12 13 surabaya

1
SURABAYA-Asosiasi Provinsi (As- prov) PSSI Jatim bersama dengan Asosiasi Kabupaten (Askab) dan Asosiasi Kota (Askot) PSSI se-Ja- tim kemarin mengadakan per- temuan di Hotel Sahid Surabaya. Dalam pertemuan itu ketiga aso- siasi pemerintahan untuk sepak bola membahas perihal Kompeti- si Liga Nusantara.Dalam hasil ra- pat tersebut akhirnya secara res- mi menghentikan kompetisi Liga Nusantara Jatim 2015. Keputusan Asprov Jatim dike- luarkan setelah PSSI menghenti- kan Kompetisi Indonesia Super League (ISL) 2015, menyusul pem- bekuan PSSI oleh Menpora Imam Nahrawi dan didukung Asosiasi Provinsi (Asprov) PSSI di daerah, tak terkecuali Jatim. “Karena induk olahraga sepak- bola kami (PSSI, red) sudah me- mutuskan menghentikan kom- petisi ISL, maka Asprov PSSI Jatim juga menghentikan Kom- petisi Liga Nusantara Jatim,” kata Sekum Asprov Jatim, Amir Syari- fudin di Hotel Sahid Surabaya. Kompetisi Liga Nusantara Ja- tim 2015 diikuti 27 klub. Musim Kompetisi 2014 diikuti 15 klub dan meloloskan 3 tim untuk berlaga ke Zona Jawa. Rencananya, kom- petisi Liga Nusantara tingkat Ja- tim tahun ini digelar 9 Mei. “Kita hentikan karena kuatirnya terken- dala dengan Laporan Pertanggung Jawaban masing-masing klub,” tandasnya. Pihaknya meminta seluruh klub peserta Liga Nusantara agar segera menyelesaikan gaji pemain hingga bulan April. Dikhawatir- kan jika persoalan gaji tidak beres, akan berakibat buruk pada nasib kompetisi ini. “Untuk itu, klub ha- rus bisa mendisiplinkan pemain agar tidak bicara terkait masalah kontrak. Karena masalah kontrak atau gaji pemain ini sudah menjadi isu besar. Hal-hal yang menyang- kut isu negatif, mohon diredam. “Kami setuju Asprov menghen- tikan kompetisi Liga Nusantara sampai ada ketentuan lebih lanjut. Namun, kami minta pembinaan pelatih dan wasit bisa tetap dilak- sanakan,” kata Hamzah, wakil dari Aspkab Pamekasan. ndre Surabaya Singkat Surabaya Post 12-13 SENIN 11 MEI 2015 SURABAYA Asprov Jatim Resmi Hentikan Kompetisi Liga Nusantara Pedagang Pasar Turi Minta TPS Dibongkar Jelang Pilkada, 3 Juta Penduduk Belum Kantongi e-KTP Pakde Karwo Silaturahmi Bersama 23 Perguruan Tinggi KPU Belum Bisa Jamin Pilwali 2015 Bebas Manipulasi Keberadaan menggangu akses keluar masuk SURABAYA-Keberadaan TPS di- anggap mengganggu akses ke- luar masuk ke Pasar Turi Baru. Sebagai bentuk keseriusan, 840 pedagang Pasar Turi Baru me- layangkan surat kepada Waliko- ta Surabaya untuk membongkar keberadaan TPS. “Surat permintaan pembong- karan itu sudah kami kirim se- mua ke wali kota, kemarin. Selain itu, surat itu juga kami tujukan kepada DPRD Surabaya,” beber Kho Ping, juru bicara pedagang Pasar Turi Baru. Keinginan tersebut, lanjut Kho Ping, karena keberadaan TPS sangat mengganggu akses keluar masuk ke Pasar Turi Ba- ru. Dampaknya, pembeli enggan masuk ke dalam pasar yang pem- bangunannya sudah tuntas 98 persen ini. Untuk itu, pihaknya berharap TPS tersebut segera dibongkar sebelum Bulan Ramadan. Pasal- nya, bulan puasa adalah bulan panen pedagang sehingga ketika TPS dibongkar, pembeli banyak yang masuk ke dalam. “Seka- rang ini banyak pedagang yang sudah buka stan. Namun karena masih sepi, akhirnya hanya buka 3 hingga 4 jam. Jika TPS dibong- kar, ada 4.6I0 pedagang yang su- dah membayar lunas stan akan berjualan di dalam,” bebernya. Terkait dengan adanya peda- gang yang masih bertahan di da- lam TPS, Kho Ping menyatakan sekarang ini jumlahnya sudah berkurang. Dulunya ada sekitar 1.200, kini tinggal sekitar 200 pe- dagang. Dan kebanyakan mereka bukan pedagang asli Pasar Turi. Sementara itu Pemkot Suraba- ya sendiri telah melakukan pen- dataan terhadap pedagang yang berjualan di TPS. Asisten II Bi- dang Pembangunan dan Ekono- mi M Taswin mengatakan Dis- perindag Kota Surabaya sudah melakukan pendataan di lapang- an beberapa waktu lalu. Tujuannya untuk mendata berapa banyak pedagang yang masih bertahan di TPS dan bera- pa banyak sudah masuk ke Pasar Turi. “Hingga saat ini masih ada pedagang yang bertahan di TPS. Tentu saja kami belum bisa me- laksanakan pembongkaran TPS,” ungkapnya. Dikatakan pembongkaran ba- ru bisa dilaksanakan ketika selu- ruh pedagang sudah masuk semua ke Pasar Turi. “Kami berharap ta- hun ini bisa melakukan pembong- karan. Yang pasti TPS harus ber- sih dulu dari pedagang,” jelasnya. Agar pembongkaran bisa berjalan lancar, menurut Taswin, pihaknya akan mengajukan persetujuan penghapusan aset pada DPRD Surabaya. Sebab, pembangunan TPS tersebut itu menggunakan APBD. ndre SURABAYA-Manipulasi data sering menjadi issu terhangat ketika Pil- kada atau Pilpres.Oleh karena itu, masyarakat Surabaya diharapkan waspada dan proaktif terhadap manipulasi Data Potensial Pemi- lih Pemilu (DP4). Celah paling be- sar adalah tentang penemuan KTP Ganda pada warga pendatang. Na- mun data riil belum dapat dipu- blikasikan karena hingga kini Dis- penduk capil masih memetakan kasus seperti ini. Selain itu masalah utama pelak- sanaan pemilu adalah target Per- ekaman e-KTP.Hal ini sesuai de- ngan peraturan dalam negeri yang mengharuskan pelaksanaan pemi- lihan walikota 2015, diwajibkan menggunakan Elektronik KTP. ” kami masih mengupayakan penye- lesaian target sebelum Desember 2015 mendatang, yang akan meng- optimalkan pelayanan hingga ke tingkat kelurahan dan kecamatan” tukas Suharto Wardoyo, mantan Kabag Hukum Pemkot Surabaya. Sementara KPU Surabaya me- nyatakan belum dapat menjamin Pemilihan Walikota 2015 terbebas dari manipulasi, karena dinamika peristiwa kependudukan yang bia- sa dimanfaatkan oleh oknum –ok- num tertentu demi kepentingan politis. Sementara itu dirinya me- nyatakan masyarakat harus pro aktif terhadap indikasi kecurang- an. ”Kan sudah ada peraturan dan sangsi hukumnya, yakni pidana. Karena itu masyarakat harus ber- sinergi dengan pemerintah dan KPU jika menemukan sejumlah warga yang menyalahi aturan” te- gas wanita berjilbab tersebut. Adapun jumlah Data Pemilih Potensial Pemilu Surabaya hing- ga bulan ke 5 telah mencapai 1 juta 200 lebih yang masih menunggu pemuktakhiran data. Sekedar di- ketahui, angka ini 40 ribu lebih be- sar dibanding dengan pemilu 2010 lalu, setelah empat tahun terakhir Surabaya mengalami ledakan pen- duduk cukup masif. ndre SURABAYA-Jelang Pilkada serentak di 19 kabupaten/kota di Jatim, sejum- lah masalah pendataan penduduk masih belum tuntas. Salah satunya KTP elektronik (e-KTP) yang di- harapkan bisa menjadi acuan dalam pemilihan kepala daerah. Saat ini, di Jatim masih ada tiga juta jiwa penduduk yang belum melakukan perekaman e-KTP. Pa- dahal program ini seyogyanya ditar- getkan selesai 2013. Setelah muncul berbagai masalah, pada 2014 kelu- ar Perpres untuk menunda pelaksa- naan e dan menyelesaikan pereka- man e-KTP. “Tahun ini, tidak ada perpanjan- gan, tapi masyarakat diberikan pen- didikan agar mengetahui pentingnya e-KTP dan segera melakukan kepen- gurusan segera,” kata Kepala Di- nas Tenaga Kerja Transmigrasi dan Kependudukan (Disnakertransduk) Jatim, Edi Purwinarto, Sabtu (9/5). Menurutnya, dalam Pemilu peng- gunaan e-KTP memang ideal, na- mun kondisi riil saat ini Jatim masih menghadapi 3.000.100 jiwa pen- duduk belum melakukan perekaman sidik jari. “Di antara mereka juga mempunyai hak pilih, maka saat ini pendataan tidak bisa dikomparasi dengan e-KTP,” ujarnya. Dalam melakukan updating, ka- bupaten/kota memberikan masukan pada Kemendagri. “Tanggal 17 April Mendagri sudah menyerahkan data agregat kependudukan per kecama- tan (DAK2) kepada ketua KPU. Nanti- nya 3 Juni akan diserahkan DP4. “Ini- lah yang nanti dipakai untuk DAK2 menentukan calon independen, se- dangkan DP4 menentukan hak pemi- lih. Masalah itu yang akan diselesai- kan ketua KPU,” paparnya. Masalah ini sangat sensitif sela- ma proses Pilkada karena menyang- kut kebenaran data pemilih.Perma- salahan sensitif yang kerap timbul selama proses pelaksanaan Pemilu di antaranya pemutakhiran data dan daftar pemilih. Sebab, daftar pemi- lih sebelumnya berasal dari data Ad- minduk yang selanjutnya dicoklit (pencocokan dan penelitian) dan dimutakhirkan KPU. “Untuk itu, saya sampaikan pada seluruh Dispenduk Capil kabupaten/ kota untuk updating data serta pro aktif dalam perluas jaringan untuk menjaring informasi terjadi peruba- han data. Perubahan data itu meli- puti meninggal dunia hingga pindah tempat tinggal,” tutur Edi. ndre SURABAYA-Bertempat di Gedung Negara Grahadi,Gubernur Jawa Timur, H Soekarwo bersilaturah- mi dengan Perguruan Tinggi Ne- geri (PTN) dan Perguruan Tinggi Swasta (PTS), Surabaya. Ajang silaturahmi yang diada- kan kemarin merupakan salah satu jalan membuka ruang publik un- tuk bisa menyumbangkan masu- kan yang membangun, sehingga Jawa Timur akan lebih maju. Sekitar 23 PTN dan PTS hadir pada acara tersebut. Setiap PTN dan PTS diwakili oleh Wakil Rek- tor Bidang Kemahasiswaan, Pre- siden dan Sekretaris Badan Ekse- kutif Mahasiswa (BEM). Selain itu, Pakde Karwo juga mengundang Panglima Kodam V/ Brawijaya dan Kapolda Jatim. Hal itu dilakukan bertujuan agar hu- bungan antar instansi selalu har- monis. Melalui siaran pers Humas Set- daprov, Pakde menuturkan, salah satu syarat agar Jatim bisa maju adalah mengawinkan antara mod- ernisasi dengan kebudayaan yang ada. Hal ini memerlukan sumba- ngan pikiran dari semua kalangan masyarakat di Jatim. “Syarat utamanya adalah ha- rus menjaga kenyamanan dan keamanan. Oleh sebab itu, dengan melibatkan TNI dan Polri dan ka- langan akademisi, saya berharap suasana seperti itu selalu terjaga dan inovasi inovasi baru akan ha- dir pula,“ ucapnya. Dua puluh tiga PTN dan PTS yang turut hadir, yakni Universi- tas Kristen Petra, Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya, Universi- tas Bhayangkara Surabaya, Uni- versitas Negeri Jember, Universi- tas Negeri Trunojoyo Bangkalan, Universitas Malik Ibrahim Ma- lang, UPN Veteran Surabaya, Uni- versitas Wijaya Kusuma, Univer- sitas Negeri Malang, UIN Sunan Ampel Surabaya, Universitas Ne- geri Surabaya, Universitas Air- langga, ITS, Universtias Brawijaya, Universitas Surabaya, Universi- tas Muhammadiyah Malang, Uni- versitas Widya Kartika, Univer- sitas WR Supratman, Universitas Narotama, Universitas Katolik Widya Mandala, Universitas Dr Soetomo, Universitas Muham- madiyah Surabaya, dan Univer- sitasHang Tuah. ndre Kesalahan Teknis, Kepala KUA Masih Gunakan Uang Pribadi SURABAYA-Anggaran Dana Pro- fesi dan Operasional terhitung sejak bulan desember 2014 hingga bulan mei 2015 belum cair, sejumlah KUA mengeluh soal anggaran dana yang belum cair tersebut dan bertanya tan- ya kapan dana tersebut akan cair. “Anggaran dana profesi dan dana operasional semesti- nya sudah turun tiap bulanan- ya,” tutur kepala KUA Kecama- tan Gubeng. Diketahui,Kementerian Agama (Kemenag) mewujud- kan aturan baru biaya pencata- tan nikah. Mereka telah beker- jasama dengan empat bank plat merah untuk menampung uang dari biaya pencatatan nikah. Keempat bank itu adalah Bank Rakyat Indonesia (BRI), Bank Negara Indonesia (BNI), Bank Mandiri, dan Bank Tabun- gan Negara (BTN). Dalam ketentuan baru biaya pencatatan nikah diatur da- lam PP 48/2014 tentang tarif atas jenis penerimaan negara bukan pajak (PNBP) di lingku- ngan Kemenag Dalam PP itu diatur bahwa pencatatan nikah di luar kan- tor atau di luar jam kerja dike- nai biaya Rp 600 ribu per per- catatan. Sebelum aktivitas pencatatan nikah, masyarakat harus setor ke bank dulu kemu- dian membawa bukti setoran ke petugas KUA. “Dari jumlah Rp.600 ri- bu,kami seharusnya meneri- ma Rp.255 ribu sampai Rp.270 ribu tergantung golongan.Na- mun selama ini saya menggu- nakan untuk operasioal di la- pangan saya memakai uang pribadi,” ucap kembali kepala KUA Gubeng. Terpisah,Amanulloh,Kabid Bimas Islam Kota Surabaya mengatakan belum turunya se- jumlah dana yang meruyakan hak kepala KUA di seluruh kota Surabaya dikarenakan kesa- lahan teknis.” Masih dipro- ses karena menunggu Surat Edaran dari Mentri Agama tu- run,” tutur Amanulloh di ruang kerjanya,Senin (11/5). nhd/dre AMANULLOH SP/Bhakti Pundhowo BALAP TEROMPAH BERSAMA RISMA Walikota Surabaya, Tri Risma Harini, mencoba balap terompah bersama anak-anak, pada Lomba Dolanan Anak-Anak dihalaman Balai Kota Surabaya. Diikuti sejumlah sekolah dasar se-Surabaya, gelar tersebut merupakan gagasan Risma, untuk melestarikan budaya tradisional Indonesia, khususnya Surabaya. Berbagai dolanan tradisional dilombakan pada even ini. AMIR BURHANUDIN (tengah) Sekum Asprov Jatim. Penemuan Jenglot di Makam Islam Gemparkan Warga Prapen Surabaya SURABAYA-Warga Prapen Surabaya, Jawa Timur, digegerkan dengan penemuan sosok ( jenglot) di Kompleks Pemaka- man Islam. Sugiono yang menemu- kannya seorang warga Jalan Kyai Toha Surabaya saat menghadiri pemakaman tetangganya. “Sepulang kerja, seperti ada yang me- nyuruh untuk ke makam. Saya kemudi- an duduk-duduk di sebelah utara,” kata dia di Surabaya, sabtu (9/5/2015) Pria yang kesehariannya bekerja se- bagai sopir angkot ini mengaku serasa ada yang menuntun dirinya menuju ke sebelah utara makam yang letaknya ber- sebelahan dengan Masjid Al-Istiqomah. Sugiono mengungkapkan lokasi pen- emuan jenglot tersebut. Yaitu tepat di samping makam Mbah Zakariah, yang konon dikeramatkan. Dirinya sempat mencium bau anyir saat melihat tubuh jenglot dan rambut putihnya serta ku- kunya yang sama panjang, sepanjang 15 centimeter. “Sekitar pukul 09.00 wib jenglot tersebut di temukan “ungkap suse- no seorang Tokoh Masyarakat sekali- gus menjadi Ketua RW 06/RT 03 di ru- mahnya tak jauh dari penemuan jenglot tersebut. “Asli ngak asli saya belum pas- ti mas” tambahnya Warga merasa penasaran dan ber- bondong bondong datang melihat jen- glot tersebut yang sudah di masukkan dalam sebuah kaca serta mendokumen- tasikan nya. nhd SP/Robertus SP/Bhakti Pundowo

Transcript of 12 13 surabaya

Page 1: 12 13 surabaya

Surabaya-Asosiasi Provinsi (As-prov) PSSI Jatim bersama dengan Asosiasi Kabupaten (Askab) dan Asosiasi Kota (Askot) PSSI se-Ja-tim kemarin mengadakan per-temuan di Hotel Sahid Surabaya.Dalam pertemuan itu ketiga aso-siasi pemerintahan untuk sepak bola membahas perihal Kompeti-si Liga Nusantara.Dalam hasil ra-pat tersebut akhirnya secara res-mi menghentikan kompetisi Liga Nusantara Jatim 2015.

Keputusan Asprov Jatim dike-luarkan setelah PSSI menghenti-kan Kompetisi Indonesia Super League (ISL) 2015, menyusul pem-bekuan PSSI oleh Menpora Imam Nahrawi dan didukung Asosiasi Provinsi (Asprov) PSSI di daerah, tak terkecuali Jatim.

“Karena induk olahraga sepak-bola kami (PSSI, red) sudah me-mutuskan menghentikan kom-petisi ISL, maka Asprov PSSI Jatim juga menghentikan Kom-

petisi Liga Nusantara Jatim,” kata Sekum Asprov Jatim, Amir Syari-fudin di Hotel Sahid Surabaya.

Kompetisi Liga Nusantara Ja-tim 2015 diikuti 27 klub. Musim Kompetisi 2014 diikuti 15 klub dan meloloskan 3 tim untuk berlaga ke Zona Jawa. Rencananya, kom-petisi Liga Nusantara tingkat Ja-tim tahun ini digelar 9 Mei. “Kita hentikan karena kuatirnya terken-dala dengan Laporan Pertanggung Jawaban masing-masing klub,” tandasnya.

Pihaknya meminta seluruh klub peserta Liga Nusantara agar segera menyelesaikan gaji pemain hingga bulan April. Dikhawatir-kan jika persoalan gaji tidak beres, akan berakibat buruk pada nasib kompetisi ini. “Untuk itu, klub ha-rus bisa mendisiplinkan pemain agar tidak bicara terkait masalah kontrak. Karena masalah kontrak atau gaji pemain ini sudah menjadi isu besar. Hal-hal yang menyang-kut isu negatif, mohon diredam. “Kami setuju Asprov menghen-tikan kompetisi Liga Nusantara sampai ada ketentuan lebih lanjut. Namun, kami minta pembinaan pelatih dan wasit bisa tetap dilak-sanakan,” kata Hamzah, wakil dari Aspkab Pamekasan. ndre

Surabaya Singkat

Surabaya Post 12-13senin11 mei 2015Surabaya

Asprov Jatim Resmi Hentikan Kompetisi Liga Nusantara

Pedagang Pasar Turi Minta TPS Dibongkar

Jelang Pilkada, 3 Juta Penduduk Belum Kantongi e-KTP

Pakde Karwo Silaturahmi Bersama23 Perguruan Tinggi

KPU Belum Bisa Jamin Pilwali 2015 Bebas Manipulasi

Keberadaan menggangu akses keluar masukSurabaya-Keberadaan TPS di-anggap mengganggu akses ke-luar masuk ke Pasar Turi Baru. Sebagai bentuk keseriusan, 840 pedagang Pasar Turi Baru me-layangkan surat kepada Waliko-ta Surabaya untuk membongkar keberadaan TPS.

“Surat permintaan pembong-karan itu sudah kami kirim se-mua ke wali kota, kemarin. Selain itu, surat itu juga kami tujukan kepada DPRD Surabaya,” beber Kho Ping, juru bicara pedagang Pasar Turi Baru.

Keinginan tersebut, lanjut Kho Ping, karena keberadaan

TPS sangat mengganggu akses keluar masuk ke Pasar Turi Ba-ru. Dampaknya, pembeli enggan masuk ke dalam pasar yang pem-bangunannya sudah tuntas 98 persen ini.

Untuk itu, pihaknya berharap TPS tersebut segera dibongkar sebelum Bulan Ramadan. Pasal-nya, bulan puasa adalah bulan panen pedagang sehingga ketika TPS dibongkar, pembeli banyak yang masuk ke dalam. “Seka-rang ini banyak pedagang yang sudah buka stan. Namun karena masih sepi, akhirnya hanya buka 3 hingga 4 jam. Jika TPS dibong-kar, ada 4.6I0 pedagang yang su-dah membayar lunas stan akan berjualan di dalam,” bebernya.

Terkait dengan adanya peda-gang yang masih bertahan di da-lam TPS, Kho Ping menyatakan se karang ini jumlahnya sudah berkurang. Dulunya ada sekitar 1.200, kini tinggal sekitar 200 pe-dagang. Dan kebanyakan mereka bukan pedagang asli Pasar Turi.

Sementara itu Pemkot Suraba-ya sendiri telah melakukan pen-dataan terhadap pedagang yang berjualan di TPS. Asisten II Bi-dang Pembangunan dan Ekono-mi M Taswin mengatakan Dis-perindag Kota Surabaya sudah melakukan pendataan di lapang-an beberapa waktu lalu.

Tujuannya untuk mendata berapa banyak pedagang yang masih bertahan di TPS dan bera-

pa banyak sudah masuk ke Pasar Turi. “Hingga saat ini masih ada pedagang yang bertahan di TPS. Tentu saja kami belum bisa me-laksanakan pembongkaran TPS,” ungkapnya.

Dikatakan pembongkaran ba-ru bisa dilaksanakan ketika selu-ruh pedagang sudah masuk se mua ke Pasar Turi. “Kami berharap ta-hun ini bisa melakukan pembong-karan. Yang pasti TPS harus ber-sih dulu dari pedagang,” jelasnya. Agar pembongkaran bisa berjalan lancar, menurut Taswin, pihaknya akan mengajukan persetujuan penghapusan aset pada DPRD Surabaya. Sebab, pembangunan TPS tersebut itu menggunakan APBD. ndre

Surabaya-Manipulasi data sering menjadi issu terhangat ketika Pil-kada atau Pilpres.Oleh karena itu, masyarakat Surabaya diharapkan waspada dan proaktif terhadap ma nipulasi Data Potensial Pemi-lih Pemilu (DP4). Celah paling be-sar adalah tentang penemuan KTP Ganda pada warga pendatang. Na-mun data riil belum dapat dipu-blikasikan karena hingga kini Dis-penduk capil masih memetakan kasus seperti ini.

Selain itu masalah utama pelak-sa naan pemilu adalah target Per-ekaman e-KTP.Hal ini sesuai de-ngan peraturan dalam negeri yang mengharuskan pelaksanaan pemi-

lihan walikota 2015, diwajibkan menggunakan Elektronik KTP. ” kami masih mengupayakan penye-lesaian target sebelum Desember 2015 mendatang, yang akan meng-optimalkan pelayanan hingga ke tingkat kelurahan dan kecamatan” tukas Suharto Wardoyo, mantan Ka bag Hukum Pemkot Surabaya.

Sementara KPU Surabaya me-nyatakan belum dapat menjamin Pemilihan Walikota 2015 terbebas dari manipulasi, karena dinamika peristiwa kependudukan yang bia-sa dimanfaatkan oleh oknum –ok-num tertentu demi kepentingan politis. Sementara itu dirinya me-nyatakan masyarakat harus pro

aktif terhadap indikasi kecurang-an. ”Kan sudah ada peraturan dan sangsi hukumnya, yakni pidana. Karena itu masyarakat harus ber-sinergi dengan pemerintah dan KPU jika menemukan sejumlah warga yang menyalahi aturan” te-gas wanita berjilbab tersebut.

Adapun jumlah Data Pemilih Potensial Pemilu Surabaya hing-ga bulan ke 5 telah mencapai 1 juta 200 lebih yang masih menunggu pemuktakhiran data. Sekedar di-ketahui, angka ini 40 ribu lebih be-sar dibanding dengan pemilu 2010 lalu, setelah empat tahun terakhir Surabaya mengalami ledakan pen-duduk cukup masif. ndre

Surabaya-Jelang Pilkada serentak di 19 kabupaten/kota di Jatim, sejum-lah masalah pendataan penduduk masih belum tuntas. Salah satunya KTP elektronik (e-KTP) yang di-harapkan bisa menjadi acuan dalam pemilihan kepala daerah.

Saat ini, di Jatim masih ada tiga juta jiwa penduduk yang belum melakukan perekaman e-KTP. Pa-dahal program ini seyogyanya ditar-getkan selesai 2013. Setelah muncul berbagai masalah, pada 2014 kelu-ar Perpres untuk menunda pelaksa-naan e dan menyelesaikan pereka-man e-KTP.

“Tahun ini, tidak ada perpanjan-gan, tapi masyarakat diberikan pen-didikan agar mengetahui pentingnya e-KTP dan segera melakukan kepen-gurusan segera,” kata Kepala Di-nas Tenaga Kerja Transmigrasi dan Kependudukan (Disnakertransduk) Jatim, Edi Purwinarto, Sabtu (9/5).

Menurutnya, dalam Pemilu peng-gunaan e-KTP memang ideal, na-mun kondisi riil saat ini Jatim masih menghadapi 3.000.100 jiwa pen-duduk belum melakukan perekaman sidik jari. “Di antara mereka juga mempunyai hak pilih, maka saat ini pendataan tidak bisa dikomparasi

dengan e-KTP,” ujarnya.Dalam melakukan updating, ka-

bupaten/kota memberikan masukan pada Kemendagri. “Tanggal 17 April Mendagri sudah menyerahkan data agregat kependudukan per kecama-tan (DAK2) kepada ketua KPU. Nanti-nya 3 Juni akan diserahkan DP4. “Ini-lah yang nanti dipakai untuk DAK2 menentukan calon independen, se-dangkan DP4 menentukan hak pemi-lih. Masalah itu yang akan diselesai-kan ketua KPU,” paparnya.

Masalah ini sangat sensitif sela-ma proses Pilkada karena menyang-kut kebenaran data pemilih.Perma-

salahan sensitif yang kerap timbul selama proses pelaksanaan Pemilu di antaranya pemutakhiran data dan daftar pemilih. Sebab, daftar pemi-lih sebelumnya berasal dari data Ad-minduk yang selanjutnya dicoklit (pencocokan dan penelitian) dan dimutakhirkan KPU.

“Untuk itu, saya sampaikan pada seluruh Dispenduk Capil kabupaten/kota untuk updating data serta pro aktif dalam perluas jaringan untuk menjaring informasi terjadi peruba-han data. Perubahan data itu meli-puti meninggal dunia hingga pindah tempat tinggal,” tutur Edi. ndre

Surabaya-Bertempat di Gedung Negara Grahadi,Gubernur Jawa Timur, H Soekarwo bersilaturah-mi dengan Perguruan Tinggi Ne-geri (PTN) dan Perguruan Tinggi Swasta (PTS), Surabaya.

Ajang silaturahmi yang diada-kan kemarin merupakan salah satu jalan membuka ruang publik un-tuk bisa menyumbangkan masu-kan yang membangun, sehingga Jawa Timur akan lebih maju.

Sekitar 23 PTN dan PTS hadir pada acara tersebut. Setiap PTN dan PTS diwakili oleh Wakil Rek-tor Bidang Kemahasiswaan, Pre-siden dan Sekretaris Badan Ekse-kutif Mahasiswa (BEM).

Selain itu, Pakde Karwo juga mengundang Panglima Kodam V/Brawijaya dan Kapolda Jatim. Hal

itu dilakukan bertujuan agar hu-bungan antar instansi selalu har-monis.

Melalui siaran pers Humas Set-daprov, Pakde menuturkan, salah satu syarat agar Jatim bisa maju adalah mengawinkan antara mod-ernisasi dengan kebudayaan yang ada. Hal ini memerlukan sumba-ngan pikiran dari semua kalangan masyarakat di Jatim.

“Syarat utamanya adalah ha-rus menjaga kenyamanan dan keamanan. Oleh sebab itu, dengan melibatkan TNI dan Polri dan ka-langan akademisi, saya berharap suasana seperti itu selalu terjaga dan inovasi inovasi baru akan ha-dir pula,“ ucapnya.

Dua puluh tiga PTN dan PTS yang turut hadir, yakni Universi-

tas Kristen Petra, Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya, Universi-tas Bhayangkara Surabaya, Uni-versitas Negeri Jember, Universi-tas Negeri Trunojoyo Bangkalan, Universitas Malik Ibrahim Ma-lang, UPN Veteran Surabaya, Uni-versitas Wijaya Kusuma, Univer-sitas Negeri Malang, UIN Sunan Ampel Surabaya, Universitas Ne-geri Surabaya, Universitas Air-langga, ITS, Universtias Brawijaya, Universitas Surabaya, Universi-tas Muhammadiyah Malang, Uni-versitas Widya Kartika, Univer-sitas WR Supratman, Universitas Narotama, Universitas Katolik Widya Mandala, Universitas Dr Soetomo, Universitas Muham-madiyah Surabaya, dan Univer-sitasHang Tuah. ndre

Kesalahan Teknis, Kepala KUA Masih Gunakan Uang Pribadi

Surabaya-Anggaran Dana Pro-fesi dan Operasional terhitung sejak bulan desember 2014 hingga bulan mei 2015 belum cair, sejumlah KUA mengeluh soal anggaran dana yang belum cair tersebut dan bertanya tan-ya kapan dana tersebut akan cair. “Anggaran dana profesi dan dana operasional semesti-nya sudah turun tiap bulanan-ya,” tutur kepala KUA Kecama-tan Gubeng.

D i k et a h u i , Ke m e n t e r i a n Aga ma (Kemenag) mewujud-kan aturan baru biaya pencata-tan nikah. Mereka telah beker-jasama dengan empat bank plat merah untuk menampung uang dari biaya pencatatan nikah.

Keempat bank itu adalah

Bank Rakyat Indonesia (BRI), Bank Negara Indonesia (BNI), Bank Mandiri, dan Bank Tabun-gan Negara (BTN).

Dalam ketentuan baru biaya pencatatan nikah diatur da-lam PP 48/2014 tentang tarif atas jenis penerimaan negara bukan pajak (PNBP) di lingku-ngan Kemenag

Dalam PP itu diatur bahwa pencatatan nikah di luar kan-tor atau di luar jam kerja dike-nai biaya Rp 600 ribu per per-catatan. Sebelum aktivitas pen catatan nikah, masyarakat harus setor ke bank dulu kemu-dian membawa bukti setoran ke petugas KUA.

“Dari jumlah Rp.600 ri-bu,kami seharusnya meneri-ma Rp.255 ribu sampai Rp.270 ribu tergantung golongan.Na-mun selama ini saya menggu-nakan untuk operasioal di la-pangan saya memakai uang pribadi,” ucap kembali kepala KUA Gubeng.

Terpisah,Amanulloh,Kabid Bimas Islam Kota Surabaya mengatakan belum turunya se-jumlah dana yang meruyakan hak kepala KUA di seluruh kota Surabaya dikarenakan kesa-lahan teknis.” Masih dipro-ses karena menunggu Surat Eda ran dari Mentri Agama tu-run,” tutur Amanulloh di ruang kerjanya,Senin (11/5). nhd/dre

AmAnulloh

SP/Bhakti PundhowoBALAP TEROMPAH BERSAMA RISMAWalikota Surabaya, Tri Risma harini, mencoba balap terompah bersama anak-anak, pada lomba Dolanan Anak-Anak dihalaman Balai Kota Surabaya. Diikuti sejumlah sekolah dasar se-Surabaya, gelar tersebut merupakan gagasan Risma, untuk melestarikan budaya tradisional Indonesia, khususnya Surabaya. Berbagai dolanan tradisional dilombakan pada even ini.

AmIR BuRhAnuDIn (tengah) Sekum Asprov Jatim.

Penemuan Jenglot di Makam Islam Gemparkan Warga Prapen SurabayaSurabaya-Warga Prapen Surabaya, Jawa Timur, digegerkan dengan penemuan sosok ( jenglot) di Kompleks Pemaka-man Islam. Sugiono yang menemu-kannya seorang warga Jalan Kyai Toha Surabaya saat menghadiri pemakaman tetangganya.

“Sepulang kerja, seperti ada yang me-nyuruh untuk ke makam. Saya kemudi-an duduk-duduk di sebelah utara,” kata dia di Surabaya, sabtu (9/5/2015)

Pria yang kesehariannya bekerja se-bagai sopir angkot ini mengaku serasa ada yang menuntun dirinya menuju ke sebelah utara makam yang letaknya ber-sebelahan dengan Masjid Al-Istiqomah.

Sugiono mengungkapkan lokasi pen-emuan jenglot tersebut. Yaitu tepat di samping makam Mbah Zakariah, yang konon dikeramatkan. Dirinya sempat mencium bau anyir saat melihat tubuh jenglot dan rambut putihnya serta ku-kunya yang sama panjang, sepanjang 15 centimeter.

“Sekitar pukul 09.00 wib jenglot tersebut di temukan “ungkap suse-no seorang Tokoh Masyarakat sekali-gus menjadi Ketua RW 06/RT 03 di ru-mahnya tak jauh dari penemuan jenglot tersebut. “Asli ngak asli saya belum pas-ti mas” tambahnya

Warga merasa penasaran dan ber-bondong bondong datang melihat jen-glot tersebut yang sudah di masukkan dalam sebuah kaca serta mendokumen-tasikan nya. nhd SP/Robertus

SP/Bhakti Pundowo