14-37-1-SM
-
Upload
reginaherdiningtyas -
Category
Documents
-
view
216 -
download
0
Transcript of 14-37-1-SM
7/23/2019 14-37-1-SM
http://slidepdf.com/reader/full/14-37-1-sm 1/4
16
HUBUNGAN ASI EKSKLUSIF DENGAN STATUSGIZI BAYI DI PUSKESMAS I
DENPASAR UTARA
¹AA A Prabayanti,² NPE Wahyu Ratih,³ PPN Ekajayanti
Jurus an Kebidanan, STIKES Bina Usada Bali
Abstract. According to the Basic Health Research data show that babies breastfed exclusively in
Indonesia in 2010 only 15.3%. While in London the scope of exclusive breastfeeding in infants 0-6
months fell from 62.2% in 2007 to 56.2% in 2008.
This study aims to find out about exclusive breastfeeding in infants, learn about the nutritional status
of infants, exclusive breastfeeding to know the relationship with the nutritional status of infants in I
Primary Health Care Of North Denpasar
Research carried out a descriptive correlative study. Subjects were given exclusively
breastfed infants in I Primary Health Care Of North Denpasar amounted to 45 respondents. This typeof sampling using a purposive sampling. Statistical analysis using Chi Square.
Respondents were breastfed exclusively had normal nutritional status is 51.1% higher
compared with those who are not breastfed exclusively had normal nutritional status, namely 15.6%.
Statistical test results obtained using the Chi Square p value of 0.005 and 0.05 , which means α p value
less than α. This result suggests that there is a relationship exclusively with breast milk Infant
Nutritional Status.
Keywords : ASI Exclusive, Baby Nutrition Status
Pendahuluan
Status gizi merupakan faktor yang
terdapat dalam level individu (level yang paling mikro). Faktor yang mempengaruhi
secara langsung adalah asupan makanan dan
infeksi. Salah satu sumber nutrisi yang baik
untuk bayi adalah ASI eksklusif karena
memiliki nilai gizi yang seimbang dan
mengandung berbagai macam zat gizi yang
sangat penting dan dibutuhkan oleh tubuh
bayi. Pengaruh tidak langsung dari s tatus gizi
ada tiga faktor yaitu ketahanan pangan di
keluarga, pola pengasuhan anak, dan
lingkungan kesehatan yang tepat, termasuk
akses terhadap pelayanan kesehatan (Riyadi,
2001 yang dikutip oleh Simarmata, 2009).Penilaian Status gizi dibagi menjadi
dua yaitu penilaian status gizi secara langsung
dan penilaian status gizi seraca tidak langsung.
Penilaian Status Gizi Secara Langsung dapat
dibagi menjadi 4 penilaian, yaitu :
Antropometri, Klinis, Biokimia, Biofisik.
Sedangkan penilaian status gizi secara tidak
langsung dapat dibagi menjadi tiga, yaitu :Survei konsumsi makanan, Statistik Vital,
Faktor Ekologi. Indikator antropometri atau
indeks antropometri yang umum digunakan
untuk menilai status gizi adalah : Indeks Berat
Badan terhadap Umur (BB/ U), Tinggi Badan
Terhadap Umur (TB/ U), Indeks Berat Badan
Terhadap Tinggi Badan, Indikator Lingkar
Lengan Atas, Indeks Massa Tubuh (IMT).
Metode
Penelitian yang dilakukan merupakan
penelitian Deskriptif korelatif yaitu metode penelitian yang dilakukan dengan tujuan untuk
mencari hubungan antara dua variabel dalam
penelitian (Sugiyono, 2001 dalam Hidayat
2009). Pendekatan yang digunakan adalah
pendekatan cross sectional (bedah lintang)
yaitu cara pendekatan observasi atau
7/23/2019 14-37-1-SM
http://slidepdf.com/reader/full/14-37-1-sm 2/4
17
Jurnal Dunia Kesehatan, volume 2 nomor 2
pengumpulan data sekaligus pada suatu saat/
point t ime approach (Notoatmodjo, 2002).
Populasi dalam penelitian ini menggunakan
165 responden. Dengan menggunakan kriteriinklusi dan eksklusi. Pada penelitian ini teknik
sampling yang digunakan adalah non
Probabil ity Sampling yaitu d imana t idak setiapanggota populasi mempunyai kesempatan
yang sama untuk menjadi sampel. Jenis
pengambilan sampel dengan menggunakan
Purposive Sampling yaitu didasarkan pada
pertimbangan/kriteria peneliti (Fajar, 2011).
Penelitian ini akan dilakukan di Puskesmas I
Denpasar Utara pada bulan April – Mei 2012.
Hasil dan Pembahasan
1.
Analisa Univariat
a.
Pemberian ASI eksklusif
Tabel 1 Distribusi Frekuensi Responden
Berdasarkan Pemberian ASI
eksklusif di Puskesmas I Denpasar
Utara tahun 2012
Pemberian Asi
EksklusifFrekuensi Persentase
Ya 28 62,2
Tidak 17 37,8
Total 45 100
Dari tabel 1 Distribusi Frekuensi
Responden Berdasarkan Pemberian ASI
eksklusif Di Puskesmas I Denpasar Utara,
dapat dijelaskan bahwa dari 45 responden,
bayi yang diberikan ASI eksklusif lebih
banyak yaitu 28 orang (62,2%) daripada bayiyang tidak dierikan ASI eksklusif yaitu 17
orang (37,8%).
b. Status Gizi Responden
Tabel 2 Distribusi Frekuensi Responden
Berdasarkan Status Gizi
Responden Di Puskesmas I
Denpasar Utara tahun 2012
Status Gizi
Responden
Frekuensi Persentase
Normal 30 66,7
Tidak Normal 15 33,3
Total 45 100
bahwa dari 45 responden yang
memiliki status gizi normal yaitu 30 orang
(66,7%) dan yang memiliki status gizi tidak
normal 15 orang (33,3%).
2. Analisa Bivariat
Tabel 3 Hubungan ASI eksk lusif DenganStatus Gizi Bayi di Puskesmas I
Denpasar Utara Tahun 2012
Pember
ian AsiEksklus
if
Status GiziTotal
NormalTidak
Normal
F % F % F %
Ya 23 51,1 5 11,1 28 62,2
Tidak 7 15,6 10 22.2 17 37,8
Tot al 30 66,7 15 33,3 45 100
P value = 0,005
Dari tabel 3 Hubungan ASI eksklusif
Dengan Status Gizi Bayi Di Puskesmas I
Denpasar Utara menunjukan proporsi pada
responden yang diberikan ASI eksklusif
memiliki status gizi normal lebih tinggi yaitu
51,1 % dibandingkan dengan proporsi
responden yang tidak diberikan ASI eksklusif
memiliki status gizi normal yaitu 15,6 %.
Hasil uji statistik menggunakan Chi Square
diperoleh p value sebesar 0,005 dan α 0,05
yang berarti p value lebih kecil dari α. Hasilini menunjukan ada Hubungan ASI eksklusif
Dengan Status Gizi Bayi Di Puskesmas I
Denpasar Utara.
Hasil analisa univariat dari pemberian ASI
eksklusif bahwa dari 45 responden yang
diberikan ASI eksklusif lebih banyak yaitu 28
orang (62,2%) daripada yang tidak diberikan
ASI eksklusif yaitu 17 orang (37,8%), hal ini
mungkin disebabkan ibu bekerja, ASI tidak
keluar. Hasil analisa univariat dari status gizi
responden didapatkan bahwa dari 45
responden yang memiliki status gizi normal
yaitu 30 orang (66,7%) dan yang memilikistatus gizi tidak normal yaitu 15 orang
(33,3%), hal ini mungkin disebabkan karena
sosial ekonomi, penyakit yang diderita bayi
dimana hal tersebut dapat mempengaruhi
status gizi seseorang.
7/23/2019 14-37-1-SM
http://slidepdf.com/reader/full/14-37-1-sm 3/4
18
Jurnal Dunia Kesehatan, volume 2 nomor 2
Adapun hasil dari analisa bivariat
yang bertujuan untuk mengetahui hubungan
ASI eksklusif dengan status gizi bayi dan
didapatkan bahwa bayi yang diberikan ASIeksklusif memiliki status gizi normal lebih
tinggi dibandingkan dengan bayi yang tidak
diberikan ASI eksklusif memiliki status gizinormal dengan perbandingan yaitu 51,1 %
berbanding 15, 6%. Sebagian besar bayi yang
diberikan ASI eksklusif memiliki status gizi
normal, hal ini disebabkan karena kandungan
zat gizi yang terdapat pada ASI memenuhi
kebutuhan nutrisi yang sesuai bagi bayi
sehingga dapat mempengaruhi status gizi bayi.
Menurut penulis Bayi yang mendapat
ASI mempunyai kenaikan berat badan yang
baik setelah lahir, pertumbuhan yang baik, dan
mengurangi kemungkinan obesitas. MenurutKristiyanasari (2009), bahwa dengan
pemberian ASI eksklusif bayi akan
memperoleh semua kelebihan ASI serta
terpenuhi kebutuhan gizinya secara maksimal
sehingga dia akan lebih sehat. Sebagai
hasilnya, bayi yang mendapatkan ASI secara
eksklusif akan mengalami pertumbuhan yang
optimal yang dapat mempangaruhi status gizi
bayi menjadi baik, dimana sebagian besar bayi
yang diberikan ASI eksklusif memiliki status
gizi normal.
Kesimpulan dan Saran
Berdasarkan hasil penelitian dan analisa data
yang telah dilaksanakan dapat disimpulkan
bahwa :
1. Bayi yang diberikan ASI eksklusif Di
Puskesmas I Denpasar Utara berjumlah
62,2 %.
2. Status gizi bayi yang diberikan ASI
eksklusif memiliki status gizi normal
lebih tinggi dibandingkan dengan bayi
yang tidak diberikan ASI eksklusif
memiliki status gizi normal dengan
perbandingan yaitu 51,1 % berbanding15,6 %. Sebagian besar bayi yang
diberikan ASI eksklusif memiliki status
gizi normal.
3. Ada hubungan yang signifikan antara
Pemberian ASI eksklusif Dengan Status
Gizi Bayi di Puskesmas I Denpasar Utara.
Dengan pemberian ASI eksklusif dapat
meningkatkan berat badan bayi sehingga
status gizi bayi normal.Dari kesimpulan hasil penelitian di
atas, dapat dikemukakan beberapa saran
sebagai berikut :1. Bagi Bayi/ Masyarakat
Diharapkan agar memperhatikan asupan
makanan bayi di lingkungan rumah
ataupun di luar sehingga bayi dapat
mencapai s tatus gizi yang baik.
2. Bagi Tempat Peneliti
Diharapkan agar tenaga kesehatan mampu
melanjutkan dan lebih meningkatkan
perhatian terhadap asupan makanan bayi
sehingga dapat mencapai status gizi yang
optimal.3.
Bagi Peneliti
Diharapkan agar lebih meningkatkan
kemampuan dalam memecahkan masalah
status gizi bayi sehingga dapat mencapai
status gizi yang baik dan optimal.
4. Bagi Institusi
Diharapkan agar mengembangkan
kurikulum dan meningkatkan peran
pendidik dalam menyampaikan
pengetahuan tentang asupan nutrisi bayi
bagi mahas iswa kebidanan secara menarik
sehingga mampu mengaplikasikannya.
Daftar Pustaka
Anonim. 2011. Manajemen Laktasi. Retrivied
1 november 2011, from :
http://lifestyle.okezone.com/read/200
9/08/03/27/244418/search.html
Arikunto. 2002. Pengantar Metode Penelitian .
Jakarta: Rineka Cipta
Auditya. 2011. Seputar Pertumbuhan Bayi.
Retrivied 20 Desember 2011, from:
http://aufalactababy.com/tag/who/
Bobak. 2005. Dikutip dari Auditya. 2011.
Seputar Pertumbuhan Bayi. Retrivied20 Desember 2011, from:
http://aufalactababy.com/tag/who/.
Budiman. 2011. Penelitian Kesehatan.
Bandung : PT Refika Aditama
7/23/2019 14-37-1-SM
http://slidepdf.com/reader/full/14-37-1-sm 4/4
19
Jurnal Dunia Kesehatan, volume 2 nomor 2
Candra. 2008. Metodelogi Penelitian
Kesehatan. Jakarta: EGC
Corwin. 2002. Dikutip dari Auditya. 2011.
Seputar Pertumbuhan Bayi. Retrivied20 Desember 2011, from:
http://aufalactababy.com/tag/who/.
Depkes RI. 2002. Tabel baku rujukan penilaian status gizi anak perempuan
dan anak laki – laki usia 0 – 59 bulan
menurut berat badan dan umur (BB/
U). Dikutip dari Arya. Kriteria Sta tus
Gizi. Retrivied 20 Desember 2011,
from
http://mhs.blog.ui.ac.id/putu01/2012/
01/09/kriteria-status-gizi/
Depkes RI. 2005. Dikutip dari Siregar 2011.
Pemberian ASI Eksklusi f dan Fak tor-
Fak tor Yang Mempengaruhinya. Retrivied 22 Desember 2011, from :
http://library.usu.ac.id/download/fkm/
fkm-arifin4.pdf
Depkes RI. 2005. Dikutip dari Savata. 2011.
ASI Ek sklusi f susu yang sempurna. 20
Desember 2011, dari
http://www.neosavata.com/wp-
content/uploads/2011/09/Asi-
eksklusif1.jpeg
Fajar. 2009. Statistika Untuk Praktisi
Kesehatan. Yogyakarta: Graha Ilmu
Hariyani. 2011. Dikutip dari Anonim . 2008.
ASI Ek sklusi f 6 bulan. Retrivied 1 November 2011, from :
http://bayidananak.com/2008/11/19/a
si-eksklusif-6-bulan/
Hidayat. 2009. Metode Penelitan Kebidanan
dan Teknik Analisis Data . Jakarta:
Salemba Medika
Kristiyanasari. 2009. ASI, Menyusui , SADARI .
Yogyakarta: Nuha Medika
Nindya. 2006. Dikutip dari Auditya. 2011.
Seputar Pertumbuhan Bayi.
Retrivied 20 Desember 2011, from:
http://aufalactababy.com/tag/who/.
Notoatmodjo. 2002. Dikutip dari Saryono, A.S. 2010. Metodelogi Penelitian
Kebidanan DIII, DIV, SI dan S2 .
Yogyakarta: Nuha Medika
Notoatmodjo. 2005. Metodelogi Penelitian
Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta
Notoatmodjo. 2010. Dikutip dari Arikunto.
2007. Manejemem Penelitian.Jakarta
: Rineka Cipta
Nursalam. 2003. Konsep Dan Penerapan Metodelogi Penelitian Ilmu
Keperawatan . Jakarta: Salemba
MedikaProverawati & Asfuah.2009. Gizi Untuk
Kebidanan. Yogyakarta: Nuha
Medika
Pudjiaji. 2002. Dikutip dari Auditya. 2011.
Seputar Pertumbuhan Bayi. Retrivied
20 Desember 2011, from:
http://aufalactababy.com/tag/who/.
Ramadan. 2012, Arya. Kriteria Status Gizi.
Retrivied 20 Desember 2011, from
http://mhs.blog.ui.ac.id/putu01/2012/
01/09/kriteria-status-gizi/Ramaiah. 2005. Dikutip dari Auditya. 2011.
Seputar Pertumbuhan Bayi. Retrivied
20 Desember 2011, from:
http://aufalactababy.com/tag/who/.
Saryono. 2010. Metodelogi Penelitian
Kebidanan DIII, DIV, SI dan S2 .
Yogyakarta: Nuha Medika
Silisno. 2009. Dikutip dari Arikunto, S. 2007.
Manejemem Penelitian.Jakarta :
Rineka Cipta
Simamarta. 2009. Dikutip dari Lusa 2009. Gizi
Seimbang Bagi bayi. Retrivied 20
Desember 2011, From :http://www.lusa.web.id/gizi-
seimbang-bagi-bayi/
Sugiyono. 2001. Dikutip dari Hidayat. 2009.
Metode Penelitan Kebidanan dan
Teknik Analisis Data. Jakarta:
Salemba Medika
Sugiyono. 2004. Metodelogi Penelitian
Administrasi . Edisi I. Bandung: Alfabeta
Sulistyaningsih. 2011. Metodelogi Penelitian
Kebidanan Kuanti tat if – Kualitatif.
Yogyakarta : Graha Ilmu
Sulistyoningsih. 2011. Gizi Untuk Kesehatan
Ibu dan Anak . Yogyakarta: GrahaIlmu
Supariasa. 2002. Penilaian Sta tus Gizi.
Jakarta: EGC
Waryana. 2011. Gizi Reproduksi. Yogyakarta :
Pustaka Rihana