133410708-Klasifikasi-Hipospadia.pdf

2
Klasifikasi Terdapat berbagai tipe hipospadia berdasarkan letak orifisium atau posisi meatus uretra, yaitu : a. Hipospadia tipe Perenial, lubang kencing berada di antara anus dan buah zakar. b. Hipospadia tipe Scrotal, lubang kencing berada tepat di bagian depan buah zakar. c. Hipospadia tipe Peno Scrotal, lubang kencing terletak di antara buah zakar (skrotum) dan batang penis. d. Hipospadia tipe Peneana Proximal, lubang kencing berada di bawah pangkal penis. e. Hipospadia tipe Mediana, lubang kencing berada di bawah bagian tengah batang penis. f. Hipospadia tipe Distal Peneana, lubang kencing berada di bawah ujung batang penis. g. Hipospadia tipe Sub Coronal, lubang kencing berada pada sulcus coronarius penis (cekungan kepala penis). h. Hipospadia tipe Granular, lubang kencing sudah berada pada kepala penis hanya letaknya masih berada di bawah kepala penisnya. Berbagai tipe hipospadia di atas dapat digolongkan menjadi tiga golongan, yaitu : a. Tipe sederhana atau tipe anterior Terletak di anterior yang terdiri dari tipe glandular (hipospadia glanduler) dan coronal (hipospadia koronal). Pada tipe ini, meatus terletak pada pangkal glans penis. Secara klinis, kelainan ini bersifat asimtomatik dan tidak memerlukan suatu tindakan. Bila meatus agak sempit dapat dilakukan dilatasi atau meatotomi. b. Tipe penil atau tipe middel Tipe middle terdiri dari distal penile, mediana, dan proksimal penile. Pada tipe ini, meatus terletak antara glans penis dan skrotum (hipospadia penoskrotal). Biasanya disertai dengan kelainan penyerta, yaitu tidak adanya

Transcript of 133410708-Klasifikasi-Hipospadia.pdf

Page 1: 133410708-Klasifikasi-Hipospadia.pdf

Klasifikasi

Terdapat berbagai tipe hipospadia berdasarkan letak orifisium atau posisi meatus

uretra, yaitu :

a. Hipospadia tipe Perenial, lubang kencing berada di antara anus dan buah

zakar.

b. Hipospadia tipe Scrotal, lubang kencing berada tepat di bagian depan buah

zakar.

c. Hipospadia tipe Peno Scrotal, lubang kencing terletak di antara buah zakar

(skrotum) dan batang penis.

d. Hipospadia tipe Peneana Proximal, lubang kencing berada di bawah pangkal

penis.

e. Hipospadia tipe Mediana, lubang kencing berada di bawah bagian tengah

batang penis.

f. Hipospadia tipe Distal Peneana, lubang kencing berada di bawah ujung

batang penis.

g. Hipospadia tipe Sub Coronal, lubang kencing berada pada sulcus coronarius

penis (cekungan kepala penis).

h. Hipospadia tipe Granular, lubang kencing sudah berada pada kepala penis

hanya letaknya masih berada di bawah kepala penisnya.

Berbagai tipe hipospadia di atas dapat digolongkan menjadi tiga golongan, yaitu :

a. Tipe sederhana atau tipe anterior

Terletak di anterior yang terdiri dari tipe glandular (hipospadia glanduler) dan

coronal (hipospadia koronal). Pada tipe ini, meatus terletak pada pangkal

glans penis. Secara klinis, kelainan ini bersifat asimtomatik dan tidak

memerlukan suatu tindakan. Bila meatus agak sempit dapat dilakukan dilatasi

atau meatotomi.

b. Tipe penil atau tipe middel

Tipe middle terdiri dari distal penile, mediana, dan proksimal penile. Pada

tipe ini, meatus terletak antara glans penis dan skrotum (hipospadia

penoskrotal). Biasanya disertai dengan kelainan penyerta, yaitu tidak adanya

Page 2: 133410708-Klasifikasi-Hipospadia.pdf

kulit prepusium bagian ventral, sehingga penis terlihat melengkung kebawah

atau glans penis menjadi pipih. Pada kelainan tipe ini, diperlukan intervensi

tindakan bedah secara bertahap, mengingat kulit dibagian ventral preposium

tidak ada maka sebaiknya sirkumisi karena sisa kulit yang ada dapat berguna

untuk tindakan bedah selanjutnya.

c. Tipe posterior

Tipe posterior terdiri dari pene-escrontal, tipe scrotal, dan perineal. Pada tipe

ini umumnya pertumbuhan penis akan terganggu, kadang disertai dengan

skrotum befida, meatus uretra terbuka lebar, dan umumnya testis tidak turun.

Hipospadia perineal dapat menunjukkan kemungkinan letak lubang kencing

pada pasien hipospadia.

Gambar : Jenis-jenis hipospadia berdasarkan letak lubang saluran kemih

beserta persentasi kejadiannya