113470024-regresi-berganda

download 113470024-regresi-berganda

of 10

Transcript of 113470024-regresi-berganda

  • 7/29/2019 113470024-regresi-berganda

    1/10

    STATISTIK DESKREPTIF(I)

    Multiple Regresi

    MODUL 13

    OlehIr.Sahibul Munir,SE.,MSi

    FAKULTAS EKONOMI PROGRAM KELASKARYAWAN

    UNIVERSITAS MERCU BUANA

  • 7/29/2019 113470024-regresi-berganda

    2/10

    2007/2008

    REGRESI BERGANDAModulregresi sederhanayang telah dibahas pada bab terdahulu difokuskan pada

    modul yang menggunakan satu veriabel indenpenden X untuk mengestimasi nilai

    variabel dependen Y. Modal ini dikembangankan untuk mengestimasinilai variabel

    dependen Y dengan menggunakan lebih dari satu variabel indenpenden (X1, X2 ., Xn).

    Dalamkasus ekonomi dan bisnis seringkali dijumpai perubahan suatu variabel dipengaruhi

    oleh lebih dari satu variabel. Misalnya nilai penjualan tidak hanya dipengaruhi oleh biaya

    promosi akan tetapi dapat juga secara bersama sama dipengaruhi oleh pengeluaran

    untuk penelitian dan pengembangan, dan faktor faktor lainnya.

    Hubungan fungsional antara variabel dependen (Y) dengan variabel

    indenpenden adalah

    Y = f(X1, X2,., Xn) 4 1

    Yang menyatakan bahwa

    Y = Variabel dependen

    X1, X2,,Xn) =Variabel indenpenden

    Dalam pembahasan mengenai regresi sederhna, simbol yang digiunakan untuk

    variabel indenpenden adalah X. Dalam regresi berganda Persamaan regresi mempunyai

    lebih dari satu vvariabel indenpenden. Untuk memberi simbol variabel indenpenden yang

    terdapat dalam persamaan regresi berganda adalah dengan melanjutkan simbol yang

    digunakan pada regresi sederhana yaitu dengan menambah tanda bilangan pada masing

    masing variabel indenpenden tersebut misalnya X1, X2.,Xn.

    Misalnya, dalam suatu persamaan regresi berganda yang mempunyai variabel

    dependen Y dengan dua variabel indenpenden, Ykni X1 dan X2. Secara umum persamaan

    regresi bergandanya dapat ditulis sebagai berikut.

    = a + b1X1 + b2 X2

    4 2

    Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Ir. Sahibul Munir SE, M.SiSTATISTIKA 1

  • 7/29/2019 113470024-regresi-berganda

    3/10

    Dimana : = nilai estimasi Y

    a= nilai Y pada perpotongan antara garis linear dengan sumbu vartikel Y

    X1 ,X2 = nilai variabel indenpenden X1 dan X2

    b1, b2 = Slope yang berhubungan dengan variabel X1 dan X2

    Menentukan Persamaan Regresi Berganda

    Persamaan regresi dari suatu data observasi dapat dibuat dengan menentukan besarnya

    a, b1 dan b2 dapat dientukan dengan menggunakan tiga persamaan berikut ini

    Y = na + b1 X1 + b2 X2 .4 3

    X1Y = a X1 + b1 X1 + b1 X1X2 4 4

    X2Y = a X2 + b1 X1X2 + b2 X2 .4 5

    Besarnya a,b1 dan b2 dapat dicari dengan memanpulasi ketiga persamaan

    tersebut.

    Berikut ini contoh mentukan persamaan regresi berganda dengan menggunakan

    data yang terdapat pada Tabel 4.1. pada contoh tersebut Y merupakan dependen.Sedangkan X1dan X2 merupakan variabel indenpenden.

    Untuk memperoleh nilai nilai yang diperlukan pada persamaan 4 3 , 4

    4, dan 4 5 maka data pada Tabel 4 . 1 diolah seperti data yang terdapat pada

    Tabel 4.2.

    Tabel 4.1. Data Contoh Menentukan Persamaan Regresi

    Y X1 X210

    17

    18

    26

    35

    8

    8

    21

    14

    17

    36

    6

    4

    9

    11

    20

    13

    28

    Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Ir. Sahibul Munir SE, M.SiSTATISTIKA 1

  • 7/29/2019 113470024-regresi-berganda

    4/10

    Penyelesaian persamaan 4-3,4-4, dan 4-5 bertujuan untuk menentukan a, b1, dan b2.

    Dengan memasukan nilai-nilai yang diperoleh dari tabel 4.2 ke dalam persamaan 4-3, 4-4,

    dan 4-5, maka dihasilkan tiga buahpersamaan yang yang mengandung a,b1, dan b2 yang

    nilainya belum diketahui,yaitu:

    144 = 6a + 102b1 + 85b2

    2.439 = 102a + 2.333b1 + 1.351b2

    1. 590 = 85a + 1.351b1 + 1.571b2

    Apabila ketiga persamaan tersebut diselesaikan secara simultan, maka

    diperoleh nilai a, b1, dan b2 sebagai berikut :

    a = 1,8713

    b1 = 0,8771

    b2 = 0,1566

    Nilai a menunjukkan besarnya Y jika X1 dan X2 sama dengan nol. Nilai b1

    menunjukkan besarnya perubahan Y dan X1 berubah sebanyak 1 unit. Nilai b2

    menunjukkan 1 unit.

    Tabel 4.2 data hasil pengolahan dari data pada tabel 4.1

    Y X1 X2 X1Y X2Y X2X2 X12 X2

    2 Y2

    10

    17

    18

    26

    35

    8

    144

    8

    21

    14

    17

    36

    6

    102

    4

    9

    11

    20

    13

    28

    85

    80

    357

    252

    442

    1.260

    48

    2.439

    40

    153

    198

    520

    455

    224

    1.590

    32

    189

    154

    340

    468

    168

    1.351

    64

    441

    196

    289

    1.296

    36

    2.322

    16

    81

    121

    400

    169

    784

    1.571

    100

    389

    324

    676

    1.225

    64

    2.678

    Y X1 X2 X1Y X2Y X1X2 X12

    X22

    2

    Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Ir. Sahibul Munir SE, M.SiSTATISTIKA 1

  • 7/29/2019 113470024-regresi-berganda

    5/10

    Nilai a, b1 dan b2 disubstitusikan ke dalam persamaan regresi dua variabel secara umum

    akan diperoleh sebuah persamaan regresi linear yang menunjukan hubungan antara

    variabel X1, X2 dengan Y sebagai berikut :

    Y = a + b1X1 + b2 X2

    Y = 1,8713 + 0,8771X1 + 0, 1566X2

    Nilai estimasi Y disubstitusikan ke dalam persamaan regresi dua variabel secara umum

    akan diperoleh sebuah persamaan regresi linear yang menunjukkan

    hubungan antara variabel X1, X2 denagn Ysebagai berikut :

    Y = a + b1X1 + b2X2

    Y = 1,87313 + 0,8771X1 + 0,1566X2

    Nilai estimasi Y dapat ditentukan dengan menggunakan persamaan regresi

    estimasi yang diperoleh. Misalnya nilai X1 = 600 dan nilai X2 = 1000, maka nilai Y

    estimasiadalah :

    = 1.8713 + 0,8771X1 + 0,1566X2

    = 1,8713 + 0,8771(600) + 0,1566

    (1000)

    = 1,8713 +526.26 + 156,6

    = 684.7313

    Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Ir. Sahibul Munir SE, M.SiSTATISTIKA 1

  • 7/29/2019 113470024-regresi-berganda

    6/10

    1). Perumusan Hipotesis

    Jika diduga bahwa suatu variabel mempunyai hubungan yang positif

    dengan variabel lain, maka rumusan hipotesisnya adalah

    Ho : = 0 (tidak ada hubungan antara suatu variabel yang positif

    dengan variabel lain)

    Ha : > 0 (terdapat hubungan yang positif dan signifikan anatara suatu

    suatu variabel dengan variabel lainnya)

    2). Menentukan taraf nyata (level of signifance ) , misalnya 5%

    3). Menetukan titik kritis (daerah penerimaan / penolakan Ho).

    Titik kritis dicari dengan bantuan Tabel t (t distribution) Nilai t-tabel ditentukan

    berdasarkan tingkat signifikansi () yang digunnakan dan derajat bebas atau

    degree of freedom (df), dimana df = n-2, yang besarnya tergantung pada jumlah

    sampel (n).

    Jika misalnya = 0,05 dan n=8 atau df = 8 - 2 = 6, maka t tabel nya adalah :

    t tabel = t ; df = t 0,05;6 = 1,943

    4). Membandingkan nilai t hitung dengan t-tabel.

    Jika t-hitung < t-tabel, maka keputusannya adalah menerima hipotesis nol (Ho) .

    Sebaliknyajika t hitung > t tabel , maka keputusannya adalah tolak Ho,dan terima Ha.

    Nilai t-hitung ditentukan dengan formula sbb:

    21

    2

    r

    nrt

    =

    Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Ir. Sahibul Munir SE, M.SiSTATISTIKA 1

  • 7/29/2019 113470024-regresi-berganda

    7/10

    Terima Ho

    5). Kesimpulan

    Kesimpulan di buat berdasarkan keputusan yang diambil.

    Jika keputusan menerima Ho , kesimpulannya adalah tidak ada korelasi

    (hubungan) antara variabel satu dengan variabel lainnya. Sebaliknya jika

    tolak Ho dan terima Ha, maka kesimpulannya adalah terdapat korelasi

    (hubungan) positif yang signifikan antara variabel satu dengan variabel lainnya.

    (The Chi Square Test)

    Sebaagaimana yang sering dijumpai, bahwa nilai observasi atau pengamatan yang

    diperoleh dari suatu sempel tidak selalu persis sama dengan nilai yang diharapkan atau

    nilai teoritis yang sesuai dengan azas probabilita

    Dalam percobaan pelembaransebuah dadu sebanyak 60 kali, diharapkan atau secara

    teoritis akan diperoleh mata dadu :1. Sebanyak 1/6 x 60 kali = 10 kali

    2. Sebanyak 1/6 x 60 kali = 10 kali

    3. Sebanyak 1/6 x 60 kali = 10 kali

    4. Sebanyak 1/6 x 60 kali = 10 kali

    5. Sebanyak 1/6 x 60 kali = 10 kali

    6. Sebanyak 1/6 x 60 kali = 10 kali

    Namun demikian secara aktual atau kenyataannya tidak demikian, dan setelah diobservasi

    hasilnya :Mata dadu 1 Frekuensi munculnya = 8

    Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Ir. Sahibul Munir SE, M.SiSTATISTIKA 1

    t =1,943

    Tolak Ho/Terima Ha

  • 7/29/2019 113470024-regresi-berganda

    8/10

    Mata dadu 2 Frekuensi munculnya = 11

    Mata dadu 3 Frekuensi munculnya = 11

    Mata dadu 4 Frekuensi munculnya = 12

    Mata dadu 5 Frekuensi munculnya = 9

    Mata dadu 6 Frekuensi munculnya = 9

    60

    Berdasarkan hasil observasi dari percobaan percobaan diatas dapat muncul pertanyaan

    apakah mata dadu tersebut imbang (fair )? Dalam pengertian statistik mata dadu yang

    imbang (fair) dapat menggambarkan distribusi probabilita yang selanjutnya dalam

    pembahasan ini disebut sebagai Hipotesis nol (Ho)

    Pertanyaan diatas dapat juga dinyatakan sebagai berikut :

    Apakah data observasi sesuai dengan Hipotesis nol (Ho) atau Apakah hasil

    pengamatan (observasi) itu tidak berbeda dengan hasil yang diharapkan.

    Sedangkan metode statistik yang dipakai untuk menguji masalah tsb diatas didasarkan

    pada 2 distribusition (distribusi kai kuadrat, 2).

    Satatistik 2 (kai kuadrat ) merupakan suatu ukuran ketidak cocokan / ketidak sesuaian

    anatara hasil pengamatan (observasi ) dengan hasil yang diharafkan (expected) dandirumuskan:

    ( )

    Eij

    Eijoij2

    2 =

    dimana :

    Oij = nilai observasi pada berisi kolom j.Eij = nilai yang diharapkan pada baris I, kolom j.

    Dalam pembahasan distribusi atau pengujian 2 ini hanya meliputi

    1. Test of Inedepedence

    2. Test of Good ness of Fit

    1. Pengujian Independensi ( Analisis abel Kontigensi)

    Pengujian ini ddigunakan untuk mengetahui apakah 2 variabel memiliki hubungan atau

    tidak .

    Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Ir. Sahibul Munir SE, M.SiSTATISTIKA 1

  • 7/29/2019 113470024-regresi-berganda

    9/10

    Misalnya ingin diuji apakah ada hubungan atau tidak antara jenis kelamin dengan

    indeks prestasi (IP) mahasiswa . Untuk tujuan tersebut diambil sempel 120 mahasiswa

    dan 80 mahasiswa. Hasil pengamatan (observasinya) adalah sbb:

    Tabel 1. Indesk Prestasi Mahasiswa Menurut Jenis Kelamin.

    Indeks Prestasi

    TotalBagus

    sekali

    Bagus Cukup Kurang

    Mahasiswa 27 35 33 25 120

    Mahasiswa 13 15 27 25 80

    Total 40 50 60 50 200

    Dengan = 5 % ujilah hipotesis yang menyatakan bahwa Indeks Prestasi tidak

    berhubungan (independen) dengan jenis kelamin mahasiswa.

    Prosedur Pengujiannya

    1). Menentukan Ho dan Hi

    Ho : Indeks Prestasi tidak berhubungan dengan jenis kelamin

    Hi : Indeks Prestasi berhubungan dengan jenis kelamin

    2). Menentukan daerah penolakan Ho dengan menggunakan distribusi 2 atau 2

    tabeldf = (n 1)(k 1)

    Dimana :

    n = Jumlah baris

    k = Jumlah kolom

    df = (2 1) ( 4 1 ) = 3

    Pada Tabel distribusi 2 untuk = 0,05 dan df = 3 maka 2 = 7,815

    3). Menghitung nilai statistik uji (mencari 2 hitung )

    ( )

    E

    E2

    2 0 =

    Dimana :

    O = Frekuensi pengamatan (observasi)

    E = Frekuensi yang diharapkan

    Nilai E untuk setiap sel dapat dicari dengan rumus :

    Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Ir. Sahibul Munir SE, M.SiSTATISTIKA 1

  • 7/29/2019 113470024-regresi-berganda

    10/10

    Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Ir. Sahibul Munir SE, M.SiSTATISTIKA 1