108805260 Pengelolaan Bahan Kimia

39
Bahan kimia memiliki derajat. Antara lain: LG (Laboratory Reagent Grade)= Derajat kemurnian laboratorium. Zat dengan derajat ini cocok untuk kerja analitik umum dan kerja kuantitatif di sekolah. BG (Bench Reagent Grade)= Derajat kemurnian untuk larutan meja (larutan yang disediakan pada meja praktikum). Kemurnian zat yang pantas untuk penggunaan biasa di laboratorium sekolah. TG (Technical Grade)= Derajat Kemurnian Teknik. Standar kemurnian yang dapat diterima secara komersial, dianggap tidak mengganggu kotoran-kotoran yang akan berpengaruh pada penggunaan umum untuk eksperimen di sekolah. 1

description

pengelolaan bahan kimia

Transcript of 108805260 Pengelolaan Bahan Kimia

  • Bahan kimia memiliki derajat. Antara lain:LG (Laboratory Reagent Grade)= Derajat kemurnian laboratorium. Zat dengan derajat ini cocok untuk kerja analitik umum dan kerja kuantitatif di sekolah.BG (Bench Reagent Grade)= Derajat kemurnian untuk larutan meja (larutan yang disediakan pada meja praktikum). Kemurnian zat yang pantas untuk penggunaan biasa di laboratorium sekolah.TG (Technical Grade)= Derajat Kemurnian Teknik. Standar kemurnian yang dapat diterima secara komersial, dianggap tidak mengganggu kotoran-kotoran yang akan berpengaruh pada penggunaan umum untuk eksperimen di sekolah.

    *

  • Pengelolaan Bahan KimiaPengelolaan bahan diperlukan untuk menjaga bahan agar tidak rusak atau membahayakan lingkungan disekitarnya.*

  • Pengelolaan bahan kimiaMeliputi:Pengendalian saat pembelian,Penyimpanan, dan suplai.Pengendalian di proses produksi dan penunjang proses produksi.Pengendalian limbah bahan kimia berbahaya dan beracun.APD (Alat Pelindung Diri).

    *

  • Pengendalian Bahan Kimia Saat PembelianTerdapat beberapa macam bahan kimia tidak boleh digunakan karena membuat penipisan ozon yang disepakati dalam konvensi genewa. Bahan2 tsb antara lain PCB DAN CCl4Bahan kimia yang tidak boleh dipakai dalam perusahaan. Hrs dikarantina *

  • PenerimaanHal yang paling esensi bahan kimia yang diterima sama dengan bahan yang diorder.Kesalahan penerimaan bahan kimia dapat mrp sumber kecelakaan (mis. Bahan kimia yg inkompatibel dg bahan kimia yang biasanya digunakan.Kesalahan penerimaan juga pernah terjadi pada truk tanker dalam cuaca buruk dan tidak memetuhi aturan yang berlaku yang memberikan asam sulfat ke tangki larutan natrium bisulfat yg menyebabkan terjadinya evolusi shg menghasilkan gas sulfur dioksida . untuk menghindarinya tangki dan selang penerima harus diberi label. Yang memadai.Lpg dikirim ada yg dlm btk tabung ada yang dikirim dalam kuantitas besar (bulk storage) spt truk tangki lpg. Pemindahan dari truk ke tangki dapat mengakibatkan friksi pada selang penghubung. Friksi membentuk listrik statis, yang pada keadaan tertentu akan memicu terjadinya kebakaran. Untuk menghindari hal tsb maka pada selang harus diberi pentanahan ayau grounded. Yaitu selang diberi klem yang mengikat kabel listrik yang disalurkan ke tanah.

    *

  • PenyimpananPenyimpanan bahan kimia tergantung pada beberapa faktor bukan pada biaya dan ruang yang ada dan rekomendasi yang umum adalah bahan kimia harus diletakkan di tempatYang dingin, Kering, Ventilasi baik, Dan bangunannya memiliki sistem drainase yang baik*

  • Cara penyimpanan paket atau kontainer harus ditentukan. Maksimum ketinggian 3 drum. (Stack)Sistem harus dibuat untuk proses yang berkelanjutan pada stok, yaitu fisrt in first out, sehingga membatasi korosi yang terjadi di wadah atau pada beberapa kasus menaikkan tekanan drum akibat tingginya jumlah yang disimpanApapun metodenya, bahan kimia tidak boleh diletakkan di lantai, atau di lapangan terbuka.Penyimpanan bahan kimia harus mengantisipasi terjadinya kebocoran, sehingga diperlukan peralatan yang memadai. Tingkat pengamanan tertiery containment. Tingkat pertama (fisrt containment adalah wadah bahan kimia berbahaya, baik dalam bentukdrum besar, kecil, atau botol.Tingkat kedua adalah secondary containment adalah dudukan drum yang memiliki tempat untuk menampung kebocoran bahan kimia dan tempat tersebut dapat dikeringkan (drain) melalui kran yang terdapat di wadah dudukan tersebut.*

  • Penyimpanan Bahan PraktekPengelompokan pertama terhadap bahan kimia yang akan disimpan ialah:Bahan kimia yang diijikan diambil sendiri oleh siswa, seperti larutan encer dan beberapa garam, asam, dan basaBahan kimia yang berbahaya (racun, radioaktif, mudah terbakar, dan mudah meledak)

    *

  • Pengelompokan selanjutnya ialah:

    Senyawa organik dipisahkan dengan senyawa anorganik.Senyawa cair dan larutan dipisahkan dari larutan padatLarutan asam dan basa dipisahkan dari larutan garam

    *

  • Penyimpanan senyawa organik harus dipisahkan antara senyawa berbentuk padat dan berbentuk cair. Bahan kimia anorganik padat disimpan pada rak berurutan ke samping manurut abjad nama (Indonesia) radikal logamnya.Penyimpanan larutan basa, asam, dan garam harus dipisahkan namun masih dalam satu kelompok larutan. Bahan kimia yang berbentuk cair, misalnya metanol, etanol, parafin dan gliserol harus dipisahkan daeri senyawa cair yang pekat, seperti asam sulfat pekat, asam nitrat pekat, dan amoniak pekat.

    *

  • Botol yang digunakan untuk menyimpan bahan kimia adalah botol dari bahan kaca dan dari bahan plastik. Botol plastik yang digunakan, ialah yang tidak termakan asam, basa dan zat organik lain, serta tebal. Namun untuk asam basa pekat dan senyawa organik, lebih aman menggunakan botol kaca.Bahan kimia padat disimpan dalam botol mulut lebar dengan tutup dan isi 250 ml. Bahan kimia cair juga disimpan dalam ukuran yang sama namun mulut botol lebih sempit. Ukuran botol juga dapat diperkecil menjadi 60 dan 100 ml. Untuk botol besar, terutama wadah bahan kimia cair, digunakan ukuran 1 atau 2 L. Botol besar digunakan untuk menyimpan asam pekat atau amoniak.Botol juga harus diberi label memuat nama, rumus kimia, dan catatan lain seperti, reaktif, mudah meledak, atau bersifat oksidator. Selain itu perlu dicantumkan tanggal dan dilapisi parafin agar label tidak mudah rusak.

    *

  • Di bawah ini merupakan hal-hal khusus yang harus diperhatikan dalam penyimpanan bahan kimia:Botol berisi bahan kimia disimpan dalam lemari atau rak-rak khusus. Botol besar dimpan di bawah rak penyimpanan.Bahan kimia berbahaya dan korosif disimpan dalam rak yang tingginya tidak melebihi bahu kita.Botol jangan terisi penuh.Gunakan tutup karet atau gabus untuk botol kaca yang berisi larutan basa. Jangan menggunakan tutup kaca karena lama kelamaan akan sulit membukanya.Bahan kimia berupa asam-basa pekat disimpan dalam lemari asap. Jika tidak ada harus disimpan di tempat terpisah dan berventilasi cukup.

    *

  • Untuk bahan bertitik bakar rendah, seperti etanol, aseton, asam asetat, benzena dan eter harus harus dijauhkan dari panas.Bahan kimia yang dapat bereaksi hebat, seperti asam nitrat, asam kromat, atau kalium permanganat, tidak disimpan bersama zat organik.Fosfor putih disimpan dalam air.Kalium dan natrium disimpan terendam dalam minyak tanah atau parafin cair.Yodium harus disendirikan karena uapnya dapat merusak label botol.Semua persediaan bahan kimia diteliti secara teratut. Jika label rusak atau botol pecah, harus segera diganti.

    *

  • Beberapa bahan yang perlu diperhatikanpengelolaannya antara lain:bahan yang bersifat oksidatifbahan yang mudah meledak. bahan reaktif (bereaksi dengan asam dan air)

    *

  • Bahan Kimia Mudah MeledakAsetilenDiazoNitrozoNitroAlkil polinitroOksimAzoN- nitroso

    N- nitroAzidaDiazoniumN- logam beratHidroksil amoniumPerkhlorilPeroksida Dan ozon*

  • Selain Itu Ada Debu Dan Campuran EksplosifDebu karbon dlm industri batubaraZat warna diazo pada pabrik tekstilMagnesium pada pabrik baja*

  • Eksplosif Dpat Terjadi Krn Campuran Baik Dalam Reaktor Maupun PenyimpananOksidator: KClO3, NaNO3, ASAM NITRAT, KMnO4, CrO3Reduktor :Karbon, Belerang, Etanol, Gliserol, Hidrazin

    *

  • Materi K4*

    Materi K4

  • Bahan Kimia OksidatorAdalah bahan kimia yang mungkin tidak terbakar, tetapi dapat menghasilkan oksigen yang dapat menyebabkan kebakaran pada bahan-bahan lainnya.

    Bahan kimia oksidator bersifat eksplosif karena sangat reaktif atau tidak stabil.Atau mampu menghasilkan oksigen dalam reaksi atau penguraiannya shg menimbulkan kebakaran. *

  • *

  • Bahan Kimia Reaktif terhadap Air

    Bila bereaksi dengan air akan mengeluarkan panas dan gas yang mudah terbakar.*

  • Contoh bahan kimia yang reaktif terhadap airAlkali (Na, K)Alkali tanah (Ca)Logam Halida Anhidrat (Alumunium Tribromida)CaOSulfuril chlorida

    *

  • Materi K4*

    Materi K4

  • Bahan Kimia Reaktif Terhadap AsamMenghasilkan panas dan gas yang mudah terbakar atau gas2 yang beracun dan korosifMisal : KClO3;KMnO4;Cr2O3Materi K4*

    Materi K4

  • Di bawah ini lebih lanjut akan disajikan beberapa bahan kimia yang tidak boleh bercampur dengan bahan lain:

    *

    BahanTidak boleh bercampur denganNa, KKarbon tetraklorida, karbon dioksida, airMg, serbuk AlKarbon tetraklorida, alkil halogenida, karbon dioksidaAsam asetat (CH3COOH)Asam nitrat, perosida, permanganat, glikol, senyawa hidroksilAmonium nitrat (NH4NO3)Asam, cairan mudah terbakar, serbuk logam, belerang, klorat, serbuk zat organikBrom (Br2), klor (Cl2)Amoniak, gas petroleum, hidrogen, natrium, benzen, logam halus (serbuk), garam amonium, asam, belerang, senyawa organik halus atau yang mudah terbakarHidrogen peroksida (H2O2)Gas oksidator, asam nitrat berasapHidrogen sulfida (H2S)Hampir semua logam beserta garamnya, alkohol, zat organik, zat yang mudah terbakarPropana (C3H8), benzen (C6H6), bensinFluor, klor, brom, natrium peroksida

  • *

    BahanTidak boleh bercampur denganIodium (I2)Gas asetilena, amoniak, hidrogenAir Raksa (Hg)Gas asetilena, amoniakAsam nitrat (HNO3) pekatAsam asetat, hidrogen sulfida, gas dan cairan yang mudah terbakarKalium klorat (KClO3)Asam sulfat dan asam-asam lain, semua zat organikKalium permanganat (KMnO4)Asam sulfat, gliserol, glukolNatrium peroksida (Na2O2)Etanol, metanol, asam asetat pekat, karbon disulfida, gliserol, etil-asetatAsam sulfat (H2SO4)Kalium klorat, kalium perklorat, klorat dan perklorat dari logam-logam ringan lainnya

  • Identifikasi Bahaya Bahan KimiaIdentifikasi ini penting dalam pengelolaan bahan kimia agar diketahui bahaya yang ditimbulkan dari bahan kimia. Sehingga tidak menimbulkan kecelakaan yang diakibatkan reaksi dari bahan kimia.*

  • Identifikasi AwalData yang diterima oleh pihak gudang, bahan kimia yang biasa dipergunakan oleh suatu tempat kerja, proses yang ada.*

  • Identifikasi AwalNama bahan kimiaApa kondisi fisiknya?Apakah beracunApakah menyebabkan akut?Apakah menyebabkan kronis?Apakah masuk melalui saluran makanan ?Apakah masuk melalui saluran pernafasan?Apakah melalui absorbsi?Apakah kadar toksisitas dapat segera ditentukan ?*

  • BerapakahDensitas uapnya?Tekanan uap?Titik beku?Spesific gravity?Kelarutan dalam air*

  • Apa Bahan yang InkompatibilitasBahan kimia yang bereaksi hebat dengan bahan kimia lain.

    Apakah bahan mudah terbakar ?Tipe pemadam api yang harus digunakanAlat pelindung diri apa yang harus digunakan ?Sistem pencegahan lain ?*

  • Langkah-langkah Identifikasi SPT Skema Berikut :Evaluasi Bahaya Pendahuluan*APA BAHANNYAAPAPROSESNYAAPA PRODUK INTERMEDIATNYAAPA PRODUK AKHIRNYAAPA LIMBAHNYATELUSURI LITERATUR PUBLIKASITELUSURI PENGALAMAN NDUSTRI YANG ADAAPAKAH HAL INI MENIMBULKAN MASALAH JIKA YA =KIMIA ? FISIKA ? BIOLOGI ?JIKA TIDAK BERHENTIA

  • *LANGSUNG MEMBAHAYAKAN KEHIDUPANAAPAKAH BAHAYANYA ?BERBHAYA STLH WKT YG LAMATIDAK BAHAYA TTP MEMILIKI EFEK KES. HANYA MEMPENGARUHI FISIOLOGI DAN PSIKOLOGIAPAKAH MUNGKIN PROSES DILANJUTKAN DLM BTK SKR U.JANGKA PENDEKAPAKAH PENGETEMPORER YG EFEKTIF DPT DILAKUKAN DG CEPATTIDAK - PROSES DIHENTIKANTERUTAMA DIPERTIMBANGKAN ASPEK EKONOMI DAN SOSIALPERTIMBANGAN STRATEGI KAJANGAPAKAH PERLU EVALUASI SISTEMIKTIDAK -TAHAP PENGENDALIANYA-PENILAIANYA

  • Klasifikasi BahayaKlasifikasi NFPA (national fire protection association )Kesehatan (NFPA health hazards)Mudah terbakar (NFPA flammability hazards)Reaktivitas (NFPA reactivity hazards)*

  • Tingkat bahaya thd kes yang dilambangkan dg warna biru4 = bahan yang dapat menyebabkan kematian pada keterpaan jangka pendek atau yang dapat menimbulkan luka fatal meskipun ada pertolongan dengan segera3 = bahan yang dapat menimbulkan akibat serius pada keterpaan jangka pendek, meskipun ada pertolongan segera2 = bahan yang pada keterpaan intensif atau terus menerus dapat menimbulkan luka meskipun tidak ada pertolongan segera.1 = bahan yang tidak berbahaya meskipun kena api 0 = bahan yang tidak berbahaya meskipun kena api *

  • *2REACTIVITY1

  • Bahaya ReaktivitasReaktivitas adalah ukuran derajat kemudahan dalam melepaskan energi dengan sendirinya atau akibat kontak dengan air atau bahan lain. Derajat bahaya dilambangkan warna kuning.4 : bahan yang dengan mudah dapat diledakkan atau meledak pada suhu dan tekanan biasa atau sensitif thd pengaruh mekanik atau panas.3 : bahan yg mudah meledak, ttpi memerlukan sumber penyebab yang kuat, spt suhu tinggi.2 : bahan yang tidak stabil dan menghasilkan reaksi hebat, tetapi tidak meledak.1 : bahan yang stabil pada keadaan normal, tetapi tidak stabil pada suhu tinggi.0 : bahan yang stabil dan juga tidak reaktif meskipun kena api atau pada suhu tinggi.*

  • Pengkodean ResikoR1 : eksplosif bila keringR2 : eksplosif bila kena benturan, gesekan, atau sumber api.R3 : resiko tinggi terhadap eksplosif bila kena benturan, gesekan, dan sumber api.R4 : membentuk senyawa metal yang eksplosifR 35 : penyebab kebakaran yang parah pada kulit.*

  • SEKIANTANK KIU......uMateri K4*

    Materi K4

    Materi K4Materi K4*Materi K4Materi K4*Materi K4Materi K4*Materi K4Materi K4*Materi K4Materi K4*Materi K4Materi K4*Materi K4Materi K4*Materi K4Materi K4*Materi K4Materi K4*Materi K4Materi K4*Materi K4Materi K4*Materi K4Materi K4*Materi K4Materi K4*Materi K4Materi K4*Materi K4Materi K4*Materi K4Materi K4*Materi K4Materi K4*Materi K4Materi K4*Materi K4Materi K4*Materi K4Materi K4*Materi K4Materi K4*Materi K4Materi K4*Materi K4Materi K4*Materi K4Materi K4*Materi K4Materi K4*Materi K4Materi K4*Materi K4Materi K4*Materi K4Materi K4*Materi K4Materi K4*Materi K4Materi K4*Materi K4Materi K4*Materi K4Materi K4*Materi K4Materi K4*Materi K4Materi K4*Materi K4Materi K4*Materi K4Materi K4*Materi K4Materi K4*Materi K4Materi K4*Materi K4Materi K4*