12 Reklamasi Rawa 2008

38
PEDOMAN TEKNIS REKLAMASI LAHAN RAWA TAHUN 2008 DIREKTORAT PENGELOLAAN LAHAN DIREKTORAT JENDERAL PENGELOLAAN LAHAN DAN AIR DEPARTEMEN PERTANIAN JAKARTA, 2008 PT.PLA B.2.4- 2008

Transcript of 12 Reklamasi Rawa 2008

PEDOMAN TEKNIS

REKLAMASI LAHAN RAWA TAHUN 2008

DIREKTORAT PENGELOLAAN LAHAN DIREKTORAT JENDERAL PENGELOLAAN LAHAN DAN AIR

DEPARTEMEN PERTANIAN JAKARTA, 2008

PT.PLA B.2.4- 2008

iii

KATA PENGANTAR

Maksud dan tujuan penerbitan pedoman teknis ini dalam

rangka memberikan acuan dan panduan bagi para petugas

Dinas lingkup Pertanian (Tanaman Pangan, Hortikultura,

Perkebunan, maupun Petrenakan) baik Propinsi,

Kabupaten/Kota maupun petugas lapangan untuk

melaksanakan kegiatan Reklamasi Lahan Rawa yang

dananya bersumber baik dari dana APBN maupun APBD

TA. 2008

Para petugas terkait diharapkan dapat mempelajari dan

mencermati pedoman ini dengan seksama, karena ada

beberapa perbedaan atau perubahan prinsip antar Pedoman

Teknis 2008 ini dengan Pedoman Teknis 2007 yang lalu.

Disamping itu dengan memahami Pedoman Teknis ini,

diharapkan tidak akan terjadi keragu-raguan dalam

implementasi kegiatan di lapangan serta kendala/hambatan

yang ada akan dapat diatasi yang pada akhirnya kinerja

yang diperoleh dapat tercapai secara optimal.

Muatan Pedoman Teknis ini bersifat umum karena berlaku

secara nasional, oleh karenanya diharapkan pihak Dinas

lingkup Pertanian Propinsi dapat menerbitkan Petunjuk

Pelaksanaan dan Dinas lingkup Pertanian Kabupaten/Kota

dapat menerbitkan Petunjuk Teknis yang akan menjabarkan

iv

secara lebih rinci Pedoman Teknis ini sesuai dengan kondisi

spesifik daerah masing-masing.

Untuk meningkatkan pemahaman petugas terhadap

Pedoman Teknis ini, sangat diharapkan dalam berbagai

kesempatan yang ada (misalnya acara Sosialisasi, Rapat

koordinasi, Rapat Teknis, Supervisi, dsbnya), pedoman

Teknis ini dapat didiskusikan bersama secara intensif.

Dengan demikian diharapkan semua pihak terkait baik Pusat

dan daerah dapat memiliki kesamaan pandang, gerak dan

langkah dalam melaksanakan kegiatan ini.

Akhirnya, sangat diharapkan komitmen berbagai pihak untuk

dapat melaksanakan kegiatan ini dengan sebaik-baiknya

dalam bingkai waktu yang telah ditentukan, agar hasil

pembangunan melalui kegiatan ini benar-benar dapat

dinikmati manfaatnya bagi sebesar-besar kesejahteraan

petani di Indonesia.

Jakarta, Januari 2008

Direktur ,

Ir. Suhartanto, MM NIP. 080 048 854

i

DAFTAR ISI

Daftar isi …………………………………… i Kata pengantar …………………………… ii Daftar gambar ........................................ v Daftar lampiran ........................................ vi I. PENDAHULUAN ............................ 1 1.1. Latar belakang ................ 1 1.2. Tujuan ............................ 2 1.3. Sasaran ............................ 3 1.4. Pengertian ............................. 3 II. RUANG LINGKUP ............................ 5 2.1 Perbaikan kualitas lahan ........... 5 2.2 Penyedaan saprodi............. ...... 5 III. SPESIFIKASI TEKNIS .................. 6 3.1 Norma ......................................... 6 3.2 Standar teknis ............................ 6 3.3 Kriteria ........................................ 7 IV. PELAKSANAAN KEGIATAN ..... 8 4.1. Cara pelaksanaan ................ 8 4.2. Tahapan pelaksanaan ..... 8 4.3. Jadwal kegiatan ................ 13 4.4. Pendanaan ............................ 14 V. PEMBINAAN, MONEV ................. 16 5.1 Tugas dan Tanggungjawab Dinas Propinsi ...................................... 16

5.2 Tugas dan Tanggungjawab Dinas Kabupaten ................................... 17

5.3 Jenis dan Format Laporan .......... 18 5.4 Alur Laporan ............................... 19 5.5 Waktu Pengiriman Laporan ......... 20 VI. INDIKATOR KINERJA ................. 21 6.1 Keluaran (Outputs)....................... 21

ii

6.2 Hasil (Outcomes) .......................... 21 6.3 Manfaat (Benefits) ........................ 22 6.4 Dampak (Impacts) ........................ 22 VII. PENUTUP ........................................ 23 LAMPIRAN

v

DAFTAR GAMBAR

1. Reklamasi lahan rawa untuk

tanaman padi.................................................. 7

2. Contoh kegiatan reklamasi lahan rawa

Untuk usahatani nenas di kab. Kampar Riau.. 16

3. Contoh reklamasi lahan rawa untuk

Usahatani padi Kab. Tanah Laut Kalsel.......... 23

vi

DAFTAR LAMPIRAN

1. Sasaran luas areal reklamasi lahan Rawa........................................................ 24 2. Contoh desain sederhana .................. 25 3. Jadwal pelaksanaan .................. 28 4. Format laporan bulanan .................. 29 5. Outline laporan akhir .............................. 30

1

I. PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Lahan rawa memiliki peranan yang sangat penting baik

ditinjau dari segi ekonomi maupun ekologi. Lahan rawa

kaya akan hasil hutan yang berupa kayu dan beraneka

ragam tanaman lainnya, berfungsi sebagai penyimpanan

air untuk mengendalikan banjir, serta kawasan tersebut

juga sangat berperan penting sebagai pengendali iklim

karena kemampuannya untuk menyerap karbon.

Indonesia mempunyai lahan rawa yang terdiri dari lahan

rawa pasang surut dan rawa lebak kurang lebih seluas 39

juta ha, yang tersebar di Pulau Sumatera, Kalimantan, dan

Irian Jaya. Dari luasan tersebut sebagian besar

merupakan lahan pasang surut.

Berdasarkan data dari Badan Litbang, Balitrawa tahun

2005, saat ini di Indonesia terdapat areal lahan rawa

pasang surut seluas 34,2 juta ha. Dari luasan tersebut,

lahan yang telah diusahakan untuk lahan pertanian seluas

1,53 juta ha. Namun demikian berdasarkan kenyataan

yang ada lahan-lahan belum dapat diusahakan secara

insentif dan terus-menerus, sehingga belum dapat

memberikan produktivitas yang lebih tinggi.

Pemerintah melalui kerjasama dengan instansi terkait baik

di tingkat Pusat dan Daerah, antara lain Departemen

Pertanian, Departemen Pekerjaan Umum, serta

2

Departemen Tenaga Kerja dan Transmigrasi berupaya

mengembangkan reklamasi rawa baik pasang surut

maupun lebak.

Departemen Pertanian melalui Direktorat Jenderal

Pengelolaan Lahan dan Air pada Tahun 2008

mengalokasikan kegiatan rekalamsi rawa baik rawa

pasang surut dan rawa lebak. Reklamasi lahan rawa

diprioritaskan pada lahan yang mempunyai kendala paling

rendah yaitu lahan tersebut telah diusahakan petani untuk

berbagai komoditas, tetapi apabila diberikan input

masukan teknologi dan infrastruktur pertanian dari

Pemerintah akan dapat meningkatkan kualitas lahan dan

produktivitas lahan.

1.2. Tujuan

Tujuan Pedoman Teknis Reklamasi Lahan Rawa adalah

untuk memberikan acuan dan masukan kepada Dinas

lingkup Pertanian di Propinsi dan Kabupaten/Kota dalam

melaksanakan kegiatan reklamasi lahan rawa yang sesuai

dengan keadaan wilayah, sosial dan ekonomi masyarakat

setempat serta ketersediaan dana sehingga dapat

memberikan manfaat bagi para petani di lokasi tersebut.

Tujuan kegiatan reklamasi lahan rawa dimaksudkan untuk

memperbaiki ekosistem lahan rawa melalui perbaikan

infrastruktur dan penyediaan sarana produksi dalam

3

rangka peningkatan perluasan areal tanam dan

peningkatan produktivitas lahan.

1.3. Sasaran

Sasaran kegiatan reklamasi lahan difokuskan untuk

perbaikan kualitas lahan rawa pada kawasan Tanaman

Pangan, Hortikultura, Perkebunan, dan Peternakan seluas

375 ha di 12 kabupaten/kota pada 6 propinsi. Perincian

sebagaimana disajikan pada lampiran 1.

1.4. Pengertian

Bererapa pengertian umum yang terkait dengan kegiatan

reklamasi lahan rawa, antara lain :

a. Reklamasi Lahan adalah suatu upaya pemanfaatan,

perbaikan dan peningkatan kualitas lahan pertanian

kurang produktif baik yang diakibatkan secara alami

maupun pengaruh manusia melalui penerapan

teknologi dan pemberdayaan

b. Reklamasi Lahan Rawa adalah suatu upaya

pemanfaatan lahan rawa yang telah diusahakan untuk

usaha pertanian melalui perbaikan prasarana dan

sarana pertanian di kawasan tersebut sehingga

meningkatkan kualitas dan produktivitas lahan

c. Ameliorasi Lahan adalah suatu upaya pemberian

masukan tertentu (misalnya kapur, zeolite, kompos) ke

4

dalam tanah yang lebih difokuskan untuk perbaikan

fisika, kimiawi, dan biologi tanah

d. Sarana Produksi adalah segala masukan yang

diberikan dalam usaha tani untuk menunjang

peningkatan kualitas dan produktivitas lahan

e. Metode Pembersihan Lahan Tanpa Bakar (Zero

Burning) adalah teknis pengelolaan lahan dalam

pembersihan lahan dengan tidak membakar kayu dan

sisa tanaman yang ada di permukaan tanah

f. Tim Teknis adalah tim yang dibentuk oleh Kepala

Dinas lingkup Pertanian Kabupaten/Kota untuk

pembinaan, verifikasi, evaluasi, dan monitoring

kegiatan teknis reklamasi rawa.

g. Rencana Usaha Kebutuhan Kelompok (RUKK) adalah

perencanaan terinci tentang semua kegiatan reklamasi

lahan rawa pasang surut atau rawa lebak berdasarkan

hasil RRA sederhana, disusun oleh kelompok tani

dibimbing petugas daerah, disahkan oleh Kepala

Dinas Kabupaten/ kota.

5

II. RUANG LINGKUP KEGIATAN 2.1. Perbaikan kualitas Lahan

Kegiatan fisik yang termasuk dalam perbaikan kualitas

lahan antara lain :

a. pembersihan lahan, terdiri dari penebasan dan

pengolahan tanah

b. pembuatan pematang sawah atau galengan

c. pembuatan/perbaikan surjan

d. pembuatan/perbaikan gorong-gorong

e. pemberian amelioran (kapur pertanian, zeolit, bahan

organik)

2.2. Penyediaan Sarana Produksi

Kegiatan yang termasuk dalam penyediaan sarana

produksi antara lain :

a. Pupuk anorganik

b. Amelioran (kapur pertanian, zeolit, bahan organik )

c. Bibit/benih tanaman pangan, hortikultura, perkebunan

dan HMT

6

III. SPESIFIKASI TEKNIS

3.1. Norma

Kegiatan reklamasi lahan rawa diarahkan pada lahan

rawa pasang surut dan rawa lebak yang telah

mengalami penurunan daya dukung lahan terutama

lahan-lahan yang rusak akibat degradasi lahan.

Reklamasi lahan rawa dipilih pada lahan yang

mempunyai kendala paling rendah dan telah diusahakan

petani untuk berbagai komoditas.

3.2. Standar Teknis

a. lahan berupa rawa pasang surut atau rawa lebak

dengan luas minimal 10 ha

b. Jaringan irigasi dan drainase mulai dari jaringan

utama sampai dengan tingkat usahatani telah

dibangun dan berfungsi

c. Kawasan tersebut masih memerlukan reklamasi

dalam rangka peningkatan kualitas dan produktivitas

lahan

d. Petani berdomisili dalam desa atau desa lainnya

dalam satu kecamatan

e. Petani mengusahakan sendiri lahan usahataninya

f. Petani bersedia secara teknis untuk melaksanakan

kegiatan ini melalui pola padat karya

7

3.3. Kriteria

Kriteria calon lokasi antara lain :

a. Lokasi merupakan kawasan lahan pertanian yang

dimiliki oleh petani, dimana infrastruktur pertanian

termasuk jaringan drainase dan pembawa sampai

tingkat usahatani sudah berfungsi

b. Status pemilikan tanah jelas dan tidak dalam

sengketa

c. Pada lokasi tersebut terdapat petani dan yang telah

berusahatani secara berkelompok

d. Petani bersedia mengikuti kegiatan dan melakukan

pemeliharaan

e. Terdapat petugas lapangan yang membina para

petani secara berkelanjutan

Gambar 1 : Reklamasi Lahan Rawa Untuk Tanaman Padi

8

IV. PELAKSANAAN KEGIATAN

4.1. Cara Pelaksanaan

Mekanisme pelaksanaan fisik reklamasi lahan rawa

dilakukan melalui pola padat karya, dengan sebesar-

besarnya melibatkan partisipasi masyarakat/petani

setempat. Biaya untuk pelaksanaan kegiatan reklamasi

lahan rawa termasuk pengadaan saprodi dalam bentuk

MAK Belanja Lembaga Sosial Lainnya.

4.2. Tahapan Pelaksanaan

4.2.1. Penerbitan Juklak dan Juknis

Pedoman teknis ini akan digunakan sebagai

acuan dalam penyusunan petunjuk pelaksanaan

oleh Dinas Lngkup Pertanian Propinsi dan

petunjuk teknis oleh Dinas lingkup Pertanian

Kabupaten/Kota.

4.2.2. Koordinasi

Koordinasi dimaksudkan dalam hal ini adalah

koordinasi internal lingkup Dinas Pertanian

Kabupaten dan antar dinas terkait dalam

pelaksanaan reklamasi lahan, antara lain Dinas

PU atau Dinas Pengairan. Keluaran dari kegiatan

ini diperoleh calon lokasi yang perlu

mendapatkan kegiatan reklamasi sesuai dengan

persyaratan teknis.

9

4.2.3. Inventarisasi Calon Lokasi dan Calon Petani (CLCP)

CLCP dilaksanakan untuk memperoleh calon

lokasi dan calon petani berdasarkan inventarisasi

lebih rinci untuk menunjang keberhasilan

kegiatan, sesuai dengan kriteria dan standar

teknis.

Inventarisasi dilakukan oleh Tim Teknis dibantu

oleh Kelompok Tani dan Kepala Desa setempat,

serta hasilnya dilaporkan kepada Kepala Dinas

untuk ditetapkan sebagai lokasi kegiatan.

4.2.4. Penetapan Calon Lokasi dan Calon Petani

Berdasarkan hasil inventarisasi calon lokasi dan

calon petani tersebut, Kepala Dinas lingkup

Pertanian Kabupaten/Kota atas nama

Bupati/Walikota menetapkan calon lokasi dan

calon petani definitif melalui Surat Keputusan,

sehingga dokumen ini digunakan sebagai acuan

dalam pelaksanaan kegiatan fisik dan

pengadaan sarana produksi pertanian.

4.2.5. Sosialisasi dan RRA sederhana

Rencana kegiatan yang akan dilaksanakan perlu

disosialisasikan kepada para petani untuk

mendapatkan masukan dan saran agar seluruh

10

rencana tersebut dapt dipahami petani secara

tepat melalui musyawarah kelompok tani.

Kegiatan RRA sederhana ini dimaksudkan untuk

mendapatkan usulan dan masukan melalui

musyawarah kelompok tani sesuai dengan

kondisi sebenarnya di lapangan, sehingga

masyarakat merasa memiliki dan merasakan

manfaatnya serta bersedia memelihara

keberlanjutan usahataninya. Hasil musyawarah

kelompok tani tersebut dituangkan dalam bentuk

RUKK.

4.2.6. Design Sederhana (DS)

Desain sederhana bertujuan sebagai acuan dan

dasar untuk melaksanakan kegiatan fisik yang

diperlukan sesuai dengan kebutuhan lapangan.

Desain sederhana meliputi informasi sederhana

yang diperoleh dari lokasi yang perlu direklamasi

atau diperbaiki, yang disajikan dalam bentuk :

a. Peta situasi lokasi lahan yang akan

direklamasi

b. Peta komponen fisik yang diperlukan di lokasi

tersebut, seperti petakan usaha tani,

pematang, jalan usaha tani, gorong-gorong,

pembersihan, dll.

11

c. Dimensi bangunan fisik dan penampang

melintang bangunan yang diperlukan

d. Rencana anggaran biaya yang diperlukan

Contoh desain sederhana sebagaimana lampiran

2.

4.2.8. Pelaksanaan Fisik Kegiatan

Pelaksanaan fisik kegiatan di lapangan harus

memperhatikan fase pertanaman yang ada, tidak

mengganggu atau merusak tanaman yang ada,

kesediaan petani, teknik reklamasi, peralatan

yang diperoleh dan waktu pelaksanaan.

Pelaksanaan fisik kegiatan reklamasi lahan

dinyatakan selesai apabila memperoleh

persetujuan Tim Teknis berdasarkan desain

sederhana yang dibuat. Apabila masih

dipandang perlu, maka Kelompok Tani harus

memperbaiki pekerjaannya hingga sesuai

dengan desain sederhana.

a. Penyiapan Lahan

Kegiatan penyiapan lahan dilaksanakan pada

areal yang telah dibuat Desain sederhananya

sebagai lokasi kegiatan reklamasi. Pekerjaan

dalam penyiapan lahan terdiri dari :

12

• Pembabatan rumput

• Pembersihan lahan

Dalam pembersihan lahan menggunakan

metode tanpa bakar (zero burning). Kegiatan

ini dilaksanakan melalui pola padat karya.

b. Konstruksi Fisik

Kegiatan fisik reklamasi lahan didasarkan

pada hasil DS. Beberapa bentuk komponen

kegiatan fisik reklamasi lahan rawa antara

lain :

• Perbaikan pematang/galengan

• Perbaikan tanggul pengaman

• Rehabilitasi jalan usahatani, jembatan

sederhana dan gorong-gorong

• Rehabilitasi atau pembuatan surjan

• Pengolahan tanah

c. Penanaman

Penanaman dilakukan setelah pekerjaan

penyiapan lahan dan disesuaikan dengan

kondisi lapangan.

4.2.9. Penyediaan Sarana Produksi Pertanian

Sarana produksi pertanian yang akan disediakan

sesuai dengan rekomendasi anjuran di lokasi

13

tersebut. Penyediaan sarana produksi dapat

dilaksanakan langsung oleh Kelompok Tani

dengan persetujuan Dinas lingkup Pertanian atau

mekanisme lain yang disepakati.

4.2.10.Pemeliharaan

Petani berkewajiban memelihara seluruh

infrastruktur di lokasi tersebut, dan selama

pertanaman harus memelihara tanaman untuk

memberikan hasil yang terbaik sesuai dengan

teknis budidaya. Penyuluh pertanian atau

petugas Dinas kabupaten/ kota harus mencatat

peningkatan produktivitas sebelum dan sesudah

pertanaman di lokasi kegiatan.

4.3. Jadual Kegiatan

Jadual kegiatan disusun berdasarkan Rencana

Operasional Kegiatan (ROK). Jadual kegiatan ini

mempertimbangkan urutan kegiatan, ketersediaan

sumberdaya, jadual tanam, iklim dan lain-lain.

Beberapa hal yang perlu diperhatikan antara lain :

a. Penetapan Surat Keputusan Kepala Dinas tentang

Penetapan Lokasi dan Petani definitif. Pekerjaan ini

diupayakan selesai pada bulan Maret 2008

14

b. Desain sederhana diupayakan selesai dilaksanakan

pada bulan Mei-Juni 2008

c. Pelaksanaan fisik kegiatan diupayakan selesai pada

bulan Agustus 2008 bersamaan dengan penyediaan

sarana produksi pertanian

Jadwal pelaksanaan kegiatan reklamasi lahan rawa

sebagamana contoh pada Lampiran 3

4.4. Pendanaan

4.4.1. Sumber Dana

Biaya pelaksanaan kegiatan reklamasi lahan

rawa dialokasikan melalui Dana Tugas

Pembantuan di Kabupaten/Kota per ha sebesar

Rp. 4.500.000,- terdiri dari :

a. Perbaikan kualitas lahan melalui pembayaran

upah padat karya untuk pekerjaan fisik

sebesar Rp. 25.000,- per HOK, atau

sebanyak 80 HOK per ha (sesuai RUKK).

Total dana yang dialokasikan untuk padat

karya Rp. 2.000.000,- per ha.

b. Penyediaan sarana produksi sesuai

kebutuhan lapangan sebesar Rp.

2.500.000,00 per ha (sesuai RUKK).

15

4.4.2. Dana APBD Kabupaten/Kota

Daerah menyediakan dana untuk digunakan

membiayai kegiatan pertemuan koordinasi,

CLCP, desain sederhana, pembinaan,

monitoring, evaluasi dan pelaporan.

4.4.3. Kontribusi Petani Penerima Manfaat Petani bertanggung jawab terhadap

pemeliharaan kegiatan fisik, tanaman, dan

keberlanjutan kegiatan usahataninya.

Gambar 2 : Contoh Kegiatan Reklamasi Lahan Rawa Untuk Usaha

Tani Nenas di Kab. Kampar Propinsi Riau

16

V. PEMBINAAN, MONITORING, EVALUASI DAN PELAPORAN

Dalam pelaksanaan kegiatan reklamasi perbaikan lahan

rawa, akan dilakukan kegiatan bimbingan pembinaan,

monitoring, evaluasi dan pelaporan baik di tingkat Propinsi

maupun Kabupaten/Kota sesuai dengan tugas dan

tanggungjawabnya.

5.1. Tugas dan Tanggungjawab Dinas Propinsi

Kegiatan di tingkat Propinsi dilaksanakan oleh Dinas

lingkup pertanian, sebagai berikut :

5.1.1. Penyusunan petunjuk pelaksanaan sebagai

penjabaran dari pedoman teknis Pusat yang

disesuaikan dengan kondisi lokalita

setempat.

5.1.2. Melakukan koordinasi dengan instansi terkait

di tingkat Propinsi

5.1.3.. Melakukan bimbingan teknis, monitoring dan

evaluasi

5.1.4. Menyusun laporan rekapitulasi pelaksanaan

kegiatan reklamasi / perbaikan lahan kering

berbahan organik rendah, selanjutnya

17

disampaikan kepada Direktorat Pengelolaan

Lahan, Ditjen PLA.

5.2. Tugas dan Tanggungjawab Dinas Kabupaten/ Kota

Kegiatan di tingkat kabupaten/kota dilaksanakan oleh

Dinas lingkup pertanian, sebagai berikut :

5.2.1. Melakukan koordinasi vertikal dan horisontal

dengan instansi terkait

5.2.2. Menyusun petunjuk teknis sebagai

penjabaran dari petunjuk pelaksanaan yang

disusun oleh Propinsi disesuaikan dengan

kondisi lokalita setempat.

5.2.3. Inventarisasi calon lokasi dan calon petani

5.2.4. Melaksanakan bimbingan teknis kepada para

petugas lapangan dan petani pelaksana

kegiatan

5.2.5. Pembuatan desain sederhana

5.2.6. Mengalokasikan dana pendamping APBD

kabupaten/kota untuk melaksanakan

bimbingan pembinaan, pemantauan dan

evaluasi pelaksanaan kegiatan di lapangan

serta pelaporan.

18

5.2.7. Menyusun laporan pelaksanaan kegiatan,

disampaikan ke propinsi dan ke pusat secara

berkala.

5.3. Jenis dan Format Laporan

Adapun jenis laporan adalah sebagai berikut :

• Laporan Bulanan (lampiran 4).

Laporan Bulanan wajib disusun oleh Dinas

lingkup Pertanian Kabupaten / Kota dan Dinas

Pertanian Propinsi wajib menyusun rekapnya.

• Laporan Akhir (lampiran 5).

Laporan Akhir wajib disusun oleh Dinas Lingkup

Pertanian Kabupaten / Kota dan Dinas Pertanian

Propinsi wajib menyusun rekapnya juga dalam

bentuk laporan akhir propinsi.

Materi laporan akhir agar dilengkapi foto-foto kegiatan

yang meliputi: kondisi / keadaan sebelum

dilaksanakan kegiatan (0%), pelaksanaan kegiatan

(50%) dan akhir kegiatan (100%).

19

5.4. Alur Laporan

Laporan diperlukan untuk mengetahui perkembangan

pelaksanaan kegiatan dalam mencapai sasaran yang

telah ditetapkan. Isi laporan antara lain data dan

informasi tentang perkembangan pelaksanaan fisik

dan keuangan, pendayagunaan tenaga kerja,

penyerapan tenaga kerja, pembayaran upah tenaga

kerja, hasil kerja fisik dan lain lain.

Alur laporan adalah sebagai berikut :

5.4.1. Laporan Bulanan

a. Laporan bulanan yang disusun oleh

Dinas lingkup Pertanian kabupaten/kota

dikirim ke Propinsi dan ke Pusat (sebagai

tembusan).

b. Dinas lingkup Pertanian Propinsi

menyusun rekapitulasi laporan bulanan

dari kabupaten /kota tersebut dalam

bentuk laporan bulanan propinsi,

selanjutnya dikirim ke Pusat dengan

alamat : Direktorat Pengelolaan Lahan,

Ditjen PLA, Kantor Pusat Departemen

Pertanian Gedung D lantai 9 Jalan

Harsono RM No. 3 Ragunan Jakarta

Selatan.

20

5.4.2. Laporan Akhir

a. Laporan akhir yang disusun oleh Dinas

lingkup Pertanian kabupaten/kota,

dikirimkan ke Propinsi dan ke Pusat

(sebagai tembusan).

b. Propinsi menyusun rekapitulasi laporan

akhir kabupaten/kota dalam bentuk

laporan akhir propinsi, kemudian dikirim

ke Pusat.

5.5. Waktu pengiriman laporan

• Laporan bulanan dari kabupaten/kota paling

lambat tanggal 5 pada setiap bulannya.

• Laporan bulanan dari Propinsi paling lambat

tanggal 10 pada bulan berikutnya.

21

VI. INDIKATOR KINERJA 6.1. Keluaran (Outputs)

Keluaran yang diharapkan dari reklamasi rawa ini adalah

terkeklamasinya lahan rawa seluas 375 ha di 6 Propinsi,

pada 12 Kabupaten/Kota.

6.2. Hasil (Outcomes)

Hasil yang diharapkan dari kegiatan reklamasi lahan

Rawa adalah :

a. Terserapnya tenaga kerja petani sebanyak 30.000

HOK

b. Dengan asumsi peningkatan produksi sebesar 0,3

ton GKP pada tanaman padi, maka pertambahan

produksi padi sebesar 60 ton GKG dari areal rawa

seluas 200 ha.

c. Di sektor perkebunan dengan luas rawa sekitar

110 ha hasil yang diperoleh belum diketahui, masih

terbatas kepada upaya perbaikan kesuburan tanah

dan hasilnya jangka panjang.

d. Perbaikan lahan rawa seluas 65 ha untuk sub

sektor peternakan diharapkan dapat menambah

luas areal HMT

22

6.3. Manfaat (Benefits)

Manfaat yang diperoleh dari kegiatan reklamasi lahan

rawa ini adalah meningkatnya pendapatan petani dari

upah perbaikan lahan melalui pola padat karya sebesar

Rp. 25.000,- per HOK, dan peningkatan pendapatan

usahatani dari peningkatan produktivitasnya.

6.4. Dampak (Impacts)

a. Petani dengan swadaya sendiri akan melakukan

kegiatan reklamasi pada tahun berikutnya

b. Petani disekitarnya akan merasa tertarik manfaat

untuk ikut melaksanakan sendiri kegiatan reklamasi

di lahan usahataninya

c. Pemerintah daerah kabupaten/kota dapat

mengalokasikan dana APBD untuk melaksanakan

kegiatan reklamasi lahan rawa di daerah lainnya.

23

Gambar 3 : Contoh Reklamasi Lahan Rawa Untuk

Usahatani Padi di Kabupaten Tanah Laut Propinsi Kalimantan Selatan

VII. PENUTUP

Mengingat pentingnya upaya reklamasi lahan rawa yang telah

mengalami penurunan kualitas, dan untuk melestarikan lahan

pertanian serta fungsi lingkungan dikawasan rawa, maka

perlu terus ditingkatkan penanganan lahan-lahan rawa yang

menurun kualitasnya dengan berbagai masukan teknologi,

sehingga dapat meningkatkan kualitas lahan pertanaman dan

produktivitasnya.

24

28

Lampiran 3 :

CONTOH JADUAL PALANG PELAKSANAAN KEGIATAN REKLAMASI LAHAN RAWA TAHUN 2008

PELAKSANAAN (BULAN) TAHUN 2008

No. Pelaksanaan Kegiatan

Lama Pelaksaanan

(bulan) Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agt Sep Okt Nov Des Ket

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 A Persiapan Prop/Kab. 1. DIPA/POK 1 bln mmmm 2. Sosoalisasi Tim Pusat 1 mg Mm 3. Penyusunan SK/Tim 1 mg n B Pelaks. Keg. Lap. 1. Kord. antar instansi 2 mg m 2. Inventarisasi CLCP 1 bln nnnnn 3. Pntpn lok. (SK Kadis) 1 mg N 4. Sosialisasi dan RRA 3 mg mmi 5. Desain Sederhana 2 bln bbbbbb bbbbb 6. Pelaks.Fisik Lap. a. Penyiapan lahan 2 bln biiiiiiii iiiiiiiic b. Pengadaan Saprodi 2 bln biiiiiiii iiiiiiiic c. Konstruksi Fisik RL 2 bln biiiiiibii iiiiiiiic d. Penanaman 2 bln biiiiiibii iiiiiiiic

C Pemeliharaan 3 bln zzzzzzzzzzzzzzzzzzz D Pembinaan, Monev a. Pembinaan 7 bln zzzzzzzzzzzzzzzzzzzczzzzzzzzzzzzz zzzzzzczzzzzz b. Monitoring 8 bln zzzzzzzzzzzzzzzzzzzczzzzzzzzzzzzz zzzzzzczzzzzzzzzzzzz c. Evaluasi 1 bln zzzzzzz

29

Lampiran 4 :

CONTOH FORMAT LAPORAN BULANAN REKLAMASI LAHAN RAWA

Propinsi/Kabupaten/Kota : .............................

Kondisi s/d Bulan : .............................

Target Realisasi

No.

Lokasi

Kegiatan Kec/Desa/ Kel. tani

Jenis Kegiatan Volume Satuan

Dana (Rp) Volume Satuan % Dana

(Rp) %

Ket.

Perbaikan Lahan : • • •

Saprodi : • Benih • Pupuk Urea • Pupuk NPK • Pupuk KCL • Kompos • PUTS • APPO

30

Lampiran 5 : Outline Laporan Akhir

LAPORAN AKHIR KEGIATAN

REKLAMASI LAHAN RAWA TAHUN 2008

I. PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang 1.2. Tujuan 1.3. Sasaran Lokasi

31

II. RUANG LINGKUP KEGIATAN

2.1. Dukungan Kegiatan Komoditas

2.2. Komponen Kegiatan

III. LOKASI KEGIATAN

IV. PELAKSANAAN KEGIATAN

4.1. Tahapan Kegiatan

4.2. Realisasi Fisik Kegiatan

V. PERMASALAHAN DAN PEMECAHAN MASALAH

5.1. Permasalahan Yang Dihadapi

5.2. Pemecahan Masalah

VI. PENUTUP

LAMPIRAN (daftar lokasi, dokumentasi awal, pertengah dan akhir kegiatan, peta sket lokasi, RUKK,

SK-SK dll)

25

Lampiran 2. Contoh Desain Sederhana

26

Lampiran 2. Contoh Desain Sederhana

27

Lampiran 2. Contoh Desain Sederhana