126546.VUK.doc
-
Upload
sarahadb94 -
Category
Documents
-
view
12 -
download
2
Transcript of 126546.VUK.doc
UNJUK KERJA METODE FLAME ATOMIC ABSORPTION SPECTROMETRY
(F-AAS) PASCA AKREDITASI.
Uji profisiensi adalah serangkaian kegiatan pengujian untuk melakukan identifikasi
unjuk kerja laboratorium melalui cara uji banding antar laboratorium. Uji profisiensi sangat
diperlukan karena merupakan salah satu cara yang dilakukan untuk mengetahui unjuk kerja
dari instrumen pendukung dalam suatu laboratorium ujin. Kalibrasi alat uji AAS dilakukan
menggunakan larutan standar Cu 2 ppm, dengan hasil kepekaan dan presisi 0,019 ppm dan
0,320 %, masing-masing lebih rendah dari syarat acuan ASTM 0,040 ppm dan 1 %. Validasi
metode uji dilakukan dengan uji pungut ulang (uji rekaveri), dengan hasil % rekaveri masing-
masing unsur berkisar 100 %. Berdasar hasil kalibrasi dan validasi metode uji, menunjukan
alat uji AAS dengan metode uji nyala masih layak sebagai alat uji. Berdasarkan evaluasi yang
dilakukan KAN menunjukan perolehan kadar unsur Cr, Fe, Pb, dan Mn dalam contoh uji
KAN IX AL-A dan KAN IX AL-B dengan metode nyala AAS pada kategori berhasil. Untuk
memperoleh tampilan data hasil uji yang memenuhi persyaratan secara akreditasi seperti
validitas hasil uji dan ketertelusuran hasil uji, beberapa parameter penelitian perlu
diperhatikan, antara lain kondisi optimum analisis. Kondisi optimum analisis diperoleh
dengan mengamati serapan yang optimum pada panjang gelombang maksimum masing-
masing unsur Pb, Mn, Fe, dan Cr pada setiap perubahan arus lampu, lebar celah, laju alir
contoh uji, laju alir asetilen, laju alir udara, dan tinggi pembakar. Penentuan presisi alat uji
SAA dilakukan dengan membuat 1 buah larutan campuran yang terdiri dari larutan standar
Cu 1000 ppm, HNO3 1 N, dan akuatrides sedemikian rupa sehingga konsentrasi Cu dalam
larutan 2 ppm, dan konsentrasi HNO3 dalam larutan 0,1 N. Larutan tersebut diukur
serapannya dengan 6 kali pengukuran pada kondisi analisis yang optimum, dihitung
simpangan baku yang diperoleh kemudian dibandingkan dengan persyaratan yang ada.
Penentuan kepekaan alat uji SAA dilakukan dengan membuat 1 buah larutan campuran yang
terdiri dari larutan standar Cu 1000 ppm, HNO3 1 N, dan akuatrides sedemikian rupa
sehingga konsentrasi Cu dalam larutan 2 ppm, dan konsentrasi HNO3 dalam larutan 0,1 N.
Larutan tersebut diukur serapannya dengan 3 kali pengukuran pada kondisi analisis yang
optimum, dihitung kepekaan yang diperoleh kemudian dibandingkan dengan persyaratan
yang ada.