111111 1111111111 FL Ull I -...

134
Analisis Pengaruh Respon dan Minat Konsumen Terhadap Perluasan Merek Joy Tea (PT Sinar Sosro) Skripsi Diajukan kepada fakultas Ekonomi dan Ilmu Sosial Untuk Memenuhi Syarat-syarat dalam Meraih Gelar Sarjana Ekonomi 111111 1111111111 FL Ull I 0 Oleh: Sodikin (104081002520) JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN ILMU SOSIAL UNIVERSITAS ISLAM NEGE:RI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2009

Transcript of 111111 1111111111 FL Ull I -...

Page 1: 111111 1111111111 FL Ull I - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/10055/1/SODIKIN-FEB.pdf · ( Studi Kasus : PT. Sinar Sosro) ... Di Bawah bimbingan

Analisis Pengaruh Respon dan Minat Konsumen

Terhadap Perluasan Merek Joy Tea

(PT Sinar Sosro)

Skripsi

Diajukan kepada fakultas Ekonomi dan Ilmu Sosial Untuk Memenuhi

Syarat-syarat dalam Meraih Gelar Sarjana Ekonomi

111111 1111111111 FL

Ull I 0

Oleh:

Sodikin

( 104081002520)

JURUSAN MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI DAN ILMU SOSIAL

UNIVERSITAS ISLAM NEGE:RI

SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

2009

Page 2: 111111 1111111111 FL Ull I - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/10055/1/SODIKIN-FEB.pdf · ( Studi Kasus : PT. Sinar Sosro) ... Di Bawah bimbingan

ANALISIS PENGARUH RESPON DAN MINAT KONSUMEN

TERHADAP PERLUASAN MEREK

( Studi Kasus : PT. Sinar Sosro)

Skripsi

Diajukan kepada Fakultas Ekonomi dan Ilmu Sosial Untuk Memenuhi Syarat­

syarat dalam Meraih Gelar Sarjana Ekonomi

Oleh

Sodikiu

Nim: 104081002520

Di Bawah bimbingan

Pembimbing I Pembimbing 2

~--;;z:' Cut Erica Ananda Fatimah, MBA

Nip : 130 676 334

JURUSAN MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI DAN ILMU SOSIAL

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SY ARIF HIDAY ATULLAH

JAKARTA

1428 H /2008 M

Page 3: 111111 1111111111 FL Ull I - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/10055/1/SODIKIN-FEB.pdf · ( Studi Kasus : PT. Sinar Sosro) ... Di Bawah bimbingan

Hari Kam is Tanggal 10 bulan Desember Tahun 2008 telah dilaksanakan Ujian

Skripsi atas nama Sodikin NIM : 104081002520 dengan judul skripsi "

ANALISIS PENGARUH RESPON DAN MJNAT KONSUMEN

TERHADAP PERLUASAN MEREK". Memperl!atikan dan menguji

kemampuan mahasiswa tersebut selama ujian berlangsung,, maka skripsi ini sudah

dapat diterima sebagai salah satu syarat untuk memperoleh Gelar Sarjana

Ekonomi pada Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi dan Ilmu Sosial Universitas

ls lam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

Jakarta, I 0 Desember 2008

Tim Penguji Skripsi

Cut Erica Amanda Fatimah, MBA Sekretaris

_ _c~ Prof. Dr. Ahmad Rod&ii. MM

Pengt,tji Ahli

Page 4: 111111 1111111111 FL Ull I - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/10055/1/SODIKIN-FEB.pdf · ( Studi Kasus : PT. Sinar Sosro) ... Di Bawah bimbingan

Hari Rabu Tanggal 29 bulan Oktober Tahun 2008 telah dilaksanakan Ujian

Komprehensif atas nama Sodikin NIM : I 04081002520 dengan judul skripsi "

ANALISIS PENGARUH RESPON DAN MINAT KONSUMEN

TERHADAP PERLUASAN MEREK". Memperhatikan dan menguji

kemampuan mahasiswa tersebut selama ujian berlangsung, maka skripsi ini sudah

dapat diterima sebagai salah satu syarat untuk memperoleh Gelar Saijana

Ekonomi pada Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi dan Ilmu Sosial Universitas

Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

Jakart1, 29 Oktober 2008

Tim Penguji Ujian Komprehensif

~ Prof. Dr. Ahmad Rodoni, MM Ke tu a

Prof.Dr. Abdul Hamid, MS Penguji Ahli

!Ieriyanto, SE,Msi Seketaris

Page 5: 111111 1111111111 FL Ull I - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/10055/1/SODIKIN-FEB.pdf · ( Studi Kasus : PT. Sinar Sosro) ... Di Bawah bimbingan

I.

DAFT AR RIWA YAT HIDUP

DATA PRIBADI

I. Nama

2. Nim

3. Tempat I Tgl Lahir

4. Agama

5. Alamat

6. Telepon

: Sodikin

: 104081002520

: Jakarta, 14 Januari 1986

: Islam

: JI. Wijaya Timur Rt 10 I 03 No. 41

Keb. Barn Jaksel 12170

: 08561970987

II. PENDIDIKAN

I . SD Bhakti Luhur

2. SL TPN 12 Jakarta

3. SL TAN 46 Jakarta

4. Uin SyarifHidayatullah Jakarta

( 1992-1997)

( 1997 -2001 )

( 2001 -2004)

( 2004 - 2008 )

Page 6: 111111 1111111111 FL Ull I - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/10055/1/SODIKIN-FEB.pdf · ( Studi Kasus : PT. Sinar Sosro) ... Di Bawah bimbingan

ABSTRACT

The purpose of this research is to know the effect analyze of looking for respon and interest consumen to brand extension joy tea. This research have been using to obtain primary data From field research custumer have been to consume sosro for the basic brand and consumen have been kno1v there is Jo)> tea prorluct and also secondary data that can support of this research. In order to know the impact of independent variabel concerning to dependent variabel, linear regression analize are used in SPSS I 2.00 For Windows

The result of the research the f test to know for lhe influence together for independent to dependent variable to show the F test of description two independent variable's together ( simultant ) influence to using Brand Extension and t test to know about influence one of independent variable for variable dependen description that only interest consumen variable's partial influence to using Brand Extension.Adjusted R square to know how many independent ( respond and interest consumen ) description variable dependent (brand extension) value is 0,445% is the meaning 44,5 % using Brand Extension an influence by Respon consumen variabel ' s and Interest consumen variabel 's.

Keyword: Respons consumen , Interest consumen, Brand Extension

Page 7: 111111 1111111111 FL Ull I - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/10055/1/SODIKIN-FEB.pdf · ( Studi Kasus : PT. Sinar Sosro) ... Di Bawah bimbingan

ABSTRAK

Penelitian ini be1iujuan untuk meneliti pengaruh Respon dan minar konsumen terhadap perluasan merek Joy Tea ( PT SOSRO ).Pada penelitian ini digunakan data primer yang diperoleh dari riset lapangan dengan objek penelitian konsumen yang telah mengkonsmsi sosro dan mengetahui adanya perluasan merek joy tea dan data sekunder yang dapat mendukung penelitian. Untuk mengetahui pengaruh variabel bebas terhadap variable terikat digunakan analisis regresi linear berganda pada SPSS for 12.0 Windows

Dari hasil uji Uji simultan atau F-test bertujuan untuk mengetahui pengaruh secara bersama-sama variable bebas ( independen ) terhadap variable terikat memperlihatkan variable respon dan minat konsumen secara simultan berpengaaruh terhadap perluasan merek.Dan dari hasil uji T bertujuan untuk mengetahui bes~ pengaruh masing-masing variable independent secara individual ( parsial ) terhadap variable dependen menyimpulkan hanya variable minat konsumen yang secara parsial berpengaruh terhadap perluasan merek. Nilai Adjusted R Square bertujuan untuk mengetahui seberapa besar kemampuan variable independent ( respon dan minat konsumen ) menjelaskan variable dependen ( perluasan merek ) adalah 0,445 . Hal ini berarti 44,5 % dari perluasan merek dapat dijelaskan oleh variable respon dan minat konsumen

Kata kunci : Respon Konsumen, Mina! Konsumen, Perluasan Merek.

Page 8: 111111 1111111111 FL Ull I - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/10055/1/SODIKIN-FEB.pdf · ( Studi Kasus : PT. Sinar Sosro) ... Di Bawah bimbingan

KATA PENGANTAR

Puji dan Syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah

memberikan rahmat dan hidayah-Nya yang telah mernberikan kemudahan

sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik dalam rangka

memenuhi salah satu syarat untuk meraih gelar sarjana pada Universitas Islam

Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta pada bidang studi Manajemen Pemasaran,

Fakultas Ekonomi dan llmu Sosial.

Dalam penyusunan skripsi ini penulis banyak menemukan kesulitan,

namun dengan bantuan dari berbagai pihak , kesulitan tersebut dapat diatasi

sehingga skripsi ini dapat diselesaikan walaupun masihjauh dari kesempurnaan.

Pada kesempatan ini penulis ingin menyampaikan rasa terima kasih yang

setulus-tulusnya kepada semua pihak yang telah membant11 dalam proses

penyusuna skripsi ini dan juga telah membimbing penulis selama menempuh

pendidikan di Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta Fakultas

Ekonomi dan llmu Sosial , terutama kepada :

l. Emih dan Ayah (Alm ) yang selalu berusaha memberikan kehidupan yang

terbaik bagi anak - anaknya , terima kasih atas doa, cinta, kasih Cl ias IJ g,

pengertiannya, dukungannya , dan kesabarannya selama selama saya

menyelesaikan kuliah dan skripsi ini. Tanpa kalian saya tidak akan !Jias

apa-apa . Semoga Allah SWT memberikan balasan yang lebih baik lagi

dan memberikan kesehatan jasmani dan rohani untnk tetap istiqomah di

jalannya.

2. Bapak Dr. Yahya Hamja, MM selaku dosen pembimbing I dan Ibu Cut

Erica A.F, SE. MBA selaku Dosen Pembimbing II, terima kasih yang

sebesar-besarnya atas bimbingan, pengarahan dan dorongannya yang

penuh kesabaran serta keikhlasannya memberikan ilmu yang sangat

berharga dan pengalaman yang tak terlupakan di hati penulis. Semoga

Allah SWT membalas semua kebaikan Bapak dan Ibu dengan rahmatnya.

Page 9: 111111 1111111111 FL Ull I - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/10055/1/SODIKIN-FEB.pdf · ( Studi Kasus : PT. Sinar Sosro) ... Di Bawah bimbingan

3. Bapak Prof.Dr. Ahmad Rodoni, MM, Bapak Prof Dr. Abdul Hamid, MS,

dan Bapak Heriyanto, SE, Msi. Selaku tim penguji .komprehensif, terima

kasih atas segala ilmu dan kesabarannya saat ujian komprensif

berlangsung.

4. Untuk Segenap Dosen Universitas Islam Negeri Syarih Hidayat11llah

Jakarta, staf karyawan dan petugas perpustakaan, terima kasih, semoga

Allah SWT memberikan rahmat dan hidayah-Nya.

5. Puput ( lstri ku) yang sangat special di hatiku yang selalu memherikan

motivasi dan semangat untuk aku agar selalu berjuang dan bersabar dalam

menyelesaikan skripsi ini.

6. Kakak-kakak ku tersayang : A Agung, A mukri, Ce Heni, Ce Renggo, dan

mba ipeh yang selalu berdoa untuk ku agar dapat menyelesaikan skripsi

ini.

7. Teman-temanku tercinta : Oka, Eja, Rahman, Choer, Khususnya yang

telah membantu dan memberikan semangat kepada penulis untuk dapat

menyelesaikan skripsi ini.

8. Teman-teman Manajemen C & Marketing angkatan 2004.

Akhirnya, penulis menyadari bahwa skripsi ini jauh dari sempurna. Oleh

karena itu, penulis mengharapkan k:ritik dan saran yang bersifat membangun

untuk pencapaian yang lebih baik lagi.

Sodikin

Page 10: 111111 1111111111 FL Ull I - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/10055/1/SODIKIN-FEB.pdf · ( Studi Kasus : PT. Sinar Sosro) ... Di Bawah bimbingan

DAFTARISI

Halaman Pengesaban ............................................................................... .

Daftar Riwayat Hid111> ................................................................................ iii

Abstract ..................................................................................................... iv

Abstrak ....................................................................................................... v

Kata Pengantar ........................................................................................... v1

Daftar Isi ....... .... .............................................................................. ............ Viii

Daftar Ta be I................................................................................................ xii

Daftar Gambar ........................................................................................... xiv

Daftar Lampiran ........................................................................................ xv

BABI PENDAHULUAN ............................................................... .

A. Latar Belakang ................................................................ .

B. Perumusan Masala]1 ......................................................... 7

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian ........................................ 7

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ...................................................... . 9

A. Teori Belajar Behaviour................................................... 9

B. Respon............................................................................. 10

C. Penafsiran dan Penginprestasikan Rangsangan

( Perpectual Inteprestasi ) ................................................. 13

D. Pembelajaran Konsumen.................................................. 14

E. Persepsi ........................................................................... 17

F. Konsumen Individu ......................................................... 18

G. Pengetahuan akan Produk ................................................ 20

H. Sikap Terhadap Produk dan Niat Berprilaku .................... 21

I. Keinginan Berprilaku....................................................... 22

J. Kepercayaan Konsumen ...... ............................................ 24

K. Model Prilaku Pelanggan ................................................. 25

L. Karakteristik Pembeli ...................................................... 27

Page 11: 111111 1111111111 FL Ull I - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/10055/1/SODIKIN-FEB.pdf · ( Studi Kasus : PT. Sinar Sosro) ... Di Bawah bimbingan

M. Merek.............................................................................. 29

1. Definisi Merek. ....... ................ ................................... 29

2. Kepribadian Merek .................................................... 31

N. Perceived Quality............................................................ 32

0. Perluasan Merek .............................................................. 33

1. Definisi Perluasan Merek........................................... 33

2. Keuntungan dan Kerugian Perluasan Merek ..... .......... 36

3. Cara Melakukan Perluasan Merek clan

Keberhasilan Perluasan Merek .................................. 38

4. Analisa Strategi Perluasan Merek............................... 41

P. Penelitian Terdahulu ........................................................ 44

Q. Kerangka Pemikiran ........................................................ 45

R. Hipotesis.......................................................................... 47

BAB III METODELOGI PENELITIAN .......................................... 48

A. Ruang Lingkup Penelitian................................................ 48

B. Metode Penentuan Sampel............................................... 48

C. Metode Pengumpulan Data.............................................. 49

D. Metode Analisis Data....................................................... 50

1. Uji Validitas dan Reabilitas........................................ 50

2. Uji Normalitas Data................................................... 52

3. Uji Asumsi Klasik Regresi Berganda ......................... 52

a._Multikolinearitas .................................................... 52

b.Heteroskedastisitas.................................................. 53

4. Analisis Regresi Linear Berganda .............................. 54

5. Koefisien Determinasi................................................ 56

6. Pengujian Hipotesis ................................................... 56

a. Uji Simultan ( F Test)......................................... 56

b. Uji Parsial ( T test ) ............................................ 57

Page 12: 111111 1111111111 FL Ull I - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/10055/1/SODIKIN-FEB.pdf · ( Studi Kasus : PT. Sinar Sosro) ... Di Bawah bimbingan

E. Operasional Variabel ....................................................... 58

BAB IV PENEMUAN DAN PEMBAHASAN .................................. 62

A. Gambaran Umum Objek Penelitian.................................. 62

1. Sejarah Singkat Perusahaan........................................ 62

2. Pendiri Group Sosro ....................... ............................ 64

3. Filosofi Perusahaan.................................................... 65

4. Pengembangan Bisnis dan Distribusi Perusahaan ....... 66

5. Sertifikasi Produk ...................................................... 67

6. Awarding yang Pernah diperoleh Perusahaan ............. 68

7. Joy Tea Green............................................................ 70

B. Hasil dan Pembahasan ..................................................... 71

1. Validitas dan Reabilitas ................................................... 71

2. Penemuan dan Pembahasan ............................................. 75

a) Respon Konsumen ............................................... 75

b) Minat Konsumen ............................................... ... 84

c) Perluasan Merck.................................................... 91

3. Analisis Kuantitatif........................................................... 96

a) Uji Nonnalitas Data............................................. 96

b) Uji Asumsi Klasik Regresi Berganda.................... 97

I. Multikolinearitas ......................................... ... 97

2. Heterokedastisitas........................................... 98

4. Pengujiam Hipotesis ........................................................ 99

1. Uji Simultan ( Uji F) .......................................... 99

2. Uji Parsial ( Uji T) .............................................. 101

3. Analisis Regresi Linear Berganda......................... I 03

1. Koefisien Determinasi ( R2) .......................... I 03

2. Persamaan Regresi Berganda.......................... 103

4. lnterprestasi.......................................................... 105

Page 13: 111111 1111111111 FL Ull I - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/10055/1/SODIKIN-FEB.pdf · ( Studi Kasus : PT. Sinar Sosro) ... Di Bawah bimbingan

BABV KESIMPULAN DAN IMPILIKASI .................................. l 06

A. Kesimpulan...................................................................... 106

B. lmplikasi.......................................................................... 107

C. Saran ................................................ ..... ....... ................... 108

DAFTARPUSTAKA .................................................................................. 109

LAMPIRAN................................................................................................ 111

Page 14: 111111 1111111111 FL Ull I - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/10055/1/SODIKIN-FEB.pdf · ( Studi Kasus : PT. Sinar Sosro) ... Di Bawah bimbingan

DAFTAR TABEI,

No. Keterangan Hal

2.1 Model Of Buyer Behaviour................................................................ 26

2.2 Contoh Merek Bersama...................................................................... 35

3.1 Skala Likert ....................................................................................... 55

3.2 Operasional Variabel Penelitian ......................................................... 58

4.1 Awarding yang Pernah diperoleh Perusahaan ..................................... 68

4.2 Hasil Try Out Penelitian..................................................................... 71

4.3 Validitas dan Reabilitas..................................................................... 73

4.4 JT Mudah diingat dan dikenal konsumen ........................................... 75

4.5 JT Punya Ciri Khas Tersendiri ........................................................... 75

4.6 Merasakan manfaat merek JT diluncurkan ......................................... 76

4. 7 lnformasi dan Dekkripsi JT jelas ........................................................ 77

4.8 JT saat ini lebih disukai konsumen ..................................................... 78

4.9 JT saat ini lebih diminati konsumen ................................................... 79

4.10 JT saat ini lebih favorit konsmnen ...................................................... 79

4.11 SR tetap dipilih dari JT....................................................................... 80

4.12 JT dipilih dari SR............................................................................... 81

4.13 Merek lain lebih dipilih dari JT ......................................................... 82

4.14 JT memenuhi kebutuhan saat ini ....................................................... 82

4.15 Mengkonsumsi JT saat ini ................................................................. 83

4.16 Kualitas & Aroma JT sudah sesuai..................................................... 84

4.17 Kemasan yg ditampilkan JT sudah baik.............................................. 85

Page 15: 111111 1111111111 FL Ull I - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/10055/1/SODIKIN-FEB.pdf · ( Studi Kasus : PT. Sinar Sosro) ... Di Bawah bimbingan

4.18 JT sudah menawarkan manfaat.......................................................... 85

4.19 Harga JT terjangkau konsumen ......................................................... 86

4.20 Informasi JT dari iklan ...................................................................... 87

4.21 Informasi Jt dari teman, keluarga ...................................................... 87

4.22 JT mudah didapat bila dibutuhkan ..................................................... 88

4.23 Konsumsi JT dari Seleb..................................................................... 89

4.24 Faktor teman konsumsi JT ................................................................ 89

4.25 Faktor keluarga konsumsi JT............................................................. 90

4.26 SR memperluas JT karma Kualitas tinggi .......................................... 91

4.27 SR memperluas JT karma penjualan tinggi........................................ 92

4.28 SR memperluas JT karma Penerimaan tinggi konsumen.................... 92

4.29 Jt mempunyai kesamaan SR ( merek asal ) ........................................ 93

4.30 Mencoba konsumsi JT....................................................................... 94

4.31 SR inovasi kualitas rasa & aroma JT buat Konsumen

Konsumsi JT ......................... .... ........................................................ 94

4.32 SR inovasi Kemasan buat Konsmnen konsusmsi JT .......................... 95

4.33 Coeficient (a)................................................................................. 98

4.34 Anova ............................................................................................... I 00

4.35 Coeficient (a).................................................................................. I 01

4.36 Koefisien Determinasi...................................................................... 103

4.37 Coeficient (a).................................................................................. I 04

Page 16: 111111 1111111111 FL Ull I - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/10055/1/SODIKIN-FEB.pdf · ( Studi Kasus : PT. Sinar Sosro) ... Di Bawah bimbingan

DAFTAR GAMBAR

No. Keterangan Hal

2.1 Jurnal Hamidah ( 2004 ) .............................................................. 19

2.2 Five Storage Consumers.............................................................. 29

2.3 Kerangka Pemikiran ........................ ............................................ 46

4.1 Produk sosro ............................................................................... 64

4.2 Group sosro................................................................................. 65

4.3 Joy Tea Green............................................................................. 70

4.4 Normal Probability Plot............................................................... 97

4.5 Scaterplot .................................................................................... 99

Page 17: 111111 1111111111 FL Ull I - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/10055/1/SODIKIN-FEB.pdf · ( Studi Kasus : PT. Sinar Sosro) ... Di Bawah bimbingan

DAFTAR LAMPffiAN

No. Keterangan Hal

1. Kuesioner Penelitian ................................................................... 1 11

2. Output Regresi Linear Berganda.................................................. I 16

Page 18: 111111 1111111111 FL Ull I - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/10055/1/SODIKIN-FEB.pdf · ( Studi Kasus : PT. Sinar Sosro) ... Di Bawah bimbingan

A. Latar Belakang Masalali

BABI

PENDAHULUAN

Dalam kondisi persaingan global yang super ketat saat ini setiap

perusahaan harus dapat menggunakan strategi yang tepat untuk terns berupaya

mempertahankan produknya untuk tetap dikonsumsi konsumen atau

pelanggannya, untuk itu dalam bidang pemasaran pengembangan suatu produk

sangatlah penting untuk kemajuan perusahaan baik m1:mpertahankan pangsa

pasar juga memperluas pangsa pasarnya. Strategi pengembangan produk ini

penulis namakan strategi PERLUASAN MEREK.

Fenomena tentang perluasan merek ( brand Extension) telah menjadi

sesuatu yang tidak asing lagi bagi kita para konsumen saat ini. Baik merek

nasional dan multinasional mereka menerapkan strategi perluasan merek.

Merek sony juga pada awalnya digunakan pada produk tape recorder, VCD,

DVD, bahkan laptop dan Hand phone yang berbeda dari parent brand. Dan

juga merek nasional pun juga melakukan strategi perluasan pada mereknya

yaitu ABC yang semula kita kenal sebagai merek Icecap telah memperluas

penggunaan mereknya untuk produk lain sepe1ti syrup, mie instant, dan saus

tomat serta samba!.

Salah satu persaingan paling ketat tentang perluasan merek ( brand

extension ) saat ini di Indonesia terjadi pada produk minuman teh. Untuk saat

ini persaingan dalam minuman teh menempati urutan kedua di Indonesia,

dimana pertama ditempati oleh minuman mineral. Perusahaan-perusahaan

Page 19: 111111 1111111111 FL Ull I - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/10055/1/SODIKIN-FEB.pdf · ( Studi Kasus : PT. Sinar Sosro) ... Di Bawah bimbingan

minuman lain yang pada awalnya tidak benninat memasuki bisnis dalam

minuman teh namun karena melihat sosro menurut data yang dikutip Staf

peneliti Mark Plus & Co, market share teh botol sosro lebih dari 75 % melaju

sendirian sekian tahun menikmati keuntungan yang cukup besar karena

diketahui minmnan teh selain sebagai pelepas dahaga juga minuman teh

merupakan bagian dari budaya Indonesia dan sangat cocok bagi lidah

konsumen Indonesia membuat perusahaan - perusahaan domestic dan luar

melakukan perluasan merek ke dalam bisnis minuman teh.

Perusahaan lain yang melakukan perluasan mereknya ke dalam bisnis

teh diantaranya yaitu, PT Coca Cola pada tahun 2002 Coca cola memperluas

mereknya dengan meluncurkan produk minuman teh yang bemama frestea,

PT Pepsi juga melakukan perluasan merek dengan meluncurkan Tekita.

Perusahaan Unilever juga tidak mau ketinggalan memperluas mereknya

dengan lipton, dan dari ABC juga melakukan perluasan merek ke dalam

bisnis minuman teh dengan produknya yaitu Nu Green Tea.

Persaingan dan ancaman global pada minuman botol ini kbususnya teh

sangat disadari betul oleh teh botol sosro berdasarkan data penelitian terbaru

yang dilakukan oleh Mars bahwa saat ini Nu Green Tea dari produk Abe

President market sharenya mengungguli sosro dengan 51,9 % diikuti oleh

frestea green dengan market share 22,5 %, baru sosro green tea memperoleh

16,8 %, dan sisanya diikuti oleh produk minuman lain.

Untuk itu PT Sosro terus-menerus melakukan strategi perluasan

mereknya, baru-baru ini sosro juga meluncurkan produk minuman terbaru

Page 20: 111111 1111111111 FL Ull I - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/10055/1/SODIKIN-FEB.pdf · ( Studi Kasus : PT. Sinar Sosro) ... Di Bawah bimbingan

yaitu Joy Tea Green yang dalam penelitian ini akan penulis bahas yaitu

pengaruh respon konsumen dan minat pembelian konsumen terhadap

perluasan merek Joy tea Green dimana joy tea merupakan produk terbaru

sosro yang diluncurkan pada tanggal 26 oktober 2007. Saat ini Joy tea green

hadir dalam kemasan botol 234 ml dengan rasa jasmine. Sedangkan Joy tea

Green dalam kemasan botol volume 500 ml hadir dengan tiga rasa yaitu, apple

cinnamon, honey lemon, jasmine. Walaupun berdasarkan data yang diperoleh

telah cukup banyak perluasan merek ( Brand Extension ) yang dilakukan oleh

teh botol sosro, diantaranya yaitu:

I. S-Tee

Pada tahun 90-an, untuk memenuhi kebutuhan konsumen terhadap produk

teh harga murah dengan volume banyak, maka PT. SINAR SOSRO

meluncurkan produk merek S-TEE dengan volume 318 ml.

2. Air Minum Prim-A

Pada tahun 1990-an, selain memproduksi minuman teh, PT Sinar Sosro

juga memproduksi air minum dalam kemasan. Pa.da saat pertama kali

mereknya ialah air sosro namun pada tahun 1999, air sosro berganti nama

dengan Prim-A. Air minum Prim-A hadir dalam kemasan cup, botol dan

gallon

3. Fruit Tea Sosro

Be1tujuan untuk pengembangan produk, maka PT sosro pada tahun 1997

mengeluarkan produk minuman teh berbasis buah-buahan yaitu Fruit Tea

sosro dengan target segmen remaja. Perluasan merek PT sosro dengan

Page 21: 111111 1111111111 FL Ull I - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/10055/1/SODIKIN-FEB.pdf · ( Studi Kasus : PT. Sinar Sosro) ... Di Bawah bimbingan

merek Frut Tea nya cukup sukses dipasar sehingga pada tahun 2004

memperoleh Indonesia Best Brand Award sebagai most potential brand in

non - carbonated drink category

4. Tebs

Tebs adalah kategori minuman teh yang berkarbonasi yang

launching pada tahun 2005 dengan kemasan botol volume 230 ml yang

kemudian disusul dengan kemasan kaleng volume 318 ml.

Yang menjadi permasalahan setelah sosro melakukan perluasan merek

Joy tea yaitu bagaimana pengaruh respon dan minat konsumen terhadap

perluasan merek Joy tea yang diluncurkan oleh teh botol sosro karena respon

dan minat konsumen mempengaruhi konsumen terhadap perluasan merek Joy

Tea. Bila menggunakan sudut pandang perusahaan, ada dua arah respon yaitu

positif dan negative. Respon positif terjadi apabila re:spon mengarah pada

prilaku yang diinginkan perusahaan. Sedangkan respon negatif menjadi

bingung, tidak be1minat, tidak ingin, dan tidak bertindak ( Dharmati, Diyah ,

2006 ).

Bila konsumen merespon positif dan menyatakan minat tentu akan

memungkinkan konsumen untuk melakukan pembelian terhadap produk

perluasan merek Joy Tea berarti hasil perluasan merek PT sosro dengan Joy

tea nya dapat dikatakan berhasil, namun jika respon konsumen negative dan

tidak berminat terhadap perluasan merek joy tea maka akan sangat

mempengaruhi konsumen untuk tidak melakukan pembelian terhadap

A

Page 22: 111111 1111111111 FL Ull I - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/10055/1/SODIKIN-FEB.pdf · ( Studi Kasus : PT. Sinar Sosro) ... Di Bawah bimbingan

perluasan rnerek joy tea berarti perluasan rnerek yang dilakukan oleh PT

SOSRO dengan JOY TEA nya tidak berhasil.

Maka itu SOSRO harus dapat rnengkornunikasikan produk

perluasan rnerek JOY TEA dengan sangat baik agar dapat diterirna dengan

baik oleh konsurnen Indonesia karena perhatian rnerupakan langkah awal

te1jadinya proses persepsi. Appibaurn clan Anatol ( 1974:158) dan Rakhrnat

( 1986:61-6) menyatakan bahwa proses persepsi berlangsung secara selektif

dan sukarela. Seseorang rnelihat apa yang ingin dia dengar dan rnengabaikan

pesan yang lain ( Appabiurn dan Anatol, 1974:160; Smith, 1995: 76 ;Wells,

eta!; 1989 : 19; Mulyana, 2000: 18 ) dalarn jumal Susi Evanita, Afilidarti dan

Armida.

Oleh sebab itu dalarn proses kornunikasi tidak jarang terjadi

perbedaan interprestasi antara individu yang satu dengan yang lainnya

terhadap pesan yang sarna. Dengan demikian berarti rnakna tidak rnelekat

pada pesan, tetapi ada pada setiap individu. Pandangan ini rnenyebabkan

model S-R dalarn menjelaskan efek kornunikasi massa yang dikritik, karena

individu dalam menerima pesan dari media massa bukanlah pasif melainkan

aktif dan selektif.

Model S-R dikemukakan oleh Thomdlike yaitu belajar

rnerupakan peristiwa terbentuknya asosiasi-asosiasi antara peristiwa-peristiwa

yang disebut stimulus ( S ) dengan respon ( R }. Stimulus adalah suatu

perubahan dari lingkungan ekstemal yang rnenjadi t~nda untuk rnengaldifkan

Page 23: 111111 1111111111 FL Ull I - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/10055/1/SODIKIN-FEB.pdf · ( Studi Kasus : PT. Sinar Sosro) ... Di Bawah bimbingan

organisme untuk beraksi atau berbuat sedangkan respon adalah sembarang

tingkah laku yang dimunculkan karena adanya perangsang

Denga asumsi tersebut DeFleur melakukan modifikasi terhadap

model S-R, diantaranya Teori perbedaan individu sangat kuat dipengaruhi

oleh paradigma psikologi yang memandang bahwa prilaku seseorang terarah

pada suatu obyek karena didorong oleh kondisi psikologisnya ( DeFleur dalam

McQuail dan Windahl,1987:43; DeFleur dan Ball-Rokeach,1989:180 ).

Pendapat ini dipe1tegas oleh Cutlip dan Center ( Dalam Malik dan

Iriantara,1994:120 ), menyatakan bahwa" orang yang berbeda akan

memberikan respons yang berlainan karena memiliki tingkat predisposisi

motivasional yang berbeda dalam memberikan respons". Artinya orang yang

memiliki motivasi akan lebih aktif dalam memproses komunikasi yang

dilakukan menjadi respon.

Dan juga PT sosro harus dapat mengkomunikasikan perluasan

merek joy tea nya agar konsumen sebelum melakukan keputusan pembelian

biasanya konsumen mengembangkan keinginan berprilakunya berdasarkan

kemungkinan tindakan yang akan dilakukan. Keinginan untuk berprilaku

dalam pembelian ditentukan oleh sikap terhadap prilaku yang dilakukan dan

norma subtektifyang dianut konsumen (Mowen dan Minor, 2001: 338-339 ).

Juga niat berprilaku merupakan predictor terbaik d21ri prilaku actual dan

merupakan prop0sisi seseorang konsumen dengan tindakan yang akan datang

atau rencana untuk melibatkan prilaku untuk mencapai tujuan ( Peter dan

Olson, 2001:150-151 ).

Page 24: 111111 1111111111 FL Ull I - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/10055/1/SODIKIN-FEB.pdf · ( Studi Kasus : PT. Sinar Sosro) ... Di Bawah bimbingan

Menurut Leif E.Ham, et al ( 200 I ) menganggap bahwa produk

hasil perluasan memiliki persamaan dengan merek asalnya, beberapa studi

menunjukan bahwa semakin besar persamaan dengan merek asalnya maka

akan semakin besar pula pengaruh respon yang d iterirna oleh konsumen baik

positive dan negative dari produk hasil perluasan. Juga asumsi dikemukakan

bahwa merek yang kuat akan memberikan pengaruh yang besar pada produk

hasil perluasan merek nya ( Aaker dan Keller 1992 )

Berdasarkan beberapa penjelasan yang telah dipaparkan, peneliti

mencoba melakukan penelitian dalam bentuk skripsi yang berjudul" Analisis

Pengaruh Respon dan Minat Konsumen Terbadmp Perluasan Merck Joy

Tea (PT SINAR SOSRO )".

B. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang penelitian yang dijelaskan diatas, maka

dapat dirumuskan permasalahan sebagai berikut yaitu :

I. Bagaimana pengaruh respon dan minat konsumen terhadap perluasan

merek ( brand Extending ) Joy Tea ?

2. Variable mana yang paling dominan antara respon dan minat konsumen

terhadap perluasan merek ( brand Extending ) Joy tea ?

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian

I. Tujuan Penelitian

a. In gin menganalisis pengaruh respon dan m inat konsumen terhadap

perluasan merek ( brand Extending) Joy Tea.

7

Page 25: 111111 1111111111 FL Ull I - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/10055/1/SODIKIN-FEB.pdf · ( Studi Kasus : PT. Sinar Sosro) ... Di Bawah bimbingan

b. Ingin menganalisis variable yang paling dominant antara respon dan

minat konsumen terhadap perluasan merek ( brand Extending ) Joy

Tea.

2. Manfaat Penelitian

a) Bagi Peneliti

Menerapkan ilmu yang didapat peneliti selama menempuh perkuliahan

serta memenuhi wawasan berpikir dan pengetahuan tentang masalah

pemasaran terutama tentang respon dan minat konsumen terhadap

perluasan merek (brand extension)

b) Bagi Perusahaan

Diharapkan dapat menjadi masukan yang berharga dalam rangka

memecahkan masalah yang berhubungan untuk menerapkan strategi

perluasan merek.

c) Bagi Akademis

Menambah referensi bagi peneliti lain sehingga menambah wawasan

berpikir tentang faktor mengetahui kekuatan respon dan minat

konsumen terhadap perluasan merek.

0

Page 26: 111111 1111111111 FL Ull I - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/10055/1/SODIKIN-FEB.pdf · ( Studi Kasus : PT. Sinar Sosro) ... Di Bawah bimbingan

A.Teori Belajar Behaviour

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

Menurut Thorndlike, belajar merupakan peristiwa terbentuknya

asosiasi-asosiasi antara peristiwa-peristiwa yang disi:but stimulus ( S ) dengan

respon ( R ). Stimulus adalah suatu perubahan dari lingkungan eksternal yang

menjadi tanda untuk mengaktifkan organisme untuk beraksi atau berbuat

sedangkan respon adalah sembarang tingkah laku yang dimunculkan karena

adanya perangsang. la mengadakan percobaan dengan seekor kucing yang

dikunmg dalam sangkar yang tertutup dengan pintu kecil yang secara otomatis

kalau disentuh dapat terbuka. Kalau diluar sangkar diletakkan makanan, maka

!cueing tersebut akan berusaha keluar dengan cara trial and error, yang mula­

mula dilaksanakan dengan cara membabi buta. Tempi karena dilakukan

berulang-ulang maka akhirnya ia akan sukses. Trial-error-trial-error-success

diistilahkan dengan kata "t et es".

Obyek psikologi adalah tingkah laku manusia secara keseluruhan

terhadap rangsang dari luar, yang berupa gerakan - gerakan tertentu yang

dapat diterangkan dengan Stimulus - Respons - Bond, yang berarti Rangsang

- Reaksi - Digabung menjadi satu ikatan sensomotoris. Teori ini dinamakan

"Sarbon Teorl"', singkatan dari: S = stimulus, ar ( r bahasa Inggris ) =

response, bon ( d ) = ikatan.

0

Page 27: 111111 1111111111 FL Ull I - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/10055/1/SODIKIN-FEB.pdf · ( Studi Kasus : PT. Sinar Sosro) ... Di Bawah bimbingan

B. Respon

Respon memainkan peran utama dalam memb1~ntuk prilaku, dimana

respon terhadap merek sering mempengaruhi apakah konsumen akan membeli

atau tidak. Respon positif terhadap merek tertentu akan memungkinkan

konsumen melakukan pembelian terhadap merek itu, dan sebaliknya respon

negative akan menghalangi konsumen dalam melakukan pembelian. Menurut

Swastha dan Handoko ( 1997:91 ) "respon adalah predisposisi ( keadaan

mudah terpengaruh ) untuk memberikan tanggapan terhadap rangsangan

lingkugan, yang dapat memulai atau membimbing tingkah laku orang

tersebut". Sedangkan menurut Engel, Blackwell, Minniard ( 1994:336 )

mendefinisikan respon sebagai "suatu evaluasi menyeluruh yang

memungkinkan orang bertindak dengan cara menguntungkan atau tidak

menguntungkan secara konsisten berkenaan dengan objek yang diberikan.

l) Dimensi-Dimensi Respon

a. Tahap

Model apapun yang digunakan yang namanya respon selalu terbagi tiga

area, yaitu area kognitif, afektif, dan area behaviior ( prilaku ). Ketiga

area ini dapat terbagi ke dalam tahap, tergantung model yang digunakan.

Dalam model AIDA, misalnya respon memiliki empat tahap yaitu

attention, interest, desire, dan action. Sebuah stimulus dapat

mempengaruhi satu, beberapa, atau semua tahap.

1(\

Page 28: 111111 1111111111 FL Ull I - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/10055/1/SODIKIN-FEB.pdf · ( Studi Kasus : PT. Sinar Sosro) ... Di Bawah bimbingan

b. Panjang

Sebuah stimulus dapat menciptakan respon yang panjang atau pendek.

Panjang sebuah respon adalah jumlah tahap yang dipengaruhi stimulus.

Misalkan peneliti menggunakan model AIDA, maka panjang respon

adalah empat. Dengan model Hierachy-of-effect, panjang respon adalah

enam ( Awarness , Knowledge, Liking, Preferensi, Conviction,

Purchase). Panjang maksimal stimulus tergantung model yang

digunakan. Panjang maksimal dan minimal respons pada setiap model

adalah sama.

c. Bila menggunakan sudut pandang perusahaan, ada dua arah respon

yaitu positif dan negative. Respon positif terjadi apabila respon

mengarah pada prilaku yang diinginkan perusahaan. Kalau

menggunakan model AIDA , maka respon positif adalah perhatian,

berminat, ingin, dan bertindak. Sedangkan respon negatif menjadi

bingung, tidak berminat, tidak ingin, dan tidak bertindak.

d. Lebar

Lebar menyataka; "seberapa besar respon yang terjadi pada setiap

tahap. Dalam model hierarchy-effect, seseorang sudah mencapai tahap

pada kesukaan dan respon positif. Yang menjadi pertanyaan seberapa

besar suka dia, cukup suka, suka, atau sangat suka. Jika respon

negative, apakah cukup tidak suka, tidak suka, atau sangat tidak suka.

Lebar maksimal tergantung pada skala yang digunakan

11

Page 29: 111111 1111111111 FL Ull I - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/10055/1/SODIKIN-FEB.pdf · ( Studi Kasus : PT. Sinar Sosro) ... Di Bawah bimbingan

e. Kekuatan

Untuk mengukur kekuatan respon harus memp<orhatikan dua dimensi

yaitu panjang dan lebar.Dengan mengalihkan dua dimensi ini.

Diperoleh kekuatan respon

Jadi,Br i = IPr

Keterangan:

Br i = kekuatan respons

Pr i = Panjang respons

X = Menyatakan dua tahap yang dilalui

Lr I = Lebar respon

f. Kecepatan

Kecepatan memberikan respon berbeda-beda, ada yang sampai pada

tahap pembelian begitu mendapat stimuli. Adapula setelah waktu yang

sangat lama baru melakukan pembelian. Bahkan ada yang tidak sampai

pada tahap pembelian sama sekali.

g. Lama Bertahan

Ada respon sesaat adapula respon yang berlangsung jangka panjang.

Dalam persepsi respon yang berlangsung sesaat dinamakan sensasi.

Promosi yang dapat merangsang respons dalam waktu singkat

digolongkan promosi yang sensasional.

,,.,

. ,,,

Page 30: 111111 1111111111 FL Ull I - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/10055/1/SODIKIN-FEB.pdf · ( Studi Kasus : PT. Sinar Sosro) ... Di Bawah bimbingan

2 Respon Konsumen menurut Diyah Dhannayanti ( 2006 )

a) Awarness ( kesadaran ), Kesadaran konsumen terhadap merek filma

sebagai merek yang mudah diingat, Mudah dikenal dan memiliki ciri

lchas.

b) Knowledge ( pengetahuan ), Pengetahuan konsumen tentang merek

Filma sebagai merek yang mudah dimengerti tujuannya, infonnasi

yang tersedia mudah diserap dan deskripsi te,ntang merek tersebut

jelas.

c) Liking ( Kesukaan ), Tingkat kesukaaan konsumen pada merek filma

setelah adanya perluasan merek yaitu merek tersebut menjadi lebih

disukai, diminati, dan menjadi merek favorit

d) Preferensi ( Kecenderungan ), Kecenderungan konsumen terhadap

tingkat pemilihan merek finna

e) Conviction ( Keyakinan ), Keyakinan dan jaminan yang ada pada

merek filma.

f) Purchase ( Membeli ), Tindakan konsumen dalam membeli merek

filma

C. Penafsiran atau Penginteprestasikan Rangsangan (Pe.rpectua/ Inteprestasi)

Menurut Schiman dan Kanuk (1997,p,168) Perpectual inteprestasi

is 'the proceding discussion has emphasized that perception is a personal

phenomenon. People excercise selectivity as to which stimuli they perceived,

and they organize these stimuli on the basis of certain pscychological

Page 31: 111111 1111111111 FL Ull I - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/10055/1/SODIKIN-FEB.pdf · ( Studi Kasus : PT. Sinar Sosro) ... Di Bawah bimbingan

principles. The interpretation of stimuli is also uniquely individual, because it

is based on what individual expect.

Interprestasi adalah proses memberikan arti kepadada stimuli

sensorik. Interprestasi tergantung pada bagaimana harapan seharusnya

stimulus itu diartikan stimuli membingungkan, cara seseorang dalam

menginterprestasikannya cenderung disesuaikan dengan kebutuhan, keinginan,

minat, dan lain-lain. Seberapa dekat interprestasi seseorang dengan realita itu

tergantung pada kejelasan stimulus, pengalaman masa lalu, serta motivasi dan

minat orang tersebut pada saat pembentukan persepsi.

D. Pembelajaran Konsumen

Assael ( 1992 ) mendefinisikan pembelajaran konsumen sebagai suatu

perubahan dalam prilaku yang terjadi sebagai hasil dari pengalaman masa

lalunya. Terdapat dua aliran pemikiran atas proses pembelajaran konsumen.

Pertama, aliran behaviorist yang memandang perubahan respon konsumen

merupakan hasil dari pemaparan rangsangan ( stimuli exposure ). Dua type

yang termasuk di dalamnya adalah classical conditioning dan instrumental

conditioning.

Kedua, aliran kognitif yang memandang pembelajaran sebagai

penyelesaian masalah. Fokus perhatiannya adalah perubahan dalam

psychological set konsumen ( persepsi, sikap, gayahidup, dan lain-lain )

sebagai hasil pembelajaran. Classical conditioning memandang bahwa prilaku

merupakan hasil dari asosiasi yang dekat antara perangsang utama ( primary

1 A

Page 32: 111111 1111111111 FL Ull I - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/10055/1/SODIKIN-FEB.pdf · ( Studi Kasus : PT. Sinar Sosro) ... Di Bawah bimbingan

stimulus ) dengan perangsang kedua ( secondary stimulus ). Misalnya dalam

sebuah iklan dipaparkan mengenai ciri-ciri orang sukses ( primary stimulus )

dan merek rokok ardath ( secondary stimulus ). Pada classical

conditioning diharapkan bahwa perokok ardath mengasosiasikan dirinya

sebagai orang sukses.

I. Persyaratan menggunakan classical conditioning :

a) Seharusnya tidak ada stimuli lain yang dapat membayangi

unconditioned

b) stimuli ( primary stimuli ). Contoh iklan kosmetik yang menampilkan

beberapa artis yang mempunyai citra yang berbeda.

c) Perangsang utama seharusnya sebelumnya ticlak diasosiasikan dengan

merek produk lain.

d) Primary stimulus seharusnya tidak terlalu familiar bagi masyarakat.

e) Classical conditioning akan lebih efektifjika stimulus utamanya adalah

sesuatu yang baru.

Instrumental Conditioning memandang bahwa prilaku sebagai

fungsi dari tindakan konsumen ( prilaku pembelian ) clan penilaian konsumen

berdasarkan derajat kepuasan yang diperoleh dari tindakan. Kepuasan yang

dialami konsumen akan menyebabkan penguatan clan akan meningkatkan

kemingkinan pembelian kembali ( repurchasing ). Dalam Instrumental

Conditioning juga diperlukan adanya hubungan antara rangsangan dan

tanggapan ( stimulus dan respons ). lndividu akan menentukan tanggapan

kepada stimulus yang memberikan kepuasan paling tinggi.

Page 33: 111111 1111111111 FL Ull I - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/10055/1/SODIKIN-FEB.pdf · ( Studi Kasus : PT. Sinar Sosro) ... Di Bawah bimbingan

Implikasi dari instrumental conditioning dalam strategi pemasaran adalah

sebagai berikut:

• Produk yang ditawarkan harus berkualitas

• Pesan iklan yang ditawarkan hendaknya b1:risi manfaat-manfaat

produk

• Jangan sekali-kali pesan iklan tidak sesuai dengan kualitas produk

Penguatan Konsumen berprilaku yang sama sebelumnya, karena

sebelumnya ia mendapat respon yang positif atas tindakannya. Penguatan bisa di

indikasikan dengan pembelian yang berulang kali. Penguatan terjadi ketika

konsumen memperoleh respon yang positif atas tindakannya dimasa lalu.

Misalnya seseorang sakit perut mengkonsumsi obat ins1tronstop dan sembuh.

Ketika ia sakit perut lagi akan kembali mengkonsumsi instronstop lagi

berdasarkan pengalaman masa lalunya.

Kebiasaan adalah prilaku yang berulangkali dilakukan. Pada prilaku

konsusumen, kebiasan di denifisikan sebagai prilaku pembelian yang berulang

yang tanpa disertai pencarian informasi yang lebih banyak clan tanpa

mengevaluasi pilihandari alternative yang tersedia, atau kebiasaan adalah prilaku

pembelian yang berulang yang tanpa disertai dengan loyalitas.

Ada beberapa ha! yang menyebabkan prilaku pembelian habitual rusak,

yaitu

• Jika perusahaan melakukan refmmulasi produk dan merek produk yang

telah lama ada

Page 34: 111111 1111111111 FL Ull I - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/10055/1/SODIKIN-FEB.pdf · ( Studi Kasus : PT. Sinar Sosro) ... Di Bawah bimbingan

• Terdapat merek produk baru dipasar yang mampu menawarkan sesuatu

yang lebih dari merek lama.

• Konsumen mungkin mencapai kejenuhan dalam rnengkonsumsi merek

produk yang biasa dibeli

• Konsumen mengubah prilaku pembelian habitualnya, ketika merek produk

yang diinginkan tidak tersedia ditoko.

E. Persepsi

Persepsi dapat digambarkan sebagaimana kita melihat lingkungan

disekitar kita. Persepsi tiap orang berbeda dalam situasi yang sama, hal ini

disebabkan karena kita semua menerima sebuah objek rangsangan melalui

penginderaan yaitu penglihatan, pendengaran, p<:mbauan, peradapan,

perasaan. Namun demikian tiap-tiap orang menanggapi, mengorganisasi, dan

menafsirkan informasi sensorik ini menurut masing-masing sebagai individu.

Dua orang yang mengalami dorongan yang sama dalam situasi yang sama

mungkin dalam menanggapi, menyeleksi, dan mengorganisir rangsangan

tersebut akan berbeda, karena tiap orang tidak sama dalam ha! kebutuhan, nilai

harapan dan kesukaan orang dapat muncul dengan persepsi yang berbeda

terhadap objek rangsangan.

Persepsi seringkali berbicara lebih kuat daripada fakta, sehingga

menimbulkan kesan bahwa persepsi konsumen terlihat lebih bermanfaat

daripada menunjukan fakta yang belum tentu dapat diterima oleh konsumen.

Persepsi juga dapat diartikan sebagai suatu proses yang dilewati seseorang

untuk menyeleksi, mengorganisasikan, dan menginterprestasikan informasi-

17

Page 35: 111111 1111111111 FL Ull I - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/10055/1/SODIKIN-FEB.pdf · ( Studi Kasus : PT. Sinar Sosro) ... Di Bawah bimbingan

informasi tertentu dalam rangka membentuk makna tertentu mengenai produk

atau merek tertentu. Makna tersebut lebih sering dinamakan citra I kesan I

image. Adapun beberapa pendapat tentang persepsi yaitu: menurut kotler

(1997,p.240 ) persepsi adalah "proses seorang individu memilih,

mengorganisasi, dan menaftirkan masukan-masukan iefonnasi untuk

menciptkakan sebuah gambar yang bermakna tentang dunia.

Persepsi tidak hanya tergantung pada sifat-sifat rangsangan fisik,

tapi juga pada pengalaman dan sikap sekarang dari individu. Pengalaman

dapat diperoleh dari setiap perbuatannya dimasa lampau atau dapat pula

dipelajari. Sebab dengan belajar seseorang akan belajar akan dapat

memperoleh pengalaman. Basil dari pengalaman yang berbeda-beda akan

membentuk suatu pandangan yang berbeda sehingga me:nciptakan pengamatan

pada proses prilaku pembelian yang berbeda pula. Makin sedikit pengalaman

dalam prilaku pembelian, makin terbatas pula luasan interprestasinya. Dan

juga persepsi ini juga ada hubungannya antara rangsangan dengan medan yang

mengelilingi dan kondisi dalam diri seseorang.

F. Konsumen lndividu

Dalam teori konsumen individu membahas peranan konsumen

individu dalam proses pembelian. Model dimana kepuasan individu

berpengaruh terhadap proses keputusan adalah sentral terhadap pemahaman

prilaku konsumen. Peranan Konsumen dalam proses keputusan sebagaimana

digambarkan dalam gambar 2.1

Page 36: 111111 1111111111 FL Ull I - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/10055/1/SODIKIN-FEB.pdf · ( Studi Kasus : PT. Sinar Sosro) ... Di Bawah bimbingan

Umpan

Balik

asi__.., Konsumen -

Pengam~ill Respon ~----~

Kepntnsan

Variable Pen1ikiran Konsumen

• Persepsi

• Sikap • Manfaat

Karakteristik Konsumen

• Den1ografis

• Kepribadian

• Gaya Hidup

Gambar 2 • 1. Konsnmen Individn

Snmber : Jnrnal Hamidah ( 2004)

Pengaruh pertama terhadap pilihan konsumen adalah dorongan.

Dorongan merupakan reaksi terhadap informasi yang diterima konsumen.

Proses informasi terjadi ketika konsumen mengevaluasi informasi dari

periklanan, teman, atau pengalaman sendiri terhadap suatu produk.

Pengarnh kedua dan pengarnh sentral atas pilihan konsumen adalah

konsumen. Konsumen digambarkan dengan variable pemikiran dan

karakteristik Variable pemikiran konsumen adalah factor kognitif yang

mempengaruhi pengambilan keputusan. Tiga type variable pemikiran

berperan secara essensial dalam pengambilan keputusan ( I ) persepsi

karakteristik, ( 2 ) Sikap lanjutan terhadap merek, ( 3 ) Manfaat keinginan

konsumen.

10

Page 37: 111111 1111111111 FL Ull I - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/10055/1/SODIKIN-FEB.pdf · ( Studi Kasus : PT. Sinar Sosro) ... Di Bawah bimbingan

Karakteristik konsumen adalah variable sepe1ti demografis , gaya

hidup, dan karakteristik personalia yang digunakan untuk menggambarkan

konsumen. Manajer pemasaran pertama menentukan apakah karakteristik

tersebut berhubungan atau tidak terhadap prilaku kemudian menggunakan

pengetahuan itu untuk mempengaruhi prilaku. Contoh bila pengguna nutrisi

dewasa cenderung menjadi muda, berpenghasilan tinggi, pendidikan, maka

pesan iklan dirancang untuk menyesuaikan terhadap grup tersebut.

Pengaruh ketiga atas pilihan konsumen adalah respon konsumen yaitu

hasil akhir proses keputusan konsumen.Respon konsumen umumnya

berkenaan terhadap pilihan merek, namun bisa juga berkenaan terhadap

pilihan kategori produk, pilihan toko, pilihan media komunikasi ( mencari

informasi dari tv, radio atau majalah )

G. Pengetahnan Akan Produk

Sikap dihasilkan oleh evaluasi atau pembell\iaran atau pengetahuan

konsumen terhadap obyek. Pengetahuan akan produk diperoleh dari

pembelajaran kognitif (Mowen dan Minor, 2001:136) yang dilakukan oleh

konsumen. Misalnya pengulangan iklan berperan dalam meningkatkan

pengetahuan konsumen akan produk pasta gigi pepsoden ( indriyanti dan

ihalauw, 2002 . Pembelajaran adalah proses bagaimana individu konsumen

mendapatkan pengetahuan konsumsi dan pembelian serta pengalaman

( schiffman dan Kanuk, 2000:161 ). Lebih lanjut dikatakan bahwa pembelajaran

dapat dibagi menjadi dua yaitu behavioral learning dan cognitive learning.

Page 38: 111111 1111111111 FL Ull I - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/10055/1/SODIKIN-FEB.pdf · ( Studi Kasus : PT. Sinar Sosro) ... Di Bawah bimbingan

Pembedaan tersebut didasarkan pada elemen perubahan yang te1jadi pada

konsumen.

Konsumen memiliki perbedaan tingkat pengetahuan akan produk

dan perbedaan tipe pengetahuan akan produk ( Peter dan Olson,2004:72-73 ).

Level pengetahuan dibedakan dari yang paling abstrak sampai yang cukup

diketahui oleh konsumen kelas produk, bentuk produk, merek dan model I

features. Penggolongan level ini berdasarkan perbedaan tingkat I kadar

keabstrakannya pada konsumen terkait dengan produk. Selain itu konsumen

juga memiliki perbedaan tipe pengetahuan akan produk yaitu pengetahuan

akan atribut produk, akan manfaat atau konsekuensi positif akan produk dan

akan nilai I value produk yang memberi kepuasan.

H. Sikap Terhadap Produk dan Niat Berprilaku

Sikap dapat diartikan sebagai keseluruhan evaluasi dari suatu

konsep, obyek atau prilaku. Evaluasi tersebut akan terbentuk saat konsumen

mengintegrasikan pengetahuan, pemaknaan, atau kepercayaan tentang konsep

sikap. Konsep sikap akan berbeda yaitu dapat digolongkan menjadi sikap

terhadap obyek yaitu took, people, kelas produk, b1intuk produk, merek,

model, situasi umum dari model dan situasi spesifik dlari model ( Peter dan

Olson, 2004: 134-135). Sikap juga dapat te1jadi terhadap maksud membeli atau

niat berprilaku.

Sikap juga berarti jumlah afeksi atau perasaan terhadap rangsangan

perusahaan. Karena sikap dibentuk dari proses pembelajaran, dari paparan

nyata dan dari suasana hati (Maven, 2001:324-325 dan Schiffinan dan Kanuk,

~1

Page 39: 111111 1111111111 FL Ull I - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/10055/1/SODIKIN-FEB.pdf · ( Studi Kasus : PT. Sinar Sosro) ... Di Bawah bimbingan

2000:212 ). Terdapat beberapa teori lain yang menggambarkan tentang

pembentukan sikap. Mar'at ( 1984:13 seperti dikutip oleh Wignjohartono,

2001 ) mengemukan teori sikap yang pertama yaitu Tricomponent Model yang

menggambarkan bahwa sikap terdiri dari unsure afektif; kognitif, dan konatif

( kecenderungan untuk berprilaku ). Sementara itu teori multi atribut atau

teori fishbeiu menyatakan bahwa sikap dibentuk dari kepercayaan dan

evaluasi konsumen terhadap obyek ( Schiffinan dan Kanuk, 2000: 202-205 )

atau maksud berprilaku ( Simamora, 2002:207}. Dengan kata lain konsumen

akan bersikap terhadap suatu merek yang mereka percaya dan dievaluasi dan

bersikap niat berprilaku

I.Keiuginan Berprilaku.

Sebelum melakukan prilaku pembelian, konsumen biasanya

mengembangkan keinginan berprilaku berdasarkan kemungkinan tindakan yang

akan dilakukan. Niat berprilaku dalam pembelian dijelaskan oleh fishbein dan

kawan-kawan dalam teori sikap yang terkenal yaitu the01;v of reasoned action.

Teori ini tidak memprediksikan prilaku namun mengungkapkan keinginan untuk

bertindak karena prilaku berasal dari bentukan keinginan spesifik untuk

berprilaku. Fishbein dan Ajzen ( 1980:8 seperti dikutip oleh Wignjohartojo, 2001)

menyatakan bahwa theory of reasoned action menjelaskan hubungan antara

empat konsep yaitu keyakinan yang timbul dari pengetahuan, sikap, niat, dan

tindakan.

Keinginan untuk berprilaku dalam pembelian clitentukan oleh sikap

terhadap prilaku yang dilakukan dan norma subyektifyang dianut konsumen

')')

Page 40: 111111 1111111111 FL Ull I - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/10055/1/SODIKIN-FEB.pdf · ( Studi Kasus : PT. Sinar Sosro) ... Di Bawah bimbingan

( Mowen dan Minor, 2001 :338 -339 ). Niat berprilaku merupakan predictor

terbaik dari prilaku actual dan merupakan proposisi seseorang konsumen dengan

tindakan yang akan datang atau rencana untuk melibatkan prilaku untuk mencapai

tujuan (Peter dan Olson, 2001:150-151 ). Niat berprilaku dalam pembelian dapat

diukur dengan tingkat kemungkinan yang dimiliki konsumen bahwa mereka akan

membentuk prilaku pembelian. Beberapa penelitian empiris menunjukan bahwa

niat berprilaku atau dalam hal ini niat beli selain ditentukan oleh keyakinan dan

sikap ( Zuraida dan Chasanah, 2001 ) juga ditentukan oleh factor lain. Niat

berprilaku untuk membeli dapat ditentukan oleh persepsi terhadap nilai prosuk

( Grewal, dkk ( 1998 ) dan efek dari komunikasi mulut ke mulut ( Februadi dan

Kusdibyo, 2003 ). Niat berprilaku untuk mereferensikan produk ditentukan oleh

kualitas layanan, harga, dan kepuasan ( Pantja Djati dan Dmmawan, 2004 ).

1. Minat Konsumen Menurut Ujianto & Abdurahman ( 2004) :

a) Faktor Kualitas, Merupakan atribut produk yang dipertimbangkan dari

segi manfaat fisiknya.

b) Faktor Brand I Merek, Merupakan atribut yang memberikan manfaat

non material, yaitu kepuasan emosional.

c) Faktor Kemasan, atribut produk berupa pembungkus daripada produk

utamanya terdiri dari variabel : Memilih sarung yang bentuk dan

desasin kemasannya tahan lama.

d) Faktor Barga, Pengorbanan Riel dan Material yang diberikan oleh

konsumen untuk memperoleh atau memiliki produk, dengan

mempertimbangkan variabel : membandingkan harga sebelum

Page 41: 111111 1111111111 FL Ull I - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/10055/1/SODIKIN-FEB.pdf · ( Studi Kasus : PT. Sinar Sosro) ... Di Bawah bimbingan

membeli sarung, memilih untuk sarung yang harga dasamya murah,

memilih sarung yang harganya sebanding dengan kualitasnya, memilih

sarung yang mendapat discount harga, memilih sarung yang mendapat

hadiah pembelian.

e) Faktor Ketersediaan barang, Merupakan sejauh mana sikap konsumen

terhadap ketersediaan produk sarung yang ada.

f) Faktor Acuan, merupakan pengaruh dari luar yang ikut memberikan

rangsangan bagi konsumen dalam memilih sarung, sehingga dapatpula

dipakai sebagai media promosi. Terdiri dari variabel : Memilih sarung

yang dipakai oleh ulama I kyai I tokoh idola, memilih sarung yang

dipakai oleh pejabat yang terkenal, memilih sarung yang dipakai oleh

bintang Film yang Cekep, Memilih sarung yang dianjurkan oleh

anggota keluarga , memilih sarung yang digunakan oleh teman-teman

sekoleganya

J. Kepercayaan Konsumeu

Kepercayaan konsumen adalah semua pengetahuan konsumen dan

semua ksimpulan yang dibuat konsumen tentang obyek, atribut, dan

manfaatnya. Kepercayaan didasarkan atas proses pembelajaran kognitif,

yang akhimya berbentuk ( Mowen dan Minor,2001 :312-313 )

Kepercayaan atribut proyek ( object-atribute beliefs ), kepercayaan

manfaat atribut (attribute-benefit beliefs), kepernayaan manfaat obyek

(object-benefit beliefs).

Page 42: 111111 1111111111 FL Ull I - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/10055/1/SODIKIN-FEB.pdf · ( Studi Kasus : PT. Sinar Sosro) ... Di Bawah bimbingan

Pengetahuan tentang sebuah objek memiliki atribut khusus yang disebut

kepercayaan atribut objek yang menghubungkan atribut-atribut dengan objek

produk atau objek orang. Sedangkan pada kepercayaan alribut manfaat konsumen

akan mencari produk dan jasa yang akan menyelesaikan-masalah dan memenuhi

kebutuhan mereka atau dengan kata lain memberikan manfaat. Jenis kepercayaan

manfaat obyek dibentuk dengan menghubungkan objek produk atau orang dengan

manfaatnya atau dengan kata lain konsumen akan mencari seberapa besar orang

atau produk akan memberikan manfaat tertentu. Jadi konsumen dapat memiliki

kepercayaan tentang apa saja yang terkait dengan produk misalnya iklan ( zuraida

dan chasanah, 200 I ), perusahaan, atribut, produk, manfaat produk dan nilai

produk bahkanjuga yang berkaitan dengan Negara asal produk (Peter dan Olson,

2004:140)

K. Model Prilak11 Pelangga11

Budaya memegang pengaruh yang sangat kuat bagi konsumen dalam

memilih produknya. Pada gambar model of buyer behaviour menjelaskan proses

terjadinya pengambilan keputusan oleh pelanggan untuk membeli.diawali dari

rangsangan pemasaran (marketing stimuli ) yang terdiri dari:

I. Produk ( Product ) yaitu produk apa yang secara tepat diminati oleh

konsumen, baik kualitas maupun kuantitasnya.

2. Harga (Price ) yaitu seberapa besar harga sebagai pengorbanan konsumen

dalam memperoleh manfaat produk yang diinginkan.

3. Distribusi ( Place ) yaitu bagaimana pendistribusian barang sehingga

produk dapat sampai ke tangan konsumen dengan mudah.

Page 43: 111111 1111111111 FL Ull I - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/10055/1/SODIKIN-FEB.pdf · ( Studi Kasus : PT. Sinar Sosro) ... Di Bawah bimbingan

4. Promosi ( Promotion ) yaitu pesan-pesan yang dikomunikasikan sehingga

keunggulan produk dapat disampaikan kepada konsumen

Marketing Stimuli Other Stimuli Buyers Buyer;s Decision Process Buyers's Decision

Characteristic

- Product -Economic - Cultural - Problem recognition - Product choice

- Price - Technology - Social - InfOrrnation Search - Brand choice

- Place - Political - Personal - Evaluation - Dealer choice

- Promotion - Cultural - Psychologica - Decision -Purchase timing

- Post Purchase behaviour - Purchase smount

Tabet 2.1.Model of Buyer Behaviour

Sumber : kotler,2000/161

Rangsangan marketing tersebut diatas dilengkapi dengan rangsangan lain-

lain:

I. Ekonomi : Daya beli yang tersedia dalam suatu perekonomian bergantung

pada pendapatan, yang tingkat dan distribusinya berbeda-beda.

2. Teknologi : Yang paling kuat dalam membentuk hidup manusia dan dapat

memberikan dampak positif dan negative, termasuk proses pemasaran.

3. Politik dan I-Iukum dapat mempengaruhi kondisi dan stabilitas masyarakat

yang mempunyai dampak terhadap rangsangan keputusan pembelian

4. Budaya : Keyakinan, nilai-nilai dan norma dibe:ntuk oleh masyarakat

dimana mereka dibesarkan yang dapat bergeser mengikuti model atau

trend baru.

Page 44: 111111 1111111111 FL Ull I - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/10055/1/SODIKIN-FEB.pdf · ( Studi Kasus : PT. Sinar Sosro) ... Di Bawah bimbingan

Rangsangan-rangsangan tadi kemudian membentuk buyer's characteristic,

yaitu cultural ( kebudayaan ), social ( social ), personal ( pribadi ), psychology

( psikologi ) yang merupakan karakteristik pembeli, yang dapat mendorong

konsumen untuk melakukan proses pengambilan keputusan membeli barang

sehingga konsumen mendapatkan manfaat dari pemilihan produk yang dibeli.

Budaya merupakan unsur yang sangat penting, yang mempengaruhi keinginan

(wants) dan prilaku ( behaviour) seseorang.

L. Karakteristik Pembeli ( Bnyer'Clmrakteristik)

Selain factor budaya dan Sub budaya, kelas social juga memiliki pengaruh

penting pada prilaku konsumen, yang biasanya merupakan strata social. Kelas

social mencerminkan penghasilannya, yang sekaligus sebag.ai indicator peke1jaan,

pendidikan dan tempat tinggal. Tiap-tiap kelas social memiliki ciri yang berbeda­

beda, keputusan membeli juga dipengaruhi pula oleh karakteristik pribadi, yaitu

usia, dan tahap hidup, pekerjaan, keadaan ekonomi, gaya hidup, serta kepribadian

dan konsep diri pembeli selera terhadap konsumsi barang- barangjasa yang dibeli

berhubungan dengan usia seseorang.

Stanford Research Institute, yang membuat definisi daripada segmen yang

berbeda-beda. Dikemukakannya ada 8 group segmen dengan definisi masing­

masing group sebagai berikut: Actualizers, falfilledY, Believers, Achievers,

Strivers, Experiencers Maker and Strugglers ( Assel, 1996:326)

Grup Believers adalah kelompok yang mempunyai orientasi prinsip yang

kurang dalam memiliki harta kekayaan. Orientasi mereka lebih tradisional

dibandingkan dengan kelompok fulfilleds. Kehidupan mereka terpusat pada

Page 45: 111111 1111111111 FL Ull I - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/10055/1/SODIKIN-FEB.pdf · ( Studi Kasus : PT. Sinar Sosro) ... Di Bawah bimbingan

keluarga, gereja (rumah ibadah/masjid), komunitas dan bangsa. Mereka

menghargai aturan dan percaya pada otoritas figure.

Gaya hidup adalah pola hidup seseorang yang diekspresikan dalam

aktifitas, minat dan opininya, yang menggambarkan" keseluruhan diri seseorang"

yang berinteraksi dengan lingkungannya. Gaya hidup seorang pegawai negeri

umumnya adalah mencari status dirinya dalam lingkungan birokrasi, sedangkan

gaya hidup seorang kyai adalah menggambarkan seorang yang moralis.

Kepribadian biasanya dijelaskan dengan menggunakan cirri-ciri seperti

kepercayaan diri, dominasi, otonomi, ketaatan bersosialisasi, daya tahan dan

kemampuan beradaptasi. Kepribadian yang diklasifikasikan dengan akurat dan

terdapat korelasi yang kuat antara jenis kepribadian te1tentu dengan pilihan

produk atau merek.

Faktor Psikologis yang mempengaruhi seseorang untuk membeli terdiri

dari empat factor yaitu Motivasi ( dorongan seseorang untuk bertindak guna

memuaskan kebutuhannya, dapat mengurangi ketegangan yang dimilikinya ),

Persepsi ( proses seorang individu memilih ), mengorganisasi dan

menginterprestasi masukan-masukan untuk menciptakan gambaran yang

bennakna ), pengetahuan ( pembelajaran yang meliputi pembahan dalam prilaku

seseorang yang timbul dari pengalaman ). Se1ta keyakinan dan pendirian yang

dapat diperoleh seseorang melalui bertindak dan belajar.

Faktor Keputusan Pem belian( Buyer's Decision Process )

Problem Recognition

Information Search

Evaluation of Alternatives

~1rchase ~~cision

Post Purchase

')Q

Page 46: 111111 1111111111 FL Ull I - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/10055/1/SODIKIN-FEB.pdf · ( Studi Kasus : PT. Sinar Sosro) ... Di Bawah bimbingan

Sumber: Kotler,2000, 179

Gambar 2.2 Five Storage Of The Customers Buying Prncess

Untuk Sampai ke tahap pembelian, terdapat langkah-langkah dalam proses

pembelian dengan tahapan sebagai berikut:

I. Tahap Pengenalan Masalah,yaitu saat pembeli mengenali kebutuhan untuk

membeli suatu barang atau produk

2. Pencarian informasi, yaitu tahap konsumen menGari informasi untuk

memperoleh pengetahuan tentang barang yang dibutuhkan dari sumber­

sumber yang mungkin di dapatkan.

3. Evaluasi terhadap merek yang kompetitif, membuat penilaian akhir dan

mengembangkan keyakinan tentang posisi merek terhadap atributnya.

4. Melalui evaluasi tersebut konsumen sampai pada sikap keputusan

pembelian atas preferensi dari bermacam-macam merek melalui prosedur

tersebut.

5. Seteleh pembelian konsumen akan mengalami kepuasan atau ketidak

puasan kemudian melakukan tindakan untuk mendapatkan perhatian dari

pemasar.

M.Merek

1. Definisi Merek

• Menurut American marketing Association dalam rangkuti ( 2004:2 ),

definisi merek adalah nama, tanda, symbol, rancangan, dari hal-hal

tersebut. Dimana ttijuan pemberian merek adalah untuk mengidentifikasi

produk dan jasa yang dihasilkan oleh pesaing.

Page 47: 111111 1111111111 FL Ull I - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/10055/1/SODIKIN-FEB.pdf · ( Studi Kasus : PT. Sinar Sosro) ... Di Bawah bimbingan

• Aaker ( 1997: 9 ) dalam prasilowati ( 2005 ) mendefinisikan merek

adalah nama atau symbol yang bersifat membedakan ( seperti sebuah logo,

cap, kemasan ) dengan maksud mengidentifikasikan barang atau jasa yang

dihasilkan oleh competitor.

Berdasarkan beberapa definisi merek diatas dapat disimpulkan bahwa

merek merupakan janji penjual untuk secara konsisten mwmberikan feature,

manfaat, dan jasa tertentu kepada pembeli. Merek terbaik akan memberikan

jaminan kualitas, namun pemberian nama atau merek pada suatu produk

hendaknya tidak hanya merupakan sebuah symbol, karena merek memiliki enam

tingkat pengertian, yaitu ( Rangkuti, 2002:3 )

a) Atribut

Setiap merek memiliki atribut.Atribut ini perlu dikelola dan diciptakan

agar pelanggan dapat mengetahui dengan pasti atribut-atribut apa saja

yang terkandung dalam suatu merek.

b) Manfaat

Selain aatribut, merek juga memilki serangkaian manfaat. Konsumen tidak

membeli atribut, mereka membeli manfaat. Produsen harus dapat

menterjemahkan atribut menjadi manfaat fungsional maupun manfaat

emosional.

c) Nilai

Merek juga menyatakan sesuatu tentang nilai bagi produsen. Merek yang

memiliki nilai tinggi akan dihargai oleh konsumen sebagai merek yang

berkelas, sehingga dapat mencenninkan siapa pengguna merek tersebut.

Page 48: 111111 1111111111 FL Ull I - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/10055/1/SODIKIN-FEB.pdf · ( Studi Kasus : PT. Sinar Sosro) ... Di Bawah bimbingan

d) Budaya

Merek juga mewakili budaya tertentu. Misalnya Panasonic mewakili

budaya jepang yang terorganisasi dengan baik, memiliki cara ke1ja yang

sfisien, dan selalu menghasilkan produk yang berkualitas tinggi.

e) Kepribadian

Merek juga memiliki kepribadian, yaitu kepribadian bagi para

penggunanya. Jadi diharapkan dengan menggunakan merek kepribadian si

pengguna akan tercermin bersamaan dengan merek yang ia gunakan.

f) Pemakai

Merek juga menunjukan jenis konsumen pemakai merek tersebut. ltulah

sebabnya para pemasar selalu menggunakan analogi orang-orang terkenal

untuk penggunaan mereknya.

2. Kepribadian Merck ( brand Personality )

Pendekatan yang umum dilakukan untuk mengasosiasikan kepribadian

sebuah merek berdasarkan pada:

I. Tipe pengguna atau pelanggan produk tersebut.

Rokok Marlboro misalnya, yang dalam iklannya diperlihatkan seorang

cowboy yang sangat lihai menjinakkan kuda, macho, berani, kuat dan

seolah-olah mengindikasikan bahwa orang yang mi~ngkonsumsi rokoknya

adalah lelaki sejati

2. Demografi

Meliputi hal-hal yang berhubungan dengan demografi, misalnya usia, jenis

kelamin, social ekonomi, dan ras

'.\ 1

Page 49: 111111 1111111111 FL Ull I - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/10055/1/SODIKIN-FEB.pdf · ( Studi Kasus : PT. Sinar Sosro) ... Di Bawah bimbingan

3. Gaya Hidup

Meliputi hal-hal yang menyangkut aktivitas, kegemaran, pendapat,

pandangan hidup, dan lain-lain

4. Ciri Pembawaan kepribadian seseorang

Meliputi hal-hal yang berkaitan dengan kepribadian atau sifat yang

dimiliki seseorang, misalnya tertutup, ketergantungan, agreeableness

5. Iklan

Iklan dapat digunakan sebagai media untuk membentuk kepribadian suatu

merek. Iklan yang baik adalah mudah yang dipahami dan menarik untuk

disimak, sehingga dapat melekat dalam benak konsumen.

6. Tagline ( slogan )

Seperti halnya iklan, slogan juga dapat membentuk kepribadian merek.

Slogan harus dibuat seunik mungkin, mudah dipahami, dan juga mudah

diucapkan, sehingga mudah diingat dan melekat dibenak konsumen.

N. Perceived Quality

Pengertian kesan kualitas menurut Aaker ( l 996:24 ) adalah persepsi

pelanggan terhadap keseluruhan kualitas atau keunggula:n suatu produk atau

jasa layanan berkaitan dengan maksud yang diharapkan. Terhadap lima

keuntungan terhadap perceived quality ( Rangkuti, 2002:41 )

l. Alasan membeli.

Kesan kualitas sebuaf\ merek memberikan alasan yang penting untuk

membeli. Hal ini mempengaruhi merek-merek mana yang harus

Page 50: 111111 1111111111 FL Ull I - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/10055/1/SODIKIN-FEB.pdf · ( Studi Kasus : PT. Sinar Sosro) ... Di Bawah bimbingan

dipertimbangkan, dan selanjutnya mempengaruhi merek apa yang akan

dipilih

2. Difrensiasi

Artinya sualu karakteristik penting dari merek adalah posisinya dalam

dimensi kesan kualitas

3. Barga Optimum

Keuntungan ketiga ini memberikan pilihan-pilihan didalam menetapkan

harga optimum ( premium price)

4. Meningkatkan minat para distributor. Keuntungan keempat ini memiliki

arti penting bagi para distributor, pengecer S<!rta berbagai saluran

distribusi lainnya, karena hal itu sangat membantu perluasan distribusi

5. Perluasan Merek

Kesan kualitas dapat dieksplotasi dengan earn rnengenalkan berbagai

perluasan merek, yaitu dengan menggunakan merek tertentu untuk masuk

ke dalam kategori produk barn.

0. Perluasan Merck

I Definisi Perluasan Merck

A. Menurnt Kotler ( 1997:71 ) perusahaan memiliki lima pilihan strategi

merek yaitu:

1. Perluasan lini (line Extension)

Perluasan lini terjadi apabila peusahaan memperkenalkan unit produk

tambahan dalam kategori produk yang sama dengan merek yang sama ,

Page 51: 111111 1111111111 FL Ull I - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/10055/1/SODIKIN-FEB.pdf · ( Studi Kasus : PT. Sinar Sosro) ... Di Bawah bimbingan

biasanya dengan tampilan baru sepe1ti rasa, bentik, wama baru, tambahan,

ukuran kemasan, dan lainnya.

2. Perluasan Merek (Brand Extending)

Perluasan merek terjadi apabila perusahaan memutuskan untuk

menggunakan merek yang sudah ada pada produknya dalam satu kategori

baru. Brand Extension memberikan keuntungan karena merek baru

tersebut umumnya lebih cepat diterima. ( karena sudah dikenal

sebelumnya ). Hal ini memudahkan perusahaan memasuki pasar dengan

kategori produk baru. Perluasan merek dapat rnenghemat banyak biaya

iklan yang biasanya diperlukan untuk membiasakan konsumen dengan

suatu merek baru.

3. Multi merek (Multi Brand)

Multi brand dapat terjadi apabila perusahaan memperkenalkan berbagai

merek tambahan dalam kategori produk yang sama. Tujuannya adalah

untuk membuat kesan, feature serta daya tarik yang lain kepada konsumen

sehingga lebih banyak pilihan. Sebagai contoh adalah P & G memproduksi

sebelas merek deterjen, indofood meluncurkan berbagai merek untuk

produk mie instannya

4. Merek Baru (New Brand)

Merek baru dapat dilakukan apabila perusahaan tiidak memiliki satupun

merek yang sesuai dengan produk yang akan dihasilkan atau citra dari

merek tersebut tidak membantu untuk produk tersebut. Contoh: Coca cola

Page 52: 111111 1111111111 FL Ull I - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/10055/1/SODIKIN-FEB.pdf · ( Studi Kasus : PT. Sinar Sosro) ... Di Bawah bimbingan

memproduksi minuman bersoda tetapi memiliki rasa buah-buahan diberi

merek fanta.

5. Merek bersama (Co-brand)

Kecenderungan yang te1jadi saat ini adalah meningkatkan strategi co­

branding ( kerjasama branding ). Co-branding terjadi apabila dua merek

terkenal atau lebih digabung dalam satu penawaran dengan tujuan agar

merek yang satu dapat memperkuat merek yang lain sehingga dapat

menarik minat konsumen. Sebagi contoh merek aqua - danone .

..

Exiting Product New Product Category

Exiting Brand Line Extension Brand Ext,ension

New Brand Multi Brand New Brand

Tabcl 2.2

B. Mcnurut Aaker ( 1997:255 ), perluasan merek adalah penggunaan sebuah

merek yang telah mapan pada suatu kelas produk untuk memasuki kelas

produk lain, perluasan merek merupakan strategi alamiah bagi perusahaan

yang sedang tumbuh dan mengeksploitasi asetnya. Perluasan merek dapat

dilakukan dengan cara menggunakan asset tersebut. Untuk penetrasi pada

asset pada kategori produk baru atau memberi lisensinya kepada produk

lain atau mengakuisisi sebuah perusahaan yang mempunyai merek yang

bisa dijadikan landasan bagi perusahaan. Perluasan merek secara umum

dapat dibedakan menjadi dua kategori yaitu:

Page 53: 111111 1111111111 FL Ull I - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/10055/1/SODIKIN-FEB.pdf · ( Studi Kasus : PT. Sinar Sosro) ... Di Bawah bimbingan

I. Perluasan Lini (Line Extension)

Artinya perusahaan membuat produk baru dengan menggunakan merek

lama yang terdapat pada merek induk. Meskipun target pasar produk yang

baru tersebut berbeda, tetapi kategori produknya sudah dilayani oleh

merek induk. Dan juga dapat diartikan perluasan lini dapat dilakukan jika

perusahaan memperkenalkan unit produk tambahan dalam kategori produk

yang sama dengan merek yang sama. Contoh : pantene mengeluarkan

shampoo untuk rambut rontok, rarnbut berketombe, rambut kering, rambut

berminyak, dan lain sebagainya.

2. Perluasan Kategori (category extension)

Artinya perusahaan tetap menggunakan merek induk yang lama untuk

memasuki kategori produk yang sama sekali berbeda dari yang sedang

dilayani oleh merek induk. Contoh: pepsodent mengeluarkan produk

mouthwash, permen dan sikat gigi

Faktor-faktor yang Mempengaruhi Strategi Perluasan Merek

Aaker( http: II www. empgens. Om I pubsljems I JEMS4 l.pdf )

menyatakan bahwa keberhasilan strategi perluasan merek dipengaruhi oleh:

I. Sikap pada merek asal

2. Kesesuaian antara merek asal dengan produk perluasan

Penerimaan terhadap perluasan merek yang dilakukan oleh perusahaan

2 Keuntungan dan Kerugiau Perluasau Merek

Keuntungan dari perluasan merek menurut keller ( 1998:455 ), adalah:

Page 54: 111111 1111111111 FL Ull I - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/10055/1/SODIKIN-FEB.pdf · ( Studi Kasus : PT. Sinar Sosro) ... Di Bawah bimbingan

A. Memfasilitasi Penerimaan Prod11k

a. Mengurangi resiko yang dirasakan konsumen

b. Meningkatkan kemungkinan memperoleh dis:tribusi dan trial

c. Meningkatkan efisiensi pengeluaran promosi

d. Mengurangi biaya perkenalan dan program pemasaran lanjutan

e. Mengurangi biaya pengembangan merek baru untuk rnelakukan

riset konsumen yang diperlukan dan memperkerjakan personal

yang berketrampilan untuk mendesain nama merek yang

berkualitas, logo, symbol, pengemasan, cirri, dan slogan yang bisa

sangat mahal dan tidak ada jaminan sukses

f. Efisiensi pengemasan dan pelabelan

g. Mengij inkan konsumen untuk mencari variasi

B. Menyediakan manfaat timbal batik pada merek 21sal

a) Memperjelas arti merek

b) Meningkatkan citra merek

c) Membawa pelanggan baru ke dalam brand franchise

d) Mengaktifkan kembali merek

e) Mengijinkan perluasan merek berikutnya

C. Kerugian dari perlnasan merek adalah:

1. Dapat membingungkan atau menyebabkan konsumen frustasi

2. Dapat mengancam ketahanan retailer

3. Dapat mernsak citra merek

4. Dapat sukses tetapi mengkanibalisasi penjualan merek asal

Page 55: 111111 1111111111 FL Ull I - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/10055/1/SODIKIN-FEB.pdf · ( Studi Kasus : PT. Sinar Sosro) ... Di Bawah bimbingan

5. Dapat sukses tetapi mengurangi identifikasi dengan satu kategori lain

6. Dapat sukses tetapi merusak citra merek asal

7. Dapat merusak arti merek

8. Dapat membatalkan kesempatan mengembangkan merek baru.

3. Cara Melakukan Perluasan Merek dan Keberlrnsilan Brand extension

I. Mengidentifikasi asosiasi-asosiasi yang terdapat dalam merek tersebut.

2. Mengidentifikasi produk-produk yang berkaitan dengan asosiasi-asosiasi

merek tersebut

3. Memilih calon terbaik dari daftar produk tersebut untuk menguji konsep

dan pengembangan produk baru.

Sedangkan menurut Leif E.Ham et al ( 2001 ) factor-faktor yang

mempengaruhi kesuksesan strategi perluasan merek adalah:

I. Similiarity ( kesamaan )

Adalah tingkatan dimana konsumen menganggap bahwa produk hasil

perluasan memiliki persamaan dengan merek asalnya. Beberapa studi

menunjukan bahwa semakin besar persamaan antara produk perluasan

merek dengan merek asalnya maka akan semakin besar pula pengaruh

yang diterima oleh konsumen baik positif maupun negative dari produk

hasil perluasan. Bahkan adapula penelitian yang menyebutkan bahwa

konsumen akan membangun sikap yang positi f terhadap produk hasil

perluasan bila konsumen tersebut menganggap bahwa produk tersebut

memiliki kesamaan dengan merek asalnya.

38

Page 56: 111111 1111111111 FL Ull I - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/10055/1/SODIKIN-FEB.pdf · ( Studi Kasus : PT. Sinar Sosro) ... Di Bawah bimbingan

2. Reputation ( reputasi )

Asumsi yang dapat dikemukakan dari penggunaan rnputasi adalah bahwa

merek yang memiliki posisi yang kuat akan membe:rikan pengaruh yang

besar pada produk hasil perluasannya ( Aaker dan Keller 1992; Smith dan

Park 1992). Bahkan telah dilaporkan bahwa merek yang dipersepsi

memiliki kualitas yang rendah. Reputasi disini adalah sejumlah hasil yang

diperoleh dari kualitas suatu produk.

I) Perceived Risk adalah konstruk multidimensional yang

mengimplikasikan pengetahuan konsumen secara tidak pasti

tentang suatu produk sebelum dilakukan pembelian didasarkan

pada tipe dan tingkatan kerugian dari produk itu setelah dilakukan

pembelian. Perceived risk biasanya di konseptualisasi dengan

konstruk dua dimensi yaitu ketidakpastian tentang konsekuensi

melakukan kesalahan dan ketidakpastian tentang hasil yang

diperoleh.

2) Innovativeness adalah aspek kepribadian yang berhubungan

dengan penerimaan konsumen untuk mencoba produk baru atau

merek barn. Dan konsumen yang memiliki sifat innovativeness ini

suka melakukan lebih banyak evaluasi pada perluasan merek

terutama dalam hal jasa. Oleh karena itu untuk mengembangkan

strategi perluasan merek ini agar lebih efisien maka pihak

perusahaan harus menarik lebih banyak konsumen yang memiliki

sifat innovativeness.

Page 57: 111111 1111111111 FL Ull I - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/10055/1/SODIKIN-FEB.pdf · ( Studi Kasus : PT. Sinar Sosro) ... Di Bawah bimbingan

Daniel Edelman ( http:// poolonline.com ) menyatakan bahwa kunci

kesuksesan dari perluasan merek ditentukan oleh konsistensi produk

perluasan merek dengan merek asal atau merek induk. Dalam melakukan

strategi perluasan merek, persepsi terhadap kualitas dari merek tersebut

tentunya sangat diperhatikan. Sehingga bila pihak produsen merek tersebut

akan membuat produk yang berbeda kategori nya dengan kategori merek

asal maka pihak produsen harus melihat kualitas yang dipersepsikan

konsumen terhadap merek tersebut. Bahkan dalam suatu penelitian

menunjukan bahwa merek yang memiliki perceived quality yang tinggi

dapat ditingkatkan secara lebih jauh ( dapat diperluas )dan mendapat

penilaian yang lebih tinggi bila dibandingkan dengan merek yang memiliki

perceived quality yang rendah ( LeifE.Ham et al.2001 ).

Cleland dan Bruno ( dalam Semamora, 2002 ) mengemukakan tiga prinsip

tentang perceived quality yaitu:

I. Kualitas yang dipersepsi oleh konsumen terhadap suatu produk

mencakup tiga aspek utama yaitu produk, harga dan non produk. Dari

produk tentunya konsumen menetapkan standar tentang bagaimana

produk tersebut seharusnya. Lalu aspek non produk, konsumen

mungkin dapat melihat reputasi produk, pelayanan after sales, dan lain­

lain. Kemudian dari segi harga apakah mahal atau murah disesuaikan

dengan aspek produk dan non produknya.

2. Kualitas ada kalau bisa dipersepsikan oleh konsumen. Jadi kalau

konsumen mempersepsikan produk tersebut baik walaupun realitasnya

40

Page 58: 111111 1111111111 FL Ull I - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/10055/1/SODIKIN-FEB.pdf · ( Studi Kasus : PT. Sinar Sosro) ... Di Bawah bimbingan

tidak demikian maka produk tersebut akan dianggap baik. Konsumen

membuat keputusan berdasarkan persepsi yang dimilikinya tidak

bergantung pada realitasnya.Jadi dapat dikatakan bahwa persepsi

adalah realitas.

3. Perceived quality diukur secara relative terhadap pesaing. Suatu

produk dikatakan memiliki kualitas yang baik bila produk tersebut

dibandingkan dengan produk pesaing yang sejt1nis dan kualitas dari

produk pesaing tersebut lebih rendah.

4. ANALISA STRATEGI PERLUASAN MEREK

Dengan memahami bahwa ekuitas merek memiliki dampak yang besar

dalam keputusan konsumen dalam pemilihan suatu produk dan adanya kondisi

riil bahwa diperlukannya biaya iklan yang tinggi untuik membangun brand

awareness suatu produk baru dengan merek yang baru, maka strategi

perluasan merek banyak digunakan oleh perusahaan untuk mensiasati kondisi

pasar, kondisi ekonomi, dan kondisi persaingan yang ada.

Menurut Helen Wing, Director of the Marketing Science Centre at

Research International menyatakan bahwa produk ham dengan merek yang

benar - benar baru membutuhkan usaha pemasaran dari. segi waktu dan biaya

yang lebih banyak untuk memperkenalkan merek dan membangun awareness

konsumen. Pertimbangan lain adalah bahwa perusahaan merasa bisa

mendapatkan keuntungan dari adanya ikatan emosional yang telah terbentuk

antara merek induk dengan perluasannya sehingga invtmtasi yang dibutuhkan

41

Page 59: 111111 1111111111 FL Ull I - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/10055/1/SODIKIN-FEB.pdf · ( Studi Kasus : PT. Sinar Sosro) ... Di Bawah bimbingan

untuk perluasan merek bisa lebih rendah dibandingkan dengan menggunakan

merek yang baru.

Hasil studi kasus internasional terhadap 22.000 ma1Jam kasus peluncuran

produk baru didapatkan data sebagai berikut:

I. 82 % dari produk - produk baru, merupakan per! uasan merek dan hanya

sekitar 15 % merupakan merek yang benar - benar baru.

2. 83 % direktur pemasaran lebih menyukai meluncurkan produk baru dengan

perluasan merek, sedangkan 15% memberikan penilaian yang sama antara

penggunaan merek baru ataupun menggunakan perl.uasan merek, dan hanya

2% yang berminat untuk menggunakan merek yang benar - benar baru

Dari hasil studi kasus tersebut, dapat diketahui bahwa penggunaan strategi

perluasan merek sudah banyak digunakan dan bahkan mendominasi dalam setiap

peluncuran produk - produk baru bukan hanya di Indonesia saja tetapi juga di

negara - negara lainnya. Selain itu sebagian besar dan bahkan hampir seluruh

praktisi pemasaranjuga setuju dengan penggunaan strategi perluasan merek dalam

peluncuran produk baru.

Dengan adanya data - data serta infonnasi - informasi yang mendukung

strategi perluasan merek, bukan berarti strategi pengembangan merek ini tidak

memiliki kelemahan ataupun kekurangan.

Berikut ini beberapa kelemahan dari strategi perluasan mernk yang terdapat dalam

jurnal marketing: "Brand Extension Is Not A Low Risk Option That Firms Think It

Is" menyatakan:

42

Page 60: 111111 1111111111 FL Ull I - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/10055/1/SODIKIN-FEB.pdf · ( Studi Kasus : PT. Sinar Sosro) ... Di Bawah bimbingan

I. Minat pembelian konsumen untuk produk dengan merek baru 10 kali lebih

tinggi dibandingkan dengan perluasan merek. Hal ini disebabkan karena rasa

ingin tahu konsumen akan adanya merek baru membuat mereka berminat

untuk mencoba produk baru tersebut.

2. Pesan yang disampaikan merek dengan perluasan hams cukup berbeda dengan

merek induknya. Karena berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Milward

Brown menyatakan bahwa kegiatan periklanan yang dilakukan untuk

perluasan merek barn hanya mendapatkan tingkat awareness sebesar 65 %.

Hal ini disebabkan konsumen tidak melihat produk baru tersebut sebagai

sesuatu yang baru karena masih terpaku pada merek induknya.

Menyadari dan mempertimbangkan bahwa strategi perluasan merek juga

memiliki keterbatasan dan kelemahan dalam aplikasinya, maka perusahaan juga

perlu untuk mempelajari mengapa perluasan merek dapat gaga! di pasar. Ada tiga

faktor utama penyebab kegagalan sebuah strategi perluasan merek (Wing,2004)

yaitu:

a. Tidak adanya perbedaan dari merek induk

b. Kualitas produk kurang baik

c. Tidak adanya support pemasaran yang baik.

Dari ketiga faktor utama kegagalan tersebut diatas maka perusahaan harus

benar - benar mempersiapkan produk baru yang akan diluncurkan dimana atribut

- atribut produk harus berbeda dengan atribut - atribut produk merek induk.

Pemasar hendaknya tidak hanya mengandalkan ekuitas merek yang tinggi dari

Page 61: 111111 1111111111 FL Ull I - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/10055/1/SODIKIN-FEB.pdf · ( Studi Kasus : PT. Sinar Sosro) ... Di Bawah bimbingan

merek induk saja tetapi juga harus menyediakan aktivitas -- aktivitas pemasaran

pendukung untuk memperkuat posisi dari produk baru tersebut.

P. Penelitian Terdabulu

a) Diah Dhannawati (2006) : Pengukuran sensitivitas respon konsumen

terhadap perluasan merek dari minyak goreng ke margarine filma dalam

ukuran sensitive dan kekuatan respon dengan adanya perluasan merek

konsumen menunjukan respon positif

b) Ujianto dan Abdurahman (2004): "Analisis Faktor-Faktor yang

Menimbulkan Kecenderungan Mina! Beli Konsumen Sarung "hasil

penelitian yaitu factor yang paling dominant yang menimbulkan

kecenderungan minat beli konsumen sarung adalah factor kualitas dan

Faktor Acuan.

c) Petra Surya Mega Wijaya dan Anita Puspitasari ( 2006 ) : Dengan hasil

penelitian Hubungan Brand Equity dan Mina! Konsumen yaitu

manyatakan ada hubungan antara brand equity dengan minat konsumen

walaupun dengan hubungan yang tidak kuat.

d) Anna Triwijayati dan Yulius Koesworo ( 2006 ) : Studi Sikap Dan Niat

Konsumsi Jamu Pahitan Di Surabaya yaitu Sikap terhadap produk jamu

pahitan menurut fishbein, konsumen suka terhadap produk jamu pahitan,

studi sikap prilaku konsumen netral. Dan motivasi responden untuk

mengikuti referensi dari kelompok referensi menunjukan responden

konsumen jamu pahitan kurang termotivasi ( netral ) untuk mengikuti

saran kelompok referensi untuk mengkonsumsijamu pahitan.

44

Page 62: 111111 1111111111 FL Ull I - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/10055/1/SODIKIN-FEB.pdf · ( Studi Kasus : PT. Sinar Sosro) ... Di Bawah bimbingan

e) Toto Rahardjo dan Siti Farida ( 2006 ) : Analisis Atribut Brand

Association ( Asosiasi Merek )Telepon Seluler Nokia ( Studi Kasus

Pada Mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Brawijaya ) yaitu Brand

Association yang membentuk brand image Nokia adalah telepon seluler

dengan features paling lengkap dan inovatif yaitu yang berteknologi

tinggi, desaign variatif, menghibur, jenis paling banyak, dan yang berjual

tinggi. Juga terdapat gap yang positif antara brand image Nokia dengan

brand identy yang dibangun oleh nokia.

Q. Kerangka Pcmikiran

Dalam penelitian ini peneliti ingin mengetahui pengaruh respon dan

minat konsumen terhadap perluasan merek JOY TEA. Sebab dalam penelitian

terdahulu dengan judul penelitian "Analisis Sensitivitas Respon Konsumen

Terhadap Perluasan Merek "studi kasus minyak goreng fihna brand extension

margarine filma menyatakan hasil penelitian pengukuran kekuatan respon

konsumen terhadap perluasan merek filma adalah positif:

Saat adanya perluasan merek JOY TEA konsumen memberikan

respon kepada produk perluasan merek JOY TEA Berdasarkan teori hierarchy

of effect ( Dharmayanti, Diab, 2006 ) Respon konsumen dipengaruhi oleh lima

variable yang menyebabkan konsumen merespon perluasan merek joy tea

yaitu: Awarnes ( kesadaran ), knowlwdge ( pengetahuan ), Liking ( kesukaan ),

Preferensi, Conviction ( keyakinan ), purchase ( tindakan pembelian ). Faktor

lain dalam penelitian ini saat adanya perluasan merek joy tea adalah minat

konsumen. Variable yang mempengaruhi minat konsumen terhadap perluasan

Page 63: 111111 1111111111 FL Ull I - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/10055/1/SODIKIN-FEB.pdf · ( Studi Kasus : PT. Sinar Sosro) ... Di Bawah bimbingan

merek joy tea antara lain, Rangsangan pemasaran ( Produk, harga, promosi,

distribusi ), factor acuan ( bintang terkenal, keluarga, teman).

Peneliti mencoba menggambarkan kerangka pemiikiran diatas seperti

berikut:

Awarneess

Knowledge

Liking

Preferensi

Conviction

Perluasan Merek Joy Tea

Respon Konsumen

·-

en lMln-at

~um

..__,___} -

i Metode analisis data

I. Uji Validitas dan Reabilita~ : 2. Uj i Normalitas Data 3. Uji Asumsi Klasik Liner

Berganda 4. Analisis Regersi Berganda

Interprestasi.

Garn bar 2.3.Kerangka Pemikiran

Kelompok --Acuan

l.Bintang Terkenal

2.Keluarga +-

3.Teman

Rangsanga Pemasaran

l.Produk -!2.Harga

3.Distribusi 4.Promotion

Page 64: 111111 1111111111 FL Ull I - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/10055/1/SODIKIN-FEB.pdf · ( Studi Kasus : PT. Sinar Sosro) ... Di Bawah bimbingan

R. Hipotesis

Dari rangka pemikiran diatas dapat diformulasikan hipotesis sebagai berikut:

I. Ho : BI = 0. Tidak terdapat pengaruh yang signifikan dari respon konsumen

Terhadap Perluasan merek

Ha BI 1' 0, Terdapat pengaruh yang signifikan dari respon konsumen

terhadap

Perluasan merek

2. Ho : B2 = 0, Tidak terdapat pengaruh yang signifikan dari minat konsumen

terhadap Perluasan merek

Ha: B2 1' 0, Terdapat pengaruh yang signifikan dari minat konsumen

terhadap Perluasan merek

3. Ho: pl, 2= 0, Tidak terdapat pengaruh yang signifikan dari respon dan minat

terhadap perluasan merek

Ha: B 1,2 1' 0, Terdapat pengaruh yang signifikan dari respon dan minat

konsumen terhadap perluasan merek.

'17

Page 65: 111111 1111111111 FL Ull I - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/10055/1/SODIKIN-FEB.pdf · ( Studi Kasus : PT. Sinar Sosro) ... Di Bawah bimbingan

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. R11a11g Lingknp Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif, yaitu penelitian

terhadap masalah berupa fakta-fakta saat ini dari suatu populasi. Tujuan

penelitian deskriptif adalah untuk menguji hipotcsis atau menjawab

pertanyaan yang berkaitan dengan opini, kejadian, prosedur ( W .Gu lo

2003 :26). Pada penelitian ini terdapat dua jenis variable yaitu variable be bas

( independen) dan Variabel terikat ( dependen ).Variabel bebasnya adalah

respon dan minat konsumen, dan variable terikatnya adalah perluasan merek.

B. Metode Penentuan Sampel

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek atau

subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik terl:entu yang diterapkan

oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik suatu kesimpulan

( Sugiono, 2005 : 72 ). Populasi dalam penelitian ini adalah para konsumen

yang telah mengkonsmnsi minuman teh botol sosro sebagai merek asal dan

mengetahui adanya produkjoy tea sebagai merek perluasan merek.

Sampel adalah sebagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki

oleh populasi tersebut ( sugiono, 1997 : 73 ). Metode pengambilan sampel

yang digunakan dalam penelitian ini adalah non probability sampling, yakni

tidak memberi kesempatan atau peluang yang sama bagi setiap unsur atau

anggota populasi untuk dipilih menjadi sampel ( Sugiyono 1997 ).

Page 66: 111111 1111111111 FL Ull I - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/10055/1/SODIKIN-FEB.pdf · ( Studi Kasus : PT. Sinar Sosro) ... Di Bawah bimbingan

Metode Non Probability Sampling yang digunakan adalah judgement

sampling yaitu teknik pengambilan sampel berdasarkan kriteria, maksudnya

siapa saja yang secara kebetulan bertemu dengan peneliti dapat digunakan

sebagai sampel bila orang tersebut dipandang memenuhi criteria atau cocok

sebagai sumber data. Kriteria yang digunakan untuk memilih sampel adalah

sebagai berikut:

a. Konsumen yang telah mengkonsumsi produk asal yaitu teh botol sosro dan

konsumen yang sudah mengetahui adanya produk joy tea sebagai

perluasan merek

b. Daerah yang dijadikan sampel adalah kelurahan petogogan, Jakarta

selatan. Karena peneliti mudah mendapatkan sampel.

C. Metode Pengumpulan Data

I. Penelitian Kepustakaan ( library research ), penelitian ini dilakukan untuk

memperoleh data yang bersifat teoritis dan dapat menunjang materi

pembahasan penelitian.

2. Penelti lapangan (field research ) , penelitian dengan mengumpulkan data

dari lapangan misalnya, perusahaan, organisasi,masyarakat dan

sebagainya. Penelitian ini dilaksanakan untuk memperoleh data primer.

a. Browsing Internet

Mengunjungi sebuah situs internet untuk memperoleh data mengenai

sejarah I latar belakang serta keadaan perusahaan yang bersangkutan

AO

Page 67: 111111 1111111111 FL Ull I - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/10055/1/SODIKIN-FEB.pdf · ( Studi Kasus : PT. Sinar Sosro) ... Di Bawah bimbingan

Berisi daftar pe1ianyaan yang dibagikan kepada wsponden, perumyaan

yang diberikan adalah tipe pertanyaan te1tutup, yaitu pertanyaan yang

jawabannya sudah ditentukan terlebih dahulu dan responden tinggal

memilih jawabannya.

b. Kuesioner

Berisi daftar pe1ianyaan yang dibagikan kepada responden, pertanyaan

yang diberikan adalah tipe pertanyaan tertutup, yaitu pertanyaan yang

jawabannya sudah ditentukan terlebih dahulu clan responden tinggal

memilih jawabannya.

D. Metodc Analisis Data

1. Uji Validitas dan Reabilitas

Drs.Saefudin Azwa,1996:5-6 ) validitas berasal dari kata validity

yang mempunyai arti sejauh mana ketepatan dan kecermatan suatu alat

ukur dalam melakukan fungsi alat ukurnya, suatu tes atau instrument

pengukur dikatakan mempunyai validitas yang tinggi apabila alat tersebut

menjalankan fungsi ukurnya, atau memberikan hasil ukur yang sesuai

dengan maksud dilakukannya pengukuran tersebut. Tes yang

menghasilkan data yang tidak relevan dengan tujuan pengukuran

dikatakan sebagai tes yang memiliki validitas rendah. Husein Umar

( 2003: 176 ) validitas menunjukan sejauh mana alat pengukur itu mampu

mengukur apa ynag inging diukur.

( Drs.Saefudin Azwa, 1996:4 ) Reliabilitas adalah penerjemahan

kata dari reliability yang mempunyai asal kata relly dan ability.

Page 68: 111111 1111111111 FL Ull I - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/10055/1/SODIKIN-FEB.pdf · ( Studi Kasus : PT. Sinar Sosro) ... Di Bawah bimbingan

Pengukuran yang memiliki realibilitas timggi disebut pengukuran yang

reliable. Istilah ini juga dipakai untuk menunjukan sejauh mana suatu hasil

pengukuran relative. Konsisten apabila pengukuran diulangi dua kali atau

lebih juga dapat diartikan sebagai tingkat ketepatan, ketelitian, atau

keakuratan sebuah instrument.

Untuk menghitung koefisien reliabilitas dapat digunakan rumus

Alpha Cronbach.

a= Kr

1 +(K-l)r

Dimana:

a =koefisien reabilitas

k = Jumlah factor pembentukan variable

r = Rata-rata korelasi semua factor pembentukan sub variable

Rumus reliabilitas ini dapat diselesaikan dengan menggunakan SPSS versi

12 , 00 for windows, koefisien reliabilitas ini selanjutnya akan

dibandingkan dengan table "r" dengan terlebih dahulu dibuat hipotesisnya

sebagai berikut:

Ho = instrument penelitian tidak reliable

Ha = lnstrnmen penelitian reliable

Jika r alpha > r table maka Ho ditolak,dan jika r alpha < r table maka Ho

diterima.( r table diperoleh dari table r terlampir)

51

Page 69: 111111 1111111111 FL Ull I - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/10055/1/SODIKIN-FEB.pdf · ( Studi Kasus : PT. Sinar Sosro) ... Di Bawah bimbingan

2. Uji Normalitas Data

Uji normalitas data bertujuan untuk mengetahui distribusi data

dalam variable yang akan digunakan dalam penelitian. Data yang baik dan

layak digunakan dalam peneltian ini adalah data yang memiliki distribusi

nonnal atau mendekati nonnal. Suatu variable dikatakan normal jika

gambar distribusi dengan titik-titik data yang menyebar disekitar garis

diagonal dan penyebaran titik-titik data searah mengikuti garis diagonal

( Bhuono, 2005 : 24 )

3. Uji Asumsi Klasik Regresi Berganda

Model regresi berganda dapat dikatakan sebagai model yang baik

j ika model terse but memenuhi asumsi normalitas data dan terbebas dari

asumsi klasik statistic, baik itu multikolinearitas dan heteroskedastisitas.

a) Multikolinearitas

Uji multikolinearitas digunakan untuk mengetahui ada atau

tidaknya variable independen yang memiliki kemiripan dengan

variable independen lain dalam satu model. Kemiripan antar variable

independen akan menyebabkan terjadi korelasi yang sangat kuat

antar variable independent yang satu dengan yang lain. Selain itu,

deteksi terhadap multikolinearitas bertujuan untuk menghindari

kebiasaan dalam proses pengambilan kesimpulan mengenai pengaruh

uj i parsial masing-masing variable independen terhadap variable

dependen

Page 70: 111111 1111111111 FL Ull I - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/10055/1/SODIKIN-FEB.pdf · ( Studi Kasus : PT. Sinar Sosro) ... Di Bawah bimbingan

Menurut Bhuono ( 2005 : 59 ) untuk rnendeteksi

rnultikolinearitas pada suatu model dapat dilihat, yaitu :

I. Jika nilai Varians Inflation Faktor ( VIF) tidak lebih dari 10 dan tolerance

tidak kurang dari 0, I maka model dapat dikatakan terbebas dari

multikolinearitas VIF = I I Tolerance, jika VIF = l 0 maka tolerance = I I

I 0 = 0, I semakin tinggi VIF maka semakin rendah tolerance.

b) Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas dilakukan untuk rnenguji 1:e1jadinya perbedaan

variace residual satu periode perngarnatan ke periode pengarnatan yang lain,

atau rnerupakan gambaran hubungan antara nilai yan diprediksikan dengan

studentied delete residual nilai tersebut. Model regresi yang baik adalah model

model regresi yang rnemiliki persarnaan variance residual suatu periode

pengamatan dengan pengarnatan lain, atau adanya hubungan antara yang

diprediksi dengan studentized delete residual nilai tersebut sehingga dapat

dikatakan model tersebut homokedastisitas.

Heteroskedastisitas menunjukan bahwa variasi variable tidak sarna untuk

sernua pengarnatan.Pada heteroskedastisitas kesalahan yang terjadi tidak secara

acak tetapi menunjukan hubungan yang sistematis sesuai dengan besarnya satu

atau lebih variable.

Menurut Bhuono ( 2005 : 62-63 ) untuk mengetahui ada atau tidaknya

heteroskedasitas dapat dilakukan dengan cara, sebagai berikut:

I . Melihat grafik plot antara nilai prediksi variable dependen ( ZPRED )

dengan residualnya ( SRESID ), deteksi ada atau tidaknya

Page 71: 111111 1111111111 FL Ull I - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/10055/1/SODIKIN-FEB.pdf · ( Studi Kasus : PT. Sinar Sosro) ... Di Bawah bimbingan

heteroskedasilas dapat dilakukan dengan melihat ada tidaknya pola

tertentu pada grafik scaterplot antara SRESID dan ZPRED dimana sumbu

Y adalah yang diprediksi dan X adalah residual ( Y presiksi - y

sesungguhnya ).

2. Dasar analisis, jika membentuk pola tertentu seperti titik-titik yang

membentuk pola yang teratur, maka diindikasikan telah terjadi

heteroskedasitas. Namun jika tidak ada pola yang jelas secara titik-titik

menyebar diatas dan dibawah titik origin pada sumbu y, maka tidak

terjadi heteroskedasitas.

4. Analisis Regresi Linear Berganda

Analisis regeresi linear berganda yaitu suatu analisis yang digunakan

untuk mengetahui seberapa jauh hubungan antara variable bebas dan variable

terikat.Teknik analisis ini bertujuan untuk mengetahui seberapa besar

pengaruh dari respon dan minat konsumen terhadap perluasan merek.

Untuk mengetahui bagaimana respon dan minat konsumen dapat

berpengaruh terhadap perluasan merek dilakukan dengan menggunakan skala

likert ( R.A.Likert, 1932 ) dengan mengembangkan prosdur pengskalaan yang

mewakili suatu kontinium biporal. Pada ujung sebelah kiri ( angka yang

rendah ) menunjukan suatu jawaban yang negatif, sedangkan ujung sebelah

kanan ( angka yang besar ) menunjukan suatu jawaban yang positif Dengan

keterangan sebagai berikut :

<A

Page 72: 111111 1111111111 FL Ull I - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/10055/1/SODIKIN-FEB.pdf · ( Studi Kasus : PT. Sinar Sosro) ... Di Bawah bimbingan

Tidak Baik KurangBaik

(TB) (KB)

(I) (2)

Tabel 3.1

Skala Likert

CukupBaik

(CB)

(3)

Baik Sangat Baik

(B) (SB)

(4) (5)

Selanjutnya data diperoleh dengan menggunakan kuesioner dan hasilnya

akan dipresentasikan dalam bentuk tabel. Hasil dalam tabel dianalisis berdasarkan

variable respon dan minat konsumen yang selanjutnya dapat dilihat pengaruhnya

terhadap perluasan merek.

Setelah dilakukan perhitungan dengan kuesioner pengolahan data

kuantitatif, selanjutnya dilakukan pengujian analisis regresi linear berganda

dengan menggunakan SPSS 12.00 for windows. Analisis ini dianggap tepat

sebagai metode analisis penelitian karena dapat diketahui hubungan yang terjadi

antara dua variable, yaitu variable independent dan variable dependen.

Regresi linear berganda ini didasarkan pada 2 variabel independent yaitu;

respon ( X1 ) dan minat konsumen ( X2) sedangkan untuk variable dependen dari

analisis ini adalah perluasan merek.Dimana persamaan umum dari regeresi linear

berganda adalah:

Y = a + bt X1 + b2X2 + e

Dimana:

Y = respon konsumen

'"'

Page 73: 111111 1111111111 FL Ull I - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/10055/1/SODIKIN-FEB.pdf · ( Studi Kasus : PT. Sinar Sosro) ... Di Bawah bimbingan

a = konstanta

b1 = Koefisien regresi respon konsumen

b1 = Koefisien regresi minat konsumen

X1 =Respon Konsumen

X2 = Minat Konsumen

e = Standar error

S. Koefisien Detcrminasi

Koefisien determinasi ( R2 ) bertujuan untuk mengetahui seberapa

besar kemampuan variable independent ( respon dan minat konsumen )

menjelaskan variable dependen ( perluasan merek ).Namun untuk regresi

linear berganda sebaiknya menggunakan R Squan~ yang telah disesuaikan

atau tertulis Adjusted R Square,karena telah disesuaikan dengan jumlah

variable independent yang digunakan dalam penelitian ( Bhuono,2005 : 51 ).

6. Pengujian Hipotesis

a) Uji Simnltan ( F-Test)

Uji simultan atau F-test bertujuan untuk mengetahui pengaruh

secara bersama-sama variable bebas ( independ•in ) terhadap variable

terikat

( depeden ).I-lipotesis yang digunakan adalah :

Page 74: 111111 1111111111 FL Ull I - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/10055/1/SODIKIN-FEB.pdf · ( Studi Kasus : PT. Sinar Sosro) ... Di Bawah bimbingan

Ha : ~ fo 0, berarti terdapat pengaruh yang signifikan antara

variable Independent dengan variable dependen

2. Menentukan uilai f hitung :

1. Dengan membandingkan nilai f hitung dengan f tabel: apabila f

hilung > F label, malca Ho ditolak dan Ha diterima.apabila F hilung <

F label, maka Ho diterima dan Ha ditolak.

2. Dengan menggunakan angka signifikansi:

Jika probabilitas > 0,05 maka Ho ditolak dan Ha diterima.

Jika probabilitas < 0,05 maka Ho diterima dan Ha ditolak

B. Uji Parsial (t-tcst)

Uji parsial atau T-test be111uuan untuk mengetahui besarnya

pengaruh masing-masing variable independent secara individual ( parsial

) terhadap variable dependen. Hipotesis yang digunakan adalah :

1. Menentukan Ho dan Ha :

Ho : ~ 0 , berarti tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara

variable independen dengan variable dependen

Ha : ~ fo 0, berarti terdapat pengaruh yang signifikan antara variable

Independen dengan variable dependen

2. Menentukan Nilai T Hitung

1. Dengan membandingkan nilai t hitung dengan t tabel :

Apabila t hilung > t label atau - t hittmg < -t tabel,maka Ho ditolak

dan Ha diterima. Yang bera1ti variable independent secara parsial

mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variable

Page 75: 111111 1111111111 FL Ull I - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/10055/1/SODIKIN-FEB.pdf · ( Studi Kasus : PT. Sinar Sosro) ... Di Bawah bimbingan

depeden.apabila t hitung < t tabel atau - t hitung > -t label, maka Ho

diterima dan Ha ditolak.Yang berarti variabile independent secara

parsial tidak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap

variable dependen.

2. Dengan menggunakan angka signifikansi :

Jika probabilitas > 0,05 maka Ho ditolak dan Ha diterima.

Jika probabilitas < 0,05 maka Ho diterima dan Ha ditolak.

E.Operasional Variable

Tabel 3.2

Operasional Variable Penelitian

Unsur Sub variable indikator Dimensi/

variable ukuran

---------Respon l.Awarness l .Merek mudah diingat Ordinal

Kon sum en ali 2. Merek Mudah diken, Ordinal

(XI) 3. Merek Memiliki ciri Ordinal

Khas

2.Knowledge l .Merek sudah di men gerti Ordinal

Tujuan oleh konsumet l

2.lnformasi yang tersed ia Ordinal

Mudah diserap

3.Deskripsi tentang me rek Ordinal

Tersebutjelas

Page 76: 111111 1111111111 FL Ull I - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/10055/1/SODIKIN-FEB.pdf · ( Studi Kasus : PT. Sinar Sosro) ... Di Bawah bimbingan

Minat

Konsumen

(X2)

3.Liking

4.Preferensi

5. Conviction

6.Purchase

Rangsangan

Pemasaran

I .Produk

l .Merek tersebut lebih disukai

2.Merek tersebut lebih diminati

3.Merek menjadi favorit

l .Konsumen cenderumg rnemilih

Merek asal

2.Konsumen cenderung memilih

Merek perluasan

3.Konsumen cenderung memilih

Merek lain

I .Merek memberikan kesenagan

bagi konsumen

2.Merek memenuhi kebutuhan

Konsumen

3.Merek memiliki cirri khas

Tersendiri membuat konsumen

ingin terns mengkonsurnsinya

l .Keputusan konsumen membeli

Dan mengkonsumsi merek

1.Kualitas

Ordinal

Ordinal

Ordinal

Ordinal

Ordinal

Ordinal

Ordinal

Ordinal

Ordinal

Ordinal

Page 77: 111111 1111111111 FL Ull I - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/10055/1/SODIKIN-FEB.pdf · ( Studi Kasus : PT. Sinar Sosro) ... Di Bawah bimbingan

Perluasan

Merek

(YI)

2.Harga

3.Promosi

I .Rasa tehnya

2.Aroma telmya

2.Kemasan

3.Manfuat

I .Kesehatan

2.Pelepas dahaga

Sesuai Pendaptan Konsumen

I .Harga tinggi

2.Harga Rendah

3.Harga Terjangkau

I .Informasi dari iklan

2.Informasi dari mulut ke mulut

4.Distribusi 1.Mudah di dapat dengan mudah

Faktor Acuan I .Orang terkenal

2 .. Teman

I.Reputasi

3. Keluarga

1.Kualitas yang tinggi

2.Penjualan yang tinggi

3.Penerimaan konsumen yang

tinggi

Ordinal

Ordinal

Ordinal

Ordinal

Ordinal

Ordinal

Ordinal

Ordinal

Ordinal

Ordinal

Ordinal

Ordinal

Ordinal

Ordinal

Ordinal

Ordinal

Ordinal

'"'

Page 78: 111111 1111111111 FL Ull I - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/10055/1/SODIKIN-FEB.pdf · ( Studi Kasus : PT. Sinar Sosro) ... Di Bawah bimbingan

2.Kesamaan l .Sikap positif terhadap kesamaan Ordinal I

pada merek asal

3.Perceived 1.Ketidakpastian tentang konsekue Ordinal

Risk nsi melakukan kesalahan sebelum

membeli

2.Ketidakpastian ten tang basil Ordinal

yang diperoleh

4.lnovasi l .Kualitas rasa Ordinal

2.Kualitas aroma Ordinal

3 .Kua! itas Kemasan Ordinal

Page 79: 111111 1111111111 FL Ull I - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/10055/1/SODIKIN-FEB.pdf · ( Studi Kasus : PT. Sinar Sosro) ... Di Bawah bimbingan

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Sekilas Gambaran Um um Objek Penelitian

I. Sejarah singkat perusahaan

Merek SOSRO yang sudah dikenal di rnasyarakat, sebenamya

merupakan singkatan dari nama keluarga Sosrodjojo yang mulai merintis

usaha Teh Wangi Melati pada tahun 1940 di sebuah kola kecil di Jawa

Tengah bernama Slawi. Teh Wangi Melati yang diperkenalkan pertama

kali itu be1merek Cap Botol.

Pada tahun 1965, Tell Wa11gi Melati merek Cap Botol yang sudah

terkenal didaerah Jawa mulai diperkenalkan di Jakarta. Pada waktu itu,

teknik mempromosikan Tell Wa11gi Melati merek Cap Botol di Jakarta

dinamakan strategi Promosi Cicip Rasa dimana secara rutin beberapa staf

yang dikoordinir oleh Bapak Soetjipto Sosrodjojo mendatangi tempat­

tempat keramaian dengan menggunakan mobil dan alat-alat propaganda

seperti memutar lagu-lagu untuk menarik dan mengumpulkan penonton.

Setelah berhasil mengumpulkan penonton cukup banyak,

penonton yang ada tersebut dibagikan secara cuma-cuma contoh Tell Wa11gi

Melati merek Cap Botol ( Sekarang disebut teknik Sampling).

Setelah itu, staf yang ada juga mendemokan cara menyeduh Tell

Wa11gi Melati merek Cap Bolo/ untuk kemudian dibagikan agar dapat

dicicipi langsung oleh penonton sehingga mereka yakin bahwa ramuan Tell

62

Page 80: 111111 1111111111 FL Ull I - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/10055/1/SODIKIN-FEB.pdf · ( Studi Kasus : PT. Sinar Sosro) ... Di Bawah bimbingan

Wangi Melati merek Cap Botol adalah Teh yang memiliki mutu dan

kualitas yang baik. Teknik merebus Teh langsung di tempat keramaian itu

ternyata mcrnbutuhkan waktu yang cukup lama. sehingga rnenirnbulkan

kcndala. Penonton yang sudah berkumpul menjadi tidak sabar dan banyak

yang meninggalkan arena demo sebelum sernpat mencicipi seduhan teh

tersebut.

Untuk menanggulangi kendala terscbut malrn sebelum dibawa ke

tempat keramaian Tell W1mgi Ivlefati merek Cap Botof discduh terlebih

dahulu di kantor clan dimasukkan kc dalam panci untuk kcmudian dibawa

dengan kendaraan rnenuju tempat-ternpat kerarnaian untuk dipromosikan.

Namun ternyata teknik yang kedua ini juga masih mengalami

kendala, yaitu air teh yang dibawa dalam panci banyak yang tertumpah

sewaktu dalam perjalanan karena kondisi kendaraan dan jalan-jalan di

Jakarta pada saat itu belum sebaik sekarang. Akhirnya ditempuh cara lain,

yaitu air teh yang telah diseduh dikantor kemudian clitaruh didalam botol­

botol bekas limun/kecap yang telah dibersihkan terlebih dahulu untuk

selanjutnya dibawa ketempat tempat kegiatan promosi Cicip Rasa

berlangsung. Temyata cara Struk yang ketiga ini berjalan baik dan terus di

pakai selama bertahun tahun. Setelah bertahtm-tahun dilakukan teknik

promosi Cicip Rasa.

Akhirnya pada tahun 1969 muncul gagasan menjual air teh siap

minum dalam kemasan botol dengan merek Tell Botol Sosro. Merek

tersebut dipakai untuk mendompleng merek Teh seduh Cap Botol yang

Page 81: 111111 1111111111 FL Ull I - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/10055/1/SODIKIN-FEB.pdf · ( Studi Kasus : PT. Sinar Sosro) ... Di Bawah bimbingan

sudah lebih <lulu populer dan mengambil bagian dari nama belakang

keluarga Sosrodjojo.

Untuk kemunculan desain botol pertama, adalah pada tahun 1970

dan desain botol tidak berubah, lebih dari 2 tahun. Untuk desain botol

kedua yaitu pada tahun 1972 juga bertahan sampai dengan 2 tahun.Dan

pada tahun 1974, dengan didirikan PT. Sinar Sos.ro di kawasan Ujung

Menteng ( waktu itu masuk wilayah Bekasi, tetapi sekarang masuk

wilayah Jakarta), maka desain botol Telz Botol Sosro beruhah dan

bertahan sampai sekarang. Pabrik tersebut, merupakan pabrik teh siap

minum dalam kemasan botol pertama di Indonesia !Ian pertama di

Dnnia.

Gambar 4.1

2. Pendiri Group Sosro

Jika kita melihat kembali ke awal tentang sejarah

bermulanya usaha keluarga Sosro di Slawi, maka kita juga harus

Page 82: 111111 1111111111 FL Ull I - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/10055/1/SODIKIN-FEB.pdf · ( Studi Kasus : PT. Sinar Sosro) ... Di Bawah bimbingan

mengenal siapa pendiri awal bisnis sosro ini. Beliau adalah Bapak

Sosrodjojo disebut juga sebagai generasi ke- I dengan lokasi

pemasaran masih berkisar di daerah sekitar Slawi dan Tega! - Jawa

Tengah dan berdomisili di Kota Slawi.Kemudian bisnis yang semakin

berkembang ini diteruskan oleh beberapa putra dari Bapak Sosrodjojo,

yang disebut sebagai generasi ke - 2 yaitu :

Gambar4.2

a. Bapak Soemarsono Sosrodjojo

b. Bapak Soegiharto Sosrodjojo

c. Bapak Soetjipto Sosrodjojo

d. Bapak Surjanto Sosrodjojo

Pada generasi ke - 2 inilah mulai merintis inovasi teh siap

minum dengan pendistribusian secara nasional dan berkantor di

kawasan Cakung - Bekasi. ( dulu bernama Ujung Menteng ). Pada era

90-an, bisnis keluarga SOSRO telah memasuki generasi ke - 3 dengan

pengembangan usaha minuman ke berbagai variasi cita rasa, target

segmen, benefit dan kemasan. Setelah itu, cakupan distribusi

produknya telah merambah ke kawasan internasional dan tetap

menempati kantor usaha di wilayah Cakung.

3. Filosofi Perusaltaan

Sejak Generasi - I, Keluarga SOSRO memiliki satu filosofi

yang mulia dan selalu diterapkan pada setiap aktivitas bisnisnya.

Page 83: 111111 1111111111 FL Ull I - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/10055/1/SODIKIN-FEB.pdf · ( Studi Kasus : PT. Sinar Sosro) ... Di Bawah bimbingan

Filosofi tersebut adalah " NIA T BAIK". NIA T BAIK ini

dijabarkan kepada produk-produk yang dihasilkan (yang pada saat

itu Teh Botol Sosro ), yaitu bahwa produk-produk SOSRO tidak

membahayakan kesehatan. Tidak membahayakan kesehatan dapat

dijabarkan kembali bahwa produk SOSRO tidak menggunakan

bahan pengawet, tidak menggunakan pemanis buatan clan tidak

menggunakan zat pewarna. NIAT BAIK ini juga diterapkan pada

proses produksi SOSRO sehingga proses produksi yang dilakukan

aman bagi lingkungan. Dengan demikian setiap produk SOSRO

dapat dikonsumsi segala usia sepanjang hari. Filosofi SOSRO

4. Pengembangan Bisnis dan Distribusi Pernsahaan

Pengembangan bisnis minuman teh selanjutnya dilakukan oleh

dua perusahaan :

I. PT. SINAR SOSRO Memproduksi Teh Siap Minum Dalam

Kemasan ( Tehbotol Sosro, Fruit Tea Sosro, Joy T•~a Green,

TEBS, Happy Jus, dan Air minum Prim··A)

2. PT. GUNUNG SLAMAT Memproduksi Teh Kering Siap Saji

(Teh Celup Sosro, Teh Cap Botol, Teh Poci, Teh Terompet,

Teh Sadel, Teh Sepatu dan Teh Berko)

Distribusi Perusahaan terbagi dua ( dua ) jenis yaitu :

l.Distribusi Nasional ; Produk PT.SlNAR SOSRO telah

didistribusikan ke seluruh penjuru nusantara dengan Jebih

Page 84: 111111 1111111111 FL Ull I - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/10055/1/SODIKIN-FEB.pdf · ( Studi Kasus : PT. Sinar Sosro) ... Di Bawah bimbingan

dari 150 kantor cabang penjualan dan beberapa kantor

penjualan wilayah atau disebut KPW

2.Distribusi lnternasional ; Produk PT SINAR SOSRO sudah

merambah pasar lnteruasional dengan mengekspor produk­

produk dalam kemasan kotak dan kaleng ke beberapa

Negara seperti Malaysia, Singapura, Brunai

Darussalam,sebagian Timur Tengah, Afrika, Australia dan

America.

5. Sertifikasi Produk

Untuk memenuhi kebutuhan konsumen agar mendapatkan produk

terbaik dengan mutu tetap terjaga, maka SOSRO melakukan langkah

sertifikasi produk. Saat ini, setiap produk SOSRO dijamin HALAL oleh

Departemen AGAMA RI dan dengan standar higienis yang dijamin oleh

Departemen Kesehatan. Adapun kualitas pengolahan dan produknya

terjaga melalui sertifikasi ISO 9002. SOSRO juga menyadari bahwa

kualitas setiap produknya bisa terjaga apabila dihasilkan dari lingkungan

yang baik.

Tanggung jawab SOSRO terhadap lingkungan, dilakukan dengan

melalui Analisis Mengenai Dampak Lingkungan ( AMDAL ) yang selalu

dilakukan pada saat membangun pabrik baru atau menambah kapasitas

yang ada. System "Waste Water Treatment" yang canggih juga dibangun,

sehingga air yang dibuang aman untuk lingkungan.

Page 85: 111111 1111111111 FL Ull I - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/10055/1/SODIKIN-FEB.pdf · ( Studi Kasus : PT. Sinar Sosro) ... Di Bawah bimbingan

6. Awarding yang pernah diperoleh oleh Pernsahaan

Tahun Experiential Marketing & Emotional Branding Champion 200 I

2001 Untuk Teh Botol Sosro dari EXEM 2001

Tahun Indonesia Best Brand Award 2007 untuk "Teh BotoI Sosro For

2002 Sustained Success Abd Continued Achievrnent Of IBBA For 5

Years ( 2003 - 2007 ) In Non - Carbonated Drink Category"

dari SWA - MARS Indonesia Best Brand Award 2007 untuk

"Teh Botol Sosro As The Most Valuable In Packaging The

Category" dari SW A - MARS

Tahun l Superbrands untuk SOSRO Ahlinya Teh 2003 - 2004

2003 2 Indonesia Best Brand Award 2002 untuk "Teh Botol Sosro As

The Most Valuable In Non Soda Soft Drink Category"clari SWA

-MARS

Tahun 1 The Best In Achieving Total Customer Satisfaction untuk Teh

2004 Botol Sosro ( Kategori Botol) dari ICSA

2 Indonesia Best Brand Award 2004 untuk "Teh Botol Sosro As

The Most Valuable In Non Carbonated Drink Category" dari

SW A-MARS

3 Indonesia Best Brand Award 2004 untuk "Fruit Tea As The

Most Potential Brand In Non -Carbonated Drink Category" dari

SW A-MARS

Page 86: 111111 1111111111 FL Ull I - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/10055/1/SODIKIN-FEB.pdf · ( Studi Kasus : PT. Sinar Sosro) ... Di Bawah bimbingan

4

Tahon l

2005

2

3

Tahon

2006

Tahun l.

2007

2

ll'ERl"lJSTill.Ki.\AN l~ SY.A.HID~"'.'"'

Penghargaan untuk being guest speaker at The Dell[EMC

Launch "CX 300, CX 500, CX 700" dari DELL[ EMC'

Indonesia Best Brand Award 2005 - Indonesia Golden Brand

2005 untuk "Teh Botol Sosro For Its Sustained and Continued

Achievement Of IBBA For 3 Years (2003-2005) In Non -

Carbonated Drink Category" dari SW A - MARS

Indonesia Best Brand Award 2005 untuk ··'Teh Botol Sosro As

The Most Valuable In Non - Carbonat1~d Drink Category" dari

SW A-MARS

Packaging Consumer Branding Award 2005 GOLD To Teh

Botol Sosro For Excellence Achieved In Branding, Design,

Merchandising And Technical Printing ( Product Category Tea :

Bottle ) From Indonesia Brand lndentity Summit

Indonesian Costumer Loyalty Award To PT. SINAR SOSRO

Category:Non-Carbonated,Brand:SOSRO

Indonesia Best Brand Award 2007 untuk "Teh Botol Sosro For

Sustained Success Abd Continued Achievment Of IBBA For 5

Years (2003-2007) In Non - Carbonated Drink Category" dari

SWA-MARS Indonesia Best Brand Award 2007 untuk "Teh

Botol Sosro As The Most Valuable In Packaging The Category"

dari SW A-MARS

The Best Client to PT. SINAR SOS RO dari JC&K Advertising

Page 87: 111111 1111111111 FL Ull I - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/10055/1/SODIKIN-FEB.pdf · ( Studi Kasus : PT. Sinar Sosro) ... Di Bawah bimbingan

3 The Best In Achieving Total Costumer Satisfaction To The

Botol Sosro Category :Ready To Drink Tea - Bottle dari !CSA

2007

4 The Best In Achieving Total Costumer Satisfaction To The

Botol Sosro Category :Ready To Drink Tea - Non - Bottle dari

!CSA 2007

Tabet 4.l

7.Joy Tea Green

SOSRO JOY TEA GREEN adalah produk terbaru dari PT.

SIN AR SO SRO yang diluncurkan pada tanggal 26 Oktober 2007 .Saal

ini Joy Tea Green hadir dalam kemasan botol volume 234 ml hadir

dengan 3 ( tiga) pilihan rasa yakni :

I .Apple Cinnamon

2.Honey Lemon

3.Jasmine

Gambar4.3

7(1

Page 88: 111111 1111111111 FL Ull I - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/10055/1/SODIKIN-FEB.pdf · ( Studi Kasus : PT. Sinar Sosro) ... Di Bawah bimbingan

B. Hasil Dan Pembahasan

1. Validitas dan Reliabilitas

Instrumen yang valid adalah alat ukur yang digunakan untuk

mendapatkan data yang valid dan dapat digunakan untuk mengukur apa

yang hendak diukur. Sedangkan instrumen yang reliebel berarti instrumen

tersebut bila digunakan beberapa kali untuk mengukur objek yang sama,

akan menghasilkan data yang sama.

Untuk mendapatkan data primer dilakukan penyebaran kuesioner

kepada konsumen sebanyak 90 responden. Sebelum kuesioner diberikan

kepada 90 responden, penulis melakukan Try Out terhadap I 0 responden

dengan memberikan 29 pertanyaan untuk menguji validitas dan reabilitas

dari seluruh pertanyaan yang diajukan. Maka didapatkan hasil uju validitas

dan reabilitas sebagai berikut:

Tabel 4.2

Hasil Try Out" Analisis Peugaruh Respon dan Minat Kousumen

Terhadap Perluasan Merek."

Pertanyaan Total Item Keterangan Cron I h's Ket•irangan

Korelasi Alpha

1 0.353 Valid 0.853 Realibel

2 0.612 Valid 0.844 Realibel

3 0.230 Valid 0.857 Rea libel

--4 0.637 Valid 0.843 Realibel

5 0.471 Valid 0.850 Realibel

'71

Page 89: 111111 1111111111 FL Ull I - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/10055/1/SODIKIN-FEB.pdf · ( Studi Kasus : PT. Sinar Sosro) ... Di Bawah bimbingan

6 0.530 Valid 0.848 Realibel

7 0.530 Valid 0.848 Realibel

8 0.226 Valid 0.858 Rea libel

9 0.515 Valid 0.850 Realibel

10 0.510 Tidak Valid 0.882 Realibel

l l 0.614 Valid 0.846 Realibel

12 0.802 Valid 0.846 Realibel

... 13 0.946 Valid 0.834 Realibel

14 0.507 Valid 0.849 Realibel

15 0.402 Valid 0.852 Realibel

. 16 0.221 Valid 0.856 Realibel

17 0.620 Valid 0.851 Realibel

18 0.233 Valid 0.856 Reali be]

------- .. 19 0.363 Valid 0.853 Realibel

20 0.156 Valid 0.859 Realibel

21 -.296 Tidak Valid 0.874 Realibel

22 -.034 Tidak Valid 0.860 Realibel

23 .489 Valid 0.849 Realibel

24 0.416 Valid 0.851 Realibel

25 0.567 Valid 0.847 Realibel

26 0.357 Valid 0.853 Realibel

27 0.527 Valid 0.850 Realibel

77

Page 90: 111111 1111111111 FL Ull I - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/10055/1/SODIKIN-FEB.pdf · ( Studi Kasus : PT. Sinar Sosro) ... Di Bawah bimbingan

28 0.890 Valid 0.838 Reali be I

29 0.779 Valid 0.844 Reali be I

Dari hasil try out tersebut diperoleh data yang menyatakan bahwa dari 29

pertanyaan yang diberikan kepada 1 0 responden terdapat 3 ( tiga ) item ( No. I 0,

No 21, No 22) yang memiliki nilai korelasi negative yang berarti tidak valid.

Setelah peneliti mengkaji ulang pertanyaan-pe11anyaan setelah itu peneliti

membagikan kuesioner kepada 90 responden. Kemudian diolah dengan bantuan

SPSS 12.00 hasilnya tidak ada satupun pertanyaan yang memiliki nilai korelasi

negative. Hal ini berarti ke 29 pertanyaan adalah valid.

Tabel 4.3

Validitas dan Reabilitas

Pertanyaan Total Item Keterangan Cronbach Kcterangan

Korelasi Alpha

I 0.553 Valid 0.903 Reali be I

2 0.543 Valid 0.903 Rea libel

3 0.651 Valid 0.901 Realibel

4 0.644 Valid 0.901 Realibel

5 0.653 Valid 0.901 Realibel

6 0.579 Valid 0.903 Reali be I

7 0.401 Valid 0.906 Rea libel

-~-

8 0.106 Valid 0.912 Realibel

Page 91: 111111 1111111111 FL Ull I - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/10055/1/SODIKIN-FEB.pdf · ( Studi Kasus : PT. Sinar Sosro) ... Di Bawah bimbingan

9 0.440 Valid 0.905 Realibel

·--JO 0.196 Valid 0.909 Realibel

l 1 0.346 Valid 0.906 Realibel

12 0.487 Valid 0.904 Realibel

13 0.685 Valid 0.901 Rea libel

14 0.356 Valid 0.907 Realibel

15 0.541 Valid 0.904 Realibel

16 0.414 Valid 0.905 Rea libel

17 0.510 Valid 0.904 Realibel

18 0.655 Valid 0.901 Realibel

-9 0.362 Valid 0.906 Realibel

20 0.329 Valid 0.907 Realibel

21 0.378 Valid 0.906 Realibel

-22 0.565 Valid 0.903 Realibel

23 0.487 Valid 0.904 Rea libel

24 0.512 Valid 0.904 Realibel

25 0.521 Valid 0.904 Realibel

26 0.465 Valid 0.905 Rea libel

27 0.375 Valid 0.906 Realibel

28 0.708 Valid 0.900 Realibel

29 0.559 Valid 0.903 Realibel

'7 A

Page 92: 111111 1111111111 FL Ull I - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/10055/1/SODIKIN-FEB.pdf · ( Studi Kasus : PT. Sinar Sosro) ... Di Bawah bimbingan

2. Penernuan dan Pernbahasan

Analisis Pengaruh Perluasan MEREK JOY TEA ( SOSRO ) akan

di lihat dari variable respon konsumen dan minat konsumen. Berikut

aSetujdalah hasil ( output ) kuesioner yang dibagikan kepada 90

responden.

A. Respon Konsumen

Tabel 4.4

JT rnudah dingat dan dikenal konsumen

frequency percent

Sangat tidak setuju 0 0

Tidak setuju 9 10

Netral 18 20

Setuju 59 65,6

Sangat setuju 4 4,4

Total 90 100

Dari tabel diatas dapat diketahui , 0 ( tidak ada ) responden yang

menyatakan sangat tidak setuju, 9 responden yang menyatakan tidak

setuju, 18 responden menyatakan cukup setuju, 59 responden yang

menyatakan setuju, 4 responden yang menyatakan sangat setuju. Dari hasil

pernyataan ini dapat dikatakan bahwa sebagian besar responden

menyatakan setuju terhadap merek joy tea mudah diingat dan dikenal

konsumen.

Page 93: 111111 1111111111 FL Ull I - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/10055/1/SODIKIN-FEB.pdf · ( Studi Kasus : PT. Sinar Sosro) ... Di Bawah bimbingan

Tabel 4.5

JT Punya Ciri Khas Tersendiri dal'i Minuman Lain

frequency percent

Sangat tidak setuju 0 0

Tidak setuju 25 23,3

Cukup Setuju 15 26,7

Setuju 43 46,7

Sangat setuju 7 3,3

Total 90 100

Sumber : Data diolah

Dari tabel diatas dapat diketahui , 0 ( tidak ada ) responden yang

menyatakan sangat tidak setuju, 25 responden yang menyatakan tidak

setuju, 15 responden menyatakan cukup setuju, 43 responden yang

menyatakan setuju, 7 responden yang menyatakan sangat setuju. Dari basil

pernyataan ini dapat dikatakan bahwa sebagian besar responden

menyatakan setuju terhadap merek joy tea punya cirri khas tersendiri dari

minuman lain.

Tabel 4.6

Merasakan Manfaat Merck Jt diluncurkan

frequency percent

Sangat tidak setuju 0 0

Tidak setuju 21 23,3

Page 94: 111111 1111111111 FL Ull I - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/10055/1/SODIKIN-FEB.pdf · ( Studi Kasus : PT. Sinar Sosro) ... Di Bawah bimbingan

Cukup Setuju 24 26.7

Setuju 42 46,7

Sangat setuju 3 3,3

Total 90 100

Sumber : Data d1olah

Dari tabel diatas dapat diketahui , 0 ( tidak ada ) responden yang

menyatakan sangat tidak setuju, 21 responden yang menyatakan tidak

setuju, 24 responden menyatakan cukup setuju, 42 responden yang

menyatakan setuju, 3 responden yang menyatakan sangat setuju. Dari basil

pernyataan ini dapat dikatakan bahwa sebagian besar responden

menyatakan setuju terhadap merek joy tea bahwa konsumen merasakan

manfaat merekjt diluncurkan.

Tabel 4.7

Informasi & Deskripsi JT Jelas dan Mudah Di:serap

frequency percent

Sangat lidak setuju 0 0

Tidak setuju 12 13,3

Cukup Setuju 21 23,3

- -Setuju 50 55,6

-Sangat setuju 7 7,8

·-Total 90 100

Sumber : Data diolah

Dari tabel diatas dapat diketahui , 0 ( tidak ada ) responden yang

menyatakan sangat tidak setuju, 12 responden yang menyatakan tidak

Page 95: 111111 1111111111 FL Ull I - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/10055/1/SODIKIN-FEB.pdf · ( Studi Kasus : PT. Sinar Sosro) ... Di Bawah bimbingan

setuju, 21 responden menyatakan cukup setuju, 50 responden yang

menyatakan setuju, 7 responden yang menyatakan sa.ngat setuju. Dari hasil

pernyataan ini dapat dikatakan bahwa sebagian besar responden

menyatakan setuju terhadap merek joy tea bahwa infonnasi dan deskripsi

Joy Tea jelas dan mudah diserap.

Tabel 4.8

. IT Saat Ini Lebih disnkai Konsumen

frequency percent

Sangat tidak setuju 0 0

Tidak setuju 21 23,3

Cukup Setuju 32 35.6

Setuju 31 24,4

Sangat setuju 6 6,7

Total 90 100

Sumber : Data d1olah

Dari tabel diatas dapat diketahui , 0 ( tidak ada ) responden yang

menyatakan sangat tidak setuju, 21 responden yang menyatakan tidak

setuju, 32 responden menyatakan cukup setuju, 31 responden yang

menyatakan set1uu, 6 responden yang menyatakan sangat setuju. Dari hasil

pernyataan ini dapat dikatakan bahwa sebagian besar responden

menyatakan cukup setuju set11ju terhadap merek joy tea saat ini lebih

disukai konsumen.

Page 96: 111111 1111111111 FL Ull I - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/10055/1/SODIKIN-FEB.pdf · ( Studi Kasus : PT. Sinar Sosro) ... Di Bawah bimbingan

Tabel 4.9

JT Lebih diMinati Oleb Konsumen Samt Ini

frequency percent

Sangat tidak setuju 0 0

Tidak setuju 31 34,4

Cukup Setuju 32 35,6

--- - ----Setuju 27 30

Sangat setuju 0 0

Total 90 100

Sumber : Data diolah

Dari tabel diatas dapat diketahui , 0 ( tidak ada ) responden yang

menyatakan sangat tidak setuju, 31 responden yang menyatakan tidak

setuju, 32 responden menyatakan cukup setttju., 27 responden yang

menyatakan setuju, 0 ( tidak ada) responden yang menyatakan sangat

setuju. Dari hasil pernyataan ini dapat dikatakan bahwa sebagian besar

responden menyatakan cukup setuju setuju terhadap merek joy tea saat ini

lebih diminati konsumen.

Tabel 4.10

JT Lebib Favorit Oleb Konsumen Saal Ini

frequency percent

Sangat tidak setuju 0 0

Tidak setuju 37 41, 1

Page 97: 111111 1111111111 FL Ull I - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/10055/1/SODIKIN-FEB.pdf · ( Studi Kasus : PT. Sinar Sosro) ... Di Bawah bimbingan

Cukup Setuju 31 34,4

Setuju 22 24,4

Sangat setuju 0 0

Total 90 100

Sumber : Data d1olah

Dari tabel diatas dapat diketahui , 0 ( tidak ada ) responden yang

menyatakan sangat tidak setuju, 37 responden yang menyatakan tidak

setuju, 31 responden menyatakan cukup setuju., 22 responden yang

menyatakan settiju, 0 ( tidak ada) responden yang menyatakan sangat

settiju Dari hasil pernyataan ini dapat dikatakan bahwa sebagian besar

responden menyatakan cukup setuju setuju terhadap merek joy tea saat ini

lebih favorit oleh konsumen.

Tabcl 4.11

SR tetap dipilih dari JT

frequency

Sangat tidak setuju 4

Tidak setuju 12

Cukup Setuju 29

- --- F------·--

Setuju 40

Sangat setuju 5

Total 90 ..

Sumber : Data d10lah

percent

4,4

13,3

32,2

44,4

5,6

·--100

Dari label diatas dapat diketahui , 4 responden yang menyatakan sangat

tidak setuju, 12 responden yang menyatakan tidak settiju, 29 responden

Qt\

Page 98: 111111 1111111111 FL Ull I - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/10055/1/SODIKIN-FEB.pdf · ( Studi Kasus : PT. Sinar Sosro) ... Di Bawah bimbingan

menyatakan cukup setuju, 40 responden yang menyatakan setuju, 5

responden yang menyatakan sangat setuju. Dari hasil pernyataan ini dapat

dikatakan bahwa sebagian besar responden menyaiakan setuju terhadap

Sosro bahwa Sosro ( Merek asal ) tetap dipilih dari Joy Tea ( Merek

perluasan ) .

Tabel 4.12

JT tetap dipilih dari SR

Frequency percent

Sangat tidak setuju 0 0

Tidak setuju 30 33,3

Cukup Setuju 37 41,1

Setuju 20 22,2

Sangat setuju 3 3,3

"-

Total 90 100

Sumber : Data d10lah

Dari tabel diatas dapat diketahui , 0 ( tidak ada ) responden yang

menyatakan sangat tidak setuju, 30 responden yang menyatakan tidak

setuju, 37 responden menyatakan cukup setttju,. 20 responden yang

menyatakan setuju, 3 responden yang menyatakan sangat setuju. Dari hasil

pernyataan ini dapat dikatakan bahwa sebagian besar responden

menyatakan cukup setuju terhadap merek joy tea ( merek perluasan)

dipilih dari merek sosro ( merek asal )

o•

Page 99: 111111 1111111111 FL Ull I - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/10055/1/SODIKIN-FEB.pdf · ( Studi Kasus : PT. Sinar Sosro) ... Di Bawah bimbingan

Tabet 4.13

Merek Lain Lebih dipilih Jt

Frequency percent

Sangat tidak setuju 0 0

Tidak setuju 38 42,2

Cukup Setuju 31 34,4

- ·- --Setuju 21 23,3

Sangat setuju 0 0

Total 90 100

Sumber : Data d10lah

Dari label diatas dapat diketahui , 0 ( tidak ada ) responden yang

menyatakan sangat tidak setuju, 38 responden yang menyatakan tidak

setuju, 31 responden menyatakan cukup setuju, 21 responden yang

menyatakan setuju,. 0 ( tidak ada) responden yang menyatakan sangat

setuju. Dari hasil pernyataan ini dapat dikatakan bahwa sebagian besar

responden menyatakan setuju terhadap merek lain lebih dipilih dari joy

tea ( merek perluasan)

Tabet 4.14

JT Memenuhi Kebntuhan Konsnmen Saat Ini

Frequency percent

Sangat tidak setuju 0 0

Tidak setuju 10 11, 1

-------- --Cukup Setuju 46 51,1

Page 100: 111111 1111111111 FL Ull I - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/10055/1/SODIKIN-FEB.pdf · ( Studi Kasus : PT. Sinar Sosro) ... Di Bawah bimbingan

Setuju 34 37,8

Sangat setuju 0 0

Total 90 100

Sumber : Data diolah

Dari tabel diatas dapat diketahui , 0 ( tidak ada ) responden yang

menyatakan sangat tidak setuju, I 0 responden yang menyatakan tidak

setuju, 46 responden menyatakan cukup setuju, 34 responden yang

menyatakan setuju, 0 responden yang menyatakan sangat setuju. Dari hasil

pemyataan ini dapat dikatakan bahwa sebagian besar responden menyatakan

cukup setuju terhadap merekjoy tea telah memenuhi kebutuhan saat ini.

Tabcl 4.15

Mengkonsurnsi JT saat Ini

frequency

Sangat lidak setuju 4

Tidak setuju 15

~--

Cukup Setuju 34

Setuju 37

Sangat setuju 0

Total 90

Sumber : Data d1olah

percent

4,4

16,7

37,8

41,1

0

100

Dari tabel diatas dapat diketahui , 4 responden yang menyatakan sangat

tidak setuju, 15 responden yang menyatakan tidak set1tju, 34 responden

menyatakan cukup set1tju, 37 responden yang menyatakan setuju, 0

responden yang menyatakan sangat selltju. Dari hasil pemyataan ini dapat

Page 101: 111111 1111111111 FL Ull I - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/10055/1/SODIKIN-FEB.pdf · ( Studi Kasus : PT. Sinar Sosro) ... Di Bawah bimbingan

dikatakan bahwa sebagian besar responden menyatakan setuju Untuk

mengkonsumsi Joy Tea setelah ini.

B. Minat Konsumen

Tabel 4.16

Kualitas Rasa dan Aroma JT sudah sesuai

frequency percent

Sangat lidak setuju 0 0

Tidak setuju 19 21

Cukup Setuju 27 30

Setuju 44 48,9

- . I-Sangat setuju 0 0

Total 90 100

Sumber : Data d1olah

Dari tabel diatas dapat diketahui , 0 ( tidak ada ) responden yang

menyatakan sangat tidak setuju, 19 responden yang menyatakan tidak

setuju, 27 responden menyatakan cukup setuju, 44 responden yang

menyatakan setuju, 0 ( tidak ada) responden yang menyatakan sangat

setuju. Dari basil pernyataan ini dapat dikatakan bahwa sebagian besar

responden menyatakan setuju kualitas rasa dan aroma joy tea sudah sesuai

selera

0,1

Page 102: 111111 1111111111 FL Ull I - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/10055/1/SODIKIN-FEB.pdf · ( Studi Kasus : PT. Sinar Sosro) ... Di Bawah bimbingan

Tabel 4.17

Kemasan Yang ditampilkan JT sudah E:aik

frequency percent

Sangat tidak setuju 0 0

Tidak setuju 16 17,8

Cukup Setuju 30 33,3

Setuju 41 45,6

Sangat setuju 3 3,3

Total 90 100

Sumber : Data dmlah

Dari tabel diatas dapat diketahui , 0 ( tidak ada ) responden yang

menyatakan sangat tidak setuj u, 16 responden yang menyatakan tidak

setuju, 30 responden menyatakan cukup setuju., 41 responden yang

menyatakan setuju, 3 responden yang menyatakan sangat setuju. Dari hasil

pernyataan ini dapat dikatakan bahwa sebagian besar responden

menyatakan setuju, kemasan yang ditampilkan Joy tea sudah baik.

Tabel 4.18

JT Sudah Menawarkan Manfaat Kesehata111 dan Pelepas Dahaga

frequency percent

Sangat tidak setuju 0 0

Tidak setuju 3 3,3

Cukup Setuju 21 23,3

Setuju 58 64,4

Sangat setuju 8 8,9

Total 90 100

O<

Page 103: 111111 1111111111 FL Ull I - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/10055/1/SODIKIN-FEB.pdf · ( Studi Kasus : PT. Sinar Sosro) ... Di Bawah bimbingan

Sumber : Data diolah

Dari tabel diatas dapat diketabui , 0 ( tidak ada ) responden yang

menyatakan sangat tidak setuju, 3 responden yang menyatakan tidak

setuju, 21 responden menyatakan cukup setuju, 58 responden yang

menyatakan setuju, 8 responden yang menyatakan sangat setuju. Dari basil

pemyataan ini dapat dikatakan babwa sebagian besar responden

menyatakan setuju, Joy tea sudab menawarkan manfaat kesehatan dan

pelepas dabaga.

Tabel 4.19

Harga Jt Terjangkau Oleb Konsumen

-frequency percent

Sangat tidak setuju 0 0

Tidak setuju 3 3,3

Cukup Setuju 18 20

Setuju 52 57,8

Sangat setuju 17 18,9

Total 90 100

Sumber : Data d1olab

Dari label diatas dapat diketahui , 0 ( tidak ada ) responden yang

menyatakan sangat tidak setuju, 3 responden yang menyatakan tidak

setuju, 18 responden menyatakan cukup setttju, 52 responden yang

menyatakan setuju, 17 responden yang menyatakan sangat setuju. Dari

basil pemyataan ini dapat dikatakan babwa sebagian besar responden

menyatakan setuju, barga Joy Tea terjangkau oleh konsumen.

Page 104: 111111 1111111111 FL Ull I - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/10055/1/SODIKIN-FEB.pdf · ( Studi Kasus : PT. Sinar Sosro) ... Di Bawah bimbingan

Sangat tidak setuju

Tidak setuju

Netral

Setuju

Sangat setuju

Total

Sumber: Data diolah

Informasi JT dari Iklan

Tabcl 4.20

frequency

0

5

12

55

18

90

percent

0

5,6

13,3

61.1

20

100

Dari tabel diatas dapat diketahui , 0 ( tidak ada ) responden yang

menyatakan sangat tidak setuju, 5 responden yang menyatakan tidak

setuju, 12 responden menyatakan cukup setuju, 55 responden yang

menyatakan setuju, 18 responden yang menyatakan sangat setuju. Dari

hasil pernyataan ini dapat dikatakan bahwa sebagian besar responden

menyatakan setuju , informasi JT dari iklan.

Tabel 4.21

Informasi JT dari Tcman,Kelnarga, Mulut-Mulut

frequency percent

Sangat tidak setuju 0 0

Tidak setuju 5 5,6

Cukup Setuju 12 13,3

Setuju 55 61.1

Sangat setuju 18 20

Total 90 100

Q7

Page 105: 111111 1111111111 FL Ull I - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/10055/1/SODIKIN-FEB.pdf · ( Studi Kasus : PT. Sinar Sosro) ... Di Bawah bimbingan

Sumber : Data diolah

Dari tabel diatas dapat diketahui , 0 ( tidak ada ) responden yang

menyatakan sangat tidak setuju, 7 responden yang menyatakan tidak

setuju, 35 responden menyatakan cukup setuju, 40 responden yang

menyatakan setuju, 8 responden yang menyatakan sangat setuju. Dari hasil

pernyataan ini dapat dikatakan bahwa sebagian besar responden

menyatakan setuju , infonnasi JT dari teman,keluarga,mulut ke mulut.

Tabet 4l.22

JT Mudah Didapatlkau Oleh Kousumeu

frequency percent

Sangat lidak setuju 0 0

Tidak setuju 15 16,7

Cukup Setuju 22 24,4

Setuju 50 55.6

----Sangat setuju

3 3,3

Total 100

sumber : Data diolah

Dari tabel diatas dapat diketahui , 0 ( tidak ada ) responden yang

menyatakan sangat tidak setuju, 15 responden yang menyatakan tidak

setuju, 22 responden menyatakan cukup selltju, 50 responden yang

menyatakan setuju, 3 responden yang menyatakan sangat setuju. Dari hasil

pernyataan ini dapat dikatakan bahwa sebagian besar responden

menyatakan setuju , Joy Tea mudah didapatkan bila dibutuhkan.

QQ

Page 106: 111111 1111111111 FL Ull I - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/10055/1/SODIKIN-FEB.pdf · ( Studi Kasus : PT. Sinar Sosro) ... Di Bawah bimbingan

Tabel 4.23

Konsumsi JT dari Seleb ( Orang Terkenal )

frequency percent

Sangat tidak setuju 0 0

Tidak setuju 34 37,8

Cukup Setuju 31 34,4

Setuju 25 27,8

Sangat setuju 0 0

Total 90 100

sumber : Data d10lah

Dari label diatas dapat diketahui , 0 ( tidak ada ) responden yang

menyatakan sangat tidak setttiu, 34 responden yang menyatakan tidak

setuju, 31 responden menyatakan cukup setuju, 25 rnsponden yang

menyatakan setuju, 0 responden yang menyatakan sangat setuju. Dari basil

pemyataan ini dapat dikatakan bahwa sebagian besar responden

menyatakan cukup setLtju, factor konsumsi Joy Tea dari selebitis (orang

terkenal)

Tabel 4.24

Faktor Teman yg Akan Mendorong konsumsi JT

frequency percent

Sangat tidak setuju 0 0

Tidak setuju 17 18,9

Cukup Setuju 24 26,7

Setuju 48 53,3

Sangat setuju 1 1,1

~- -- ---

QQ

Page 107: 111111 1111111111 FL Ull I - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/10055/1/SODIKIN-FEB.pdf · ( Studi Kasus : PT. Sinar Sosro) ... Di Bawah bimbingan

~~~~-T_o_t~a-1~~~~~~~~9-0~~~J_~~~-10_0_.______J sumber : Data diolah

Dari label diatas dapat diketahui , 0 ( tidak ada ) responden yang

menyatakan sang at tidak setuj u, 17 responden yang menyatakan tidak

setuju, 24 responden menyatakan cukup setuju, 48 responden yang

menyatakan setuju, I responden yang menyatakan sangat setuju. Dari hasil

pemyataan ini dapat dikatakan bahwa sebagian besar responden

menyatakan cukup setuju, factor konsumsi Joy T<ia dari teman.

Tabel 4.25

Faktor Keluarga yg Akau Mendorong Konsnmsi JT

frequency percent

Sangat tidak setuju 0 0

Tidak setuju 31 34,4

Cukup Setuju 21 23,3

Setuju 38 42,2

Sangat setuju 0 0

Total 90 100

Sumber : Data d1olah

Dari tabel diatas dapat diketahui , 0 ( tidak ada ) responden yang

menyatakan sangat tidak setuju, 31 responden yang menyatakan tidak

setuju, 21 responden menyatakan cukup setuju, 38 responden yang

menyatakan setuju, 0 ( tidak ada) responden yang menyatakan sangat

setuju. Dari hasil pemyataan ini dapat dikatakan bahwa sebagian besar

""

Page 108: 111111 1111111111 FL Ull I - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/10055/1/SODIKIN-FEB.pdf · ( Studi Kasus : PT. Sinar Sosro) ... Di Bawah bimbingan

responden menyatakan cukup setuju , factor konsumsi Joy Tea dari

keluarga

C. Perluasan Merck

Tabel 4.26

Sr Memperluas Merek JT karna Kualitas SR Tinggi

frequency percent

Sangat tidak setuju 0 0

Tidak setuju 3 3,3

Cukup Setuju 12 13,3

Setuju 50 55,6

-----~------------ -Sangat setuju 25 27,8

Total 90 100

Sumber : Data diolah

Dari tabel diatas dapat diketahui , 0 ( tidak ada ) responden yang

menyatakan sangat tidak setuju, 3 responden yang menyatakan tidak

setuju, 12 responden menyatakan cukup setuju, 50 responden yang

menyatakan setuju, 25 responden yang menyatakan sangat setuju. Dari

hasil pemyataan ini dapat dikatakan bahwa sebagian besar responden

menyatakan setuju , Sosro ( merek asal) memperluas merek Joy Tea

Karena telah menghasilkan kualitas yang tinggi.

01

Page 109: 111111 1111111111 FL Ull I - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/10055/1/SODIKIN-FEB.pdf · ( Studi Kasus : PT. Sinar Sosro) ... Di Bawah bimbingan

Tabet 4.27

SR Memperluas Merck JT Karna Menghasilkan Penjualan Tinggi

frequency percent

Sangat tidak setuju 0 0

--Tidak setuju 0 0

Cukup Setuju 24 26,7

Setuju 35 38,9

Sangat setuju 31 34,4

Total 90 100

Sumber : Data d10lah

Dari tabel diatas dapat diketahui , 0 ( tidak ada ) responden yang

menyatakan sangat tidak setuju, 0 ( tidak ada) responden yang

menyatakan tidak setuju, 24 responden menyatakan cukup setuju, 35

responden yang menyatakan setuju, 31 responden yang menyatakan sangat

setttiu. 0 ( tidak ada) responden yang menyatakan sangat setuju Dari basil

pemyataan ini dapat dikatakan bahwa sebagian besar responden

menyatakan setuju , Sosro ( merek asal ) memperluas merek Joy Tea

Karena telah menghasilkan penjualan yang tinggi.

Tabel 4.28

SR Memperluas Merck JT Karna Penerimaau Kousumeu YG Tiuggi

frequency percent

Sangat tidak setuju 0 0

Tidak setuju 0 0

Cukup Setuju 12 13,3

Setuju 57 63,3

Page 110: 111111 1111111111 FL Ull I - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/10055/1/SODIKIN-FEB.pdf · ( Studi Kasus : PT. Sinar Sosro) ... Di Bawah bimbingan

I

Sangat setuju 21 ± 23 3

L~~~~T_o_t7.al-,--,-~~~~~~-9-0~~~ ~~~-10_~--~~~ Sumber : Data diolah

Dari tabel diatas dapat diketahui , 0 ( tidak ada) responden yang

menyatakan sangat tidak setuju, 0 ( tidak ada) responden yang

menyatakan tidak setuju, 12 responden menyatakan cukup setuju, 57

responden yang menyatakan setuju, 21 responden yang menyatakan sangat

setuju. Dari hasil pernyataan ini dapat dikatakan bahwa sebagian besar

responden menyatakan setuju , Sosro ( merek asal) memperluas

merek Joy Tea Karena penerimaan yang tinggi terhadap sosro.

Tabel 4.29

JT Mempunyai Kesarnaan Kualitas dari Merek Asal

frequency percent

Sangat tidak setuju 0 0

Tidak setuju 9 10

Cukup Setuju 15 16,7

Setuju 62 68,9

Sangat setuju 4 4,4

Total 90 100

Sumber : Data diolah

Dari tabel diatas dapat diketahui , 0 ( tidak ada ) responden yang

menyatakan sangat tidak setuju, 9 responden yang menyatakan tidak

setuju, 15 responden menyatakan cukup setuju, 62 responden yang

menyatakan setuju, 4 responden yang menyatakan sangat setuju. Dari basil

pernyataan ini dapat dikatakan bahwa sebagian besar responden

Page 111: 111111 1111111111 FL Ull I - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/10055/1/SODIKIN-FEB.pdf · ( Studi Kasus : PT. Sinar Sosro) ... Di Bawah bimbingan

menyatakan setuju , Joy Tea ( merek perluasan) mempunyai kesamaan

kualitas dari merek asal.

Tabel 4.30

Mencoba Konsumsi JT walan Belum Tau Hasil Manfaat Diperoleh

--frequency percent

Sangat tidak setuju 0 0

Tidak setuju 3 3,3

Cukup Setuju 47 52,2

Setuju 40 44,4

-Sangat setuju 0 0

Total 90 100

Sumber: Data diolah

Dari label diatas dapat diketahui , 0 ( tidak ada ) responden yang

menyatakan sangat tidak setuju, 3 responden yang menyatakan tidak

setuju, 47 responden menyatakan cukup setuju, 40 r•~sponden yang

menyatakan setuju, 0 ( tidak ada) responden yang menyatakan sangat

setuju. Dari hasil pernyataan ini dapat dikatakan bahwa sebagian besar

responden menyatakan cukup setuju , untuk mencoba konsumsi Joy tea

walau belum tahu basil manfaat diperoleh.

Tabet 4.31

SR Mengkonsumsi Kualitas Rasa & Aroma Deni~an Merck JT

Boat Konsnmen Mengkonsumsi JT

frequency percent

-Sangat tidak setuju 0 0

Page 112: 111111 1111111111 FL Ull I - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/10055/1/SODIKIN-FEB.pdf · ( Studi Kasus : PT. Sinar Sosro) ... Di Bawah bimbingan

Tidak setuju 10 11, 1

Cukup Setuju 27 30 --

Setuju 49 54,4

Sangat setuju 4 4,4

Total 90 100

Sumber : Data d1olah

Dari tabel diatas dapat diketahui , 0 ( tidak ada ) responden yang

menyatakan sangat tidak setuju, I 0 responden yang menyatakan tidak

setuju, 27 responden menyatakan cukup setuju, 49 responden yang

menyatakan setuju, 4 responden yang menyatakan sangat setuju. Dari

basil pernyataan ini dapat dikatakan bahwa sebagian besar responden

menyatakan setuju , bahwa Sosro menginovasi kualitas rasa dan aroma joy

tea ( merek perluasan) membuat konsumen untuk mengkonsumsi Joy Tea

Tabel 4.32

SR Menginovasi Kualitas Kemasan Dgn Merck JT

Bnat Konsumen Mengkonsumsi JT

frequency percent

Sangat tidak setuju 0 0

Tidak setuju 3 3,3

Cukup Setuju 30 33,3

Setuju 53 58,9

Sangat setuju 4 4,4

Total 90 100

Sumber : Data d10lah

O<

Page 113: 111111 1111111111 FL Ull I - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/10055/1/SODIKIN-FEB.pdf · ( Studi Kasus : PT. Sinar Sosro) ... Di Bawah bimbingan

Dari tabel diatas dapat diketahui , 0 ( tidak ada ) responden yang

menyatakan sangat tidak setuju, 3 responden yang menyatakan tidak

setuju, 30 responden menyatakan cukup setuju, 53 responden yang

menyatakan setuju, 4 responden yang menyatakan sangat setuju. Dari

hasil pernyataan ini dapat dikatakan bahwa sebagian besar responden

menyatakan setuju , bahwa Sosro menginovasi kualiitas kemasan joy tea (

merek perluasan) membuat konsumen untuk mengkonsumsi Joy Tea

3 .Analisis Kuantitatif

Dalam menganalisis ada tidaknya pengaruh antara variable respon

konsumen dan minat konsumen terhadap perluasan merek, penulis

menggunakan alat analisis SPSS 12.00 for Windows pada penelitian ini,

a. Uji Normalitas Data

Pengujian normalitas adalah pengujian tentang kcnonnalan

distribusi data .Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah

dalam model regresi , variable terikat dan variable bebas keduanya

mempunyai distribusi normal atau tidak.Untuk mengetahui

normalitas data adalah dengan melihat Normal Probablity Plot

( Normal P-P Plot ) yang membandingkan distribusi normal. Jika

distribusi data adalah normal , maka garis yang menggambarkan

dan sesungguhnya akan mengikuti garis diagonalnya.

Page 114: 111111 1111111111 FL Ull I - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/10055/1/SODIKIN-FEB.pdf · ( Studi Kasus : PT. Sinar Sosro) ... Di Bawah bimbingan

Gambar 4.4

Normal Probability Plot

Normal P-P Plot of Regression Standardized Residual

Dependent Variable: Perluasa Merck

0.8

02

0.0 0.2 0.4 0.6 0.8 LO

Obsetved Cum Prob

Dari gambar 4.4 grafik Normal P-P plot menunjukan pola grafik yang

normal,terlihat dari titik-titik distribusi data yang terletak disekitar garis

lurus diagonal dan penyebarannya mengikuti garis diagonal ,sehingga

dapat disimpulkan bahwa uji kenormalan data terpenuhi.

B. Uji Klasik Regersi Linear Berganda

l) Mnltikolinearitas

Uji multikolinearitas diperlukan untuk mengetahui ada tidaknya

variable independent yang memiliki kemiripan dengan variable

independent lain dalam satu model.

07

Page 115: 111111 1111111111 FL Ull I - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/10055/1/SODIKIN-FEB.pdf · ( Studi Kasus : PT. Sinar Sosro) ... Di Bawah bimbingan

Tabel 4.33

Coefficients( a )

Standar

di zed I

Mode Unstandardized Coeffici

I Coefficients en ts t Sig Collinearity Statistics

Std.

B Error Beta Tolerance r:-· 1 (Constant) 10.405 2.039 5.104 .01 JO

Respon .051 .064 .084 .807 .4: 22 .581 1.721

Konsumen

Minat .417 .070 .619 5.974 .01 JO .581 1.721

Konsumen

a Dependent Variable: Perluasa Merek

Berdasarkan label 4.32 diatas dapat dijelaskan bahwa model regresi

pada penelitian ini tidak terjadi gejala multikolinearitas antara msing­

masing variable bebas yaitu dengan melihat nilai tolerance untuk kedua

variable bebas yang lebih besar dari I 0 persen ( 0, 1 ) dan nilai VIF (

variance inflation factor) sebesar l,721 bernilai kurang dari 10.( Bhuono,

2000: 58)

2.Heterokedastisitas

Untuk mengetahui terjadi atau tidaknya heteroskesdastisitas

dalam penelitian ini yaitu dengan menggunakan grafik scatteiplot.

Berdasarkan hasil pengolahan data dengan SPSS 12. 00 for windows.

Hasil grafik scaterplot dapat dilihat pada gambar 4.

no

Page 116: 111111 1111111111 FL Ull I - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/10055/1/SODIKIN-FEB.pdf · ( Studi Kasus : PT. Sinar Sosro) ... Di Bawah bimbingan

Gambar 4.5

Scatterplot

Dependent Variable: Perluasa Merel<

2-0

0 0

0

" 00

0 0 0

0 0

0

0 0 0

0

0 0

0

0 0

-2 -1 0 1

Regression Standardized Predicted 'laluo

Dari gambar 4.5 terlihat bahwa penyebaran residual adalah

tidak teratur. Hal tersebut dapat dilihat dari plot yang terpencar serta

tidak membentuk suatu pola tertentu.Sehingga dapat disimpulkan

bahwa model regresi linear berganda bebas dari heteroskedastisitas.

4 .Pengujian Hipotesis

1. Uji Simultan ( Uji F)

Pengujian Hipotesis secara simultan bertqjuan untuk mengukur

besarnya pengaruh variable bebas secara bersama-sama terhadap variable

terikatnya.Hasil hipotesis yang dalam pengujian ini adalah:

00

Page 117: 111111 1111111111 FL Ull I - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/10055/1/SODIKIN-FEB.pdf · ( Studi Kasus : PT. Sinar Sosro) ... Di Bawah bimbingan

Sum of

Model Squares

1 Regressio 461.979

n

548.510 Residual

1010.489

Total

Tabet 41.34

ANOVA(b)

di Mean Square

I

2 230.989

87 6.305

89

a Predictors: (Constant), M1nat Konsumen, Respon Konsumen

b Dependent Variable: Perluasa Merek

F Sig.

36.638 .OOO(a)

l

Dalam tabel diatas , nilsi f hitung = 36.638 dan nilai statistic F dengan derajat

bebas Vi = 2 dan V3 = 87 pada taraf signifikansi 0,05 ( F o,os ( 2) (97) = 3, 15

Fhitung F table

36,638 > 3,15

Sig

0,000 < 0,005

Karena nilai F hitung > F tabel dan sig < u , maka dapat disimpulkan bahwa

menolak Ho dan menerima Ha, artinya respon dan minat konsumen dengan

perluasan merek

maka dapat disimpulkan bahwa respon dan minat konsumen secara bersama-sama

atau simultan berpengaruh terhadap perluasan merek.

11\1\

Page 118: 111111 1111111111 FL Ull I - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/10055/1/SODIKIN-FEB.pdf · ( Studi Kasus : PT. Sinar Sosro) ... Di Bawah bimbingan

2. Uji Parsial ( uji t)

Pengujian hipolesis secara parsial dimaksudkan untuk mengelahui

adanya pengaruh variable bebas secara parsial lerhadap variable lerikat. Basil

hipolesis yang dalam pengujian ini adalah:

Tabet 4.35

Coefficients( a)

Standar I I I !

di zed I

I

Mode Unstandardized Coeffici

! I Coefficients entsL t I ·--+ Std.

Sig. Collinearity Statistics

- ""~- .. ··----

B Error Beta I Tolerance VIF

1 (Constant) 10.405 2.039 5.104 000

Respon .051 .064 .084 .807 42: ~ .581 1.721

Konsumen

Minat .417 .070 .619 5.974 001 ) .581 1.721

Konsumen

a Dependent Variable: Perluasa Merak

Berdasarkan pada label 4.34 , pengujian hipotesa secara parsial pada

penelilian ini adalah sebagai berikul :

I. Menguji signifikan koefisien variable respon konsumen ( X1)

Dari label koefisien (label) diperoleh nilai l hitung = 5.974. Dengan

lingkal signifikansi 5 % ( ci = 5 %) dan elf( degree of freedom) n-

k-1 ( 90-2-1 )= 87 maka dapat diketahui nilai l o,os ( 87) = 1,99

Basil yang didapal dengan membandingkan t hilung dan l tabel :

lf\1

Page 119: 111111 1111111111 FL Ull I - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/10055/1/SODIKIN-FEB.pdf · ( Studi Kasus : PT. Sinar Sosro) ... Di Bawah bimbingan

T hitung Ttabel

0,807 < 1,99

Karena t hitung 0,807 < t tabel 1,99 dan nilai probabilitas variable

( XI) dengan tingkat signifikansi 0,422 > 0,05. Maka dapat

dinyalakan bahwa Ho diterima dan Ha dilolak. Hal ini berarti

koefisien regresi pada respon konsumen tidak signifikan lerhadap

perluasan merek pada Joy Tea ( sosro).

2. Menguji signifikansi koefisien variable minat konsumen ( X2)

Dari label koefisien (tabel) diperoleh nilai l hitung = 0,807.

Dengan lingkal signifikansi 5 % ( <'i = 5 %) dan df ( degree of

freedom) n-k-1 (90-2-1)= 87 maka dapal dikelahui nilai t 0,05 (87)

= 1,99 Basil yang didapat dengan membandingkan l hitung dan l

label:

T hitung T tabel

5.974 > 1,99

Karena t hitung 5.874 > l tabel L99 dan nilai probabilitas

variable ( X2 ) dengan lingkat signifikansi 0,000 < 0,05. Maka

dapat dinyatakan bahwa Ho dilolak dan Ha dilerima. Hal ini

bera1ti koefisien regresi pada minat konsumen lerdapat pengaruh

yang signifikan lerhadap perluasan merek pada Joy Tea ( sosro ).

11\')

Page 120: 111111 1111111111 FL Ull I - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/10055/1/SODIKIN-FEB.pdf · ( Studi Kasus : PT. Sinar Sosro) ... Di Bawah bimbingan

3. Analisis Regresi Linier Berganda

1) Koefisien Determinasi ( R2)

Tabel 4.36

Model Snmmary (b )

Adjusted R Std. Error of Durbin-

Model R R Square Square the Estimate Watson

1 .676(a) .457 .445

a Predictors: (Constant), M1nat Konsumen, Respon Konsumen

b Dependent Variable: Perluasa Merek

2.511 2.034

Pada tabel 4.35 diatas, nilai R Square sebesar 0,457 dan nilai Adjusted

R Square sebesar 0,455. Hal ini berarti 0,445. Hal ini berarti 44,5 % dari

perluasan merek dapat dijelaskan oleh variable respon dan minat

konsumen sedangkan sisanya sebesar 55,5 % dijelaskan dengan factor

atau variable lain yang tidak diketahui dan tidak tennasuk dalam analisis

regresi ini.

2 Persamaan Regresi Berganda

Model persamaan regresi secara umum adalah Y = a + b1 x1 + b2X2 + e ,

dan untuk menentukan persamaan regresi , maka dapat melihat tabel

dibawah ini

Page 121: 111111 1111111111 FL Ull I - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/10055/1/SODIKIN-FEB.pdf · ( Studi Kasus : PT. Sinar Sosro) ... Di Bawah bimbingan

Tabet 4.37

Coefficients( a)

Standar I I I

dized I I

Mode Unstandardized Coeffici I

I Coefficients en ts t I

Sig. Collinearity Statistics

---·~- ·-Std. ~·-1-

I B Error Beta

I Tolerance VIF

1 (Constant) 10.405 2.039 5.104 .000

Respon .051 .064 .084 .807 An .581 1.721

Konsumen I

Minat I

.417 .070 .619 5.974 .000 .581 1.721 Konsumen

a Dependent Vanable: Perluasa Merek

Berdasarkan tabel diperoleh persarnaan regresi sebagai berikut :

Y = 10,405 + 0,051 Xl + 0,417 X2

Interprestasi dari persarnaan regresi linear berganda tersebut adalah

konstanta sebesar l 0,405 rneyatakan bahwa apabila tidak ada pengaruh

respond an rninat konsurnen , rnaka perluasan rnerek adalah sebesar

10,405.

Persarnaan diatas menunjukan jika variable respon konsurnen ( X1 )

bertarnbah sebesar 1 satuan, perluasan rnerek bertambah sebesar 0,051

jika variable minat konsurnen ( X2 ) bertarnbah sebesar I satuan, maka

perluasan mereknya sebesar 0,417.

lf\Ll

Page 122: 111111 1111111111 FL Ull I - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/10055/1/SODIKIN-FEB.pdf · ( Studi Kasus : PT. Sinar Sosro) ... Di Bawah bimbingan

Selanjutnya berdasarkan nilai koefisien regresi pada variable ,

dapat dijelaskan bahwa yang paling berpengaruh terhadap perluasan

merek adalah variabel minat konsumen.

4. Interprestasi

Berdasarkan pada hasil persamaan regresi linear berganda , penelitian

ini menunjukan bahwa variable respon konsumen tidak berpengaruh secara

signifikan terhadap perluasan merek berbeda denga.n penelitian sebelumnya

yang diteliti yaitu Diah Dharmawati ( 2006 ) : Pengukuran sensitivitas respon

konsumen terhadap perluasan merek dari minyak goreng ke margarine filma

dalam ukuran sensitive dan kekuatan respon dengan adanya perluasan merek

konsumen menunjukan respon positif

Berbeda karena Penelitian yang dilakukan Diah Dharmayanti ( 2006 )

dengan perluasan mereknya dari minyak goreng ke margarine filma tetap

menggunakan merek aslinya yaitu filma, namun dalam penelitian skripsi saya

dengan perluasan merek joy tea ( Sosro ) menggunakan merek baru tidak

menggunakan merek asal yaitu sosro.

Dari uji regresi linear berganda yang didapat adalah bahwa minat

konsumen berpengaruh secara signifikan terhadap p1~rluasan merek. Basil

penelitian ini serupa dengan yang dilakukan oleh Ujianto dan Abdurahman

(2004): "Analisis Faktor-Faktor yang Menimbulkan Kecenderungan Minat

Beli Konsumen Sarung"hasil penelitian yaitu factor yang paling dominant

yang menimbulkan kecenderungan minat beli konsumtm sarung adalah factor

kualitas dan Faktor Acuan.

Page 123: 111111 1111111111 FL Ull I - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/10055/1/SODIKIN-FEB.pdf · ( Studi Kasus : PT. Sinar Sosro) ... Di Bawah bimbingan

A. Kesimpulan

BABV

KESIMPULAN DAN IMPLIKASI

Berdasarkan pada hasi penelitian dan pembahasan mengenai respon dan

minat konsumen terhadap perluasan merek, maka penulis mengambil

beberapa kesimpulan sebagai berikut:

I. Hasil pengujian parsial ( uji t) menjelaskan bahwa variable respon

konsumen tidak berpengaruh secara signifikan terhadap perluasan

merek.Sedangkan variable minat konsumen berpengaruh secara

signifikan terhadap perluasan merek.

2. Basil pengujian simultan uji F menjelaskan bahwa variable respon

dan minat konsumen secara bersama-sama herpengaruh terhadap

perluasan merek.

3. Berdasarkan nilai koefisien regresi pada setiap variable , dapat

dijelaskan bahwa variable yang paling dominant berpengaruh terhadap

perluasan merek adalah minat konsumen 0,417 atau yang memiliki

nilai koefisien regresi lebih besar dibandingkan dengan variable bebas

lainnya yaitu respon konsumen

4. Berdasarkan uji regresi berganda menunjukan nilai ( R Square ) yang

telah disesuaikan oleh ( Adjusted R Square ) sebesar 0 ,457 sebesar

0,455. Hal ini berarti 45,5 % dari perluasan merek dapat dijelaskan

oleh variable respon dan minat konsumen sedangkan sisanya 54,5 %

""'

Page 124: 111111 1111111111 FL Ull I - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/10055/1/SODIKIN-FEB.pdf · ( Studi Kasus : PT. Sinar Sosro) ... Di Bawah bimbingan

dijelaskan dengan factor atau variabel lain yang tidak diketahui dan

tidak termasuk dalam analisis model regresi penelitian yang penulis

lakukan.

B. Im plikasi

Berdasarkan pada kesimpulan diatas , maka implikasi dalam

penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Implikasi Teoritis

Dari kedua variable dalam penelitian ini yaitu respond an

minat konsumen terhadap perluasan merek masih banyak hal-hal

yang belum digali dari masing-masing variable tersebut secara

kompherensif oleh karena terbatasnya kapasitas dan kompetensi

penulis dalam melakukan penelitian ini dan sedmikian rupa

sederhananya metodologi yang digunakan oleh penulis, mungkin

tidak cukup untuk memastikan apakah hasil penelitian dapat

digunakan untuk menjelaskan hal-hal yang rnempunyai kaitan erat

dengan perluasan merek.Tapi paling tidak , basil penelitian ini

secara teoritis dapat menjelaskan factor-faktor apa saja yang dapat

mempengaruhi perluasan merek pada suatu perusahaan.

2. lmplikasi Praktis

Berdasarkan analisis data tersebut ,ternyata minat

konsumen mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap

perluasan merek daripada respon konsumen, maka:

1fl7

Page 125: 111111 1111111111 FL Ull I - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/10055/1/SODIKIN-FEB.pdf · ( Studi Kasus : PT. Sinar Sosro) ... Di Bawah bimbingan

a. PT SOSRO harus memperhatikan factor minat konsumendalam

strategi pemasaran produk joy tea.Bagaimana cara perusahaan

menarik minat konsumen agar produk Joy tea mampu berhasil

dipasaran dan perluasan merek yang dilakukan oleh melalui

merekjoy teanya dikatakan berhasil.

b. PT SOSRO harus mernperbaiki Faktor respon yaitu cara

rnengkomunikasikan produk joy tea dengan lebih baik agar

konsurnen rnerespon dengan positif dan baik terhadap rnerek

perluasan Joy Tea ( Sosro )

C. Saran

I. Berdasarkan nilai koefisien regresi , variable yang paling dominant

berpengaruh terhadap perluasan merek yaitu rninat konsumen. Hal ini

memmjukan factor acuan ( keluarga, temam, selebriti ) dan

Rangsangan Pemasaran ( Prociuk, harga, distribusi, promosi )

mempunyai pengaruh yang sangat besar terhadap perluasan

merek.Sehingga bagi Manajemen Joy Tea ( Sosro ) yang harus

dilakukan adalah terutama yang dapat diktmdalikan dari dalam

perusahaan adalah terus menerus meningkatkan Rangsangan

Pemasaran ( Produk, harga, distribusi, promosi )

2. Pada penelitian ini respon konsumen tidak bt~rpengaruh secara

signifikanterhadap perluasan merek, Manajernen perusahaan harus

berupaya lebih baik lagi dalam mengkomunikasikan Merek Joy Tea

( Sosro) yaitu awamess, knowledge, liking, preferensi, conviction agar

1"Q

Page 126: 111111 1111111111 FL Ull I - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/10055/1/SODIKIN-FEB.pdf · ( Studi Kasus : PT. Sinar Sosro) ... Di Bawah bimbingan

konsumen dapat merespon lebih baik lagi dan positif terhadap merek

joy tea ( Sosro)

DAFTARPUSTAKA

<r Aaker, David,A, 1997, Manajemen Ekuitas Merek, Terjemahan, Jakarta: Penerbit

Utama.

___ , David.A.1996.Building Strong Brands .New York: The Free Press.

Engel, JamesF, Roger D.Blackwell, Paul D.Miniard, 1993, Consumer Behaviour,

Seventh

6 E.Heim,Leif ,de Chernathony ,Leslie & M.Iversen,Nina .2001.Factors i1ifluencing

Succesful Brand &tensions,(Http://www.empges.com/pubs/iems/JEMS4

.LpQf,

Fandy Tjiptono, Prinsip-Prinsip TQM. Yogyakarta: Andi Yogyakarta, 1997

Halve, Anand. 2003. Strategic Brand Manajement (Whats in The Name).

(www.etstrategic marketing. com/smjune-july2/sbrand_2htm, diakses

tanggal 7 maret 2004).

Helga Drummond, Pengambilan Keputusan Yang Efektif. Jakai1a: PT.Gramedia

Pustaka

Hamidah, 2004, Prilaku Konsumen dan Tindakan Pemasaran,Univ Sumatera

Utara.

J.Paul Peter dan Jeny C.Olsen, Consimur Behaviour. Jakarta: Erlangga, 1996

Khalimah, Attin, Teori Be/ajar Behavioristik dan Teori Be/ajar humanistic,

Y ogyakarta, 2007

1{\Q

Page 127: 111111 1111111111 FL Ull I - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/10055/1/SODIKIN-FEB.pdf · ( Studi Kasus : PT. Sinar Sosro) ... Di Bawah bimbingan

Kotler ,Philp, 2000, Marketing Manajement, The Milenium Edition, Ten Edition,

Mowen, J.C.and Minor, M.2002.Prilaku Konsumen. Edisi 5 Jilid 2.Alih Bahasa:

Dwi

,,- Peter, P.J. and Olson, J.C., 2002, Consumer Behaviour and Marketing Strategy, 6

edition,

Rangkuty, Fredy. 2002.The Power Of Brands .Jakarta: PT. Gramedia Pustaka

Uta ma

Simmaora, Bilson. 2002Aura Merek (7 Langkah Membangun Merek Yang Kuat).

Jakarta: PT Gramedia Utama

___ ,Bilson. 2002. Panduan Riset Prilaku Konsumen. Jakarta: PT Gramedia

,Bilson , 2003, Membongkar Kotak Hitam Konsumen, Jakarta:

Schiffman, L.G.dan Kanuk,.L.L., 2000, Consumer Behaviour, 7 Edition, Upper

Saddle

1 11)

Page 128: 111111 1111111111 FL Ull I - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/10055/1/SODIKIN-FEB.pdf · ( Studi Kasus : PT. Sinar Sosro) ... Di Bawah bimbingan

LAMP IRAN

LEMBAR KUESIONER

Saya Sodikin Mahasiswa Uin Syarif Hidayatullah Jakmta yang sedang

mengerjakan penelitian tugas akhir skripsi memohon kesediaan teman-teman

untuk mengisi kuesioner dibawah ini:

Keterangan Jawaban :

I. STS = Sangat Tidak Setuju

2. TS = Tidak Setuju

3. cs = Cukup Setuju

4. s = Setuju

5. SS = Sangat setuju

A. Mengenai Respon Konsumen

No Pertanyaan ' ' " TS cs s SS ,,

I. Menurut anda, Apakah rnerek joy tea ( Sosro )

rnerupakan suatu rnerek yang rnudah diingat

dan dikenali, khususnya anda sebagai seorang

konsumen?

2. Menurut anda, apakah merek joy tea ( sosro )

merupakan rnerek yang rnemiliki ciri khas

tersendiri dari merek minuman teh yang

1 1 1

Page 129: 111111 1111111111 FL Ull I - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/10055/1/SODIKIN-FEB.pdf · ( Studi Kasus : PT. Sinar Sosro) ... Di Bawah bimbingan

lainnya?

3. Menurut anda, sebagai seorang konsumen

apakah anda merasakan manfaat merek joy tea

diluncurkan untuk konsumen ?

4. Menurut anda, Apakah, informasi dan

deskripsi yang diberikan merekjoy tea ( sosro

) mudah di serap dan jelas bagi konsumen. ?

5. Menurut anda, apakah merek joy tea ( sosro )

saat ini lebih di sukai oleh konsumen ?

6. Menurut anda, apakah merek joy tea ( sosro )

saat ini lebih di minati oleh konsumen ?

7. Menurut anda, apakah merek joy tea ( sosro )

saat ini lebih favorit oleh konsumen ?

8. Menurut anda, setelah dikeluarkan Joy Tea

( sosro ) sebagai merek perluasan, apakah anda

akan tetap memilih merek asal yaitu sosro dari

pada joy tea ?

9. Menurut anda, setelah dikeluarkan Joy Tea

( sosro ) sebagai merek perluasan, apakah anda

cenderung memilih merekjoy tea ( perluasan

merek ) dari merek asal sosro ?

I 0. Menurut anda, walaupun merek Joy tea sosro

dikeluarkan sebagai merek perluasan, apakah

-- .

ID

Page 130: 111111 1111111111 FL Ull I - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/10055/1/SODIKIN-FEB.pdf · ( Studi Kasus : PT. Sinar Sosro) ... Di Bawah bimbingan

anda terpaksa memilih merek minuman lain

daripada Joy tea

11 Menurut anda, apakah merek joy tea

memenuhi kebutuhan konsumen saat ini ?

12. Apakah anda akan melakukan keputusan

pembelian dan mengkonsumsi merekjoy Tea

setelah ini ?

B. Mcngenai Minat Konsnmen

Pertanyaan

13 Menurut anda, kualitas yang ada pada Joy tea

( Rasa dan Aroma) sudah sesuai dengan selera

konsumen

14 Menurut anda, kemasan yang ditampilkan oleh

merek joy tea sudah baik?

-15 Menurut anda, apakah merek joy tea telah

menawarkan manfaat yang sesuai bagi

konsumen, baik manfaat kesehatan dan pelepas

dahaga?

16 Menurut anda , apakah harga produk joy tea

terjangkau oleh konsumen ?

1,,

Page 131: 111111 1111111111 FL Ull I - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/10055/1/SODIKIN-FEB.pdf · ( Studi Kasus : PT. Sinar Sosro) ... Di Bawah bimbingan

17 Darimana anda paling banyak mendapatkan

informasi tentang merek joy tea, apakah dari

iklan?

18 Anda mendapatkan infonnasi merek Joy tea dari

( teman,keluarga),dari mulut ke mulut

19 Untuk saat ini, Apakah anda mudah

mendapatkan merek joy tea bila sedang

membutuhkan ?

20 Faktor yang paling dominant untuk anda

mencoba mengkonsumsi merek Joy tea adalah

dari orang terkenal ( selebritis )

21 Faktor apa yang paling dominant untuk membuat

anda mengkonsumsi merek joy tea, apakah factor

teman?

22 Faktor yang paling dominant untuk membuat

anda mengkonsumsi merek joy tea, adalah dari

keluarga

----- --

C. Mengenai Perluasan Merck

23 Menurut anda, apakah sosro memperluas merek

dengan joy tea nya, karena merek sosro tel ah

menghasilkan kualitas yang tinggi ?

24. Menurut anda, apakah sosro memperluas merek

1 1.1

Page 132: 111111 1111111111 FL Ull I - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/10055/1/SODIKIN-FEB.pdf · ( Studi Kasus : PT. Sinar Sosro) ... Di Bawah bimbingan

dengan joy tea nya, karena merek sosro telah

menghasilkan penjualan yang tinggi ?

25 Menurut anda, apakah sosro memperluas merek

dengan joy tea nya, karena penerimaan

konsumen yang tinggi pada setiap perluasan

merek sosro

( tebs, fruit tea, dll )

--26 Apakah anda menyakini sikap positif bahwa

produk joy tea ( perluasan merek ) mempunyai

kesamaan kualitas seperti merek asal yaitu sosro?

27 Saat ini , apakah anda ingin mencoba

mengkonsumsi merekjoy tea walaupun anda

belum tau hasil manfaat diperoleh ?

28 Menurut anda, bagaimana inovasi yang dilakukan

sosro dengan joy tea nya dari kualitas rasa dan

aroma apakah anda berminat untuk

mengkonsumsinya ?

~

29 Menurut anda, bagaimana inovasi yang dilakukan

sosro dengan joy tea nya dari kualitas

kemasan,apakah sudah cukup baik?

11<

Page 133: 111111 1111111111 FL Ull I - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/10055/1/SODIKIN-FEB.pdf · ( Studi Kasus : PT. Sinar Sosro) ... Di Bawah bimbingan

Regression

Variables Entered/Removed(b)

Variables Variables

Model Entered Removed Method

1 Minat

Konsumen,

Respon Enter

Konsumen(

a)

a All requested variables entered.

b Dependent Variable: Perluasa Merek

Model Summary(b)

Adjusted R I Std. Error of

Model R R Square Square the Estimate Dufbin-Watson

1 .676(a) .457 .445 I 2.511 2.034 I

a Predictors: (Constant), M1nat Konsumen, Respon Konsumen

b Dependent Variable: Perluasa Merek

ANOVA(b)

Sum of

Model Squares df Mean Square F Sig. I

1 Regression 461.979 2 230.989 36.638 .OOO(a)

Residual 548.510 87 6.305

Total 1010.489 89 ' I

a Predictors: (Constant), M1nat Konsumen, Respon Konsumen

1 "'

Page 134: 111111 1111111111 FL Ull I - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/10055/1/SODIKIN-FEB.pdf · ( Studi Kasus : PT. Sinar Sosro) ... Di Bawah bimbingan

b Dependent Variable: Perluasa Merek

Standar

dized

Mode Unstandardized Coeffici

I Coefficients en ts t

- .. ··~-·

Std.

B Error Beta

Si (I. I Collinearity Statistics

t ..... VIF

1 (Constant) 10.405 2.039 5.104 .o 00

Resp on .051 .064 .084 .807 .4 22 .581 1.721

Konsumen

Minat .417 .070 .619 5.974 .0 00 .581 1.721

Konsumen

a Dependent Variable; Perluasa Merek

Normal P-P Plot of Regression Standardized Residual

Dependent Variable: Perluasa Merck

0.0

02

0.2 0.4 0.6 0.6 t.0

Observed Cum Prob