10-13-Perlemakan-Hati

2
40 NOTA SEHAT bentuk hati setelah mengalami perlemakan Seiring perubahan gaya hidup masyarakat yang tidak sehat, berbagai penyakit yang dikenal dengan sindrom metabolik, seperti hipertensi, diabetes, obesitas, dan gangguan lemak darah menjadi marak. Dan, salah satu yang menjadi tren adalah fatty liver atau perlemakan hati. ERLEMAKAN HATI MERUPAKAN SALAH SATU PENYAKIT HATI YANG SERING TER- JADI SELAIN HEPATITIS A, B, DAN C. Dalam kasus ini, terjadi penumpukan zat lemak, terutama trigliserida, di dalam sel hati. Perlemakan hati dapat menyerang segala usia, meskipun lebih banyak pada usia di atas 30 tahun. Dari data epidemiologi, perlemakan hati terjadi pada 10—35% populasi umum, dan mencapai 40—90% pada obesitas. Gejala yang mungkin timbul adalah rasa rasa tidak nya- man atau terkadang nyeri pada perut kanan atas, diser- Perlemakan Hati SALAH SATU SINDROM METABOLIK tai cepat lelah, lesu, dan lemas. Pada keadaan berat, dapat me- nyebabkan berat badan menurun. Penyebab dan faktor risiko perle- makan hati bermacam-macam, di antaranya sindrom metabolik yang terdiri atas dislipidemia (kelainan lemak darah kolesterol dan trigliserida), diabetes, dan obesitas. Faktor lainnya adalah penggunaan rutin beberapa obat jantung dan kemoterapi. Asupan makanan yang banyak mengan- dung lemak, tinggi karbohidrat, serta konsumsi alkohol yang belebihan (alkoholik) merupa- kan faktor pencetus yang paling sering terjadi pada perlemakan hati. Untuk kasus di Indonesia, perlemakan hati yang umum

Transcript of 10-13-Perlemakan-Hati

  • 40

    NOTA SEHAT

    bentuk hati setelah mengalami perlemakan

    Seiring perubahan gaya hidup masyarakat yang tidak sehat, berbagai penyakit yang dikenal dengan sindrom metabolik, seperti hipertensi, diabetes, obesitas, dan gangguan lemak darah menjadi marak. Dan, salah satu yang menjadi tren adalah fatty liver atau perlemakan hati.

    erlemakan hati merupakan salah satu penyakit hati yang sering ter-

    jadi selain hepatitis a, B, dan C. dalam kasus

    ini, terjadi penumpukan zat lemak, terutama trigliserida, di dalam sel hati. perlemakan hati dapat menyerang segala usia, meskipun lebih banyak pada usia di atas 30 tahun. dari data epidemiologi, perlemakan hati terjadi pada 1035% populasi umum, dan mencapai 4090% pada obesitas.

    gejala yang mungkin timbul adalah rasa rasa tidak nya-man atau terkadang nyeri pada perut kanan atas, diser-

    Perlemakan HatiSAlAH SATu SiNdrOm mETAbOlik

    tai cepat lelah, lesu, dan lemas. pada keadaan berat, dapat me-nyebabkan berat badan menurun.

    penyebab dan faktor risiko perle-makan hati bermacam-macam, di antaranya sindrom metabolik yang terdiri atas dislipidemia (kelainan lemak darah kolesterol dan trigliserida), diabetes, dan obesitas. Faktor lainnya adalah penggunaan rutin beberapa obat jantung dan kemo terapi. asupan makanan yang banyak mengan-dung lemak, tinggi karbohi drat, serta konsumsi alkohol yang belebihan (alkoholik) merupa-kan faktor pencetus yang paling se ring terjadi pada perlemakan hati. untuk kasus di indonesia, perlemakan hati yang umum

  • 41

    NOTA SEHAT

    hasil mikroskop perlemakan pada hati

    terjadi tentunya bukanlah jenis alkoholik (non alcoholic Fatty liver disease/naFld) karena sebagian besar masyarakatnya bukanlah alkoholik. perlemakan hati jenis ini mempunyai derajat berat yang berbeda. yang ringan berupa perlemakan hati saja atau steatosis. yang lebih berat dikenal dengan non alcoholic steatohepatitis/nash. jenis ini dapat menyebabkan peradangan atau inflamasi sel hati, bahkan kematian sel hati, yang akhirnya membentuk jaringan parut (fibrosis) hati. proses perada-ngannya dapat berlanjut dalam kurun 1020 tahun dan menjadi pengerasan serta pengecilan hati yang sering dikenal de ngan istilah sirosis. kelanjutannya akan membuat kerusakan hati menjadi permanen, tidak berfungsi de-ngan baik, bahkan menimbulkan kanker hati.

    Pemeriksaan perlemakan hati sering diketahui pada saat pemeriksaan ke-sehatan tahunan yang ditandai oleh pemeriksaan laboratorium fungsi hati, yaitu meningkatnya sgOt dan sgpt

    tanpa adanya sebab lain seperti hepatitis. pada pemeriksaan fisik, dapat ditemukan bentuk hati yang membesar. ultrasonografi (usg) abdomen, Ct-scan, dan mri abdomen dapat pula dijadikan pemeriksaan penunjang. untuk memastikan adanya perlemakan hati, terutama adanya nash, diperlukan tindakan biopsi hati atau pengambilan jaringan hati, meskipun tidak lazim dilakukan.

    penatalaksanaan perlemakan hati bergantung pada faktor risikonya. jika disebabkan sindrom metabo-lik, maka penurunan berat badan dan kadar lemak serta gula darah

    menjadi sangat penting untuk memperlambat perjalanan

    penyakit. perubahan ke gaya hidup lebih

    sehat mutlak diperlu-kan. Berat badan diharapkan turun setengah kilo-gram perminggu secara bertahap dan terkontrol. diet yang disa-rankan adalah

    rendah lemak dan karbohidrat, na-mun tinggi protein. selain itu, alkohol pun harus dihin-

    dari. Olahraga teratur juga sangat dianjurkan bersamaan dengan diet. Beberapa obat untuk menu-runkan kadar lemak darah dan diabetes terbukti dapat memper-baiki perlemakan hati. selain itu, pemberian antioksidan terutama vitamin e juga bermanfaat.

    perlemakan hati merupakan pe-nyakit yang makin sering terjadi. diperlukan deteksi dini, pena-talaksanaan yang tepat dengan mengobati faktor risiko, dan perubahan gaya hidup yang lebih sehat untuk menghindarinya

    Asupan makanan yang banyak

    mengan dung lemak, tinggi karbohi drat,

    serta konsumsi alkohol yang

    belebihan (alkoholik) merupakan faktor

    pencetus yang paling se ring terjadi pada perlemakan hati.

    dr. Femmy Nurul Akbar, Sp.PDDokter Spesialis Penyakit DalamRS Pondok Indah