111070215_resume

9

Click here to load reader

description

fbb

Transcript of 111070215_resume

IMPLEMENTASI DAN ANALISIS INTERKONEKSI IPV6 IPV4 DENGANMEKANISME AUTOMATIC DAN CONFIGURED TUNNELING PADA APLIKASIHTTP DAN VIDEO STREAMING Muhammad Fathullah, Yudha Purwanto, Asep Mulyana Teknik Telekomunikasi, Fakultas Teknik Elektro, Universitas TelkomAbstrak(IPv6) adalah generasi selanjutnya dari protokol jaringan yang akan menggantikan IPv4.Berbagai mekanisme telah di buat untuk bisa menghubungkan jaringan IPv6 dan IPv4, akantetapi mekanisme-mekanisme yang ada membutuhkan konfigurasi manual. Oleh karena itumekanisme Automatic Tunneling sangat baik untuk mengatasi permasalahan karena terdapatpenyederhanaan dalam konfigurasinya. Akan tetapi pemakaian Automatic Tunneling akanmempengaruhi QoS oleh karena itu di pakailah Tunnel Broker agar konfigurasi manual dapat diimplementasikan dengan lebih mudah tanpa mengorbankan performansi jaringan.Tugas akhir ini mengimplementasikan interkoneksi jaringan IPv4 IPv6 dengan metode 6to4Tunneling, Configured Tunneling dan Configured Tunneling dengan layanan Tunnel Broker. Laludi jalankan percobaan mengenai performansi ketiga mekanisme tersebut saat di jalankan aplikasiHTTP dan video streaming.Dari hasil percobaan yang dilakukan diketahui bahwa jaringan Configured Tunneling memilikiperformansi lebih baik daripada Automatic Tunneling dengan nilai Delay terbesar 29.0295,Throughput 47843.353, Jitter 14.61, Packet loss 34.033, Throughput HTTP 9505.8098 danRetransmisi 0.0862. Sedangkan pada Tunnel Broker, perbedaaan performansi dengan ConfiguredTunneling tidak terlalu besar karena sifatnya sebagai layanan tambahan. Perbedaan performansiterjauh pada delay Tunnel Broker dan Configured Tunneling sebesar 20.9501 dan 20.542,throughput sebesar 76650.69 dan 75154.718, jitter sebesar 10.10 dan 10.729, Packet loss sebesar21.827 dan 22.44, throughput HTTP sebesar 271247.8 dan 262482.42, dan Retransmisi sebesar0.0564 dan 0.0597.Kata Kunci : Interkoneksi IPv4 IPv6, Automatic Tunneling, Configured Tunneling,Tunnel Broker,HTTP, Video streaming, Throughput, Delay, Jitter, Packet Loss,RetransmisiTugas Akhir - 2012Fakultas Teknik Elektro Program Studi S1 Teknik TelekomunikasiAbstract(IPv6) is the next generation network protokols that will replace IPv4. Various mechanisms havebeen made to interconnect IPv6 and IPv4 networks, but the developed mechanisms requiremanual configuration. Therefore Automatic Tunneling is a more suitable mechanism foraddressing the issue. However, the use of Automatic Tunneling will therefore affect the QoS inthe network so Tunnel Broker is used for manual configuration can be implemented more easilywithout sacrificing network performance.At this Final Project, the implemented transition mechanisms are 6to4 Tunneling, ConfiguredTunneling, and Configured Tunneling with Tunnel Broker service. The analyses are the use ofthese methods on HTTP and video streaming application.From the experiments results concluded that Configured Tunneling is known for betterperformance than the Automatic Tunneling with the largest value are Delay 29.0295, Throughput47843.353, Jitter 14.61, Packet loss 34.033, Throughput HTTP 9505.8098 and Retransmission0.0862. While in Configured Tunneling with Tunnel Broker service, the performance difference isnot too large with the largest margin between Configured Tunneling and Tunnel Broker for delayare 20.9501 and 20.542, throughput 76650.69 and 75154.718, jitter 10.10 and 10.729, sebesar21.827 and 22.44, throughput HTTP 271247.8 and 262482.42, and Retransmission 0.0564 dan0.0597.Keywords :Powered by TCPDF (www.tcpdf.org)Tugas Akhir - 2012Fakultas Teknik Elektro Program Studi S1 Teknik TelekomunikasiBAB I Pendahuluan Institut Teknologi TelkomPage 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Masalah Berubahnyagayahidupmasyarakatmenjadilebihterdigitalisasi menyebabkanpertumbuhanjaringaninternetmenjadisangatpesat. Perusahaan-perusahaanbesarpunberlombauntukmenggantisistemyang telahadamenjadisistemyangterhubunglangsungdenganjaringaninternet agardapat lebihefisiendalamberhubunganantarcabangatauberhubungan dengan konsumen. Pertumbuhanyangpesatinimenyebabkanberkurangnyaalokasi IPv4, yang dewasa ini paling banyak digunakan sebagai protokol addressing untuk device-device yang terhubung ke jaringan internet. Berbagai cara telah dilakukanagarkekuranganinidapatdapatdiatasi,salahsatucarayang ditempuhdalahdenganmembuatprotokoladdressingbaruyaituIPv6. Permasalahan baru muncul karena tidak semua user siap untuk bermigrasi ke IPv6,biayayangtinggiuntukmigrasitotalsertahambatanlainnyaadalah alasanlambatnyapenggunaanIPv6secaramenyeluruh.Olehkarenaitu diperlukansebuahmekanismetransisiIPv6IPv4agarmigrasidapat dilakukan secara bertahap. IPv6TunnelingadalahsalahsatumekanismetransisiIPv6IPv4 yang ada saat ini, dengan mekanisme ini diharapkan migrasi dapat dilakukan secarabertahapdandevice-deviceyangberbedaprotokoladdressingdapat terhubung,baik melalui jaringan berbasis IPv6 atau IPv4.Akan tetapi untuk mengaplikasikanmekanismeTunnelingpadaexistingnetworktidaklah mudahterutamabaginoviceuseratauperusahaanyangtidakmemiliki resourceyangcukup,olehkarenaitudiperlukansebuahlayananatau Tugas Akhir - 2012Fakultas Teknik Elektro Program Studi S1 Teknik TelekomunikasiBAB I Pendahuluan Institut Teknologi TelkomPage 2 mekanisme Tunneling yang lebih sederhana agar dapat mempermudah kerja user. Mekanisme automatic Tunneling dan configured Tunneling adalah dua jenis Tunneling yang digunakan sekarang ini dan layanan Tunnel Broker adalahsalahsatusolusiyangdapatmenyederhanakanaplikasiTunneling IPv6 pada existing network. 1.2.Permasalahan 1.2.1. Rumusan Masalah 1.Perlunya mekanisme transisi antara IPv4 dan IPv6. 2.Prosesimplementasitunnelyangrelatifrumitdanperlunyasolusiagar proses implementasi menjadi lebih mudah. 3.Performansijaringanyangberbedaapabilamekanismetransisidi gunakan untuk aplikasi yang berbeda pada kondisi yang berbeda. 1.2.2.Batasan Masalah 1.Sistem tidak memperhitungkan aspek keamanan. 2.Implementasi akan dilakukan di dalam satu ruangan (Jaringan terisolasi). 3.Menggunakan OS Linux Ubuntu sebagai client dan server . 4.Implementasi tidak memperhitungkan kompresi codec video dan audio. 5.Tidak menggunakan DNS. 1.2.3. Maksud dan Tujuan 1.MerancangdanmenunjukkancarakerjaTunnelingdenganmekanisme configured tunnel, Tunnel Broker, dan 6to4 automatic Tunneling. 2.Mengetahuiperformansi6to4automaticTunneling,danconfigured TunnelingpadaaplikasivideostreamingdanHTTPberdasarkan parameter Throughput, Delay, Jitter, Retransmission dan Packet Loss. 3.MengetahuiperformansiconfiguredTunnelingsetelahditambahkan mekanismeTunnelBrokerpadaaplikasivideostreamingdanHTTP berdasarkanparameterThroughput,Delay,Jitter,Retransmissiondan Packet Loss. Tugas Akhir - 2012Fakultas Teknik Elektro Program Studi S1 Teknik TelekomunikasiBAB I Pendahuluan Institut Teknologi TelkomPage 3 1.3. Metode Penelitian Metode penelitian pada tugas akhir ini adalah: 1.Tahap Studi Literatur Padatahapinidilakukanpencariandanpengumpulanartikel,jurnal,buku referensi,dansumber lainuntuk mendalamitentangkonseppengalamatan IPv6, Tunnel Broker, 6to4 automatic Tunneling, configured Tunneling serta penguasaanterhadapkonfigurasiterhadapsistemoperasidansistem jaringan. 2.Tahap Implementasi Pada bagian ini akan didesain sebuah konfigurasi jaringan berbeda berbasis IPv4padasistemoperasiLinuxdenganRouterberbasisCisco.Kemudian diantara kedua jaringan tersebut dikonfigurasikan jaringan IPv6 yang sama sekalitidakmengenaljaringanIPv4.Kemudiandiimplementasikan mekanismetransisiTunnelBroker,6to4automaticTunnelingdan configured Tunneling. 3.Pengukuran dan pengumpulan data Untukmemperolehdataparameter,dilakukanmetodapengukurandengan menggunakan software network protokol analizer Wireshark. 4.Tahap Analisis Dariimplementasikemudiandilakukananalisisuntukmengetahui performansi kinerja sistem diatas. Analisis akan dilakukan pada parameter Throughput, Delay, Jitter, Retransmission dan Packet Loss. 1.4.Sistematika Penulisan Pada tugas akhir ini sistematika penulisan dibagi menjadi : 1.BAB I Pendahuluan Berisitentanglatarbelakangpembuatantugasakhir,maksuddantujuan, pembatasan masalah, metodelogi penulisan serta sistematika yang digunakan dam penulisan laporan tugas akhir. Tugas Akhir - 2012Fakultas Teknik Elektro Program Studi S1 Teknik TelekomunikasiBAB I Pendahuluan Institut Teknologi TelkomPage 4 2.BAB II Dasar Teori Babinimembahasmodeldankonfigurasijaringanyangakandigunakan, teoridankonsepIPv6,mekanismetransisipadaIPv6danparameter-parameter jaringan. 3.BAB III Implementasi Jaringan Bab ini menjelaskan proses implementasi mekanisme transisi untuk jaringan yangberbedadengantransferdatayangberbeda-bedapadaOSLinuxdi server dan client. 4.BAB IV Analisis Bab ini dilakukan analisis terhadap performansi mekanisme transisi dari hasil implementasi dengan parameter-parameter yang telah ditentukan. 5.BAB V Kesimpulan dan Saran BerisimengenaikesimpulandansaranyangberkaitandenganTugasAkhir ini, yang dapat digunakan untuk pengembangan penelitian selanjutnya. Powered by TCPDF (www.tcpdf.org)Tugas Akhir - 2012Fakultas Teknik Elektro Program Studi S1 Teknik TelekomunikasiBAB V Kesimpulan & Saran Institut Teknologi TelkomPage 43 BAB V KESIMPULAN & SARAN 5.1.KESIMPULAN 1.Perbedaaninterfaceyangdipakaipadasetiaprouterakanmenyebabkan bottleneckyangakanmemperburukkualitasjaringan,halinidibuktikandengan keadaan jaringanyangmemilikiinterfaceyangberbedadannilaiQoSyangtelah melewati standar Cisco pada background trafik 15 Mbps. 2.DenganmenambahkanTunnelBrokerpadakonfigurasiConfiguredTunnel,akan mempermudahprosesset-uptunnel,dantidakakanmemberikanperbedaan performansi jaringan yang signifikan. Dengan nilaia.SelisihDelayterbesarpadabackgroundtrafik15Mbps,padaTunnelBroker bernilai20.9501 dan pada Configured Tunneling bernilai 20.542 b.SelisihThroughputterkecilpadabackgroundtrafik15Mbps,padaTunnel Broker bernilai 76650.69,dan pada Configured Tunneling bernilai 75154.718 c.SelisihPacketlossterbesarpadabackgroundtrafik20Mbps,padaTunnel Broker bernilai21.827 dan pada Configured Tunneling bernilai 22.44 d.SelisihJitterterbesarpadabackgroundtrafik20Mbps,padaTunnelBroker bernilai10.10 dan pada Configured Tunneling bernilai 10.729 e.SelisihThroughputHTTPterbesarpadabackgroundtrafik15Mbps,pada TunnelBrokerbernilai271247.8danpadaConfiguredTunnelingbernilai 262482.42 f.Selisih Retransmission terbesar pada background trafik 20 Mbps, pada Tunnel Broker bernilai0.0564 dan pada Configured Tunneling bernilai 0.0597 3.Dengan menggunakan 6 to 4 Tunneling, tidak perlu menentukan alamat tunnel end sepertipadaConfiguredTunnelingsehinggaprosesset-upmenjadilebih sederhana.AkantetapiConfiguredTunnelingmemberikanperformansijaringan Tugas Akhir - 2012Fakultas Teknik Elektro Program Studi S1 Teknik TelekomunikasiBAB V Kesimpulan & Saran Institut Teknologi TelkomPage 44 yanglebihbaikdaripadaAutomaticTunnelingkarenatidakadaprosestranslasi alamattunneldestination.DibuktikandariperbedaanQoSantaraConfigured Tunneling dan 6 to 4 Tunneling sebagai berikut a.Delayterbesarpadabackgroundtrafik20Mbps,pada6to4Tunneling bernilai 29.0295 b.Throughputterkecilpadabackgroundtrafik20Mbps,pada6to4Tunneling bernilai 47843.353 c.Packetlossterbesarpadabackgroundtrafik20Mbps,pada6to4Tunneling bernilai 34.033 d.Jitter terbesar pada background trafik 15 Mbps, pada 6 to 4 Tunneling bernilai 14.61 e.ThroughputHTTPterkecilpadabackgroundtrafik20Mbps,pada6to4 Tunneling bernilai 9505.8098 f.Retransmisiterbesarpadabackgroundtrafik20Mbps,pada6to4Tunneling bernilai 0.0862 5.2.SARAN 1.Perlu dilakukan penelitian terhadap aspek security Tunnel Broker. 2.Perlu ditambahkan jumlah user untuk mengetahui kehandalan Tunnel Broker dalam melayani banyak request. 3.Perlu di tambahkan mekanisme billing pemakaian Tunnel Broker. 4.Bagaimana komparasi dengan mekanisme Automatic Tunneling lainnya seperti GRE Tunneling, ISATAP. 5.Pengambilan data sebaiknya di lakukan sebanyak 30 kali untuk memenuhi kaidah statistik yang ada. 6.Diperlukan sebuah interface yang lebih baik pada web server untuk lebih mempermudah client atau administrator. Powered by TCPDF (www.tcpdf.org)Tugas Akhir - 2012Fakultas Teknik Elektro Program Studi S1 Teknik TelekomunikasiDaftar Pustaka Institut Teknologi TelkomPage 45 DAFTAR PUSTAKA [1]Dooley,Kevin.Brown,Ian .2006.CiscoIOSCookbook,2ndEdition. O'Reilly Media [2]Hattingh,Christina.Szigeti,Tim .2004.End-to-EndQoSNetworkDesign. Cisco Press [3]Rafiudin, Rahmat. 2002. IPV6 Addressing. Elex Media Komputindo. [4]RFC 1884, IPv6Addressing Architecture . Internet Engineering Task Force [5]RFC 3053, IPv6Tunnel Broker . Internet Engineering Task Force. [6]RFC2893,TransitionMechanismforIPv6HostsandRouters.Internet Engineering Task Force. [7]RFC1122,RequirementsforInternetHost.InternetEngineeringTask Force. [8]Taufan,Riza.2002.TeoridanImplementasiIPv6ProtokolInternetMasaDepan. Elex Media Komputindo.[9]http://www.cisco.com/en/US/technologies/tk543/tk766/images/09186a008050b26c_en-us-Cisco_IOS_Software_Releases-Product_White_Paper-guest_4_2_2_2_2_2_2-1.jpg [10]http://www.cybertelecom.org/images/dualstack.png [11]http://www.cisco.com/en/US/i/000001-100000/80001-85000/82001-83000/82874.jpg [12]http://www.cisco.com/en/U/docs/ios/12_2/interface/icflogin_files/S2299.jpg [13]http://docs.oracle.com/cd/E19082-01/819-3000/images/tun-6-4-sites.gif Powered by TCPDF (www.tcpdf.org)Tugas Akhir - 2012Fakultas Teknik Elektro Program Studi S1 Teknik Telekomunikasi