127504796-Tujuan-Audit

download 127504796-Tujuan-Audit

of 19

Transcript of 127504796-Tujuan-Audit

  • 7/30/2019 127504796-Tujuan-Audit

    1/19

    MODUL

    PERKULIAHAN KELAS KARYAWAN (PKK)

    MATERI:

    AUDIT SEKTOR PUBLIK

    MODUL 13

    S1 AKUNTANSI

    Oleh:

    Dr. Amilin, MSi, Ak

    FAKULTAS EKONOMI

    UNIVERSITAS MERCU BUANA

    JAKARTA

    2012

    Akuntansi Sektor PublikDr Amilin M.Si.

    Pusat Pengembangan Bahan AjarUniversitas Mercu Buana

    121

  • 7/30/2019 127504796-Tujuan-Audit

    2/19

    DAFTAR ISI

    A. PENGERTIAN AUDIT SEKTOR PUBLIK

    B. PROSEDUR AUDIT SEKTOR PUBLIK

    C. LAPORAN HASIL AUDIT SEKTOR PUBLIK

    KESIMPULAN

    DAFTAR PUSTAKA

    Akuntansi Sektor PublikDr Amilin M.Si.

    Pusat Pengembangan Bahan AjarUniversitas Mercu Buana

    122

  • 7/30/2019 127504796-Tujuan-Audit

    3/19

    AUDIT SEKTOR PUBLIK

    A. PENGERTIAN AUDIT SEKTOR PUBLIK

    Audit Sektor Publik adalah kegiatan yang ditujukan terhadap entitas yang

    menyediakan pelayanan dan penyediaan barang yang pembiayaannya berasal dari

    penerimaan pajak dan penerimaan negara lainnya dengan tujuan untuk

    membandingkan antara kondisi yang ditemukan dan kriteria yang ditetapkan. Audit

    Sektor Publik di Indonesia dikenal sebagai Audit Keuangan Negara, yang diatur

    dalam UU no. 15 tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan Tanggung Jawab

    Keuangan Negara.

    Penyelenggaraan audit sektor publik atau pemerintahan tersebut dilakukan oleh

    Badan Pengawasan Keuangan dan Pembanguan (BPKP). BPKP merupakan suatu

    badan yang dibentuk oleh lembaga eksekutif negara (presiden), yang bertugas untuk

    mengawasi dana untuk penyelenggaraan pembangunan negara yang dilakukan

    pemerintah dan bertangungg jawab atas tugasnya pada pemerintah juga.

    Akuntansi Sektor PublikDr Amilin M.Si.

    Pusat Pengembangan Bahan AjarUniversitas Mercu Buana

    123

  • 7/30/2019 127504796-Tujuan-Audit

    4/19

    Menurut Pendlebury, pengertian audit sektor publik adalah suatu pemeriksaan

    atau pengujian independen disertai pengungkapan opini tentang laporan keuangan

    atau berbagai kegiatan lain berkaitan dengan informasi keuangan dan non keuangan,

    seperti : memadai atau tidaknya sistem pengendalian intern, kesesuaian pelaksanaan

    kegiatan dengan ketentuan, peraturan atau kontrak/perjanjian tertentu, ekonomi,

    efisiensi dan efektivitas penggunaan sumber. (Pendlebury, 1996:25)

    Sementara menurut Bastian, Audit sektor publik adalah jasa penyelidikan bagi

    masyarakat atas organisasi publik dan politikus yg sudah mereka bayar.

    1. Tujuan Audit Sektor PublikTujuan audit sektor publik dipertegas dalam UU No. 15 tahun 2004 tentang

    Pemeriksaan Pengelolaan dan Tanggung Jawab Keuangan Negara. UU ini

    menyatakan bahwa pemeriksaan berfungsi untuk mendukung keberhasilan

    upaya pengelolaan keuangan negara secara tertib dan taat pada peraturan

    perundang-undangan yang berlaku.

    2. Jenis Audit Sektor Publik

    Berdasarkan UU no. 15 tahun 2004 dan Standar Pemeriksaan Keuangan

    Negara (SPKN), terdapat tiga jenis audit keuangan Negara, yaitu:

    a. Audit Keuangan

    Adalah audit atas laporan keuangan yang bertujuan untuk memberikan

    keyakinan yang memadai (reasonable assurance), apakah laporan keuangan

    telah disajikan secara wajar, dalam semua hal yang material sesuai dengan

    prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia atau basis akuntansi

    komprehensif selain prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia.

    Tujuan dari audit keuangan :

    1) Existence & Accurance ( ada & terjadinya )

    2) Completeness ( kelengkapan )

    3) Right & Obligation ( hak & kewajiban )

    Akuntansi Sektor PublikDr Amilin M.Si.

    Pusat Pengembangan Bahan AjarUniversitas Mercu Buana

    124

  • 7/30/2019 127504796-Tujuan-Audit

    5/19

    4) Valuation & Alocation ( penilaian & alokasi )

    5) Presentation & Disclosure ( penyajian & pengungkapan )

    b. Audit Kinerja/ Audit Manajemen/ Value for Money Audit

    Adalah audit yang dilakukan secara objektif dan sistematis terhadap

    berbagai macam bukti untuk menilai kinerja entitas yang diaudit dalam hal

    ekonomi, efisiensi, dan efektivitas, dengan tujuan untuk memperbaiki

    kinerja dan entitas yang diaudit dan meningkatkan akuntabilitas publik.

    Menurut INTOSAI (International Organization of Supreme Audit

    Institutions Auditing Standars) Audit kinerja adalah suatu audit mengenaikarakteristik audit kinerja yaitu : ekonomi, efisiensi dan efektifitas

    penggunaan sumber daya entitas yang diperiksa dalam rangka melaksanakan

    tanggungjawabnya.

    Menurut CCAF (Canadian Comprehensive Auditing Foundation) Audit

    kinerja (comprehensive audit) adalah suatu pengujian (exemination) yang

    memberikan penilaian objektif dan konstruksi mengenai:

    1) Pengelolaan sumber daya (uang, manusia, barang) dari segi

    ekonomi, efisiensi, dan efektifitas.

    2) Penyajian pertanggungjawaban.

    Menurut Lembaga Pemeriksaan Tertinggi AS (the United States General

    Accounting Office) Audit kinerja diterjemahkan sebagaiperformance audit

    yang artinya audit yang meliputi ekonomi, efisiensi dan audit program.

    Audit tentang ekonomi dan efisiensi, menentukan apakah:

    1) Suatu entitas telah memperoleh, melindungi, menggunakan

    sumber dayanya secara hemat dan efisien.

    2) Penyebab timbulnya ketidakhematan dan ketidakefisienan.

    3) Entitas tersebut telah mematuhi peraturan perundang-undangan

    yang berkaitan dengan kehematan dan efisiensi.

    Sementara audit program adalah audit yang mencakup penentuan :

    Akuntansi Sektor PublikDr Amilin M.Si.

    Pusat Pengembangan Bahan AjarUniversitas Mercu Buana

    125

  • 7/30/2019 127504796-Tujuan-Audit

    6/19

    1) Tingkat pencapaian hasil program yang diinginkan atau

    manfaat yang telah ditetapkan oleh UU atau badan lain yang berwenang.

    2) Efektifitas kegiatan entitas, pelaksanaan program atau fungsi

    instansi yang bersangkutan.

    3) Apakah entitas yang diaudit telah menaati peraturan

    perundang-undangan yang berkaitan dengan pelaksanaan program/

    kegiatannya.

    Kesimpulan Audit kinerja dalam hal ekonomi, efisien, dan efektif

    1) Dalam hal ekonomi yaitu memperoleh sumber daya (resources)

    dengan cost, waktu, tempat kualitas dan kuantitas yang benar (the right

    cost, the right time, the right place, the right quality and the right

    quantity)

    2) Efisiensi yaitu mengoptimalkan penggunaan sumber daya.

    3) Efektifitas yaitu melakukan pengukuran terhadap tingkat

    pencapaian tujuan (objektives dan goals) aktivitas tertentu atau program

    yang telah ditetapkan. Efektivitas berarti satu dari 3 terminologi, yaitu:

    a) Efektivitas program yaitu pencapaian tujuan yang telah

    ditetapkan, dampaknya, dan costnya

    b) Efektivitas operasional yaitu pencapaian sasaran

    keluaran/output, sistem menghasilkan barang dan jasa yang

    diproduksi, dan efektivitas kos system tersebut.

    c) Efektivitas organisasi yaitu keseluruhan kemampuan organisasi

    dan interaksi antara perencanaan strategis, struktur dan proses

    manajemen, sumber daya manusia dan keuangan, yang semuanya

    berkaitan dengan misi dan tujuan organisasi.

    Audit kinerja merupakan perluasan dari audit keuangan, bedanya hanya

    objek yang di audit (Mahmudi, 2005).

    Akuntansi Sektor PublikDr Amilin M.Si.

    Pusat Pengembangan Bahan AjarUniversitas Mercu Buana

    126

    AuditKeuangan

    Objek -> Laporan Keuangan. Dilakukan untukmemberi jaminan bahwa Laporan Keuanganyang disajikan Wajar & Bebas dari salah saji

  • 7/30/2019 127504796-Tujuan-Audit

    7/19

    Tujuan dari audit ekonomi dan efisiensi adalah untuk mengetahui apakah

    entitas yang diaudit telah:

    1) Mengikuti ketentuan pelaksanaan pengadaan yang sehat.

    2) Melakukan pengadaan sumber daya sesuai dengan kebutuhan

    pada biaya terendah.

    3) Melindungi dan memelihara semua sumber daya yang ada

    secara memadai.

    4) Menghindari duplikasi pekerjaan atau kegiatan yang tanpa

    tujuan.

    5) Menghindari adanya pengangguran sumber daya.

    6) Menggunakan prosedur kerja yang efisien.

    7) Menggunakan sumber daya yang minimum dalam

    menghasilkan barang/jasa dengan kualitas dan kuantitas yang tepat.

    8) Mematuhi persyaratan peraturan perundangundangan yang

    berkaitan dengan perolehan, pemeliharaan dan penggunaan sumber daya

    Negara.

    9) Melaporkan ukuran yang sah dan dapat

    dipertanggungjawabkan mengenai kehematan dan efisiensi.

    Tujuan dari audit efektivitas yaitu :

    1) Menilai tujuan program (baru/sdg berjalan) apakah sudah memadai dan

    tepat.

    2) Menentukan tingkat pencapaian hasil suatu program yang diinginkan.

    3) Menilai efektifitas program dan atau unsur-unsur program secara

    terpisah.

    4) Mengidentifikasi faktor yang menghambat pelaksanaan kinerja.

    Akuntansi Sektor PublikDr Amilin M.Si.

    Pusat Pengembangan Bahan AjarUniversitas Mercu Buana

    127

    AuditKinerja

    Objek -> Organisasi, program dan aktivitas.Dilakukan untuk memperbaiki hasil kerja,efisiensi dan efektivitas program &

  • 7/30/2019 127504796-Tujuan-Audit

    8/19

    5) Menentukan apakah manajemen telah mempertimbangkan alternatif

    untuk melaksanakan program (hasil baik dgn biaya yang lebih rendah).

    6) Menentukan apakah program tersebut saling melengkapi dengan

    program lain yang terkait.

    7) Mengidentifikasi cara melaksanakan program dengan lebih baik.

    8) Menilai ketaatan terhadap peraturan perundangundangan.

    9) Apakah sistem pengendalian manajemen sudah memadai, untuk

    mengukur, melaporkan dan memantau efektifitas program.

    Manfaat audit kinerja sektor publik, yaitu :

    1) Meningkatkan pendapatan.

    2) Mengurangi biaya atau belanja.

    3) Memperbaiki efisiensi dan produktivitas.

    4) Memperbaiki kualitas pelayanan.

    Akuntansi Sektor PublikDr Amilin M.Si.

    Pusat Pengembangan Bahan AjarUniversitas Mercu Buana

    128

    BAGAN KARAKTERISTIK

    AUDIT KINERJA

    EKONOMI

    AUDIT MANAJEMEN

    EFISIENSI

    AUDIT KINERJA

  • 7/30/2019 127504796-Tujuan-Audit

    9/19

    5) Meningkatkan kesadaran manajemen sector publik terhadap

    transparasi & akuntabilitas.

    Pihak-pihak yang terlibat dalam audit kinerja, yaitu :

    1) Entitas pemeriksa (Auditor), orang yang menguji akuntabilitas

    entitas yang diperiksa (auditee) untuk dilaporkan kepada pihak ketiga

    (stakeholder).

    2) Entitas yang diperiksa (Auditee), entitas yang

    bertanggungjawab kepada entitas yang meminta pertanggungjawaban

    (stakeholder)

    3) Entitas yang meminta pertanggungjawaban (Stakeholder),

    entitas yang menuntut akuntabilitas entitas yang diperiksa (auditee) dan

    menerima laporan hasil pengujian akuntabilitas dari entitas pemeriksa

    (auditor).

    Auditor

    Fungsi Fungsi

    Atestasi Audit

    Stakeholder AuditeeFungsi Akuntabilitas

    a. Audit dengan Tujuan Tertentu (Audit Investigasi)

    Adalah audit khusus, diluar audit keuangan dan audit kinerja yang

    bertujuan untuk memberikan kesimpulan atas hal yang diaudit yang tidak

    dibatasi periodenya, dan lebih spesifik pada area-area pertanggungjawaban

    yang diduga mengandung inefisiensi atau indikasi peyalahgunaan

    wewenang, dengan hasil audit berupa rekomendasi untuk ditindaklanjuti

    Akuntansi Sektor PublikDr Amilin M.Si.

    Pusat Pengembangan Bahan AjarUniversitas Mercu Buana

    129

  • 7/30/2019 127504796-Tujuan-Audit

    10/19

    bergantung pada derajat penyimpangan wewenang yang ditemukan. Tujuan

    audit investigasi adalah mencari temuan lebih lanjut atas temuan audit

    sebelumnya, serta melaksanakan audit untuk membuktikan kebenaran

    berdasarkan pengaduan atau informasi dari masyarakat.

    B. PROSEDUR AUDIT SEKTOR PUBLIK

    1. Prosedur Audit

    Berikut ini adalah beberapa prosedur yang dilakukan dalam

    pengauditan di sektor publik antara lain :

    a. Audit Pendahuluan :

    - Informasi latar belakang obyek

    - Penelaahan peraturan, ketentuan dan kebijakan .

    -

    Penemuan obyek yang memiliki potensial kelemahan

    - Menentukan audit sementara (tetantive audit objectif)

    - Menilai efektivitas pengendalian manajemen

    - Memahami pengendalian yang berlaku

    - Mengetahui potensi kelemahan aktivitas

    -Mendukung audit sementara dan menjadikannya audit yangsesungguhnya (definitive audit objektif).

    b. Audit Terinci

    Akuntansi Sektor PublikDr Amilin M.Si.

    Pusat Pengembangan Bahan AjarUniversitas Mercu Buana

    1210

  • 7/30/2019 127504796-Tujuan-Audit

    11/19

    - Pengumpulan bukti yang cukup, relevan dan kompeten

    Pengembangan temuan atas keterkaitan temuan satu dengan

    temuan yang lain disajikan dalam kertas kerja audit (KKA)

    sebagai pendukung kesimpulan dan rekomendasi yang dibuat.

    c. Pelaporan

    - Mengkomunikasikan hasil audit termasuk rekomendasi kepada

    pihak yang berkepentingan terhadap laporan komprehensif dan

    menyajikan temuan penting hasil audit untuk mendukung

    kesimpulan audit dan rekomendasi.

    d. Tindak Lanjut

    - Mendorong pihak yang berwenang untuk melaksanakan tindak

    lanjut (perbaikan) sesuai dengan rekomendasi yang diberikan.

    Secara keseluruhan, audit mempunyai tujuan untuk menyediakan

    informasi kepada para pengambil keputusan (pengguna laporan

    keuangan), dengan keyakinan yang memadai, apakah laporan tersebut

    dapat diandalkan, pengendalian internal efektif, dan sesuai dengan

    undang-undang atau peraturan yang berlaku. Untuk mencapai tujuan ini,

    proses audit sektor publik terbagi menjadi empat tahap, yaitu:

    1) Merencanakan audit untuk memperoleh informasi yang relevan

    dengan cara yang paling efisien.

    2) Mengevaluasi efektivitas pengendalian internal auditan.

    3) Menguji asersi yang berkaitan dengan laporan keuangan dan menguji

    ketaatan pada undang-undang atau peraturan yang mengikat.

    Akuntansi Sektor PublikDr Amilin M.Si.

    Pusat Pengembangan Bahan AjarUniversitas Mercu Buana

    1211

  • 7/30/2019 127504796-Tujuan-Audit

    12/19

    4) Melaporkan hasil audit.

    2. Standar Audit Sektor Publik

    Standar Audit adalah ukuran mutu berupa persyaratan minimum

    yang harus dipenuhi oleh seorang auditor. Saat ini, BPK telah

    menetapkan Standar Pemeriksaan Keuangan Negara (SKPN) sebagai

    standar audit di lingkungan keuangan Negara. SPKN ini merupakan revisi

    dari Standar Audit Pemerintahan (SAP) 1995.

    SKPN memuat standar umum yang mengatur tentang persyaratan

    professional auditor, standar pekerjaan lapangan yang memuat mutu

    pelaksanaan audit di lapangan, dan standar pelaporan yang memuat

    persyaratan laporan audit yang professional.

    3. Pentingnya Nilai-Nilai Etika dalam Auditing

    Beragam masalah etis berkaitan langsung maupun tidak langsung

    dengan auditing. Banyak auditor menghadapi masalah serius karena

    mereka melakukan hal-hal kecil yang tak satu pun tampak mengandung

    kesalahan serius, namun ternyata hanya menumpuknya hingga menjadi

    suatu kesalahan yang besar dan merupakan pelanggaran serius terhadap

    kepercayaan yang diberikan. Oleh karena itu, pengetahuan akan tanda-

    tanda peringatan adanya masalah etika akan memberikan peluang untuk

    melindungi diri sendiri, dan pada saat yang sama, akan membangun

    suasana etis di lingkungan kerja.

    Berikut adalah masalah-masalah etika yang dapat dijumpai oleh

    auditor yang meliputi permintaan atau tekanan untuk:

    a. Melaksanakan tugas yang bukan merupakan kompetensinya

    b. Mengungkapkan informasi rahasia

    c. Mengkompromikan integritasnya dengan melakukan pemalsuan,

    penggelapan, penyuapan dan sebagainya.

    Akuntansi Sektor PublikDr Amilin M.Si.

    Pusat Pengembangan Bahan AjarUniversitas Mercu Buana

    1212

  • 7/30/2019 127504796-Tujuan-Audit

    13/19

    d. Mendistorsi obyektivitas dengan menerbitkan laporan-laporan yang

    menyesatkan.

    Jika auditor tunduk pada tekanan atau permintaan tersebut, maka

    telah terjadi pelanggaran terhadap komitmen pada prinsip-prinsip etika

    yang dianut oleh profesi. Oleh karena itu, seorang auditor harus selalu

    memupuk dan menjaga kewaspadaannya agar tidak mudah takluk pada

    godaan dan tekanan yang membawanya ke dalam pelanggaran prinsip-

    prinsip etika secara umum dan etika profesi. Seorang auditor haruslah

    memiliki kesadaran dan kepekaan etis yang tinggi; mampu mengenali

    situasi-situasi yang mengandung isu-isu etis sehingga memungkinkannya

    untuk mengambil keputusan atau tindakan yang tepat Kode Etik Akuntan

    Indonesia mempunyai struktur seperti kode etik AICPA yang meliputi

    prinsip etika, aturan etika dan interpretasi aturan etika yang diikuti

    dengan tanya jawab dalam kaitannya dengan interpretasi aturan etika.

    Prinsip-prinsip etika dalam Kode Etik IAI ada 8 (delapan), yaitu:

    1) Tanggung Jawab

    Dalam melaksanakan tanggung jawabnya sebagai profesional, setiap

    moral dalam semua kegiatan yang dilakukan.

    2) Kepentingan Umum (Publik)

    Setiap akuntan harus menerima kewajiban untuk melakukan tindakan

    yang mendahulukan kepentingan masyarakat, menghargai

    kepercayaan masyarakat dan menunjukkan komitmen pada

    profesional.

    3) Integritas

    Untuk memelihara dan meningkatkan kepercayaan publik, setiap

    anggota harus memenuhi tanggung jawab profesionalnya dengan

    integritas setinggi mungkin.

    4) Obyektivitas

    Akuntansi Sektor PublikDr Amilin M.Si.

    Pusat Pengembangan Bahan AjarUniversitas Mercu Buana

    1213

  • 7/30/2019 127504796-Tujuan-Audit

    14/19

    Setiap akuntan harus menjaga obyektivitasnya dan bebas dari

    benturan kepentingan dalam pemenuhan kewajiban profesionalnya.

    5) Kompetensi dan Kehati-hatian Profesional

    Setiap akuntan harus melaksanakan jasa profesionalnya dengan

    kehatihatian, kompetensi dan ketekunan, serta mempunyai kewajiban

    untuk mempertahankan pengetahuan dan keterampilan profesional

    pada tingkat yang diperlukan untuk memastikan bahwa auditan atau

    pemberi kerja memperoleh manfaat dari jasa profesional yang

    kompeten berdasarkan perkembangan praktik, legislasi dan teknik

    yang paling mutakhir.

    6) Kerahasiaan

    Setiap akuntan harus menghormati kerahasiaan informasi yang

    diperoleh selama melakukan jasa profesional dan tidak boleh

    memakai atau mengungkapkan informasi tersebut tanpa persetujuan,

    kecuali bila ada hak atau kewajiban profesional atau hukum untuk

    mengungkapkannya.

    7) Perilaku Profesional

    Setiap akuntan harus berperilaku yang konsisten dengan reputasi

    profesi yang baik dan menjauhi tindakan yang dapat mendiskreditkan

    profesi.

    8) Standar Teknis

    Setiap akuntan harus melaksanakan jasa profesionalnya sesuai

    dengan standar teknis dan standar profesional yang relevan.

    C. LAPORAN HASIL AUDIT SEKTOR PUBLIK

    Akuntansi Sektor PublikDr Amilin M.Si.

    Pusat Pengembangan Bahan AjarUniversitas Mercu Buana

    1214

  • 7/30/2019 127504796-Tujuan-Audit

    15/19

    1. Gambaran Umum Tentang Laporan Hasil Audit

    Akhir dari proses audit ditutup dengan penyusunan laporan yang

    berfungsi sebagai media untuk mengkomunikasikan hasil audit kepada

    para penggunanya. Biasanya format laporan audit internal sudah

    ditetapkan dalam bentuk yang baku, memuat dasar penugasan, lingkup

    dan tujuan audit, periode yang diperiksa, informasi umum tentang audit,

    kebijakan akuntansi untuk laporan audit keuangan, dan gambaran umum

    tentang pelaksanaan kegiatan operasional yang diuji pada audit kepatuhan

    dan audit operasional.

    Pada audit keuangan, laporan hasil audit dilengkapi dengan laporan

    keuangan yang diaudit. Sedangkan pada audit ketaatan dan audit

    operasional, laporannya dilengkapi dengan informasi mengenai keluaran

    yang dihasilkan dari kegiatan operasional satuan kerja yang diaudit.

    Kemudian, laporan hasilaudit dilengk api denga n uraian hasil

    audit , memuat permasalahan/temuanhasil audit beserta

    rekomendasi yang perlu ditindak lanjuti oleh manajemen.

    2. Laporan Hasil Audit Internal Pemerintah Daerah

    Dalam penulisan laporan audit internal pemerintah daerah perlu

    diperhatikan norma pelaporan yang ditetapkan dalam Peraturan Menteri

    Dalam Negeri Nomor 28 tahun 2007. Tentang norma Pengawasan dan

    Kode Etik Pejabat Pengawas Pemerintah, antara lain; laporan hasil

    pengawasan secara tertulis dapat disajikan dalam bentuk Nota

    Dinas/Surat dan Laporan Hasil Pengawasan Lengkap.

    Nota dinas berisi hasil pengawasan yag strategis, mendesak dan

    atau yang bersifat rahasia sehingga harus disusun secara singkat, padat

    Akuntansi Sektor PublikDr Amilin M.Si.

    Pusat Pengembangan Bahan AjarUniversitas Mercu Buana

    1215

  • 7/30/2019 127504796-Tujuan-Audit

    16/19

    dan jelas yang menggambarkan permasalahan secara utuh dan lengkap.

    Laporan pengawsan ini dapat bersifat sementara dan bersifat final.

    Laporan bersifat sementara dimaksudkan untuk memenuhi kebutuhan

    yang sangat mendesak bagi pejabat yang berwenang mengambil tindakan

    dan atau menjadi bahan pertimbangan dalam mengambil suatu kebijakan.

    Walaupun bersifat sementara isi laporan harus didukung fakta/data yang

    mengarah pada kesimpulan final.

    Laporan Hasil Pengawas Lengkap :

    -Berisi laporan pengawasan yang diuraikan secara lengkap atas semua

    permasalahan yang ditemukan berdasarkan bukti/fakta yang cukup,

    kompeten dan relevan. Penulisan dalam laporan hasil pengawasan ini

    dengan menggunakan bahasa/istilah yang sederhana dan mudah

    dipahami oleh pembaca atau pengguna laporan.

    - Mengungkapkan permasalahan yang disajikan menggunakan analisis

    berdasarkan disiplin ilmu pengetahuan tertentu harus berdasarkan

    fakta/data yang valid dari instandi yang diawasi dan/atau sumber

    informasi yang independen.

    - Dibuat secara tertulis dan disampaikan kepada pejabat yang

    berwenang, yaitu pejabat pemberi perintah dan pejabat lain yang

    terkait dan/atau memerlukan laporan hasil pengawasan itu.

    3. Ketepatan Waktu Laporan

    Laporan hasil pengawasan harus diterbitkan sebelum batas waktu

    yang ditentukan di dalam peraturan perundang-undangan agar

    Akuntansi Sektor PublikDr Amilin M.Si.

    Pusat Pengembangan Bahan AjarUniversitas Mercu Buana

    1216

  • 7/30/2019 127504796-Tujuan-Audit

    17/19

    memberikan manfaat yang maksimal. Dalam upaya mempercepat

    penerbitan laporan maka pejabat pengawas pemerintah sudah harus :

    a. Menyusun laporan pada saat kegiatan pengawasan mulai dilaksanakan.

    b. Memberitahukan masalah penting/urgen kepada pejabat yang

    berwenang pada instansi yang diawasi.

    c. Melaporkan masalah penting/urgen kepada pejabat pemberi perintah

    tugas pengawasan.

    Hal ini dimaksudkan agar tindakan korektif terhadap

    permasalahan tertentu dapat dilaksanakan oleh pejabat

    tersebut guna mencegah meluasnya permasalahan yang

    terjadi.

    4. Isi Laporan Hasil Audit

    Pejabat pengawas pemerntah menyusun laporan tertulis yangmemuat :

    a. Penjelasan ruang lingkup dan tujuan pengawasan

    b. Uraian laporan hasil pengawasan dibuat secara singkat, jelas, lengkap,

    dan mudah dimengerti oleh para pihak yang menggunakannya.

    c. Fakta secara teliti, cermat, lengkap dan layak atas permasalahan yang

    diangkat, harus dijelaskan sebab dan akibatnya.

    d. Kesimpulan secara obyektif dalam bahasa yang sederhana namun

    jelas.

    Akuntansi Sektor PublikDr Amilin M.Si.

    Pusat Pengembangan Bahan AjarUniversitas Mercu Buana

    1217

  • 7/30/2019 127504796-Tujuan-Audit

    18/19

    e. Informasi berdasarkan fakta/bukti dan kesimpulan yang disajikan di

    dalam kertas kerja pengawasan sehingga apabila diperlukan dalam

    dibuka kembali/ ditunjukan dasar penulisan laporan.

    f. Rekomendasi yang dapat disajikan dasar tindakan perbaikan,

    penerbitan dan penyempurnaan serta peningkatan kinerja.

    g. Kritik disajikan dalam pertimbangan yang wajar dengan memuat

    kesulitan atau kondisi yang tidak lazim yang dihadapi oleh pejabat

    yang diawasi.

    h. Identifikasi dan penjelasan atas permasalahan yang masih perlu

    pendalaman lebih lanjut dari pejabat pengawas pemerintah atau pihak

    lain.

    i. Pengakuan atau penghargaan bagi prestasi yang dicapai oleh instansi

    yang diawasi, terlebih apabila prestasi tersebut dapat dimanfaatkan

    instansi lain.

    j. Permasalahan yang bersifat kasus penyelewengan tertentu dan/atau

    pertimbangan lain tidak perlu dimuat namun disampaikan secara

    khusus kepada pejabat yang berwenang secara tertulis/tidak tertulis.

    DAFTAR PUSTAKA

    Pendlebury, Maurice & Jones, Rowan (1996),Public Sector Accounting,

    Prentice Hall

    UU no. 15 tahun 2004

    Arens, Alvin A. dan James K. Loebbecke. Auditing, An Integrated

    Approach.Englewoods Cliff, New Jersey: Prentice Hall, 1991.

    Badan Pemeriksa Keuangan. Standar Audit Pemerintahan. Jakarta: BPK.

    1995.

    Akuntansi Sektor PublikDr Amilin M.Si.

    Pusat Pengembangan Bahan AjarUniversitas Mercu Buana

    1218

  • 7/30/2019 127504796-Tujuan-Audit

    19/19

    Ikatan Akuntan Indonesia. Standar Profesional Akuntan Publik. 2001.

    Bastian, Indra Akt., MBA, Ph.D., Audit Sektor Publik. Visi Global Media,

    Jakarta, 2003.