1.1 Latar Belakang - · PDF fileLaporan Tugas Akhir - Analisa Struktur Anjungan Lepas Pantai...
Transcript of 1.1 Latar Belakang - · PDF fileLaporan Tugas Akhir - Analisa Struktur Anjungan Lepas Pantai...
Laporan Tugas Akhir - Analisa Struktur Anjungan Lepas Pantai Tipe Tetap Jenis Tripod di Selat Makassar 1-1
Bab
1
1 Pendahuluan
1.1 Latar Belakang
Sumber daya alam mineral di Indonesia memilik potensi yang cukup besar untuk
dieksplorasi, terutama untuk jenis minyak dan gas bumi. Sumber mineral di Indonesia
sebagian besar berada di wilayah lautan, sehingga diperlukan suatu cara khusus dalam
pengeksplorasiannya. Untuk itu dibangunlah suatu struktur anjungan lepas pantai yang
dapat memfasilitasi kegiatan eksplorasi dan produksi minyak dan gas bumi.
Suatu analisis struktur lepas pantai berbeda dengan perhitungan struktur di daratan, hal ini
dikarenakan banyaknya beban-beban yang lebih kompleks yang menggambarkan suatu
kondisi perairan di lokasi kajian. Dalam suatu analisis struktur, diperlukan suatu desain
struktur yang aman dan dapa memenuhi kebutuhan selama panjang umur layannya.
Seiring dengan peningkatan kemampuan teknologi eksplorasi minyak dan gas, serta
ditemukannya cadangan minyak yang cukup besar di laut dalam, maka teknologi bangunan
lepas pantai juga mengalami kemajuan pesat. Hal ini dapat dilihat dari berkembangnya
beberapa alternatif konsep struktur yang dioperasikan. Beberapa konsep struktur bangunan
lepas pantai yang lazim dioperasikan hingga saat ini, dapat dikelompokkan menjadi tiga
kelompok utama, yaitu :
1. Anjungan terpancang (Fixed Offshore Platform)
Anjungan lepas pantai terpancang merupakan anjungan paling tua dan paling banyak
dibangun, untuk kegiatan eksplorasi minyak dan gas. Suatu anjungan lepas pantai
dikategorikan sebagai anjungan terpancang bila anjungan tersebut dalam operasinya
bersifat menahan gaya-gaya lingkungan tanpa mengalami displacement/ deformasi
yang berarti.
Laporan Tugas Akhir - Analisa Struktur Anjungan Lepas Pantai Tipe Tetap Jenis Tripod di Selat Makassar 1-2
Di laut yang dangkal anjungan dapat dipancangkan ke dasar laut. Kaki-kaki terbuat dari
beton atau baja memanjang dari anjungan ke dasar laut. Untuk struktur dari beton,
berat dari kaki-kaki akan membuat anjungan menyandar di dasar laut. Penggunaan
anjungan terpancang tipe jacket hanya ekonomis untuk pengoperasian pada perairan
dengan kedalaman 1000 – 1600 ft.
Contoh anjungan terpancang diantaranya adalah :
a. Jacket template
Contoh anjungan terpancang ini memiliki ciri khas, yaitu jacket bagi conductor dan
template untuk pemancangan pile. Tipe ini dikembangkan untuk operasi dilaut
dangkal dan laut sedang yang dasarnya tebal, lunak dan berlumpur. Anjungan ini
disokong oleh tiang baja yang dipancang melalui kaki-kaki dari struktur rangka baja
ke dasar laut. Tiang pancang ini juga menyokong struktur terhadap beban lateral
yang dialami yang diakibatkan oleh angin, gelombang, dan arus. Gambar 1.1
menunjukkan ilustrasi sebuah anjungan tipe jacket template.
Gambar 1.1 Anjungan tipe jacket template.
Laporan Tugas Akhir - Analisa Struktur Anjungan Lepas Pantai Tipe Tetap Jenis Tripod di Selat Makassar 1-3
b. Concrete Gravity Platform.
Anjungan jenis ini dipasang apabila tanah keras di dasar laut tidak jauh dari
permukaan lumpur. Pondasi struktur dibuat berbentuk lingkaran dan terbuat dari
beton. Pondasi yang berat ini menyokong beberapa tower yang kemudian
menyokong deck baja.
2. Anjungan terapung (Floating Offshore Platform)
Anjungan lepas pantai terapung merupakan anjungan yang mempunyai karakter
bergerak mengikuti gerakan gelombang. Ciri khas dari Floating Offshore Platform (FOP)
adalah mobilitas dan kemampuannya mengantisipasi gerakan akibat gelombang dan
arus laut.
Contoh anjungan terapung diantaranya adalah :
a. Semi-submersible platform
Jenis anjungan ini memiliki kemampuan membor di laut dalam. Sistem kerja
anjungan ini adalah pada saat udara dikeluarkan dari lambung bawah, rig tidak
seluruhnya terendam ke dasar laut tapi hanya sebagian, masih mengapung di atas
titik pemboran. Lambung bawah diisi dengan air untuk memberikan kestabilan pada
rig. Rig semisubmersible ditahan di lokasi oleh sauh atau dengan sistem dynamic
positioning.
Gambar 1.2 Semi-submersible platform.
b. Jack-up platform
Rig jack-up digunakan untuk pemboran di perairan darat yang dangkal yang tenang
seperti di danau, rawa, sungai dan kanal. Rig jack-up ini berupa anjungan besar
yang mengapung yang harus ditarik dengan kapal tunda ke lokasi. Setelah rig jack-
Laporan Tugas Akhir - Analisa Struktur Anjungan Lepas Pantai Tipe Tetap Jenis Tripod di Selat Makassar 1-4
up ditarik ke lokasi, tiga atau empat kakinya diturunkan sampai menyentuh dasar
laut, anjungannya terletak di atas permukaan air. Sesuai untuk perairan dangkal.
Contoh-contoh rig jack-up dapat dilihat pada Gambar 1.3.
Gambar 1.3 Jack-up platform.
3. Anjungan struktur lentur (Compliant Offshore Platform)
Tujuan pengembangan konsep anjungan struktur lentur adalah untuk memenuhi
persyaratan fungsi-fungsi khusus seperti faktor ekonomi dan faktor teknis. Anjungan ini
biasanya lebih ringan dari struktur jenis lain karena memiliki kekakuan yang tidak besar.
Beberapa anjungan struktur lentur memanfaatkan gaya apung untuk menahan beban
yang bekerja pada struktur tersebut. Station keeping merupakan salah satu
pertimbangan yang dianggap cukup penting dalam perencanaan anjungan struktur
lentur. Oleh karena itu diperlukan sistem penambatan yang mampu menjaga struktur
tersebut agar selalu berada di lokasi dalam batas-batas yang telah ditentukan. Contoh :
Articulated Tower, Guyed Tower, Tension Leg Platform, dan lain-lain.
a. Compliant tower
Terdiri dari menara yang sempit, menyambung dari pondasi di dasar laut ke
anjungan. Menara ini fleksibel sehingga dapat digunakan di laut dalam karena dapat
mengabsorbsi tekanan-tekanan yang diakibatkan oleh angin dan laut bahkan dalam
kondisi badai.
b. Anjungan seastar
Mirip dengan rig semisubmersible tetapi juga menggunakan sistem tension leg yaitu
suatu tendon yang isinya kosong yang memanjang dari dasar laut ke anjungan
terapung. Fleksibilitasnya memungkinkan pergerakan ke arah samping sehingga
tahan akan gaya-gaya dari laut dan angin, tanpa memutuskan kaki-kakinya.
Laporan Tugas Akhir - Analisa Struktur Anjungan Lepas Pantai Tipe Tetap Jenis Tripod di Selat Makassar 1-5
Umumnya beroperasi untuk reservoar yang kecil di laut dalam (sampai 1000 meter
kedalaman air laut).
c. Tension Leg Platform
Tension leg platform adalah versi lebih besar dari anjungan Seastar. Kaki-kaki yang
panjang dan fleksibel dipancangkan di dasar laut. Kaki-kaki ini memungkinkan
pergerakan arah menyamping dengan sedikit pergerakan vertikal. Dapat beroperasi
sampai kedalaman air 2000 meter.
Gambar 1.4 Tension Leg platform.
Dari sekian banyak tipe-tipe anjungan yang ada, salah satu yang membedakan adalah
daerah dimana anjungan tersebut beroperasi. Ada tipe anjungan yang bisa beroperasi dilaut
dangkal seperti jacket platform, ada juga tipe anjungan yang beroperasi dilaut dalam seperti
tension leg platform. Gambar 1.5 akan lebih menjelaskan pembagian anjungan
berdasarkan daerah pengoperasiannya.
Laporan Tugas Akhir - Analisa Struktur Anjungan Lepas Pantai Tipe Tetap Jenis Tripod di Selat Makassar 1-6
Gambar 1.5 Daerah pengoperasian platform.
1.2 Tujuan
Tugas akhir ini bertujuan untuk:
1. Memenuhi persyaratan kelulusan Sarjana Teknik Sipil Institut Teknologi Bandung;
2. Mengenal dunia konstruksi anjungan lepas pantai;
3. Memahami pemodelan struktur dan analisis struktur anjungan lepas pantai dengan
bantuan program SACS;
4. Memahami penerapan kode-kode desain dalam perencanaan anjungan lepas pantai;
5. Memahami analisis struktur dari anjungan lepas pantai sesuai dengan kode desain;
6. Mengetahui kemampulayanan struktural, usia layan dan tahanan terhadap gempa dari
anjungan lepas pantai yang dibahas.
1.3 Lingkup Pembahasan
Anjungan lepas pantai yang dianalisis dalam tugas akhir ini adalah tipe anjungan jacket.
Elemen penyusun struktur ini, biasanya menggunakan elemen baja tubular, baik untuk kaki
utama maupun elemen pengaku (bracing). Biasanya kaki tersusun vertikal, kecuali untuk
kaki bagian luar. Hal ini biasanya didesain agar struktur lebih efisien, terutama dalam
menahan beban horizontal.
Dalam analisis terhadap struktur ini, untuk mengetahui kemampuan dalam menahan beban
lingkungan, bisa dilakukan metode-metode seperti untuk gelombang dan arus
Laporan Tugas Akhir - Analisa Struktur Anjungan Lepas Pantai Tipe Tetap Jenis Tripod di Selat Makassar 1-7
menggunakan teori gelombang stokes, persamaan morison; untuk angin menggunakan
formula API, dan metoda-metoda analisis lainnya. Kemudian semua beban-beban tersebut
dikombinasikan baik dalam kondisi operasi maupun kondisi ekstrim, untuk memperoleh total
maksimum dari beban terhadap struktur.
Beban-beban yang diperhitungkan akan digunakan untuk mendapatkan tegangan maksimum
ditiap elemen. Jika elemen memiliki ukuran yang sesuai, maka akan terlihat tegangan masuk
dalam batas aman terhadap kegagalan. Analisa tegangan harus mempertimbangkan juga
interaksi dari struktur dengan pondasi. Terutama untuk kondisi tanah yang lunak, dimana
akan menghasilkan defleksi dan rotasi yang besar pada tiang. Adapun tahapan yang
dilakukan dalam proses analisis struktur adalah memperoleh data yang diperlukan untuk
analisis, lalu memodelkan struktur dan pembebanan sesuai dengan kondisi sebenarnya,
dilanjutkan dengan analisis rasio kekuatan elemen dan sambungan, usia layan fatigue, dan
analisis terhadap daya tahan gempa.
Adapun spesifikasi desain yang dipakai dalam analisis platform ini menggunakan API RP 2A,
21st Edition (WSD)“Recommended Practice for Planning, Designing, and Construction Fixed
Offshore Platform”. American Petroleum Institute, Washington DC, July 1, 2000. Segala hal
yang berkaitan dengan desain dari platform jacket tipe tetap ini mengacu kepada API. Mulai
dari pembebanan, pemodelan struktur sampai kepada analisis (in-place, fatigue, dan
seismic).
Proses pemodelan struktur, analisis beban, dan analisis struktur dilakukan dengan
menggunakan program SACS (Structural Analysis Computer System). SACS adalah program
analisis struktur baik untuk struktur lepas pantai maupun struktur umum. SACS memiliki
kemampuan analisis statik, analisis dinamik, perhitungan beban lingkungan seperti beban
gelombang, arus dan angin, cek dan desain member, analisis pada saat peluncuran, analisis
kekuatan sambungan, analisis umur fatigue, analisis terhadap daya tahan gempa, analisis
tiang pancang, serta analisis keruntuhan non-linier.
1.4 Sistematika Laporan
Sistematika pembahasan yang digunakan dalam penyusunan tugas akhir ini adalah
BAB 1 PENDAHULUAN
Bab ini memberikan gambaran secara umum mengenai bangunan lepas pantai
dilihat dari segi definisi maupun tipe-tipe bangunan lepas pantai, selain itu akan
dijelaskan juga mengenai tujuan tugas akhir, ruang lingkup yang dikaji dan
Laporan Tugas Akhir - Analisa Struktur Anjungan Lepas Pantai Tipe Tetap Jenis Tripod di Selat Makassar 1-8
sistematika laporan.
BAB 2 DASAR TEORI
Bab ini berisi ilmu-ilmu dasar yang diperlukan dalam bahasan struktur baja dari
anjungan lepas pantai. Bab ini berisi hal-hal yang harus dipertimbangkan sebelum
melakukan analisis struktur dari anjungan lepas pantai. Bab ini juga menjelaskan
beban desain, beban lingkungan, serta teori dasar mengenai analisis elemen baja
tubuler dan sambungan tubuler.
BAB 3 KRITERIA DESAIN
Bab ini memaparkan gambaran umum kasus anjungan lepas pantai yang ditinjau,
deskripsi struktural anjungan, data parameter desain, dan beban-beban yang
bekerja seperti beban gelombang, angin, arus, dan sebagainya.
BAB 4 ANALISIS IN-PLACE
Bab ini berisi tentang proses pemodelan komputer dalam melakukan analisis in-
place, parameter-parameter yang digunakan, serta hasil yang diperoleh dari
analisis in-place.
BAB 5 ANALISIS FATIGUE
Bab ini berisi tentang proses pemodelan komputer dalam melakukan analisis
fatigue, parameter-parameter yang digunakan, serta hasil yang diperoleh dari
analisis fatigue.
BAB 6 ANALISIS SEISMIK
Bab ini berisi tentang proses pemodelan komputer dalam melakukan analisis
seismic, parameter-parameter yang digunakan, serta hasil yang diperoleh dari
analisis seismic.
BAB 7 PENUTUP
Berisi kesimpulan dari uraian dan hasil perhitungan yang dilakukan serta saran
terhadap hasil yang didapat.