10._NASKAH_PUBLIKASI

15
FORMULASI SEDIAAN SABUN MANDI CAIR MINYAK ATSIRI JERUK PURUT (Citrus hystrix DC.) DENGAN KOKAMIDOPROPIL BETAIN SEBAGAI SURFAKTAN NASKAH PUBLIKASI Oleh : DWI RIZKI FEBRIANTI K 100 090 127 FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA SURAKARTA 2013

description

ya

Transcript of 10._NASKAH_PUBLIKASI

FORMULASI SEDIAAN SABUN MANDI CAIR MINYAK ATSIRI JERUK PURUT (Citrus hystrix DC.) DENGAN KOKAMIDOPROPIL BETAINSEBAGAI SURFAKTAN NASKAH PUBLIKASI Oleh : DWI RIZKI FEBRIANTI K 100 090 127 FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA SURAKARTA 2013 ii 1 FORMULASI SEDIAAN SABUN MANDI CAIR MINYAK ATSIRI JERUK PURUT (Citrus hystrix DC.) DENGAN KOKAMIDOPROPIL BETAINSEBAGAI SURFAKTAN FORMULATION LIQUID SOAP ESSENTIAL KAFFIR LIME OIL(Citrus hystrix DC.) WITH COCAMIDOPROPIL BETAINE AS SURFACTANT Dwi Rizki Febrianti*, Tengku Nanda Saifullah S** dan Peni Indrayudha* *Fakultas Farmasi Universitas Muhammadiyah Surakarta **Fakultas Farmasi Universitas Gadjah Mada ABSTRAK Minyak atsiri jeruk purut telah terbukti memiliki aktivitas antibakteri terhadap Staphylococcusaureus.Minyakatsiridiformulasikanmenjadisabunmandicair denganmenambahkankokamidopropilbetainsebagaisurfaktan.Penelitianini bertujuan untuk mengetahui aktivitas antibakteri dari sediaan sabun cair dan stabilitas busanya. Minyak atsiri jeruk purut diperoleh dengan destilasi buah Citrus hystrix DC. Formula sediaan sabun cair dibuat dengan penambahan minyak atsiri jeruk purut dan kokamidopropilbetainsebanyak0,1,3,2,2,7dan3,3%yangsecaraberurutan disebut F I, FII, F III, F IV dan F V, kemudian dilakukan uji fisik serta uji antibakteri sebanyaklimaformulatersebut.Pengamatandilakukanterhadapberatjenissediaan menggunakan piknometer, pH sediaan dengan pH meter, angka lempeng total dengan ujidilusicair,stabilitasbusadiamatipenurunanbusadarimenitke0hingga30 dengan metode cylinder shaker, uji aktivitas antibakteri sediaan sabun cair dilakukan dengan metode difusi,setelah masainkubasi 18-24 jam dan diukur zona hambatnya. AnalisisdatamengunakanujianovasatujalandilanjutkandenganDuncan.Hasil penelitian sediaan sabun cair sebanyak lima formula menunjukkan bahwa berat jenis yangtidakberbedasecarasignifikan,pHberbedasecarasignifikan,hasilujiangka lempengtotaltidakmenunjukanadanyacemaranmikroba,danstabilitasbusayang baik.SediaansabuncairmemilikiaktivitasantibakteriterhadapStaphylococcus aureus,yangdibuktikandenganformulaVyangmengandungminyakatsiri3,3% memiliki aktivitas antibakteri paling besar dengan zona hambat 26,39 0,12 mm. Kata kunci : Minyak Atsiri Jeruk Purut (Citrus hystrix DC.), Staphylococcus aureus, Sediaan Sabun Cair, Stabilitas dan Kemampuan Busa. ABSTRACT Kaffir lime essential oil has been proven to have an antibacterial activity against Staphylococcusaureus.Essentialoilwasformulatedinliquidsoapand 2 cocamidopropil betaine was added surfactant. This research was aimed to study the antibacterial activity and the stability foam of liquid soap, formulated with kaffir lime oilandcocamidopropilbetaine.Kaffirlimeessentialoilwasobtainedfromthe destillation of fruits of Citrus hystrix DC. The formula ware made with the addition of kaffir lime essential oil and cocamidopropil betain of0, 1,3, 2, 2,7 dan 3,3 %, for FI, FII,FIII,FIVandFVrespectively.Thephysicalcharacteristicsoftheliquidsoap were tested include the density, pH, microbial contamination, and foam stability. The antibacterialactivityoftheliquidsoapwastastedbyusingdiffusionmethod.The result showed that there were no significant different in the density, pH and microbial contaminationinthefiveformula.TheformulaVhasthegreatestantibacterial activity against staphylococcus aureus with the inhibition zone of 26,39 0,12 mm. Keywords:KaffirLimeEssentialOil,(CitrushystrixDC.),Staphylococcusaureus, Liquid Soap, Stability and Ability Foam. PENDAHULUAN Kulitmemilikifloranormaldenganberbagaimacambakteridanjamuryang secara permanen tinggal dikulit (Senol et al., 1996).Mikrobayang ditemukan pada kulitbiasanyabersifatpatogen,potensialpatogen,atausimbiosisyangtidak membahayakan.FloranormalkulitbiasaditemukanStaphylococcusaureusyang dapatmenyebabkaninfeksidanalergipadakulit.Caraalamiuntukmengurangi infeksiantibakteridapatdigunakanminyakatsirikulitbuahjerukpurut(Citrus hystrix DC.)yang mampu menghambat bakteri Staphylococcus aureus dengan KHM 2,25 mg/mL yang berasal dari daerah Songkhla, Thailand (Chanthaphon et al., 2008), danKHMsebesar2mg/mLyangberasaldaridaerahThai,Thailand (Luangnarumitchaietal.,2007),sertamemilikiaktivitasantioksidan(Krishnaiahet al., 2007). Berdasarkankemampuanaktivitasminyakatsirijerukpurutmakadibuat sediaan sabun mandi cairyang dimaksudkan membantu proses penghilangan bakteri pada kulit. Sabun mandi digunakan untuk membersihkan minyak, debu, dan sisa kulit mati,yangsalahsatukomponennyamenggunakansurfaktankarenasifatnyayang mudahmembersihkan(Ananthapadmanabhanetal.,2009).Secaraumumsurfaktan 3 memilikibanyakjenis,tapitidaksedikityangdapatmenyebabkaniritasiseperti anionicalkylsulfate.Penggantiansurfaktandengankokamidopropilbetaindapat mengurangi resiko iritasi kulit dan mukosa membran (Herrwerth, et al., 2008). Penelitianinidilakukanuntukmemformulasikansediaanminyakatsirikulit buahjerukpurutkedalamsediaansabunmandicairdanmengetahuiaktivitas antibakteri dengan peningkatan konsentrasi minyak atsiri jeruk purut, serta pengaruh penambahanCAPBsebagaisurfakatanamfoterikuntukmempertinggikestabilan busa dari formula. METODE PENELITIAN Bahan : Minyak atsirijeruk purut, asam miristat, asam stearat, Sodium lauril sulfat, kokamidopropilbetain,KOH,aquaDM,propilenglikol,gliserin(Brataco, Yogyakarta),Na2EDTA,asamsitrat25%,mediaMuelerHintondanmediaPlate Count Agar (Fak. Farmasi UMS). Alat:pHmeterLutron(Jerman),disolutiontesterERWEKAIKA(Jerman)LAF, inkubator Memmert(Jerman), oven, inkubator,autoklaf MY LIFEMA652 (Jerman) Oven Binder (Jerman), tabung reaksi, heating mantel, pendingin tegak. Jalannya Penelitian IdentifikasiIdentifikasibuahjerukpurutdilakukandiLaboratoriumBiologiFakultas Farmasi Universitas Muhammadiyah Surakarta. Destilasi Minyak AtsiriDestilasiminyakatsiridilakukanolehLansidaHerbalTeknologiYogyakarta, denganmetodedestilasiuapairdenganbuahyangberasaldaridaerahBantul, Yogyakarta.PengujiansifatfisikminyakatsiridilakukandiLPPTUGMUnitI dengan menguji indeks bias dan berat jenis. 4 Pembuatan Sediaan Sabun Mandi Cair Formula Sabun Cair Limaformuladengankonsentrasiminyakatsiridankokamidopropilbetain, dibuatdenganformulayangdidapatkandariPT.BratacoChemicalyangtelah dimodifikasi (Tabel1). Tabel 1. Komposisi formulasi sediaan sabun mandi cair minyak atsiri jeruk purut BahanSatuanF IF IIF IIIF IVF V Komponen 1Asam miristatg33333 Asam stearatg33333 SLSg4040404040 CAPB%01,322,73,3 Komponen 2KOHg1,21,21,21,21,2 Aqua DMmL44444 Komponen 3Aqua DMmL100100100100100 Propilen glikolg55555 Gliserin g1010101010 EDTA Nag0.20.20.20.20.2 Komponen 4Asam sitrat 25%mL1010101010 Komponen 5Minyak atsiri jeruk purut%01,322,73,3 Cara Pembuatan Sabun Cair Komponen1dimasukankedalamwadahtahanpemanasan,dipanaskansuhu 70C,dimasukkankomponen3diadukhinggarata.Komponen2dicampurkanke dalam komponen 1 hingga homogen dan di dinginkan. Ditambahkan asam sitrat 25% 10mLdanminyakatsirijerukpurutdiadukhinggahomogendandisimpandalam wadah tertutup rapat. Uji Sifat Fisik Sabun Cair Ujiorganoleptisbertujuanuntukmenilaiwarna,aroma,kesankesat, kelembapan, dan kesegaran kulit setelah digunakan. Uji pH, Elektroda dimasukan ke dalam contoh sampel yang akan diperiksa, dicatat dan baca nilai pH yang tertera pada layar.Uji Stabilitas Busa dari sabun dilakukan dengan metode cylinder shake.Berat Jenis,sampeldalampiknometeryangterendamaires,dibiarkansampaisuhu25C dan ditimbang pada neraca analitik. Uji Alkali Bebas, 5 g sampel, dimasukkan dalam erlenmeyer, ditambahkan 100 mL alkohol 96% netral, batu didih serta beberapa tetes 5 larutan indikator phenolphtalein. Dipanaskan di atas penangas air memakai pendingin tegak selama 30 menit. UjiCemaranMikroba:AngkaLempengTotal,homogenisasisampeldengan dipipet1mLsampeldimasukkankedalamtabungreaksiyangtelahberisi9mL larutanpengencerhinggadiperolehpengenceran1:10.Dipipet1mLdarimasing-masingpengencerankedalamcawanpetristerildituangkansebanyak12-15mL media PCAyang telah dicairkanyang bersuhu 45 1C dalam waktu 15 menit dari pengenceranpertama.cawanpetridimasukkandenganposisiterbalikkedalam inkubator dan inkubasikan pada suhu 35 1 C selama 24-48 jam (BSN, 1996). Uji Mikrobiologi, suspensi bakteri diambil sebanyak 200 L lalu dioleskan pada permukaanmediaagarMuellerHintonkemudiandiratakandenganspreaderglass. Agartersebutdibuat1sumurandenganalatcorkboren.Cawanpetrikemudian diinkubasipadasuhu37Cselama18-24jam.Diameterzonahambatanyang terbentuk diukur dengan menggunakan penggaris. HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil Uji Minyak Atsiri Jeruk Purut HasilpenelitianLPPTUGMUnitImenunjukkanbahwaindeksbiasminyak atsirijerukpurutsebesar1,4547(standar1,465-1,467).Hasilujiberatjenisnyasebesar0,8578g/cm3(standar0,875-0,880g/cm3).Minyakatsirijerukpurutyang dipakai dalam penelitian ini mendekati standar murni. Hasil Uji Sabun Mandi Cair Hasil Uji Berat Jenis Sediaan Sabun Cair Minyak Atsiri Beratjenismenyatakanperbandinganzatterhadapairvolumesamayang ditimbangdiudarapadasuhuyangsama(Depkes,1979).SNImenyebutkanuntuk sediaansabunmandicairditetapkanberatjenissebesar1,011,10.Tidaksatupun yang lebih dan kurang dari standar ditetapkan SNI untuk salah satu syarat berat jenis sediaandapatditerimaformulaIIdanVmemilikiberatjenisyanglebihkecildari padaformulaI,III,danIVdikarenakanpengujianmengunakanbahansabunyang 6 mudah membentuk lapisan film gelembung udara sehingga mempengaruhi kepadatan danvolumepengisiandalampiknometer.FormulaIIIdanIVmengalamikenaikan danperbedaandenganformulaIkarenaadanyapenambahanminyakatsiridan kokamidopropilbetaindalamsediaan.Hasilcampuranperbedaanberatjenispada larutan menghasilkan berat jenis yang jauh berbeda jarang ditemukan (Derksen., et al 2011).Berdasarkan hasil uji statistik anova satu jalan menunjukkan bahwa tidak ada pengaruhyangsignifikanantaraberatjenissediaansabuncairdanpenambahan minyak atsiri dengan nilai signifikasi 0,054 (signifikan < 0,05). Tabel2. Hasil pengujian berat jenis FormulaBerat Jenis I1,037 5,131x10-3 II1,028 1,205x10-2 III1,049 3,512x10-3 IV1,046 3,055x10-3 Keterangan : FI = tanpa penambahan minyak atsiri dan kokamidopropil betain FII = penambahan minyak atsiri dan kokamidopropil betain 1,3 %FIII = penambahan minyak atsiri dan kokamidopropil betain 2 %j FIV = penambahan minyak atsiri dan kokamidopropil betain 2,7 % FV = penambahan minyak atsiri dan kokamidopropil betain 3,3 % 2. Uji Stabilitas Busa Sediaan Sabun Cair Minyak Atsiri Tujuanujistabilitasiniadalahuntukmengetahuistabilitasyangdiukur dengantinggibusadalamtabungreaksidenganskaladenganrentanwaktutertentu dan kemampuan surfaktan untuk menghasilkan busa (Gambar 1) Menurunnyavolumecairanyangmengalirdaribusasetelahrentanwaktu tertentusetelahbusapecahdanmenghilangdinyatakansebagaipersen.Stabilitas busa dinyatakansebagaiketahanansuatugelembunguntukmempertahankanukuran danataupecahnyalapisanfilmdarigelembung,untukstabilitasbusasetelahlima menitbusaharusmampu bertahanantara60-70% darivolumeawal(Dragonetal., 1969). 7 Gambar 1. Hasil uji stabilitas busa sediaan sabun minyak atsiri jeruk purut hubungan antara tinggi busa dan rentan waktu dalam menit Keterangan : FI = tanpa penambahan kokamidopropil betain FII = penambahan kokamidopropil betain 1,3 %FIII = penambahan kokamidopropil betain 2 %j FIV = penambahan kokamidopropil betain 2,7 % FV = penambahan kokamidopropil betain 3,3 % Gambar 1 menunjukan formula I menghasilkan busa lebih tinggi dari formula yanglain,jugadenganhasilperhitunganstabilitasnyaformulaImemilikinilai stabilitasbusasebesar98,67%SLSmerupakansatu-satunyasurfaktanyang terkandungdalamformulaIdanmenghasilkanbusa.FormulaVmenghasilkanbusa yang paling rendah, tetapi masih dapat dikatakan memiliki stabilitas yang baik karena memilikinilaidiatas70%,yaitu98,62%.PenelitianGolemanovetal,(2008) menyatakanbahwakombinasisurfaktananionikdanamfoterik(SLSdanCAPB) membentuk film gelembung yang tipis dan laju penurunan busa secara vertikal sangat cepatdanhilangdalamwaktu100detik.Pembentukanbusadisebabkanadanya perbedaanteganganosmotikdalamcairan,molekulterlarutsepertisurfaktan mengubah tegangan permukaan cairanyangkemudian akan membentukgelembung. Pada formula I yang mengandung SLS saja menghasilkan tinggi busa yang lebih baik dariformulaII-VkarenakandunganSLSjauhlebihbesardaripadaCAPB ketidakseimbanganjumlahyangdigunakanmenyebabkanSLSlebihdominan membentukbusa,padaformulaISLSmenghasilkanbusayangmemilikimuatan negatifpadaekorhidrofilik,sebagianairditarikhinggamenjadigelembungketika adanyapencampuran,adanyagayatolakmenolakyangmenyebabkanbusamenjadi stabil dan bertahan lebih lama sedangkan pada CAPB busa yang dihasilkan memiliki 8 muatanpositif,tidakadanyagayatolakmenolakmenyebabkanbusacepatturun sehingga kombinasi kedua surfaktan menghasilkan tegangan muka yang lebih rendah dan gelembung mudah meledak atau hilang (Golemanov et al., 2008). StatistikanovasatujalanmenunjukkanbahwakonsentrasiCAPBtidak berpengaruhsecarasignifikanterhadapstabilitasbusayangdihasilkandengannilai signifikasi 0,165 (signifikan < 0,05) Uji pH MenyesuaikandengansyaratyangtelahditetapkanolehSNIyaitu6-8,pH yangterlalutinggiatauterlalurendahdapatmenyebabkankerusakanpadalapisan luar atau dalam bagian kulit. Gambar 2. Hasil uji pH sediaan sabun cair minyak atsiri jerukpurut Keterangan : FI = tanpa penambahan minyak atsiriFII = penambahan minyak atsiri 1,3 %FIII = penambahan minyak atsiri 2 %j FIV = penambahan minyak atsiri 2,7 % FV = penambahan minyak atsiri 3,3 % Gambar2menunjukkangrafikperbedaanpHpadasediaansabuncairtiap formula,dikarenakanadanyaperbedaanpenambahanminyakatsiriyangberbeda pula,penambahan dari formula I,II, III, IV danVsecara berurutan adalah 0, 1,3, 2, 2,7 dan 3,3 %. Formula I tanpa penambahan minyak atsiri memiliki pH 7,5 formula II hinggaVmemilikipHyanglebihrendah,dikarenakanadanyapenambahanminyak atsirijerukpurutyangbersifatasam,yangmendonorkanionH+ sehingga mempengaruhipHsediaansabuncair.Perhitunganujistatistikanovasatujalan 9 menunjukkan penambahan minyak atsiri terhadap pH sediaan dengan nilai signifikasi 0,002 (signifikan < 0,05). Uji Alkali Bebas Uji alkali bebas dimaksudkan untuk menilai apakah sediaan memenuhi syarat SNIdenganbatasmaksimal0,1%.Ujiinijugamenilaikandunganalkalidalam bentuk bebas pada sediaan sabun cair. Hasil penelitian menunjukkan tidak terjadi perubahan warna, yang merupakan salahsatuindikatoradanyaalkalibebasdalamsampel,dariformulaIhinggaV dinyatakantidakadaatau0,0%sesuaidenganSNI.Angka0memilikiartidalam sediaansabuncairtidakterdeteksidantidakadaalkalidalambentukbebas.Alkali berikatan dengan Na-EDTA yang merupakan agen penghelat, Na-EDTA membentuk larutankompleksdenganalkalitanahdanionlogamberat(Roweetal., 2009).Na-EDTA memiliki donor proton lebih dari satu kelompok yang dapat berikatan dengan ionbebasdalamlarutansehinggamembentukkhelat,khelatataubiasadisebutagen khelatkuatsepertiNa-EDTAdigunakandalamindustriuntukmengoptimalkan penetralan air limbah (Fiorucci et al., 2002). Hasil Uji aktivitas Antibakteri Ujiantibakteribertujuanuntukmelihatprofilantibakteriminyakatsirijeruk purut setelah diformulasikan dalam sedian sabun cair. Digunakan kontrol positif yaitu minyakatsirijerukpurutsebelumdiformulasikankedalamsediaandankontrol negatif yaitu formula I tanpa penambahan minyak atsiri jeruk purut.Tabel 3. Hasil uji antibakteri sediaan sabun cair minyak atsiri jeruk purut Formula kadar minyak atsiri jeruk purut (l) Diameter zona hambat (mm) Kontrol positif5093 I0,00022,00 0,05 II0,01322,34 0,00 III0,02023,64 0,03 IV0,02723,67 0,02 V0,03026,39 0,12 10 Hasil sediaan sabun cairminyak atsirijeruk purut dapat menghambat bakteri Staphylococcusaureus,denganzonahambatpalingbesarpadaformulaVdengan zona hambat sebesar 26, 39 mm. Formula I tanpa penambahan minyak atsiri memilik daya hambat, hal ini dikarenakan adanya kandungan propilen glikol, gliserin dan SLS yangmemilikidayaantibakteri.Gliserinmemilikidayahambatantibakteridengan kadarkurangdari20%,propilenglikolbersifatsebagaipengawetdalamsediaan larutan atau semisolid dengan kadar 15-30%, SLS memiliki daya antibakteri terhadap bakteri gram positif tetapi tidak pada gram negatif (Rowe et al., 2009). Minyak atsiri jerukpurutmengandungsitronellayangdapatmerusakmembranselbakteri (Chanthaphon et al., 2008) dan memiliki aktivitasantibakteri setelah diformulasikan kedalamsediaanemulsidengankadar2%terhadapE.coli,B.subtilisdanS.aureus (Doreenetal.,2011).Mekanismemolekullipoproteindarimembranplasma(di dalamdindingsel)dikacaukansintesisnyaolehsitronella,sehinggamenjadilebih permiabel, hasilnya zat-zat penting dari sel dapat merembes keluar (Tjay, 2003). Hasil Uji Angka Lempeng Total Ujiangkalempengtotaldilakukanuntukmenghitungbakterimesofilaerob yaitubakteriyangtumbuhpadatemperaturminimal15-20oCoptimal20-45oC,dan hampirsemuamikroorganismepatogenpadamanusia(Pratiwi,2008).Hasil penelitianmenunjukkanangkalempengtotalpadaformulaIterdapatpertumbuhan bakteri setelah diikubasi selama 24-48 jam dengan suhu 37oC, tetapi pada formula II hinggaVyangmengandungminyakatsirijerukpuruttidakterdapatsatupun pertumbuhankoloniataukontaminasimikroba.Minyakatsirijerukpurut mengandungsitronellayaitugolonganterpenyangmemilikiaktivitasmenghambat pertumbuhan bakteri (Sikkema et al., 1995). Uji panelis Ujipanelisdenganparameterwarna,aroma,kesankesat,kelembapan,dan kesegaran kulit setelah digunakan. Uji panelis dilakukan secara eksperimental oleh 20 11 sukarelawan.MenggunakanformulaVkarenadarisifatantibakteridanaroma memiliki keungulan dibanding formula lain.Warnadarisuatuproduksangatpentingkarenadapatmempengaruhiminat dan estetika dari suatu sediaan sabun cair. nilai kesukaan adalah 64 dari 0 hingga 100. Warnadihasilkandariwarnadasarcampuransediaansetelahmenjadisuatuproduk tanpa adanya penambahan bahan pewarna. Aroma minyak atsiri jeruk purut memiliki aromayangcukupkhasdankuat,dapatmempengaruhinilaikesukaandari sukarelawan,didapatkannilai61.Aromakhasdariminyakatsirijerukpurutsangat identik, untuk aroma yang lebih menyenangkan perlu penambahan parfum. Sitronela adalahgolonganmonoterpenoidyangmemilikigugusaromatikkhasjeruk merupakankomponenutamadariminyakjerukpurut(Zulfikar,2012)sehingga menghasilkan sediaan sabun cair yang beraroma khas. Kesan kesat adalah rasa tidak licin di tangan sehabis digunakan. Didapat hasil nilaikesukaan68.Kesankesatdihasilkandaricampuransurfaktanyangdigunakan. Kelembabankulitdimaksudkankulityangtidakcepatkeringdanhalussehabis digunakan. Didapatkan hasil nilai kesukaan 66, dengan konsentrasi CAPB yang besar makakelembabankulitsemakinmeningkat.Adanyakandungangliserinyang berfungsi sebagai emolien dalam sediaan topikal (Rowe et al., 2009).HasilUji Stabilitas Organoleptis Stabilitassediaansalahsatuparemeterdapatditerimanyasuatuproduk, Sediaansabuncairdiujistabilitasnyadenganujiorganoleptissepertiwarna,aroma, dan pemisahanlarutan. Sediaansabun cairdisimpan dalamsuhu kamar, pada proses penyimpanansediaantersebutdisimpandalamwadahtertutuprapat,dilakukan pengamatan pada minggu pertama dan kedelapan. Ujistabilitasfisikselamadelapanminggutidakadaperubahansecara organoleptisdarisegiaroma,warnadanpemisahansediaan.Halinimembuktikan bahwatidakadaperubahansecaraorganoleptis,adanyakandungangliserindalam sediaanmerupakansalahsatufaktorkestabilansecaraorganoleptis,gliserintidak 12 rentanterhadapoksidasi,campurandenganpropilenglikolsecarakimiawistabil dalampenyimpanan(Roweetal.,2009).KandunganNa-EDTAsebagaipengawet dapat membuat sediaan stabil dalam penyimpanan. KESIMPULAN 1.MinyakatsirijeruknipismemilikidayahambatterhadapStaphylococcus aureus setelah diformulasikan ke dalam sediaan sabun cair. 2.Kokamidopropil betain tidak berpengaruhsecarasignifikan terhadap stabilitas dan kemampuan busa dari sediaan sabun cair. 3.FormulaVmerupakanformulaterbaikkarenamemilikiaktivitasantibakteri paling besar dan stabilitas busa yang baik.SARAN 1. Sediaansabuncairditambahkanparfumyangdapatmengurangidan menutupi khas dari wangi jeruk purut. 2.Dilakukanoptimasidanpenambahankokamidopropilbetainyangsetara dengan SLS untuk melihat efek stabilitas busa yang optimum. DAFTAR PUSTAKA BadanStandarisasiNasional,1996,StandarNasionalIndonesia,06-4085-1996; Sabun Mandi Cair, Jakarta, 2-12. ChanthaphonS,SuphitchayaC,&TipparatH.,2008,AntimicrobialActivitiesof EssentialOilsandCrudeExtractsFromTropicalCitrusSpp.Against Food-RelatedMicroorganisms,SongklanakarinJ.Sci.Technol.30 (Suppl.1), 125-131. Derksen,2011,Blendingofmiscibleliquidswithdifferentdensitiesstartingfroma stratified state, J.Int. Computers & Fluids 50 (2011) 35-45. DoreenS.H,LailiC.R,HamdanS.,2011,PreliminaryEvaluationOnThe AntibacterialActivitiesOfCitrusHystrixOilEmulsionsStabilizedby Tween 80 and Span 80, Int J Pharm Pharm Sci, Vol 3, Suppl 2, 209-211. 13 DragonS,PatriciaM.DaleyB.A,HenryF,Maso,&LesterI.,1969,Studieson Lanolin Derivatives In Shampoo Systems, J. Soc. Cosmetic Chemis's, 20, 777 793 (Dec. 9, 1969). KrishnainahD,RosalamS&AwingB.,2007,PhytochemicalAntioxidantsFor HealthandMedicineAMoveTowardsNature,Biotechnol.Mol.Biol. Rev. Vol. 1 (4), 097-104. Pratiwi S.T, 2008, Mikrobiologi Farmasi, Jakarta, Penerbit Erlangga, 154-162. Rowe C.R, Paul J.S, Marian E., 2009, Handbook Of Pharmaceutical Excipiens Sixth Edition, London, Pharmaceutical Press. Tjay, 2003, Obat-Obat Penting, Jakarta, Elex Media Computindo, 36.