14175010 DIAN LESTARI Tugas II Asesmen Literacy

27
MAKALAH PENGEMBANGAN EVALUASI DAN PROSES PEMBELAJARAN FISIKA ASSESSMENT LITERACY Oleh: DIAN LESTARI (14175010) DOSEN PEMBIMBING Prof. Dr. Festiyed, MS Dr. Djusmaini Djamas, M.Si PENDIDIKAN FISIKA PROGRAM PASCA SARJANA UNIVERSITAS NEGERI PADANG

description

hhhk

Transcript of 14175010 DIAN LESTARI Tugas II Asesmen Literacy

Page 1: 14175010 DIAN LESTARI Tugas II Asesmen Literacy

MAKALAH PENGEMBANGAN EVALUASI DAN PROSES

PEMBELAJARAN FISIKA

ASSESSMENT LITERACY

Oleh:

DIAN LESTARI (14175010)

DOSEN PEMBIMBING

Prof. Dr. Festiyed, MS

Dr. Djusmaini Djamas, M.Si

PENDIDIKAN FISIKA

PROGRAM PASCA SARJANA

UNIVERSITAS NEGERI PADANG

2015

Page 2: 14175010 DIAN LESTARI Tugas II Asesmen Literacy

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis ucapkan kepada Allah SWT, karena berkat Rahmat-Nya

jugalah penulis dapat menyelesaikan makalah mata kuliah Pengembangan

Evaluasi dan Proses Pembelajaran Fisika Tentang Assessment Literacy.

Pada kesempatan ini, penulis ingin menyampaikan rasa terima kasih

kepada pihak-pihak yang telah membantu dalam terselesaikannya pembuatan

makalah ini. Pembuatan makalah ini tidak terlepas dari bantuan dari berbagai

pihak, yaitu:

1. Ibu Prof. Dr. Festiyed, M.S dan Ibu Dr. Djusmaini Djamas, M.Si selaku

dosen pembimbing mata kuliah Pengembangan Evaluasi dan Proses

Pembelajaran Fisika.

2. Orang tua yang telah memberikan dukungan moril dan materil.

3. Teman-teman serta pihak-pihak yang telah memberi bantuan.

Semoga bimbingan, dukungan, dan bantuan yang telah diberikan menjadi

amal shaleh dan mendapatkan balasan yang berlipat ganda dari Allah SWT.

Penulis menyadari bahwa pembuatan makalah ini masih terdapat beberapa

kekurangan. Oleh karena itu, penulis meminta saran dan kritik kepada pembaca

agar makalah ini dapat menjadi lebih baik. Semoga makalah ini dapat bermanfaat

bagi penulis khususnya dan bagi pembaca umumnya.

Padang, 10 Februari 2015

Penulis

i

Page 3: 14175010 DIAN LESTARI Tugas II Asesmen Literacy

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..............................................................................................i

DAFTAR ISI............................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................3

A. Latar Belakang................................................................................................3

B. Rumusan Masalah...........................................................................................4

C. Tujuan Penulisan............................................................................................4

D. Manfaat Penulisan..........................................................................................4

BAB II PEMBAHASAN.........................................................................................5

A. Definisi Asesmen Literasi..............................................................................5

B. Tujuan Asesmen.............................................................................................7

C. Prinsip-prinsip Asesmen yang baik................................................................9

D. Peran Kritis Asesmen Kelas.........................................................................12

BAB III PENUTUP...............................................................................................15

A. Kesimpulan...................................................................................................15

B. Saran.............................................................................................................15

DAFTAR PUSTAKA.........................................................................................16

ii

Page 4: 14175010 DIAN LESTARI Tugas II Asesmen Literacy

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Asesmen merupakan istilah yang digunakan dalam kegiatan evaluasi dan

sudah sering di dengar terutama semenjak diberlakukannya kurikulum berbasis

kompetensi. Selanjutnya diberlakukan kurikulum 2013 yang menggunakan model

pembelajaran dan berbagai teknik penilaian sehingga istilah asesmen semakin

marak digunakan. Adanya revisi terhadap kurikulum sebelumnya yang

melahirkan kurikulum 2013 sesuai dengan firman-Nya

Artinya: Alif, laam raa. (Ini adalah) Kitab yang Kami turunkan kepadamu supaya

kamu mengeluarkan manusia dari gelap gulita kepada cahaya terang benderang

dengan izin Tuhan mereka, (yaitu) menuju jalan Tuhan Yang Maha Perkasa lagi

Maha Terpuji.(Ibrahim, 14: 1).

Asesmen atau pengukuran hasil belajar mahasiswa merupakan suatu

kesatuan atau bagian dari pembelajaran. Apalah artinya suatu proses pembelajaran

apabila tidak diukur hasil belajarannya. Penilaian terdiri atas penilaian eksternal

dan penilaian internal.

Penilaian eksternal merupakan penilaian yang dilakukan oleh pihak laian

yang tidak melaksanakan proses pembelajaran dan dilakukann oleh suatu

lembaga, seperti pengendali mutu. Sedangkan penilaian internal adalah penilaian

yang direncanakan dan dilakukan oleh guru pada saat proses belajar mengajar

berlangsung untuk menjamin mutu pembelajaran.

Penilaian hasil belajara peserta didik dilakukan oleh guru untuk memantau

proses, kemajuan, perkembangan hasil belajar peserta didik sesuia dengan potensi

yang dimiliki dan kemampuan yang diharapkan secara berkesinambungan.

Penilaian juga dapat memberikan umpan balik kepada guru agar dapat

3

Page 5: 14175010 DIAN LESTARI Tugas II Asesmen Literacy

menyempurnakan perencanaan dan proses pembelajaran. Pembahasan mengenai

Asesmen ini akan dibahas pada bab berikutnya.

B. Rumusan Masalah

Makalah ini dalam penulisannya memiliki beberapa rumusan masalah

sebagai berikut:

1. Bagaimana prinsip-prinsip Asesmen yang baik?

2. Bagaimana bentuk perubahan asesmen dan konsekuensinya?

3. Bagaimana peran kritis asesmen di dalam kelas?

C. Tujuan Penulisan

Makalah ini dalam penulisannya memiliki tujuan sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui Prinsip-prinsip Asesmen yang baik.

2. Untuk mengetahui bentuk perubahan asesmen dan konsekuensinya.

3. Untuk bentuk peran kritis asesmen di dalam kelas.

D. Manfaat Penulisan

Makalah ini memiliki beberapa manfaat antara lain :

Dapat memperkaya ilmu pengetahuan tentang Asesment

4

Page 6: 14175010 DIAN LESTARI Tugas II Asesmen Literacy

BAB II

PEMBAHASAN

A. Definisi Asesmen Literasi

Kata asesmen (assessment) berasal dari Latin assidere, yang berarti sit

beside. Menurut Fenton (1996), Asesmen ialah pengumpulan informasi yang

relevan, yang dapat dipertanggungjawabkan dalam rangka pengambilan

keputusan. Sedangkan evaluasi ialah aplikasi suatu standar dan sistem

pengambilan keputusan terhadap data asesmen, untuk menghasilkan keputusan

(judgments) tentang besaran dan kelayakan pembelajaran yang telah berlangsung.

Dalam konteks pendidikan, asesmen meliputi kegiatan mengobservasi

belajarnya mahasiswa, yaitu mendeskripsikan, mengumpulkan, merekam,

memberi markah (skor), dan menginterpretasi informasi mengenai pembelajaran

mahasiswa. Kegunaan utama asesmen sebagai bagian dari proses belajar ialah

refleksi (cerminan) pemahaman dan kemajuan mahasiswa secara individual.

Mengajar tanpa mengetahui apakah hasil mengajarnya itu telah menjadikan

mahasiswa itu belajar, belum dapat dikatakan sebagai “mengajar”.

Proses belajar mengajar memang dilakukan dalam kelompok atau kelas,

tetapi seyogianya seorang pengajar peduli (concern) atas pemahaman dan

kemajuan belajar setiap mahasiswa secara individual. Kadang seorang dosen

menganggap dirinya sudah mengajar dengan baik, dan sudah puas apabila ada

satu dua mahasiswa yang dapat memperoleh skor tinggi, padahal lebih dari 80 %

mahasiswanya memperoleh skor di bawah rata-rata. Pada zaman dulu, dosen yang

hanya meluluskan sedikit mahasiswa itu dinamakan dosen “killer”, dan

merupakan suatu kebanggaan bagi dosen bahwa mata kuliahnya sukar untuk

dilulusi. Dalam hal ini dosen menggunakan dirinya sendiri sebagai standar untuk

mengukur kemampuan belajar mahasiswa; mahasiswa yang tidak lulus dianggap

bodoh atau malas, karena kenyataannya ada juga mahasiswa yang memperoleh

skor tinggi.

5

Page 7: 14175010 DIAN LESTARI Tugas II Asesmen Literacy

Hal ini sejalan dengan firman-Nya dalam ayat berikut:

Artinya: Dan berkata orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan dan keimanan

(kepada orang-orang yang kafir): "Sesungguhnya kamu telah berdiam (dalam

kubur) menurut ketetapan Allah, sampai hari berbangkit; maka inilah hari

berbangkit itu akan tetapi kamu selalu tidak meyakini(nya)." (Ar-ruum, 30: 56).

Kirsch et.al. berpendapat bahwa literasi pada dasarnya adalah kemampuan

“… using printed and written information to function in society, to achieve one’s

goals, and to develop one’s knowledge and potential.” Definisi ini adalah

pengembangan dari definisi the National Literacy Act di Amerika Serikat tahun

1991 yang mendefinisikan literasi sebagai “… an individual’s ability to

read,write, and speak (in English) and compute and solve problems at levels of

proficiency necessary to function on the job and in society, to achieve one’s goals,

and to develop one’s knowledge and potential.”

Menurut Kirsch, kemampuan ini menyangkut tiga kemampuan dasar.

Pertama adalah kemampuan membaca teks (prose literacy), misalnya membaca

perbedaan pendapat dalam sebuah editorial, memahami pesan dalam sebuah cerita

pendek, menarik simpulan dari sebuah puisi, atau membaca instruksi dalam

barang elektronik. Kedua adalah kemampuan membaca dokumen (document

literacy), misalnya, kemampuan untuk mengisi formulir pendaftaran, formulir

lamaran pekerjaan, atau formulir penghasilan dan perpajakan, memahami tabel

atau peta perjalanan, membaca dokumen-dokumen penting dalam pekerjaan

sehari-hari. Ketiga adalah literasi kuantitatif (quantitative literacy), yakni

kemampuan untuk melakukan penghitungan dengan menggunakan simbol angka,

misalnya menghitung uang kembalian, membayar rekening listrik, menghitung

pembayaran atau setoran uang atau kartu kredit, menghitung bunga bank

6

Page 8: 14175010 DIAN LESTARI Tugas II Asesmen Literacy

Wells (1987) menambahkan bahwa literasi dapat dibagi menjadi empat

tingkatan, yaitu performative, functional, informational, dan epistemic. Pada

tingkat performative, orang mampu membaca dan menulis, dan berbicara dengan

simbol-simbol yang digunakan; pada tingkat functional diharapkan dapat

menggunakan bahasa untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari seperti

membaca manual atau petunjuk; pada tingkat informational diharapkan dapat

mengakses pengetahuan dengan bahasanya; sedangkan pada tingkat epistemic

diharapkan dapat mentransformasi pengetahuan (Depdiknas, 2004).

B. Tujuan Asesmen

Asesmen memiliki dua tujuan, yaitu tujuan isi dan tujuan proses. Asesmen

yang berkaitan dengan tujuan isi digunakan untuk menentukan seberapa jauh

peserta didik telah mempelajari pengetahuan dan keterampilan spesifik. Dalam hal

ini, asesmen harus terfokus pada hasil belajar peserta didik. Asesmen yang

berkaitan dengan proses digunakan untuk mendiagnosis kekuatan dan kelemahan

peserta didik serta merencanakan pembelajaran yang sesuai dengan kondisi

peserta didik.

Tujuan asesmen pembelajaran pada dasarnya tergantung pada penggunaan

jenis-jenis asesmen. Ada empat jenis asesmen dalam pembelajaran, yaitu: a.

asesmen formatif dan sumatif, b. asesmen objektif dan subjektif, c. asesmen acuan

normatif dan acuan patokan dan d. asesmen formal dan informal.

a. Asesmen formatif dan sumatif

Asesmen sumatif biasanya dilaksanakan di akhir pembelajaran dan

digunakan untuk membiat keputusan tentang kenaikan kelas peserta

didik. Asesmen formatif umumnya dilaksanakan selama proses

pembelajaran berlangsung. Asesmen formatif ini dapat berupa

pemberian balikan atas pekerjaan peserta didik dan tidak akan

dijadikan sebagai dasar untuk kenaikan kelaspeserta didik.

b. Asesmen objektif dan subjektif

7

Page 9: 14175010 DIAN LESTARI Tugas II Asesmen Literacy

Asesmen bentuk objektif merupakan bentuk pertanyaan yang memiliki

satu jawaban yang benar. Asesmen subjektif merupakan bentuk

pertanyaan yang memiliki lebih dari satu jawaban yang benar.

c. Asesmen acuan patokan dan acuan normatif

Asesmen acuan patokan, biasanya menggunakan tes acuan patokan,

merupakan asesmen yang digunakan untuk mengukur kemampuan

peserta didik berdasarkan kriteria yang telah ditetapkan sebelumnya.

Asesmen acuan patokan membandingkan kemampuan peserta didik

dengan criteria atau standar absolut. Asesmen acuan patokan seringkali

digunakan untuk mengukur kompetensi peserta didik.

d. Asesmen formal dan informal

Asesmen formal biasanya diwujudkan dalam bentuk dokumen tertulis

seperti tes tertulis. Asesmen formal diberikan skor dalam bentuk angka

atau penentuan rangking berdasarkan pada kinerja peserta didik.

Asesmen informal tidak dimaksudkan untuk menentukan rangking

akhir peserta didik. Asesmen ini biasanya dilakukan dengan cara yang

lebih terbuka, seperti kegiatan asemen yang dilaksankan melalui

observasi, invertori, partisipasi, evaluasi diri dan teman sebaya dan

diskusi.

Hal ini sejalan dalam firman-Nya:

Artinya: 118. Dan orang-orang yang tidak mengetahui berkata: "Mengapa Allah

tidak (langsung) berbicara dengan kami atau datang tanda-tanda kekuasaan-Nya

kepada kami?" Demikian pula orang-orang yang sebelum mereka telah

mengatakan seperti ucapan mereka itu; hati mereka serupa. Sesungguhnya Kami

telah menjelaskan tanda-tanda kekuasaan Kami kepada kaum yang yakin

8

Page 10: 14175010 DIAN LESTARI Tugas II Asesmen Literacy

C. Prinsip-prinsip Asesmen yang baik

Asesmen yang baik harus berdasarkan pada landasan pendidikan.

Landasan pendidikan ini meliputi pengorganisasian sekolah dalam memenuhi

kebutuhan belajar seluruh peserta didik, memahami cara peserta didik belajar,

menetapkan standar tinggi pada kegiatan belajar peserta didik dan memberikan

kesempatan belajar peserta didik yang memadai.

Terdapat tujuh prinsip dalam menerapkan asesmen belajar. Berikut

disajikan ketujuh prinsip yang dimaksud:

1. Tujuan utama asesmen adalah memperbaiki belajar peserta didik

Asesmen kelas maupun berskala besar, diorganisir dengan tujuan untuk

memperbaiki belajar peserta didik. Asesmen ini memberikan informasi

mengenai apa yang telah dicapai peserta didik terhadap tujuan belajar dan

mengenai kemampuan belajar masing-masing peserta didik

2. Asemen bertujuan untuk mendukung belajar peserta didik

Asesmen baik digunakan untuk untuk melaporkan kemajuan peserta didik,

sertifikasi peserta didik dan informasi untuk perbaikan dan akuntabilitas

sekolah yang dimaksudkan untuk mendukung belajar peserta didik.

Asesmen akuntabilita menggunakan prosedur pengambilan sampel

pekerjaan peserta didik. Asesmen ini mengembangkan standar teknis dan

standar itu digunakan untuk memastikan agar asesmen yang diterapkan

memiliki kualitas tinggi, serta digunakan untuk memantau konsekuensi

pensisikan atas penggunakan asesmen tersebut,

3. Objektif bagi semua peserta didik

Asesmen yang baik akan memberikan keyakinan bahea semua peserta

didik akan memperoleh perlakuaan yang sama. Asesmen menggunakan

berbagai metode dalam mengakses kemajuan peserta didik serta cara-cara

peserta didik mengungkapkan pengetahuan dan pemahaman terhadap mata

pelajaran. Asesmen tidak akan melencang dan mampu menggambarkan

pengetahuan dan keterampilan ackual peserta didik.

4. Kolaborasi professional

9

Page 11: 14175010 DIAN LESTARI Tugas II Asesmen Literacy

Pendidik menentukan dan berperan serta dalam pengembangan

professional serta kerja sama untuk memperbaikai sistem asesmen.

Kemampuan professional itu diperkuat melalui sekelompok pendidik

memberikan skor pekerjaan peserta didik. Sekolah, pemerintah

kabupaten/kota, pemerintah provinsi dan pemerintah pusat perlu

menyediakan sumber daya yang diperlukan untuk pengembangan

professional pendidik dalam menerapkan asesmen pembelajaran.

5. Partisipasi komite sekolah dalam pengembangan asesmen

6. Keteraturan dan kejelasan komunikasi mengenai asesmen

Pendidik, sekolah, pemerintah kabupaten/ kota, pemerintah provinsi dan

pemerintah pusat secara jelas dan teratur mendiskusikan praktik asesmen

dan peserta didik serta kemajuan program dengan peserta didik, keluarga

dan masyarakat.

7. Peninjauan kembali dan perbaikan asesmen

Asesmen perlu dikaji kembali dan diperbaiki untuk memastikan bahwa

asesmen itu benar-benar emberikan manfaat bagi peserta didik. Tindakan

ini harus dilakukan secara berkesinambungan. Meskipun asesmen ini telah

dipandang memadai, namun perlu diperbaiki mengingat kondisi selalu

berubah dan pengetahuan yang terjasi di masyarakat selalu meningkat.

Peninjauan kembali merupakan dasar pembuatan keputusan dalam

mengubah sebagian atau seluruh asesmen. Peninjauan kembali itu

melibatkan pihak-pihak yang berkepentingan (stakeholders) dalam sistem

pendidikan. Analisis biaya manfaat (cost-benefit analisis) juga perlu

dilakukan untuk mengetahui efek asesmen terhadap belajar.

Prinsip dari asesmen ini sebenarnya secara umum dapat kita pahami dalam

ayat berikut:

10

Page 12: 14175010 DIAN LESTARI Tugas II Asesmen Literacy

Artinya: “Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik

bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari

kiamat dan dia banyak menyebut Allah. (Q.S. Al-Ahzab/33: 15).

Penilaian otentik adalah proses pengumpulan informasi oleh guru tentang

perkembangan dan pencapaian pembelajaran yang dilakukan anak didik melalui

berbagai teknik yang mampu mengungkapkan, membuktikan, atau menunjukkan

secara tepat bahwa tujuan pembelajaran telah benar-benar dikuasai dan dicapai.

Berikut adalah prinsip-prinsip penilaian otentik.

1. Proses penilaian harus merupakan bagian yang tak terpisahkan dari

proses pembelajaran, bukan bagian terpisah dari proses pembelajaran

( a part of, not apart from, instruction).

2. Penilaian harus mencerminkan masalah dunia nyata ( real world

problems), bukan masalah dunia sekolah ( school work-kind of

problems).

3. Penilaian harus menggunakan berbagai ukuran, metoda dan kriteria

yang sesuai dengan karakteristik dan esensi pengalaman belajar.

4. Penilaian harus bersifat holistik yang mencakup semua aspek dari

tujuan pembelajaran (kognitif, afektif, dan sensori-motorik).

Sebagaian ahli juga menyatakan Penilaian dilakukan dengan menggunakan

penilaian otentik, yang mempunyai karakteristik sebagai berikut:

1. Penilaian dilaksanakan selama dan sesudah proses pembelajaran

berlangsung.

2. Menggunakan penilaian formatif maupun sumatif

3. Mengukur keterampilan dan performansi, bukan mengingat fakta

4. Berkesinambungan

5. Terintegrasi

6. Digunakan sebagai umpan balik.

Hal-hal yang digunakan sebagai dasar penilaian prestasi siswa meliputi:

1. penilaian kinerja (performanca assessment).

2. Observasi Sistematik (Systematic observation)

3. Portofolio (portofolio)

11

Page 13: 14175010 DIAN LESTARI Tugas II Asesmen Literacy

4. Jurnal Sain (Journal)

5. Penilaian mencakup umpan balik dan berbagai bentuk refleksi

D. Peran Kritis Asesmen Kelas

Tujuan penilaian di kelas oleh guru hendaknya diarahkan pada empat (4)

hal berikut:

1. Keeping track, yaitu untuk menelusuri agar proses pembelajaran anak

didik tetap sesuai dengan rencana.

2. Checking-up, yaitu untuk mengecek adakah kelemahan-kelemahan yang

dialami anak didik dalam proses pembelajaran

3. Finding-out, yaitu untuk mencari dan menemukan hal-hal yang

menyebabkan terjadinya kelemahan dan kesalahan dalam proses

pembelajaran

4. Summing-up, yaitu untuk menyimpulkan apakah anak didik telah

mencapai kompetensi yang ditetapkan atau belum.

Bagaimana asesmen di dalam kelas serta penerapannya di kelas ini sejalan

dengan firman-Nya:

Artinya: maka Kami telah memberikan pengertian kepada Sulaiman tentang

hukum (yang lebih tepat)[966]; dan kepada masing-masing mereka telah Kami

berikan hikmah dan ilmu dan telah Kami tundukkan gunung-gunung dan burung-

burung, semua bertasbih bersama Daud. Dan kamilah yang melakukannya.

Mengkaji Berbagai Bentuk Soal Pendidikan Fisika (Timms,Pisa Dan

Olimpiade)

Tingkat literasi membaca, matematika, dan sains siswa di seluruh dunia

dapat diketahui dari tiga studi internasional yang dipercaya sebagai instrumen

untuk menguji kompetensi global, yaitu PIRLS, PISA, dan TIMSS:

12

Page 14: 14175010 DIAN LESTARI Tugas II Asesmen Literacy

1. PIRLS (Progress in International Reading Literacy Study) adalah studi

literasi membaca yang dirancang untuk mengetahui kemampuan anak

sekolah dasar dalam memahami bermacam ragam bacaan. Penilaiannya

difokuskan pada dua tujuan membaca yang sering dilakukan anak-anak,

baik membaca di sekolah maupun di rumah, yaitu membaca cerita/karya

sastra dan membaca untuk memperoleh dan menggunakan informasi.

2. PISA (Programme for International Student Assessment) adalah :studi

literasi yang bertujuan untuk meneliti secara berkala tentang kemampuan

siswa usia 15 tahun (kelas III SMP dan Kelas I SMA) dalam membaca

(reading literacy), matematika (mathematics literacy), dan sains

(scientificliteracy).

Penilaian yang dilakukan dalam PISA berorientasi ke masa depan, yaitu

menguji kemampuan anak muda itu untuk menggunakan keterampilan dan

pengetahuan mereka dalam menghadapi tantangan kehidupan nyata, tidak

semata-mata mengukur kemampuan yang dicantumkan dalam kurikulum

sekolah.

3. TIMSS (Trends in International Mathematics and Science Study) adalah

studi internasional untuk kelas IV dan VIII dalam bidang Matematika dan

Sains. TIMMS dilaksanakan untuk mengetahui tingkat pencapaian siswa

berbagai negara di dunia sekaligus memperoleh informasi yang

bermanfaat tentang konteks pendidikan Matematika dan Sains.

Hasil penelitian tim Programme of International Student Assessment

(PISA) 2001 menunjukkan, Indonesia menempati peringkat ke-9 dari 41 negara

pada kategori literatur matematika. Sementara itu, menurut penelitian Trends in

International Mathematics and Science Study (TIMMS) 1999, matematika

Indonesia berada di peringkat ke-34 dari 38 negara (data UNESCO).

Rendahnya skor matematika salah satu disebabkan faktor evaluasi atau soal yang

Diberikan di Indonesia hanya terbiasa di level rendah. Menurut taksonomi Bloom

pembagian ranah kognitif diklasifikasikan menjadi enam tingkatan, yaitu :

A.mengingat(C1),

B. memahami(C2),

13

Page 15: 14175010 DIAN LESTARI Tugas II Asesmen Literacy

C. menerapkan(C3),

D. menganalisis (C4),

E.mengevaluasi (C5),

F.dan mengkreasi (C6) (Krathwohl ,2002).

Disekolah Indonesia, siswa hanya terbiasa memberikan soal pada level C1,

C2, dan sebagian C3, sedangkan soal tes berstandar internasional TIMSS dan PISA

tidak hanya soal yang mengukur kemampuan menyelesaikan soal biasa, tetapi

disini akan dilihat kemampuan siswa dalam memecahkan masalah, mulai dari

menganalisisnya, memformulasikannya, dan mengkomunikasikan gagasannya

kepada orang lain. Dari skala kecakapan enam level TIMS dan PISA lebih dari

50% siswa Indonesia tidak mencapai level terendah, dan kemampuan problem

solvingnya merupakan terendah dari negara yang mengikuti (Kompas, 2007).

Gambaran yang tampak dalam bidang pendidikan selama ini,

pembelajaran menekankan lebih pada hafalan dan mencari satu jawaban yang

benar untuk soal-soal yang diberikan, proses pemikiran tinggi termasuk berpikir

kreatif jarang dilatihkan. Buku pelajaran yang dipakai siswa kalau dikaji secara

jujur, semua soal yang dimuatnya kebanyakan hanya meliputi tugas tugas yang

harus mencari satu jawaban yang benar (konvergen). Kemampuan berpikir

divergen, yaitu menjajaki berbagai kemungkinan jawaban atas suatu masalah

jarang diukur. Dengan demikian kemampuan intelektual anak untuk berkembang

secara utuh diabaikan.

14

Page 16: 14175010 DIAN LESTARI Tugas II Asesmen Literacy

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Asesmen merupakan kegiatan sistematik untuk memperoleh informasi

tentang apa yang diketahui, dilakukan, dikerjakan oleh peserta didik. Asesmen ini

biasanya berkaitan dengan prestasi peserta didik. Dalam kehiatan belajar

mengajar, asesmen sangat penting karena selain dapat mengevaluais hasil belajar

peserta didik serta menjadi penambah semangat bagi peserta didik agar mencapai

hasil yang maksimal.

B. Saran

Diharapkan kepada pemakalah berikutnya untuk lebih memahami

mengenai asesmen dan bagaimana bentuknya di dalam kelas. Sehingga dapat

mengaplikasikannya di lapangan dengan baik.

15

Page 17: 14175010 DIAN LESTARI Tugas II Asesmen Literacy

DAFTAR PUSTAKA

Akhmad Sudrajat. 2008.  Penilaian Hasil

Belajar.http://akhmadsudrajat.wordpress.com/2008/05/01/penilaian-hasil-

belajar/. Diakses 10 Februari 2015.

Arikunto, Suharsimi. 2005. Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Erlangga.

Poerwati, Endang, dkk. 2008. Asesmen Pembelajaran SD. Jakarta: Direktoral

Jenderal Pendidikan Tinggi.

Rifa’I, Achmad, dkk. 2010. Psikologi Pendidikan. Semarang: UNNES Press.

Sukardi. 2008. Evaluasi pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara

Supranata dan Hatta. 2004. Penilaian Portofolio. Bandung: Remaja Rosdakarya

16