118052664 modul-1

27
Modul 1 Dasar-Dasar Estetika Rini dan Santi, dua orang sahabat yang sudah lama tidak mengenali sahabatnya karena terdapat perubahan yang menyolok pada wajah santi. Sewaktu SMP gigi Santi tongos,berjejal, dan karies. Sekarang Santi mempunyai oklusi stabil dengan susunan gigi harmonis, smile design dengan lip line optimal dan lateral negative space ideal sehingga bila tersenyum terlihat lebih cantik. Rini berpendapat Santi telah melakukan perawatan complete dentistry. Bagaimana saudara menjelaskan kasus diatas?

Transcript of 118052664 modul-1

Modul 1Dasar-Dasar Estetika

Rini dan Santi, dua orang sahabat yang sudah lama tidak mengenali sahabatnya karena terdapat perubahan yang menyolok pada wajah santi. Sewaktu SMP gigi Santi tongos,berjejal, dan karies.Sekarang Santi mempunyai oklusi stabil dengan susunan gigi harmonis, smile design dengan lip line optimal dan lateral negative space ideal sehingga bila tersenyum terlihat lebih cantik. Rini berpendapat Santi telah melakukan perawatan complete dentistry.Bagaimana saudara menjelaskan kasus diatas?

Step 1. Terminologi1. Smile Design : Proses pemeriksaan dan evaluasi lengkap pada jaringan lunak maupun jaringan keras mulut serta tindakan perubahan yang akan memberikanpengaruh positif pada keseluruhan estetika wajah.2. Complete Dentistry : Pemeriksaan atau penyembuhan yang berkaitan dengan kedokteran gigi secara lengkap dan meyeluruh.3. Lateral Negative Space : Daerah gelap pada koridor bukal yang terbentuk antara gigi posteriordengan sudut mulut pada saat tersenyum.4. Lip line Optimal : Banyaknya penampilan vertikal gigi pada saat tersenyum 5. Oklusi stabil: Oklusi dalam keadaan seimbang dan mempunyai hubungan yang baik dengan gigi antagonisnya sehingga akan memberikan fungsi kunyah dan bicara yang baik.Step 2. Merumuskan Masalah1. Apa tujuan perawatan complete dentistry ?2. Apa saja jenis-jenis perawatan complete dentistry?3. Bagaiman kriteria suatu susunan gigi itu dapat dikatakan harmonis dan smile design dengan lip line optimal?4. Faktor-faktor yang mempengaruhi Estetis?5. Apa saja jenis smile design lainnya selain yang disebutkan dalam skenario? Step 3. Analisa Masalah1. Tujuan Complete Dentistry :- Menjaga agar gigi tetap sehat - Fungsi yang nyaman dengan estetika yang optimal- Menghilangkan keluhan dan rasa tidak nyaman pasien - Bebas dari gangguan sistem mastikasi - Menciptakan atau menjaga agar oklusi tetap stabil. 2. Jenis Perawatan complete dentistryPerbaikan dan penggantian gigi geligi , memperbaiki fungsinya agar kembali normal. Perawatan pada sistem mastikasi seperti pada otot atau TMJ. Contoh :Pembuatan tambalan, inlay, mahkota atau jembatan untuk gigi-gigi yang mengalami karies, fraktur atau atrisi. 3. Susunan gigi dikatakan harmonis jika : - Gigi memiliki rasio lebar dan panjang yang ideal - Kororna gigi geligi yang berkembang normal - Jaringan disekitarnya berkembang normal - Memiliki Golden Proportion Lip Line Normal bila Upper Line menyentuh margin gingiva dan memperlihatkan cerviko incisal gigi I sentral dengan sedikit gingiva interproximal. 4. Faktor yang mempengaruhi estetis : a. Bentuk Gigi b. Ukuran Gigi c. Warna Gigi d. Estetika Gingiva e. Posisi Gigi f. Midline g. Visibilitas Gigi h. Simetri i. Lip Line j. Posisi Senyum 5. Jenis smile design smile line : relasi antara garis imajiner yang dibentuk oleh ujung insisal gigi anterior rahang atas dengan kontur bagian dalam bibir saat tersenyum. Smile line optimal: kurva yang dibentuk insisal gigi anterior rahang atas menyentuh atau paralel dengan border bibir bawah saat tersenyum sehingga akan memperlihatakan youthful smile. Frontal occlusal plane: dataran oklusal frontal yang diwakili oleh garis yang dibentuk ujung gigi kaninus kanan ke ujung kaninus kiri.

SKEMA

LEARNING OBJECTIVE1. M4 Complete Dentistry2. M4 Dasar-dasar Estetis 3. M4 Faktor-faktor yang mempengaruhi estetis 4. M4 Parameter Estetis 5. M4 Analisa Estetis 6. M4 Smile Design

1. COMPLETE DENTISTRY Complete dentistry Perawatan gigi secara menyeluruh Pemeriksaan yang menyeluruh tidak hanya melakukan pemeriksaan pada bagian yang menjadi keluhan pasien. Tetapi diperhatikan juga aspek-aspek lain seperti : Hubungan antar gigi, TMJ dan Otot. Tujuan dari Complete Dentistry : 1. Menghilangkan keluhan dan rasa tidak nyaman pasien 2. Mempertahankan oklusi normal 3. Menjaga kesehatan jaringan periodontium 4. Bebas dari gangguan sistem mastikasi 5. Gigi geligi yang sehat 6. Oklusi yang stabil 7. TMJ yang stabil 8. Fungsi yang nyaman 9. Estetika yang optimal Masing-masing tujuan tercapai, keberhasilan pengobatan terjamin seluruh sistem yang sehat harmoni bentuk dan fungsi dan hubungan yang stabil pengobatan dapat dianggap "lengkap".Langkah yang paling penting dalam mencapai tujuan dari complete dentistry adalah diagnosis dan analisa kasus dengan hati-hati untuk menentukan ketidakharmonisan, ketidakstabilan, atau penyakit2. DASAR-DASAR ESTETISEstetik dalam Kedeokteran Gigi Integritas harmonis dari beberapa fungsi fisiologis oral dengan penekanan yang sama sehingga didapatkan atau dihasilkan gigi geligi yang ideal. Faktor-faktor yang harus dipertimangkan dalam komposisi estetik kedokteran gigi : Bidang orientasi : - Horizontal- Vertikal - Sagital - Phonetik Elemen senyum lebar/ luas senyum ditentukan oleh : - lengkung bibir atas dan bawah - posisi sudut mulut gigi anterior dan posterior - lebar koridor bukal gingiva Proporsi posisi gigi dalam lengkungnya berhubungan dengan lebar, panjang dan bentuk gigi Simetris dihubungkan dengan susunan, bentuk, ukuran, dan posisi gigi dalam arah mesio-lateral sesuai midline.

3. FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI ESTETIS1. Bentuk Gigi Penetepan bentuk gigi ideal dianggap diharapkan, meski beberapa variasi bentuk gigi yang dianggap sempurna secara estetis tidak selalu berdampak merugikan. Meski demikian, beberapa bentuk dan struktur gigi nampak lebih memuaskan daripada faktor lain; rasio panjang dan lebar 4:3 dianggap ideal meski dimensi rata-rata gigi seri tengah maksilar rasionya 10:9. Meski demikian, juga dipertimbangkan bahwa gigi memiliki rasio panjang dan lebar 5:4. Miller menyimpulkan bahwa yang penting adalah bahwa gigi seri tengah atas dan bawah harus memiliki lebar yang sama dan panjangnya melebihi lebar. Jika mempertimbangkan lebar sebuah gigi dan gigi disebelahnya pada segmen anterior, rasio 1,618:1 ( atau 89:55) dinilai sebagai yang paling memuaskan secara estetik ( Golden Proportion). Observasi ini juga disebut Golden Section dan Golden Mean. Prinsip ini bisa dilihat dalam penampilan kepala bunga matahari, dimana 55 kurva panjang melintasi 89 kurva yang lebih pendek. Parthenon menyatakan bahwa semua bagian tersebut berada dalam proporsi 1,618:1. Pada 1202, Filius Bonacci menunjukkan bahwa serangkaian angka ( angka Fibonacci) bisa diperoleh. Pertama 0 dan 1 ditambahkan untuk mencapai total 1 dan kemudian 1 dan 1 ditambahkan, sehingga menghasilkan skor 2. Jumlah tersebut meningkat: 0, 1, 2, 3, 5, 8, 13, 21, dst. Perkembangan alami dicapai ketika jumlah yang lebih besar dicapai, setiap penambahannnya adalah 1,618 kali jumlah sebelumnya, ini disebut Golden Proportion. Di dalam pergigian, Golden Proportion menunjukkan bahwa lebar gabungan dari gigi seri tengah dan lateral harus 1,618 kali lebar gigi seri tengah. Didalam rasio ini lebar gigi seri tengah adalah ideal terhadap gigi seri lateral, sementara gigi seri lateral berhubungan dengan gigi taring. Prinsip-prinsip tersebut ditegaskan oleh Levin dalam pergigian yang dianggap memuaskan secara estetik. Levin menggunakan set kaliper pada rasio konstan anatara bagian yang lebih besar dan bagian yang lebih kecil. Golden Proportion bisa juga diterapkan pada mata dan senyum. Gigi maskulin dianggap meiliki sudut-sududt yang lebih persegi dan kurang berluki dibandingkan gigi feminim. Meski demikian, ketika sebuah kelompok dokter gigi dan pasien diminta untuk mengukur susunan gigimaskulin dan feminim, semua subyek memilih organisasi maskulin. Oleh karena itu, pentingnya perbedaan-perbedaan tersebut terlalu dilebih-lebihkan. Beberapa aspek bentuk gigi lainnya mungkin relevan. Berkurangnya panjang gigi bisa merugukan penampilan gigi, sementara pergeseran incisal titik kontak gigi anterior akibat dari toot wear mungkin juga menimbulkan hilangnya kohesi estetik.2. Ukuran Gigi Ukuran gigi tidak hanya relevan dengan estetik dental tetapi juga dengan estetik fasial. Sementara gigi harus proporsional satu sama lain ( vide supra ), gigi juga harus proporsional dengan wajah, karena variasi kasar ukuran gigi terhadap ukuran wajah berdampak buruk bagi estetika optimal.

3. Warna Gigi Dentin bertanggung jawab atas warna gigi, sementara enamel hanya berperan dalam memproyeksikan corak dasarnya, menggunakan batang perpendikularnya dengan cara yang mirip pada system serat optik. Warna, seperti juga bentuk, dianggap memiliki tiga dimensi. Bentuk memiliki dimensi panjang, lebar dan tinggi, sementara warna memiliki dimensi Hue, Gchroma, dan Value, yang umumnya kurang dipahami. Hue diartikan sebagai warna dasar sebuah obyek, chroma diartikan sebagai tingkat kejenuhan hue dan value diartikan sebagaikecerahan. Hue merupakan dimensi yang paling mudah dimengerti, dan diartikan SEBAGAI kualitas dimana kita bisa membedakan satu keluarga warna dari yang lain, seperti merah dari kuning, hijau dari ungu dan biru. Value dan Chroma merupakan konsep yang lebih sulit untuk dimenegrti dan seringkali dipahami secara rancu. Satu pendekatan adalah menganggap Chroma sebagai kualitas dimana kita bisa membedakan warna kuat dari warna lemah, intensitas warna, dimana Value adalah kualitas dimana kita bisa membedakan warna terang dari warna gelap. Dan secara teoritis tanpa warna, berkisar dari putih hingga hitam, putih merupakan Value tertinggi dan hitam merupakan value terendah. Karena enamel menutupi gigi secara utuh dan tidak berwarna, maka enamel merupakan yang paling logis utnuk ditunjuk pada dimensi Value. Restorasi gigi anterior mungkin menunjukkan tantangan yang berarti jika penampilan polikromatik tidak mungkin untuk membandingkan warna sebuah gigi hanya dengan menggunakan satu corak bahan restoratif, dan hasil yang memuaskan mungkin paling baik didapatkan dengan penggunaan beragam corak. Oleh karena itu, pewarna dan opaquer yang digunakan dengan bahan resin campuran bisa menghasilkan distribusi warna yang realstik. Pilihan corak, dan transfer yang benar ke apra teknisi, adalah kepentingan tertinggi dalam hal mahkota gigi keramik. Karena hasil-hasil sebuah studi yang mempraktekkan personel dental menunjukkan bahwa 9,3% responden pria, tapi tak satupun responden wanita, menunjukkan kekurangan visi-warna, sebuah tim yang membandingkan corak mungkin cocok.

4. Posisi Gigi Secord dan Backman mencatat bahwa faktor-faktor penampilan berhubungan langsung dengan kesejajaran gigi dengan rangking rendah pada daftar atribut fisik; protrusi gigi maksilar dan kelurusan gigi berada pada urutan 28 dan 33 secara berurutan, dalam daftar 34 variabel. Persepsi individu atas penampilan dentalnya sangat kompleks. Sebuah investigasi terhadap pria swedia berusia 18 tahun menunjukkan kesadaran tinggi atas anomaly-anomali tertentu, seperti tanggalnya gigi atau malformasi gigi, tetapi kesadaran yang rendah untuk factor lain seperti meningkatnya overjet dan gigitan terbuka anterior. Sebagian besar orang tidak sadar akan anomaly dan hanya 4% yang menganggap bahwa mereka membutuhkan treatmen ortodontik, meski kebutuhan obyektif diletakkan pada 60%. Ketidakteraturan posisi gigi dipahami secara berbeda oleh dokter dan pasien. Beberapa ketidakteraturan bisa diterima oleh ebberapa kelompok,.5. Visibilitas gigi Terlihatnya gigi, ketika bibir dan rahang beristirahat, dianggap sebagai hal penting dalam estetika dental. Faktor-faktor yang berhubungan antara lain bunyi otot dan riasan skeletal seperti juga panjang, bentuk dan posisi gigi. Terlihatnya gigi nampak lebih signifikan bagi wanita daripada pria, karena rata-rata terlihatnya gigi seri tengah maksilar terhitung 1,91mm untuk pria dan 3,40mm untuk wanita. Panjang gigi seri tengah maksilar yang nampak rata-rata berkurang seiring usia, sebagaimana gigi seri mandibular meningkat. Garis bibir dan garis senyum juga relevan, dan karena batas-batas restorasi bisa jelas, ada sebuah argumen untuk penempatan subgigivalnya. Meski demikian, jika batas-batas mahkota gigi tidak nampak saat tersenyum, survei terhadap 383 pasien menunjukkan bahwa 15% pria dan 11% wanita masih keberatan jika batas-batas tersebut supragingival. Garis senyum dan garis bibir harus diuji sebelum permulaan preparasi gigi dan keuntungan-keuntungan estetik dan kerugian-kerugian periodontal pada level penempatan margin harus dibicarakan dengan pasien. 6. Simetri Setiap konsep estetika mesti mempertimbangkan simetri. Ditunjukkan bahwa mahkota gigi anterior harus mempertahankan beberapa iregularitas yang teramati pada gigi alami, meski para psikolog menganggap bentuk-bentuk repetitive lebih memuaskan. Pengujian preferensi pasien menunjukkan bahwa simetri horizontal dipilih, sementara para dokter gigi memilih contoh-contoh simetri radiasi. Dalam aksus lain, disimpulkan bahwa garis tengah dental harus bertepatan dengan garis tengah fasial.7. Estetika gingival Buruknya penampilan gingival bisa berdampak buruk bagi seluruh estetika dental. Kesehatan gingival bisa dioptimalkan dengan menghindari kontak gingival dengan bahan restoratif, dimana kebersihan oral pasien sudah cukup bagus. Jika batas-batas sub gingival dieprlukan, pelaksanaan prosedur klinis dan restorasi yang sempurna diperlukan. Pencapaian tujuan ini memerlukan pertimbangan beberapa faktor: penetapan kesehatan preprostetik yang baik, meminimalkan trauma gingival, reduksi gigi yang adekuat, dan konstruksi yang hati-hati terhadap restorasi provisional. Untuk teknik-teknik adhesif, tiga syarat untuk pencegahan iritasi gingival dengan batas-batas restorasi diusulkan, di antaranya adalah ketepatan batas optimal, ikatan kimia yang kuat terhadap dentin, dan penyelesaian restorasi yang adekuat.

4. PARAMETER ESTETISSalah satu faktor yang berperan untuk menciptakan senyum yang baik adalah : Faktor jenis kelaminSedikit perbedaan dalam ukuran, bentuk dan posisi gigi rahang atas dapat menghasilkan karakteristik yang dramatis. Pada wanita, bentuk gigi insisivus maksila berbentuk bulat halus. Pada pria berbentuk kubus dan nampak tegas. Faktor usiaPada usia muda, untuk gigi incisivus sentral maksila, sudut insisisal gigi tidak nampak, embrasure insisisal jelas dengan kroma rendah dan value tinggi. Pada usia tua untuk gigi incicivus sentral maksila bentuk gigi agak pendek, jumlah gigi yang terlihat saat senyum lebih sedikit, embrasure insisal minimal dengan kroma tinggi dan value rendah. Faktor kepribadian.Sesorang yang memiliki kepribadian agresif dan pemarah cenderung memiliki bentuk gigi kaninus yang panjang dan tajam Seseorang yang memiliki kepribadian pasif cenderung memiliki gigi kaninus yang pendek, membulat dan halus.

5. ANALISA ESTETISa. Pemeriksaan Subjektif/Anamnesa Anamnesa Identitas pasien (umur,jenis kelamin,ras) Keluhan utama (chief complain/main complain) Riwayat gigi - geligi ( dental history ) Riwayat penyakit (disease history) Riwayat keluarga (family history) Kebiasaan buruk (bad habit )

b. Pemeriksaan Objektif/ Pemeriksaan Klinis Umum / General Khusus / Lokal : a. Ekstra Oral : Bentuk muka : simetris / asimetris Tipe muka : Menurut Martin (Graber 1972) : Brahisepali : lebar, persegi Mesosepali : lonjong / oval Oligisepali : panjang / sempit

B.PEMERIKSAAN DALAM MULUT (INTRA ORAL) Aspek-aspek tersebut adalah: 1)Keadaan gigi-geligi; 2)Kelainan posisi gigi; 3)Kebersihan mulut; 4)Gusi; 5)Frenulum labial; 6)Lidah; 7)Jaringan Lunak langit-langit (mukosa palatal); 8)Tonsil (amandel); 9)Garis tengah(median); 10) Jarak gigit vertikal; 11)Jarak gigit horisontal; 12)Gigitan silang; 13)Celah antar gigi (diastema); 14)Kurva Spee

ANALISIS SEFALOMETRIAnalisis sefalometri terbagi dalam pemeriksaan sefalometri lateral dan frontal.Adapun kegunaan pemeriksaan sefalometri adalah untuk : 1) Mempelajari pertumbuhan dan perkembangan kraniofasial; 2) Mendiagnosis kelainan kraniofasial; 3) Mempelajari profil wajah; 4) Merencanakan perawatan ortodonti; 5) Evaluasi hasil perawatan ortodonti; 6) Merencanakan dan mengevaluasi hasil perawatan bedah ortognati; 7) Analisis fungsi sendi rahang; dan 8) Untuk tujuan penelitian.

ANALISA FOTOGRAFIFotografi profil (pandangan samping) dan frontal (pandangan depan) dilakukan untuk menganalisis hubungan antarajaringan keras disekitar wajah dengan kontur jaringan lunak.Analisis profil dapat menjadi bahanpertimbangan apakah pasien akan dilakukan prosedur pencabutan gigiatau tidak. Analisis frontal memberikan informasi wajah yang simetris atau tidak. Pada keadaan wajah yang tidak simetris, akan menjadi bahan pertimbangan apakah akan dikoreksi hanya secara ortodonti, atau perlu kombinasi dengan pembedahan.

Gambar 5. A dan B menunjukkan foto dan sketsa wajah yang tidak simetris. Gambar C menunjukkan titik-titik yang digunakan dalam melakukan analisa profil.ANALISIS MODEL CETAKAN GIGIModel cetakan gigi merupakan salah satu sumber informasi terpenting dalam perawatan ortodonti.Hasil cetakangigi yang baik harus memperlihatkan susunan geligi dandaerah akar gigisetinggi mungkin. Daricetakan inidapatdipelajaribentuk lengkung rahang dan lengkung gigi, simetris/asimetris lengkung, posisi/malposisi setiap gigi, bentuk dan kedalaman langit-langit, bentuk dan ukuran gigi, dsb. Dalam keadaan oklusi (digigitkan), dapat menentukan klasifikasi maloklusi, hubungangaris medianrahang atas rahang bawah,dll.Beberapa informasi yang paling dibutuhkan dari model cetakan gigi dalam menentukan rencana perawatan ortodonti adalah :1. Analisis kesesuaian lengkung gigi terhadap lengkung rahang(Arch Lenght Discrepancy) 2. Analisis perbandingan ukuran gigi rahang atas rahang bawah (Analisis Bolton)3.Analisis apakah rahang mengalami pelebaran atau penyempitan (Analisis Howes)4.Analisis perlu tidaknya melakukan pencabutan(AnalisisPont)5. Analisis gigi campuran (salah satunya analisisMoyers)

c. Diagnostic records Diagnostic records meliputi : Study Casts: Study casts yang akurat digunakan untuk tahap selanjutnya apabila pasien tidak ada/ tanpa kehadiran pasien. Radiographs : Untuk mengetahui dukungan jaringan keras yang tidak terlihat dan posisi/relasi rahang. Photographs : Mengetahui bentuk muka dan analisa prifil pasien.

Profil Muka Tergantung kedudukan maxilla terhadap cranium, juga tergantung kedudukan mandibula terhadap maxilla. Dikenal 3 macam profil muka : Cembung ( Convex ) Cekung ( Concaf ) Lurus ( Straight ) Untuk menentukan klasifikasi ini digunakan 4 titik: Titik glabella Titik symphisis Titik Lip Contour atas Titik Lip Contour bawah Titik glabella dihubungkan dengan titik lip contour atas, titik lip contour bawah dihubungkan dengan symphisis. Cembung : Kalau kedua garis membentuk sudut yang arah titik sudutnya kedepan. Cekung: Kalau kedua garis tersebut membentuk sudut yang arah titik sudutnya kebelakang. Lurus : Kalau kedua garis tidak membentuk sudut.Pemilihan warna gigi Warna mempunyai 4 komponen : HUE : Chroma/Saturation Value/Brilliance : Translucency: Pemilihan warna dapat menggunakan Shade Guide Teeth.

6. KOMPONEN SENYUM Lip line, banyaknya penampilan vertikal gigi saat terseyum atau ketinggian bibir atas terhadap insisif sentral rahang atas.

Smile line, relasi antara garis imajiner yang dibentuk oleh ujung insisal gigi anterior rahang atas dengan kontur bagian dalam bibir.

Frontal occlusal plane, garis yang dibentuk ujung gigi kaninus kanan ke ujung gigi kaninus kiri . Frontal occlusal plane optimal bila sejajar dengan interpupilla

Dental component, dental component pada senyum meliputi ukuran, bentuk proporsi, warna, kesejajaran, inklinasi, posisi midline, dan kesimetrisan lengkung Gingival component, gingiva component pada senyum meliputi warna, kontur, ketinggian gingiva. Lateral negative space, daerah gelap pada koridor bukal yang terbentuk antara gigi posterior dengan sudut mulut saat tersenyumKlasifikasi Estetik Garis Senyum Garis senyum rendah, kurang dari 50% dari tinggi insisal gigi anterior atas, dan tidak ada margin gingiva yang terlihat pada senyum natural Garis senyum medium, diantara 50% dan 100% dari tinggi insisal dari anterior atas, dan papila terlihat pada senyum natural. Garis senyum tinggi, seluruh tinggi dari gigi anterior atas juga papila dan marginal gingiva terlihat pada senyum natural. Gummy smile, seluruh tinggi dari gigi anterior atas dan sejumlah besar dari jaringan lunak terlihat

LAPORAN TUTORIALDASAR-DASAR ESTETIKA

TUTOR: drg.RIFLAINIKELOMPOK V:ADDINA AINUL HAQADI NUGRAHAAGUSTINA NIMASDESMESDIO DENOMERINDADIRAHMATUL LAILAHANZALIANAIKA PUTRI WIRATAMAINTAN KAMALA AISYAMUTIA IPZARNIROSA JULIASARI S

FAKULTAS KEDOKTERAN GIGIUNIVERSITAS ANDALAST.A 2012-2013DAFTAR PUSTAKAArdhana, wayan.Prosedu Pemeriksaan Ortodontik.2009.Restorasi Estetik dan Kosmetik.Dep.konservasi gigi Univesitas Airlangga.Hamish thomson.Oklusi edition 2.1992.EGC: Jakarta.