10.60.0097 G. Ivanda Ardian K BAB I

10
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam era globalisasi setiap perubahan lingkungan global yang berdampak pada pertumbuhan pasar dan perdagangan internasional, mengharuskan setiap pelaku bisnis yang ingin memenangkan persaingan dalam dunia industri memberikan perhatian penuh terhadap kualitas agar organisasi dapat berjalan secara efektif. Sehingga dalam proses globalisasi ini setiap organisasi dituntut untuk selalu tanggap terhadap perubahan (adaptive to change). Di dalam melaksanakan aktivitas operasionalnya, suatu perusahaan manufaktur harus selalu mampu memperhatikan kebutuhan dan keinginan konsumen dan berusaha memenuhinya dengan cara yang lebih unggul agar dapat bersaing. Setiap usaha pada akhirnya mengarah pada customer orientation yang diterapkan diantaranya, melalui customization basic market orientation dan competitive benchmarking. Kartajaya dkk (2003:103) menyatakan bahwa pergeseran dari bisnis komoditas ke transformasional membawa konsekuensi perusahaan harus mendesain dan mengkomunikasikan tawaran produk dan pelayanan yang diberikan. Artinya perusahaan menciptakan tawaran produk dan pelayanan yang lebih relevan bagi keinginan dan kebutuhan pelanggan individual, mendiferensiasikan produk dan layanan dapat mendongkrak value yang diberikan. Selain itu, untuk bisa mendapatkan produk dan jasa yang

description

1060

Transcript of 10.60.0097 G. Ivanda Ardian K BAB I

Page 1: 10.60.0097 G. Ivanda Ardian K BAB I

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Dalam era globalisasi setiap perubahan lingkungan global yang

berdampak pada pertumbuhan pasar dan perdagangan internasional,

mengharuskan setiap pelaku bisnis yang ingin memenangkan persaingan

dalam dunia industri memberikan perhatian penuh terhadap kualitas agar

organisasi dapat berjalan secara efektif. Sehingga dalam proses globalisasi

ini setiap organisasi dituntut untuk selalu tanggap terhadap perubahan

(adaptive to change). Di dalam melaksanakan aktivitas operasionalnya,

suatu perusahaan manufaktur harus selalu mampu memperhatikan

kebutuhan dan keinginan konsumen dan berusaha memenuhinya dengan

cara yang lebih unggul agar dapat bersaing. Setiap usaha pada akhirnya

mengarah pada customer orientation yang diterapkan diantaranya, melalui

customization basic market orientation dan competitive benchmarking.

Kartajaya dkk (2003:103) menyatakan bahwa pergeseran dari bisnis

komoditas ke transformasional membawa konsekuensi perusahaan harus

mendesain dan mengkomunikasikan tawaran produk dan pelayanan yang

diberikan. Artinya perusahaan menciptakan tawaran produk dan pelayanan

yang lebih relevan bagi keinginan dan kebutuhan pelanggan individual,

mendiferensiasikan produk dan layanan dapat mendongkrak value yang

diberikan. Selain itu, untuk bisa mendapatkan produk dan jasa yang

Page 2: 10.60.0097 G. Ivanda Ardian K BAB I

2

memiliki mutu dan kualitas yang baik, perusahaan harus

mengimplementasikan strategi yang tepat agar dapat memenangkan

persaingan dan mencapai kinerja yang lebih baik.

Untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan dari pelanggan dalam

mencapai kinerja perusahaan yang maksimal, salah satu strategi yang

diperlukan adalah strategi customization. Menurut Gilmore & Pine (1997)

dan Kotha (1995) dalam Syafira (2008) strategi customization adalah suatu

strategi yang merespon permintaan customer untuk meningkatkan variasi

produk dan kualitas produk terbaik. Bouwens dan Abernethy (2000)

menyatakan bahwa strategi customization membutuhkan perkembangan

budaya suatu organisasi yang mendorong individu untuk inovasi dan

responsif terhadap kebutuhan customer. Strategi customization bisa

mengarah kepada peningkatan market share dan profitabilitas (Kekre dan

Srinivasan, 1990).

Dalam strategi customization ada dua bentuk, yaitu mass

customization dan tailored customization (Bowens dan Abernethy, 2000

dalam Nizarudin, 2006), namun pada perkembangan saat ini banyak

perusahaan yang menggunakan mass customization. Mass Customization

adalah kemampuan untuk menyediakan produk dalam skala massal yang

didesain secara individual dan mengomunikasikan kebutuhan setiap

pelanggan (Amstrong dan Kotler, 2002). Menurut Pine (1993) mass

customization telah dikembangkan sebagai suatu strategi kompetisi yang

hybrid. Mass customization menggabungkan dua strategi yang berlawanan

Page 3: 10.60.0097 G. Ivanda Ardian K BAB I

3

untuk manajemen bisnis: cost leadership dan differentiation (Porter, 1999).

Hal itu dilakukan untuk merealisasikan produk sesuai kebutuhan atau

keinginan pribadi konsumen dengan harga mendekati harga barang yang

diproduksi secara massal. Dengan demikian, keinginan konsumen yang

berbeda-beda dapat dipenuhi dan dapat diproses menjadi produk dalam

jumlah besar tetapi tidak meningkatkan biaya produksi yang dihasilkan.

Peranan sistem informasi dalam perusahaan yang menggunakan sistem

produksi mass customization tersebut sangat penting untuk menunjang

keberhasilan mass customization itu sendiri. Adanya sistem informasi

akuntansi manajemen juga akan meningkatkan kemampuan manajer untuk

memahami keadaan lingkungan sebenarnya dan informasi berfungsi pula

didalam mengidentifikasi aktivitas yang relevan.

Perencanaan sistem akuntansi manajemen merupakan bagian dari

sistem pengendalian organisasi yang perlu mendapat perhatian sehingga

dapat memberikan kontribusi positif dalam mendukung keberhasilan kinerja

perusahaan. Salah satu fungsi dari Sistem Akuntansi Manajemen adalah

menyediakan sumber informasi penting untuk membantu manajer

mengendalikan aktivitas operasional dan mengurangi ketidakpastian

lingkungan dalam usaha mencapai tujuan organisasi yang sukses (Gordon

dan Miller, 1976 ; Waterhouse dan Tiessen, 1978 ; Koplan, 1984 ; Anthony

dkk, 1989 ; Akitson, 1995 ; Nazaruddin, 1998). Oleh karena itu informasi

akuntansi manajemen membantu memprediksi hal-hal yang mungkin terjadi

Page 4: 10.60.0097 G. Ivanda Ardian K BAB I

4

atas berbagai alternatif tindakan yang dapat dilakukan pada berbagai

aktivitas seperti perencanaan, pengendalian dan pengambilan keputusan.

Sistem akuntansi manajemen muncul untuk mempertahankan kinerja

perusahaan dalam perubahan lingkungan ekonomi yang membawa

kecenderungan utama pada orientasi konsumen. Alternatif untuk memilih

strategi mass customization sangat tepat untuk dijadikan strategi baru dalam

organisasi untuk menarik minat customer pada produk atau jasa yang

dihasilkan sehingga dapat meningkatkan kinerja perusahaan (Syafira, 2008).

Chenhall dan Morris (1986) mengidentifikasikan sistem akuntansi

manajemen terdapat beberapa karakteristik yang diantaranya ada

broadscope, timeliness, aggregation dan integration. Karakteristik

informasi yang tersedia dalam organisasi akan menjadi efektif apabila

mendukung ketubuhan pengguna informasi atau pengambil keputusan. Hal

ini sejalan dengan pendekatan kontinjensi menurut Otley, 1980 (Yulius,

2012).

Penilaian kinerja merupakan penentuan secara periodik efektifitas

operasional suatu organisasi, bagian organisasi dan karyawan berdasarkan

sasaran, standar dan kriteria yang telah ditetapkan sebelumnya. Menurut

Rangkuto (2002:130), dalam meningkatkan kinerja perusahaan dapat

dilakukan dengan beberapa cara, yaitu perusahaan menerapkan strategi yang

dapat meningkatkan kualitas pelayanan secara berkesinambungan,

memberikan pendidikan dan pelatihan komunikasi, dan public relations

kepada pihak manajemen dan karyawan, memasukkan unsur kemampuan

Page 5: 10.60.0097 G. Ivanda Ardian K BAB I

5

memuaskan customer ke dalam sistem penilaian prestasi karyawan karena

perusahaan beranggapan bahwa kepuasan pelanggan merupakan tujuan

akhir perusahaan. Kinerja perusahaan ditentukan oleh bagaimana aktivitas

operasional perusahaan dijalankan secara efektif dan efisien dalam

pencapaian dari tujuan perusahaan tersebut. Maka dalam meningkatkan

kinerja perusahaan, tidak hanya diperlukan strategi mass customization

tetapi juga ditunjang oleh penggunaan informasi akuntansi manajemen.

Penelitian ini merupakan pengembangan dari penelitian sebelumnya

yaitu penelitian Syafira Ramadhea (2008) yang meneliti pengaruh strategi

customization terhadap kinerja perusahaan melalui penggunaan karakteristik

informasi sistem akuntansi manajemen, namun hanya karakteristik

informasi bersifat broadscope yang diteliti, dengan hasil bahwa ada

pengaruh tidak langsung strategi mass customization terhadap kinerja

perusahaan melalui karakteristik informasi sistem akuntansi manajemen

bersifat broadscope. Menurut Chenhall dan Morris (1986) dalam sistem

akuntansi manajemen terdapat beberapa karakteristik yang diantaranya ada

broadscope, timeliness, aggregation dan integration.

Karakteristik informasi yang tersedia dalam organisasi menjadi efektif

apabila mendukung kebutuhan pengguna informasi atau pengambil

keputusan karena tingkat ketersediaan dari masing-masing karakteristik

informasi tidak selalu sama untuk setiap organisasi. Saran dari penelitian

Nizaruddin (2006) yang meneliti pengaruh mass customization terhadap

kinerja perusahaan melalui karakteristik sistem informasi akuntansi

Page 6: 10.60.0097 G. Ivanda Ardian K BAB I

6

manajemen bersifat broadscope dan aggregation, menyatakan bahwa semua

karakteristik informasi sistem akuntansi manajemen (broadscope,

aggregation, timeliness, integration) penting dalam pengambilan keputusan

bagi manajer. Maka dari itu penelitian ini mencoba menambahkan

karakteristik timeliness dan integration dalam sistem informasi akuntansi

manajemen. Dalam penelitian ini, perusahaan yang dikaitkan dengan

strategi cost leadership akan membutuhkan perilaku informasi sistem

akuntansi manajemen yang bersifat timeliness (Sigit Hermawan, 2009).

Informasi timeliness mewakili frekuensi laporan dan kecepatan laporan yang

dimana frekuensi berkaitan dengan seberapa sering informasi disediakan

untuk para manajer dan kecepatan berkaitan dengan tenggang waktu antara

kebutuhan akan informasi dengan tersedianya informasi (Gordon dan

Narayana, 1984). Jadi ketersediaan informasi timeliness sangat penting

untuk menunjang decision making sehingga menunjang para manajer dalam

proses produksi. Apabila informasi diberikan secara cepat dan tepat maka

mengindikasikan bahwa sistem informasi yang digunakan baik.

Sedangkan informasi integrasi mencakup aspek seperti ketentuan

target atau aktivitas yang dihitung dari proses interaksi antar sub-unit dalam

organisasi. Kompleksitas dan saling keterkaitan ataupun ketergantungan sub

unit satu dengan sub unit lainnya akan tercerminkan dalam informasi

integrasi. Informasi terintegrasi bermanfaat bagi manajer dalam

pengambilan keputusan yang mungkin akan berpengaruh pada sub unit

lainnya. Adanya informasi integrasi akan berakibat pula bagi para manajer

Page 7: 10.60.0097 G. Ivanda Ardian K BAB I

7

untuk mempertimbangkan unsur integritas dalam melakukan evaluasi

kinerja (Hongren 1982; serta Chenhall dan Morris 1986).

Berdasarkan uraian di atas, penulis ingin membuktikan secara empiris

“Pengaruh Strategi Mass Customization Terhadap Kinerja Perusahaan

Dengan Sistem Informasi Akuntansi Manajemen Sebagai Variabel

Intervening”.

1.2 Perumusan dan Batasan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan diatas maka

perumusan masalah dalam penelitian kali ini adalah sebagai berikut :

Apakah terdapat pengaruh positif strategi mass customization terhadap

kinerja perusahaan dengan sistem informasi akuntansi manajemen sebagai

variabel intervening?

1.3. Tujuan dan Manfaat Penelitian

1.3.1 Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah : menguji secara empiris

pengaruh strategi mass customization terhadap kinerja

dengan sistem informasi akuntansi manajemen sebagai

variabel intervening.

1.3.2 Manfaat Penelitian

Bagi praktik, riset ini memberikan kontribusi mengenai

efek karakteristik sistem informasi akuntansi manajemen

Page 8: 10.60.0097 G. Ivanda Ardian K BAB I

8

sebagai bahan pertimbangan pengambilan keputusan dalam

menerapkan strategi mass customization untuk

meningkatkan kinerja perusahaan.

Page 9: 10.60.0097 G. Ivanda Ardian K BAB I

9

1.4 Kerangka pikir

Perusahaan yang berorientasi pada

kebutuhan dan keinginan pelanggan

dituntut untuk menciptakan produk yang

memiliki mutu dan kualitas yang baik.

Gilmore & Pine (1997) dan Kotha (1995)

dalam Nizarudin (2006), strategi dalam

memenuhi kebutuhan dan keinginan

pelanggan, salah satunya adalah strategi

mass customization.

Teori kontinjensi dapat digunakan

untuk menganalisis desain dan sistem

akuntansi manajemen untuk memberikan

informasi yang dapat digunakan

perusahaan untuk berbagai macam tujuan

(Otley, 1980) dan untuk menghadapi

persaingan (Mia dan Clarke, 1999) dalam

Jaryanto (2008).

Chenhall dan Morris (1986)

mengidentifikasikan 4 karakteristik

informasi sistem akuntansi manajemen

yaitu broadscope, timeliness,

aggregation dan integration yang

bermanfaat berdasarkan persepsi para

manajer sebagai pengambil keputusan

Penelitian Syafira Ramadhea (2008)

menyatakan bahwa mass customization

berpengaruh positif terhadap kinerja

perusahaan melalui informasi sistem

akuntansi manajemen bersifat broadscope.

Penelitian Abu Nizarudin (2006)

menyatakan bahwa mass customization

berpengaruh positif terhadap kinerja

perusahaan melalui informasi sistem

akuntansi manajemen bersifat broadscope

dan aggregation

Penelitian tersebut hanya menggunakan

karakteristik broadscope dan

aggregation karena dapat

meningkatkan kinerja perusahaan dan

membantu manajer dalam membuat

keputusan serta inovasi dalam

membuat produk baru

Tingkat ketersediaan dari masing-

masing karakteristik informasi

tidak selalu sama untuk setiap

organisasi maka penelitian ini

menambahkan karakteristik

timeliness dan integration

Mass

customization

Sistem informasi

akuntansi manajemen

Kinerja

perusahaan

H1

Pengaruh Strategi Mass Customization Terhadap Kinerja Perusahaan Dengan

Sistem Informasi Akuntansi Manajemen Sebagai Variabel Intervening

Page 10: 10.60.0097 G. Ivanda Ardian K BAB I

10

1.5 Sistematika Penulisan

Sistematika dalam penelitian ini dibagi dalam lima bab, yaitu :

BAB I Pendahuluan

Berisi latar belakang, perumusan dan batasan masalah,

tujuan dan manfaat penelitian, serta sistemamatika

penulisan dalam penelitian ini.

BAB II Landasan Teori

Berisi tinjauan pustaka yang menguraikan berbagai

teori yang mendasari penelitian, hipotesis yang

dikembangkan, dan kerangka pikir penelitian.

BAB III Metode Penelitian

Berisi mengenai sumber dan jenis data yang akan

digunakan, populasi dan sampel, definisi dan

pengukuran variabel yang diperlukan dalam penelitian

ini, dan metode analisis data.

BAB IV Hasil dan Analisis Data

Berisi gambaran umum responden, hasil pengujian alat

pengumpulan data, statistik deskriptif, serta hasil

pengujian hipotesis dan pembahasan.

BAB V Kesimpulan dan Saran

Berisi kesimpulan, saran, dan keterbatasan penelitian

dari penelitian ini.