12345678910111213

10
1 2 3 4 5 6 78 9 10 11 12 13 TAG ARCHIVES: HAMA DAN PENYAKIT TANAMAN BAWANG MERAH BEBERAPA JENIS HAMA DAN PENYAKIT PADA BAWANG MERAH 23 Mei 2014 KLINIK PERTANIAN ORGANIK No comments Ada beberapa kendala masalah hama dan penyakit yang biasa dihadapi petani bawang merah, diantaranya Gambar 1.( Walaupun dilakukan di lahan bekas yang langsung diolah tidak masalah yang penting pola pemberian pupuk kandang yang tela dilakukan proses PEMERAMAN ala KPO -KL terlebih dahulu. Proses pengolahan lahan demikian bisa juga dimaksudkan agar selain pupuknya matang juga dimaksudkan agar hama hama didalam tanah bisa “pergi”.) 1. Hama Ulat tanah . Ulat/uret ini berwarna coklat-hitam. Pada bagian pucuk /titik tumbuhnya dan tangkai kelihatan rebah karena dipotong pangkalnya. Kumpulan ulat uret ini “muncul” pada senja/malam hari. Pengendalian yang biasa kami lakukan adalah dengan aplikasi BIOPESTIS.

description

l;;

Transcript of 12345678910111213

Page 1: 12345678910111213

 1 2 3 4 5 6 78 9 10 11 12 13

TAG ARCHIVES: HAMA DAN PENYAKIT TANAMAN BAWANG MERAH

BEBERAPA JENIS HAMA DAN PENYAKIT PADA BAWANG MERAH23 Mei 2014   KLINIK PERTANIAN ORGANIK   No comments

 Ada beberapa kendala masalah hama dan penyakit yang biasa dihadapi petani bawang  merah, diantaranya

Gambar 1.( Walaupun dilakukan di lahan bekas yang langsung diolah tidak masalah yang penting pola pemberian pupuk kandang yang tela dilakukan proses PEMERAMAN ala KPO -KL terlebih dahulu. 

Proses pengolahan lahan demikian bisa juga dimaksudkan agar selain pupuknya matang juga dimaksudkan agar hama hama didalam tanah bisa “pergi”.)

1.  Hama Ulat tanah . Ulat/uret ini berwarna coklat-hitam. Pada bagian pucuk /titik tumbuhnya dan tangkai kelihatan rebah karena dipotong pangkalnya. Kumpulan ulat uret ini “muncul”  pada senja/malam hari.

Pengendalian yang biasa kami lakukan adalah dengan aplikasi BIOPESTIS.

Page 2: 12345678910111213

Gambar 2. ( Usia tanaman pada saat gambar diambil adalah 30 harian, saat saat rawan terjadinya serangan ulat grayak.  Pengendalian yang kami lakukan adalah dengan aplikasi PESNATOR plus minim

insektisida kimia. sangat sedikit)

2.  Hama Ulat Bawang ( Spodoptera exigua atau S. litura), telur diletakkan pada pangkal dan ujung daun bawang merah secara berkelompok, maksimal 80 butir. Telur dilapisi benang-benang putih seperti kapas.Kelompok telur yang ditemukan pada rumpun tanaman hendaknya diambil dan dimusnahkan. P Biasanya pada bawang lebih sering terserang ulat grayak jenis Spodoptera exigua dengan ciri terdapat garis hitam

di perut /kalung hitam di leher.Hama Ulat bawang, S. litura dan S. exigua Thrips, mulai menyerang tanaman pada umur 30 hari setelah

tanam. Hal ini disebabkan karena kelembaban di sekitar tanaman relatif tinggi dengan suhu rata-rata diatas normal. Daun bawang yang terserang warnanya putih berkilat seperti perak.

Gambar 3.( Pengambilan gambar pada tanggal 21 Mei 14, kondisi tanaman “aman” dari serangan hama dan penyakit.)

Page 3: 12345678910111213

3. Penyakit Bercak Ungu atau TrotolDisebabkan oleh jamur Alternaria porii melalui umbi atau percikan air dari tanah. Gejala serangan

ditandai terdapatnya bintik lingkaran konsentris berwarna ungu atau putih-kelabu di daun dan di tepi daun kuning serta mongering ujung-ujungnya. Jika ada hujan rintik-rintik segera dilakukan penyiraman. Tehnik yang biasa kami lakukan adalah dengan pemberian POCANIL  plus fungisida kimia kontak dan sistemik

dengan dosis rendah pula.)

Gambar 4.( Tanpa melakukan pemasangan perangkap berupa lampu atau perangkap feromon pun, tanaman terlihat  terhindar dari serangan hama ualt “serdadu” grayak.)

4. Penyakit Antraknose atau Otomotis Bukan hanya pada tanmaan cabe yang biasa terkena antraknose pada tanaman bawang pun biasa terserang penyakit ini. 

Disebabkan oleh jamur Colletotricum gloesporiodes. Gejala serangan adalah ditandai terbentuknya bercak putih pada daun, selanjutnya terbentuk lekukan yang akan menyebabkan patahnya daun secara

serentak (istilah Brebes: otomatis).Langkah yang KPO-KL lakukan sama dengan tehnik untuk mengendalikan penyakit BERCAK UNGU .

Page 4: 12345678910111213

Gambar 5. ( Pada saat ini,  kondisi cuaca di lokasi pertanaman yaitu di Kadungora -Garut  ini, tidak menentu terkadang cuaca panas sangat terik tetapi tiba tiba datang hujan deras . Hal ini perlu diwaspadai

karena , tentunya dituntut kondisi tanaman yang benar-benar memiliki daya tahan yang ekstra.)

Penyakit lain yang biasa menyerang tetapi dengan intensitas yang rendah adalah : 5. A.Penyakit oleh Virus

Gejalanya pertumbuhan kerdil, daun menguning, melengkung ke segala arah dan terkulai serta anakannya sedikit. Usahakan memakai bibit bebas virus dan pergiliran tanaman selain golongan bawang-

bawangan. Penanggulangan yang bisa dilakukan dalam kondisi demikian adalah dengan mengurangi bahkan

menghentikan sementara waktu, pemberian pupuk kimia, yang kami lakukan adalah dengan memberikan pupuk peraman cair melalui fermentasi dengan menggunakan PROTEKTAN dan PUPUK CAS beserta

PORMIK

Gambar 6.( Lokasi diwilayah Kadungora ini, benar benar “asing” dengan tanaman bawang merah, tetapi mitra kami Sdr. Heri, melakukan terobosan baru dengan menerapkan METODE KPO-KL.)

5.B  .Busuk umbi oleh Bakteri atau jamur– Umbi yang terserang jadi busuk dan berbau. Biasa menyerang setelah dipanen. Usahakan tempat yang

kering.– Busuk umbi/ leher batang oleh jamur yang bisa juga oleh cendawan fusarium (terjadi dilahan).Inti pengendalian hama dan penyakit ini  adalah dengan mengoptimalkan penggunaan pestisida

berbahan aktif organik sambil megurangi penggunaan pestisida dan pupuk kimia.

http://www.klinikpertanianorganik.com/tag/hama-dan-penyakit-tanaman-bawang-merah/

Page 5: 12345678910111213

Embun Tepung

Gambar Embun tepung pada tanaman bawang merah.

Musim hujan yang lembab dan suhu malah rendah mengundang kehadiran downy mildew. Umumnya menyerang ketika bawang membentuk umbi lapis. Di dekat ujung daun muncul bercak hijau kecokelatan. Saat cuaca lembap berkembang cendawan putih lembayung di permukaan daun. Kemudian daun menguning, layu dan menyering. Umbi pun tak luput dari serangan Peronospora destructor  itu. Jarak tanam tak terlalu rapat salah satu cara pencegahan. Gunakan varietas resisten bercak ungu. Anthracol, Dithane, dan Preficur beberapa fungisida yang dapat digunakan untuk mengatasi serangan embun tepung ini.

Read more: http://www.ngasih.com/2014/07/19/3-hama-utama-bawang-merah-cara-mencegah-mengatasinya/#ixzz43hXuYije

Page 6: 12345678910111213

HAMA 1. Ulat tanah atau ulat pemotong Hama ini disebabkan oleh ulat Agrotis ipsilon HFN. Ulat ini berwarna hitam atau coklat bergantung makanannya. la dapat rusak tanaman muda dengan jalan memotong bagian pangkal batangnya. Penyerangan terjadi pada sore hari antara pukul 17.00-19.00, dan bersembunyi di dalam tanah di sekitar tanaman. 

2. Hama putih atau hama bodas Hama putih pada bawang merah ini disebabkan oleh sejenis gurem halus yang disebut Thrips tabaci Lind. Cara penyerangannya dengan jalan menggaruk dan menghisap cairan sel daun bawang tersebut. Gejala yang ditimbulkan daunnya mula-mula bernoda putih mengkilat seperti perak kemudian menjadi kecoklatan dengan bintik hitam. Pencegahan serangan hama putih ini dengan jalan menjaga kebersihan kebun dan daerah lahan di sekitarnya dari rumput-rumputan, alang-alang dan tanaman pengganggu sejenisnya. 

3. Ulat daun atau ulat bawang Pada bawang ulat ini merusak daunnya. Telur kupu-kupu yang baru menetas segera menggiggit daunnya yang masih muda, kemudian larva tersebut masuk ke dalam daun bawang yang berbentuk pipa dan makan dari dalam. Akibatnya daun bawang berluban. Dari luar dapat diketahui dengan melihat gejala yang ditimbulkan pada daun tersebut, yakni jaringan daun menjadi bening (transparant) dan kotoran yang terdapat pada tepi daun.   PENYAKIT Dalam bercocok tanam bawang merah telah dikemukakan beberapa penyakit yang biasa dihadapi oleh petani bawang di Indonesia. Di sini akan dikupas lagi beberapa penyakit penting yang berbahaya pada tanaman bawang. 

1. Penyakit cekik atau "dumping off" Penyakit ini sering menyerang tanaman muda yang ditanam dari biji sewaktu masih dipersemaian. Cendawan ini menyerang bagian tanaman di bawah tanah sampai leher batang (bagian di permukaan tanah), hingga akar dan leher batang busuk dan mengering. Kemudian tanaman akan layu mendadak tanpa memberikan gejala menguoing pada daunnya. Penyakit ini dapat ditularkan melalui biji. Pencegahannya adalah dengan memberikan perlakuan pada bijinya sebelum ditanam.

2. Penyakit mati pucuk Penyakit ini mula-mula menyerang ujung daun hingga warnanya menguning, kemudian sel-selnya mati dan mengering. Selanjutnya gejala menjalar ke bawah sampai ± 15 cm. Bagian daun yang kering ini akhimya terkulai ke bawah sambil membentuk pilin. Penyakit ini disebarkan melalui udara, dan bersembunyi dalam tanah. Serangan dapat timbul setiap saat ketika tanaman mulai berumur 1/2 bulan. 

3. Penyakit Trotot atau Downy Mildew atau Embun Upas Penyakit ini dapat menyerang secara sistemis atau lokal dan disebarluaskan melalui udara. Tanaman yang terserang akan merana dan daunnya akan menjadi pucat serta menguning. Bila udara lembab daun yang terserang akan menunjukkan gejala bintik-bintik berwarna ungu. Bila udara kering akan menunjukkan bintik-bintik putih sedemikian rupa, sehingga daun tersebut bintik-bintik besar. Serangan ini akan timbul pada kelembaban udara yang tinggi dan suhu yang dingin, yakni

Page 7: 12345678910111213

antara 4-25°C. 

Pada musim kemarau yang malamnya dingin dan lembab penyakit akan menyerang hebat. Pada musim hujan, serangan penyakit ini dapat menyebabkan kegagalan bagi seluruh tanaman. Pencegahan dapat dilakukan dengan pemanasan kering (dry heating) dengan suhu 41°C selama lebih dari 4 jam pada umbi-umbi bibit yang diduga mengandung penyakit embun tersebut 

4. Penyakit Noda Ungu Penyakit ini menyerang daun, tangkai bunga dan umbi bawang. Penyakit ini menyerang tanaman bawang melalui luka atau mulut kulit. dan memberikan gejala bintik lingkaran konsentris wama ungu pada pusatnya yang melebar menjadi semakin tipis dan akhirnya berwarna abu-abu pada daerah sekitarnya. Bagian yang rusak ini umumnya membentuk cekungan. Diduga penyebaran penyakit ini melalui umbi bibit dan percikan air dari dalam tanah. Gejalanya sering timbul bersama-sama dengan penyakit embun upas. Penyakit ini sulit diberantas, tetapi pada bawang merah lebih tahan daripada bawang Bombay, sehingga penyakit ini jarang ditemukan pada tanaman bawang merah. 

http://tutorialbudidaya.blogspot.co.id/2013/09/hama-dan-penyakit-pada-tanaman-bawang.html

hama pada tanaman bawang preipetani bawang prei sering di resahkan oleh hama pada tanaman mereka berikut ini Hama yang sering diternukan di areal penanaman bawang prei antara lainnya

ulat tanah (Agrotis ypsilon Hufn). Hama ini bisa membuat tanaman rebah. Pangkal batang yang diserang akan memperlihatkan bekas gigitannya. Bisa juga batang sampai terpotong hingga putus.Pengendalian :

-    secara kimia dengan menggunakan insektisida Dursban 20 EC dengan dosis 2-3 ml/i air.

-    Secara mekanis dengan mengumpulkan ulat di malam hari, menjaga kebersihan kebun dan pergiliran tanaman dengan tanaman bukan Liliaceae.

Ulat bawang/ulat grayak (Spodoptera exiqua Hbn.)

Page 8: 12345678910111213

Pengendalian :

-    Secara kimia dengan Hostathion 40 EC, Orthene 75 SP, Cascade 50 EC atau dengan perangkap ngengat.

-    Secara mekanis dengan cara pergiliran tanaman dengan tanaman bukan Liliaceae.

Kutu loncat (Thrips tabacci Lind.)Pengendalian : pergiliran tanaman bukan Liliaceae, menanam secara serempak, memasang perangkap serangga berupa kertas/ dengan insektisida Mesurol 50 WP.

Bercak ungu (Alternaria porri Ell.Cif.)Pengendalian :

-    Secara kimia menggunakan fungisida Antracol 70WP, Dithane M-45, Orthocide 50 WP atau Difolatan 4F.

-    Secara mekanis dengan perbaikan tata air tanah, pergiliran tanaman dengan tanaman bukan Liliaceae.

Busuk daun/embung tepung (Peronospora destructor Berk.)Pengendalian : menggunakan benih atau bibit sehat, rotasi tanaman dengan tanaman bukan Liliaceae dan fungisida Dithane M-45, Antracol 70WP atau Daconil 75 SP.

Antraknose (Collectotrichum gleosporiodes Penz.)Gejala : daun bawah rebah, pangkal daun mengecil dan tanaman mati mendadak.

Pengendalian : menggunakan bibit atau benih sehat, perbaikan tata air, rotasi tanaman dengan tanaman bukan Liliaceae, mencabut tanaman yang sakit dan fungisida Antracol 70WP dan Daconil 75WP.