129459999 Reaktor Kimia
-
Upload
masyita-balafif -
Category
Documents
-
view
37 -
download
0
Transcript of 129459999 Reaktor Kimia
Reaktor kimiaDari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Belum Diperiksa
Dalam teknik kimia, Reaktor kimia adalah suatu bejana tempat berlangsungnya reaksi kimia. Rancangan
dari reaktor ini tergantung dari banyak variabel yang dapat dipelajari di teknik kimia. Perancangan suatu
reaktor kimia harus mengutamakan efisiensi kinerja reaktor, sehingga didapatkan
hasil produk dibandingkan masukan (input) yang besar dengan biaya yang minimum, baik itu biaya
modal maupun operasi. Tentu saja faktor keselamatan pun tidak boleh dikesampingkan. Biaya operasi
biasanya termasuk besarnya energiyang akan diberikan atau diambil, harga bahan baku, upah operator,
dll. Perubahan energi dalam suatu reaktor kimia bisa karena adanya suatu pemanasan atau pendinginan,
penambahan atau pengurangan tekanan, gaya gesekan (pengaduk dan cairan), dll.
Daftar isi
[sembunyikan]
1 Gambaran Umum
2 Jenis
o 2.1 RATB (Reaktor Alir Tangki Berpengaduk)
o 2.2 RAP (Reaktor Alir Pipa)
o 2.3 Reaktor Semi-Batch
3 Lihat pula
4 Pranala luar
[sunting]Gambaran Umum
Ada dua jenis utama reaktor kimia:
Reaktor tangki atau bejana
Reaktor pipa
Kedua jenis reaktor dapat dioperasikan secara kontinyu maupun partaian/batch. Biasanya, reaktor
beroperasi dalam keadaan ajeg namun kadang-kadang bisa juga beroperasi secara transien. Biasanya
keadaan reaktor yang transien adalah ketika reaktor pertama kali dioperasikan (mis: setelah perbaikan
atau pembelian baru) di mana komponen produk masih berubah terhadap waktu. Biasanya bahan yang
direaksikan dalam reaktor kimia adalah cairan dan gas, namun kadang-kadang ada juga padatan yang
diikutkan dalam reaksi (mis: katalisator, regent, inert). Tentu saja perlakuan terhadap bahan yang akan
direaksikan akan berbeda.
Ada tiga tipe pendekatan utama yang digunakan dalam pengoperasian reaktor:
Model reaktor batch
Model Reaktor Alir Tangki Berpengaduk (RATB) atau dikenal juga sebagai RTIK (Reaktor Tangki Ideal
Kontinu)
Model Reaktor Alir Pipa (RAP) atau dikenal juga sebagai RAS (Reaktor aliran Sumbat)
Lebih jauh lagi, reaktor dengan katalisator (padatan) membutuhkan pendekatan yang terpisah dari ketiga
model tersebut dikarenakan banyaknya asumsi sehingga menyebabkan tiga model perhitungan di atas
tidak lagi akurat.
Beberapa ubahan yang memengaruhi rancangan reaktor:
Waktu tinggal
Volum (V)
Temperatur (T)
Tekanan (P)
Konsentrasi senyawa (C1, C2, C3, ...,Cn
Koefisien perpindahan panas (h, U), dll
[sunting]Jenis
[sunting]RATB (Reaktor Alir Tangki Berpengaduk)
Bagian dalam suatu RATB.
RATB dikenal juga sebagai RTIK (Reaktor Tangki Ideal Kontinu). Di RATB, satu atau lebih reaktan masuk
ke dalam suatu bejana berpengaduk dan bersamaan dengan itu sejumlah yang sama (produk) dikeluarkan
dari reaktor. Pengaduk dirancang sehingga campuran teraduk dengan sempurna dan diharapkan reaksi
berlangsung secara optimal. Waktu tinggal dapat diketahui dengan membagi volum reaktor dengan
kecepatan volumetrik cairan yang masuk reaktor. Dengan perhitungan kinetika reaksi, konversi suatu
reaktor dapat diketahui.
Beberapa hal penting mengenai RATB:
Reaktor berlangsung secara ajeg, sehingga jumlah yang masuk setara dengan jumlah yang ke luar
reaktor jika tidak tentu reaktor akan berkurang atau bertambah isinya.
Perhitungan RATB mengasumsikan pengadukan terjadi secara sempurna sehingga semua titik dalam
reaktor memiliki komposisi yang sama. Dengan asumsi ini, komposisi keluar reaktor selalu sama
dengan bahan di dalam reaktor.
Seringkali, untuk menghemat digunakan banyak reaktor yang disusun secara seri daripada
menggunakan reaktor tunggal yang besar. Sehingga reaktor yang di belakang akan memiliki
komposisi produk yang lebih besar dibanding di depannya.
Dapat dilihat, bahwa dengan jumlah RATB kecil yang tak terbatas model perhitungan akan
menyerupai perhitungan untuk RAP.
[sunting]RAP (Reaktor Alir Pipa)
RAP dikenal juga sebagai RAS (Reaktor aliran Sumbat). Dalam RAP, satu atau lebih reaktan dipompa ke
dalam suatu pipa. Biasanya reaksi yang menggunakan RAP adalah reaksi fase gas.
Reaksi kimia berlangsung sepanjang pipa sehingga semakin panjang pipa konversi akan semakin tinggi.
Namun tidak semudah ini menaikkan konversi, dalam RAP konversi terjadi secara gradien, pada awalnya
kecepatan reaksi berlangsung secara cepat namun setelah panjang pipa tertentu jumlah reaktan akan
berkurang dan kecepatan reaksi berlangsung lebih lambat dan akan makin lambat seiring panjangnya pipa.
Artinya, untuk mencapai konversi 100% panjang pipa yang dibutuhkan adalah tak terhingga.
Beberapa hal penting mengenai RAP:
Perhitungan dalam model RAP mengasumsikan tidak terjadi pencampuran, dan reaktan bergerak
secara aksial bukan radial.
Katalisator dapat dimasukkan melalui titik yang berbeda dari titik masukan, diharapkan reaksi lebih
optimal dan terjadi penghematan.
Biasanya, RAP memiliki konversi yang lebih besar dibanding RATB dalam volum yang sama. Artinya,
dengan waktu tinggal yang sama RAP memberikan hasil yang lebih besar dibanding RATB.
[sunting]Reaktor Semi-Batch
Reaktor jenis berlangsung secara batch dan kontinyu secara bersamaan. Contoh paling sederhana
misalnya tangki fermentor, ragi dimasukkan sekali ke dalam tangki (secara batch) namun CO2 yang
dihasilkannya dikeluarkan secara kontinyu. Contoh lainnya adalah klorinasi, suatu reaksi cair-gas, gas
digelembungkan secara kontinyu dari dasar tangki agar bereaksi dengan cairan di tangki yang diam
(batch). test
macam-macam reaktorPosted on 11/14/2011
Dalam teknik kimia, Reaktor kimia adalah suatu bejana tempat
berlangsungnya reaksi kimia. Rancangan dari reaktor ini tergantung dari banyak
variabel yang dapat dipelajari di teknik kimia. Perancangan suatu reaktor kimia
harus mengutamakan efisiensi kinerja reaktor, sehingga didapatkan
hasil produk dibandingkan masukan (input) yang besar dengan biaya yang
minimum, baik itu biaya modal maupun operasi. Tentu saja faktor keselamatan pun
tidak boleh dikesampingkan. Biaya operasi biasanya termasuk besarnyaenergi yang
akan diberikan atau diambil, harga bahan baku, upah operator, dll. Perubahan energi
dalam suatu reaktor kimia bisa karena adanya suatu pemanasan atau pendinginan,
penambahan atau pengurangan tekanan, gaya gesekan (pengadukdan cairan), dll.
Gambaran U
Ada dua jenis utama reaktor kimia:
Reaktor tangki atau bejana
Reaktor pipa
Kedua jenis reaktor dapat dioperasikan secara kontinyu maupun partaian/batch.
Biasanya, reaktor beroperasi dalam keadaan ajeg namun kadang-kadang bisa juga
beroperasi secara transien. Biasanya keadaan reaktor yang transien adalah ketika
reaktor pertama kali dioperasikan (mis: setelah perbaikan atau pembelian baru) di
mana komponen produk masih berubah terhadap waktu. Biasanya bahan yang
direaksikan dalam reaktor kimia adalah cairan dan gas, namun kadang-kadang ada
juga padatan yang diikutkan dalam reaksi (mis: katalisator, regent, inert). Tentu saja
perlakuan terhadap bahan yang akan direaksikan akan berbeda.
Ada tiga tipe pendekatan utama yang digunakan dalam pengoperasian reaktor:
Model reaktor batch
Model Reaktor Alir Tangki Berpengaduk (RATB) atau dikenal juga
sebagai RTIK (Reaktor Tangki Ideal Kontinu)
Model Reaktor Alir Pipa (RAP) atau dikenal juga sebagai RAS (Reaktor
aliran Sumbat)
Lebih jauh lagi, reaktor dengan katalisator (padatan) membutuhkan pendekatan
yang terpisah dari ketiga model tersebut dikarenakan banyaknya asumsi sehingga
menyebabkan tiga model perhitungan di atas tidak lagi akurat.
Beberapa ubahan yang memengaruhi rancangan reaktor:
Waktu tinggal
Volum (V)
Temperatur (T)
Tekanan (P)
Konsentrasi senyawa (C1, C2, C3, …,Cn
Koefisien perpindahan panas (h, U), dll
RATB (REAKTOR AL IR TANGKI BERPENGADUK)
RATB dikenal juga sebagai RTIK (Reaktor Tangki Ideal Kontinu). Di RATB, satu atau
lebih reaktan masuk ke dalam suatu bejana berpengaduk dan bersamaan dengan itu
sejumlah yang sama (produk) dikeluarkan dari reaktor. Pengaduk dirancang
sehingga campuran teraduk dengan sempurna dan diharapkan reaksi berlangsung
secara optimal. Waktu tinggal dapat diketahui dengan membagi volum reaktor
dengan kecepatan volumetrik cairan yang masuk reaktor. Dengan
perhitungan kinetika reaksi, konversi suatu reaktor dapat diketahui.
Beberapa hal penting mengenai RATB:
Reaktor berlangsung secara ajeg, sehingga jumlah yang masuk
setara dengan jumlah yang ke luar reaktor jika tidak tentu reaktor
akan berkurang atau bertambah isinya.
Perhitungan RATB mengasumsikan pengadukan terjadi secara
sempurna sehingga semua titik dalam reaktor memiliki komposisi
yang sama. Dengan asumsi ini, komposisi keluar reaktor selalu sama
dengan bahan di dalam reaktor.
Seringkali, untuk menghemat digunakan banyak reaktor yang
disusun secara seri daripada menggunakan reaktor tunggal yang
besar. Sehingga reaktor yang di belakang akan memiliki komposisi
produk yang lebih besar dibanding di depannya.
Dapat dilihat, bahwa dengan jumlah RATB kecil yang tak terbatas
model perhitungan akan menyerupai perhitungan untuk RAP.
contoh kasus rekator kontinyu
ada reaksi antara KOH dan propil asetat yang direaksikan dalam suatu rekator
kontinyu. Reaksi ini dibiarkan selama selang waktu tertentu. Lalu ambillah beberap
ml volume larutan campuran tersebut. Larutan kemudian dititrasi dengan Asam
sulfat. Untuk mengetahui konsentrasi basa sisa (yaitu konsentrasi basa yang tidak
bereaksi dengan propil asetat), yaitu menggunakan perhitungan matematis.
Perhitungan ini sering dikenal dengan nama Runge kutta. Karean dihitung secara
matematis/teori, maka konsentrasi ini dianggap pada kondisi ideal. Dimana kondisi
pada semua bagian reaktor(semua titik ) berada pada keadaan homogen. Kondisi
ideal tidak akan berubah dari waktu ke waktu, pada suhu dan tekanan tertentu.
Sehingga bisa dijadikan acuan.
contoh kasus yang lain adalah
Tahap pelaksanaan percobaan
1.
Pengambilan sampel air baku yang diambil dari air permukaan selokan
mataram, Yogyakarta
2.
Air baku dari bak penampung dialirkan kedalam kolom bak secara
gravitasi dengan kecepatan konstan.
3.
Air dibiarkan mengalir terus–menerus dengan arah aliran dari atas ke
bawah.
4.
Effluent hasil penyaringan diambil, kemudian diukur kadar warna dan
TDS.
RAP (REAKTOR AL IR P IPA)
RAP dikenal juga sebagai RAS (Reaktor aliran Sumbat). Dalam RAP, satu atau
reaktan dipompa ke dalam suatu pipa. Biasanya reaksi yang menggunakan RAP
adalah reaksifasa gas.
Reaksi kimia berlangsung sepanjang pipa sehingga semakin panjang pipa konversi
akan semakin tinggi. Namun tidak semudah ini menaikkan konversi, dalam RAP
konversi terjadi secara gradien, pada awalnya kecepatan reaksi berlangsung secara
cepat namun setelah panjang pipa tertentu jumlah reaktan akan berkurang dan
kecepatan reaksi berlangsung lebih lambat dan akan makin lambat seiring
panjangnya pipa. Artinya, untuk mencapai konversi 100% panjang pipa yang
dibutuhkan adalah tak terhingga.
Beberapa hal penting mengenai RAP:
Perhitungan dalam model RAP mengasumsikan tidak terjadi
pencampuran, dan reaktan bergerak secara aksial bukan radial.
Katalisator dapat dimasukkan melalui titik yang berbeda dari titik
masukan, diharapkan reaksi lebih optimal dan terjadi penghematan.
Biasanya, RAP memiliki konversi yang lebih besar dibanding RATB
dalam volum yang sama. Artinya, dengan waktu tinggal yang sama
RAP memberikan hasil yang lebih besar dibanding RATB.
REAKTOR SEMI -BATCH
Reaktor jenis berlangsung secara batch dan kontinyu secara bersamaan. Contoh
paling sederhana misalnya tangki fermentor, ragi dimasukkan sekali ke dalam tangki
(secara batch) namun CO2 yang dihasilkannya dikeluarkan secara kontinyu. Contoh
lainnya adalahklorinasi, suatu reaksi cair-gas, gas digelembungkan secara kontinyu
dari dasar tangki agar bereaksi dengan cairan di tangki yang diam (batch).Share this:
Reaktor KimiaReaktor kimia adalah sebuah alat industri kimia , dimana terjadi reaksi bahan mentah menjadi hasil jadi yang lebih berharga.
Tujuan pemilihan reaktor adalah :1. Mendapat keuntungan yang besar2. Biaya produksi rendah3. Modal kecil/volume reaktor minimum4. Operasinya sederhana dan murah5. Keselamatan kerja terjamin6. Polusi terhadap sekelilingnya (lingkungan) dijaga sekecil-kecilnya
Pemilihan jenis reaktor dipengaruhi oleh :1. Fase zat pereaksi dan hasil reaksi2. Tipe reaksi dan persamaan kecepatan reaksi, serta ada tidaknya reaksi samping3. Kapasitas produksi4. Harga alat (reactor) dan biaya instalasinya5. Kemampuan reactor untuk menyediakan luas permukaan yang cukup untuk perpindahan panas
Jenis-jenis reactor
A. Berdasarkan bentuknya1. Reaktor tangkiDikatakan reaktor tangki ideal bila pengadukannya sempurna, sehingga komposisi dan suhu didalam reaktor setiap saat selalu uniform. Dapat dipakai untuk proses batch, semi batch, dan proses alir.
2. Reaktor pipaBiasanya digunakan tanpa pengaduk sehingga disebut Reaktor Alir Pipa. Dikatakan ideal bila zat pereaksi yang berupa gas atau cairan, mengalir didalam pipa dengan arah sejajar sumbu pipa.
B. Berdasarkan prosesnya1. Reaktor BatchBiasanya untuk reaksi fase cair
Digunakan pada kapasitas produksi yang kecil
Keuntungan reactor batch:
- Lebih murah dibanding reactor alir
- Lebih mudah pengoperasiannya
- Lebih mudah dikontrol
Kerugian reactor batch:
- Tidak begitu baik untuk reaksi fase gas (mudah terjadi kebocoran pada lubang pengaduk)
- Waktu yang dibutuhkan lama, tidak produktif (untuk pengisian, pemanasan zat pereaksi, pendinginan zat hasil, pembersihan reactor, waktu reaksi)
2. Reaktor Alir (Continous Flow)Ada 2 jenis:
a. RATB (Reaktor Alir Tangki Berpengaduk)
Keuntungan:Suhu dan komposisi campuran dalam rerraktor samaVolume reactor besar, maka waktu tinggal juga besar, berarti zat pereaksi lebih lama bereaksi di reactor.
Kerugian:Tidak effisien untuk reaksi fase gas dan reaksi yang bertekanan tinggi.Kecepatan perpindahan panas lebih rendah dibanding RAPUntuk menghasilkan konversi yang sama, volume yang dibutuhkan RATB lebih besar dari RAP.
b. RAPDikatakan ideal jika zat pereaksi dan hasil reaksi mengalir dengan kecepatan yang sama diseluruh penampang pipa.
Keuntungan :Memberikan volume yang lebih kecil daripada RATB, untuk konversi yang sama
Kerugian:1. Harga alat dan biaya instalasi tinggi.
2. Memerlukan waktu untuk mencapai kondisi steady state.
3. Untuk reaksi eksotermis kadang-kadang terjadi "Hot Spot" (bagian yang suhunya sangat tinggi) pada tempat pemasukan . Dapat menyebabkan kerusakan pada dinding reactor
3. Reaktor semi batchBiasanya berbentuk tangki berpengaduk
C. Jenis reaktor berdasarkan keadaan operasinya
1. Reaktor isotermal.Dikatakan isotermal jika umpan yang masuk, campuran dalam reaktor, aliran yang keluar dari reaktor selalu seragam dan bersuhu sama.
2. Reaktor adiabatis.Dikatakan adiabatis jika tidak ada perpindahan panas antara reaktor dan sekelilingnya.
Jika reaksinya eksotermis, maka panas yang terjadi karena reaksi dapat dipakai untuk menaikkan suhu campuran di reaktor. ( K naik dan -rA besar sehingga waktu reaksi menjadi lebih pendek).
3. Reaktor Non-Adiabatis
D. Reaktor Gas Cair dengan Katalis Padat
1. Packed/Fixed bed reaktor (PBR).Terdiri dari satu pipa/lebih berisi tumpukan katalis stasioner dan dioperasikan vertikal. Biasanya dioperasikan secara adiabatis.
2. Fluidized bed reaktor (FBR)• Reaktor dimana katalisnya terangkat oleh aliran gas reaktan.
• Operasinya: isotermal.
• Perbedaan dengan Fixed bed: pada Fluidized bed jumlah katalis lebih sedikit dan katalis bergerak sesuai kecepatan aliran gas yang masuk serta FBR memberikan luas permukaan yang lebih besar dari PBR
E. Fluid-fluid reaktor
Biasa digunakan untuk reaksi gas-cair dan cair-cair.
1. Bubble Tank.2. Agitate Tank3. Spray Tower
Pertimbangan dalam pemilihan fluid-fluid reaktor.
1. Untuk gas yang sukar larut (Kl <) sehingga transfer massa kecil maka Kl harus diperbesar .Jenis spray tower tidak sesuai karena kg besar pada Spray Tower
2. Jika lapisan cairan yang dominan, berarti tahanan dilapisan cairan kecil maka Kl harus diperbesar
» jenis spray tower tidak sesuai.
3. Jika lapisan gas yang mengendalikan (maka Kg <)
» jenis bubble tank dihindari.
4. Untuk gas yang mudah larut dalam air
» jenis bubble tank dihindari.Untuk pendekatan perhitungan reaktor pada umumnya ada 2 (didapat dari situsnya wikipedia), yaitu :
1. Reaktor alir tangki berpengaduk (RATB) atau continous stired tank reactor (CSTR)2. Reaktor alir pipa (RAP) atau plug flow reaktor (PFR)
-Reaktor alir tangki berpengaduk (RATB) atau continous stired tank reactor (CSTR)
Reaktor ini biasa disebut dengan reaktor tangki ideal berpengaduk, kenapa disebut seperti itu? karena dalam reaktor ini, umpan masuk sama dengan produk keluar, kalau tidak sama tentu jumlah dalam tangki (bejana) tersebut akan bertambah atau berkurang. Dan itu berpengaruh dalam kestabilitasan jumlah produk, yaa sederhananya bisa diasumsikan bahwa ada yang tidak beres dalam reaktor tersebut. hehehe (dan ini sangat berpengaruh dalam perhitungan)
Hmm biasanya, pada reaktor model seperti ini, pengadukan dianggap rata di semua bagian, sehingga komposisi produk yang keluar sama dengan komposisi bahan yang ada di dalam reaktor. Gimana kawan? udah lumayan ngerti kan? kalo belum, berarti harus banyak2 baca referensi lagi, oke.
Untuk mendapatkan hasil konversi yang maksimal (tergantung banyak hal sih), biasanya model seperti ini menggunakan banyak reaktor, dan disusun secara seri. Dengan adanya reaktor yang disusun seperti ini memungkinkan konversi ke produk menjadi lebih besar dibandingkan dengan menggunakan reaktor tunggal.
- Reaktor alir pipa
Biasanya penggunaan model seperti ini digunakan untuk reaktan berfase gas, dan perlu kawan-kawan ketahui, reaksi kimia tersebut terjadi sepanjang pipa, jadi semakin panjang pipa maka konversinya juga semakin tinggi. Hmm tapi tidak segampang itu mengasumsikannya kawan. dalam suatu reaksi terdapat titik optimum, artinya kita perlu mengetahui tentunya dengan menganilisis, di mana titik optimum itu berada, sehingga tidak membuang2 energi, karena pada treaktor jenis ini, konversinya terjadi secara gradien (ngerti kan secara gradien) di mana pada saat awal kecepatan reaksinya cepat namun seiring panjang pipa (melewati titik optimum) jumlah reaktan tersebut akan berkurang dan kecepatan reaksinya pun akan semakin lambat. Wah...wah... tambah sulit ya, atau emang saya yang tidak bisa menuliskannya dengan baik. ya udah saya akan berusaha agar pembahasannya lebih komprehensif.
Residence Time ( Waktu Tinggal )
Residence Time
( Waktu Tinggal )
Residence time adalah lamanya waktu elemen kimia tinggal dalam suatu kolom lautan atau waktu dimana zat tertentu, tetap berada dalam kompartemen tertentu dari siklus biogeochemical. Residence time air di sungai beberapa hari, sedangkan di danau-danau yang besar rentang waktu tinggal hingga beberapa dekade. Waktu tinggal rata-rata sebuah elemen tertentu adalah menghabiskan air laut dalam larutan antara waktu yang pertama masuk (pemasukan) dan waktu tersebut akan hilang dari laut (pengeluaran). Karena lautan itu bersifat steadystate (tetap) sehingga dilautan terjadi siklus hidrologi pada unsur-unsur kimia yang terkandung di laut.
Residence time merupakan suatu konsep yang berguna secara luas untuk mengungkapkan seberapa cepat sesuatu yang bergerak, melalui suatu sistem dalam kesetimbangan. Residence time adalah waktu rata-rata untuk menghabiskan suatu zat dalam ruang wilayah tertentu, seperti reservoir.Misalnya, waktu tinggal air yang disimpan di dalam tanah, sebagai bagian darisiklus air yaitu sekitar 10.000 tahun. Metode yang umum untuk menentukan tempat tinggal adalah untuk menghitung berapa lama waktu yang diperlukan untuk suatu wilayah ruang, untuk menjadi penuh dengan sesuatu zat
Residence time merupakan nilai dari total massa terlarut dalam lautan berbanding terbalik dengan laju pemasukan atau pengeluaran. Dalam oseanografi kimia, residence time (t) dari setiap elemen mengungkapkan berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk menambah jumlah elemen ke laut yang sama dengan jumlah elemen di laut pada kondisi yang mapan. t adalah Rata-rata Konsentrasi di laut dikalikan dengan Volume laut dibagi Input per tahun, dimana volume laut (1,37 × 10 21 L) (http:// id.wikipedia.org/wiki/Residence time).
Dalam reaksi kimia, kediaman waktu dianggap sebagai waktu rata-rata untuk pengolahan pakan dalam satu volume reaktor tertentu, diukur pada kondisi tertentu ini juga dikenal sebagai ruang waktu dan dilambangkan oleh τ.
Hal ini terkait dengan volume dan volumetrik laju aliran v dalam hubungan matematis adalah :
. .
τ juga berkaitan dengan kecepatan ruang s, yang merupakan jumlah volume
reaktor pakan diperlakukan per satuan waktu pada syarat-syarat tertentu.Residence time tidak
hanya berkaitan dengan waktu tinggal hidrolik tapi juga waktu tinggal bakteri. Memiliki simbol Г
(tau). Ini adalah kebalikan dari nilai eigen yang berasal dari metode saldo massa. Baik ruang
waktu dan ruang kecepatan adalah ukuran kinerja yang memadai untuk aliran campuran
reaktor dan reaktor aliran plug (http:// id.wikipedia.org/wiki/Residence time).
Untuk polutan misalnya debu dari gunung berapi letusan, residence timedapat berkisar
dari beberapa minggu di bawah troposfir untuk beberapa tahun di
atas stratosfer, sebelum presipitasi. Untuk molekul air rata-rata keseluruhan diyakini 9-10 hari.
Lamanya residence time suatu unsur dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu :
1. Jumlah elemen di laut
2. Fluks
3. Besarnya molekul-molekul zat terlarut
4. proses fisika
namun biasanya residence time lebih diseringkan oleh faktor metebolisme biota-biota yang ada
di lingkungan (faktor biologi).
Residence Time Distribution
Distribusi pada waktu tinggal (RTD) dari reaktor kimia adalah fungsi distribusi probabilitas yang menggambarkan jumlah waktu sebuahfluida elemen bisa menghabiskan waktu di dalam reaktor. Insinyur kimiamenggunakan RTD untuk ciri pencampuran dan mengalir di dalam reaktor dan untuk membandingkan perilaku nyata reaktor model ideal mereka. Hal ini bermanfaat, tidak hanya untuk mengatasi masalah reaktor yang sudah ada, tetapi dalam memperkirakan hasil dari suatu reaksi dan merancang reaktor masa depan. Konsep ini pertama
kali diusulkan oleh MacMullin dan Weber pada tahun 1935, tapi tidak digunakan secara luas sampai PV Danckwerts menganalisis sejumlah RTDs penting di 1953.Teori distribusi waktu tinggal dimulai dengan tiga asumsi, yaitu :
1. Reaktor berada pada keadaan tunak
2. Transport pada inlet dan outlet terjadi hanya oleh advection, dan
3. Fluida mampat.
Residence Time Distribution in CSTR's
Dalam CSTRs, pola aliran plug tidak ideal atau dicampur aliran tetapi cenderung untuk melibatkan backmixing dan penyaluran cairan dan stagnasi keberadaan zona dalam reaktor. Dalam skala-up, adalah mungkin untuk menentukan kinerja reaktor dengan kuantifikasi "non-idealistis" dari aliran. Hal ini dilakukan dengan mengevaluasi fungsi distribusi umur keluar E, juga disebut sebagai distribusi waktu tinggal, atau RTD.
Waktu tinggal distribusi yang ditentukan oleh waktu pemodelan transportasi tergantung dari spesies pelacak apung netral. Konsentrasi pelacak di reaktor keluar itu dipantau dari waktu ke waktu. The CFD hasilnya dapat benchmarked terhadap pabrik percontohan dan kemudian digunakan untuk model ditingkatkan, kapasitas produksi reaktor.
RTDs ideal dan nyata reaktor
Waktu kediaman distribusi suatu reaktor dapat digunakan untuk membandingkan
perilaku dengan dua reaktor ideal model plug-aliran reaktor danterus-menerus mengaduk tangki
reaktor (CSTR), atau dicampur aliran reaktor. Karakteristik ini penting untuk menghitung kinerja
suatu reaksi yang diketahui kinetika.
MENENTUKAN RTD COBA-COBA
Distribusi Residence time diukur dengan memperkenalkan non-reaktif ke sistem
pelacak pada inlet. Konsentrasi pelacak akan berubah sesuai dengan fungsi yang diketahui dan
tanggapan ditemukan dengan mengukur konsentrasi pelacak di outlet. Pelacak yang dipilih tidak
boleh mengubah karakteristik fisik dari fluida (setara kerapatan, sama viskositas) dan
pengenalan pelacak tidak boleh mengubah kondisi hidrodinamik. Secara umum, perubahan
dalam konsentrasi pelacak, entah akan menjadi sebuah pulsa atau langkah. Fungsi lain yang
memungkinkan, tetapi mereka memerlukan lebih banyak perhitungan untukdeconvolute yang
RTD kurva, E (t).
Waktu tinggal
1) Waktu yang diperlukan untuk paket udara atau reagen untuk lulus dari pintu masuk ke keluar dari instrumen. Sering kali ini diperkirakan sebagai rasio dari volume interior perangkat untuk laju aliran.
Waktu rata-rata sebuah molekul atau menghabiskan aerosol di atmosphere, suasana setelah dilepaskan atau dihasilkan di sana. Untuk senyawa dengan baik ditetapkan sumber-sumber dan tingkat emisi, ini diperkirakan oleh rasio rata-rata konsentrasi suatu zat untuk nilai produksinya pada skala global.