11.1 Pendahuluan

16
11.1 Pendahuluan Metode Sintetis: pengembangan metode analogi yg mempunyai beberapa kelemahan • Asumsi: 1.Sebelum pergerakan pd masa yad diramalkan 2.Dimodelkan dgn menggunakan analogi hukum alam • Prinsip: 1.Pergerakan dari zona asal ke zona tujuan berbanding lurus dengan besarnya bangkitan lalu lintas di zona asal dan juga tarikan lalu lintas di zona tujuan berbanding terbalik dengan jarak (kemudahan) antara kedua zona 2.Diturunkan dari prinsip fisika: gravity dan entropi Casey

description

11.1 Pendahuluan. Metode Sintetis: pengembangan metode analogi yg mempunyai beberapa kelemahan Asumsi: Sebelum pergerakan pd masa yad diramalkan Dimodelkan dgn menggunakan analogi hukum alam Prinsip: - PowerPoint PPT Presentation

Transcript of 11.1 Pendahuluan

Page 1: 11.1 Pendahuluan

11.1 Pendahuluan• Metode Sintetis: pengembangan metode analogi yg

mempunyai beberapa kelemahan• Asumsi: 1. Sebelum pergerakan pd masa yad diramalkan2. Dimodelkan dgn menggunakan analogi hukum alam• Prinsip:1. Pergerakan dari zona asal ke zona tujuan berbanding

lurus dengan besarnya bangkitan lalu lintas di zona asal dan juga tarikan lalu lintas di zona tujuan berbanding terbalik dengan jarak (kemudahan) antara kedua zona

2. Diturunkan dari prinsip fisika: gravity dan entropi Casey

Page 2: 11.1 Pendahuluan

11.2 Analogi

Page 3: 11.1 Pendahuluan

• Pers Ai dan Bd didapatkan secara berulang-ulang• Menghitung Bd ubtuk setiap d dgn pers 9.4, kemudian

nilainya digunakan utk menghitung Ai• Proses ini diulangi hingga Ai dan Bd menghasilkan nilai

tertentu (konvergen)

11.3 Hambatan• fid hrs dianggap ukuran aksesibilitas (kemudahan)

antara zona I dengan zona d• Hyman (1969) menyarankan 3 jenis fungsi hambatan

yg dapat digunakan model GR1. Fungsi pangkat2. Fungsi eksponensial negatif3. Fungsi Tanner

Page 4: 11.1 Pendahuluan

• Gambar 9.1: Bentuk umum ke 3 fungsi hambatan utk nilai parameter yg berbeda-beda

11.4 Jenis model Gravity1. Tanpa batasan (UCGR)2. Dengan batasan bangkitan (PCGR)3. Dengan batasan tarikan (ACGR)4. Dengan batasan bangkitan tarikan (PACGR)

• PCGR & ACGR = model dengan satu batasan (SCGR)• PACGR = model dengan dua batasan (DCGR)• Batasan ada di pers 9.5 dan 9.6 (DCGR)• SCGR: menetapkan nilai Bd=1 utk semua d guna

menghilangkan batasan tarikan pergerakan (Dd) model PCGR dihasilkan

Page 5: 11.1 Pendahuluan

11.5 Model tanpa batasan (UCGR)• Punya 1 batasan: total pergerakan yg dihasilkan = total

pergerakan yg diperkirakan dari tahap bangkitan pergerakan

• Tid = Oi. Ai. Bd. Dd. f(Cid)• Tabel 9.1: Contoh perkiraan bangkitan dan tarikan

untuk 5 zona dgn Model UCGR• Terdapat info aksesibilitas antarzona berupa: jarak,

waktu tempuh & biaya perjalanan pd tabel 9.2• Tabel 9.3: Matriks exp (-β Cid)• Fungsi hambatan mengikuti fungsi eksponensial

negatif, didapat matriks exp (-β Cid) dgn menganggap nilai β = 0,08562 (Catatan: beberapa metode penaksiran nilai β, dapat membacanya pada Bab 10)

Page 6: 11.1 Pendahuluan

• Menggunakan persamaan 9.10, perkalian berikut dilakukan utk setiap sel matriks akhir seperti terlihat pada Tabel 9.4: MAT hasil akhir model UCGR

• Pd model UCGR, juml bangkitan dan tarikan yg dihasilkan tidak harus sama dgn perkiraan hasil bangkitan pergerakan

• Total pergerakan yg dihasilkan model (t) harus = total pergerakan yg diharapkan (didapat dari hasil bangkitan pergerakan, T)

• Total pergerakan yg tertarik ke tiap zona tujuan (=1844100) tidak sama dengan total pergerakan (bangkitan dan tarikan) yang diperkirakan oleh tahap bangkitan pergerakan (=3500)

• Dimodifikasi dgn faktor sebesar 3500/1844100 = 0,0019, shg didapatkan matriks akhir seperti Tabel 9.5

Page 7: 11.1 Pendahuluan

• Tabel 9.5 MAT akhir hasil model UCGR setelah modifikasi

• Total pergerakan yg terjadi telah = total pergerakan yg diperkirakan oleh tahap bangkitan pergerakan (=3500)

• Juml bangkitan dan tarikan yg dihasilkan dari tiap zona tidak harus = hasil yang diharapkan dari tahap bangkitan pergerakan

11.6 Model dengan batasan bangkitan (PCGR)• Total pergerakan global hasil bangkitan pergerakan =

total pergerakan yg dihasilkan dengan pemodelan• Bangkitan yg dihasilkan model = bangkitan pergerakan

yg diinginkan• Tarikan pergerakan tidak perlu sama

Page 8: 11.1 Pendahuluan

• Model = Persamaan 9.10 dgn syarat batas yg berbeda• Bd=1 utk seluruh d dan Ai = 1

NΣ (Bd.Dd.fid)d=1

• Dlm model UCGR nilai Ai=1 utk seluruh I dan nilai Bd=1 utk seluruh nilai d

• Pada model PCGR, Ai dihitung sesuai dgn pers 9.6 utk setiap zona tujuan i. Batasan: total baris = total baris dari hasi tahapan bangkitan pergerakan

• Tabel 9.6: Matriks [Bd.Dd. exp(-βCid)] dan nilai Ai• Setelah menghitung nilai Ai utk tiap I, tiap sel matriks

dpt dihitung dgn menggunakan pers 9.10 shg menghasilkan nilai matriks pada Tabel 9.7

• Tabel 9.7: MAT akhir hasil model PCGR

Page 9: 11.1 Pendahuluan

PERTEMUAN KE-10:

MODEL SEBARAN PERGERAKAN (METODE GRAVITY) lanjutan

Page 10: 11.1 Pendahuluan

Model dengan Batasan Tarikan (ACGR)• Total pergerakan secara global harus sama• Tarikan pergerakan yang didapat dengan

pemodelan = tarikan pergerakan yang diinginkan• Bangkitan pergerakan yg didapat dgn pemodelan

tidak harus sama• Model = persamaan 9.10 ttp dgn syarat batas yg

berbeda• Konstanta Bd dihitung dgn pers 9.6 utk tiap zona

tujuan d• Total kolom dari matriks = total kolom dari

matriks hasil bangkitan pergerakan • Tabel 9.8 Matriks [Ai. Oi.exp(-βCid) dan nilai Bd

Page 11: 11.1 Pendahuluan

• Setelah menghitung nilai Bd untuk setiap d, tiap sel matriks dapat dihitung dengan menggunakan pers 9.10 sehingga menghasilkan matriks akhir seperti pada Tabel 9.9

• Tabel 9.9 MAT hasil akhir Model ACGR

Page 12: 11.1 Pendahuluan

Model dengan Batasan Bangkitan Tarikan (PACGR)

• Bangkitan dan tarikan pergerakan harus = yg dihasilkan oleh tahap bangkitan pergerakan

• Model = pers 9.10 tetapi dgn syarat batas spt pd hal: 164

• Kedua faktor penyeimbang (Ai dan Bd) menjamin bahwa total baris dan kolom dari matriks pemodelan harus = total baris dan kolom dari matriks hasil bangkitan pergerakan.

Page 13: 11.1 Pendahuluan

Proses pengulangan dgn nilai awal Ai• Dianggap nilai A1 = A2 = A3 = A4 = A5 = 1• Nilai awal > 0• Hasil akhir tidak tergantung dari nilai awal• Tabel 9.10 Nilai Ai dan Bd yang didapat pd setiap

pengulangan• Pada pengulangan ke 14, nilai Ai utk setiap i dan nilai Bd utk

setiap d tidak mengalami perubahan (telah mencapai konvergensi)

• Sel matriks dpt dihitung dengan menggunakan pers 9.10 shg menghasilkan matriks akhir spt pd tabel 9.11

• Tabel 9.11 MAT akhir hasil model DCGR (setelah pengulangan ke 14)

• Semakin dekat nilai awal ke nilai akhir faktor penyeimbang, semakin sedikit jumlah pengulangan

Page 14: 11.1 Pendahuluan

TUGAS: • Buatlah perhitungan dengan nilai awal Ai=20,

A2=10, A3=1, A4=25, A5=15• Buatlah perhitungan dengan nilai awal Ai=0,1,

A2=0,01, A3=0,05, A4=0,25, A5=0,20• Buatlah perhitungan dengan nilai awal B1=1,

B2=1, B3=1, B4=1, B5=1• Buatlah perhitungan dengan nilai awal B1=10,

B2=5, B3=2, B4=4, B5=0,2• Buatlah perhitungan dengan nilai awal

B1=0,01, B2=0,9, B3=0,5, B4=0,75, B5=0,25

Page 15: 11.1 Pendahuluan

Saat Penggunaan Model Gravity• Bila info survey baik dan tersedia, model DCGR sgt baik

digunakan• Model DCGR digunakan pada kasus yang ramalan

bangkitan dan tarikan cukup baik di masa yad• Utk tujuan perjalanan ke tempat bekerja atau sekolah

lebih tepat taksiran bangkitan dan tarikannya dibandingkan dengan tujuan perjalanan lain misal ke pusat perbelanjaan

• Scr umum, bangkitan pergerakan berbasis rumah lebih dapat diyakini kebenarannya dibandingkan dengan tarikan pergerakan

• Pergerakan berbasis rumah umumnya menggunakan model PCGR atau DCGR

Page 16: 11.1 Pendahuluan

• Untuk jenis pergerakan berbasis rumah baik utk tujuan bekerja maupun pendidikan, pers model ACGR biasanya lebih tepat krn bdsk peubah yg mudah dihitung (misal: populasi)

• Model PCGR dpt digunakan utk pergerakan berbasis rumah dgn berbagai tujuan pergerakan

• Model ACGR lebih mudah dispesifikasi dan dikalibrasi misal: utk tujuan belanja dan bisnis

• Model UCGR (model faktor pertumbuhan) digunakan utk pergerakan berbasis bukan rumah

• Penggunaan model UCGR atau SCGR krn data yg tidak cukup, ketepatan hasil tidak terlalu dipermasalahkan utk kajian perencanaan jangka panjang

• Metode Furness (metode analogi) merupakan keluarga dari metode sintetis

• Metode analogi merupakan kasus khusus dari metode sintetis, jika nilai β=0.