12. Memory Presentasi

13
MEMORY 1. Memori, Kepercayaan, dan Ilmu Pengetahuan Salah satu perbedaan pengertian dan kegunaan memori adalah bagaimana cara mengingat dan untuk apa mengingat sesuatu hal. Kita semua mengingat bagaimana melakukan sesuatu hal, bagaimana mengendarai sepeda, membuat telur dadar, atau berbicara bahasa Inggris. Memori disini lebih menekankan pada ingatan akan ketrampilan yang kita punya dan kemampuan dalam mengerjakan tugas-tugas tertentu. Hal ini disebut memori berdasarkan fakta yang ada. Dalam hal ini saya mengingat bahwa Margaret Thatcher pernah menjadi Perdana Menteri. Fakta memori lebih tertuju pada hal-hal yang terjadi pada kehidupan pribadimu dan pada keadaan psikismu. Contohnya, saya ingat saat saya berulang tahun yang ke- 5, pestanya sangat menyenangkan atau saya mengalami depresi minggu lalu. Fakta memori ini bisa juga disebut memori pribadi. Kita tidak hanya perlu mengingat kejadian-kejadian pada masa lampau. Memori juga diperlukan untuk mengingat kejadian saat ini dan yang akan kita lakukan di masa mendatang. Saat kita mengingat kejadian di masa lampau, kita tidak menyebutnya sebagai memori tapi kepercayaan. Memori bukanlah sumber dari sebuah ilmu pengetahuan. Seorang staf pengajar biasanya menyebutkan bahwa ilmu pengetahuan disimpulkan dari sebuah persepsi, pengakuan, atau sumber yang ada sebelumnya. Menurut Ryle, (1963,p. 261) mengingat bukanlah cara yang 1

description

filsafat

Transcript of 12. Memory Presentasi

MEMORY1. Memori, Kepercayaan, dan Ilmu Pengetahuan

Salah satu perbedaan pengertian dan kegunaan memori adalah bagaimana cara mengingat dan untuk apa mengingat sesuatu hal. Kita semua mengingat bagaimana melakukan sesuatu hal, bagaimana mengendarai sepeda, membuat telur dadar, atau berbicara bahasa Inggris. Memori disini lebih menekankan pada ingatan akan ketrampilan yang kita punya dan kemampuan dalam mengerjakan tugas-tugas tertentu. Hal ini disebut memori berdasarkan fakta yang ada. Dalam hal ini saya mengingat bahwa Margaret Thatcher pernah menjadi Perdana Menteri. Fakta memori lebih tertuju pada hal-hal yang terjadi pada kehidupan pribadimu dan pada keadaan psikismu. Contohnya, saya ingat saat saya berulang tahun yang ke- 5, pestanya sangat menyenangkan atau saya mengalami depresi minggu lalu. Fakta memori ini bisa juga disebut memori pribadi.

Kita tidak hanya perlu mengingat kejadian-kejadian pada masa lampau. Memori juga diperlukan untuk mengingat kejadian saat ini dan yang akan kita lakukan di masa mendatang. Saat kita mengingat kejadian di masa lampau, kita tidak menyebutnya sebagai memori tapi kepercayaan. Memori bukanlah sumber dari sebuah ilmu pengetahuan. Seorang staf pengajar biasanya menyebutkan bahwa ilmu pengetahuan disimpulkan dari sebuah persepsi, pengakuan, atau sumber yang ada sebelumnya. Menurut Ryle, (1963,p. 261) mengingat bukanlah cara yang tepat untuk mempelajari sebuah pelajaran melainkan hanya untuk menjelaskan kembali pelajaran tersebut.

Terkadang memori dapat digunakan untuk mengingat suatu hal yang tidak kita ketahui sebelumnya. Dalam penglihatan mata kita, saat kita mengelilingi rumah tempat tinggal kita terdahulu dan mecoba menghitung jumlah jendela yang ada disana. Saya telah mencobanya dan menemukan ada 14 jendela di sana. Sebelumnya, saya tidak pernah memikirkan hal ini. Ini membuktikan bahwa memori adalah sumber dari adanya ilmu yang baru. Walaupun memori bukanlah dasar dari sebuah ilmu pengetahuan. Dasar ilmu pengetahuan tidaklah mengandalkan kepercayaan. Persepsi adalah sebuah sumber ilmu pengetahuan yang tidak berdasarkan kepercayaan-kepercayaan yang lain yang kita dapatkan dari pengakuan atau melalui alasan yang ada sebelumnya. Contoh diatas membuktikan bahwa memori sangat berhubungan dengan persepsi atau pandangan kita tehadap suatu hal. Seperti yang saya lakukan, rumah saya terdahulu memilik 14 jendela dan saya menyimpulkannya berdasarkan persepsi dan pandangan saya terhadap lingkungan dan bentuk rumah tersebut.

Terkadang saat kita mengingat kejadian di masa lampau tidaklah sama dengan kenyataan yang terjadi sebenarnya. Misalnya saat saya mengingat bahwa CD pertama yang saya punya dulu adalah CD The Beatles tapi faktanya adalah saya pertama kali membeli CD The Rolling Stone. Hal ini sangat sering terjadi, kita mempunyai ingatan yang salah tapi bukan berarti ilmu atau dasar ilmu yang kita punyai juga salah.

Intuisi juga dapat digunakan saat kita mengatakan bahwa kita mengingat suatu hal. Salah satu kasus yang masuk akal tentang ingatan anda yang dikatakan kurang tepat jika anda menyatakan detail yang salah dari suatu kejadian yang kamu ingat bukan dari cara kamu menceritakan kronologi kejadiannya. Salah satu contoh saya mengingat Sally hadir pada acara kelulusan Lucy walaupun faktanya Sally tidak hadir, tapi fakta yang benar adalah Lucy benar-benar telah lulus. Hal ini mebuktikan bahwa ingatanmu benar dengan adanya fakta yang benar-benar terjadi tentang kelulusan Lucy. 2. Gambaran dari sebuah Memori

Terkadang saat kita mengingat suatu kejadian, kita seperti melihatnya kembali dalam ingatan kita. Seperti melihat film yang diputar. Ingmar Bergman menggambarkan saat kita mengingat suatu kejadian atau yang kita sebut memori, kita juga seperti merasakan kembali keadaan saat itu, baunya, cahayanya dan detail yang lain yang ada saat itu. Hal itu seperti serpihan film di masa lalu.Saat kita mengingat kejadian di masa lampau, kita akan melihat kembali gambaran dari peristiwa tersebut dan kita harus siap merasakan kembali hal yang kita rasakan saat itu. Kita harus siap mental saat melihat atau mengingat kembali kejadian tersebut yang menyebabkan kita merasakan kembali apa yang kita rasakan saat itu. Kita juga harus mengerahkan kemampuan kita dalam mengingat kejadian yang sudah lama terjadi bila diperlukan. Misalnya saat saya harus mengingat ulang tahun ke 5 saya yang mana kejadian tersebut sudah bertahun-tahun yang lalu.

Walupun ada beberapa masalah saat kita mencoba mengingat suatu kejadian di masa lampau seperti gambaran yang kita ingat tidak selalu sama dengan apa yang sebenarnya telah terjadi. Misalnya saat saya mengingat bahwa guru SD saya dulu mempunyai rambut berwarna merah walaupun saat ini saya tidak tahu dan tidak ingat lagi bagaimana penampilannya. Yang kedua adalah saat kita yakin akan memori yang kita miliki saat menceritakan kejadian di masa lalu tapi kenyataannya hal tersebut kurang tepat. Saat saya menceritakan tentang pernikahan teman saya tahun lalu, dengan yakin saya membayangkan saat itu teman saya berjalan ke altar pelaminan dengan setelan baru dan penampilan klimis tetapi kenyataannya teman saya tahun lalu mempunyai janggut.

Teori yang lain juga menyebutkan bahwa memori tersimpan dalam bentuk kesengajaan yang harus diingat. Kita pribadi mempunyai teori sendiri yang sesuai dengan persepsi tentang kejadian yang sengaja kita ingat yang biasanya merupakan hal-hal penting dalam hidup kita. Keadaan mental kita saat mengingat kejadian yang kita alami terdahulu menggambarkan sifat dari memori yang kita ceritakan bukan tentang gambaran yang kita ingat tentang kejadian tersebut. Seperti saat mengekspresikan memori kita, kita tidak mengingat gambar detail yang ada dalam ingatan kita. Kita hanya menggambarkan gambaran umumnya saja sebab kita dapat mengaksesnya secara sengaja.

Memori yang kita miliki dan kita gambarkan bukanlah masalah besar jika kita menceritakannya dengan detail yang kurang tepat karena saat mengingat kejadian di masa lalu bukanlah hal yang gampang dilakukan terutama saat kita harus mengingat pengalaman tertentu yang kita alami di masa lalu. Memori juga tidak dihubungkan oleh semua pengalaman yang telah kita alami melainkan informasi yang terkonsep ataupun yang tidak terkonsep pada pikiran kita. Memori merupakan kemampuan kita dalam mengakses dan mengingat kembali informasi ini dan terkadang dibarengi oleh pengalaman khusus yang pernah kita alami.

3. Teori Dasar Memori

Saat kita mengingat memori yang kita miliki, imajinasi kita ikut bermain di sana. Imajinasi kita ikut membumbui ingatan akan memori kita. Menurut Hume, gambaran akan memori jauh lebih hidup dan berwarna jika dibandingkan dengan imajinasi kita. Imajinasi yang kita hasilkan tidak terbatas oleh aturan-aturan tertentu sedangkan memori yang kita hasilkan tertahan oleh adanya batasan ingatan kita akan suatu hal.

Terkadang memori yang saya miliki kurang jelas dan membingungkan sedangkan imajinasi yang saya miliki terlihat lebih hidup dan lebih jelas. Misalnya memori saya tentang liburan saya minggu lalu tidaklah begitu jelas saya ingat berbeda dengan imajinasi yang saya ciptakan tentang liburan musim panas saya nanti. Saya bisa dengan jelas menggambarkan apa yang akan saya lakukan nanti saat liburan musim panas. Hume membuktikan bahwa memori sangat berhubungan dengan pengalaman yang pernah kita alami walaupun terkadang gambaran yang kita jelaskan tidaklah begitu jelas. Sedangkan menurut Russel, memori berkaitan dengan perasaan yang pernah kita rasakan sebelumnya. Pernyataan Hume sama dengan pembahasan sebelumnya bahwa memori berhubungan dengan beberapa pengalaman khusus yang pernah kita alami.

Saat kita mengingat kejadian di masa lalu, kita juga otomatis mengingat detail lain yang kita dapat saat itu. Contohnya saat saya berumur 5 tahun, saya ingat saya mempunyai topi biru dan saya mengingatnya kembali ketika saya melihat foto saya mengenakan topi tersebut dan berusaha menggambarkannya saat saya berumur 5 tahun. Saya mengingat topi biru tersebut saat saya melihat foto saya saat itu. Terkadang kita membutuhkan bukti lain seperti catatan harian yang kita miliki, foto, atau diingatkan oleh teman saat tentang suatu kejadian di masa lalu. Karena kemampuan otak kita terbatas dalam mengingat kejadian di masa lalu terutama kejadian yang sudah lama sekali terjadi. Saat saya membAca catatan harian saya tentang pengalaman saya pergi ke dokter gigi tahun lalu, saya otomatis mengingat apa yang saya rasakan saat itu, perlakuan yang saya dapat dan juga bau ruangan dokter gigi saat itu. Walaupun saya tidak mengingat detail kejadian lain saat itu yang saya alami, saya dapat mengingat beberapa detail kejadian penting yang saya alami saat itu.

Penjelasan diatas membuktikan bahwa kita membutuhkan rangsangan atau bukti lain yang mendukung kita dalam mengingat kejadian di masa lalu. Tidak hanya catatan harian atau foto, yang paling penting adalah pikiran atau kapasitas otak kita dalam menyimpan memori tersebut secara rapi dan benar sehingga sewaktu-waktu saat kita membutuhkannya untuk mengingat sesuatu, kita dapat membuka dan mengingatnya dengan mudah.4. Keraguan Terhadap Fakta Masa Lalu

Faktanya jika saya tidak memungkinkan untuk menceritakan apakah saya dapat mengingat kejadian di masa lampau atau tidak, hal ini tertuju pada teori keraguan Cartesian. Menurut Russell, kita tidak mungkin dapat menebak apa yang sedang terjadi sekarang atau apa yang akan terjadi di masa mendatang dengan menyimpulkannya dari memori kita akan kejadian di masa lalu kita.

Berdasarkan teori Russell, saat kita mengingat memori kejadian yang pernah kita alami dan tidak yakin apakah itu kejadian di masa lalu, hal yang kita ingat berdasarkan memori kita memang tidak selalu berdasarkan kejadian yang kita alami di masa lalu. Mungkin saja kejadian itu adalah hal yang baru saja kita alami. Saat kita salah menyebutkan tentang salah satu detail memori kita, bisa saja selanjutnya kita akan salah menyebutkan semua detail tentang memori kita. Sebutan bagi seseorang yang selalu salah mengingat detail memorinya disebut pembual karena mereka selalu menggabungkan imajinasi mereka sebagai sebuah memori masa lalu.

Sesorang yang mendengar saat kita mencoba menceritakan memori kita tetapi kita tambahkan dengan imajinasi membutuhkan bukti yang dapat menunjukkan bahwa hal yang kita ceritakan adalah benar-benar memori masa lalu kita. Contohnya saat kita menceritakan sesuatu hal yang berwarna biru, pendengar membutuhkan benda yang berwarna biru untuk mendukung cerita kita tersebut.

Menurut Russell dan Cartesian, teori atas penjelasan diatas sama dengan saat kita membaca testimoni seseorang tentang suatu hal. Contohnya saat kita percaya akan adanya kehidupan di luar lingkungan kita saat kita membaca testimoni orang lain yang telah menceritakan hal tersebut. Saat kita membaca testimoni tersebut, kita mendapat pengetahuan baru dan secara otomatis ingin membuktikan kemampuan kita tentang bagaimana kita bisa mempercayai hal tersebut dengan mencari tahu dari bukti-bukti yang ada.5. Hubungan Antara Persepsi, Testimoni, dan Memori

Memori dapat mematahkan keyakinan kita tentang apa yang kita lihat, kita dengar dan apa yang kita baca saat ini. Misalnya saat saya mengingat Kate bahwa dia sedang berlibur saat ini, maka keyakinan saya saat itu yang melihat Kate sedang menyeberangi jalan dapat dipatahkan. Hal ini juga berlaku bagi testimoni. Saat saya percaya bahwa saya tidak dapat menedang bola, namun teman saya menyatakan bahwa saya pasti bisa, pernyataannya membuat saya mempercayai diri saya bahwa saya dapat menendang bola itu. Sedangkan persepsi tidak mematahkan keyakinan kita tentang testimoni seseorang tetapi justru mendukung keyakinan kita akan testimoni tersebut.

Memori, persepsi, dan testimoni tidak hanya dapat mematahkan keyakinan kita akan sesutu hal tetapi juga mempunyai peran positif dan dapat membantu kita. Misalnya dengan memori, kita juga dapat menentukan pilihan kita akan sesuatu yang akan kita baca, dengar, dan lihat di masa datang. Ilmu pengetahuan yang kita miliki juga sangat membantu saat kita ingin menggambarkan memori kita dalam pikiran kita. Saat saya mendengar musik klasik, jika saya tidak mengetahui tentang musik klasik, tentu saya tidak dapat membayangkan akan seperti apa musik klasik yang akan saya dengarkan.

Memori sangatlah penting bagi kehidupan kita. Coba bayangkan jika kita tidak memiliki memori, kita tidak akan dapat mengingat hal yang akan kita kerjakan, untuk apa kita belajar saat ini, apa yang akan kita katakan, apa yang ingin kita sampaikan, dan sebagainya. Tanpa memori, kita tidak akan dapat mengingat dan bahkan menceritakan kembali kejadian yang telah kita alami, pengalaman yang kita miliki, dan apa yang akan kita lakukan nanti. Tanpa ini, kita tidak akan mempunyai perasaan tentang hal yang telah kita alami di masa lalu dan menghubungkannya dengan masa depan kita.

Pertanyaan:1. Bagaimana kita memahami peran epistemic suatu memori?

Jawab: Melalui informasi yang dikumpulkan seseorang baik disengaja maupun tidak disengaja, diperoleh dari diri sendiri maupun luar atau pengalaman seseorang (apriori) informasi akan disimpan dalam otak hingga informasi yang disimpan diingat kembali ketika seseorang menceritakan kembali apa yang dilihat, didengar, dibaca maupun dirasakan melalui panca indra dari orang tersebut. Akan tetapi dibutuhkan suatu justifikasi untuk menjadi suatu pemahaman yang benar, dengan kata lain agar suatu memori menjadi suatu pengetahuan yang benar dengan didukung alasan yang kuat untuk sebuah keyakinan ketika seseorang megulas kembali cerita apa yang diingat melalui informasi yang dikumpulkan di memori. Contohnya, Jika aku ingat bahwa Kate telah pergi berlibur, kemudian saya melihatnya di sisi lain dari taman, hal ini berarti ingatan saya terpatahkan ketika saya melihat Kate di sisi lain dari taman. Ini membuktikan epistemic menjadi suatu pengetahuan atau pengalaman yang benar harus didukung dengan justifikasi berupa kesaksian yang bisa mengalahkan ingatan atau memori seseorang.2. Bisakah anda memberitahu apakah anda mengingat suatu peristiwa atau hanya menggambarkan peristiwa tersebut?

Jawaban: Bisa, dengan mengingat kembali kejadian masa lalu yang saya ingat, menceritakan masa lalu saya dengan penambahan imajinasi, namun tidak secara rinci yang saya ceritakan karena saya tidak mampu mengingat kejadian masa lalu saya secara keseluruhan. Setiap cerita saya masa lalu dapat terjadi keraguan, kekeliruan terhadap ingatan masa lalu saya yang saya ceritakan. Sepanjang itu benar, tidak keluar dari proposisi masa lalu, membayangkan masa lalu dan menceritakan kembali masa lalu dianggap benar, tidak meragukan, dan terjustifikasi (bukti ada). Seperti, cerita masa lalu saya, saat saya berumur 5 tahun, saya ingat saya mempunyai topi biru dan saya mengingatnya kembali ketika saya melihat foto saya mengenakan topi tersebut dan berusaha menggambarkannya saat saya berumur 5 tahun. Saya mengingat saya mengenakan topi biru saat saya melihatnya difoto. Terkadang kita membutuhkan bukti lain seperti catatan harian yang kita miliki, foto, atau diingatkan oleh teman saat tentang suatu kejadian di masa lalu. 3. Telah dijelaskan bahwa memori melibatkan retensi sebelumnya yang diperoleh melalui pengetahuan. Bagaimana, kemudian, kita harus menanggapi sebuah kasus di mana tampaknya suatu peristiwa yang kita ingat peristiwa itu benar atau percaya hal itu terjadi? Di sini ada dua contoh yaitu:

a. Ketika saya masih anak-anak saya percaya bahwa saya telah berhalusinasi, jika seekor singa berada di belakang taman rumah saya dan saya masih ingat pengalaman masa lalu. Namun, ini benar "sapa singa arrowroot! Saya tidak takut, karena saya tidak percaya bahwa ia ada. Saya berpikir bahwa saya tidak melihat apa-apa. Mungkin, aku tidak tau, bahwa singa telah melarikan diri dari kebun binatang. Jika demikian, aku ingat singa berada di sana, akan tetapi pada saat itu saya tidak percaya bahwa ini adalah kasus. Maka, bagaimana skenario semacam itu harus dijelaskan? Jawaban: Dari kasus diatas, anak tersebut memiliki imajinasi. Dari imajinasi tersebut menjadikan anak tersebut mengingat bahwa singa itu berada di blakang taman rumahnya dan mungkin saja singa tersebut lari dari kebun binatang. Akan tetapi, diperlukan justifikasi yang kuat untuk mendukung fakta agar tidak meragukan orang yang diceritakannya. Disisi lain, anak tersebut tidak percaya singa berada di belakang taman rumahnya, untuk dapat meyakinkan bahwa singa berada tersebut benar ada atau tidak, kembali pada kebenaran yang kita lihat, tidak diragukan, guna dapat memperthankan apa yang kita lihat dan ingat hingga menjadi sebuah pengetahuan dalam bentuk memori

b. Bagaimana saya dapat menjelaskan, bahwa kenyataannya saya hanya ingat bahwa saya hanya bermimpi tadi malam, meskipun pada waktu itu saya tidak percaya atau tahu bahwa saya melihat singa itu?Jawaban: Dengan sikap skeptis, saya dapat mengetahui itu hanya mimpi. Karena untuk menyadari dan mengingat kembali seseorang bermimpi diperlukan justifikasi agar kita percaya bahwa itu benar hanya mimpi. 4. Marilah kita mempertimbangkan skenario fiksi yang lain. Bayangkan bahwa memori kita dapat ditingkatkan dengan menambahkan papan sirkuit silikon ke otak kita. Ada batas, apa yang dapat disimpan di dalam tengkorak dan dengan demikian otak kita bisa dihubungkan dengan remote, tambahan hardware yang bertempat di tempat lain. Apakah kita mengatakan bahwa kita ingat informasi yang disimpan dengan cara ini? Jika demikian, bagaimana kita bisa mempertahankan klaim sebelumnya bahwa memori memerlukan rangkaian kausal yang internal ke otak? Juga, jika seperti penyimpanan eksternal diperbolehkan, lalu mengapa harus konstitusi fisik media penyimpanan peduli?

Jawaban: Seandainya otak kita dapat diibaratkan seperti handphone yang dapat disisipi memori eksternal, hal ini tentu saja sangat membantu kita dalam menemukan ingatan yang ingin kita ingat dan perlukan saat itu. Jika hal yang perlu kita ingat terdapat di memori eksternal, kita dapat mengklik dan mencarinya diluar otak kita. Namun jika kita perlu mengingat kejadian yang terdapat pada memori internal atau otak kita, kita tetap memerlukan rangsangan dari luar untuk mengingat kejadian tersebut seperti foto, diary, atau media yang lain. 6