10657588_10204561504691908_1720783769_n (1)
-
Upload
mechtildis-kartika-permatasari -
Category
Documents
-
view
217 -
download
4
description
Transcript of 10657588_10204561504691908_1720783769_n (1)
Persyaratan Betina untuk Sinkronisasi Birahi
Mempunyai kesehatan alat reproduksi yang baik.
Sapi betina harus mempunyai kesehatan alat reproduksi yang baik jika akan
dilakukan sinkrnisasi birahi. Adanya peradangan alat reproduksi, endometritis, metritis,
vaginitis, akan sangat berpengaruh pada hasil konsepsi sinkronisasi. Pemeriksaan klinis
alat reproduksi perlu dilakukan sebelum dilakukan perlakuan sinkronisasi estrus.
Sapi dalam keadaan tidak bunting.
Sapi tidak dalam keadaan bunting jika akan dilakukan sinkronisasi birahi. Jika
sapi betina yang bunting diberi perlakuan sinkronisasi birahi, akan berakibat abortus.
Pemeriksaan kebuntingan dan alat reproduksi sebelum perlakuan harus dilakukan secara
cermat untuk memastikan bahwa hewan tidak dalam keadaan bunting.
Memiliki organ reproduksi normal terutama sedang memiliki corpus luteum.
Khusus untuk sinkronisasi estrus menggunakan PGF2α, hewan harus mempunyai
corpus luteum pada salah satu ovariumnya. Pemeriksaan adanya korpus luteum sangat
diperlukan, mengingat PGF2α mempunyai target organ corpus luteum. Sapi yang
bersiklus estrus namun belum mempunyai korpus luteum maka perlakuannya ditunda
sampai terbentuk korpus luteum yang berukuran cukup besar.
Sapi Betina telah beranak minimal satu kali.
Sapi Betina yang akan dilakukan sinkronisasi birahi pernah beranak minimal satu
kali untuk memastikan bahwa sapi tersebut tidak infertil dan mempunyai siklus birahi
normal. Sapi betina juga dipastikan telah berumur 4-7 tahun jika akan dilakukan
sinkronisasi birahi. Jika sapi terlalu tua, folikel-folikel akan semakin menurn jumlahnya.
Daftar Pustaka
Kune. P. dan Solihati. N. 2007. Tampilan Berahi dan Tingkat Kesuburan Sapi Bali Timor
yang Diinseminasi (The Performance of Estrus and Fertility Rate of Timor
Bali Cow Inseminated). Jurnal Ilmu Ternak, Juni 2007, Vol. 7 No. 1, 1 - 5.