10 Evaluasi Kualitas Semen Beku

5
EVALUASI KUALITAS SEMEN BEKU Tujuan Tujuan pemeriksaan evaluasi dan kualitas semen beku adalah untuk melihat gerakan massa sperma, gerakan individu sperma dan persentase abnormalitas. Prekuensi Pelaksanaan praktikum dilakukan pada tanggal 15 september 2014 di laboratorium reproduksi. Prinsip Elvaluasi atau pemeriksaan semen merupakan suatu tindakan yang perlu dilakukan untuk melihat kualitas dan kuantitas semen. Langkah Kerja Alat dan Bahan Alat yang digunakan adalah mikroskop, object glass, cover glass, kapas kamar hitung neubauer. Bahan yang digunakan adalah alkohol, pewarna dan semen beku. 43

description

evaluasi semen beku

Transcript of 10 Evaluasi Kualitas Semen Beku

Page 1: 10 Evaluasi Kualitas Semen Beku

EVALUASI KUALITAS SEMEN BEKU

Tujuan

Tujuan pemeriksaan evaluasi dan kualitas semen beku adalah untuk

melihat gerakan massa sperma, gerakan individu sperma dan persentase

abnormalitas.

Prekuensi

Pelaksanaan praktikum dilakukan pada tanggal 15 september 2014 di

laboratorium reproduksi.

Prinsip

Elvaluasi atau pemeriksaan semen merupakan suatu tindakan yang perlu

dilakukan untuk melihat kualitas dan kuantitas semen.

Langkah Kerja

Alat dan Bahan

Alat yang digunakan adalah mikroskop, object glass, cover glass, kapas

kamar hitung neubauer. Bahan yang digunakan adalah alkohol, pewarna dan

semen beku.

Prosedur Kerja

- Sediakan peralatan dan bahan

- Ambil straw dan potong bagian atas

- Kemudian teteskan sedikit pada object glass dan amati dibawah mikroskop

43

Page 2: 10 Evaluasi Kualitas Semen Beku

- Untuk melihat abnormalitas yang permata teteskan semen kemudian

teteskan pewarna dan lakukan pengulasan, kemudian periksa dibawah

mikroskop

Hasil Kegiatan

Hasil kegiatan evaluasi semen kambing dapat dilihat pada Tabel

Tabel. Hasil pemeriksaan koleksi dan evaluasi semen pada kambing.

Bahan Perlakuan Hasil Pemeriksaan

Straw Semen

Beku

Mikroskopis

Konsentrasi

Gerakan massa

Gerakan individu

Persentase hidup-mati

Persentase abnormalitas

-

25.000.000 sperma/mm2

Sedang (+)

P (V) gerakan vibratonis

Hidup 0%. Mati 100%

6%

Gambar. Persentasi hidup mati Gambar. Gerakan Masa

44

Page 3: 10 Evaluasi Kualitas Semen Beku

Diskusi

Spermatozoa merupakan sel yang sangat terspesialisasi dan padat yang

tidak lagi mengalami pembelahan atau pertumbuhan, berasal dari gonosit yang

menjadi spermatogonium, spermatosit primer dan sekunder dan selanjutnya

berubah menjadi spermatit yang akhirnya menjadi spermatozoa. Spermatozoa

terdiri atas dua bagian fungsional yang penting yaitu kepala dan ekor (Hafez dan

Hafez, 2000). Aplikasi teknologi inseminasi buatan dan pembuahan secara invitro

pada ternak sapi, sampai saat ini masih menggunakan spermatozoa hasil ejakulasi

baik dalam bentuk semen cair maupun semen beku. Sumber spermatozoa lain

yang berpotensi digunakan untuk membuahi sel telur adalah spermatozoa yang

berasal dari epididimis, terutama pada bagian cauda epididimis. Toelihere (1985)

menyatakan bahwa epididimis mempunyai empat fungsi utama yaitu, transport,

konsentrasi, maturasi dan penyimpanan spermatozoa.

Dari hasil pemeriksaan didapatkan Motilitas 72%, Abnormalitas 19%,

Konsentrasi 448 x 107 sel/cc ini menunjukkan semen yang didapat dari epidedimis

sapi dan kerbau dapat digunakan untuk sraw atau untuk IB dimana motilitaasnya

sangat tinggi dan abnormalitasnya rendah dankonsistensinya bagus walaupun

semen ini di ambil dari epidedimis hewan yang sudah mati karena disembelih.

Pemanfaatan spermatozoa dari cauda epididimis untuk tujuan inseminasi

dilatarbelakangi oleh beberapa hal antara lain, jika terdapat pejantan unggul tetapi

tidak dapat ditampung semennya. Selain itu metode ini juga akan sangat

membantu dalam upaya menyelamatkan plasma nutfah ternak antar hewan jantan

yang mati secara mendadak.

Spermatozoa hanya bisa bertahan hidup pada suhu yang rendah sehingga

apabila berada pada suhu yang tinggi akan mengalami kematian, begitu pula

apabila terkena dengan matahari, kontak langsung dengan barang logam,

bercampur dengan bahan kimia, serta penggunaan alat yang tidak steril (Arthur et

al, 1996).

45

Page 4: 10 Evaluasi Kualitas Semen Beku

DAFTAR KEPUSTAKAAN

Arthur, G. F.; Noakes, D.E.;Pearson, H. and Parkison,T.M. 1996. Veterinary Reproduction and Obstetrics. London : W.B.Sounders.

Hafez, E. S. E. and B. Hafez. 2000. Reproduction in Farm Animals 7th Edition. Lippincott Williams and Wilkins. Baltimore.

Toelihere, M. R. 1981. Inseminasi Buatan pada Ternak. Penerbit Angkasa Bandung. Bandung.

46