106722921-funksional

18
Perkembangan jaman masyarakat dunia mulai memperhatikan makanan yang alami. Salah satunya di dunia barat yang mana memiliki trend “back to nature” hingga akhirnya berkembang di Asia. Hingga sekarang di Asia masih tetap menggunakan obat- obatan herbal. Hal tersebut dikarenakan masyarakat mulai tumbuh kepercayaannya terhadap obat-obatan alami dimana obat- obatan tersebut kurang memberikan efek samping jika dibandingkan dengan obat-obatan farmasetik. Obat-obatan alami dapat mempengaruhi mekanisme pertahanan alamiah tubuh. Dimana mekanisme pertahanan alamiah tubuh meliputi reaksi-reaksi spesifik maupun non spesifik yang berperan dalam proses penghilangan penyebab penyakit terutama mikroba (Hargono,1996). Bumbu dan rempah-rempah merupakan bahan tambahan alami yang signifikan untuk taste dan flavor makanan. Beberapa kebudayaan menggunakan bumbu dan rempah untuk pengobatan dan pengawet. Dimana beberapa rempah dapat menguntungkan bagi kesehatan khususnya metabolisme lemak, kontrol diabetes dan antioksidan (Ahuja et al, 2011). Bahan pangan yang kini banyak diminati masyarakat bukan hanya memiliki komposisi gizi yang baik serta penampakan dan cita rasanya menarik, tetapi harus memiliki fungsi fisiologi antara lain dapat menurunkan tekanan darah, kadar kolesterol dan kadar gula darah serta meningkatkan penyerapan kalsium.. Walaupun mengandung senyawa yang bermanfaat bagi kesehatan tetapi pangan fungsional tidak berbentuk kapsul, tablet atau bubuk yang berasal dari senyawa alami bahkan komoditas pangan fungsional dikonsumsi sebagaimana makanan atau minuman yang

description

bo

Transcript of 106722921-funksional

Page 1: 106722921-funksional

Perkembangan jaman masyarakat dunia mulai memperhatikan makanan yang alami. Salah

satunya di dunia barat yang mana memiliki trend “back to nature” hingga akhirnya

berkembang di Asia. Hingga sekarang di Asia masih tetap menggunakan obat-obatan herbal.

Hal tersebut dikarenakan masyarakat mulai tumbuh kepercayaannya terhadap obat-obatan

alami dimana obat-obatan tersebut kurang memberikan efek samping jika dibandingkan

dengan obat-obatan farmasetik. Obat-obatan alami dapat mempengaruhi mekanisme

pertahanan alamiah tubuh. Dimana mekanisme pertahanan alamiah tubuh meliputi reaksi-

reaksi spesifik maupun non spesifik yang berperan dalam proses penghilangan penyebab

penyakit terutama mikroba (Hargono,1996). Bumbu dan rempah-rempah merupakan bahan

tambahan alami yang signifikan untuk taste dan flavor makanan. Beberapa kebudayaan

menggunakan bumbu dan rempah untuk pengobatan dan pengawet. Dimana beberapa rempah

dapat menguntungkan bagi kesehatan khususnya metabolisme lemak, kontrol diabetes dan

antioksidan (Ahuja et al, 2011).

Bahan pangan yang kini banyak diminati masyarakat bukan hanya memiliki komposisi gizi

yang baik serta penampakan dan cita rasanya menarik, tetapi harus memiliki fungsi fisiologi

antara lain dapat menurunkan tekanan darah, kadar kolesterol dan kadar gula darah serta

meningkatkan penyerapan kalsium.. Walaupun mengandung senyawa yang bermanfaat bagi

kesehatan tetapi pangan fungsional tidak berbentuk kapsul, tablet atau bubuk yang berasal

dari senyawa alami bahkan komoditas pangan fungsional dikonsumsi sebagaimana makanan

atau minuman yang memiliki karakteristik sensoris berupa penampakan, warna, tekstur dan

cita rasa. Pangan fungsional dibedakan dari suplemen makanan atau obat berdasarkan

penampakan dan pengaruhnya terhadap kesehatan. Tanaman rempah dan obat sudah lama

dikenal mengandung komponen fitokimia yang berperan penting untuk pencegahan dan

pengobatan berbagai penyakit. Senyawa fitokimia sebagai senyawa kimia yang terkandung

dalam tanaman memiliki peranan yang sangat penting bagi kesehatan termasuk fungsinya

dalam pencegahan terhadap penyakit degeneratif. Beberapa senyawa fitokimia yang memiliki

fungsi fisiologis yaitu karotenoid, fitosterol, saponin, glikosinolat, polifenol, inhibitor

protease, monoterpen, fitoestrogen, sulfida dan asam fitrat. Beberapa penelitian menyatakan

bahwa rempah-rempah dapat digunakan sebagai penyedap rasa dalam jumlah yang banyak

dan bermanfaat bagi kesehatan tubuh khususnya untuk melindungi tubuh dari penyakit kronis

(Winarti & Nurdjanah, 2005).

Page 2: 106722921-funksional

Pada dasarnya, sistem imunitas tubuh terdiri dari tiga bagian yaitu:

1. Pertahanan terluar yang disebut dengan barier epitel (kulit dan selaput lendir).

2. Pertahanan lapis kedua yang disebut mekanisme pertahanan tidak spesifik yang

meliputi sistem komplemen dan fagositosis..

3. Pertahanan lapis ketiga merupakan reaksi-reaksi immunologik (Hargono,1996).

Jahe merupakan jenis rempah-rempah yang paling banyak digunakan. Secara empiris jahe

digunakan sebagai obat masuk angin, gangguan pencernaan, analgesik, antipiretik,

antiinflamasi. Beberapa penelitian menyatakan bahwa konsumsi ekstrak jahe dalam minuman

fungsional dan obat tradisional dapat meningkatkan ketahanan tubuh dan mengobati diare.

Dimana ekstrak jahe dapat meningkatkan daya tahan tubuh yang direfleksikan dalam sistem

kekebalan yaitu memberikan respon kekebalan yang masuk ke dalam tubuh yang dikarenakan

ekstrak jahe dapat memacu proliferasi limfosit dan menekan limfosit yang mati serta

meningkatkan aktivitas fagositas makrofag. Fungsi jahe yang lainnya yaitu dapat

meningkatkan aktivitas salah satu sel darah putih yaitu sel natural killer (NK)dalam melisis

sel targetnya yaitu sel tumor dan sel yang terinfeksi virus. Dengan adanya peningkatan

aktivitas NK membuat tubuh tahan terhadap serangan virus karena sel dapat menghancurkan

sel yang terinfeksi oleh virus (Winarti & Nurdjanah, 2005).

Salah satu manfaat jahe bagi kesehatan adalah sebagai ramuan obat tradisional, yang dapat

menyembuhkan berbagai jenis penyakit. Selain itu, ekstrak jahe juga dapat meningkatkan

daya tahan tubuh yang direfleksikan dalam sistem kekebalan, yaitu memberikan respon

kekebalan inang terhadap mikroba pathogen yang masuk ke dalam tubuh. Rasa jahe yang

pedas disebabkan oleh komponen bioaktif kandungan minyak atsiri. Komponen bioaktif

tersebut dapat berfungsi sebagai bahan pengawet yang tidak toksik, dan dapat menghambat

pertumbuhan mikroba (Radiati et al, 2003)

Aktivitas antimikrobia jahe terhadap mikroba pathogen dan perusak menunjukkan memiliki

kemampuan mengawetkan, sehingga tidak perlu lagi menambahkan bahan pengawet dan

mencegah kerusakan makanan. Hal ini terlihat dari aktivitas antimikrobanya yang sangat

peka menghambat pertumbuhan Salmonella thypii (bakteri gram negative penyebab penyakit

Page 3: 106722921-funksional

tipus), Bacillus cereus, Lactobacillus acidophilus, dan Staphylococcus aureus. Jahe dapat

menghambat pertumbuhan Aspergillus(jamur penyebab aflatoksin). Selain itu, jahe juga

dapat menghambat Saccharomyces cereviceae, dan Mycoderma spp (Mathur, 2003).

Menurut Budhwaar (2006), fungsi farmakologis jahe sebagai berikut

Sistem peredaran darah

Jahe dapat mengurangi risiko pembekuan darah.Hal ini jahe lakukan dengan cara

meningkatkan waktu pendarahan dengan menghambat penggumpalan trombosit. Selain itu,

jahe berkhasiat untuk menurunkan kadar kolesterol darah. Jahe juga berfungsi menurunkan

tekanan darah, dengan mencegah pengerasan pembuluh darah. Lalu jahe memiliki dampak

stimulasi dan kardiotonik serta peningkat efisiensi kerja jantung.

Sistem pencernaan

Jahe adalah suatu karminatif, yakni bahan yang mampu mengeluarkan gas dari dalam perut,

hal ini akan meredakan perut kembung. Jahe juga merupakan stimulant aromatic yang kuat,

di samping dapat mengendalikan muntah dengan meningkatkan gerakan peristaltic usus.

Kelenjar

Jahe memiliki semua efek “sekretoris”. Jahe adalah suatu;

diaforetik (perangsang keluarnya keringat)

sialagog (perangsang keluarnya ludah/saliva)

kolagog (perangsang keluarnya cairan empedu).

Semua efek ini dapat meningkatkan daya cerna tubuh.

Efek metabolism

Sari jahe segar memiliki khasiat hipoglikemik dan dapat mengendalikan kadar gula darah.

Selain itu, jahe dapat meningkatkan metabolism lemak dan protein, yang membantu tubuh

untuk menggunakannya secara lebih baik. Enzim Zingibaine di dalam jahe merupakan enzim

penghidrolisasi protein yang kuat.

Page 4: 106722921-funksional

Fungsi Lokal

Jika diterapkan pada kulit, jahe dapat menjadi stimulant dan rubafasien yang dapat

meningkatkan aliran darah sehingga warna kulit menjadi lebih merah. Jahe membantu

kemampuan berbagai obat untuk menembus kulit sehingga dapat digunakan sebagai

tambahan untuk obat salep dan obat kulit lainnya.

Sistem Saraf

Minyak jahe dapat menembus sawar darah otak secara efektif dan menajamkan indra. Jahe

memiliki semua efek penambah tenaga, merangsang dan memotivasi. Jahe juga merupakan

euforian-membuat seseorang memiliki pandangan yang lebih positif terhadap diri sendiri dan

mengembangkan rasa sejahtera dengan mengurangi keberanian dan kepercayaan diri. Di

samping itu, jahe dapat meningkatkan kemampuan mengekspresikan diri, sekaligus membuat

seseorang lesu dan acuh tak acuh terhadap penderitaan orang lain.

Ginjal

Jahe memiliki efek diuretic yang meningkatkan kemampuan untuk dapat mengeluarkan lebih

banyak air seni(urine).

Sistem Pernapasan

Jahe adalah antitusif yang bekerja langsung pada pipa paru-paru (bronkus). Hal ini jahe

lakukan dengan mengurangi produksi dahak

Sendi dan Jaringan Ikat

Jahe memiliki aksi mirip aspirin pada sendi, yakni dengan mengurangi rasa sakit, radang, dan

kekakuan pada sendi.

Page 5: 106722921-funksional

Kunyit (Curcuma longa, L) adalah tanaman dengan rimpang yang dapat dimakan, termasuk

dalam family Zingiberaceae. Kunyit ini pada umumnya digunakan untuk bahan memasak

ataupun bahan pengobatan. Tinggi tanaman kunyit ini berkisar 60-100 cm. kunyit

mempunyai warna alami kuning. Pewarna alami itu mengandung kurkumin, bis (4-hidroxy-3-

methoxycinnamoyl) methane. Kunyit menghasilkan lebih kurang 5% minyak essensial yang

mengandung turmerone, asam bebas, borneol, cineol, phellandrene, kurkumin, zingerone

(Farrel, 1990). Ampas kunyit mengandung bahan-bahan anorganik yaitu N (0,884%),

P(0,211%), Ca (0,12%), dan bahan organik seperti lemak (3,61%), serat kasar (4,28%),

protein (5,524%), abu (8,03%) dan air (15,41%) (Erniasih & Tyas, 2006).

Kandungan utama dalam rimpang kunyit yaitu berasal dari minyak atsiri, kurkumin, resin,

oleoresin, desmetoksikurkumin dan biodesmetksikurkumin, lemak, protein, kalsim, fosfor

dan besi. Zat warna kuning (kurkumin) dimanfaatkan sebagai pewarna makanan. Kandungan

kimia minyak atsiri terdiri dari ar-tumeron,a, dan a-tumeron, tumerol, a-atlanton, a-kariofilen,

linaol, 1,8 sineol (Akhadiarto & Rofiq, 2008). Selain minyak atsiri ada senyawa kurkuminoid

yang mana senyawa tersebut memiliki pengaruh terhadap efek analgetik yang belum terbukti

secara klinis (Thomas,2008). Menurut Bharat et al (2006) yang menyatakan bahwa

kandungan kurkuminoid terdiri dari kurkumin, desmetoksikurkumin dan

bisdesmetoksikurkumin. Dimana manfaat kunyit sebagai antioksidan, antimikroba,

antikolesterol, antitumor, antiinvasi, antirheumatoid arthritis, antifungal, antiparasit,

antispasme, chemopreventif dan analgetik.

Temulawak (Curcuma xanthorrhiza ROXB.) adalah tanaman obat-obatan yang tergolong

dalam suku temu-temuan (Zingiberaceae)]. Tanaman ini berasal dari Indonesia, khususnya

Pulau Jawa, kemudian menyebar ke beberapa tempat di kawasan

wilayah biogeografi Malesia. Saat ini, sebagian besar budidaya temu lawak berada

di Indonesia, Malaysia, Thailand, dan Filipina tanaman ini selain di Asia Tenggara dapat

ditemui pula di China, Indochina, Barbados, India, Jepang, Korea, Amerika Serikat dan

beberapa negara Eropa. Nama daerah di Jawa yaitu temulawak, di Sunda disebut koneng

gede, sedangkan di Madura disebut temu labak. Tanaman ini dapat tumbuh dengan baik pada

dataran rendah sampai ketinggian 1500 meter di atas permukaan laut dan berhabitat di hutan

tropis. Rimpang temu lawak dapat tumbuh dan berkembang dengan baik pada tanah yang

Page 6: 106722921-funksional

gembur (Dalimartha,2000). Menurut Afifah dkk (2003), temulawak memiliki khasiat antara

lain mengatasi berbagai gangguan kesehatan, menambah nafsu makan, menyembuhkan sakit

maag, batuk, asma, sariawan, panas, malaria, dan diare.

Bagian dari temulawak yang paling penting dalam pangan fungsional adalah rimpang

temulawak. Kandungan utama rimpang temulawak adalah protein pati (48%-

54%), dan minyak atsiri (3%-12%) yang terdiri atas kamfer, glukosida, turmerol,

dan kurkumin. Di sisi lain, temu lawak juga mengandung senyawa beracun yang dapat

mengusir nyamuk, karena tumbuhan tersebut menghasilkan minyak atsiri yang

mengandung linelool, geraniol yaitu golongan fenol yang mempunyai daya repellan

nyamuk Aedes aegypti (Dalimartha, 2000).

Manfaat dari kedua rempah-rempah tersebut disebabkan adanya komponen aktif yaitu

kurkuminoid. Kurkuminoid disni merupakan komponen yang memberikan warna kuning

yang bersifat sebagai antioksidan dan berkhasiat antara lain sebagai hipokolesteromik,

kolagogum, koleretik, bakteriostatik, spasmolitik, antihepatotoksik dan antiinflamasi.

Kurkumin adalah kurkuminoid kunyit yang utama pada kunyit dan temulawak. Kurkuminoid

yang lain yang dikenal antara lain desmethoxycurcumin dan bisdesmethoxycurcumin.

Kurkuminoid adalah fenol alami dan merupakan elemen penting terhadap terbentuknya

warna kuning pada kunyit. Kurkumin terdapat pada bentuk tautomer, termasuk 1,3-diketo dan

dua bentuk enol setara. Bentuk enol lebih stabil dari segi energy dalam afse padat dan di

dalam larutan. Kurkumin dapat digunakan untuk kuantifikasi boron dalam metode kurkumin.

Bereaksi pula dengan asam borat membentuk senyawa merah yang dikenal sebagai

rosocyanine. Kurkumin berwarna kuning cerah dan dapat digunakan sebagai pewarna

makanan (Winarti & Nurdjanah, 2005).

Kurkumin pada bentuk keto

Page 7: 106722921-funksional

Kurkumin pada bentuk enol

Sifat kimia kurkuminoid yaitu perubahan warna akibat perubahan pH. Dalam suasana basa

kurkuminoid berwarna kuning atau kuning jingga sedangkan pada suasana basa berwarna

merah. Pada suasana basa dapat mengalami proses disosiasi dan degradasi membentuk asam

ferulat dan ferulloilmetan. Degradasi kurkumin terjadi pada pH 8,5-10 dalam waktu yang

relatif lama. Salah satu hasil degradasi yaitu feruloilmetan yang memiliki warna kuning

coklat. Sifat kurkumin yang lain yaitu aktivitasnya terhadap cahaya. Bila terkena cahaya

maka akan mengalami dekomposisi struktur berupa siklisasi kurkumin atau degradasi

struktur. Kadar zat antioksidan dalam rempah-rempah tersebut cukup tinggi dimana khasiat

kurkuminoid bermanfaat sebagai anti inflamasi (anti radang) dan anti hepototoksik (anti

keracunan empedu). Temulawak memiliki efek farmakologi yaitu, hepatoprotektor

(mencegah penyakit hati), menurunkan kadar kolesterol, anti inflamasi (anti

radang), laxative (pencahar), diuretik (peluruh kencing), dan menghilangkan nyeri sendi.

Manfaat lainnya yaitu, meningkatkan nafsu makan, melancarkan ASI, dan membersihkan

darah. Selain dimanfaatkan sebagai jamu dan obat, temulawak juga dimanfaatkan sebagai

sumber karbohidrat dengan mengambil patinya, kemudian diolah menjadi bubur makanan

untuk bayi dan orang-orang yang mengalami gangguan pencernaan (Kiswanto, 2011).

Menurut Aggarwal dkk (2006), manfaat kurkumin dapat dilihat seperti gambar berikut:

Page 8: 106722921-funksional

Kurkumin dalam pengobatan juga berfungsi sebagai antihepatoksik dan antikolesterol serta

obat tumor dan kanker. Komponen fenolik dalam kurkumin dapat menghambat pertumbuhan

kanker dan aktivitas antimutagenik sehingga dapat menekan pertumbuhan kanker usus,

payudara, paru-paru dan kulit (Winarti & Nurdjanah, 2005). Kurkumin juga dapat berperan

sebagai anti-inflammatory yang merupakan bagian dari sintesis prostaglandin. Sintesis

prostaglandin berasal dari arachidonic acid yang dikatalis oleh 2 isoenzim yaitu COX-1 dan

COX-2 yang keduanya ditemukan pada kolon. Kunyit menghambat COX-2 pada sel kanker

kolon pada manusia. Kunyit dapat menghambat pertumbuhan Helicobacterpylori (Aggarwal

dkk, 2006).

Selain kurkuminoid, ada pula kandungan L-turmeron pada temulawak berkhasiat untuk

mengobati penyakit. Temulawak banyak digunakan dalam berbagai minuman kesehatan

karena khasiat sebagai penambah nafsu makan. Menurut penelitian Ananggia dan Murnah

(2007), temulawak juga memiliki efek antibakteri terhadap Escherichia coli dan menjadi

pertimbangan masyarakat dalam menggunakannya sebagai antibiotik.

Menurut Lorz et al (2005), kerja kunyit dan temulawak dalam melindungi ginjal dari efek

toksik dapat melalui 2 cara yaitu:

Penghambatan kerja sitokrom di ginjal terutama di sel epitel tubulus proksimal yang

berakibat menurunnya proses hidroksilasi antara toksik dengan sitokrom tersebut

sehingga terjadi penurunan jumlah metabolit toksik yang dihasilkan.

Menginduksi aktivitas dan memperbanyak glutathione S-transferase di ginjal yang

berperan penting dalam proses detoksifikasi suatu xenobiotik. Dengan meningkatnya

jumlah dan aktivitas glutathione maka cadangan glutathione akan tetap terjaga.

Menurut Akhadiarto & Rofiq (2008) yang menyatakan bahwa selenium yang terdapat pada

rimpang kunyit dapat berfungsi sebagai salah satu bahan pebentuk enzim gluthatione

peroxidase yang diduga mampu mencegah terjadinya kerusakan membran sel mikroba rumen

dengan cara menghilangkan peroksida lemak.

Berikut ini merupakan farmakologi Kurkumin yaitu:

Page 9: 106722921-funksional

1. Kerja antioksidan

Kunyit dan temulawak memiliki kemampuan antioksidan karena adanya kurkuminoid

sebagai komponen utamanya. Tetra-hidrokurkumin hasil hidrogenasi kurkumin dan turmerin

bersifat stabil terhadap panas karena memiliki rantai peptida siklik dengan residu 40 asam

amino. Turmerin efektif dalam konsentrasi nanomolar sedangkan kurkuminoid efektif dalam

konsentrasi mikromolar. Kerja kurkuminoid dapat mencangkup dari mekanisme berikut:

Menetralkan radikal bebas

Berinteraksi dengan enzim oksidatif dan membuat enzim tersebut tidak aktif

Berikatan dengan oksigen membuatnya kurang berfungsi dalam reaksi oksidatif

Mengikat ion-ion logam yang mengkatalisis reaksi oksidasi (Budhwaar,2006).

Hasil kerja antioksidan kurkuminoid adalah sebagai berikut :

Serum lipid peroksida adalah enzim oksidatif yang dibutuhkan dalam proses pembentukan

kolesterol-bahan lemak yang ditemukan dalam jaringan hewan yang penting bagi tubuh

manusia. Kolesterol dibentuk di dalam hati dan diedarkan ke seluruh tubuh melalui aliran

darah. Kolesterol merupakan pemicu utama yang dibutuhkan dalam proses pembentukan

berbagai vitamin penting seperti vitamin D dan hormon-hormon seperti hormon korteks

adrenaldan hormon seks. Kolesterol yang berlebih dan menumpuk di dalam pembuluh darah

akan menghalangi aliran darah. Penambahan kunyit dapat menurunkan pembentukan

kolesterol yang disebabkan oleh penonaktifan enzim peroksida dan penurunan resiko

hipertensi, arterosklerosis (penumpukan lemak pada dinding dalam arteri) dan gagal jantung.

Kunyit memiliki khasiat antioksidan yang secara efektif menghambat radikal bebas perusak

biomolekul baik secara in vitro maupun in vivo. Kerja kurkuminoid dan peptida turmerin

yang larut air menjadikan kunyit bahan obat yang berharga. Kurkuminoid menghilangkan

radikal-radikal bebas yang terlibat dalam reaksi oksidasi. Kurkuminoid juga mampu

mencegah gejala-gejala penuaan (Budhwaar,2006).

2. Khasiat antikanker

Kunyit dan temulawak dapat melawan kanker darah, kanker paru-paru, kanker tenggorokan

dan kanker payudara. Kunyit dapat melawan unsur kimia penyebab kanker. Mekanisme kerja

Page 10: 106722921-funksional

kurkumin yaitu memblokir aktivitas faktor nuklir kappa B. Dimana jika aktif akan

mengaktifkan gen yang berkaitan dengan kanker. Khasiat antikanker juga disebabkan oleh

perannya dalam menghambat pembentukan poliamina yang berkaitan dengan pertumbuhan

dan pembentukan sel yang terlalu pesat. Karena memiliki khasiat antioksidan maka

kurkuminoid dapat menghilangkan radikal-radikal bebas. Dengan khasiat tersebut maka

kunyit sering digunakan untuk mengurangi efek samping kemoterapi kanker

(Budhwaar,2006).

3. Khasiat antiradang

Kunyit dan temulawak memiliki mekanisme kerja yang serupa dengan aspirin. Kurkuminoid

menghambat enzim yang berperan dalam pembentukan turunan asam arakadonat yang dapat

menyebabkan peradangan dalam tubuh. Selain itu, kurkuminoid dapat menghambat proses

peroksidasi lipid dimana proses tersebut dapat menyebabkan pembentukan prostaglandin dari

asam arakadonat. Dimana keduanya menyebabkan peradangan bagi tubuh(Budhwaar,2006).

4. Khasiat antimutagen

Kurkuminoid mencegah masuknya mutasi materi genetis dengan bereaksi dengan mutagen

dan membentuk adduct DNA.

5. Khasiat antimikroba

Minyak essential kunyit dan temulawak dapat efektif melawan balteri gram positif dan

bakteri gram negatif. Menurut penelitian kunyit dapat sebagai antivirus untuk melawan HIV

dimana kunyit dapat mengnonaktifkan sistem perinyah dalam HIV yang disebut dengan

Long Terminal Repeat. Akan tetapi penelitian kunyit dapat menghambat virus HIV masih

berlanjut sampai sekarang. Selain itu, ekstrak kloroform kunyit dapat menghambat aktivitas

jamur serta dapat menghambat produksi alfatoksin (Budhwaar,2006).

Beberapa jenis rempah telah terbukti memiliki aktivitas antimikrobia dan antioksidan

sehingga banyak diaplikasikan pada pada produk pangan sebagai alternative sumber senyawa

antimikrobia dan antioksidan alami (Brannen, 1983). Shelef (1980) dan Suwardi (1992),

menyatakan bahwa kunyit merupakan salah satu jenis rempah-rempah yang memiliki sifat

antimikrobia dan antioksidan yang lebih tinggi daripada bawang putih, cabe merah, lada

hitam, dan kemiri. Komponen antimikrobia dan antioksidan alami itu dapat diaplikasikan ke

Page 11: 106722921-funksional

dalam produk pangan dalam bentuk konsentrat untuk digunakan sebagai bahan pengawet

alami (Brannen, 1983).

Menurut Pramono (2008), zat aktif pada tanaman obat umumnya terdapat dalam bentuk

metabolit sekunder, sedangkan satu tanaman bias menghasilkan beberapa metabolit sekunder;

sehingga memungkinkan tanaman tersebut memiliki lebih dari satu efek farmakologi. Efek

tersebut ada kalanya saling mendukung, tetapi ada juga yang seakan-akan saling berlawanan

atau kontradiksi. Dalam hal ini, rimpang temulawak yang telah disebutkan memiliki efek

farmakologi antara lain sebagai hiperlipidemia (penurun lipida darah) dan stomakikum

(memacu nafsu makan). Jika diperhatikan kedua efek tersebut sangat kontradiktif, yaitu

antara anti hiperlipidemia dan stomakikum. Bagaimana mungkin bias terjadi pada satu

tanaman terdapat zat aktif yang dapat menurunkan kadar lemak/kolesterol darah sekaligus

dapat bersifat memacu nafsu makan. Hal ini juga dapat ditemukan pada tanaman kelembak

(Rheum officinale).

Menurut Tang et al (2011), kelebihan konsumsi kunyit dapat menyebabkan batu ginjal. Hal

tersebut dikarenakan kunyit mengandung oxalat yang tinggi yang mana oxalat berasal dari

kombinasi exogenous dan endogenous yang disintesis oxalat yang merupakan penjenuhan

kalsium oxalat primer. Walaupun, diketahui bahwa dietary oxalat tidak lebih dari 10-20%

pada urine dibawah kondisi normal. Tingginya oxalat akan menyebabkan resiko

hyperoxaluria dan resiko urolithiasis. Penyebab batu ginjal disini komponen utamanya yaitu

kalsium oxalat dan hyperxaluria. Selain itu, kandungan oxalat yang tinggi dapat memberikan

pengaruh yang signifikan terhadap penyerapan oxalat total dan eksresi kemih dan penting

untuk formasi kalsium oxalat yang menyebabkan penyakit batu ginjal. Dimana kunyit

merupakan akses plasma glukosa, kolesterol dan triasilgliserol.

KESIMPULAN

Jahe merupakan jenis rempah-rampah yang paling banyak digunakan.

Khasiat jahe antara lain obat masuk angin, gangguan pencernaan, analgesik,

antipiretik, antiinflamasi.

Page 12: 106722921-funksional

Dimana ekstrak jahe dapat digunakan untuk meningkatkan daya tahan tubuh karena

dapat memacu proliferasi limfosit, menekan limfosit yang telah mati serta

meningkatkan aktivitas fagositas makrofag.

Kunyit merpakan tanaman dengan rimpang yang dapat dimakan, termasuk dalam

family Zingiberaceae.

Kandungan utama dalam rimpang kunyit yaitu berasal dari minyak atsiri, kurkumin,

resin, oleoresin, desmetoksikurkumin dan biodesmetksikurkumin, lemak, protein,

kalsim, fosfor dan besi.

Khasiat kunyit yaitu antihepatoksik dan antikolesterol serta obat tumor dan kanker,

dan antiinflammatory.

Temulawak merupakan tanaman obat-obatan yang tergolong dalam suku temu-

temuan (Zingiberaceae).

Kandungan utama rimpang temulawak adalah protein pati (48%-54%), dan minyak

atsiri (3%-12%) yang terdiri atas kamfer, glukosida, turmerol, dan kurkumin. 

Khasiat temulawak yaitu hepatoprotektor (mencegah penyakit hati), menurunkan

kadar kolesterol, anti inflamasi (anti radang), laxative (pencahar), diuretik (peluruh

kencing), dan menghilangkan nyeri sendi, meningkatkan nafsu makan, melancarkan

ASI, dan membersihkan darah.

DAFTAR PUSTAKA