12 Reklamasi Rawa 2008
Transcript of 12 Reklamasi Rawa 2008
PEDOMAN TEKNIS
REKLAMASI LAHAN RAWA TAHUN 2008
DIREKTORAT PENGELOLAAN LAHAN DIREKTORAT JENDERAL PENGELOLAAN LAHAN DAN AIR
DEPARTEMEN PERTANIAN JAKARTA, 2008
PT.PLA B.2.4- 2008
iii
KATA PENGANTAR
Maksud dan tujuan penerbitan pedoman teknis ini dalam
rangka memberikan acuan dan panduan bagi para petugas
Dinas lingkup Pertanian (Tanaman Pangan, Hortikultura,
Perkebunan, maupun Petrenakan) baik Propinsi,
Kabupaten/Kota maupun petugas lapangan untuk
melaksanakan kegiatan Reklamasi Lahan Rawa yang
dananya bersumber baik dari dana APBN maupun APBD
TA. 2008
Para petugas terkait diharapkan dapat mempelajari dan
mencermati pedoman ini dengan seksama, karena ada
beberapa perbedaan atau perubahan prinsip antar Pedoman
Teknis 2008 ini dengan Pedoman Teknis 2007 yang lalu.
Disamping itu dengan memahami Pedoman Teknis ini,
diharapkan tidak akan terjadi keragu-raguan dalam
implementasi kegiatan di lapangan serta kendala/hambatan
yang ada akan dapat diatasi yang pada akhirnya kinerja
yang diperoleh dapat tercapai secara optimal.
Muatan Pedoman Teknis ini bersifat umum karena berlaku
secara nasional, oleh karenanya diharapkan pihak Dinas
lingkup Pertanian Propinsi dapat menerbitkan Petunjuk
Pelaksanaan dan Dinas lingkup Pertanian Kabupaten/Kota
dapat menerbitkan Petunjuk Teknis yang akan menjabarkan
iv
secara lebih rinci Pedoman Teknis ini sesuai dengan kondisi
spesifik daerah masing-masing.
Untuk meningkatkan pemahaman petugas terhadap
Pedoman Teknis ini, sangat diharapkan dalam berbagai
kesempatan yang ada (misalnya acara Sosialisasi, Rapat
koordinasi, Rapat Teknis, Supervisi, dsbnya), pedoman
Teknis ini dapat didiskusikan bersama secara intensif.
Dengan demikian diharapkan semua pihak terkait baik Pusat
dan daerah dapat memiliki kesamaan pandang, gerak dan
langkah dalam melaksanakan kegiatan ini.
Akhirnya, sangat diharapkan komitmen berbagai pihak untuk
dapat melaksanakan kegiatan ini dengan sebaik-baiknya
dalam bingkai waktu yang telah ditentukan, agar hasil
pembangunan melalui kegiatan ini benar-benar dapat
dinikmati manfaatnya bagi sebesar-besar kesejahteraan
petani di Indonesia.
Jakarta, Januari 2008
Direktur ,
Ir. Suhartanto, MM NIP. 080 048 854
i
DAFTAR ISI
Daftar isi …………………………………… i Kata pengantar …………………………… ii Daftar gambar ........................................ v Daftar lampiran ........................................ vi I. PENDAHULUAN ............................ 1 1.1. Latar belakang ................ 1 1.2. Tujuan ............................ 2 1.3. Sasaran ............................ 3 1.4. Pengertian ............................. 3 II. RUANG LINGKUP ............................ 5 2.1 Perbaikan kualitas lahan ........... 5 2.2 Penyedaan saprodi............. ...... 5 III. SPESIFIKASI TEKNIS .................. 6 3.1 Norma ......................................... 6 3.2 Standar teknis ............................ 6 3.3 Kriteria ........................................ 7 IV. PELAKSANAAN KEGIATAN ..... 8 4.1. Cara pelaksanaan ................ 8 4.2. Tahapan pelaksanaan ..... 8 4.3. Jadwal kegiatan ................ 13 4.4. Pendanaan ............................ 14 V. PEMBINAAN, MONEV ................. 16 5.1 Tugas dan Tanggungjawab Dinas Propinsi ...................................... 16
5.2 Tugas dan Tanggungjawab Dinas Kabupaten ................................... 17
5.3 Jenis dan Format Laporan .......... 18 5.4 Alur Laporan ............................... 19 5.5 Waktu Pengiriman Laporan ......... 20 VI. INDIKATOR KINERJA ................. 21 6.1 Keluaran (Outputs)....................... 21
ii
6.2 Hasil (Outcomes) .......................... 21 6.3 Manfaat (Benefits) ........................ 22 6.4 Dampak (Impacts) ........................ 22 VII. PENUTUP ........................................ 23 LAMPIRAN
v
DAFTAR GAMBAR
1. Reklamasi lahan rawa untuk
tanaman padi.................................................. 7
2. Contoh kegiatan reklamasi lahan rawa
Untuk usahatani nenas di kab. Kampar Riau.. 16
3. Contoh reklamasi lahan rawa untuk
Usahatani padi Kab. Tanah Laut Kalsel.......... 23
vi
DAFTAR LAMPIRAN
1. Sasaran luas areal reklamasi lahan Rawa........................................................ 24 2. Contoh desain sederhana .................. 25 3. Jadwal pelaksanaan .................. 28 4. Format laporan bulanan .................. 29 5. Outline laporan akhir .............................. 30
1
I. PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Lahan rawa memiliki peranan yang sangat penting baik
ditinjau dari segi ekonomi maupun ekologi. Lahan rawa
kaya akan hasil hutan yang berupa kayu dan beraneka
ragam tanaman lainnya, berfungsi sebagai penyimpanan
air untuk mengendalikan banjir, serta kawasan tersebut
juga sangat berperan penting sebagai pengendali iklim
karena kemampuannya untuk menyerap karbon.
Indonesia mempunyai lahan rawa yang terdiri dari lahan
rawa pasang surut dan rawa lebak kurang lebih seluas 39
juta ha, yang tersebar di Pulau Sumatera, Kalimantan, dan
Irian Jaya. Dari luasan tersebut sebagian besar
merupakan lahan pasang surut.
Berdasarkan data dari Badan Litbang, Balitrawa tahun
2005, saat ini di Indonesia terdapat areal lahan rawa
pasang surut seluas 34,2 juta ha. Dari luasan tersebut,
lahan yang telah diusahakan untuk lahan pertanian seluas
1,53 juta ha. Namun demikian berdasarkan kenyataan
yang ada lahan-lahan belum dapat diusahakan secara
insentif dan terus-menerus, sehingga belum dapat
memberikan produktivitas yang lebih tinggi.
Pemerintah melalui kerjasama dengan instansi terkait baik
di tingkat Pusat dan Daerah, antara lain Departemen
Pertanian, Departemen Pekerjaan Umum, serta
2
Departemen Tenaga Kerja dan Transmigrasi berupaya
mengembangkan reklamasi rawa baik pasang surut
maupun lebak.
Departemen Pertanian melalui Direktorat Jenderal
Pengelolaan Lahan dan Air pada Tahun 2008
mengalokasikan kegiatan rekalamsi rawa baik rawa
pasang surut dan rawa lebak. Reklamasi lahan rawa
diprioritaskan pada lahan yang mempunyai kendala paling
rendah yaitu lahan tersebut telah diusahakan petani untuk
berbagai komoditas, tetapi apabila diberikan input
masukan teknologi dan infrastruktur pertanian dari
Pemerintah akan dapat meningkatkan kualitas lahan dan
produktivitas lahan.
1.2. Tujuan
Tujuan Pedoman Teknis Reklamasi Lahan Rawa adalah
untuk memberikan acuan dan masukan kepada Dinas
lingkup Pertanian di Propinsi dan Kabupaten/Kota dalam
melaksanakan kegiatan reklamasi lahan rawa yang sesuai
dengan keadaan wilayah, sosial dan ekonomi masyarakat
setempat serta ketersediaan dana sehingga dapat
memberikan manfaat bagi para petani di lokasi tersebut.
Tujuan kegiatan reklamasi lahan rawa dimaksudkan untuk
memperbaiki ekosistem lahan rawa melalui perbaikan
infrastruktur dan penyediaan sarana produksi dalam
3
rangka peningkatan perluasan areal tanam dan
peningkatan produktivitas lahan.
1.3. Sasaran
Sasaran kegiatan reklamasi lahan difokuskan untuk
perbaikan kualitas lahan rawa pada kawasan Tanaman
Pangan, Hortikultura, Perkebunan, dan Peternakan seluas
375 ha di 12 kabupaten/kota pada 6 propinsi. Perincian
sebagaimana disajikan pada lampiran 1.
1.4. Pengertian
Bererapa pengertian umum yang terkait dengan kegiatan
reklamasi lahan rawa, antara lain :
a. Reklamasi Lahan adalah suatu upaya pemanfaatan,
perbaikan dan peningkatan kualitas lahan pertanian
kurang produktif baik yang diakibatkan secara alami
maupun pengaruh manusia melalui penerapan
teknologi dan pemberdayaan
b. Reklamasi Lahan Rawa adalah suatu upaya
pemanfaatan lahan rawa yang telah diusahakan untuk
usaha pertanian melalui perbaikan prasarana dan
sarana pertanian di kawasan tersebut sehingga
meningkatkan kualitas dan produktivitas lahan
c. Ameliorasi Lahan adalah suatu upaya pemberian
masukan tertentu (misalnya kapur, zeolite, kompos) ke
4
dalam tanah yang lebih difokuskan untuk perbaikan
fisika, kimiawi, dan biologi tanah
d. Sarana Produksi adalah segala masukan yang
diberikan dalam usaha tani untuk menunjang
peningkatan kualitas dan produktivitas lahan
e. Metode Pembersihan Lahan Tanpa Bakar (Zero
Burning) adalah teknis pengelolaan lahan dalam
pembersihan lahan dengan tidak membakar kayu dan
sisa tanaman yang ada di permukaan tanah
f. Tim Teknis adalah tim yang dibentuk oleh Kepala
Dinas lingkup Pertanian Kabupaten/Kota untuk
pembinaan, verifikasi, evaluasi, dan monitoring
kegiatan teknis reklamasi rawa.
g. Rencana Usaha Kebutuhan Kelompok (RUKK) adalah
perencanaan terinci tentang semua kegiatan reklamasi
lahan rawa pasang surut atau rawa lebak berdasarkan
hasil RRA sederhana, disusun oleh kelompok tani
dibimbing petugas daerah, disahkan oleh Kepala
Dinas Kabupaten/ kota.
5
II. RUANG LINGKUP KEGIATAN 2.1. Perbaikan kualitas Lahan
Kegiatan fisik yang termasuk dalam perbaikan kualitas
lahan antara lain :
a. pembersihan lahan, terdiri dari penebasan dan
pengolahan tanah
b. pembuatan pematang sawah atau galengan
c. pembuatan/perbaikan surjan
d. pembuatan/perbaikan gorong-gorong
e. pemberian amelioran (kapur pertanian, zeolit, bahan
organik)
2.2. Penyediaan Sarana Produksi
Kegiatan yang termasuk dalam penyediaan sarana
produksi antara lain :
a. Pupuk anorganik
b. Amelioran (kapur pertanian, zeolit, bahan organik )
c. Bibit/benih tanaman pangan, hortikultura, perkebunan
dan HMT
6
III. SPESIFIKASI TEKNIS
3.1. Norma
Kegiatan reklamasi lahan rawa diarahkan pada lahan
rawa pasang surut dan rawa lebak yang telah
mengalami penurunan daya dukung lahan terutama
lahan-lahan yang rusak akibat degradasi lahan.
Reklamasi lahan rawa dipilih pada lahan yang
mempunyai kendala paling rendah dan telah diusahakan
petani untuk berbagai komoditas.
3.2. Standar Teknis
a. lahan berupa rawa pasang surut atau rawa lebak
dengan luas minimal 10 ha
b. Jaringan irigasi dan drainase mulai dari jaringan
utama sampai dengan tingkat usahatani telah
dibangun dan berfungsi
c. Kawasan tersebut masih memerlukan reklamasi
dalam rangka peningkatan kualitas dan produktivitas
lahan
d. Petani berdomisili dalam desa atau desa lainnya
dalam satu kecamatan
e. Petani mengusahakan sendiri lahan usahataninya
f. Petani bersedia secara teknis untuk melaksanakan
kegiatan ini melalui pola padat karya
7
3.3. Kriteria
Kriteria calon lokasi antara lain :
a. Lokasi merupakan kawasan lahan pertanian yang
dimiliki oleh petani, dimana infrastruktur pertanian
termasuk jaringan drainase dan pembawa sampai
tingkat usahatani sudah berfungsi
b. Status pemilikan tanah jelas dan tidak dalam
sengketa
c. Pada lokasi tersebut terdapat petani dan yang telah
berusahatani secara berkelompok
d. Petani bersedia mengikuti kegiatan dan melakukan
pemeliharaan
e. Terdapat petugas lapangan yang membina para
petani secara berkelanjutan
Gambar 1 : Reklamasi Lahan Rawa Untuk Tanaman Padi
8
IV. PELAKSANAAN KEGIATAN
4.1. Cara Pelaksanaan
Mekanisme pelaksanaan fisik reklamasi lahan rawa
dilakukan melalui pola padat karya, dengan sebesar-
besarnya melibatkan partisipasi masyarakat/petani
setempat. Biaya untuk pelaksanaan kegiatan reklamasi
lahan rawa termasuk pengadaan saprodi dalam bentuk
MAK Belanja Lembaga Sosial Lainnya.
4.2. Tahapan Pelaksanaan
4.2.1. Penerbitan Juklak dan Juknis
Pedoman teknis ini akan digunakan sebagai
acuan dalam penyusunan petunjuk pelaksanaan
oleh Dinas Lngkup Pertanian Propinsi dan
petunjuk teknis oleh Dinas lingkup Pertanian
Kabupaten/Kota.
4.2.2. Koordinasi
Koordinasi dimaksudkan dalam hal ini adalah
koordinasi internal lingkup Dinas Pertanian
Kabupaten dan antar dinas terkait dalam
pelaksanaan reklamasi lahan, antara lain Dinas
PU atau Dinas Pengairan. Keluaran dari kegiatan
ini diperoleh calon lokasi yang perlu
mendapatkan kegiatan reklamasi sesuai dengan
persyaratan teknis.
9
4.2.3. Inventarisasi Calon Lokasi dan Calon Petani (CLCP)
CLCP dilaksanakan untuk memperoleh calon
lokasi dan calon petani berdasarkan inventarisasi
lebih rinci untuk menunjang keberhasilan
kegiatan, sesuai dengan kriteria dan standar
teknis.
Inventarisasi dilakukan oleh Tim Teknis dibantu
oleh Kelompok Tani dan Kepala Desa setempat,
serta hasilnya dilaporkan kepada Kepala Dinas
untuk ditetapkan sebagai lokasi kegiatan.
4.2.4. Penetapan Calon Lokasi dan Calon Petani
Berdasarkan hasil inventarisasi calon lokasi dan
calon petani tersebut, Kepala Dinas lingkup
Pertanian Kabupaten/Kota atas nama
Bupati/Walikota menetapkan calon lokasi dan
calon petani definitif melalui Surat Keputusan,
sehingga dokumen ini digunakan sebagai acuan
dalam pelaksanaan kegiatan fisik dan
pengadaan sarana produksi pertanian.
4.2.5. Sosialisasi dan RRA sederhana
Rencana kegiatan yang akan dilaksanakan perlu
disosialisasikan kepada para petani untuk
mendapatkan masukan dan saran agar seluruh
10
rencana tersebut dapt dipahami petani secara
tepat melalui musyawarah kelompok tani.
Kegiatan RRA sederhana ini dimaksudkan untuk
mendapatkan usulan dan masukan melalui
musyawarah kelompok tani sesuai dengan
kondisi sebenarnya di lapangan, sehingga
masyarakat merasa memiliki dan merasakan
manfaatnya serta bersedia memelihara
keberlanjutan usahataninya. Hasil musyawarah
kelompok tani tersebut dituangkan dalam bentuk
RUKK.
4.2.6. Design Sederhana (DS)
Desain sederhana bertujuan sebagai acuan dan
dasar untuk melaksanakan kegiatan fisik yang
diperlukan sesuai dengan kebutuhan lapangan.
Desain sederhana meliputi informasi sederhana
yang diperoleh dari lokasi yang perlu direklamasi
atau diperbaiki, yang disajikan dalam bentuk :
a. Peta situasi lokasi lahan yang akan
direklamasi
b. Peta komponen fisik yang diperlukan di lokasi
tersebut, seperti petakan usaha tani,
pematang, jalan usaha tani, gorong-gorong,
pembersihan, dll.
11
c. Dimensi bangunan fisik dan penampang
melintang bangunan yang diperlukan
d. Rencana anggaran biaya yang diperlukan
Contoh desain sederhana sebagaimana lampiran
2.
4.2.8. Pelaksanaan Fisik Kegiatan
Pelaksanaan fisik kegiatan di lapangan harus
memperhatikan fase pertanaman yang ada, tidak
mengganggu atau merusak tanaman yang ada,
kesediaan petani, teknik reklamasi, peralatan
yang diperoleh dan waktu pelaksanaan.
Pelaksanaan fisik kegiatan reklamasi lahan
dinyatakan selesai apabila memperoleh
persetujuan Tim Teknis berdasarkan desain
sederhana yang dibuat. Apabila masih
dipandang perlu, maka Kelompok Tani harus
memperbaiki pekerjaannya hingga sesuai
dengan desain sederhana.
a. Penyiapan Lahan
Kegiatan penyiapan lahan dilaksanakan pada
areal yang telah dibuat Desain sederhananya
sebagai lokasi kegiatan reklamasi. Pekerjaan
dalam penyiapan lahan terdiri dari :
12
• Pembabatan rumput
• Pembersihan lahan
Dalam pembersihan lahan menggunakan
metode tanpa bakar (zero burning). Kegiatan
ini dilaksanakan melalui pola padat karya.
b. Konstruksi Fisik
Kegiatan fisik reklamasi lahan didasarkan
pada hasil DS. Beberapa bentuk komponen
kegiatan fisik reklamasi lahan rawa antara
lain :
• Perbaikan pematang/galengan
• Perbaikan tanggul pengaman
• Rehabilitasi jalan usahatani, jembatan
sederhana dan gorong-gorong
• Rehabilitasi atau pembuatan surjan
• Pengolahan tanah
c. Penanaman
Penanaman dilakukan setelah pekerjaan
penyiapan lahan dan disesuaikan dengan
kondisi lapangan.
4.2.9. Penyediaan Sarana Produksi Pertanian
Sarana produksi pertanian yang akan disediakan
sesuai dengan rekomendasi anjuran di lokasi
13
tersebut. Penyediaan sarana produksi dapat
dilaksanakan langsung oleh Kelompok Tani
dengan persetujuan Dinas lingkup Pertanian atau
mekanisme lain yang disepakati.
4.2.10.Pemeliharaan
Petani berkewajiban memelihara seluruh
infrastruktur di lokasi tersebut, dan selama
pertanaman harus memelihara tanaman untuk
memberikan hasil yang terbaik sesuai dengan
teknis budidaya. Penyuluh pertanian atau
petugas Dinas kabupaten/ kota harus mencatat
peningkatan produktivitas sebelum dan sesudah
pertanaman di lokasi kegiatan.
4.3. Jadual Kegiatan
Jadual kegiatan disusun berdasarkan Rencana
Operasional Kegiatan (ROK). Jadual kegiatan ini
mempertimbangkan urutan kegiatan, ketersediaan
sumberdaya, jadual tanam, iklim dan lain-lain.
Beberapa hal yang perlu diperhatikan antara lain :
a. Penetapan Surat Keputusan Kepala Dinas tentang
Penetapan Lokasi dan Petani definitif. Pekerjaan ini
diupayakan selesai pada bulan Maret 2008
14
b. Desain sederhana diupayakan selesai dilaksanakan
pada bulan Mei-Juni 2008
c. Pelaksanaan fisik kegiatan diupayakan selesai pada
bulan Agustus 2008 bersamaan dengan penyediaan
sarana produksi pertanian
Jadwal pelaksanaan kegiatan reklamasi lahan rawa
sebagamana contoh pada Lampiran 3
4.4. Pendanaan
4.4.1. Sumber Dana
Biaya pelaksanaan kegiatan reklamasi lahan
rawa dialokasikan melalui Dana Tugas
Pembantuan di Kabupaten/Kota per ha sebesar
Rp. 4.500.000,- terdiri dari :
a. Perbaikan kualitas lahan melalui pembayaran
upah padat karya untuk pekerjaan fisik
sebesar Rp. 25.000,- per HOK, atau
sebanyak 80 HOK per ha (sesuai RUKK).
Total dana yang dialokasikan untuk padat
karya Rp. 2.000.000,- per ha.
b. Penyediaan sarana produksi sesuai
kebutuhan lapangan sebesar Rp.
2.500.000,00 per ha (sesuai RUKK).
15
4.4.2. Dana APBD Kabupaten/Kota
Daerah menyediakan dana untuk digunakan
membiayai kegiatan pertemuan koordinasi,
CLCP, desain sederhana, pembinaan,
monitoring, evaluasi dan pelaporan.
4.4.3. Kontribusi Petani Penerima Manfaat Petani bertanggung jawab terhadap
pemeliharaan kegiatan fisik, tanaman, dan
keberlanjutan kegiatan usahataninya.
Gambar 2 : Contoh Kegiatan Reklamasi Lahan Rawa Untuk Usaha
Tani Nenas di Kab. Kampar Propinsi Riau
16
V. PEMBINAAN, MONITORING, EVALUASI DAN PELAPORAN
Dalam pelaksanaan kegiatan reklamasi perbaikan lahan
rawa, akan dilakukan kegiatan bimbingan pembinaan,
monitoring, evaluasi dan pelaporan baik di tingkat Propinsi
maupun Kabupaten/Kota sesuai dengan tugas dan
tanggungjawabnya.
5.1. Tugas dan Tanggungjawab Dinas Propinsi
Kegiatan di tingkat Propinsi dilaksanakan oleh Dinas
lingkup pertanian, sebagai berikut :
5.1.1. Penyusunan petunjuk pelaksanaan sebagai
penjabaran dari pedoman teknis Pusat yang
disesuaikan dengan kondisi lokalita
setempat.
5.1.2. Melakukan koordinasi dengan instansi terkait
di tingkat Propinsi
5.1.3.. Melakukan bimbingan teknis, monitoring dan
evaluasi
5.1.4. Menyusun laporan rekapitulasi pelaksanaan
kegiatan reklamasi / perbaikan lahan kering
berbahan organik rendah, selanjutnya
17
disampaikan kepada Direktorat Pengelolaan
Lahan, Ditjen PLA.
5.2. Tugas dan Tanggungjawab Dinas Kabupaten/ Kota
Kegiatan di tingkat kabupaten/kota dilaksanakan oleh
Dinas lingkup pertanian, sebagai berikut :
5.2.1. Melakukan koordinasi vertikal dan horisontal
dengan instansi terkait
5.2.2. Menyusun petunjuk teknis sebagai
penjabaran dari petunjuk pelaksanaan yang
disusun oleh Propinsi disesuaikan dengan
kondisi lokalita setempat.
5.2.3. Inventarisasi calon lokasi dan calon petani
5.2.4. Melaksanakan bimbingan teknis kepada para
petugas lapangan dan petani pelaksana
kegiatan
5.2.5. Pembuatan desain sederhana
5.2.6. Mengalokasikan dana pendamping APBD
kabupaten/kota untuk melaksanakan
bimbingan pembinaan, pemantauan dan
evaluasi pelaksanaan kegiatan di lapangan
serta pelaporan.
18
5.2.7. Menyusun laporan pelaksanaan kegiatan,
disampaikan ke propinsi dan ke pusat secara
berkala.
5.3. Jenis dan Format Laporan
Adapun jenis laporan adalah sebagai berikut :
• Laporan Bulanan (lampiran 4).
Laporan Bulanan wajib disusun oleh Dinas
lingkup Pertanian Kabupaten / Kota dan Dinas
Pertanian Propinsi wajib menyusun rekapnya.
• Laporan Akhir (lampiran 5).
Laporan Akhir wajib disusun oleh Dinas Lingkup
Pertanian Kabupaten / Kota dan Dinas Pertanian
Propinsi wajib menyusun rekapnya juga dalam
bentuk laporan akhir propinsi.
Materi laporan akhir agar dilengkapi foto-foto kegiatan
yang meliputi: kondisi / keadaan sebelum
dilaksanakan kegiatan (0%), pelaksanaan kegiatan
(50%) dan akhir kegiatan (100%).
19
5.4. Alur Laporan
Laporan diperlukan untuk mengetahui perkembangan
pelaksanaan kegiatan dalam mencapai sasaran yang
telah ditetapkan. Isi laporan antara lain data dan
informasi tentang perkembangan pelaksanaan fisik
dan keuangan, pendayagunaan tenaga kerja,
penyerapan tenaga kerja, pembayaran upah tenaga
kerja, hasil kerja fisik dan lain lain.
Alur laporan adalah sebagai berikut :
5.4.1. Laporan Bulanan
a. Laporan bulanan yang disusun oleh
Dinas lingkup Pertanian kabupaten/kota
dikirim ke Propinsi dan ke Pusat (sebagai
tembusan).
b. Dinas lingkup Pertanian Propinsi
menyusun rekapitulasi laporan bulanan
dari kabupaten /kota tersebut dalam
bentuk laporan bulanan propinsi,
selanjutnya dikirim ke Pusat dengan
alamat : Direktorat Pengelolaan Lahan,
Ditjen PLA, Kantor Pusat Departemen
Pertanian Gedung D lantai 9 Jalan
Harsono RM No. 3 Ragunan Jakarta
Selatan.
20
5.4.2. Laporan Akhir
a. Laporan akhir yang disusun oleh Dinas
lingkup Pertanian kabupaten/kota,
dikirimkan ke Propinsi dan ke Pusat
(sebagai tembusan).
b. Propinsi menyusun rekapitulasi laporan
akhir kabupaten/kota dalam bentuk
laporan akhir propinsi, kemudian dikirim
ke Pusat.
5.5. Waktu pengiriman laporan
• Laporan bulanan dari kabupaten/kota paling
lambat tanggal 5 pada setiap bulannya.
• Laporan bulanan dari Propinsi paling lambat
tanggal 10 pada bulan berikutnya.
21
VI. INDIKATOR KINERJA 6.1. Keluaran (Outputs)
Keluaran yang diharapkan dari reklamasi rawa ini adalah
terkeklamasinya lahan rawa seluas 375 ha di 6 Propinsi,
pada 12 Kabupaten/Kota.
6.2. Hasil (Outcomes)
Hasil yang diharapkan dari kegiatan reklamasi lahan
Rawa adalah :
a. Terserapnya tenaga kerja petani sebanyak 30.000
HOK
b. Dengan asumsi peningkatan produksi sebesar 0,3
ton GKP pada tanaman padi, maka pertambahan
produksi padi sebesar 60 ton GKG dari areal rawa
seluas 200 ha.
c. Di sektor perkebunan dengan luas rawa sekitar
110 ha hasil yang diperoleh belum diketahui, masih
terbatas kepada upaya perbaikan kesuburan tanah
dan hasilnya jangka panjang.
d. Perbaikan lahan rawa seluas 65 ha untuk sub
sektor peternakan diharapkan dapat menambah
luas areal HMT
22
6.3. Manfaat (Benefits)
Manfaat yang diperoleh dari kegiatan reklamasi lahan
rawa ini adalah meningkatnya pendapatan petani dari
upah perbaikan lahan melalui pola padat karya sebesar
Rp. 25.000,- per HOK, dan peningkatan pendapatan
usahatani dari peningkatan produktivitasnya.
6.4. Dampak (Impacts)
a. Petani dengan swadaya sendiri akan melakukan
kegiatan reklamasi pada tahun berikutnya
b. Petani disekitarnya akan merasa tertarik manfaat
untuk ikut melaksanakan sendiri kegiatan reklamasi
di lahan usahataninya
c. Pemerintah daerah kabupaten/kota dapat
mengalokasikan dana APBD untuk melaksanakan
kegiatan reklamasi lahan rawa di daerah lainnya.
23
Gambar 3 : Contoh Reklamasi Lahan Rawa Untuk
Usahatani Padi di Kabupaten Tanah Laut Propinsi Kalimantan Selatan
VII. PENUTUP
Mengingat pentingnya upaya reklamasi lahan rawa yang telah
mengalami penurunan kualitas, dan untuk melestarikan lahan
pertanian serta fungsi lingkungan dikawasan rawa, maka
perlu terus ditingkatkan penanganan lahan-lahan rawa yang
menurun kualitasnya dengan berbagai masukan teknologi,
sehingga dapat meningkatkan kualitas lahan pertanaman dan
produktivitasnya.
28
Lampiran 3 :
CONTOH JADUAL PALANG PELAKSANAAN KEGIATAN REKLAMASI LAHAN RAWA TAHUN 2008
PELAKSANAAN (BULAN) TAHUN 2008
No. Pelaksanaan Kegiatan
Lama Pelaksaanan
(bulan) Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agt Sep Okt Nov Des Ket
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 A Persiapan Prop/Kab. 1. DIPA/POK 1 bln mmmm 2. Sosoalisasi Tim Pusat 1 mg Mm 3. Penyusunan SK/Tim 1 mg n B Pelaks. Keg. Lap. 1. Kord. antar instansi 2 mg m 2. Inventarisasi CLCP 1 bln nnnnn 3. Pntpn lok. (SK Kadis) 1 mg N 4. Sosialisasi dan RRA 3 mg mmi 5. Desain Sederhana 2 bln bbbbbb bbbbb 6. Pelaks.Fisik Lap. a. Penyiapan lahan 2 bln biiiiiiii iiiiiiiic b. Pengadaan Saprodi 2 bln biiiiiiii iiiiiiiic c. Konstruksi Fisik RL 2 bln biiiiiibii iiiiiiiic d. Penanaman 2 bln biiiiiibii iiiiiiiic
C Pemeliharaan 3 bln zzzzzzzzzzzzzzzzzzz D Pembinaan, Monev a. Pembinaan 7 bln zzzzzzzzzzzzzzzzzzzczzzzzzzzzzzzz zzzzzzczzzzzz b. Monitoring 8 bln zzzzzzzzzzzzzzzzzzzczzzzzzzzzzzzz zzzzzzczzzzzzzzzzzzz c. Evaluasi 1 bln zzzzzzz
29
Lampiran 4 :
CONTOH FORMAT LAPORAN BULANAN REKLAMASI LAHAN RAWA
Propinsi/Kabupaten/Kota : .............................
Kondisi s/d Bulan : .............................
Target Realisasi
No.
Lokasi
Kegiatan Kec/Desa/ Kel. tani
Jenis Kegiatan Volume Satuan
Dana (Rp) Volume Satuan % Dana
(Rp) %
Ket.
Perbaikan Lahan : • • •
Saprodi : • Benih • Pupuk Urea • Pupuk NPK • Pupuk KCL • Kompos • PUTS • APPO
30
Lampiran 5 : Outline Laporan Akhir
LAPORAN AKHIR KEGIATAN
REKLAMASI LAHAN RAWA TAHUN 2008
I. PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang 1.2. Tujuan 1.3. Sasaran Lokasi
31
II. RUANG LINGKUP KEGIATAN
2.1. Dukungan Kegiatan Komoditas
2.2. Komponen Kegiatan
III. LOKASI KEGIATAN
IV. PELAKSANAAN KEGIATAN
4.1. Tahapan Kegiatan
4.2. Realisasi Fisik Kegiatan
V. PERMASALAHAN DAN PEMECAHAN MASALAH
5.1. Permasalahan Yang Dihadapi
5.2. Pemecahan Masalah
VI. PENUTUP
LAMPIRAN (daftar lokasi, dokumentasi awal, pertengah dan akhir kegiatan, peta sket lokasi, RUKK,
SK-SK dll)