggi yangmenimbulkan bahaya pada manusia, hewan, tanah,hak-hak kebendaaan, dan lain sebagainya;

bobot bahaya yang besar;

bahaya atau resiko yang ditimbulkannya dianggaptdk dpt ditanggulangi upaya biasa (reasonable care );

kegiatan itu bukan kegiatan yang biasa dilakukan;

kegiatananya dianggap kurang tepat untuk dilakukan

di tenpat itu atau bahkan sangat sulit untukditemukan lokasinya yang benar-benar aman;

manfaat kegiatan tsb pd masyarakat sekitarnya.

Page 12: 14259909 Strict Liability

8/7/2019 14259909 Strict Liability

http://slidepdf.com/reader/full/14259909-strict-liability 12/26

Jenis kegiatan yg dpt dianggap memenuhi kriteria:

• perusahaan bahan peledak/gedung mesiu;• perusahaan yang memproduksi bahan

berbahaya dan beracun, termasuk perusahaanpengangkutannya pada waktu bahan tersebutdidistribusikan kepada konsumen;

• perusahaan kapal tanker minyak / LNG;

• perusahaan pompa bensin;

• perusahaan angkutan darat;

• perusahaan pengelolaan minyak;

• kegiatan atau usaha lain yg pada umumnya dptmenimbulkan dampak penting thdp lingkungan

Page 13: 14259909 Strict Liability

8/7/2019 14259909 Strict Liability

http://slidepdf.com/reader/full/14259909-strict-liability 13/26

Penerapan asas tanggung jawab:terhadap kasus-kasus lingkungan dapat dilakuakn dengan

memperhatikan konsistensinya dengan asas-asas hukumyang berlaku, baik di bidang hukum perdata, hukumpidana, hukum administrasi negara, dan hukuminternasional.

Hasil pengkajian:asas tanggung jawab mutlak dapat diterapkan secaraselektif pada kegiatan-kegiatan yang dianggap memenuhikriteria sebagai kegiatan yang mengandung resiko luarbiasa besarnya (abnormally dangerous activity ),penanggung jawab kegiatan dapat dipersalahkan dan

kegiatan tersebut memberikan manfaat kepadamasyarakat pada umumnya.

Page 14: 14259909 Strict Liability

8/7/2019 14259909 Strict Liability

http://slidepdf.com/reader/full/14259909-strict-liability 14/26

Penerapan asas tanggung jawab mutlak:dapat pula dilakukan pada bidang hukum administrasi negarayang melibatkan negara sebagai subyek hukum perdata.

Dalam pelaksanaannya, pemberlakuan asas tanggung jawabmutlak ini dapat diterapkan oleh hakim, khususnya apabila kasusyang sedang diadili tidak ditemukan ketentuannya secaraeksplisit di dalam peraturan perundang-undangan yang berlaku.Walaupun demikian hakim harus tetap memperhatikan kriteria-

kriteria sebagaimana ditunjukkan di atas.Undang-undang merupakan bentuk peraturan perundang-undangan yang memadai untuk mengintegrasikan asas tanggung jawab mutlak ke dalam sistem hukum nasional. Alasan yangmendasarinya adalah bahwa asas ini merupakan pengecualiandari hukum perdata secara umum

(Silalahi, 1994 : 6-7, 13-14).

Page 15: 14259909 Strict Liability

8/7/2019 14259909 Strict Liability

http://slidepdf.com/reader/full/14259909-strict-liability 15/26

Mas Achmad Santosa:

berkembangnya ketentuan hukum tentang asas tanggung jawab, terutama tanggung jawab mutlak di negara-negara lain, khususnya negara yang menganut Common Law System dan makin bahyak konvensi internasional yangmenganut tanggung jawab mutlak dan berkembangnyakriteria kegiatan yang mengandung kemungkinan bahayadan resiko besar (ultrahazardous activities ) dalampraktek, terbuka peluang cukup besar untukmengembangkan asas tanggung jawab mutlak di Indonesiabaik melalui perundang-undangan maupun melalui putusanhakim.

Page 16: 14259909 Strict Liability

8/7/2019 14259909 Strict Liability

http://slidepdf.com/reader/full/14259909-strict-liability 16/26

Untuk membantu perkemban gan hukum lingkungan nasional secara dinamis dan secara luwes ( flexible) mengikuti

perkembangan yang bersifat global, hakim perlu diberikanwewenang (statutory mandate ) yang lebih besar untukmenafsirkan ketentuan perundang-undangan lingkunganberdasarkan :

maksud dan tujuan perUUan/hukum ybs(legislative intent );

keterangan ahli/saksi untuk menjelaskanfakta-fakta secara ilmiah dan pengalamanuntuk membantu menafsirkan ketentuanhukum baru (scientific evidence );

doktrin ttg tanggung jawab dlm ilmu hukum; kepatutan (equitable principle ) dengan

memperhatikan praktek negara-negara laintentang kasus lingkungan(Mas Achmad Santosa, 1994 : 7)

Page 17: 14259909 Strict Liability

8/7/2019 14259909 Strict Liability

http://slidepdf.com/reader/full/14259909-strict-liability 17/26

Para hakim:

mengacu untuk melaksanakan penemuanhukum (rechtvinding ) dgn memperhatikankasus-kasus yang terjadi di negara-negara lain.

Upaya penemuan hukum inimensyaratkan adanya literatur

serta bahan banding lainnya,yang tidak selalu tersedia,terutama di tempat-tempatyang terpencil.

Page 18: 14259909 Strict Liability

8/7/2019 14259909 Strict Liability

http://slidepdf.com/reader/full/14259909-strict-liability 18/26

Konsep Tanggung Jawab Mutlak Dalam UUPLH:

Pasal 35 ayat (1) UUPLHPenanggung jawab usaha dan/atau kegiatan yang usaha dan kegiatannyamenimbulkan dampak besar dan penting terhadap lingkungan hidup, yangmenggunakan bahan berbahaya dan beracun, dan/atau menghasilkanlimbah bahan berbahaya dan beracun, bertanggung jawab secara mutlakatas kerugian yang ditimbulkan, dengan kewajiban membayar ganti rugisecara langsung dan seketika pada saat terjadinya pencemaran dan/atauperusakan lingkung hidup.

Penjelasan ayat (1) ini berbunyi:Pengertian bertanggung jawab secara mutlak atau stric liability  

yakni unsur kesalahan idak perlu dibuktikan oleh pihak penggugatsebagai dasar pembayaran ganti kerugian. Ketentuan ayat inimerupakan lex specialis dalam gugatan tentang perbuatan melanggarhukum pada umumnya. Besarnya nilai ganti rugi yang dapatdibebankan terhadap pencemar atau perusak lingkungan hidup

menurut Pasal ini dapat ditetapkan sampat batas tertentu. Yang dimaksud sampai batas tertentu adalah jika menurutpenetapan peraturan perundang-undangan yang berlaku,ditentukan asuransi bagi usaha dan/atau kegiatan yangbersangkutan atau telah tersedia dana lingkungan hidup.

Page 19: 14259909 Strict Liability

8/7/2019 14259909 Strict Liability

http://slidepdf.com/reader/full/14259909-strict-liability 19/26

Pasal 35 ayat (2) UUPLH:

Penanggung jawab usaha dan/atau kegiatan dapatdibebaskan dari kewajiban membayar ganti rugisebagaimana dimaksud pada ayat (1) jika yangbersangkutan dapat membuktikan bahwa pencemarandan/atau perusakan lingkungan hidup disebabkan salahsatu alasan di bawah ini :– adanya bencana alam atau peperangan; atau– adanya keadaan terpaksa di luar kemampuan manusia; atau– adanya tindakan pihak ketiga yang menyebabkan terjadinya

pencemaran dan/atau perusakan lingkungan hidup.

Penjelasan:Cukup jelas

Page 20: 14259909 Strict Liability

8/7/2019 14259909 Strict Liability

http://slidepdf.com/reader/full/14259909-strict-liability 20/26

Pasal 35 ayat (3) UUPLH:

Dalam hal terjadi kerugian yang disebabkanoleh pihak ketiga sebagaimana dimaksud padaayat (2) huruf c, pihak ketiga bertanggung jawab membayar ganti rugi.

Penjelasan:yang dimaksud dengan tindakan pihak ketiga

dalam ayat ini merupakan perbuatan persaingancurang atau kesalahan yg dilakukan Pemerintah.

Page 21: 14259909 Strict Liability

8/7/2019 14259909 Strict Liability

http://slidepdf.com/reader/full/14259909-strict-liability 21/26

Ketentuan Pasal 35 UUPLH: lebih mempermudah hakim untuk menerapkan konsep

tanggung jawab mutlak.

Penerapan konsep tanggung jawab mutlak:didasarkan atas tiga hal, yaitu :-- usaha dan/atau kegiatan yang menimbulkan

dampak besar dan penting;-- usaha dan/atau kegiatan tsb menggunakan B3;

dan/atau

-- usaha dan/atau kegiatan tersebut menghasilkanlimbah berbahaya dan beracun.

Page 22: 14259909 Strict Liability

8/7/2019 14259909 Strict Liability

http://slidepdf.com/reader/full/14259909-strict-liability 22/26

Usaha dan/atau kegiatan  yg menimbulkan dampak besar dan penting:

perhatikan istilah dampak besar dan penting sbgmntercantum dalam Pasal 15 ayat (1) UUPLH

Setiap rencana usaha dan/atau kegiatan yangkemungkinan dapat menimbulkan dampak besar danpenting terhadap lingkungan hidup, wajib memilikianalisis menganai dampak lingkungan.

Penjelasan:Untuk mengukur atau menentukan dampak besar danpenting tsb diantaranya digunakan kriteria mengenai --- besarnya jumlah manusia yang akan terkena

dampak rencana usaha dan/atau kegiatan;-- luas wilayah penyebaran dampak;-- intesitas dan lamanya dampak berlangsung;-- banyaknya komponen lingkungan hidup lain yang akan

terkena dampak;-- sifat kumulatif dampak;-- berbalik (reversible ) atau tidak berbaliknya

(irreversible ) dampak.

Page 23: 14259909 Strict Liability

8/7/2019 14259909 Strict Liability

http://slidepdf.com/reader/full/14259909-strict-liability 23/26

Apabila kaitan Pasal 15 ayat (1) UUPLH dan Pasal35 ayat (1) UUPLH adalah benar ada,

makasetiap usaha dan/atau kegiatan yangdilengkapi dengan AMDAL merupakanusaha dan/atau kegitan yang terkenaketentuan tanggung jawab mutlak,

 yang berarti:bahwa semua usaha dan/atau kegiatan

 yang mempunyai Rencana PengelolaanLingkungan (RKL) dan rencanaPemantauan Lingkungan (RPL) sebagaidokumen-dokumen akhir dari prosesAMDAL dikenakan penerapan asastanggung jawab mutlak apabila merusakdan/atau mencemarkan akibatdigunakannya B3 dan/atau menghasilkanlimbah B3 dengan konsekuensi beban

pembuktian ada pada tergugat.

Page 24: 14259909 Strict Liability

8/7/2019 14259909 Strict Liability

http://slidepdf.com/reader/full/14259909-strict-liability 24/26

• Dalam kaitan dengan ketentuan dampak penting terdapatperaturan yang dikeluarkan oleh Bapedal, yaitu KEP-056Tahun 1994 tentang Pedoman mengenai Ukuran DampakPenting, yang ditetapkan pada tanggal 18 maret 1994.

• Mengenai bukti penggunaan bahan berbahaya dan beracun(B3) dapat dilihat pada ketentuan tentang B3 sebagaimanatercantum dalam Gevaarlijkestoffen ordonantie 1949 danPeraturan Menteri Kesehatan No.453/Men/Kes/Per/XI/1983 tentang Bahan Berbahaya Buktidigunakannya B3 tersebut dapat dimintakan oleh hakim

kepada saksi ahli.

Page 25: 14259909 Strict Liability

8/7/2019 14259909 Strict Liability

http://slidepdf.com/reader/full/14259909-strict-liability 25/26

• Mengenai bukti limbah B3 daat dilihat pada ketentuanPeraturan Pemerintah No. 19 Tahun 1994 tentangPengelolaan Limbah Berbahaya dan Beracun, yang kemudiandisempurnakan dengan Peraturan Pemerintah No. 12 Tahun1995. Bukti tentang Limbah B3 ini dapat dimintakan oleh

hakim kepada saksi ahli.

maka dalam penerapan asas tanggung jawab mutlak,mengenai masalah dampak besar dan penting yang dikaitkandengan AMDAL, Hakim dapat memperoleh saksi ahli dariKomisi AMDAL Pusat dan/atau Komisi AMDAL Daerah,

sedangkan sejauh mengenai penggunaan B3 dan ataumenghasilkan limbah B3, Hakim dapat minta saksi ahli diantaranya dari lembaga penelitian seperti Pusat StudiLingkungan universitas/institut.

Page 26: 14259909 Strict Liability

8/7/2019 14259909 Strict Liability

http://slidepdf.com/reader/full/14259909-strict-liability 26/26

Penerapan asas tanggung jawab mutlak:Hakim perlu :

- mengadakan kerja sama erat dengan Pusat Studi Lingkungandan Komisi AMDAL Pusat maupun Komisi AMDALDaerah, yang dapat bertindak sebagai saksi ahli.

Perlu diadakan inventarisasi keputusan Pengadilan tentang penerapanasas tanggung jawab mutlak yang disebarluaskan di kalangan peradilan

dan di kalangan pendidikan hukum sebagai bahan referensi yangsangat penting.

Adanya bacaan tentang kasus-kasus di luar negeri yang berkaitandengan penerapan asas tangggung jawab mutlak, baik diterjemahkanataupun tidak merupakan bahan yang memperluas cakrawala parahakim dan mereka yang belajar ilmu hukum/fakultas hukum.