13 Mahasiswa
-
Upload
rangga-patria-lazuardi -
Category
Documents
-
view
94 -
download
8
Transcript of 13 Mahasiswa
SILABUS BLOK 13
SISTEM SARAF DAN KESEHATAN JIWA
Pedoman umum untuk Mahasiswa
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SEMARANG
2013
Disusun oleh:
dr. Andra Novitasari
dr. Rochman Basuki
dr. Ekasakti Octohariyanto
Penanggung Jawab :
dr. Kanti Ratnaningrum
Disiplin ilmu dan narasumber
Disiplin ilmu Nama Narasumber Kode
Ilmu saraf dr. M. Naharuddin Jenie, SpS(K) NJ
dr. Murwani Yekti, SpS YT
dr. Aris Catur Bintoro, Sp.S AC
Ilmu kesehatan jiwa dr. Suprihartini, Sp KJ SP
dr. Rihadini, Sp KJ RH
dr. Siti Nuraeni, Sp KJ SN
Rehabilitasi medik dr. Hanan, Sp RM HN
Patologi Anatomi dr. Bambang Endro Putranto, SpP.A BE
Ilmu kesehatan anak Prof. Harsoyo, Sp.A HR
dr. Agus Saptanto , Sp.A AS
dr. Galuh, Sp.A GLH
Ilmu Penyakit Dalam dr. Setyoko, SpPD ST
dr. Zulfahmi, SpPD ZF
Kedokteran Islam Tim UKKI
2
DAFTAR ISI
PENYUSUN, PENANGGUNG JAWAB DAN NARASUMBER 2
DAFTAR ISI 3
A. Deskripsi Blok 4
B. Kompetensi blok 4
C. Topik, Materi dan Strategi Pembelajaran 6
D. Disiplin Ilmu yang Terlibat 43
E. Skenario 43
F. Kepustakaan 46
3
A. DESKRIPSI BLOK
Blok ini merupakan pengenalan bagi mahasiswa mengenai sistema
saraf dan penyakit- penyakit saraf serta kesehatan jiwa dalam tubuh
manusia. Setelah menyelesaikan blok ini mahasiswa diharapkan mampu
menjelaskan mekanisme terjadinya penyakit pada sistema saraf, gejala,
tanda dan pengelolaanya, termasuk merujuk ke pelayanan yang lebih
tinggi bila diperlukan. Kegiatan pembelajaran meliputi pembekalan ,
diskusi tutorial, skill lab, temu pakar dan kegiatan belajar mandiri.
B. KOMPETENSI BLOK
Mahasiswa diharapkan setelah melalui proses pembelajaran,
mahasiswa memiliki kemampuan seperti tercantum tabel berikut di
bawah ini. Detail dari setiap kompetensi dijabarkan lebih lanjut Rencana
Kegiatan Proses Pembelajaran.
Tabel 1. Area dan kompetensi inti
Area KompetensiArea Kompetensi 1: Profesionalitas yang Luhur
1.1. Agama sebagai nilai moral yang menentukan sikap dan perilaku manusia1.2. Aspek agama dalam praktik kedokteran
Area Kompetensi 2: Mawas Diri dan Pengembangan Diri2.1. Prinsip pembelajaran orang dewasa (adult learning)
a. Belajar mandiri b. Berpikir kritis c. Umpan balik konstruktif d. Refleksi diri
2.2. Dasar-dasar keterampilan belajara. Pengenalan gaya belajar (learning style)b. Pencarian literatur (literature searching)c. Penelusuran sumber belajar secara kritisd. Mendengar aktif (active listening)e. Membaca efektif (effective reading)f. Konsentrasi dan memori (concentration & memory)g. Manajemen waktu (time management)
4
h. Membuat catatan kuliah (note taking)i. Persiapan ujian (test preparation)
2.3. Problem based learning2.4. Problem solving
Area Kompetensi 3: Komunikasi Efektif3.1. Penggunaan bahasa yang baik, benar dan mudah dimengerti3.2. Prinsip komunikasi dalam pelayanan kesehatan
a. Metode komunikasi oral dan tertulis yang efektifb. Metode untuk memberikan situasi yang nyaman dan kondusif dalam
berkomunikasi efektifc. Metode untuk mendorong pasien agar memberikan informasi dengan
sukarelad. Metode melakukan interview secara sistematise. Metode untuk mengidentifikasi tujuan pasien berkonsultasif. Melingkupi biopsikososiokultural spiritual
3.3. Berbagai elemen komunikasi efektif:a. Komunikasi intrapersonal, interpersonal dan komunikasi masab. Gaya dalam berkomunikasic. Bahasa tubuh, kontak mata, cara berbicara, tempo dalam berbicara,
tone suara, kata-kata yang digunakan/ dihindarid. Keterampilan untuk mendengarkan aktif
3.4. Komunikasi lintas budaya dan keberagaman Perilaku yang tidak merendahkan atau menyalahkan pasien: sabar,
sensitif terhadap budaya4. Area Kompetensi 4: Pengelolaan Informasi
4.1. Teknik keterampilan dasar pengelolaan informasi4.3. Keterampilan pemanfaatan evidence-based medicine (EBM)
5. Area Kompetensi 5: Landasan Ilmiah Ilmu Kedokteran5.1. Struktur dan fungsi
a. Prinsip homeostasisb. Koordinasi regulasi fungsi antar organ/ sistem:
Saraf pusat-perifer 5.2. Penyebab penyakit
a. Herediterb. Biologisc. Fisikd. Kimiae. Psikologisf. Nutrisig. Degeneratif
5.3. Mekanisme penyakit5.4. Prinsip-prinsip pendekatan kedokteran keluarga
5
6. Area Kompetensi 6: Keterampilan Klinis6.1. Prinsip dan keterampilan anamnesis6.2. Prinsip dan keterampilan pemeriksaan fisik6.5. Prinsip keterampilan terapeutik (lihat daftar keterampilan klinik)
7. Area Kompetensi 7: Pengelolaan Masalah Kesehatan7.1. Prinsip dasar praktik kedokteran dan penatalaksanaan masalah
kesehatan akut, kronik, emergensi, dan gangguan perilaku pada berbagai tingkatan usia dan jenis kelamin (Basic Medical Practice) a. Dasar-dasar penatalaksanaan penyakit (farmakologis dan non
farmakologis)b. Prognosisc. Pengertian dan prinsip evidence based medicine
C. Topik, Materi, dan Strategi Pembelajaran
C. 1 Topik dan Materi
Topik dan materi blok ini disusun berdasarkan daftar masalah, baik
individu ataupun komunitas, daftar penyakit dan ketrampilan klinik
beserta tingkat kemampuan yang harus dimiliki; yang banyak dijumpai
pada tingkat pelayanan kesehatan sesuai dengan kompetensi sebagai
dokter di tingkat pelayanan primer. Selama pendidikan dokter, mahasiswa
perlu dipaparkan pada berbagai masalah, keluhan, atau gejala tersebut;
serta bagaimana menyelesaikan masalah tersebut untuk selanjutnya
mampu dengan terampil menerapkan ketrampian kliniknya secara
komprehensif. Dengan semakin banyak terpapar oleh berbagai jenis
masalah, keluhan atau gejala yang bakal dijumpai di pelayanan kesehatan
primer lulusan dokter FK UNIMUS diharapkan memiliki kemampuan
penyelesaian masalah yang baik.
Daftar masalah, penyakit, dan ketrampilan klinik minimal yang harus
dikuasai mahasiswa, yang terkait blok ini, dihimpun dan disusun minimal
berdasarkan Standar kompetensi dokter di Indonesia (oleh Konsil
Kedokteran Indonesia) demikian pula level kompetensi yang harus
dimiliki oleh mahasiswa.
6
C. 2 Strategi Pembelajaran
Sebelumnya perlu dipahami istilah-istilah sebagai berikut:
Tatap muka adalah kegiatan pembelajaran yang berupa interaksi
antara peserta didik dengan pendidik
Tugas terstruktur adalah kegiatan pembelajaran yang berupa
pendalaman materi pembelajaran oleh peserta didik yang
dirancang oleh pendidik untuk mencapai standar kompetensi.
Waktu penyelesaian tugas ditentukan oleh pendidik.
Tugas mandiri/belajar mandiri tidak terstruktur adalah kegiatan
pembelajaran yang berupa pendalaman materi pembelajaran oleh
peserta didik yang dirancang oleh pendidik untuk mencapai
standar kompetensi. Waktu penyelesaian diatur sendiri oleh
peserta didik.
a. PEMBEKALAN
Pembekalan diawali dengan pre-test, untuk melihat
kesiapan mahasiswa dan post test untuk evaluasi proses kuliah.
Pre-test dan post-test dilakukan tertulis dan/atau lisan,
tergantung dosen pengampu. Lama pembekalan disesuaikan
dengan level kompetensi materi ajar. Semakin besar level
kompetensinya dan/atau makin banyak materi yang harus
diberikan maka jam mengajar diberikan lebih banyak.
Pembekalan dilakukan di ruang pembekalan (classical
room). Detail dari pelaksanaan pembekalan terdapat pada
rencana strategi proses pembelajaran dan satuan ajar pokok.
b. TUTORIAL
7
Tutorial dilakukan dalam rombongan belajar-rombongan
belajar. Setiap rombongan belajar (rombel) terdiri dari 8-10
mahasiswa dan setiap rombel dibimbing oleh seorang tutor.
Tutor harus menguasai topik diskusi agar dapat mengarahkan
arah diskusi dan membimbing mahasiswa sesuai kebutuhan.
Bahan diskusi merupakan suatu naskah scenario, dimana di
dalamnya mengandung bahasan berbagai bidang ilmu yang
saling terkait. Topik bahasan diskusi tutorial diangkat dari daftar
masalah (individu dan komunitas) dan daftar penyakit sesuai
standar kompetensi berdasarkan besar level kompetensinya,
berturut-turut prioritas dari kompetensi terbesar ke yang lebih
kecil.Topik bahasan dipersiapkan untuk mendukung ke arah blok
selanjutnya.
Setiap satu skenario dilaksanakan 2x pertemuan, dimana
setiap pertemuan masing-masing adalah 2 TM / 2x 50 menit
1. Pertemuan pertama :
a. Diskusi diawali dengan memotivasi
mahasiswa/memberikan komentar
b. Diskusi membahas masalah dalam skenario (step
1-5):
c. Mengevaluasi jalannya hasil diskusi
2. Pertemuan kedua:
a. Ujian mini-kuis:
b. Diskusi membahas sasaran belajar (step 7)
c. Mengevaluasi jalannya hasil diskusi
Tugas mandiri
8
Berupa belajar mandiri dengan cara penelusuran
berbagai sumber pembelajaran (kepustakaan,
internet, pakar) untuk mencari jawaban dari sasaran
belajar pada pertemuan pertama
Tugas terstruktur
Tugas berupa laporan hasil diskusi pertemuan kedua
bagi setiap kelompok yang ditulis dengan cara
penulisan baku tulisan ilmiah yang disertai dengan
kepustakaan.
Pada setiap akhir blok diadakan temu pakar untuk
presentasi hasil diskusi tutorial masing-masing kelompok. Topik
temu pakar adalah diprioriaskan untuk scenario yang paling
kompleks dan sulit dipecahkan. Temu pakar menghadirkan
pakar-pakar sesuai bidang ilmu terkait.Dalam temu pakar ini
mahasiswa dapat pula menanyakan hal-hal yang belum dapat
dipecahkan.
c. PRAKTIKUM KETRAMPILAN KLINIS DASAR
Praktikum ketrampilan klinis dasar pada blok ini
dilaksanakan dengan model role-play suatu simulasi/ sandiwara
dokter-pasien.
Dalam pelaksanaan praktikum mahsiswa dibagi dalam
rombel, dimana setiap rombel terdiri dari 8-10 orang. Praktikum
dibimbing oleh dokter sebagai instruktur pembimbing/ trainer.
Trainer telah dilatih ketrampilannya melalui training of trainer
(ToT).
Pada praktikum ketrampilan klinis dasar blok ini terdapat 4
topik ketrampilan. Satu topik ketrampilan dilaksanakan
sebanyak 2x pertemuan. (1 pertemuan = 2 TM /2x50 menit)
9
Dalam pelaksanaannya dibagi lagi menjadi :
1. Pertemuan pertama :
a. Praktikum keterampilan diawali dengan
melakukan feedback and reflection terhadap
mahasiswa dengan cara memberi kesempataan
kepada salah seorang mahasiswa untuk mencoba
topik ketrampilan yang akan dipelajari. Setelah
itu memberi motivasi kepada mahasiswa tentang
pentingnya topik yang akan dipelajari.
b. Memberi penjelasan dan contoh tentang topik
ketrampilan yang di ajarkan
c. Memberi kesempatan kepada mahasiswa untuk
mencoba ketrampilan yang diajarkan
Setiap selesai pertemuan pertama mahasiswa
diberikan kesempatan untuk mengulangi latihannya
dalan kegiatan belajar mandiri dan diberikan kewajiban
untuk melakukan refleksi diri dengan cara menuliskan
kekurangan dan kelemahan masing-masing individu
dalam melakukan ketrampilan yang telah diajarkan,
ditulis di buku refleksi diri
2. Pertemuan kedua:
a. Kegiatan diawali dengan membacakan refleksi
diri masing-masing:
b. Memberi kesempatan kepada mahasiswa untuk
memperbaiki hasil refleksi dirinya masing-
masing.
10
Ruangan dan sarana-prasarana yang lain diseting sesuai
topik simulasi. Secara detail akan diurai pedoman Rencana
Kegiatan Proses Pembelajaran Praktikum Ketrampilan.
d. TEMU PAKAR
Temu pakar dilaksanakan setiap akhir minggu setelah
diskusi tutorial pertemuan yang kedua, dengan menghadirkan
pakar-pakar yang terkait dengan scenario yang di diskusikan dan
dilaksanakan dalam bentuk diskusi pleno yang dipandu oleh satu
orang moderator. Setiap satu scenario dilaksanakan selama 2x 50
menit dengan rincian sebagai berikut :
a. Kegiatan diawali oleh presentasi hasil diskusi tutorial oleh
kelompok yang terpilih
b. Dilanjutkan tanya jawab antar antar kelompok
c. Diakhiri dengan Tanya jawab dengan pakar
e. PENUGASAN
Penugasan dalam bentuk tinjauan pustaka atau laporan
kasus (dengan dilampirkan landasan teori secara singkat).
Metode belajar ini ditujukan untuk membiasakan mahasiswa
untuk menelusuri berbagai sumber belajar dan menulis secara
ilmiah.
Tabel 2. Daftar masalah individu dan komunitas
Daftar masalah individu Daftar masalah komunitas1. Sakit kepala2. Pusing
- Anak dengan difabilitas- Perilaku berisiko pada
11
3. Kejang4. Kejang demam5. Epilepsi6. Pingsan/sinkop7. Hilang kesadaran8. Terlambat bicara (speech delay)9. Gerakan tidak teratur10. Gangguan gerak dan koordinasi11. Gangguan penciuman12. Gangguan bicara13. Wajah kaku14. Wajah perot15. Kesemutan16. Mati rasa/baal17. Gemetar (tremor)18. Lumpuh19. Perubahan perilaku (termasuk perilaku
agresif)20. Gangguan perkembangan (mental &
intelektual)21. Gangguan belajar22. Gangguan komunikasi23. Penyalahgunaan obat24. Pelupa (gangguan memori), bingung25. Penurunan fungsi berpikir26. Perubahan emosi, mood tidak stabil27. Gangguan perilaku seksual (non-organik)28. Gangguan pemusatan perhatian dan Hiperaktif29. Kepercayaan yang aneh30. Gangguan perilaku makan31. Gangguan tidur32. Stres33. Depresi34. Cemas35. Pemarah36. Mengamuk
masa pubertas- Rehabilitasi medik dan
sosial
Tingkat kemampuan yang harus dicapai :
Tingkat Kemampuan 1 : mengenali dan menjelaskan
12
- Lulusan dokter mampu mengenali dan menjelaskan gambaran klinik
penyakit, dan mengetahui cara yang paling tepat untuk mendapatkan
informasi lebih lanjut mengenai penyakit tersebut, selanjutnya
menentukan rujukan yang paling tepat bagi pasien.
- Lulusan dokter juga mampu menindaklanjuti sesudah kembali dari
rujukan.
Tingkat Kemampuan 2 : mendiagnosis dan merujuk
- Lulusan dokter mampu membuat diagnosis klinik terhadap penyakit
tersebut dan menentukan rujukan yang paling tepat bagi penanganan
pasien selanjutnya.
- Lulusan dokter juga mampu menindaklanjuti sesudah kembali dari
rujukan.
Tingkat Kemampuan 3 : mendiagnosis, melakukan penatalaksanaan
awal, dan merujuk
3A. Bukan gawat darurat
- Lulusan dokter mampu membuat diagnsosis klinik dan memberikan
terapi pendahuluan pada keadaan yang bukan gawat darurat.
- Lulusan dokter mampu menentukan rujukan yang paling tepat bagi
penanganan pasien selanjutnya.
- Lulusan dokter juga mampu menindaklanjuti sesudah kembali dari
rujukan.
3B. Gawat darurat
- Lulusan dokter mampu membuat diagnosis klinik dan memberikan
terapi pendahuluan pada keadaan gawat darurat demi
menyelamatkan nyawa atau mencegah keparahan dan/atau
kecacatan pada pasien.
- Lulusan dokter mampu menentukan rujukan yang paling tepat bagi
penanganan pasien selanjutnya.
13
- Lulusan dokter juga mampu menindaklanjuti sesudah kembali dari
rujukan.
Tingkat Kemampuan 4 : mendiagnosis, melakukan penatalaksanaan
secara mandiri dan tuntas
- Lulusan dokter mampu membuat diagnosis klinik dan melakukan
penatalaksanaan penyakit tersebut secara mandiri dan tuntas.
4A. Kompetensi yang dicapai pada saat lulus dokter
4B. Profisiensi (kemahiran) yang dicapai setelah selesai internsip
dan / atau Pendidikan Kedokteran Berkelanjutan (PKB)
Dengan demikian di dalam Daftar Penyakit ini level kompetensi
tertinggi adalah 4A
Tabel 3. Daftar penyakit,level kompetensi, strategi pembelajaran,
disiplin ilmu terkait sesuai SKDI 2013
SARAF
No
Daftar PenyakitTingkat
Kemampuan
Strategi Pembelajara
n
Disiplin Ilmu
Genetik dan Kongenital
1 Spina bifida 2 Pembekalan Ilmu Kesehatan Anak
2 Fenilketonuria 1 Pembekalan Ilmu Kesehatan Anak
Gangguan Neurologik Paediatrik
3 Duchene muscular dystrophy 1 Pembekalan Ilmu Penyakit Saraf
4 Kejang demam 4 Pembekalan Ilmu Kesehatan Anak
Infeksi
5 Infeksi sitomegalovirus 2 Pembekalan Ilmu
14
Kesehatan Anak
6 Meningitis 3B Pembekalan Ilmu Penyakit Saraf
7 Ensefalitis 3B Pembekalan Ilmu Penyakit Saraf
8 Malaria serebral 3B Pembekalan Ilmu Penyakit Dalam
9 Tetanus 4 Pembekalan Ilmu Penyakit Dalam
10 Tetanus neonatorum 3B Pembekalan Ilmu Kesehatan Anak
11 Toksoplasmosis serebral 2 Pembekalan Ilmu Penyakit Dalam
12 Abses otak 2 Pembekalan Ilmu Penyakit Saraf
13 HIV AIDS tanpa komplikasi 4 Pembekalan Ilmu Penyakit Dalam
14 AIDS dengan komplikasi 3A Pembekalan Ilmu Penyakit Dalam
15 Hidrosefalus 2 Pembekalan Ilmu Kesehatan Anak
16 Poliomielitis 3B Pembekalan Ilmu Penyakit Saraf
17 Rabies 3B Pembekalan Ilmu Penyakit Dalam
18 Spondilitis TB 3A Pembekalan Ilmu Penyakit Saraf
Tumor Sistem Saraf Pusat
19 Tumor primer 2 Pembekalan Ilmu
15
Penyakit Saraf
20 Tumor sekunder 2 Pembekalan Ilmu Penyakit Saraf
Penurunan Kesadaran
21 Ensefalopati 3B Pembekalan Ilmu Penyakit Saraf
22 Koma 3B Pembekalan Ilmu Penyakit Saraf
23 Mati batang otak 2 Pembekalan Ilmu Penyakit Saraf
Nyeri Kepala
24 Tension headache 4 Pembekalan Diskusi Tutorial
Ilmu Penyakit Saraf
25 Migren 4 Pembekalan Diskusi Tutorial
Ilmu Penyakit Saraf
26 Arteritis kranial 1 Pembekalan Ilmu Penyakit Saraf
27 Neuralgia trigeminal 3A Pembekalan Diakusi Tutorial
Ilmu Penyakit Saraf
28 Cluster headache 3A Pembekalan Diakusi Tutorial
Ilmu Penyakit Saraf
Penyakit Neurovaskular
29 TIA 3B Pembekalan Diakusi Tutorial
Ilmu Penyakit Saraf
30 Infark serebral 3B Pembekalan Diakusi Tutorial
Ilmu Penyakit Saraf
31 Hematom intraserebral 3B Pembekalan Diakusi Tutorial
Ilmu Penyakit Saraf
32 Perdarahan subarakhnoid 3B Pembekalan Diakusi Tutorial
Ilmu Penyakit Saraf
16
33 Ensefalopati hipertensi 3B Pembekalan Diakusi Tutorial
Ilmu Penyakit Saraf
Lesi Kranial dan Batang Otak
34 Bells’ palsy 4 Pembekalan Ilmu Penyakit Saraf
35 Lesi batang otak 2 Pembekalan Ilmu Penyakit Saraf
Gangguan Sistem Vestibular
36 Meniere's disease 3A Pembekalan Ilmu Penyakit Saraf
37 Vertigo (Benign paroxysmal positional vertigo) 4 Pembekalan Ilmu Penyakit Saraf
38 Cerebral palsy 2 Pembekalan Ilmu Kesehatan Anak
Defisit Memori
39 Demensia 3A Pembekalan Ilmu Penyakit Saraf
40 Penyakit Alzheimer 2 Pembekalan Ilmu Penyakit Saraf
Gangguan Pergerakan
41 Parkinson 3A Pembekalan Ilmu Penyakit Saraf
42 Gangguan pergerakan lainnya 1 Pembekalan Ilmu Penyakit Saraf
Epilepsi dan Kejang Lainnya
43 Kejang 3B Pembekalan Diskusi Tutorial
Ilmu Penyakit Saraf
44 Epilepsi 3A Pembekalan Diskusi Tutorial
Ilmu Penyakit Saraf
45 Status epileptikus 3B Pembekalan Diskusi
Ilmu Penyakit
17
Tutorial SarafPenyakit Demielinisasi
46 Sklerosis multipel 1
Penyakit pada Tulang Belakang dan Sumsum Tulang Belakang
47 Amyotrophic lateral sclerosis (ALS) 1 Pembekalan Ilmu Penyakit Saraf
48 Complete spinal transaction 3B Pembekalan Ilmu Penyakit Saraf
49 Sindrom kauda equine 2 Pembekalan Ilmu Penyakit Saraf
50 Neurogenic bladder 3A Pembekalan Ilmu Penyakit Saraf
51 Siringomielia 2 Pembekalan Ilmu Penyakit Saraf
52 Mielopati 2 Pembekalan Ilmu Penyakit Saraf
53 Dorsal root syndrome 2 Pembekalan Ilmu Penyakit Saraf
54 Acute medulla compression 3B Pembekalan Ilmu Penyakit Saraf
55 Radicular syndrome 3A Pembekalan Ilmu Penyakit Saraf
56 Hernia nucleus pulposus (HNP) 3A Pembekalan Ilmu Penyakit Saraf
Trauma57 Hematom epidural 2 Pembekalan Ilmu
Penyakit Saraf
58 Hematom subdural 2 Pembekalan Ilmu Penyakit Saraf
59 Trauma Medula Spinalis 2 Pembekalan Ilmu Penyakit Saraf
18
Nyeri
60 Reffered pain 3A Pembekalan Ilmu Penyakit Saraf
61 Nyeri neuropatik 3A Pembekalan Ilmu Penyakit Saraf
Penyakit Neuromuskular dan Neuropati62 Sindrom Horner 2 Pembekalan Ilmu
Penyakit Saraf
63 Carpal tunnel syndrome 3A Pembekalan Ilmu Penyakit Saraf
64 Tarsal tunnel syndrome 3A Pembekalan Ilmu Penyakit Saraf
65 Neuropati 3A Pembekalan Ilmu Penyakit Saraf
66 Peroneal palsy 3A Pembekalan Ilmu Penyakit Saraf
67 Guillain Barre syndrome 3B Pembekalan Ilmu Penyakit Saraf
68 Miastenia gravis 3B Pembekalan Ilmu Penyakit Saraf
69 Polimiositis 1 Pembekalan Ilmu Penyakit Saraf
70 Neurofibromatosis (Von Recklaing Hausen disease)
2 Pembekalan Ilmu Penyakit Saraf
Gangguan Neurobehaviour71 Amnesia pascatrauma 3A Pembekalan Ilmu
Penyakit Saraf
72 Afasia 2 Pembekalan Ilmu Penyakit Saraf
73 Mild Cognitive Impairment (MCI) 2 Pembekalan Ilmu Penyakit Saraf
19
PSIKIATRI
No Daftar Penyakit Tingkat
Kemampuan
Metode
Pembelajaran
Gangguan Mental Organik
1 Delirium yang tidak diinduksi oleh
alkohol atau zat psikoaktif lainnya
3A Pembekalan Ilmu
Kesehatan
Jiwa
Gangguan Mental dan Perilaku Akibat Penggunaan Zat Psikoaktif
2 Intoksikasi akut zat psikoaktif 3B Pembekalan Ilmu
Kesehatan
Jiwa
3 Adiksi/ketergantungan Narkoba 3A Pembekalan Ilmu
Kesehatan
Jiwa
4 Delirium yang diinduksi oleh alkohol ata
u zat psikoaktif lainnya
3A Pembekalan Ilmu
Kesehatan
Jiwa
Psikosis (Skizofrenia, Gangguan waham menetap, Psikosis akut dan
Skizoafektif)
5 Skizofrenia 3A Pembekalan Ilmu
Kesehatan
Jiwa
6 Gangguan waham 3A Pembekalan Ilmu
Kesehatan
Jiwa
7 Gangguan psikotik 3A Pembekalan Ilmu
Kesehatan
Jiwa
20
8 Gangguan skizoafektif 3A Pembekalan Ilmu
Kesehatan
Jiwa
9 Gangguan bipolar, episode manik 3A Pembekalan Ilmu
Kesehatan
Jiwa
10 Gangguan bipolar, episode depresif 3A Pembekalan Ilmu
Kesehatan
Jiwa
11 Gangguan siklotimia 2 Pembekalan Ilmu
Kesehatan
Jiwa
12 Depresi endogen, episode tunggal dan re
kuran
2 Pembekalan Ilmu
Kesehatan
Jiwa
13 Gangguan distimia (depresi neurosis) 2 Pembekalan Ilmu
Kesehatan
Jiwa
14 Gangguan depresif yang tidak terklasifika
sikan
2 Pembekalan Ilmu
Kesehatan
Jiwa
15 Baby blues (post-partum depression) 3A Pembekalan Ilmu
Kesehatan
Jiwa
Gangguan Neurotik, Gangguan berhubungan deng Stress, dan Gangguan
Somatoform
Gangguan Cemas Fobia
16 Agorafobia dengan/tanpa panik 2 Pembekalan Ilmu
Kesehatan
21
Jiwa
17 Fobia sosial 2 Pembekalan Ilmu
Kesehatan
Jiwa
18 Fobia spesifik 2 Pembekalan Ilmu
Kesehatan
Jiwa
Gangguan Cemas Lainnya
19 Gangguan panik 3A Pembekalan Ilmu
Kesehatan
Jiwa
20 Gangguan cemas menyeluruh 3A Pembekalan Ilmu
Kesehatan
Jiwa
21 Gangguan campuran cemas depresi 3A Pembekalan Ilmu
Kesehatan
Jiwa
22 Gangguan obsesif-kompulsif 2 Pembekalan Ilmu
Kesehatan
Jiwa
23 Reaksi terhadap stres yg berat, & ganggu
an penyesuaian
2 Pembekalan Ilmu
Kesehatan
Jiwa
24 Post traumatic stress disorder 3A Pembekalan Ilmu
Kesehatan
Jiwa
25 Gangguan disosiasi (konversi) 2 Pembekalan Ilmu
Kesehatan
Jiwa
26 Gangguan somatoform 4 Pembekalan Ilmu
22
Kesehatan
Jiwa
27 Trikotilomania 3A Pembekalan Ilmu
Kesehatan
Jiwa
Gangguan Kepribadian dan Perilaku Masa Dewasa
28 Gangguan kepribadian 2 Pembekalan Ilmu
Kesehatan
Jiwa
29 Gangguan identitas gender 2 Pembekalan Ilmu
Kesehatan
Jiwa
30 Gangguan preferensi seksual 2 Pembekalan Ilmu
Kesehatan
Jiwa
Gangguan Emosional dan Perilaku dengan Onset Khusus pada Masa Anak dan
Remaja
31 Gangguan perkembangan pervasif 2 Pembekalan Ilmu
Kesehatan
Jiwa
32 Retardasi mental 3A Pembekalan Ilmu
Kesehatan
Anak
33 Gangguan pemusatan perhatian dan hipe
raktif (termasuk autisme)
2 Pembekalan Ilmu
Kesehatan
Anak
34 Gangguan tingkah laku (conduct disorder
)
2 Pembekalan Ilmu
Kesehatan
Jiwa
23
Gangguan Makan
35 Anoreksia nervosa 2 Pembekalan Ilmu
Kesehatan
Anak
36 Bulimia 2 Pembekalan Ilmu
Kesehatan
Anak
37 Pica 2 Pembekalan Ilmu
Kesehatan
Jiwa
Tics
38 Gilles de la tourette syndrome 2 Pembekalan Ilmu
Kesehatan
Jiwa
39 Chronic motor of vocal tics disorder 2 Pembekalan Ilmu
Kesehatan
Jiwa
40 Transient tics disorder 3A Pembekalan Ilmu
Kesehatan
Jiwa
Gangguan Ekskresi
41 Functional encoperasis 2 Pembekalan Ilmu
Kesehatan
Jiwa
42 Functional enuresis 2 Pembekalan Ilmu
Kesehatan
Jiwa
Gangguan Bicara
43 Uncoordinated speech 2 Pembekalan Ilmu
24
Kesehatan
Jiwa
Kelainan dan Disfungsi Seksual
44 Parafilia 2 Pembekalan Ilmu
Kesehatan
Jiwa
45 Gangguan keinginan dan gairah seksual 3A Pembekalan Ilmu
Kesehatan
Jiwa
46 Gangguan orgasmus, termasuk gangguan
ejakulasi Ejakulasi dini)
3A Pembekalan Ilmu
Kesehatan
Jiwa
47 Sexual pain disorder (termasuk vaginism
us, diparenia)
3A Pembekalan Ilmu
Kesehatan
Jiwa
Gangguan Tidur
48 Insomnia 4 Pembekalan Ilmu
Kesehatan
Jiwa
49 Hipersomnia 3A Pembekalan Ilmu
Kesehatan
Jiwa
50 Sleep-wake cycle disturbance 2 Pembekalan Ilmu
Kesehatan
Jiwa
51 Nightmare 2 Pembekalan Ilmu
Kesehatan
Jiwa
52 Sleep walking 2 Pembekalan Ilmu
Kesehatan
25
Jiwa
Tingkat kemampuan 1 (Knows) : Mengetahui dan menjelaskan
- Lulusan dokter mampu menguasai pengetahuan teoritis termasuk
aspek biomedik dan psikososial keterampilan tersebut sehingga
dapat menjelaskan kepada pasien/klien dan keluarganya, teman
sejawat, serta profesi lainnya tentang prinsip, indikasi, dan
komplikasi yang mungkin timbul. Keterampilan ini dapat dicapai
mahasiswa melalui perkuliahan, diskusi, penugasan, dan belajar
mandiri, sedangkan penilaiannya dapat menggunakan ujian tulis.
Tingkat kemampuan 2 (Knows How) : Pernah melihat atau
didemonstrasikan
- Lulusan dokter menguasai pengetahuan teoritis dari keterampilan
ini dengan penekanan pada clinical reasoningdan problem
solvingserta berkesempatan untuk melihat dan mengamati
keterampilan tersebut dalam bentuk demonstrasi atau pelaksanaan
langsung pada pasien/masyarakat.
- Pengujian keterampilan tingkat kemampuan 2 dengan
menggunakan ujian tulis pilihan berganda atau penyelesaian kasus
secara tertulis dan/atau lisan (oral test).
Tingkat kemampuan 3 (Shows): Pernah melakukan atau pernah
menerapkan di bawah supervisi
- Lulusan dokter menguasai pengetahuan teori keterampilan ini
termasuk latar belakang biomedik dan dampak psikososial
keterampilan tersebut, berkesempatan untuk melihat dan
mengamati keterampilan tersebut dalam bentuk demonstrasi atau
pelaksanaan langsung pada pasien/masyarakat, serta berlatih
keterampilan tersebut pada alat peraga dan/atau standardized
patient.
26
- Pengujian keterampilan tingkat kemampuan 3 dengan
menggunakan Objective Structured Clinical Examination(OSCE) atau
Objective Structured Assessment of Technical Skills (OSATS).
Tingkat kemampuan 4 (Does ) : Mampu melakukan secara mandiri
- Lulusan dokter dapat memperlihatkan keterampilannya tersebut
dengan menguasai seluruh teori, prinsip, indikasi, langkah-langkah
cara melakukan, komplikasi, dan pengendalian komplikasi. Selain
pernah melakukannya di bawah supervisi, pengujian keterampilan
tingkat kemampuan 4 dengan menggunakan Workbased Assessment
misalnya mini-CEX, portfolio, logbook, dsb.
4A. Keterampilan yang dicapai pada saat lulus dokter
4B. Profisiensi (kemahiran) yang dicapai setelah selesai internsip
dan/atau Pendidikan Kedokteran Berkelanjutan (PKB)
Dengan demikian di dalam Daftar Keterampilan Klinis ini tingkat
kompetensi tertinggi adalah 4A.
Table 4. Daftar Ketrampilan, level kompetensi dan strategi
pembelajaran
SISTEM SARAF
No KeterampilanTingkat
Ketrampilan
Strategi
Pembelajaran
Materi
Praktikum
Ketrampilan
PEMERIKSAAN FISIK
Fungsi Saraf Kranial 1. Anamnesis
kasus saraf
2. Pemeriksaan
saraf (GCS,
1 Pemeriksaan indra penciuman 4Praktikum
Ketrampilan
2 Inspeksi lebar celah palpebra 4 Praktikum
27
Ketrampilan motorik,
sensorik,
refleks,
nervus
craniales,
koordinasi)
3 Inspeksi pupil (ukuran dan bentuk) 4Praktikum
Ketrampilan
4 Reaksi pupil terhadap cahaya 4Praktikum
Ketrampilan
5 Reaksi pupil terhadap obyek dekat 4Praktikum
Ketrampilan
6 Penilaian gerakan bola mata 4Praktikum
Ketrampilan
7 Penilaian diplopia 4Praktikum
Ketrampilan
8 Penilaian nistagmus 4Praktikum
Ketrampilan
9 Refleks kornea 4Praktikum
Ketrampilan
10 Pemeriksaan funduskopi 4Praktikum
Ketrampilan
11 Penilaian kesimetrisan wajah 4Praktikum
Ketrampilan
12Penilaian kekuatan otot temporal dan
masseter4
Praktikum
Ketrampilan
13 Penilaian sensasi wajah 4Praktikum
Ketrampilan
14 Penilaian pergerakan wajah 4Praktikum
Ketrampilan
15 Penilaian indra pengecapan 4Praktikum
Ketrampilan
16 Penilaian indra pendengaran
(lateralisasi, konduksi udara dan
4 Praktikum
Ketrampilan
28
tulang)
17 Penilaian kemampuan menelan 4Praktikum
Ketrampilan
18 Inspeksi palatum 4Praktikum
Ketrampilan
19 Pemeriksaan refleks Gag 3Praktikum
Ketrampilan
20Penilaian otot sternomastoid dan tra
pezius4
Praktikum
Ketrampilan
21 Lidah, inspeksi saat istirahat 4Praktikum
Ketrampilan
22
Lidah, inspeksi dan penilaian sistem
motorik (misalnya dengan dijulurkan
keluar)
4Praktikum
Ketrampilan
Sistem Motorik
23Inspeksi: postur, habitus, gerakan inv
olunter4
Praktikum
Ketrampilan
24 Penilaian tonus otot 4Praktikum
Ketrampilan
25 Penilaian kekuatan otot 4Praktikum
Ketrampilan
Koordinasi
26 Inspeksi cara berjalan (gait) 4Praktikum
Ketrampilan
27 Shallow knee bend 4Praktikum
Ketrampilan
28 Tes Romberg 4Praktikum
Ketrampilan
29 Tes Romberg dipertajam 4 Praktikum
29
Ketrampilan
30 Tes telunjuk hidung 4Praktikum
Ketrampilan
31 Tes tumit lutut 4Praktikum
Ketrampilan
32 Tes untuk disdiadokinesis 4Praktikum
Ketrampilan
Sistem Sensorik
33 Penilaian sensasi nyeri 4Praktikum
Ketrampilan
34 Penilaian sensasi suhu 4Praktikum
Ketrampilan
35 Penilaian sensasi raba halus 4Praktikum
Ketrampilan
36 Penilaian rasa posisi (proprioseptif) 4Praktikum
Ketrampilan
37Penilaian sensasi diskriminatif (misal
stereognosis)4
Praktikum
Ketrampilan
Fungsi Luhur
38Penilaian tingkat kesadaran dengan s
kala koma Glasgow (GCS)4
Praktikum
Ketrampilan
39 Penilaian orientasi 4Praktikum
Ketrampilan
40
Penilaian kemampuan berbicara dan
berbahasa, termasuk penilaian
apraksia
4Praktikum
Ketrampilan
41 Penilaian apraksia 2 Praktikum
Ketrampilan
30
42 Penilaian agnosia 2Praktikum
Ketrampilan
43 Penilaian kemampuan belajar baru 2Praktikum
Ketrampilan
44 Penilaian daya ingat/memori 4Praktikum
Ketrampilan
45 Penilaian konsentrasi 4Praktikum
Ketrampilan
Refleks Fisiologis, Patologis, dan Primitif
46Refleks tendon (bisep, trisep, pergela
ngan, platela,tumit)4
Praktikum
Ketrampilan
47 Refleks abdominal 4Praktikum
Ketrampilan
48 Refleks kremaster 4Praktikum
Ketrampilan
49 Refleks anal 4Praktikum
Ketrampilan
50 Tanda Hoffmann-Tromner 4Praktikum
Ketrampilan
51Respon plantar (termasuk grup Babi
nski)4
Praktikum
Ketrampilan
52 Snout reflex 4Praktikum
Ketrampilan
53
Refleks menghisap/rooting reflex me
nggengam palmar / grasp reflex
glabela palmomental
4Praktikum
Ketrampilan
54Refleks menggengam palmar/grasp r
eflex4
Praktikum
Ketrampilan
55 Refleks glabela 4 Praktikum
31
Ketrampilan
56 Refleks palmomental 4
Praktikum
Ketrampilan
Tulang Belakang
57Inspeksi tulang belakang saat istiraha
t4
Praktikum
Ketrampilan
58Inspeksi tulang belakang saat bergera
k4
Praktikum
Ketrampilan
59 Perkusi tulang belakang 4Praktikum
Ketrampilan
60 Palpasi tulang belakang 4Praktikum
Ketrampilan
61Mendeteksi nyeri diakibatkan tekana
n vertikal4
Praktikum
Ketrampilan
62 Penilaian fleksi lumbal 4Praktikum
Ketrampilan
Pemeriksaan Fisik Lainnya
63 Deteksi kaku kuduk 4Praktikum
Ketrampilan
64 Penilaian fontanel 4Praktikum
Ketrampilan
65 Tanda Patrick dan kontra-Patrick 4Praktikum
Ketrampilan
66 Tanda Chvostek 4Praktikum
Ketrampilan
67 Tanda Lasegue 4 Praktikum
Ketrampilan
32
PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK
68 Interpretasi X-Ray tengkorak 4Praktikum
Ketrampilan
69 Interpretasi X-Ray tulang belakang 4Praktikum
Ketrampilan
70 CT-Scan otak dan interpretasi 2
71 EEG dan interpretasi 2
72 EMG, EMNG dan interpretasi 2
73 Electronystagmography (ENG) 1
74 MRI 1
75 PET, SPECT 1
76 Angiography 1
77 Duplex-scan pembuluh darah 1
78 Punksi lumbal 2
KETERAMPILAN TERAPEUTIK
79 Therapeutic spinal tap 2
PSIKIATRI
No KeterampilanTingkat
Ketrampilan
Strategi
Pembelajaran
MaterI
Praktikum
Ketrampilan
ANAMNESIS 3. Anamnesis
jiwa
4. Pemeriksaan
jiwa (status
mental)
1 Autoanamnesis dengan pasien 4Praktikum
Ketrampilan
2Alloanamnesis dengan anggota
keluarga/orang lain yang bermakna4
Praktikum
Ketrampilan
3Memperoleh data mengenai keluhan/
masalah utama4
Praktikum
Ketrampilan
4 Menelusuri riwayat perjalanan penya 4 Praktikum
33
kit Ketrampilan
5
Memperoleh data bermakna mengen
ai riwayat
perkembangan, pendidikan, pekerjaa
n, perkawinan, kehidupan keluarga
4Praktikum
Ketrampilan
PEMERIKSAAN PSIKIATRI
6 Penilaian status mental 4Praktikum
Ketrampilan
7 Penilaian kesadaran 4Praktikum
Ketrampilan
8Penilaian persepsi orientasi intelegen
si secara klinis4
Praktikum
Ketrampilan
9 Penilaian orientasi 4Praktikum
Ketrampilan
10 Penilaian intelegensi secara klinis 4Praktikum
Ketrampilan
11 Penilaian bentuk dan isi pikir 4Praktikum
Ketrampilan
12 Penilaian mood dan afek 4Praktikum
Ketrampilan
13 Penilaian motorik 4Praktikum
Ketrampilan
14 Penilaian pengendalian impuls 4Praktikum
Ketrampilan
15Penilaian kemampuan menilai realita
s (judgement)4
Praktikum
Ketrampilan
16 Penilaian kemampuan tilikan (insight
)
4 Praktikum
Ketrampilan
34
17Penilaian kemampuan fungsional
(general assessment of functioning)4
Praktikum
Ketrampilan
18Tes kepribadian (proyektif, inventori,
dll)2
DIAGNOSIS DAN IDENTIFIKASI MASALAH
19
Menegakkan diagnosis kerja
berdasaran kriteria diagnosis
multiaksial
4
20Membuat diagnosis banding (diagnos
is differensial)4
21 Identifikasi kedaruratan psikiatrik 4
22Identifikasi masalah di bidang fisik, p
sikologis, sosial4
23 Mempertimbangan prognosis 4
24 Menentukan indikasi rujuk 4
PEMERIKSAAN TAMBAHAN
25Melakukan Mini Mental State Examin
ation4
26Melakukan kunjungan rumah apabila
diperlukan4
27Melakukan kerja sama konsultatif de
ngan teman sejawat lainnya4
TERAPI
28
Memberikan terapi psikofarmaka (ob
at-obat antipsikotik, anticemas,
antidepresan, antikolinergik, sedatif)
3
29 Electroconvulsion therapy (ECT) 2
30 Psikoterapi suportif: konselling 3
31 Psikoterapi modifikasi perilaku 2 35
32 Cognitive Behavior Therapy (CBT) 2
33 Psikoterapi psikoanalitik 1
34 Hipnoterapi dan terapi relaksasi 2
35 GroupTherapy 1
36 Family Therapy 2
36
Tabel 5. Jadwal Pembekalan
No Daftar Penyakit & Level KompetensiTatap
Muka
PEMBEKALAN
ILMU PENYAKIT SARAF 13x100
1. NYERI KEPALA :
a. Tension headache
b. Migraine
c. Cluster headache
d. Cranial arteritis
e. Trigeminal neuralgia
NJ 1x100
2 Kerusakan nervus cranial dan batang otak :
a. Bels’palsy
b. Brain stem lesions
NJ 1x100
3 GANGGUAN GERAK INVOLUNTER:
a.Parkinson
b.Gangguan Pergerakan Lainnya
Tremor
Secondary parkinsonism
Huntington disease
Chorea Sydenham
Distonia
Hemifacial spasme
YT 1x100
4 PENYAKIT NEUROVASKULAR :
a.TIA
b.Infark serebral (SNH)
c.Intracerebral Hematom(SH)
d.Perdarahan Subarachnoid
e.Encephalopaty Hipertensi
NJ 1x100
37
5 PENURUNAN KESADARAN :
a. Encephalopaty metabolic
b. Koma
c. Mati batang otak
NJ 1x100
6 GANGGUAN NEUROBEHAVIOR dan DEFISIT MEMORI:
a. Amnesia pasca trauma
b. Afasia
c. Mild cognitive Impairment
d. Demensia
e. Penyakit Alzheimer
YT 1x100
7. Gangguan vestibular system :
a. Menier’s disease
b. Benign paroxysmal positional vertigo
c. Cerebral Palsy
NJ 1x100
8. Trauma
a. Hematom epidural
b. Hematom subdural
c. Trauma Medula Spinalis
Nyeri
d. Reffered pain
e. Nyeri neuropatik
AC 1x100
9. Epilepsy and other seizures:
a. Epilepsy
b. Seizure
c. Status epilepticus
AC 1x100
10. Disease of spine and spinal cord :
a. Amyotrphic lateral sclerosis (ALS)
b. Complete spinal transaction
c. Cauda equina syndrome
d. Neurogenic bladder
AC 1x100
38
e. Syringomyelia
f. Myelopathy
g. Dorsal root syndrome
h. Medulla compression acute
i. Radicular syndrome/HNP
Penyakit Demielinisasi
j. Sklerosis Multiple
11. Neuromuscular diseases and neuropathy:
a. Horner syndrome
b. Carpal tunnel syndrome
c. Tarsal tunnel syndrome
d. Neuropathy
e. Peroneal palsy
f. Guillain Barre syndrome
g. Myasthenia gravis
h. Polymyositis
i. Neurofibromatosis (von reckling hausen disease)
j. Duchenne muscular dystrophy
AC 1x100
12. Infeksi Neurologis:
a. Meningitis
b. Ensefalitis
c. Abses Otak
d. Poliomielitis
e. Spondiolitis TB
YT 1x100
13. Tumor Sistem Saraf Pusat
a. Tumor Primer
b. Tumor Sekunder
AC 1x100
ILMU PENYAKIT DALAM 3x100
1. a. Malaria Serebral
b. Toksoplasmosis Serebral
ZF 1x100
39
2. a. Tetanus ST 1x100
3. a. HIV AIDS tanpa komplikasi
b. HIV AIDS dengan komplikasi
ST 1x100
PSIKIATRI 10x100
1. Developmental and behavioral disorders:
a. Mental deficiency (3A)
b. Autistic disorder (3A)
c. Disorder of intellectual skills (1)
d. Disorder of motor development (1)
e. Disorder of coordination (1)
f. Behavior and attention disorders (1)
2. Psych-organic syndromes and disorders due to drugs: (3A)
a. Intoxication
b. Withdrawal syndrome Delirium
c. Dementia
d. Amnesic syndrome
e. Other organic disorders
3. Psychosis (3B)
a. Schizophrenia
b. Other psychoses including reactive psychosis and
puerperal psychosis
4. Affective disorder
Bipolar disorders:
a. Bipolar disorder, manic episode (3B)
b. Bipolar disorder, depressive episode (3A)
c. Cyclothymic disorder (1)
Unipolar disorders: (1)
a. Endogenous depression, single episode and recurrent
b. Dysthymic disorder (or neurotic depression)
c. Depressive disorder not otherwise classified
40
Anxiety disorders (3A)
a. Panic disorder with agoraphobia
b. Panic disorder without agoraphobia
c. Agoraphobia without history of panic disorder
d. Social phobia
e. Simple phobia
f. Obsessive compulsive disorder (neurosis)
g. Post traumatic stress
h. Diffuse anxiety disorder
i. Anxiety disorder not otherwise classified
Somatic disorder: (3A)
a. Disorder of body sensation
b. Conversion disorder (hysterical neurosis)
c. Hypochondriasis (hypochondriacal neurosis)
d. Somatisation disorder
e. Somatoform pain disorder
f. Undifferentiated somatoform disorder
g. Somatoform disorder not otherwise classified
5 Dissociative disorders (or hysterical neurosis,
dissociative form) (3A)
a. Multiple personality
b. Fugu states
c. Psychogenic amnesia
d. Depersonalisation disorder or depersonalization neurosis
e. Dissociative disorder, noc
6 Sexual disorders
Paraphilia (2A)
Sexual dysfunctions (3A)
a. Disorder of sexual desire
b. Disorder of sexual exitement
41
c. Disorder of orgasm
d. Sexual pain disorders
e. Sexual dysfuctions,
Other sexual disorders (3A)
Sexual disorders, noc
7 Sleeping disorders
Dyssomnia
a. Insomnia (4)
b. Hypersomnia (3A)
c. Sleep-wake cycle disturbances (1)
Parasomnia (1)
a. Nightmares
b. Night terrors
c. Sleep walking
8 Personality disorders (2)
a. Paranoid personality
b. Schizoid personalinty
c. Schizotypal personality
d. Antisocial personality
e. Borderline personality
f. Histerionic personality
g. Narcisistic personality
h. Avoidance personality
i. Dependent personality
j. Obsessive-compulsive personality
k. Passive-aggressive personality
l. Personality disorders, noc
9 Electroconvulsive therapy (ECT) (2)
REHABILITASI MEDIK 4x100
1. 1. Rehabilitasi medis pada penderita Stroke HN
42
2. Rehabilitasi medis pada penderita Cerebral Palsy
3. Rehabilitasi medis pada penderita Autisme
4. Rehabilitasi medis pada gangguan neuromuskuler
ILMU KESEHATAN ANAK 5x100
1 Gangguan perkembangan dan perilaku pada anak
a. Retardasi Mental
b.Gangguan pemusatan perhatian dan hiperaktif (termasuk
Autisme)
AS 1x100
2 Gangguan neuropsikiatri dan psikosomatik pada anak :
1. Anoreksia nervosa
2. Bulemia
3. Functional encoperasis
4. Functional enuresis
5. Uncoordinated speech
AS 1x100
3 Gangguan neurologi pada anak
a. Meningits
b. Encephalitis
c. Kejang Demam
e. Tetanus Neonatorum
GL
H
2x100
4 Gangguan kongenital
a. Hidrosefalus
b. Spina bifida
c. Phenyl ketonuria
Gangguan vestibuler cerebral palsy
HY 1x100
PATOLOGI ANATOMI
1. Gambaran patologi anatomi susunan saraf pusat dan perifer BEP 2x100
KEDOKTERAN ISLAM 3x1001. 1. Kesehatan Jiwa dalam Islam: Dasar – dasar akhlakul karimah
( QS, AL A’Raf 199-206 dan QS An Nahl 90 -100)
2. Sistem saraf pusat sebagai Qolbu (QS. Alam Nasrah)
43
3. Orang binasa karena perbuatannya sendiri (QS An Nahl 33 -35)
DISKUSI TUTORIAL 8x100
PRAKTIKUM KETRAMPILAN 8x100
UJIAN 3x100
D. DISIPLIN ILMU YANG TERLIBAT
Disiplin ilmu meliputi disiplin ilmu utama dan disiplin ilmu
pendukung
i. Utama
1. Ilmu saraf
2. Ilmu kesehatan jiwa
3. Ilmu penyakit dalam
4. Rehabilitasi medik
5. Ilmu kesehatan anak
ii. Pendukung
1. Ilmu Kedokteran Islami
E. SKENARIO
Nyeri kepala
Seorang laki-laki usia 40 tahun datang ke tempat praktek dokter
sudah yang ketiga kalinya dengan keluhan nyeri kepala yang dirasakan di
daerah belakang mata kanan sampai ke leher yang dirasakan hilang timbul
dengan frekuensi 15 menit sekali. Oleh dokter dilakukan pemeriksaan
fisik dan dianjurkan untuk melakukan pemeriksaan tambahan. Juga
diberikan terapi awal untuk meredakan nyeri kepala tersebut.
Mendadak lumpuh
Seorang laki-laki 50 tahun datang ke IGD dengan digendong
keluarganya karena kaki dan tangan kanan mendadak lumpuh. Dia
44
mengeluhkan kaki dan tangan kanan tiba-tiba tidak bisa digerakkan sama
sekali tadi pagi sehabis bangun tidur. Dari hasil pemeriksaan fisik mulut
penderita merot ke kiri, bicara pelo, kekuatan tangan dan kaki kanan = 0.
Reflek fisiologis tangan dan kaki meningkat sedangkan refleks patologis
tangan dan kaki (-). Tekanan darah 140/90. Beberapa hari sebelum sakit
ini penderita sering susah tidur, sering melamun.
Kesemutan di tangan
Seorang wanita berusia 35 tahun datang ke poliklinik dengan
keluhan tangan kanannya terasa kesemutan. Pasien sehari hari adalah
penjual pecel di pasar. Rasa kesemutan terutama dirasakan pada jari
telunjuk dan jari tengah tangan kanan. Keluhan mulai dirasakan dalam 1
bulan terakhir. Ia menyatakan tangan kanannya sedikit lemah dan mudah
terjatuh dengan benda-benda yang dipegangnya.
Psikosis
Seorang ibu datang ke RSJ untuk mengantar putrinya yang berumur
16 tahun, karena selama 5 bulan terakhir menunjukkan perilaku yang aneh
dan tidak biasa yaitu menjadi pendiam, minder, susah makan, dan sering
tengah malam bangun untuk mengambil air wudhu dan berdiam diri di
mushola dalam keadaan gelap sampai pagi. Dan apabila dilarang menjadi
marah dan berteriak. Dan yang lebih membuat ibu tersebut sedih adalah
anaknya tersebut tidak mau mengakuinya sebagai ibunya. Setelah
dilakukan anamnesa dan pemeriksaan ditemukan kesadaran dan orientasi
anak tersebut baik, tapi sering mendengar suara yang memaksanya
melakukan perbuatan aneh tersebut diluar kemauannya. Oleh dokter
disarankan untuk di rawat inap di RSJ
45
F. EVALUASI HASIL BELAJAR
Evaluasi merupakan penilaian yang menunjukkan keadaan dan
kondisi akhir saat ini. Materi evaluasi disusun berdasarkan tujuan
belajar dan kompetensi yang harus dicapai oleh peserta didik. Nilai
akhir yang dicapai dalam setiap akhir blok adalah berupa Nilai Blok ,
dengan komponen sebagai berikut :
I. Evaluasi Formatif
1. Progress test (CBT)
2. OSCE per Tahun
3. Nilai sikap professional (professional behavior), terdiri dari
kerjasama dan tingkah laku
4. Penugasan
II. Evaluasi Summatif , berupa Nilai Blok yang terdiri dari :
1. Nilai Kognitif (50%), terdiri dari
A. Nilai MCQ : (80%)
a. Ujian tengah blok (25%)
b. Ujian akhir blok (25%)
c. Ujian komprehensif (50%)
B. Nilai Miniquis tutorial (10%)
C. Pretest praktikum (10%)
2. Nilai Motorik (50%), terdiri dari
A. Nilai diskusi Tutorial (10%)
B. Nilai kegiatan harian praktikum (10%)
C. Ujian praktikum/ skill lab (80%)
46
47
Tabel 6. Matriks Tingkat Ketrampilan Klinis, Metode Pembelajaran,
dan Metode Penilaian untuk setiap tingkat kemampuan
G. KEPUSTAKAAN
1. Mahar Mardjono, Priguna Sidharta . Neurologi Klinis Dasar.
Jakarta. Dian Rakyat. 2004
2. S.M. Lumbantobing. Neurologi Klinik: Pemeriksaan Fisik dan
Mental. Jakarta: FKUI. 2000
3. Modul Psikiatri : Simptomatologi. Semarang. FK UNDIP.
48