12.1. Modul Film Darah Muda Dikti

17
MODUL PELATIHAN INTEGRITAS Konsep Dasar Dan Prinsip-Prinsip Integritas Penggunaan Film Pelatihan “Darah Muda” www.tiri.org

description

h

Transcript of 12.1. Modul Film Darah Muda Dikti

Page 1: 12.1. Modul Film Darah Muda Dikti

MODUL

PELATIHAN INTEGRITAS

Konsep Dasar Dan Prinsip-Prinsip Integritas

Penggunaan Film Pelatihan

“Darah Muda”

www.tiri.org

Page 2: 12.1. Modul Film Darah Muda Dikti

Modul Film DARAH MUDA/Tiri Indonesia

1

MODUL

FILM DARAH MUDA Konsep dasar dan Prinsip-prinsip Integritas

PANDUAN FASILITATOR

Pengantar

Modul ini membahas mengenai konsep dan prinsip-prinsip

integritas. Pembahasan mengenai konsep dan prinsip-prinsip

integritas sangat penting agar kita dapat memahami apa sebenarnya

integritas itu dan gagasan dasarnya. Dengan memahami konsep

integritas, dapat diketahui mengapa itu penting untuk dipahami oleh

seluruh masyarakat, terutama para pemangku kepentingan, dalam

upaya pencegahan terjadinya korupsi.

Keadaan berperilaku dengan integritas diharapkan muncul

bukan hanya karena tuntutan pekerjaan yang mengharuskan

seseorang untuk berintegritas, tetapi karena individu

tersebutmemahami dengan baik bahwa memiliki integritas adalah

bagian dari proses untuk membangun sesuatu yang lebih baik di

dalam keluarga, organisasi, atau negara.

Tujuan Modul

1. Peserta mengetahui konsep dasar dan prinsip-prinsip integritas;

2. Peserta dapat mengindentifikasi masalah-masalah integritas dalam

lingkungan mereka;

3. Peserta dapat mengidentifikasi persoalan integritas yang terkait

dengan pelanggaran hukum dalam lingkungan mereka.

Page 3: 12.1. Modul Film Darah Muda Dikti

Modul Film DARAH MUDA/Tiri Indonesia

2

Pengertian integritas

Integritas sering dipahami dalam konteks perilaku dan

diasosiasikan dengan sikap dan perilaku antikorupsi. Sementara

integritas dan antikorupsi berada pada posisi yang sesungguhnya

berbeda. Oleh karenanya pendekatan yang kurang tepat, jika

pengertian antikorupsi digunakan untuk memahami pengertian

integritas.

Perilaku integritas pada umumnya dipahami dalam kaitannya

dengan etika dan moral (Carter, 1996). Penggambaran seseorang yang

berintegritas adalah dengan menggambarkan perilaku orang tersebut.

Perilaku yang berintegritas di antaranya:

JUJUR

KONSISTEN ANTARA UCAPAN DAN TINDAKAN

MEMATUHI PERATURAN DAN ETIKA BERORGANISASI

MEMEGANG TEGUH KOMITMEN DAN PRINSIP-PRINSIP YANG DIYAKINI

BENAR

BERTANGGUNG JAWAB ATAS TINDAKAN, KEPUTUSAN, DAN RESIKO YANG

MENYERTAINYA

KUALITAS INDIVIDU UNTUK MENDAPATKAN RASA HORMAT DARI

ORANG LAIN

KEPATUHAN YANG KONSISTEN PADA PRINSIP-PRINSIP MORAL YANG

BERLAKU DI MASYARAKAT

KEARIFAN DALAM MEMBEDAKAN BENAR DAN SALAH SERTA MENDORONG

ORANG LAIN UNTUK MELAKUKAN HAL YANG SAMA

Indikator perilaku ini menggambarkan bahwa harapan

terhadap seseorang yang berintegritas adalah seseorang yang dapat

diandalkan dan dipercaya.

Integritas secara aktif terinternalisasi sebagai rasa keutuhan

dan keseimbangan dalam individu yang menyadari konteks diri dan

memiliki keyakinan moral, serta konsisten untuk mewujudkannya

Page 4: 12.1. Modul Film Darah Muda Dikti

Modul Film DARAH MUDA/Tiri Indonesia

3

kedalam perilaku, tanpa harus merasa malu dan berani untuk

meyebarkan keyakinannya. Proses yang dinamis tersebut akan

menuntun individu menuju pada pemenuhan identitas diri dengan

tanggung jawab moral dan tindakan yang penuh rasa syukur.

Integritas adalah sebuah konstruk psikologis yang dinamis

berdasarkan berfungsinya kerpibadian dengan baik yang dikelola oleh

fungsi kognitif dan afektif, dan didukung oleh kemampuan tertentu

untuk mewujudkannya ke dalam perilaku integritas.

Pengertian ini menggambarkan bahwa integritas melekat pada

individu sebagai bagian dari proses kehidupannya.

Prinsip-Prinsip Dasar Integritas

1. Integritas itu lebih dari sekedar hilangnya korupsi. Integritas

adalah sebuah nilai, suatu aspirasi, tetapi juga secara

konteks merupakan keterpaduan norma. Sehingga integritas

mampu menjadikan seorang individu memiliki karakter dan

nilai-nilai dasar sebagai benteng penyakit-penyakit sosial,

seperti korupsi, manipulasi, kolusi, nepotisme, dan lain-lain.

2. Nilai moral dan prinsip etika merupakan komponen dasar

dari pendidikan integritas, tetapi belum cukup untuk

membuat perubahan. Dibutuhkan pembentukan kompetensi

etis ethical competence dengan keterampilan-keterampilan

tertentu yang aplikatif. Diantaranya adalah kemampuan

mendiagnosa kesenjangan integritas, mengidentifikasi

masalah dengan pertimbangan etika, memiliki pengetahuan

hukum, dan memiliki komitmen, keyakinan serta tanggung

jawab moral.

3. Menurut Fredrik Galtung, perilaku integritas adalah fungsi

interaksi antara akuntabilitas, kompetensi, dan etika, minus

korupsi.

Page 5: 12.1. Modul Film Darah Muda Dikti

Modul Film DARAH MUDA/Tiri Indonesia

4

Io = a(ACE) - c

Io = Integritas organisasi

a = alignment/interaksi

A = Accountability/akuntabilitas

C = Competence/kompetensi

E = Ethic/etika-

c = corruption -melakukan tanpa korupsi atau “corruption

control”

4. Sementara, pendidikan antikorupsi terfokus pada

pemahaman dan penanganan kelemahan dan ancaman,

sedangkan pendidikan integritas membangun kekuatan-

kekuatan individu/organisasi dari dalam dan identifikasi

peluang-peluang eksternal.

Kegiatan

Kegiatan 1 Menemukan konsep dasar dan prinsip-prinsip integritas

20 menit

Kegiatan 2 Studi kasus (film), diskusi, dan tanya jawab

75 menit

Kegiatan 3 Rangkuman 10 menit

Total 105 menit

Bahan belajar

1. Potongan peraturan perundangan-undangan yang terkait

2. Film integritas Tiri dengan judul DARAH MUDA

3. Spidol

4. Flipchart

5. Komputer

6. LCD projector

7. Speaker / pengeras suara

8. Metaplan

Page 6: 12.1. Modul Film Darah Muda Dikti

Modul Film DARAH MUDA/Tiri Indonesia

5

Catatan Fasilitator

Modul ini merupakan modul paling dasar yang menjelaskan konsep

integritas dan prinsip-prinsip yang mendasarinya. Tujuan utamanya

adalah “menemukan konsep dasar integritas dan prinsip-prinsipnya”,

serta memastikan peserta mampu merefleksikan pendapat mereka

mengenai apa yang dimaksud dengan integritas.

Fasilitator harus memahami bahwa:

1. Pendidikan integritas harus membekali peserta dengan

keterampilan, pengetahuan, nilai, dan motivasi untuk

dipraktekkan ke dalam profesi mereka setelah lulus.

2. Pendidikan integritas selain informatif dan persuasif harus

memberdayakan. Persuasif terhadap kekuatan perubahan

hidup, yang mengarah pada masalah-masalah korupsi dan

kegagalan integritas di pendidikan tinggi dan kelas.

3. Memiliki dampak yang mendalam dan jangka panjang pada

peserta, metode pembelajaran harus interaktif, terpusat pada

peserta didik.

4. Fasilitator dapat mensituasikan peserta didik untuk

menghadapi dilema etika yang mengharuskan mereka memilih

antara (a) exit : keluar (keluar dari lingkungan), (b) voice : suara

(menyuarakan isu yang dipandang tidak berintegritas), (c)

loyalty : setia/menurut (masuk menjadi bagian yang tidak

berintegritas), atau kombinasi dari ketiganya. Pasalnya,

integritas dibangun dengan pendekatan keempat, yaitu

mengatur dan mengusahakan perubahan.

Fasilitator memulai dengan:

1. Mengajak peserta untuk mempelajari dan menerapkan

kegiatan yang telah disebutkan dalam manual;

2. Mencatat hal-hal yang penting dari proses diskusi tersebut

dan diskusikan lebih lanjut;

Page 7: 12.1. Modul Film Darah Muda Dikti

Modul Film DARAH MUDA/Tiri Indonesia

6

3. Mencatat sejumlah dilema, perdebatan, dan kontroversi

dalam perkembangan integritas baik di tingkat lokal,

nasional, maupun internasional dan mengajak peserta

untuk mendiskusikannya lebih lanjut;

4. Mengajak peserta untuk menyimak isi ketentuan peraturan

perundang-undangan yang terkait;

5. Menayangkan film integritas Tiri dan menggali lebih lanjut

pengetahuan dan pengalaman peserta terkait dengan

penerapan prinsip-prinsip integritas dalam film tersebut.

Page 8: 12.1. Modul Film Darah Muda Dikti

Modul Film DARAH MUDA/Tiri Indonesia

7

Rujukan

1. UU No. 28/1999 tentang Penyelenggaraan Negara yang Bebas KKN

2. UU No. 43/1999 tentang Perubahan UU No. 8/1974 tentang

Pokok-Pokok Kepegawaian

3. PP No. 13/2002 tentang Perubahan PP No. 100/2000 tentang

Pengangkatan PNS dalam jabatan struktural

4. Perka BKN No. 13/2011 tentang Pedoman Penyusunan Standar

Kompetensi Jabatan

5. Carter, S. (1996). Integrity. Harper Perennial Publisher, USA.

Page 9: 12.1. Modul Film Darah Muda Dikti

Modul Film DARAH MUDA/Tiri Indonesia

8

KEGIATAN 1

Konsep dasar dan Prinsip-prinsip Integritas

Tujuan

Peserta menemukan konsep dasar dan prinsip-prinsip integritas;

Waktu

20 menit

Deskripsi

1. Bagikan kartu metaplan kepada setiap peserta.

2. Lemparkan pertanyaan kepada peserta:

Apa yang terpikirkan oleh anda, apabila anda mendengar,

membaca, atau menuliskan kata “integritas”?

3. Mintalah peserta untuk menuliskan jawaban mereka ke dalam

kartu metaplan dan tempelkan ditempat yang dapat disaksikan

oleh seluruh peserta;

4. Kelompokan jawaban-jawaban peserta berdasarkan kesamaan

jawaban.

5. Mintalah perwakilan peserta untuk menjelaskan alasan jawaban

mereka.

6. Kemudian fasilitator dapat menjelaskan secara singkat konsep

dasar dan prinsip-prinsip integritas dalam bentuk gambar.

Penjelasan secara sederhana ini bisa dengan menggunakan

gambar bunga matahari. Intisari dari bunga adalah integritas,

sementara kelopak-kelopak bunganya adalah jawaban para

peserta yang sesuai dengan makna integritas.

Page 10: 12.1. Modul Film Darah Muda Dikti

Modul Film DARAH MUDA/Tiri Indonesia

9

KEGIATAN 2

Integritas dalam Kehidupan Sehari-hari

Tujuan

a. Peserta memahami konsep dasar dan prinsip-prinsip integritas;

b. Peserta memahami hak dan kewajiban berkaitan dengan integritas

dalam praktek kerja sehari-hari;

Sinopsis

Seorang PNS muda yang ambisius sangat mendukung

kebijakan baru kantor yang mengutamakan merit bukan senioritas.

Masalahnya ada pihak yang merasa dirugikan jika ada perubahan

pada kebijakan. Bagaimana nasib pihak yang dirugikan? Sewaktu

tokoh utama naik pangkat dengan cepat, bagaimana dia menghadapi

oposisi terhadap kenaikan pangkatnya? Bagaimana anda mengelola

politik penentang reformasi di dalam kantor? Bagaimana anda

mengelola stres jika harus berurusan dengan lawan tanpa emosi yang

berlebihan? Seberapa jauh anda mengandalkan atasan sebagai

tameng terhadap perjuanganmu? Sejauh mana anda berbagi

perkembangan internal dengan orang di luar biromu?

Masalah inti

Reformasi birokrasi bukanlah proses tanpa korban. Bahkan

mereka yang mendukung penuh prakarsa reformasi tersebut, perlu

menyadari, bahwa orang lain yang menentang kebijakan resmi kantor

masih dapat mempengaruhi dan merugikan pihak yang menjalankan

kebijakan baru tersebut.

Waktu

75 menit

Page 11: 12.1. Modul Film Darah Muda Dikti

Modul Film DARAH MUDA/Tiri Indonesia

10

Peta Tokoh

Deskripsi

1. Bagilah peserta dalam 3 kelompok diskusi. Berikan penjelasan

sedikit sinopsis film yang akan ditayangkan. Ajak peserta

menyimak film integritas Tiri yang telah disediakan;

2. Putar film tahap 1 sampai akhir yang akan ditandai dengan jeda

blackout selama kurang lebih 5 detik.

3. Hentikan film tahap 1 dan mulailah melakukan diskusi dengan

peserta. Ajukanlah beberapa pertanyaan kunci sebagai berikut:

a. Situasi apa yang berkembang? Apa inti masalah yang

menjadi pemicu dalam film ini? Prinsip apa yang

melatarbelakangi kebijakan baru ini?

b. Menurut anda, apa yang diperlukan agar kebijakan ini

dapat diterapkan?

c. Apa akibat sistem senioritas dalam sistem kepegawaian?

Apa akibat merit sistem?

d. Isu integritgas apa yang muncul jika suatu organisasi

mengubah sistemnya?

Page 12: 12.1. Modul Film Darah Muda Dikti

Modul Film DARAH MUDA/Tiri Indonesia

11

e. Apa makna tersembunyi dari “joke” Daud bahwa Indah

sedang mencari posisi?

f. Apakah beban kerja lebih yang diberikan Amir kepada

Indah menjadi masalah? Ada opsi yang lain yang dapat

dipikirkan?

4. Putar film tahap 2 sampai akhir yang akan ditandai dengan jeda

blackout selama kurang lebih 5 detik.

5. Hentikan film tahap 2 dan mulailah melakukan diskusi dengan

peserta. Ajukanlah beberapa pertanyaan kunci sebagai berikut:

a. Indah mengatakan bahwa dia suka sistem baru karena

“…pada dasarnya kalo memang ada persaingan,

sebaiknya terbuka dan fair”. Apakah memang ini

kenyataan yang terjadi dengan merit sistem?

b. Daud mengangap merit sistem “ya sama aja ibaratnya

orang tua diadu lari sama anak muda, ya nggak

mungkin yang tua menang”. Apakah ini benar? Mengapa

apabila tidak juga mengapa?

c. Bagaimana Daud dapat menjadikan diri sebagai calon

lebih kuat?

d. Apa yang perlu dipertimbangkan Arif dalam mengambil

keputusan? Mengapa demikian?

e. Seberapa terbuka sebaiknya sebuah keputusan SDM?

f. Bagaimana pendapat anda tentang cara Ken menghadapi

beban kerja Indah?

6. Putar film tahap 3 sampai akhir yang akan ditandai dengan

jeda blackout selama kurang lebih 5 detik.

7. Hentikan film tahap 3 dan mulailah melakukan diskusi dengan

peserta. Ajukanlah beberapa pertanyaan kunci sebagai berikut:

a. Daud melecehkan profesionalisme dengan cara

apa?

b. Bagaimana sikap Daud mempengaruhi

Page 13: 12.1. Modul Film Darah Muda Dikti

Modul Film DARAH MUDA/Tiri Indonesia

12

suasana kerja di kantor?

c. Bagaimana cara yang tepat untuk

menyampaikan kekecewaan tanpa melecehkan

profesionalisme kita?

d. Bagaimana Jusuf dapat melawan sikap Daud?

e. Apakah wajar kalau Indah membahas masalah

kantor dengan suaminya? Informasi apa yang

tidak patut dibicarakan?

f. Keputusan apa yang akan Indah ambil pada

diakhir film ini? Apa dampak dan akibat dari

setiap keputusan yang dia ambil? Bagaimana

sebaiknya dia menghadapi hal tersebut?

8. Putar film tahap 4 sampai akhir yang akan ditandai dengan jeda

blackout selama kurang lebih 5 detik.

9. Hentikan film tahap 4 dan mulailah melakukan diskusi dengan

peserta. Ajukanlah beberapa pertanyaan kunci sebagai berikut:

a. Apa pendapat peserta terhadap akhir cerita yang

pertama?

b. Apa yang mesti dilakukan?

10. Putar film tahap 5 sampai akhir yang akan ditandai dengan

jeda blackout selama kurang lebih 5 detik.

11. Hentikan film tahap 5 dan mulailah melakukan diskusi dengan

peserta. Ajukanlah beberapa pertanyaan kunci sebagai berikut:

a. Apa pendapat peserta terhadap akhir cerita yang

kedua?

b. Tindakan apa yang berbeda di antara kedua akhir

tersebut?

Page 14: 12.1. Modul Film Darah Muda Dikti

Modul Film DARAH MUDA/Tiri Indonesia

13

KEGIATAN 3 Rangkuman

Waktu

10 menit

Rangkuman: Fasilitator merangkum jawaban-jawaban peserta ke

dalam prinsip-prinsip integritas.

Page 15: 12.1. Modul Film Darah Muda Dikti

Modul Film DARAH MUDA/Tiri Indonesia

14

LAMPIRAN

Page 16: 12.1. Modul Film Darah Muda Dikti

Modul Film DARAH MUDA/Tiri Indonesia

15

Page 17: 12.1. Modul Film Darah Muda Dikti

Modul Film DARAH MUDA/Tiri Indonesia

16