12.BAB 1

11
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Problem antara saudara kandung merupakan fenomena yang wajar dialami oleh semua keluarga. Pada dasarnya setiap individu memiliki pribadi yang berbeda antara satu sama yang lainnya. Orang tua harus dapat mengarahkan anak tanpa ada yang membela satu pihak sehingga salah satu anak tidak ada yang merasa tersisihkan dan merasa iri. Apabila orang tua tidak dapat bertindak sebagai pihak netral maka akan ada konflik-konflik tidak sehat yang terus ada dalam interaksi antar saudara. Konflik tersebut yang terus dibiarkan akan menjadi sebuah persaingan yang tidak sehat di dalam keluarga yang seharusnya tidak boleh terjadi. Berdasarkan fakta keluarga adalah faktor yang sangat mempengaruhi perkembangan anak apabila hubungan antar saudara baik, maka hubungan keluarga pun akan cenderung baik pula. Sebaliknya 1

description

BAB1

Transcript of 12.BAB 1

Page 1: 12.BAB 1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Problem antara saudara kandung merupakan fenomena yang wajar

dialami oleh semua keluarga. Pada dasarnya setiap individu memiliki

pribadi yang berbeda antara satu sama yang lainnya. Orang tua harus dapat

mengarahkan anak tanpa ada yang membela satu pihak sehingga salah

satu anak tidak ada yang merasa tersisihkan dan merasa iri. Apabila orang

tua tidak dapat bertindak sebagai pihak netral maka akan ada konflik-

konflik tidak sehat yang terus ada dalam interaksi antar saudara. Konflik

tersebut yang terus dibiarkan akan menjadi sebuah persaingan yang tidak

sehat di dalam keluarga yang seharusnya tidak boleh terjadi. Berdasarkan

fakta keluarga adalah faktor yang sangat mempengaruhi perkembangan

anak apabila hubungan antar saudara baik, maka hubungan keluarga pun

akan cenderung baik pula. Sebaliknya jika hubungan antar saudara kurang

baik, itu akan mengganggu hubungan sosial dan pribadi anggota keluarga

lainnya (Hurlock, 2009).

Kehadiran seorang anggota keluarga baru berpengaruh terhadap

anak yang lebih tua, bila perbedaan usia antara 2-3 tahun bisa dikatakan

merupakan suatu ancaman bagi anak yang yang lebih tua. Pada saat usia

anak yang paling tua masih kecil, konsep diri belum mateng sehingga

muncul perasaan terancam (Wong Donna, 2008)

1

Page 2: 12.BAB 1

2

Pemahaman ibu tentang tumbuh kembang anak akan menentukan

mutu tumbuh kembang anak itu sendiri. Anak dalam fase tumbuh

kembang, sangat membutuhkan perhatian ekstra dari ibu. Salah satu

masalah anak yang sangat mengganggu dirinya yaitu kehadiran anggota

keluarga baru (adik) atau gangguan dari kakaknya yang juga menuntut

perhatian ibu karena kesibukannya ibu dalam mengurus pekerjaan rumah

sehingga perhatiannya menjadi berkurang, hal tersebut menyebabkan anak

mencari perhatian dari ibu dengan cara bersaing dan menjadi penyebab

pertengkaran antara saudara. Anak yang merasa tidak menerima perhatian,

disiplin, respons dan perlakuan sama seperti saudaranya maka anak akan

menjadi marah dan iri terhadap saudaranya.

Peneliti belum menemukan adanya hasil penelitian-penelitian yang

menyebutkan besarnya angka kejadian sibling Rivalry secara pasti Negara

barat 82% dari beberapa keluarga, anak-anaknya mengalami sibling

Rivalry (Puspa, 2008). Menurut Shopiana (2008), seorang psikolog

memperoleh data dari pekalongan diperoleh 68,5% anak mengalami

sibling Rivalry dari 80 anak (Shopiana, 2008 dikutip Agustin, 2013).

Menurut McNerney dan joy dalam Setiawati dan Zulkaida (2007),

berdasarkan pengalaman yang diungkapkan beberapa orang Amerika

dilaporkan 55% mengalami kompetisi dalam keluarga dan umur antara 10-

15 tahun merupakan kategori tertinggi. Berdasarkan hasil penelitian yang

dilakukan oleh Ulfah Darajad (2006) dikelurahan Sumbersari Malang

diperoleh data dari 25 responden yaitu 18 orang responden menyatakan

tidak terjadi sibling rivalry dengan jumlah prosentase 72 %, dan 7 orang

Page 3: 12.BAB 1

3

menyatakan terjadi sibling rivalry dengan jumlah prosentase 28%.

Berdasarkan hasil studi pendahuluan 20 maret 2015 di Desa Gayaman

Kecamatan Mojoanyar Kabupaten Mojokerto. Melalui wawancara dengan

orang tua anak diketahui bahwa perkembangan anak yang menderita

Sibling Rivalry mengalami gangguan emosi diantaranya adalah mengalami

kemunduran atau depresi, suka mengejek, kritis. Hal ini telah dibuktikan

dengan perkembangan anak lainnya yang tidak mengalami Sibling Rivalry.

Salah satu peristiwa kunci dalam kehidupan anak adalah kelahiran

adik baru. Anak mungkin memiliki reaksi campuran terhadap adik baru,

bergairah karena mendapat teman bermain baru, takut akan dilantarkan,

dan sering kecewa ketika sang adik tidak mau segera bermain.

Temperamin anak tertentu dan cara orang tua, memperlakukan anak adalah

faktor kunci yang menentukan seberapa besar persaingan yang terjadi

diantara saudara kandung (Dewi, 2011).

Sibling Rivalry atau perselisihan yang terjadi pada anak merupakan

hal yang biasa yang terjadi sibling rivalry itu. Serta sibling rivalty juga

merupakan kecemburuan dan kemarahan yang lazim terjadi pada anak

karena kehadiran anggota keluarga baru dalam keluarga, yang dalam hal

ini adalah saudara kandungnya (Dewi, 2011).

Ada beberapa hal yang bisa dilakukan untuk mencengah timbulnya

kecemburuan pada anak melalui cara-cara berikut: a) Melibatkan anak

dalam mempersiapkan kelahiran adik (selama masa kehamilan), b)

Menjadikan kakak sebagai pusat perhatian saat perjumpaan atau

Page 4: 12.BAB 1

4

kunjungan pertama. c) Membiarkan kakak membantu menjaga adiknya. d)

Menyediakan waktu untuk anak yang lebih tua. e) Pembesuk harus

memahami bahwa anak yang lebih tua juga membutuhkan perhatian. f)

Mengajari kakak untuk mengajari adik baru lagu-lagu dan berbagai

permainan.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan diatas,dapat

diambil rumusan masalah yaitu “Bagaimana penerapan Asuhan Kebidanan

pada An ”K” dengan Sibling Rivalry di Desa Gayaman Kecamatan

Mojoanyar Kabupaten Mojokerto.

C. Batasan Masalah

Penelitian ini dibatasi pada penerapan Asuhan Kebidanan pada

An ”K” dengan Sibling Rivalry di Desa Gayaman Kecamatan Mojoanyar

Kabupaten Mojokerto.

D. Tujuan Penelitian

1. Tujuan Umum

Melaksanakan Asuhan kebidanan pada An “K” dengan sibling rivalry

2. Tujuan Khusus

a. Melakukan pengkajian pada An ”K” dengan sibling rivalry

b. Menyusun Diagnosa Kebidanan sesuai dengan prioritas pada An

”K” dengan sibling rivalry.

c. Merencanakan Asuhan Kebidanan yang diberikan pada An”K”

dengan sibling rivalry.

Page 5: 12.BAB 1

5

d. Melaksanakan Asuhan Kebidanan yang diberikan pada An”K”

dengan sibling rivalry.

e. Mengevaluasi Asuhan Kebidanan yang diberikan pada An”K”

dengan sibling rivalry.

E. Manfaat Penelitian

1. Manfaat Bagi Peneliti

Peneliti dapat menerapkan teori yang didapat diperkuliahan dan

sebagai referensi untuk penelitian selanjutnya serta memberi

pengalaman yang sangat berarti kepada peneliti dalam melakukukan

penelitian.

2. Manfaat Praktis

Sebagai acuan dalam pemberian asuhan kebidanan dan menghindari

terjadinya Sibling Rivalry.

3. Manfaat Teoritis

Hasil penelitian diharapkan dapat dijadikan dokumentasi

dan pengembangan bagi institusi pendidikan bidang kesehatan

khususnya tentang Sibling Rivalry.

F. Metode Penelitian.

Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif

dalam bentuk studi kasus yaitu untuk mencari gambaran yang lebih jelas

tentang Asuhan Kebidanan yang diberikan pada pasien.

Page 6: 12.BAB 1

6

G. Teknik Pengumpulan Data

Adapun teknik pengumpulan data yang digunakan antara lain

1. Studi Kepustakaan yaitu; mengacu pada buku-buku dan makalah yang

berhubungan atau jurnal yang berkaitan Sibling Rivalry dengan

gangguan emosi.

2. Wawancara

Yaitu pengumpulan data dengan Tanya jawab secara langsung pada

orang tua responden tentangSibling Rivalry.

3. Observasi

Melakukan pengamatan secara langsung pada responden.

4. Pemeriksaan Fisik

Dilakukan secara komperhensif dan menyeluruh agar dapat

mengetahui Sibling Rivalry dengan gangguan emosi.

H. Tempat dan Waktu Penelitian

Studi kasus ini dilakukan pada 20 Maret 2015 di Desa Gayaman

Kecamatan Mojoanyar Kabupaten Mojokerto.

I. Subjek Penelitian

Subjek penelitian ini adalah anak Sibling Rivalry di Desa Gayaman dan

gangguan emosi.

Page 7: 12.BAB 1

7

J. Sistematika penulisan

BAB I Pendahuluan

Melalui latar belakang masalah, tujuan penulisan, manfaat,

metode penulisan, teknik pengumpulan data serta

sistematika penulisan.

BAB II Tinjauan Teori

Pada tinjauan teori ini yang dibahas adalah kosep Dasar

Perkembangan Emosi, Konsep Dasar Sibling Rivalry, dan

Konsep Manajemen Kebidanan.

BAB III Tinjauan Kasus

Meliputi 5 langkah Varney yaitu pengkajian meliputi data

subyektif dan ob-yektif, identifikasi diagnosa dan masalah,

intervensi, implementasi dan evaluasi.

BAB IV Pembahasan

Membahas tentang kesenjangan teori dan praktek

dilapangan yaitu pada tinjauan kasus pada anak dengan

Sibling Rivalry.

BAB V Penutup

Meliputi kesimpulan dan saran