13 Madjid (dalam Bastaman, 1996) bahwa orang yang mengalami kekosongan
description
Transcript of 13 Madjid (dalam Bastaman, 1996) bahwa orang yang mengalami kekosongan
13
Madjid (dalam Bastaman, 1996) bahwa orang yang mengalami kekosongan
makna hidup atau kehampaan eksistensial tidak akan memiliki rasa harga diri
yang kokoh, sehingga membuatnya tidak tahan untuk penderitaan. Di sini akan
terbentuk pribadi yang rapuh sehingga mudah patah dan hancur, mudah
diombang-ambingkan oleh keadaan sekitarnya.
Bagi kaum beragama Tuhan merupakan sumber dari segala s umber
makna dalam hidup. Jadi agama untuk membantu manusia menginterpretasikan
hidup dan kematiannya (Gordon, 1992). Agama mengisi kekosongan akan
koordinasi dan adaptasi langsung terhadap ruang habitatnya (Berger dkk, 1992).
Frankl (dalam Bastaman, 1996) mengakui adanya makna hidup yang universal,
mutlak dan paripurna. Bagi golongan non agamis hal ini mungkin berupa semesta
alam, ekosistem, kemanusiaan, ideologi atau pandangan sumber makna Yang
Maha Sempurna dengan agama sebagai wujud tuntunannya.
Frankl (dalam Bastaman, 1996) berpendapat seseorang yang memiliki
makna hidup orientasi kuat terhadap makna akan memiliki apa saja yang disebut
dengan a live prolonging or enven a live saving effect, yaitu pengaruh yang
memberikan kekuatan untuk tetap bertahan hidup karena keyakinan adanya makna
di balik penderitaan yang dihadapinya.
Uraian di atas dapat ditarik kesimpulan mengenai pengertian
kebermaknaan hidup, yaitu hal-hal yang oleh seseorang dipandang penting,
dirasakan berharga dan diyakini sebagai suatu yang benar serta dapat dijadikan
tujuan hidupnya.