10 - BAB 3 - Metode Penelitian
-
Upload
rini-puspitasari -
Category
Documents
-
view
451 -
download
0
Transcript of 10 - BAB 3 - Metode Penelitian
Tempat/bangunan Peralatan Penjamah Makanan Bahan Makanan
Kualitas Dodol
Prinsip Hygiene Sanitasi Makanan
Pemilihan bahan baku makanan.
Penyimpanan bahan makanan.
Pengolahan makanan.
Pengangkutan makanan.
Penyimpanan makanan.
Penyajian makanan.
Produsen Distributor
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1. Desain Penelitian
3.1.1. Jenis Penelitian
Metode yang dilakukan pada penelitian ini adalah bersifat deskriptif,
yaitu suatu metode penelitian yang dilakukan untuk mendeskripsikan atau
menggambarkan suatu fenomena yang terjadi di dalam masyarakat (Notoatmodjo,
Soekidjo. 2010).
3.1.2. Kerangka Teori
Gambar 3.1 Kerangka Teori Kualitas Dodol Zebra
29
3.1.3. Alur Pikir
Gambar 3.2 Alur Pikir Kontaminasi Kapang Pada Dodol Zebra Yang Dijual Di Wilayah Terminal Leuwi Panjang Kota Bandung Tahun 2012
3.1.4. Definisi Operasional
Untuk mencegah timbulnya salah pengertian dan meluasnya masalah
dalam penelitian karya tulis ilmiah ini, maka penulis memberikan batasan-batasan
pengertian sebagai berikut:
Pengetahuan dan Perilaku Pedagang/Penjamah
Makanan
Dodol Zebra
Penyajian Dodol Zebra
Pengawetan
Kualitas Kapang Pada Dodol Zebra
30
Tabel 3.1 Definisi Operasional Angka Kontaminasi Kapang Pada Dodol Zebra
Yang Dijual Di Wilayah Terminal Leuwi Panjang Kota Bandung Tahun 2012
No. Variabel Definisi Operasional Cara Ukur
Alat Ukur Hasil Ukur Skala
Ukur 1. Angka Kapang
pada dodol zebra.
Jumlah koloni kapang dalam sampel dodol zebra.
Uji laboratorium Lembar perhitungan Angka Lempeng Total
Koloni/gram Rasio
2. Lingkungan Fisik Tempat Penyajian Dodol Zebra
Kondisi tempat penyajian di tempat penjualan dodol zebra yang meliputi suhu, kelembaban, jarak wadah/rak terhadap lantai, ketebalan tumpukan, jarak wadah/rak terhadap dinding, jarak wadah/rak terhadap langit-langit.
Observasi Thermohygrometer, meteran.
Memenuhi Syarat, Tidak Memenuhi Syarat.
Nominal
3. Pengetahuan Penjamah Makanan
Pengetahuan orang yang secara langsung atau tidak langsung berhubungan dengan makanan dan peralatannya mengenai cara penyajian makanan, factor penyebab kerusakan makanan oleh kapang, cara pengambilan produk lama dan baru dalam penyajian makanan.
Wawancara Lembar Kuesioner
Baik, Cukup, Kurang, Kurang Sekali.
Ordinal
4. Perilaku penjamah Makanan
Perilaku orang yang secara langsung atau tidak langsung berhubungan dengan makanan dan peralatannya mengenai mencuci tangan sebelum bekerja, cara penyajian makanan, cara membersihkan tempat penyajian makanan, pemilihan bahan tempat/rak penyajian makanan, upaya untuk mengurangi dan menstabilkan kelembaban pada tempat penyajian makanan.
Wawancara Lembar Kuesioner
Baik, Cukup, Kurang, Kurang Sekali.
Ordinal
5. Pengawetan Makanan
Kandungan zat pengawet yang dapat menghambat pertumbuhan kapang yang terkandung dalam produk dodol zebra.
Uji laboraturium Lembar perhitungan kadar bahan pengawet makanan
Gram/kg Rasio
31
3.2. Rancangan Sampel
3.2.1. Populasi dan Sampel
Menurut Sugiyono, 2011. Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri
atas objek/subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang
ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.
Sedangkan sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh
populasi tersebut.
Menurut Notoatmodjo, Soekidjo. 2010. Populasi menelitian adalah
keseluruhan objek penelitian atau objek yang diteliti. Sedangkan sampel adalah
objek yang diteliti dan dianggap mewakili seluruh populasi.
Populasi dalam penelitian ini adalah populasi manusia, dan populasi
lingkungan. Populasi manusia adalah para penjamah dodol zebra di toko penjual
dodol zebra Wilayah Terminal Leuwi Panjang. Untuk populasi lingkungan, terdiri
dari lingkungan fisik tempat penyajian dodol zebra di Wilayah Terminal Leuwi
Panjang dan semua dodol zebra bermerk yang dijual di Wilayah Terminal Leuwi
Panjang.
3.2.2. Besar Sampel
Sampel manusia berdasarkan proporsional, besar sampel yang diambil
dalam penelitian ini adalah sebanyak 9 orang penjamah dodol zebra yang berasal
dari 9 toko penjual dodol zebra di Wilayah Terminal Leuwi Panjang dikalikan
dengan jumlah penjamah dodol zebra di Wilayah Terminal Leuwi Panjang
dikalikan dengan proporsi 50%.
Besar sampel dodol zebra untuk pengujian kandungan kapang pada sampel
dodol zebra sebanyak 11 unit sampel karena setiap toko penjual dodol zebra di
Wilayah Terminal Leuwi Panjang menjual dodol zebra dengan 1 s.d. 2 merk
32
dodol zebra. Berat 1 unit sampel dari setiap toko adalah 100 gram dodol zebra
sesuai dengan merek dodol zebra yang dijual di Wilayah Terminal Leuwi
Panjang. Bila berat 1 unit sampel adalah 100 gram dodol zebra dengan besar
sampel 11 unit sampel, maka berat sampel dodol zebra untuk pengujian
kandungan kapang sebesar 1.100 gram dodol zebra yang didapatkan dari hasil
perkalian antara berat 1 unit sampel (100 gram) dengan besar sampel yang
dibutuhkan (11 unit sampel).
Untuk pengujian kandungan bahan pengawet pada sampel dodol zebra,
besar sampel yang dibutuhkan sebanyak 4 unit karena merk dodol zebra yang
dijual di Wilayah Terminal Leuwi Panjang sebanyak 4 merk. Berat 1 unit sampel
masing-masing sebanyak 500 gram yang ditentukan berdasarkan merk dodol yang
dijual di Wilayah Terminal Leuwi Panjang. Bila berat 1 unit sampel adalah 500
gram dodol zebra dengan besar sampel 4 unit sampel, maka berat sampel dodol
zebra untuk pengujian kandungan bahan pengawet sebesar 2.000 gram dodol
zebra yang didapatkan dari hasil perkalian antara berat 1 unit sampel (500 gram)
dengan besar sampel yang dibutuhkan (4 unit sampel).
Untuk sampel lingkungan fisik tempat penyajian dodol zebra, besar sampel
yang diambil untuk penelitian ini adalah 9 tempat penyajian dodol zebra yang
diambil dari total populasi lingkungan fisik tempat penyajian dodol zebra di
penjual dodol zebra Wilayah Terminal Leuwi Panjang.
3.2.3. Teknik Pengambilan Sampel
Teknik sampling menurut Sugiyono, 2011. merupakan teknik pengambilan
sampel.
Untuk teknik pengambilan sampel tempat penyajian makanan,
menggunakan teknik sampling jenuh. Menurut Sugiyono, 2011., sampling jenuh
33
adalah teknik penentuan sampel bila semua anggota populasi digunakan sebagai
sampel.
Sedangkan untuk teknik pengambilan sampel penjamah makanan,
menggunakan teknik Simple Random Sampling dengan proporsi sebesar 50% dari
penjamah dodol zebra yang ada di setiap toko penjual dodol zebra di Wilayah
Terminal Leuwi Panjang. Menurut Sugiyono, 2011., Simple Random Sampling
adalah teknik pengambilan anggota sampel dari populasi yang dilakukan secara
acak tanpa memperhatikan strata yang ada dalam populasi itu.
Untuk teknik pengambilan sampel dodol zebra, menggunakan teknik
Sampling Purposive. Dodol yang dapat dijadikan sampel adalah dodol yang
diproduksi dan dijual dalam periode yang sama.
3.3. Rancangan Pengumpulan Data
3.3.1. Jenis Data
Jenis data yang dikumpulkan dalam penelitian ini adalah data primer dan
data sekunder, dimana data primer didapat dari teknik wawancara langsung
terhadap responden, pengukuran dan observasi terhadap factor-faktor yang
mempengaruhi angka koloni kapang pada sampel dodol zebra, sedangkan data
sekunder diperoleh dari pihak pengelola Toko penjual dodol zebra berupa
gambaran umum mengenai Tempat penjualan dodol zebra tersebut.
3.3.2. Alat Pengumpulan Data
Adapun alat pengumpul data yang digunakan adalah sebagai berikut:
1) Lembar Observasi
Lembar observasi yaitu lembar pernyataan untuk menilai keadaan
lingkungan fisik tempat penyajian dodol zebra, kondisi para penjamah dodol
zebra, kondisi alat yang digunakan dalam penyajian dodol zebra.
34
2) Lembar Kuesioner
Lembar kuesioner adalah lembar pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada
responden tentang pengetahuan dan perilaku mengenai tempat penyajian
dodol, cara menyimpan dodol zebra.
3) Lembar Pengukuran
Lembar pengukuran yaitu lembar hasil pengukuran kondisi lingkungan fisik
tempat penyajian produk dodol zebra, hasil pengujian laboratorium
mengenai jumlah koloni kapang pada sampel makanan yang diuji, dan hasil
pengujian laboraturium mengenai kandungan bahan pengawet pada dodol
zebra.
4) Kamera untuk mendokumentasikan objek penelitian
5) Alat tulis
3.3.3. Uji Validitas dan Reliabilitas
Menurut Notoatmodjo, Soekidjo (2010), validitas adalah suatu indeks yang
menunjukkan alat ukur itu benar-benar mengukur apa yang diukur. Untuk
mengetahui apakah kuesioner yang kita susun tersebut mampu mengukur apa
yang hendak di ukur, maka perlu diuji dengan uji korelasi antara skors (nilai) tiap-
tiap item (pertanyaan) dengan skors total kuesioner tersebut. Bila semua
pertanyaan itu mempunyai korelasi yang bermakna (construct validity). Apabila
kuesioner tersebut telah memiliki korelasi yang bermakna (construct validity).
Apabila kuesioner tersebut telah memiliki validitas konstruk, berarti semua item
(pertanyaan) yang ada di dalam kuesioner itu mengukur konsep yang kita ukur.
Pertanyaan-pertanyaan yang diajukan dapat dilihat pada Lampiran. Pertanyaan-
pertanyaan tersebut diberikan kepada sekelompok responden sebagai sasaran uji
coba. Kemudian pertanyaan-pertanyaan (kuesioner) tersebut diberi skors atau nilai
35
jawaban masing-masing sesuai dengan sistem penilaian yang telah ditetapkan.
Skors atau nilai jawaban yang diberikan antara lain :
1 : Untuk jawaban benar.
0 : Untuk jawaban salah.
Selanjutnya hasil skors dimasukkan ke dalam Program SPSS dan
melakukan uji validitas dan reliabilitas. Hasil total korelasi dibandingkan dengan
r-tabel. Untuk r-tabel dengan 15 responden menurut Sugiyono (2011), adalah
0,514. Bila r-hitung > r-tabel, dinyatakan valid.
Untuk pengujian reliabilitas, dapat kita ketahui dengan membandingkan
hasil Cronbach’s Alpha dengan r-tabel untuk 15 responden. Bila hasil Cronbach’s
Alpha menunjukkan lebih besar dari r-tabel, maka dapat disimpulkan semua item
reliable.
3.3.4. Teknik Pengumpul Data
Dalam penelitian ini, penulis memperoleh data dengan menggunakan teknik
sebagai berikut.
1) Wawancara
Wawancara dilakukan langsung kepada responden melalui tanya jawab
untuk menghimpun data mengenai gambaran umum tempat penyajian
produk dodol zebra, pengetahuan penjamah dodol zebra, perilaku penjamah
dodol zebra dan data umum mengenai perusahaan tersebut.
2) Observasi
Yaitu pengamatan langsung untuk mengisi lembar observasi lingkungan
fisik tempat penyajian dodol zebra.
36
3.3.5. Tenaga Pengumpulan Data
Tenaga pengumpul data adalah penulis sendiri, dan dibantu oleh seorang
pekerja di toko penjualan makanan dodol tersebut.
3.4. Rancangan Pelaksanaan Penelitian
3.4.1. Tempat dan Waktu Penelitian
Tempat pelaksanaan penelitan dilaksanakan di toko penjual makanan
dodol di Kawasan Terminal Leuwi Panjang.
3.4.2. Langkah-langkah Penelitian
1) Melakukan survey pendahuluan ke toko penjual dodol di Kawasan Terminal
Leuwi Panjang.
2) Mengurus perizinan kepada Kantor Kesbang dan Linmas Kota Bandung
3) Mengidentifikasi variable-variabel yang akan diamati atau dikumpulkan
4) Merumuskan dan memilih teknik pengumpulan data
5) Menentukan teknik dan alat pengumpul data yang akan digunakan
6) Melakukan uji coba terhadap Alat Pengumpul Data
7) Mengambil sampel produk dodol dan melakukan wawancara, observasi
terhadap kondisi lingkungan dan para penjamah makanan di toko tersebut.
8) Memeriksakan sampel produk dodol ke Laboraturium
9) Mengolah data primer dan sekunder
10) Penarikan kesimpulan dari penelitian
37
3.4.3. Pengolahan dan Analisis Data
1) Pengolahan Data
Data yang diperoleh kemudan diolah dan dianalisis. Adapun langkah-
langkah pengolahan data menurut Notoatmodjo, Soekidjo (2011), adalah
sebagai berikut:
a) Editing, yaitu hasil wawancara, angket, atau pengamatan dari lapangan
dilakukan penyuntingan (editing) terlebih dahulu untuk pengecekan dan
perbaikan isian formulir atau kuesioner tersebut mengenai kelengkapan
data dalam artian semua pertanyaan telah terisi, jawaban atau tulisan
masing-masing pertanyaan cukup jelas atau terbaca, jawaban telah
relevan dengan pertanyaannya, jawaban-jawaban pertanyaan konsisten
dengan jawaban pertanyaan yang lainnya.
b) Coding, mengubah data berbentuk kalimat atau huruf menjadi data
angka atau bilangan.
c) Memasukan Data (Data Entry), yakni jawaban-jawaban dari masing-
masing responden dalam bentuk kode (angka atau huruf) dimasukkan
ke dalam software computer. Software computer yang digunakan dalam
penelitian ini adalah SPSS.
d) Pembersihan Data (Cleaning), yaitu pengecekan kembali untuk melihat
kemungkinan-kemungkinan adanya kesalahan-kesalahan dalam kode,
ketidaklengkapan, dan sebagainya, kemudian dilakukan pembetulan
atau koreksi. Cara pembersihan data dapat dilakukan dengan cara :
1. Mengetahui missing data (data yang hilang) dengan membuat
distribusi frekuensi masing-masing variable.
38
2. Mengetahui variasi data dengan membuat distribusi masing-masing
variable.
3. Mengetahui konsistensi data dengan menghubungkan dua variable.
2) Analisis Data
a) Penilaian kuesioner untuk aspek pengetahuan responden, dilakukan
dengan Skala Guttman. Menurut Sugiyono (2011), skala guttman
adalah skala pengukuran dengan data yang diperoleh berupa data
interval atau rasio dikotomi (dua alternatif). Jawaban dapat dibuat
dengan skor tertinggi 1 (satu) dan terendah 0 (nol).
Tipe cara pemberian bobot nilai, yaitu :
Nilai 1 untuk jawaban yang benar
Nilai 0 untuk jawaban yang salah atau tidak diketahui
Untuk perhitungan digunakan rumus:
BobotNilaiKuesioner =∑Nilaiyangdicapaisetiapaspek
∑Nilaiidealsetiapaspek × 100%
Kemudian masukkan kedalam kategori menurut Suharsimi Arikunto,
yaitu:
Baik (B) = 76-100%
Cukup ( C ) = 56-75%
Kurang (K) = 40-55%
Kurang Sekali (KS) = < 40%
Adapun untuk nilai desimal, penulis melakukan pembulatan. Bila angka
di belakang koma < 50 %, maka dibulatkan kebawah, sehingga
kategorinya turun (misalnya 75,49 % maka kategorinya termasuk
Cukup). Apabila angka dibelakang koma ≥ 50 %, maka dibulatkan
39
keatas, sehingga kategorinya naik (misalnya 75,51% maka kategorinya
Baik).
b) Untuk penilaian aspek perilaku, dilakukan dengan Skala Guttman.
Menurut Sugiyono (2011), skala guttman adalah skala pengukuran
dengan data yang diperoleh berupa data interval atau rasio dikotomi
(dua alternatif). Jawaban dapat dibuat dengan skor tertinggi 1 (satu) dan
terendah 0 (nol).
Tipe cara pemberian bobot nilai, yaitu :
Nilai 1 untuk jawaban yang benar
Nilai 0 untuk jawaban yang salah atau tidak diketahui
Untuk perhitungan digunakan rumus:
BobotNilai =∑Nilaiyangdicapaisetiapaspek
∑Nilaiidealsetiapaspek × 100%
Untuk melakukan perhitungan rekapitulasi data, maka digunakan asumsi
bahwa:
NP ≠ NI, maka Tidak Memenuhi Syarat (TMS)
NP = NI, maka Memenuhi Syarat (MS)
NI : Nilai Ideal
NP : Nilai yang dicapai
Adapun untuk nilai desimal, penulis melakukan pembulatan. Bila angka
di belakang koma < 50 %, maka dibulatkan kebawah, sehingga
kategorinya turun (misalnya 75,49 % maka kategorinya termasuk
Cukup). Apabila angka dibelakang koma ≥ 50 %, maka dibulatkan
keatas, sehingga kategorinya naik (misalnya 75,51% maka kategorinya
Baik). Selanjutnya data dianalisa secara deskriptif (univariate) dengan
menggunakan distribusi frekuensi dan prosentase (Hastono. 2001).
40
c) Untuk penilaian pengukuran dan observasi dilakukan dengan
membandingkan hasil pengukuran dan observasi dengan peraturan yang
berlaku.
Berikut merupakan katergori untuk hasil penilaian pengukuran dan
observasi :
Hasil Pengukuran ≠ Peraturan yang berlaku, maka Tidak Memenuhi
Syarat (TMS)
Hasil Pengukuran = Peraturan yang berlaku, maka Memenuhi Syarat
(MS)
Selanjutnya data dianalisa secara deskriptif (univariate) dengan
menggunakan distribusi frekuensi dan prosentase (Hastono. 2001).
Penelitian analisis univariat adalah analisa yang bertujuan
menjelaskan atau mendeskripsikan karakteristik setiap variable
penelitian. Hasil analisis disajikan dalam bentuk tabel dalam bentuk
distribusi frekuensi untuk satu variable saja. (Notoatmodjo, Soekidjo.
2011).
Hasil analisis dinyatakan dengan sebaran frekuensi, baik secara
angka-angka mutlak maupun secara persentase, disertai dengan
penjelasan kualitatif.