14 PLESTERAN & SCREEDING

2
1 Contoh Spesifikasi Teknis Pekerjaan Plesteran dan Screeding A. U M U M 1. Lingkup Pekerjaan a. Lingkup pekerjaan ini meliputi penyediaan tenaga kerja, bahan-bahan, peralatan dan alat-alat bantu yang diperlukan dalam terlaksananya pekerjaan ini sehingga dapat diperoleh hasil pekerjaan yang baik. b. Pekerjaan plester ini meliputi seluruh detail yang disebutkan/ditunjukkan dalam gambar sebagai alas lantai finishing. 2. Pekerjaan yang berhubungan a. Pekerjaan Batu Bata Merah / Bata Ringan b. Pekerjaan Sealant 3. Standard a. ASTM : American Society for Testing and Material, USA C144 : Anggreate for Mansonry Mortar. C150 : Portland Cement C631 : Bonding Compounds for Interior Plastering b. PCA : Portland Cement Association, USA. Plesterer’s Manual, PVB 1962 c. PBI 1971 ( NO-2) d. Peraturan Cement Portland Indonesia 1972 (NI-8) 4. Persetujuan a. Kontraktor wajib membuat shop drawing dan memperlihatkan contoh bahan plester/screeding untuk disetujui oleh Konsultan Pengawas. B. B A H A N 1. Semen yang memenuhi persyaratan ASTM C-150. 2. Air untuk campuran plester harus bebas dari unsur-unsur asing, minyak, asam, zat nabati/organis yang dapat merugikan dan mempengaruhi pengikatan awal plester/screeding. 3. Zat tambah (admixture) tidak boleh digunakan tanpa adanya persetujuan Konsultann Pengawas. 4. Pasir harus bersih, tajam dan bebas dari minyak.

description

KONSTRUKSI BETON

Transcript of 14 PLESTERAN & SCREEDING

1Contoh Spesifikasi Teknis Pekerjaan Plesteran dan Screeding A.U M U M 1.Lingkup Pekerjaan a.Lingkup pekerjaan ini meliputi penyediaan tenaga kerja, bahan-bahan, peralatan dan alat-alatbantuyangdiperlukandalamterlaksananyapekerjaaninisehinggadapat diperoleh hasil pekerjaan yang baik. b.Pekerjaanplesterinimeliputiseluruhdetailyangdisebutkan/ditunjukkandalam gambar sebagai alas lantai finishing. 2.Pekerjaan yang berhubungan a.PekerjaanBatu Bata Merah / Bata Ringanb.PekerjaanSealant 3. Standard a.ASTM:American Society for Testing and Material, USA C144 :Anggreate for Mansonry Mortar. C150 :Portland Cement C631 :Bonding Compounds for Interior Plastering b.PCA:Portland Cement Association, USA. Plesterers Manual, PVB 1962 c.PBI 1971 ( NO-2) d.Peraturan Cement Portland Indonesia 1972(NI-8) 4.Persetujuan a.Kontraktorwajibmembuatshopdrawingdanmemperlihatkancontohbahan plester/screeding untuk disetujui oleh Konsultan Pengawas. B.B A H A N 1.Semen yang memenuhi persyaratan ASTM C-150. 2.Airuntukcampuranplesterharusbebasdariunsur-unsurasing,minyak,asam,zat nabati/organisyangdapatmerugikandanmempengaruhipengikatanawal plester/screeding. 3.Zattambah(admixture)tidakbolehdigunakantanpaadanyapersetujuanKonsultann Pengawas. 4.Pasir harus bersih, tajam dan bebas dari minyak. 2Contoh Spesifikasi Teknis Pekerjaan Plesteran dan Screeding C.PELAKSANAAN 1.Untuk pasangan yang langsung di atas tanah, tanah yang akan dipasang sub-lantai harus dipadatkanuntukmendapatkanpermukaanyangratadanpadatsehinggadiperolehdaya dukung tanah yang maksimum, pemadatan dipergunakan alat timbris. 2.Pasir urug bawah lantai yang disyaratkan harus merupakan permukaan yang keras, bersih danbebasalkali,asammaupunbahanorganiklainnyayangdapatmengurangimutu pasangan. Tebal lapisan pasir urug yang disyaratkan minimal 10 cm atau sesuai gambar, disiram air dan ditimbris sehingga diperoleh kepadatan yang maksimal. 3.Diatas pasir urug dilakukan pekerjaan sub-lantai setebal 5 cm atau yang ditunjukkan dalam gambar detail dengan campuran 1 pc : 3 pasir : 5 koral. 4.Untuk pasangan diatas pelat beton (lantai tingkat), pelat beton diberi lapisan plester (screed) campuran 1 pc : 3 pasir setebal minimum 2 cm dengan memperhatikan kemiringan lantai, terutuma didaerah basah dan teras, setebal 3 cm. 5.Sub-lantai beton tumbuk diatas lantai dasar permukaannya harus dibuat benar-benar rata, dengan memperhatikan kemiringan lantai didaerah basah dan teras. * * * * *