114906887-Mamografi.pdf
-
Upload
qonita-hanif -
Category
Documents
-
view
125 -
download
3
Transcript of 114906887-Mamografi.pdf
Mamografi
Mamografi menggunakan sinar-X untuk menghasilkan gambar (mamogram) dari daerah
yang mencurigakan pada jaringan payudara. Fibroadenoma biasanya muncul pada
mammogram sebagai massa payudara halus, dengan tepi bulat, dan berbeda dari
jaringan payudara di sekitarnya. Untuk mengevaluasi suspek fibroadenoma,
mammogram secara rutin dilakukan untuk wanita usia 30 dan lebih tua.
Skrining Mammografi
Mammografi adalah foto payudara dengan sinar X dosis rendah. Pada
mammografi dapat dilihat gambaran payudara secara keseluruhan.
Tujuan Skrining Mammografi: Mendeteksi kelainan yang belum teraba (ukuran kurang dari 10 mm)
Memberikan gambaran yang khas pada kelainan tertentu (jinak atau ganas)
Persiapan Skrining Mammografi:
Tidak dalam keadaan hamil
Daerah payudara dan ketiak, bebas dari bedak dan parfum
Mammografi dilakukan 7-10 hari setelah selesai menstruasi
Hasil Pemeriksaan Mamografi
Hasil Skrining Mammografi Akan Menunjukkan Apakah:
1. Payudara normal (tidak ditemukan kelainan)
Akan dianjurkan untuk kembali melakukan deteksi dini 1 tahun lagi
(sesuai petunjuk dokter)
2. Terdapat kelainan yang tidak ganas
Akan dilakukan pemeriksaan tambahan, yaitu USG (Ultra Sonografi)
payudara untuk memastikan jenis kelainannya (padat atau berisi cairan)
3. Terdapat kelainan yang mungkin ganas pada payudara (suspicious/
dicurigai)
Pada keadaan ini diperlukan tindakan khusus untuk kepastian diagnosa
o Biopsi (pengambilan jaringan dengan jarum khusus) atau dengan tuntunan
USG
o Prosedur lokalisasi (pengambilan jaringan dengan Hook Wire dan
Stereotactic Aparatus) dengan tuntunan mammografi
Kedua tindakan di atas memerlukan keterampilan dan fasilitas khusus.
RS.Onkologi Surabaya telah melakukan prosedur ini sejak tahun 1997.
Gambar panah menunjukkan tumor dalam foto mammografi yang tidak teraba.
MAMOGRAFI
Tujuan utama pemeriksaan mamografi adalah untuk deteksi dini keganasan
payudara. Mamografi terutama berperan pada payudara yang mempunyai
jaringan lemak yang dominan serta jaringan fibroglanduler yang relatif lebih sedikit.
Posisi utama yang digunakan adalah kraniokaudal dan mediolateral dengan
posisi dan kompresi yang benar serta baik untuk mendapatkan hasil yang
optimal, dimana penderita berdiri atau duduk didepan pesawat mamografi,
dengan meja yang dapat digerakkan, lalu penderita meletakkan payudara
yang akan diperiksa diatas meja tersebut. Pemotretan dengan arah sinar
vertikal untuk posisi kraniokaudal dan arah sinar horizontal untuk posisi mediolateral.
Juga dikenal posisi lateromedial dan untuk melihat aksila bebas dari tulang iga yaitu axillary projection.
Gambaran keganasan payudara yang dapat ditemukan pada mamografi :
· Tanda primer berupa lesi berdensitas padat dengan reaksi fibrosis, comet
sign ( stellata ), adanya perbedaan yang nyata antara ukuran pada
pemeriksaan secara klinis dengan hasil mamografi, adanya perkapuran yang
bersifat mikro atau tampak distorsi pada struktur arsitektur payudara / spikulae.
· Tanda sekunder berupa penarikan dan penebalan kulit, perubahan
posisi / penarikan puting susu dan keadaan daerah tumor dengan
jaringan sekitarnya menjadi tidak teratur.
Gambaran mamografi pada tumor jinak adalah sebagai berikut :
1. Lesi dengan densitas meningkat, batas tegas dan licin serta teratur
2. Adanya "halo" disebabkan pedesakan jaringan sekitar tumor terutama
jaringan lemak yang menyebabkan gambaran hitam melingkar seluruh atau
sebagian tumor kadang - kadang tampak perkapuran yang kasar dan
umumnya dapat dihitung.
Mammografi adalah pemeriksaan payudara menggunakan sinar X yang dapat
memperlihatkan kelainan pada payudara dalam bentuk terkecil yaitu
mikrokalsifikasi. Dengan mammografi, kanker payudara dapat dideteksi dengan
akurasi sampai 90%.
Menggunakan mesin mammografi, payudara akan ditekan oleh dua plat untuk
meratakan dan menyebarkan jaringan. Keadaan ini mungkin menimbulkan rasa
tidak nyaman, tetapi sangat penting untuk menghasilkan gambar mammogram
yang baik dan dapat dibaca. Penekanan payudara ini hanya berlangsung beberapa
detik. Seluruh prosedur mammografi untuk satu payudara adalah sekitar 20 menit.
Hasil dari mammografi adalah film (mammogram) yang dapat diinterpretasi oleh
dokter bedah atau dokter ahli radiologi. Perubahan yang dapat terlihat dari
mammogram adalah :
Mikrokalsifikasi yaitu deposit-deposit kecil kalsium dalam jaringan payudara
yang terlihat sebagai titik-titik kecil putih di sekitar jaringan payudara.
Mikrokalsifikasi yang dicurigai sebagai tanda kanker adalan titik-titik yang sangat
kecil, dan berkumpul dalam suatu kelompok (cluster).
Massa yang tampak pada mammogram dapat disebabkan oleh kanker atau bukan
kanker, tetapi untuk memastikan biasanya dilakukan biopsi. Massa yang tampak
dapat berupa massa padat atau kistik (berongga dan berisi cairan).
Mammografi merupakan salah satu cara pemeriksaan payudara dengan menggunakan sinar-X. Melalui mammografi, jaringan payudara terlihat putih dan jaringan lemak tampak hitam. Pada dasarnya pengambilan citra payudara, dilakukan dengan menggunakan 2 titik pandang pada payudara kiri dan kanan. Kedua titik pandang tersebut adalah MLO (Medio-Lateral Oblique) mengambil titik pandang dari samping payudara dan CC (Cranio-Caudal) mengambil titik pandang dari atas ke bawah payudara
Gambar 1. Titik pandang Pengambilan Citra
Berdasarkan citra mamografi dapat dilihat normal atau tidaknya payudara. Gambar 2
menunjukkan citra mamografi normal dimana kedua payudara terlihat simetris dengan struktur jaringan normal.
(a) Right MLO (b)Left MLO (c)Right CC (d)Left
CC
Gambar 2. Citra Payudara Normal
Gambar 3 menunjukkan bahwa payudara sebelah kiri
(tanda lingkaran) mengidentifikasikan adanya benjolan dan berdasarkan hasil pemeriksaan di bawah ini termasuk ke dalam kelompok kasus tumor payudara jinak.
(a)Right MLO (b)Left MLO (c)Right CC (d)Left CC
Gambar 3. Citra Tumor Payudara Jinak
Gambar 4 menunjukkan noda-noda terang berintensitas tinggi (tanda lingkaran) pada
payudara sebelah kiri dan menurut dokter ahli, citra di bawah ini termasuk ke dalam kelompok tumor payudara ganas.
(a)Right MLO (b)Left MLO (c)Right CC (d)Left CC
Gambar 4. Citra Tumor Payudara Ganas
Berdasarkan karakteristik citra mamografi yang tampak secara
visual, para dokter ahli
dapat mengelompokkan tumor payudara berdasarkan pada benjolan
dan batas tepi dalam dua
kelompok yaitu tumor jinak dan tumor ganas. Benjolan dapat
dibedakan dalam 5 bentuk dasar
yaitu oval, round, lobulated, irregular dan architectural distortion.
Sedangkan batas tepi dapat dibedakan dalam 5 jenis, yaitu (1) circumscribed dapat menentukan
dengan jelas transisi yang
tajam antara luka dan sekitar jaringan, (2) obscured sebagian tertutup oleh jaringan normal, (3) micro-lobulated berbentuk lingkaran yang berombak sepanjang tepi, (4) ill-defined bersifat menyebar dan (5) speculated berupa penyebaran garis tipis (Malagelada,
2007).
Gambar 5. (a) Bentuk Dasar Benjolan (b) Bentuk Dasar Batas Tepi
Berdasarkan bentuk benjolan dan batas tepi inilah, tumor payudara dapat dikelompokkan menjadi tumor jinak atau ganas. Sebagai contoh, benjolan yang berbentuk oval atau round mengidentifikasikan tumor jinak, batas tepi yang mempunyai
bentuk ill-defined dan speculated mempunyai kemungkinan besar tumor ganas. Apabila bentuk benjolan dan batas tepi sangat halus maka akan sulit di ketahui apakah termasuk tumor jinak atau ganas meskipun itu dilakukan oleh seorang dokter ahli.