1036_NURDINI_HINCO

38
ANALISIS KABUPATEN KUNINGAN DALAM ANGKA DENGAN MENGGUNAKAN HINCO APPROACH TUGAS Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah Perencanaan Spasial dan Tata Wilayah Oleh, NURDINI LESTARI 13/352639/PGE/1036 DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL UNIVERSITAS GADJAH MADA FAKULTAS GEOGRAFI PROGRAM PASCASARJANA GEOGRAFI 2013

description

Analisis Hinco

Transcript of 1036_NURDINI_HINCO

Page 1: 1036_NURDINI_HINCO

ANALISIS KABUPATEN KUNINGAN DALAM ANGKA

DENGAN MENGGUNAKAN HINCO APPROACH

TUGAS

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Tugas

Mata Kuliah Perencanaan Spasial dan Tata Wilayah

Oleh,

NURDINI LESTARI

13/352639/PGE/1036

DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL

UNIVERSITAS GADJAH MADA

FAKULTAS GEOGRAFI

PROGRAM PASCASARJANA GEOGRAFI

2013

Page 2: 1036_NURDINI_HINCO

HINCO APPROACH

A. HUMAN ASPECT

1. Jumlah Penduduk dan Karakteristik Demografi

Jumlah penduduk Kabupaten Kuningan berdasarkan pengolahan data

kependudukan Dinas kependudukan dan Catatan Sipil tercatat sebanyak 1280158

jiwa. Berdasarka jenis kelamin, penduduk di Kabupaten Kuningan terdiri dari

penduduk laki-laki sebanyak 651937 jiwa, dan penduduk perempuan sebanyak

628221 jiwa dan seluruhnya merupakan Warga Negara Indonesia (WNI). Adapun

jumlah penduduk pada masing-masing kecamatan dapat dilihat pada Tabel 1 berikut

ini :

Tabel 1

Jumlah Penduduk Kabupaten Kuningan

No Nama

Kecamatan

Penduduk (Jiwa) Jumlah

Penduduk

Persentase

(%) Laki-laki Perempuan

1 Darma 30127 28656 58783 4,59

2 Kadugede 15299 14882 30181 2,36

3 Nusaherang 11297 10977 22274 1,74

4 Ciniru 11934 11525 23459 1,83

5 Hantara 8178 7938 16116 1,26

6 Selajambe 7783 8000 15783 1,23

7 Subang 10306 10394 20700 1,62

8 Cilebak 7046 6933 13979 1,09

9 Ciwaru 18598 18145 36743 2,87

10 Karangkancana 15218 14971 30189 2,36

11 Cibingbin 22091 21444 43535 3,40

12 Cibeureum 11165 11160 22325 1,74

13 Luragung 27347 26436 53783 4,20

14 Cimahi 18729 18448 37177 2,90

15 Cidahu 23730 22452 46182 3,61

16 Kalimanggis 12732 11899 24631 1,92

17 Ciawigebang 51478 48104 99582 7,78

18 Cipicung 17916 16901 34817 2,72

19 Lebakwangi 25278 24322 49600 3,87

20 Maleber 24732 26650 51382 4,01

21 Garawangi 22332 21300 43632 3,41

22 Sindangagung 20696 18755 39451 3,08

Page 3: 1036_NURDINI_HINCO

23 Kuningan 57243 55220 112463 8,79

24 Cigugur 25214 23722 48936 3,82

25 Kramatmulya 25423 24312 49735 3,89

26 Jalaksana 26888 26192 53080 4,15

27 Japara 11621 11265 22886 1,79

28 Cilimus 28822 28112 56934 4,45

29 Cigandamekar 18918 17781 36699 2,87

30 Mandirancan 15011 14165 29176 2,28

31 Pancalang 15677 14579 30256 2,36

32 Pasawahan 13108 12581 25689 2,01

Jumlah 651937 628221 1280158 100 %

Sumber : Kabupaten Kuningan dalam Angka, 2012

Berdasarkan Tabel 1 dapat disimpulkan bahwa Kecamatan Kuningan

merupakan kecamatan yang memiliki jumlah penduduk yang paling banyak dengan

jumlah penduduk sebanyak 112463 jiwa dengan presentasenya sebesar 8,79%,

sedangkan Kecamatan Cilebak merupakan kecamatan yang memiliki jumlah

penduduk paling sedikit dengan jumlah penduduknya sebanyak 13979 jiwa dengan

presentase 1,09%. Berdasarkan jumlah penduduk dan luas wilayah, maka dapat

dihitung kepadatan penduduk pada wilayah tersebut. Kepadatan penduduk

menunjukkan pada banyaknya penduduk per satuan unit wilayah.

Dengan demikian maka kepadatan penduduk di Kabupaten Kuningan dapat

dihitung sebagai berikut:

a. Kepadatan Penduduk Kasar

= Jumlah Penduduk (jiwa )

Luas Wilayah (Km 2)

= 1280158 (jiwa )

1195,71 (𝐾𝑚2)

= 1070,63 ≈1071 jiwa/km2.

Jadi kepadatan penduduk kasar di Kabupaten Kuningan adalah adalah 1071

jiwa setiap 1 Km2

luas wilayah.

Page 4: 1036_NURDINI_HINCO

b. Kepadatan Penduduk Fisiologis

= Jumlah Penduduk (jiwa )

Luas Lahan Pertanian (sawah ,tegal /kebun (𝐾𝑚2)

= 1280158 (𝑗𝑖𝑤𝑎 )

698,79 (𝐾𝑚2)

= 1831,96 ≈ 1832 jiwa/km2

Jadi kepadatan penduduk fisiologis di Kabupaten Kuningan adalah 1832 jiwa

tiap 1 Km2 lahan pertanian.

c. Kepadatan Penduduk Agraris

= Jumlah Petani (jiwa )

Luas Lahan Pertanian (𝐾𝑚2)

= 451674 (jiwa )

484,39(𝐾𝑚2)

= 931,42 ≈ 931 jiwa/Km2

Jadi Kepadatan penduduk agraris di Kabupaten Kuningan adalah 931 jiwa tiap

1 Km2 lahan pertanian.

Berdasarkan perhitungan kepadatan penduduk di atas, baik kepadatan

penduduk kasar, fisiologis maupun agraris, Kabupaten Kuningan masih

menyediakan lahan yang cukup bagi pertumbuhan penduduk diwilayah ini.

Komposisi penduduk berdasarkan usia dan jenis kelamin sangat penting untuk

diketahui, karena dari data tersebut akan diperoleh berbagai macam informasi seperti

: rasio jenis kelamin (sex ratio), jumlah usia produktif, jumlah usia belum produktif,

jumlah usia tidak produktif, dan sebagainya. Dari data komposisi penduduk

berdasarkan usia dan jenis kelamin akan mencerminkan kemampuan suatu daerah

dari segi sumberdaya manusia, dan sering digunakan untuk analisis dalam

perencanaan pembangunan.

Page 5: 1036_NURDINI_HINCO

Untuk mengetahui komposisi penduduk berdasarkan usia (dengan interval 5

tahun) dan jenis kelamin di Kabupaten Kuningan dapat dilihat pada Tabel 2 berikut

ini :

Tabel 2

Komposisi Penduduk Berdasarkan Usia dan Jenis Kelamin

No Kelompok

Usia

Jenis Kelamin Jumlah

Persentase

(%) L P

1 0 – 4 46734 43556 90290 7,05

2 5 – 9 52204 49676 101880 7,96

3 10 – 14 54896 52223 107119 8,37

4 15 – 19 54210 52290 106500 8,32

5 20 – 24 53726 53092 106818 8,34

6 25 – 29 64593 60731 125324 9,79

7 30 – 34 61472 54629 116101 9,07

8 35 – 39 53338 49873 103211 8,06

9 40 – 44 46310 43321 89631 7,00

10 45 – 49 39308 38937 78245 6,11

11 50 – 54 39372 39208 78580 6,14

12 55 – 59 21389 19444 40842 3,19

13 60 – 64 19817 19836 39653 3,10

14 65+ 44568 51405 95973 7,50

Jumlah 651937 628221 1280158 100,00%

Total 1280158

Sumber : Kabupaten Kuningan dalam Angka, 2012

Dari Tabel 2 dapat diketahui jumlah penduduk Kabupaten Kuningan

berdasarkan usia dan jenis kelamin yaitu 1280158 jiwa dengan jumlah penduduk

laki-laki sebanyak 651937 jiwa dan jumlah penduduk perempuan sebanyak 628221

jiwa, penduduk yang belum produktif (usia 0 – 14 tahun) sebanyak 299289 jiwa,

jumlah penduduk usia produktif (usia 15 – 64 tahun) sebanyak 845243 jiwa,

sedangkan penduduk usia tidak produktif (usia 65 tahun keatas) sebanyak 135626

jiwa. Untuk lebih jelas mengenai komposisi jumlah penduduk berdasarkan usia

produktif di wilayah penelitian, dapat dilihat pada Tabel 3 berikut ini:

Page 6: 1036_NURDINI_HINCO

Tabel 3

Komposisi Penduduk Berdasarkan Usia Produktif

No Usia

(Tahun) Laki-laki Perempuan Jumlah Persentase

(%)

1 0 – 14 153834 145455 299289 23,38

2 15 – 64 433718 411525 845243 66,03

3 65+ 64385 71241 135626 10,59

Jumlah 651937 628221 1280158 100,00

Dari data tersebut, dapat dihitung rasio jenis kelamin (Sex Ratio) dengan

menggunakan rumus:

𝑆𝑅 =𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑝𝑒𝑛𝑑𝑢𝑑𝑢𝑘 𝑙𝑎𝑘𝑖 − 𝑙𝑎𝑘𝑖

𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑝𝑒𝑛𝑑𝑢𝑑𝑢𝑘 𝑝𝑒𝑟𝑒𝑚𝑝𝑢𝑎𝑛× 100

𝑆𝑅 =651937

628221× 100

SR = 103,76 ≈ 104

Dengan menggunakan rumus di atas dapat diketahui rasio jenis kelamin di

Kabupaten Kuningan adalah 104. Dalam arti, di Kabupaten Kuningan terdapat 104

orang laki-laki tiap 100 orang perempuan.

Selain ratio jenis kelamin, dari data berikut dapat juga diketahui rasio

ketergantungan. Rasio ketergantungan (dependency ratio) yaitu suatu angka yang

menunjukan besarnya angka ketergantungan dari kelompok usia non produktif (usia

0 – 14 tahun ditambah usia > 65 tahun) terhadap usia produktif (usia 15 – 64 tahun),

untuk mengetahui besarnya rasio ketergantungan digunakan rumus jumlah penduduk

usia non produktif (usia 0 – 14 tahun ditambah usia > 65 tahun) dibagi jumlah

penduduk usia produktif dikalikan 100. Untuk mengetahui besarnya angka beban

tanggungan dapat menggunakan rumus berikut ini :

𝐷𝑅 = 𝑢𝑠𝑖𝑎 0 − 14 + (𝑢𝑠𝑖𝑎 > 65)

(𝑢𝑠𝑖𝑎 15 − 64)× 100

Page 7: 1036_NURDINI_HINCO

Dari perhitungan tersebut maka dapat diketahui besarnya rasio beban

tanggungan di Kabupaten Kuningan adalah sebagai berikut :

𝐷𝑅 =299289 + 135626

845243× 100

𝐷𝑅 =434915

845243× 100

𝐷𝑅 = 51,45 ≈ 52

Hasilnya adalah 51,45 ≈ 52, artinya setiap 100 orang usia produktif harus

menanggung 52 yang belum produktif dan tidak produktif. Berdasarkan Tabel 3

tersebut dapat diketahui bahwa 60,62 % atau lebih dari setengah penduduk

Kabupaten Kuninga berada pada usia produktif. Jumlah usia produktif ini

diharapkan mampu meningkatkan kualitas kehidupan masyarakat setempat serta

mampu membangun daerahnya sendiri sebagai bagian dari proses pembangunan

nasional.

2. Tingkat Pendidikan

Tingkat pendidikan adalah salah satu tolak ukur untuk mengetahui tinggi

rendahnya kualitas sumberdaya manusia pada suatu daerah. Hal ini tentunya akan

memberikan dampak pula pada kemajuan pembangunan daerah tersebut. Penduduk

yang mengenyam pendidikan tinggi akan memberikan pengaruh pada kondisi

kesejahteraan yang tinggi, sebaliknya penduduk yang memiliki pendidikan rendah

maka akan menimbulkan tingkat kesejahteraan yang minim. Tingkat pendidikan

juga dapat mencerminkan kondisi ketahanan suatu wilayah berdasarkan sumberdaya

manusia.

Untuk mengetahui komposisi penduduk berdasarkan pendidikan di Kabupaten

Kuningan, dapat dilihat pada Tabel 4 berikut ini :

Page 8: 1036_NURDINI_HINCO

Tabel 4

Komposisi Penduduk Berdasarkan Tingkat Pendidikan

No Tingkat Pendidikan Jumlah Persentase (%)

1 Belum Tamat SD 211361 16,51

2 Tamat SD/Sederajat 590045 46,09

3 Tamat SMP/Sederajat 243984 19,06

4 Tamat SMA/Sederajat 190176 14,84

5 Tamat Perguruan Tingggi 44592 3,48

Jumlah 1.280.158 100

Sumber : Kuningan dalam Angka, 2012

Berdasarkan Tabel 4 di atas dapat diketahui bahwa sebagian besar penduduk

Kabupaten Kuningan berpendidikan sebagian besar tamat SD sebanyak 46,09%, dan

tamat SMP sebanyak 19,04%.

Faktor yang mempengaruhi tingkat pendidikan suatu wilayah adalah

keberadaan sarana dan prasarana di wilayah tersebut. Kabupaten Kuningan memiliki

banyak unit sekolah dari jenjang Sekolah Dasar (SD) sampai Perguruan Tinggi (PT).

untuk mengetahui jumlah sarana pendidikan di Kabupaten Kuningan dapat dilihat

pada Tabel 5 berikut ini :

Tabel 5

Sarana Pendidikan di Kabupaten Kuningan

No Sekolah Berdasarkan Jenjang

Pendidikan Jumlah

Persentase

(%)

1 SD (Sekolah Dasar) Sederajat 753 77,2

2 SMP (Sekolah Menengah Pertama)

Sederajat 140 14,4

3 SMA (Sekolah Menengah Atas)

Sederajat 46 4,7

4 SMK (Sekolah Menengah Kejuruan) 31 3,2

5 Perguruan Tinggi 5 0,5

Jumlah 975 100,00 %

Sumber : Kabupaten Kuningan dalam Angka, 2012

Berdasarkan Tabel 5 tersebut, jumlah Sekolah Dasar (SD) sederajat

merupakan jumlah paling banyak yang terdapat di Kabupaten Kuningan yaitu

sebanyak 753 (77,2%). Hal inilah yang menyebabkan sebagian besar penduduk

Kabupaten Kuningan adalah lulus SD.

Page 9: 1036_NURDINI_HINCO

3. Ketenagakerjaan dan Matapencaharian

Definisi penduduk usia kerja adalah penduduk yang berumur 15 tahun dan

lebih, yang terdiri dari Angkatan Kerja dan Bukan Angkatan Kerja. Kategori

Angkatan Kerja adalah mereka yang aktif dalam kegiatan ekonomi, yang diukur

dengan banyaknya porsi penduduk yang masuk dalam pasar kerja, yakni bekerja

atau mencari pekerjaan.

Berdasarkan hasil estimasi Survei Angkatan Kerja Nasional (Sakernas) pada

Tahun 2010, diperkirakan terdapat sebanyak 748.052 orang penduduk usia kerja.

452.967 orang diantaranya merupakan kelompok angkatan kerja, dengan demikian

Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) pada Tahun 2010 mencapai 60,55

persen. Sedangkan selebihnya yaitu sebanyak 295.085 orang dikategorikan sebagai

penduduk bukan angkatan kerja, yang kegiatan utamanya adalah sekolah, mengurus

rumah tangga dan kegiatan lainnya. Dari 452.967 orang ada pada kelompok

angkatan kerja, 417.310 diantaranya aktif bekerja, sedangkan 35.657 orang lainnya

merupakan penganggur yaitu mereka yang tidak bekerja tetapi aktif mencari

pekerjaan, mempersiapkan usaha dan lainnya dalam upaya memperoleh

penghidupan, sehingga Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) pada Tahun 2010

mencapai 7,87 persen.

Matapencaharian merupakan salah satu indikator yang mempengaruhi sumber

penghasilan setiap penduduk untuk memenuhi kebutuhan hidupnya sehari-hari.

Untuk mengetahui komposisi penduduk berdasarkan matapencaharian dapat dilihat

pada Tabel 6 berikut ini :

Tabel 6

Komposisi Penduduk Menurut Matapencaharian

No Mata Pencaharian Jumlah Persentase (%)

1 Petani 451674 60,34

2 Karyawan/Buruh 107346 14,34

3 Wiraswasta 171600 22,92

Page 10: 1036_NURDINI_HINCO

4 TNI/ Polri 1128 0,15

5 PNS (Pegawai Negeri Sipil) 15296 2,04

6 Lain-lain 1525 0,20

Jumlah 748569 100

Sumber : Kuningan dalam Angka, 2012

Dari Tabel 6 dapat diketahui bahwa 60,34 % (451674 jiwa) penduduk

Kabupaten Kuningan bermatapencaharian sebagai petani, hal ini sangat wajar karena

Kabupaten Kuningan memiliki lahan pertanian yang luas.

B. INSTITUSIONAL ASPECT

1. Lembaga Pemerintahan Daerah

Pemerintah kabupaten memasuki era baru dalam otonomi daerah, berbagai

fungsi dan kewenangan yang semula dikendalikan pemerintah pusat sekarang di

distribusikan ke daerah. Tantangan sekaligus kesempatan untuk lebih mendekatkan

layanan pemerintah kepada masyarakat, dan dalam semangat good governance itulah

Pemerintah Kabupaten Kuningan melaksanakan tugas pokok dan fungsinya. Susunan

Organisasi Pemerintahan Kabupaten Kuningan ditata berdasarkan PP No 41/2007

yang telah diperdakan melalui perda Nomor 9, 10, 11 dan 12 Tahun 2008. Sebagai

kepala daerah Bupati H. Aang Hamid Suganda saat ini melaksanakan masa

pemerintahan periode kedua sedangkan bersama pasangan wakil bupati Drs.

H.Momon Rochmana, M.M. merupakan pasangan pertama yang terpilih dalam era

pemilihan kepala daerah langsung oleh masyarakat Kabupaten Kuningan. Sekretaris

daerah yang bertugas sekarang adalah Drs. H Yosep Setiawan M.Si, pejabat karier di

Kabupaten Kuningan yang sebelumnya memimpin BKD dan Bappeda Kabupaten

Kuningan.

Untuk menjalankan roda pemerintahan, kewenangan dan fungsi eksekutif

dikelola melalui 2 sekretariat, 15 dinas daerah, 16 lembaga teknis daerah dan secara

Page 11: 1036_NURDINI_HINCO

administratif wilayah Kabupaten Kuningan terbagi dalam 32 kecamatan dan 15

kelurahan dan 361 desa. Untuk mengetahui satuan kerja perangkat daerah Kabupaten

Kuningan dapat dilihat Tabel 7 berikut ini :

Tabel 7

Satuan Kerja Perangkat Daerah Kabupaten Kuningan

No Badan/Kantor/Lembaga Daerah No Dinas Teknis

1 Sekretariat Daerah 1 Inspektorat Kabupaten

2 Sekretariat DPRD 2 Badan Perencanaan

Pembangunan Daerah

3 Dinas Tata Ruang dan Cipta

Karya

3 Badan Pengelola Keuangan dan

Aset Daerah

4 Dinas Bina Marga 4 Rumah Sakit Umum 45

5 Dinas Pendidikan, Pemuda, dan

Olahraga

5 Rumah Sakit Ibu dan Anak

Linggarjati

6 Dinas Pertanian, Perikanan, dan

Peternakan

6 Badan Kesatuan Bangsa,

Politik, dan Perlindungan

Masyarakat

7 Dinas Perikanan dan Perkebunan 7 Badan Pelayanan Perizinan

Terpadu

8 Dinas Perhubungan 8 Badan Kepegawaian Daerah

9 Dinas Perindustrian dan

Perdagangan

9 Badan Keluarga Berencana dan

Pemberdayaan Perempuan

10 Dinas Kesehatan 10 Badan Perencanaan Masyarakat

Desa

11 Dinas Pendapatan 11 Badan Pengelolaan Lingkungan

Hidup Daerah

12 Dinas Pariwisata dan Kebudayaan 12 Badan Pelaksanaan Penyuluhan

Pertanian, Perikanan dan

Kehutanan

13 Dinas Koperasi dan Usaha Kecil

Menengah

13 Badan Penanggulangan

Bencana Daerah

14 Dinas Sosial dan Tenaga Kerja 14 Kantor Arsip dan Perpustakaan

Daerah

15 Dinas Komunikasi dan Informasi 15 Sekretariat KORPRI

16 Dinas Sumberdaya Air dan

Pertambangan

16 Satuan Polisi Pamong Praja

17 Dinas Kependudukan dan Catatan

Sipil

Sumber : Profil Kabupaten Kuningan, 2012

2. Pendapatan Asli Daerah dan Belanja Daerah

Kabupaten Kuningan merupakan daerah otonom yang ditunjang oleh sektor

agraris secara dominan. Jika melihat kondisi kemandirian keuangan daerah yang

Page 12: 1036_NURDINI_HINCO

dihitung dari perbandingan antara Pendapatan Asli Daerah (PAD) terhadap total

penerimaan daerah akan tergolong dalam kategori/tingkat kemandirian kecil/lemah

(dibawah 10%) yaitu baru mencapai 6,36%. Namun demikian usaha untuk

peningkatan PAD dari tahun 2007 telah dan terus diupayakan dengan kondisi hingga

tahun 2011, target PAD telah meningkat dengan besaran diatas seratus persen atau

dengan laju diatas dua puluh lima persen per tahunnya. Upaya peningkatan

penerimaan daerah diluar PAD juga terus dilakukan, salah-satunya adalah melalui

peningkatan pungutan Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) yang diindikasikan dari

tahun ke tahun dengan diterimanya penghargaan dari Provinsi Jawa Barat sebagai

Kabupaten Terbaik dan Tercepat dalam Pemungutan dan Pengelolaan Administrasi

PBB. Sumber pendapatan asli daerah masih didominasi dari retribusi daerah dan dana

perimbangan dari Pemerintah Pusat. Untuk mengetahui gambaran Pendapatan Asli

Daerah Tahun 2011 dan 2012 dapat dilihat pada Tabel 8 berikut ini :

Tabel 8

Pendapatan Asli daerah Kabupaten Kuningan Tahun 2011 dan 2012

No Uraian 2011 2012

1 Pajak Daerah 17.125.154.000 20.546.000.000

2 Retribusi Daerah 56.245.943.242 17.203.597.500

3 Hasil Pengelolaan

Kekayaan Daerah yang

Dipisahkan

2.824.625.725 3.245.654.050

4 Lain-lain PAD yang Sah 7.411.395.659 47.202.475.050

83.607.118.626 88.187.727.600

Sumber : Profil Kabupaten Kuningan, 2012

Kabupaten Kuningan sampai saat ini masih dalam proses untuk terus

meningkatkan proporsi belanja pembangunan seiring dengan penguatan kontribusi

PAD dalam struktur belanja daerah. Untuk mengetahui proporsi belanja Kabupaten

Kuningan Tahun 2012 dapat dilihat pada Tabel 9 berikut ini :

Tabel 9

Proporsi Belanja Kabupaten Kuningan Tahun 2012

No. Uraian Jumlah

Belanja Tidak Langsung 936.495.966.256,75

Page 13: 1036_NURDINI_HINCO

1 Belanja Pegawai 872.777.308.522,00

2 Belanja Hibah 9.527.500.000,00

3 Belanja Bantuan Sosial 1.000.000.000,00

4 Belanja Bagi Hasil Kepada Pemerintah

Desa

1.700.000.000,00

5 Belanja Bantuan Keuangan Kepada

Pemerintah Desa

39.277.950.000,00

6 Belanja Tidak Terdugi 12.213.207.734,75

Belanja Langsung 329.702.187.159,00

1 Belanja Pegawai 64.228.124.036,00

2 Belanja Barang dan Jasa 135.285.284.439,00

3 Belanja Modal 130.188.778.684,00

JUMLAH 1.266.198.153.415,75

Sumber : Profil Kabupaten Kuningan, 2012

3. Fasilitas Sosial

Di Kabupaten Kuningan terdapat berbagai macam fasilitas sosial, seperti

fasilitas peribatan, fasilitas kesehatan, fasilitas ekonomi, dan fasilitas penunjang

lainnya. Fasilitas sosial tersebut akan dijelaskan dalam tabel-tabel di bawah ini :

Tabel 10

Sarana Peribadatan di Kabupaten Kuningan

No Sarana Peribadatan Jumlah Persentase

(%)

1 Mesjid 784 97,9

2 Gereja Protestan 5 0,6

3 Gereja Katholik 10 1,3

4 Vihara 1 0,1

5 Pura 1 0,1

Jumlah 801 100,00 %

Sumber : Kabupaten Kuningan dalam Angka, 2012

Berdasarkan Tabel 10 di atas, Sarana peribadatan yang paling banyak adalah

mesjid sebanyak 784 (97,9%) dan gereja katolik berada pada urutan kedua sebanyak

10 (1,3%).

Tabel 11

Sarana Kesehatan di Kabupaten Kuningan No Sarana Kesehatan Jumlah Persentase (%) 1 Rumah Sakit 6 0,3 2 Rumah Sakit Bersalin 1 0,1 3 Puskesmas 327 16,9 4 Posyandu 1392 71,8 5 Balai Pengobatan 7 0,4

Page 14: 1036_NURDINI_HINCO

6 Polindes 206 10,6 Jumlah 1939 100%

Sumber : Kabupaten Kuningan dalam Angka, 2012

Berdasarkan Tabel 11 di atas, dapat diketahui bahwa jumlah posyandu di

Kabupaten Kuningan sebanyak 1392 (71,8%). Sedangkan rumah sakit berjumlah

6 (0,3%) dan rumah sakit bersalin sebanyak 1 (0,1%). Fasilitas ini diharapkan

mampu mendukung peningkatan kualitas kesehatan masyarakat Kabupaten

Kuningan.

Fasilitas ekonomi di Kabupaten Kuningan dapat dilihat pada Tabel 12

berikut ini :

Tabel 12

Fasilitas Ekonomi di Kabupaten Kuningan

No Fasilitas Jumlah Persentase (%)

1 Pasar Umum 39 10,96

2 Pasar Hewan 3 0,84

4 Koperasi 41 11,52

5 Bank 127 35,67

6 Pasar Swalayan 12 3,37

7 Mini Market 134 37,64

Jumlah 356 100

Sumber : Kuningan dalam Angka, 2012

Berdasarkan Tabel 12 tersebut, fasilitas ekonomi yang paling banyak adalah

mini market sebanyak 134 (37,64%) yang semakin hari semakin menjamur hingga ke

pelosok-pelosok.

Selain kondisi sosial dan kondisi fasilitas ekonomi yang terdapat di

Kabupaten Kuningan, terdapat pula fasilitas lainnya seperti pelayanan jas, dan lain-

lain. Untuk lebih jelas dapat dilihat pada Tabel 13 berikut ini :

Tabel 13

Fasilitas Lainnya di Kabupaten Kuningan

No Fasilitas Jumlah Persentase(%)

1 Kantor Pos 32 21,92

2 Hotel 36 24,66

3 Rumah Makan 44 30,14

4 Terminal tipe A 11 7,53

Page 15: 1036_NURDINI_HINCO

5 Jasa Trevel 11 7,53

6 PDAM 12 8,22

Jumlah 146 100

Sumber : Kuningan dalam Angka, 2012

Berdasarkan Tabel 13 dapat diketahui bahwa fasilitas rumah makan memiliki

jumlah yang paling banyak yaitu sebanyak 44 buah (24,66%) dan hotel sebanyak 36

buah (24,66%), hal ini sesuai dengan banyaknya jumlah tempat wisata di Kabupaten

Kuningan yang dapat mendorong banyaknya rumah makan dan hotel-hotel atau

penginapan.

4. Kegiatan Ekonomi

Pembangunan dan peningkatan kemampuan ekonomi menjadi hal yang tidak

terpisahkan, keberhasilan pembangunan yang paling umum diketahui dan diakui

adalah kemajuan tingkat ekonomi yang dicapai di daerah tersebut. Kabupaten

Kuningan dengan berbagai potensi pembangunan dan program kegiatan, inisiatif dan

kerjasama antar pelaku pembangunan menghasilkan kondisi perekonomian yang

menjanjikan. Sebagai kabupaten yang kegiatan perekonomiannya masih didukung

sektor agraris secara dominan keberadaan area pertanian dan produk unggulan

menjadi salah satu bentuk identitas ekonomi daerah. Produk unggulan yang dimiliki

Kabupaten Kuningan diantaranya yaitu : padi gogo, padi sawah, jagung, ubi jalar dan

ubi kayu.

C. NATURAL ASPECT

1. Penggunaan Lahan

Penggunaan lahan suatu daerah akan disesuaikan dengan kebutuhan serta

pemanfaatan akan lahan tersebut. Dalam hal penggunaan lahan tentunya tidak

Page 16: 1036_NURDINI_HINCO

terlepas dari kegiatan sosial ekonomi masyarakat itu sendiri, seperti bersekolah,

berkeluarga, beribadah, bertani, berkebun, dan lain-lain. Ada pun penggunaan lahan

di Kabupaten Kuningan dapat dilihat pada Tabel 14 berikut ini :

Tabel 14

Penggunaan Lahan Kabupaten Kuningan

No. Penggunaan Lahan Luas

(Km2)

Persentase

(%)

1. Hutan 511,53 42,78

2. Sawah 209,46 24,29

3. Tegalan 212,45 17,77

4. Lahan kering dan padang rumput 5,04 0,42

5. Perkebunan 62,48 5,23

6. Pemukiman 111,04 9,29

7. Lain-lain 2,71 0,23

Jumlah 1195,71 100

Sumber : Kuningan Dalam Angka, 2012

Dari data Tabel 14 dapat dilihat bahwa sebagian besar lahan di Kabupaten

Kuningan digunakan sebagai lahan kehutanan seluas 511,53 km2 (42,78%) baik

hutan rakyat maupun hutan lindung. Keberadaan hutan yang luas dapat mendukung

Kabupaten Kuningan sebagai Kabupaten Konservasi, dengan catatan melakukan

pengolahan hutan dengan baik dan benar.

2. Sumberdaya Alam

a. Sumberdaya Kehutanan

Salah satu sumberdaya alam yang dapat menjadi modal bagi

pembangunan Kabupaten Kuningan adalah sumberdaya kehutanan. Namun,

pemerintah Kabupaten Kuningan belum memanfaatakan sumberdaya kehutanan

secara maksimal dan masih sangat terbatas pada pemanfaatan kayunya saja,

padahal sumberdaya alam yang terkandung di hutan tidak hanya kayu saja.

Kabupaten kuningan memiliki kawasan hutan dengan luas 511,53 km2

yang terdiri dari hutan produksi, hutan produksi terbatas, taman nasional, taman

Page 17: 1036_NURDINI_HINCO

wisata alam, dan hutan rakyat. Tabel 15 merupakan rincian dari luas kawasan

hutan di Kabupaten Kuningan.

Tabel 15

Luas kawasan Hutan Kabupaten Kuningan

Kawasan Hutan Luas (Km2) Persentase (%)

Hutan Produksi 61,91 12,10

Hutan Produksi Terbatas 194,53 38,03

Taman Nasional 86,99 17,01

Taman Wisata Alam 0,115 0,02

Hutan Rakyat 167,98 32,84

Jumlah 511,53 100

Sumber : Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten

Kuningan, 2013

Produksi hasil hutan Kabupaten Kuningan yang berupa kayu dan non

kayu tersebut masih sangat rendah. Untuk mengetahui kapasitas produksi

beberapa hasil hutan di Kabupaten Kuningan dapat dilihat pada Tabel 16 :

Tabel 16

Kapasitas Produksi Hasil Hutan di Kabupaten Kuningan

Hasil Hutan Kapasitas Produksi

Kayu 34658,93 (m3)

Madu 66,70 (liter)

Jamur 10530 (kg)

Bambu 14981,33 (m3)

Sumber : Dinas Kehutanan dan Perkebunan

Kabupaten Kuningan, 2013

Dari Tabel 16 dapat diketahui bahwa kayu adalah hasil hutan yang

kapasitas produksinya paling banyak yaitu sebesar 34658,93 m3. Jenis kayu

yang terdapat di Kabupaten Kuningan diantaranya yaitu kayu jati, mahoni,

sonokeling, pinus, dan rawa campuran.

b. Sumberdaya Perkebunan

Selain areal hutan yang luas, Kabupaten Kuningan memiliki areal

perkebunan yang cukup luas yaitu 62,48 Km2 yang dapat menjadi sumber

pendapatan bagi masyarakat dan daerah. Komoditas yang di hasilkan dari

Page 18: 1036_NURDINI_HINCO

perkebunan di Kabupaten Kuningan terdiri dari : kopi, cengkih, kelapa, tebu,

pala, aren, pinang, lada, vanili, pandan, kenanga, kemiri, kapok, tembakau,

nilam, dan kakao. Untuk melihat potensi perkebunan di setiap kecamatan dapat

dilihat pada Tabel 17 berikut ini :

Tabel 17

Komoditas Produksi Perkebunan di Kabupaten Kuningan

No Kecamatan Komoditas Produksi Perkebunan

1 Darma Kopi, Cengkih, Kelapa, Pala, Aren, Pinang, Lada, Kemiri, Kapok, Tembakau

2 Kadugede Kopi, Cengkih, Kelapa, Pala, Vanili, Kemiri, Kapok

3 Nusaherang Kopi, Cengkih, Kelapa, Pala, Lada, Vanili, Kemiri, Kapok

4 Ciniru Kopi, Cengkih, Kelapa, Aren, Kemiri, Kapok 5 Hantara Kopi, Cengkih, Kelapa, Aren, Kapok

6 Selajambe Kopi, Cengkih, Kelapa, Pala, Aren, Pinang, Lada, Vanili, Kapok

7 Subang Kopi, Cengkih, Kelapa, Pala, Aren, Pinang, Lada, Kemiri, Kapok, Kakao

8 Cilebak Kopi, Cengkih, Kelapa, Aren, Kemiri, Kapok, Nilam, Kakao

9 Ciwaru Kopi, Cengkih, Kelapa, Aren, Kemiri, Kapok, Nilam

10 Karangkancana Kopi, Cengkih, Kelapa, Aren, Lada, Kemiri, Kapok, Nilam

11 Cibingbin Kopi, Cengkih, Kelapa, Kapok

12 Cibeureum Kopi, Cengkih, Kelapa, Lada, Kemiri, Kapok, Tembakau, Nilam

13 Luragung Kopi, Kelapa, Tebu, Kapok 14 Cimahi Kelapa, Kapok 15 Cidahu Kopi, Cengkih, Kelapa, Tebu, Kapok 16 Kalimanggis Kelapa, Tebu, Lada, Kapok 17 Ciawigebang Kopi, Cengkih, Kelapa, Tebu, Kapok 18 Cipicung Kopi, Cengkih, Kelapa, Aren, Kemiri, Kapok 19 Lebakwangi Kopi, Cengkih, Kelapa, Tebu, Aren, Kemiri, Kapok 20 Maleber Kopi, Cengkih, Kelapa, Kapok 21 Garawangi Kopi, Cengkih, Kelapa, Kemiri, Kapok, Tembakau 22 Sindangagung Kopi, Cengkih, Kelapa, Kapok 23 Kuningan Kopi, Cengkih, Kelapa, Lada, Kapok

24 Cigugur Kopi, Cengkih, Kelapa, Pala, Aren, Lada, Kemiri, Kapok

25 Kramatmulya Kopi, Cengkih, Kelapa, Kapok

26 Jalaksana Kopi, Cengkih, Kelapa, Tebu, Pala, Vanili, Kemiri, Kapok

27 Japara Kopi, Cengkih, Kelapa, Tebu, Kemiri, Kapok

28 Cilimus Kopi, Cengkih, Kelapa, Tebu, Pala, Lada, Kemiri,Vanili, Kapok, Tembakau

29 Cigandamekar Kopi, Cengkih, Kelapa, Tebu, Kapok 30 Mandirancan Kopi, Cengkih, Kelapa, Lada, Vanili, Kemiri, Kapok

31 Pancalang Kopi, Cengkih, Kelapa, Tebu, Lada, Kemiri, Kapok, Tembakau

Page 19: 1036_NURDINI_HINCO

32 Pasawahan Kopi, Cengkih, Kelapa, Lada, Kemiri, Kapok Sumber : Kabupaten Kuningan dalam Angka, 2012

Dari Tabel 17 dapat diketahui bahwa kelapa, cengkih, dan kopi adalah

komoditas perkebunan di Kabupaten Kuningan yang tersebar hampir di seluruh

kecamatan yang ada di Kabupaten Kuningan. Semua komoditas ini masih

memungkinkan untuk ditingkatkan sehingga dapat meningkatkan pendapatan

masyarakat dan menjadi modal pembangunan daerah.

Selain perkebunan yang dimiliki oleh masyarakat perorangan,

Kabupaten Kuningan juga memiliki areal perkebunan yang dikelola oleh

perusahaan, diantaranya yaitu PT. Geger Halang dengan luas 42,5 Ha atau 0,425

Km2

dan komoditas yang dihasilkannya adalah cengkeh dan kopi.

c. Sumberdaya Pertanian

Sumberdaya alam lainnya selain sumberdaya kehutanan dan perkebunan

adalah sumberdaya pertanian yang dapat membantu menambah penghasilan dan

masyarakat serta membantu meningkatkan pembangunan daerah di Kabupaten

Kuningan. Luas lahan pertanian berdasarkan data yang didapat oleh penulis dari

Dinas Pertanian, Pertanian dan Perikanan Kabupaten Kuningan adalah 698,79

Km2, lahan tersebut terbagi dari lahan sawah 290,46 Km

2, dan lahan pertanian

bukan sawah 408,33 Km2.

Kabupaten Kuningan memilki potensi pertanian yang beranekaragam

dan memiliki nilai ekonomis yang cukup tinggi. Data potensi komoditas

pertanian di Kabupaten Kuningan akan dituangkan dalam Tabel 18 berikut ini :

Tabel 18

Potensi Komoditas Pertanian di Kabupaten Kuningan

No Komoditas Sentra Produksi

1 Padi Sawah Semua Kecamatan

Page 20: 1036_NURDINI_HINCO

2 Padi Gogo Tersebar Seluruh Kecamatan

3

Jagung

Darma, Cibingbin, Cigugur, Cimahi, Karangkancana,

Lebakwangi, Cibeureum

4 Ubi Jalar Cilimus, Japara Jalaksana, Pancalang, Cipicung,

Mandirancan, Cigandamekar

5 Ubi Kayu Darma, Japara, Pancalang, Garawangi, Hantara, Ciniru,

Cidahu, Cimahi, Cibeureum, Karangkancana, Subang

6 Kacang

Tanah

Pancalang, Lebakwangi, Kalimanggis,Cimahi, Cidahu

Cibeureum, Subang Cibingbin

7 Kacang Hijau Cimahi, Cibeureum, Lebakwangi

8 Kacang

Kedelai Cibingbin, Subang, Cilebak

9 Kacang

Merah Darma, Cilebak,

10 Kentang Darma, Cigugur, Hantara, Pancalang

11 Pisang Kramatmulya, Darma

12 Ganyong Darma, Nusaherang, Cilebak

13 Bawang

Merah Kramatmulya, Garawangi, Cidahu, Hantara

14 Bawang

Daun Cigugur, Darma, Jalaksana

15 Kentang Darma, Cigugur, Jalaksana,

16 Kubis Cigugur

17 Sawi Darma, Cigugur, Kramatmulya, Jalaksana, Japara,

Cilimus, Cigandamekar

18 Wortel Cigugur, Kramatmulya, Jalaksana

19 Kacang

Panjang

Subang, Cilebak, Cibingbin, Cibeureum, Luragung,

Cimahi, Kalimanggis, Ciawigebang

20 Cabe Rawit Kramatmulya, Darma, Ciniru, Subang, Cilebak, Jalaksana,

Ciawigebang

21 Cabe Besar Darma, Subang, Luragung, Cidahu, Cimahi,

Kramatmulya, Cigandamekar

22 Tomat Darma, Kadugede, Luragung, Cimahi, Cipicung, Cigugur,

Kramatmulya, Jalaksana, Mandirancan, Pasawahan

23 Terung

Hantara, Cilebak, Luragung, Cimahi, Cidahu,

Kalimanggis, Cipicung, Maleber, Sindangagung, Japara,

Cigandamekar, Pancalang, Mandirancan

24 Buncis Darma, Kadugede, Subang, Cilebak, Cigugur,

Kramatmulya, Jalaksana, Japara,

25 Ketimun

Kadugede, Ciniru, Subang, Cilebak, Cibingbin,

Cibeureum, Luragung, Cimahi, Cidahu, Kalimanggis,

Mandirancan

26 Mangga Kramatmulya, Cilimus, Ciwaru, Lebakwangi, Cimahi,

Pasawahan

27 Durian Pasawahan, Cidahu Japara dan Luragung

28 Rambutan Luragung, Cimahi, Ciniru,

29 Melinjo Cilimus, Cilebak, Kramatmulya, Hantara, Mandirancan

dan Subang

30 Pisang Seluruh kecamatan

Page 21: 1036_NURDINI_HINCO

31 Jeruk Nipis Cilebak, Karangkancana, Luragung, Sindangagung,

Kuningan, Cigugur, Jalaksana

32 Rambutan Luragung, Lebakwangi, Kramatmulya, Mandirancan,

Ciwaru, Karangkancana

Sumber : Profil Pertanian Kabupaten Kuningan, 2012

Dari data Tabel 18 dapat diketahui bahwa komoditas pertanian yang

tersebar diseluruh kecamatan adalah padi, hal ini karena padi merupakan sumber

makanan pokok masyarakat Kabupaten Kuningan. Sedangkan yang memiliki

produktivitas paling tinggi adalah ubi jalar dan padi sawah. Ubi jalar memiliki

jumlah produksinya hingga mencapai 90000 ton dan padi mencapai 75112 ton

dalam setiap tahunnya.

Untuk meningkatkan harga jualnya, banyak diantara masyarakat

Kabupaten Kuningan yang mengolah hasil pertaniann tersebut, diantaranya :

padi menjadi tape ketan; jagung menjadi jagung giling dan goreng jagung; ubi

kayu menjadi tapioka, ubi jalar menjadi pasta, kue, tepung, dan chip; kedelai

menjadi tahu, tempe, dan kecap; bawang merah menjadi bawang goreng;

melinjo menjadi emping; jeruk nipis menjadi sirup; dan pisang menjadi sale

pisang.

Secara umum produktivitas pertanian Kabupaten Kuningan sudah dapat

memenuhi kebutuhan di dalam Kabupaten Kuningan itu sendiri, bahkan banyak

diantara hasil pertanian dari Kabupaten Kuningan yang dijual ke luar daerah

seperti beras dipasarkan ke Cirebon, Jakarta, Bekasi; ubi jalar dipasarkan ke

Jakarta, Cirebon, Bekasi, Bandung Ciamis; ubi kayu dipasarkan ke Ciamis dan

Majalengka; kacang tanah dipasarkan ke Cirebon; dan lain-lain.

Page 22: 1036_NURDINI_HINCO

d. Sumberdaya Perikanan

Sumberdaya lain yang dapat membantu dalam proses pembangunan dan

peningkatan kesejahteraan masyarakat suatu daerah adalah sumberdaya

perikanan. Namun sumberdaya perikanan di Kabupaten Kuningan masih

dikatakan belum begitu berkembang, hal ini tercermin dari jumlah produktivitas

perikanannya yang hanya mencapai 9016 ton per tahun untuk jumlah

keseluruhan ikan yang dihasilkan.

Jenis perikanan yang terdapat di Kabupaten Kuningan hanya berupa

perikanan air tawar saja, hal ini disebabkan karena Kabupaten Kuningan tidak

berbatasan langsung dengan lautan. Untuk pembudidayaan ikan air tawar

tersebut, pada umumnya masyarakat menggunakan kolam sebagai medianya,

sedangkan yang menggunakan jaring terapung hanyalah masyarakat Kecamatan

Darma yang tepat berada di dekat Waduk Darma sebagai media budidaya.

Untuk mengetahui potensi produksi perikanan dapat dilihat pada Tabel 19

berikut ini :

Tabel 19

Potensi Produksi Perikanan di Kabupaten Kuningan

No Potensi Perikanan Sentra Produksi

1 Mas Darma, Ciawigebang, Kramatmulya,

Selajambe, Kuningan

2 Tawes Darma, Ciawigebang, Kramatmulya,

Kuningan, Selajambe

3 Mujaer Darma, Ciawigabang, Kramatnulya,

Lebakwangi, Selajambe

4 Tambak Darma, Ciawigebang, Kramatmulya,

Kuningan, Lebakwangi

5 Nilem Darma, Ciawigebang, Kuningan,

Kramatmulya, Selajambe

6 Gurame Darma, Ciawigebang, Kramatmulya,

Kuningan, Selajambe

7 Nila Darma, Ciawigebang, Kramatmulya,

Kuningan, Lebakwangi,

8 Sepat Darma, Ciawigebang, Kramatmulya,

Lebakwangi, Selajambe

9 Lele Darma, Ciawigebang, Kramatmulya,

Page 23: 1036_NURDINI_HINCO

Kuningan, Lebakwangi

Sumber : Kuningan dalam Angka, 2012

Dari data Tabel 19 dapat diketahui bahwa Kecamatan Darma,

Ciawigebang, Kramatmulya, Selajambe, Lebakwangi, dan Kuningan merupakan

kecamatan yang memiliki produktivitas berbagaimacam jenis ikan yang tinggi.

Sebenarnya semua kecamatan memproduksi ikan, namun kecamatan-kecamatan

itu lah yang menempati lima (5) tertinggi produktivitas ikan di Kabupaten

Kuningan. Hal ini disebabkan oleh banyaknya empang atau kolam di kecamatan

tersebut, bahkan waduk yang berada di Kecamatan Darma.

Potensi perikanan yang terdapat di Kabupaten Kuningan masih dapat

dikembangkan melalui pengembangan kolam-kolam atau media budidaya ikan

lainnya guna meningkatkan pendapatan masyarakat dan bahkan daerah.

e. Sumberdaya Peternakan

Sumberdaya peternakan ikut juga berperan dalam pembangunan daerah.

Hal ini disebabkan karena banyak manfaat yang dapat diambil dari berbagai

jenis hewan ternak. Jenis hewan ternak yang selama ini sudah dibudidayakan

oleh masyarakat Kabupaten Kuningan adalah sapi perah, sapi potong, kerbau,

kuda, kambing, domba, babi, ayam kampung, ayam ras petelur, ayam ras

pedaging, dan itik. Tabel 20 berikut ini akan memperlihatkan potensi peternakan

di Kabupaten Kuningan beserta kecamatan yang merupakan sentra produksinya:

Tabel 20

Potensi Peternakan Kabupaten Kuningan

No Potensi Peternakan Sentra Produksi

1 Sapi Perah Cigugur, Jalaksana, Kuningan,

Kramatmulya, Cilimus,

2 Sapi Potong Subang, Cilebak, Cibingbin, Cimahi,

Lebakwangi

3 Kerbau Karangkancana, Cimahi, Ciawigebang,

Ciniru, Ciwaru

4 Kuda Kuningan, Garawangi, Cigandamekar,

Page 24: 1036_NURDINI_HINCO

Ciawigebang, Pancalang

5 Kambing Cimahi, Nusaherang, Mandirancan,

Cibingbin, Karangkancana

6 Domba Darma, Kramatmulya, Cilimus,

Cibingbin, Cimahi,

7 Babi Cigugur

8 Ayam Kampung Darma, Cibingbin, Cibeureum,

Lebakwangi, Selajambe, Ciawigebang

9 Ayam Ras Petelur Garawangi, Kuningan, Kramatmulya,

Jalaksana, Pancalang

10 Ayam Ras Pedaging Kuningan, Cigugur, Garawangi, Darma,

Nusaherang

11 Itik Pasawahan, Cibingbin, Mandirancan,

Pancalang, Sindangagung

Sumber : Kuningan dalam Angka, 2012

Dilihat dari Tabel 20 sumberdaya peternakan yang terdapat di

Kabupaten Kuningan hampir tersebar di seluruh kecamatan yang terdapat di

Kabupaten Kuningan. Populasi sapi perah terbanyak terdapat di Kecamatan

Cigugur yaitu sebanyak 5167 ekor, hal ini didukung juga oleh keberadaan

perusahaan susu murni Laras Ati dan industri es yoghurt yang ikut serta dalam

mengembangkan peternakan sapi perah ini.

Di Kabupaten Kuningan juga terdapat peternakan kuda dan Kecamatan

Kuningan merupakan sentra produksi peternakan terbanyak dengan jumlah

populasi 279 ekor. Perkembangan peternakan kuda didukung oleh penggunaan

kuda sebagai alat transportasi tradisional di Kabupaten Kuningan, maka dari itu

Kuningan dikenal dengan Kota Kuda. Selain peternakan kuda, peternakan babi

juga ikut berkembang di Kabupaten Kuningan, meskipun hanya Kecamatan

Cigugur yang merupakan sentra produksi tetapi memiliki populasi yang cukup

banyak yaitu sebesar 2531 ekor. Perkembangan peternakan babi ini dipengaruhi

oleh keberadaan umat non islam yang jumlahnya cukup banyak di Kecamatan

Cigugur Kabupaten Kuningan.

Page 25: 1036_NURDINI_HINCO

Peternakan ayam baik ayam kampung, ayam ras petelur, dan ayam ras

pedaging memiliki jumlah populasi paling banyak yaitu berkisar diantara 3000 –

300000 populasi yang tersebar di setiap kecamatan di Kabupaten Kuningan.

Intensifikasi pada kegiatan peternakan ini masih memungkinkan dilakukan

untuk meningkatkan produksi dari sektor itu sehingga akan berdampak positif

juga pada pendapatan masyarakat.

f. Sumberdaya Air

Sumberdaya air adalah sumberdaya berupa air yang berguna atau

potensial bagi semua makhluk hidup. Air dapat digunakan dalam bidang

pertanian industri, rumah tangga, rekreasi, dan aktivitas lingkungan. Kabupaten

Kuningan memiliki sumber air yang cukup melimpah. Kabupaten Kuningan

memilki tiga buah Satuan Wilayah Sungai (SWS) dan 43 sub DAS. Satuan

Wilayah Sungai tersebut adalah SWS Ciberes, SWS Cisanggarung, SWS

Cijolang. Selain itu, Kabupaten Kuningan memiliki sebuah waduk yang cukup

terkenal dan potensial baik dalam bidang perairannya dan pariwisata. Waduk

tersebut adalah Waduk Darma yang berada di Desa Jagara Kecamatan Darma.

Waduk darma memiliki volume air sebanyak 26 juta m3. Selain sungai dan

waduk, Kabupaten Kuningan juga memilki 102 situ dan embung.

Selain itu, Kabupaten Kuningan juga memiliki sumber mata air sebanyak

523 sumber mata air yang tersebar di seluruh kecamatan di Kebupaten

Kuningan. Sumber mata air itu memiliki debit air yang berbeda-beda. Debit air

paling banyak adalah mata ait paniis singkup Kecamatan Pasawahan dengan

debit airnya mencapai 1415 liter/detik, sedangkan rata-rata debit air pada mata

air yang terdapat di Kabupaten Kuninagn yaitu sebesar 23,65 liter/detik.

Page 26: 1036_NURDINI_HINCO

Potensi sumberdaya air di Kabupaten Kuningan sudah dapat memenuhi

kebutuhan air domestik, bahkan sudah dapat melakukan kerjasama dengan

daerah tetangga seperti dengan Kabupaten Cirebon untuk memenuhi kebutuhan

air di wilayah itu. Selain itu kekayaan sumber air di Kabupaten Kuningan

berpengaruh kepada keberadaan perusahaan air minum yang turutr serta

memanfaatkan kekayaan alam Kuningan berupa air. Potensi sumberdaya air di

Kabupaten Kuningan yang melimpah juga dipengaruhi oleh keberadaan Gunung

Ciremai yang merupak gunung tertinggi di Jawa Barat.

3. Keindahan Alam

Potensi lainnya yang dimiliki Kabupaten Kuningan adalah keindahan

alam. Potensi ini dapat dikembangkan untuk kegiatan wisata alam dan dapat

meningkatkan pendapatan masyarakat setempat. Bentang alam yang indah dan

beragam tersebar hampir di setiap kecamatan se Kabupaten Kuningan, terutama

daerah-daerah yang berada di kawasan kaki Gunung Ciremai yang sudah

terkenal dengan keindahan alamnya dan udara sejuk cocok dijadikan sebagi

tempat peristirahatan atau tempat menghilangkan penat kejenuhan daerah kota.

Sehingga tidak salah jika Kabupaten Kuningan dianugerahi berbagai objek dan

daya tarik wisata yang alami serta didukung oleh budaya dan kesenian daerah

yang beragam dan memiliki kekhasan.

Pemanfaatan sumberdaya alam yang berupa kegiatan wisata memiliki

kelebihan dibandingkan dengan pemanfaatan sumberdaya alam hayati terutama

berupa kayu, kelebihannya adalah dapat meminimalisir bahkan menghindari

tingkat kerusakan sumberdaya alam. Berbagai potensi sumbedaya wisata baik

Page 27: 1036_NURDINI_HINCO

yang telah dikembangkan maupun yang belum atau sedang dikembangkan dapat

dilihat pada Tabel 21 berikut ini :

Tabel 21

Potensi Pariwisata Kabupaten Kuningan

No Potensi Wisata Lokasi

Dalam Tahap Pengembangan

1 Waduk Darma Ds Jagara Kec. Darma

2 Balong Keramat Darmaloka Ds. Darma Kec. Darma

3 Talaga Remis Ds. Kaduela Kec. Pasawahan

4 Balong Ikan Cigugur Kel. Cigugur Kec. Cigugur

5 Cibulan Ds. Manis Kidul Kec.

Jalaksana

6 Curug Lembah Cilengkrang Ds. Pajambon Kec.

Kramatmulya

7 Curug Landung Ds. Cisantana Kec. Cigugur

8 Curug Bangkong Ds. Kertawirama Kec.

Nusaherang

9 Curug Putri Ds. Cisantana Kec. Cigugur

10 Curug Sidomba Ds. Peusing Kec. Cilimus

11 Wisata Pedasaan Sitonjul Ds. Sangkanhurip Kec.

Cilimus

12 Gedung Perundingan Linggarjati Ds. Linggarjati Kec. Cilimus

13 Gedung Syahrir Ds. Bandorasawetan Kec.

Cilimus

14 Taman Purbakala Cipari Ds. Cipari Kec. Cigugur

15 Linggarjati Indah Ds. Linggamekar Kec. Cilimus

16 Taman Nasional Gunung Ciremai Ds. Pajambon Kec.

Kramatmulya

17 Pemandian Air Panas Sangkanhurip

Alami

Ds. Sangkanhurip Kec.

Cilimus

18 Kolam Renang Sanggariang Kel. Kuningan Kec. Kuningan

19 Bumi Perkemahan Palutungan Ds. Cisantana Kec. Cigugur

20 Arung Jeram Cisanggarung Ds. Surakatiga Kec. Luragung

21 Kolam Renang dan Ourbond Tirta

Agung Mas

Ds. Luragung Kecamatan

Luragung

Dalam Tahap Eksplorasi

1 Balomng Dalem Ds. Babakanmulya Kec.

Jalaksana

2 Balong Kambang Ds. Pasawahan Kec.

Pasawahan

3 Situ Cicerem Ds. Kaduela Kec. Pasawahan

4 Air Panas Ciniru Ds. Ciniru Kec. Ciniru

5 Air Panas Ciangir Ds. Ciangir Kec. Cibingbin

6 Air Panas Subang Ds. Subang Kec. Subang

7 Wisata Pedesaan Sayana Ds. Sayana Kec. Cilimus

8 Gua Inderakila Kec. Karangkancana

9 Gedung Paseban Tri Panca Kel. Cigugur Kec. Cigugur

Page 28: 1036_NURDINI_HINCO

Tunggal

10 Taman Makam Pahlawan

Samudra

Ds. Babakanmulya Kec.

Jalaksana

11 Gua Maria Ds. Cisantana Kec. Cigugur

12 Gunung Mayana Ds. Sindangjaya Kec.

Kagugede

13 Bumi Perkemahan Cibunar Ds. Linggarjati Kec. Cilimus

14 Bumi Perkemahan Cibeureum Ds. Cibeureum Kec. Cilimus

15 Bumi Perkemahan Paniis Ds. Paniis Kec. Pasawahan

16 Bumi Perkemahan Padamatang Ds. Padamatang kec.

Pasawahan

17 Bumi Perkemahan Lembah

Lambusir

Kec. Cilimus

18 Bumi Perkemahan Buyut Jaksa Ds. Bantarpanjang Kec.

Cibingbin

19 Kebun Raya Kuningan Ds. Padabeunghar kec.

Pasawahan

20 Agro Cikananga Ds. Ciporang Kec. Maleber

21 Open Space Gallery Ds. Linggasana Kec. Cilimus

22 Gua Walet Kec. Ciwaru

23 Balong Kembang Kec. Pasawahan

24 Agrowisata Mandala Jaya Ds. Mandala Jaya Kec.

Garawangi

25 Hutan Lindung Ciniru Kec. Ciniru

Sumber : Profil Kabupaten Kuningan, 2012

Dari Tabel 21 dapat diketahui bahwa mayoritas potensi pariwisata di

Kabupaten Kuningan merupakan objek wisata alam, seperti Waduk Darma

yang ada di Desa Jagara Kecamatan Darma Kuningan merupakan salah satu

wisata alam yang sudah terkenal. Waduk darma berjarak ± 12 km ke arah

barat daya dari Kota Kuningan atau ± 47 km dari Kota Cirebon. Lokasi

Waduk Darma tepat berada di tepi jalan raya yang menghubungkan Cirebon-

Kuningan-Ciamis sehingga aksesnya mudah dijangkau dari mana saja.

4. Jenis Tanah

Tanah merupakan bagian dari lapisan bumi yang terdapat paling atas dan

berasal dari batu-batuan yang telah mengalami pelapukan. Tanah memiliki fungsi

Page 29: 1036_NURDINI_HINCO

yang sangat penting bagi makhluk hidup. Fungsi tersebut diantaranya sebagai media

tanam tumbuhan, habitat bagi jasad renik, serta secara tidak langsung memiliki

fungsi sebagai penyaring/penjernih air. Fungsi penting tanah tersebut secara

langsung memberikan kontribusi terhadap kelangsungan kehidupan makhluk hidup

di muka bumi.

Jenis tanah yang terdapat di Kabupaten Kuningan terdiri dari tujuh jenis tanah,

yaitu :

a. Andosol

Tanah andosol merupakan jenis tanah mineral yang berwarna coklat

kelabu hingga hitam, mengandung bahan organik tinggi dan telah mengalami

perkembangan profil. Jenis tanah ini terdapat di bagian barat Kecamatan

Kuningan.

a. Alluvial

Tanah alluvial merupakan jenis tanah muda yang belum mengalami

perkembangan profil, jenis tanah ini juga umumnya mengalami tingkat

kesuburan sedang hingga tinggi. Tanah ini berasal dari bahan induk alluvium.

Jenis tanah alluvial ini terdapat di bagian timur Kecamatan Kuningan, Kadugede

Utara, Lebakwangi Utara, garawangi dan Cilimus.

b. Podsolik

Tanah jenis ini berwarna merah sampai kuning, tanah ini berasal dari

batuan pasir kuars, tuf volkanis, dan bersifat masam. Tanah jenis ini tersebar di

bagian selatan Kecamatan Kadugede, Ciniru Timur, Lebakwangi Selatan,

Luragung Timur, dan Ciwaru.

c. Grumosol

Page 30: 1036_NURDINI_HINCO

Tanah ini berasal dari batuan kapur, mergel, batuan lempung atau batuan

volkanis bersifat basa. Tanah jenis ini terdapat di bagian tengah Kecamatan

Luragung, Cibingbin Utara, Jalaksana Timur, dan Cidahu.

d. Latosol

Jenis tanah ini telah mengalami perkembangan dan terjadi diferensiasi

horizon dan memiliki warna tanah coklat, merah hingga kuning. Tanah jenis ini

tersebar di Kecamatan Ciniru dan Jalaksana.

e. Regosol

Jenis tanah ini belum mengalami diperensiasi horizon, dengan tingkat

kesuburannya sedang. Tanah ini berasal dari bahan induk material volkanis

piroklatis. Jenis tanah ini tersebar di Kecamatan Jalaksana dan Kramatmulya.

f. Mediteran

Tanah mediteran telah mengalami perkembangan profil. Tanah ini

berwarna coklat hingga merah. Tanah ini berasal dari batu kapur keras

(limestone) dan tuf volkanis bersifat basa.

Kedalaman efektif tanah berkisar antara 30 sampai di atas 90 cm. Sebagain

besar tekstur tanah di Kabupaten Kuningan termasuk ke dalam tekstur sedang dan

sebagian kecil tekstur halus. Kondisi ini berpengaruh terhadap tingkat kepekaan

tanah terhadap erosi. Sebagain besar tanah mengalami tingkat kepekaan yang rendah

dan sebagian kecil memiliki tingkat kepekaan yang sangat tinggi terhadap erosi.

5. Kondisi Hidrologis

Kondisi hidrologi suatu daerah tidak terlepas dari kondisi morfologi daerah itu

sendiri. Begitu juga Kabupaten Kuningan yang terletak di kaki Gunung Ciremai

dengan ketinggian sekitar 25 – 100 m dpl memiliki sumberdaya air yang potensial.

Page 31: 1036_NURDINI_HINCO

Potensi sumberdaya air yang terdapat di Kabupaten Kuningan adalah 1 buah waduk,

102 buah situ dan embung, 3 buah Satuan wilayah Sungai (SWS) dan 43 sub DAS.

Satuan Wilayah sungai tersebut adalah SWS Ciberes, SWS Cisanggarung, dan SWS

Cijolang.

Dalam memenuhi kebutuhan air sehari-hari, masyarakat Kabupaten Kuningan

menggunakan air yang bersumber dari mata air langsung, air sungai, dan juga air

tanah (sumur). Sedangkan untuk pertanian, masyarakat juga memanfaatkan waduk,

situ serta embung-embung yang terdapat di daerah sekitar lahan pertaniannya.

Sumberdaya air yang terdapat di Kabupaten Kuningan selain dapat memenuhi

kebutuhan air di Kuningan itu sendiri juga dipasok ke daerah sekitar seperti Kota

Cirebon.

6. Topografi

Kondisi geomorfoligi berkaitan erat dengan tofografi atau ketinggian tempat.

Tofografi adalah ketinggian suatu tempat yang diukur dari atas permukaan laut.

Dilihat dari segi morfologinya, Kabupaten Kuningan yang merupakan daerah

penelitian memiliki morfologi dataran tinggi di wilayah bagian barat dan selatan

karena terletak di bawah Gunung Ciremai dengan ketinggian 3078 m dpl, sedangkan

morfologi dataran rendah terletak di wilayah Kabupaten Kuningan bagian timur dan

utara. Kondisi morfologi daerah penelitian memiliki rata-rata ketinggian ± 120 –

222 m dpl di bagian Utara dan Timur, serta ± 700 m dpl di bagian Selatan dan

Barat. Berikut Tabel 22 data administrasi kecamatan berdasarkan ketinggian di atas

permukaan laut :

Tabel 22

Data Administrasi Kecamatan Berdasarkan Ketinggian di atas Permukaan

Laut

No Nama Kecamatan Ketinggian (m dpl)

1 Darma 736

Page 32: 1036_NURDINI_HINCO

2 Kadugede 573

3 Nusaherang 623

4 Ciniru 301

5 Hantara 369

6 Selajambe 297

7 Subang 295

8 Cilebak 564

9 Ciwaru 203

10 Karangkancana 289

11 Cibingbin 112

12 Cibeureum 156

13 Luragung 108

14 Cimahi 111

15 Cidahu 89

16 Kalimanggis 120

17 Ciawigebang 231

18 Cipicung 271

19 Lebakwangi 138

20 Maleber 176

21 Garawangi 295

22 Sindangagung 257

23 Kuningan 511

24 Cigugur 648

25 Kramatmulya 532

26 Jalaksana 465

27 Japara 362

28 Cilimus 399

29 Cigandamekar 338

30 Mandirancan 308

31 Pancalang 325

32 Pasawahan 400

Sumber : Kabupaten Kuningan dalam Angka, 2012

Berdasarkan Tabel 22 dapat diketahui bahwa Kecamatan Darma, Kecamatan

Cigugur, Kecamatan Nusaherang, Kecamatan Kadugede, dan Kecamatan Cilebak

merupakan lima kecamatan yang memiliki ketinggian paling rendah, sedangkan

Kecamatan Cidahu, Kecamatan Luragung, Kecamatan Cimahi, Kecamatann

Cibingbin, dan Kecamatan Kalimanggis merupakan kecamatan yang memiliki

ketinggian paling rendah.

D. CAPITAL ASPECT

Page 33: 1036_NURDINI_HINCO

1. Infrastruktur

Salah satu penggerak pembangunan yang menentukan kemajuan daerah adalah

ketersediaan infrastruktur terutama yang menunjang transportasi dan pelayanan

publik lainnya. Kabupaten Kuningan yang menetapkan pertanian dan pariwisata alam

sebagai sektor unggulan memberikan perhatian lebih pada kondisi jalan dan jembatan

serta irigasi untuk menunjang dua sektor unggulan tersebut. Untuk mengetahui

kondisi infrastruktur jalan di Kabupaten Kuningan dapat dilihat pada Tabel 23

berikut ini :

Tabel 23

Kondisi Prasarana Jalan di Kabupaten Kuningan

No Kondisi Jalan Panjang (Km) Persentase (%)

1 Baik 173,54 41,71

2 Sedang 110,83 26,64

3 Rusak 76,05 18,28

4 Rusak Berat 55,68 13,38

Jumlah 416,1 100

Sumber : Kuningan dalam Angka, 2012

Berdasarkan Tabel 23 di atas, kondisi prasarana jalan di Kabupaten Kuningan

terdiri dari 41,71% dengan kondisi baik dan jalan dengan kondisi sedang sebesar

26,64%. Prasarana jalan ini dapat menunjang kegiatan interaksi wilayah satu dengan

wilayah lainnya, baik dalam maupun luar wilayah Kabupaten Kuningan.

Selain infrastruktur jalan, infrastruktur jembatan dan irigasi pun berperan

penting dalam menunjang peningkatan sektor unggulan di Kabupaten Kuningan.

Tabel 24 dan 25 dibawah ini akan menginformasikan kondisi insfrastruktur jembatan

dan irigasi di Kabupaten Kuningan.

Tabel 24

Kondisi Jembatan di Kabupaten Kuningan

Kondisi Tahun (Buah)

2011 2012

Baik 133 134

Sedang 60 60

Rusak 21 20

Page 34: 1036_NURDINI_HINCO

JUMLAH 214 214

Sumber : Profil Kabupaten Kuningan, 2012

Tabel 25

Kondisi Irigasi di Kabupaten Kuningan

Status Jaringan Jumlah (Unit) Kondisi

Baik Sedang Rusak

Bendungan 641 339 190 112

Bangunan 1796 989 479 328

Saluran Induk 104439 57680 28327 18432

Saluran Sekunder 447076 186237 148776 112063

Sumber : Profil Kabupaten Kuningan, 2012

2. Jaringan Transportasi

Peranan perhubungan darat cukup dominan di Kabupaten Kuningan, terutama

dalam penyaluran produk pertanian dan melayani kebutuhan masyarakat dalam

menggerakan perekonomian baik di wilayah perkotaan maupun pedesaan. Panjang

jalan kabupaten di Kabupaten Kuningan pada tahun 2011, tidak ada penambahan dari

tahun sebelumnya yaitu mencapai 416,10 km. Berdasarkan jenis permukaan, panjang

jalan kabupaten terdiri dari 396,60 km jalan diaspal sedangkan sisanya sepanjang

19,50 km berupa permukaan kerikil.

Sementara itu, perkembangan jumlah kendaraan menunjukkan peningkatan

yang sangat pesat dari tahun ke tahun. Secara keseluruhan, jumlah kendaraan

bermotor dari berbagai jenis mencapai 181.237 unit atau naik sebesar 17,98% dari

tahun sebelumnya yaitu sebanyak 153.613 unit. Pertumbuhan jumlah kendaraan

bermotor didominasi oleh peningkatan jumlah sepeda motor yang mencapai 164.255

unit, dari sebelumnya sebanyak 138.228 unit, atau terjadi kenaikan sebesar 18,83%.

Kondisi ini perlu menjadi perhatian karena sangat berpotensi meningkatkan

kecelakaan lalu lintas.

Page 35: 1036_NURDINI_HINCO

3. Perumahan

Untuk mengetahui keadaan tempat tinggal penduduk di Kabupaten Kuningan

dapat dilihat pada Tabel 26 berikut ini :

Tabel 26

Keadaan Tempat Tinggal Penduduk

No Kondisi Bangunan Jumlah Persentase (%)

1 Permanen 134057 42,43

2 Semi Permanen 95932 30,36

3 Sederhana 85982 27,21

Jumlah 315971 100

Sumber : Kabupaten Kuningan dalam Angka, 2012

Berdasarkan Tabel 26 tersebut, kondisi bangunan di Kabupaten Kuningan

sebanyak 134057 (42,43%) merupakan bangunan permanen dan 85982 (27,21%)

merupakan bangunan sederhana.

E. OTHER ASPECT

1. Rencana Pembangunan

RPJPD Kabupaten Kuningan adalah landasan atau pedoman bagi

penyelenggaraan pembangunan daerah dalam kurun waktu 20 tahun mulai tahun

2005 sampai 2025. RPJPD Kabupaten Kuningan telah ditetapkan dan diundangkan

melalui Peraturan Daerah Nomor 13 Tahun 2010 yang merupakan perubahan atas

Peraturan Daerah Nomor 5 Tahun 2009. Visi Daerah untuk mewujudkan cita-cita

pembangunan bersama dalam kurun waktu 20 tahun ke depan tersebut adalah:

“Dengan iman dan taqwa, Kuningan sebagai Kabupaten Agropolitan dan Wisata

termaju di Jawa Barat”.

Visi ini menegaskan cita-cita yang hendak diwujudkan selama 20 tahun ke

depan oleh Kabupaten Kuningan yaitu menjadi Kabupaten pertanian dan wisata yang

paling maju diantara kabupaten/kota di Provinsi Jawa Barat, dengan pengertian

Page 36: 1036_NURDINI_HINCO

bahwa produksi Kabupaten Kuningan akan didominasi oleh dua besar sektor

produksi yaitu sector pertanian dan jasa pariwisata. Termaju di Jawa Barat

mengandung pengertian sampai dengan tahun 2025 Kabupaten Kuningan akan

berupaya keras untuk memacu keunggulan-keunggulan pada seluruh atau sebagian

besar ciri kabupaten pertanian dan pariwisata tersebut diatas sehingga secara

keseluruhan bisa menjadi yang terunggul dibandingkan dengan seluruh

kabupaten/kota di Provinsi Jawa Barat. Visi tersebut menyiratkan makna bahwa

untuk menjadi maju dalam konteks percaturan pembangunan dengan wilayah

lainnya, Kabupaten Kuningan harus focus pada kedua sektor/bidang tersebut yang

menjadi keunggulannya. Hal ini dengan tidak mengabaikan pelaksanaan

pembangunan secara memadai pada sektor-sektor lainnya, karena pada hakikatnya

pembangunan daerah adalah membangun masyarakat secara menyeluruh. Fokus

terhadap sektor pertanian dan pariwisata bukan perwuju dan semangat sektoral yang

sempit, namun semata-mata merupakan upaya menempatkan kedua sektor unggulan

tersebut sebagai penggerak utama pembangunan menyeluruh di Kabupaten

Kuningan. Untuk mencapai Visi Pembangunan Jangka Panjang tersebut ditempuh

langkahlangkah besar yang dituangkan dalam wujud Misi Pembangunan Jangka

Panjang Kabupaten Kuningan Tahun 2005-2025, yaitu :

a. Mewujudkan sumberdaya manusia yang berkualitas dan berakhlaq mulia.

b. Mewujudkan agribisnis yang tangguh dalam kerangka agropolitan.

c. Mewujudkan pariwisata alam yang maju.

d. Mewujudkan pemerataan pembangunan Daerah.

e. Mewujudkan pengelolaan sumberdaya alam yang lestari dengan berorientasi pada

jasa lingkungan.

f. Mewujudkan masyarakat yang agamis, mandiri, dan dinamis.

Page 37: 1036_NURDINI_HINCO

2. Sumberdaya Energi

a. Energi Listrik

Kebutuhan akan ketersediaan energi terutama listrik, dari tahun ke tahun

terus mengalami peningkatan, hal ini sejalan dengan bertambahnya jumlah

penduduk serta perkembangan Kabupaten Kuningan. Pasokan utama energi listrik

di Kabupaten Kuningan adalah dari PT. Perusahaan Listrik Negara (Persero),

yang terdiri dari dua Rayon yaitu PLN Rayon Kuningan dan PLN Rayon Cilimus.

Pada tahun 2011, jumlah listrik yang disalurkan dari kedua rayon tersebut

mencapai 314.075.699 kWH, dengan jumlah konsumen sebanyak 265.910

pelanggan.

b. Energi Panas Bumi

Kabupaten Kuningan juga memilki sumberdaya energi berupa panas bumi.

Potensi sumberdaya panas bumi tersebut berada di wilayah Sangkanhurip

Kecamatan Cilimus, Pajambon Kecamatan Kramatmulya, Kecamatan Ciniru, dan

Kecamatan Subang. Panas bumi ini bersumber dari Gunung ciremai. Daerah

panas bumi Gunung Ciremai dicirikan oleh adanya mata air panas dengan

temperatur 42 ºC hingga 56.30

C yang muncul di daerah Sangkan Hurip dan

Pajambon. Kedua daerah tersebut kemungkinan mempunyai sumber panas yang

sama, yaitu magma sisa di bawah kerucut Gunung Ciremai.

Untuk daerah panas bumi Sangkanhurip mempunyai luas prospek sebesar

10 km2, suhu reservoir 210

0 C dan akan menghasilkan energi listrik potensialnya

sebesar 25 MW, dan cadangan energi listrik potensial di sangkanhurip lainnya

sebesar 150 MW. Sedangkan untuk daerah Ciniru Jalaksana energi listrik

potensialnya sebesar 75 MW, dan Pajambon berdasarkan luasnya sekitar 20 km2

dan temperatur reservoir sekitar 2100

C dan akan menghasilkan energi listrik

Page 38: 1036_NURDINI_HINCO

potensial sebesar 135 MW dengan potensi cadangannya diduga sebesar 300 MW.

Oleh karena adanya potensi panas bumi yang potensial dan dapat dimanfaatkan

untuk pembangkit listrik tenaga panas bumi disertai dengan jarak yang dekat

antara lokasi jaringan listrik daerah Sangkanhurip dengan lokasi jaringan listrik

grid Nasional Jawa – Bali yang hanya berkisar sekitar ± 7 km, maka Pemerintah

Daerah Kabupaten Kuningan bekerja sama dengan PT. Chevron yang merupakan

pemenang lelang proyek ini berencana untuk membangun pembangkit listrik

tenaga panas bumi.