1 Uji nonpar 1 populasi - Bogor Agricultural University PKS/Uji... · 2017. 2. 28. · 1 iru...

25

Transcript of 1 Uji nonpar 1 populasi - Bogor Agricultural University PKS/Uji... · 2017. 2. 28. · 1 iru...

  • Video

  • Parametrik

    Non parametrik

    Memerlukan asumsi sebaran (Normal)

    Pendekatannya adalah langsung menggunakan statistik penduga yang berkait langsung dengan parameter yang dimaksud

    Tidak memerlukan asumsi sebaran (Normal)

    Pendekatannya tidak langsung, tetapi menggunakan statistik penduga yang tidak berkait langsung dengan parameter yang dimaksud

  • Penggunaan metode non-parametrik pada data yang memenuhi asumsi parametrik dapat menyebabkan berkurangnya efisiensi metode;

    penggunaan metode parametrik pada data yang tidak memenuhi asumsi parametrik menyebabkan analisis tidak valid

  • Asumsi yang diperlukan sangatminim

    Pada beberapa prosedur, perhitungan dapat dilakukan

    dengan mudah dan cepat

    Konsep dan metode lebih mudahdipahami

    Dapat diterapkan pada data dengan skala yang lebih rendah

  • terkadang dapat‘membuang’ informasi

    dari data

    sangat membosankanterutama ketika data

    yang digunakanberukuran besar

  • Hipotesis yang diuji:

    H0 H1

    = 0 > 0 [1]

    < 0 [2]

    ≠ 0 [3]

  • Uji Hipotesis pada Contoh Tunggal :

    Uji Tanda (One Sample Sign Test)

    Uji Peringkat Bertanda Wilcoxon

    Uji Proporsi

  • 1. Uji Tanda (One-Sample Sign Test)

    merupakan pionir dari seluruh prosedur nonparametrik.data diubah menjadi serangkaian tanda ‘plus’ (+) dan‘minus’ (-).

    Asumsi:• contoh acak selang bebas dari populasi yang tidak

    diketahui median M• variabel yang diukur minimal ordinal• ada n buah nilai (x1, x2,…,xn)• peubah yang diamati kontinu

    hipotesis:

    H0 : M=M0 vs H1 : M≠M0H0 : M≤M0 vs H1 : M>M0H0 : M≥M0 vs H1 : M

  • Statistik ujiLangkah-langkahnya:

    • Hitung selisih tiap median (xi-Mo)

    • Jika hasilnya 0, hilangkan pengamatan tersebut

    • Hitung banyaknya nilai bertanda “-” (S-) dan bertanda “+” (S+)

    a. (Hipotesis a) S= min(S-,S+)=S’b. (Hipotesis b) S= S-c. (Hipotesis c) S= S+

    Kaidah Keputusan

    (Hipotesis c) : Tolak H0 jika P(S ≤ S+ | b(n,0.5)) ≤ α

    (Hipotesis b) : Tolak H0 jika P(S ≤ S- | b(n,0.5)) ≤ α

    (Hipotesis a) : Tolak H0 jika P(S ≤ S’ | b(n,0.5)) ≤ α/2

  • Di bawah ini adalah waktu belajar mandiri dari tujuh mahasiswa.

    Ujilah apakah benar bahwa mahasiswa pada umumnya

    menyediakan waktu kurang dari dua jam untuk belajar mandiri!

    Gunakan taraf nyata 5%.

    Mahasiwa ke- 1 2 3 4 5 6 7

    Lama belajar mandiri (jam)

    1.5 2.1 1.7 1.8 2.2 1.1 0.8

    Hipotesis : H0 : M ≥ 2H1 : M < 2

  • Statistik Uji : Sesuai dengan hipotesis di atas, statistik uji yang akan digunakan adalah S+, yaitu

    banyaknya selisih Xi – M0 yang lebih besar dari 0. Dari data di atas, ada dua pengamatan yang selisihnya lebih besar dari 0, yaitu

    mahasiswa ke-2 dan ke-5, sehingga S+ = 2.

    Keputusan :Dari tabel binomial (Tabel A1), diperoleh :P(S ≤ 2 | b(7,0.5)) = 0.0078 + 0.0547 + 0.1641= 0.2266Karena nilai P > α=0.05, maka hipotesis nol tidak di tolak.

    Kesimpulan : Tidak cukup bukti bahwa waktu mahasiswa untuk belajar kurang dari 2 jam.

  • 12

  • Sign Test for Median: Lama belajar mandiri (jam)

    Sign test of median = 2.000 versus < 2.000

    N Below Equal Above P MedianLama belajar mandiri (jam) 7 5 0 2 0.2266 1.700

  • 2. Uji Peringkat Bertanda Wilcoxon

    suatu prosedur nonparametrikuntuk menguji median yang

    memanfaatkan baik arah (tanda‘plus’dan ‘minus’) maupun besar

    arah itu.

    Asumsi:• Contoh acak saling bebasdengan median (M) tidakdiketahui•Peubah yang diamati kontinu•Data diukur setidaknya dalamskala interval (selang)•Pengamatan saling bebas

    hipotesisH0 : M = M0 vs. H1 : M ≠ M0 (dua arah)H0 : M ≤ M0 vs. H1 : M > M0 (satu arah)H0 : M ≥ M0 vs. H1 : M < M0 (satu arah)

  • Statistik Uji

    Hitung selisih nilaidata dan median

    untuk setiappengamatan, Di = Xi – M0.

    Beri peringkatuntuk |Di|

    Pasangkan tanda ‘plus’ dan ‘minus’ pada

    peringkat sesuai nilaipada langkah

    pertama.

    Hitunglah jumlah peringkatbertanda ‘plus’ (T+), danjumlah peringkat bertanda

    ‘minus’ (T-).

    Jika ada nilai yang sama (disebut ties)

    beri peringkat tengah(mid-rank).

    Jika hasilnya Di = 0, abaikan pengamatan

    tersebut.

    (Hipotesis a) : T = T’ = min (T-, T+)(Hipotesis b) : T = T-(Hipotesis c) : T = T+

  • Example 2

    Seorang dosen beranggapan bahwa median IP mahasiswa suatukelas pada semester tertentu kurang dari 3.40. Ujilah anggapan dosen

    tersebut jika IP dari 10 orang mahasiswa yang diambil secara acak dari kelas tersebut adalah seperti yang tersaji dalam tabel berikut : (Gunakan taraf nyata 5%)

    Hipotesis yang akan diuji dalam kasus ini adalah H0 : M ≥ 3.40H1 : M < 3.40Sesuai dengan hipotesis tersebut, maka

    statistik uji yang digunakan adalah T+ atau jumlah peringkat selisihbertanda ‘plus’. Tahapan perhitungannya adalah sebagai berikut:

    Mahasiswa ke 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

    IP 3.35 3.45 3.30 3.25 3.52 3.38 3.10 3.42 3.42 3.38

  • Lanjutan Example 2 i IP (Xi) Di=Xi -3.40 Peringkatbagi |Di|

    Peringkatbertandabagi |Di|

    Langkah 0 Langkah 1 Langkah 2 Langkah 3

    1 3.35 -0.05 5.5 -5.5

    2 3.45 0.05 5.5 5.5

    3 3.30 -0.10 7 -7

    4 3.25 -0.15 9 -9

    5 3.52 0.12 8 8

    6 3.38 -0.02 2.5 -2.5

    7 3.10 -0.30 10 -10

    8 3.42 0.02 2.5 2.5

    9 3.42 0.02 2.5 2.5

    10 3.38 -0.02 2.5 -2.5

    Langkah 4

    T-=36.5 T+=18.5 n = 10

  • Lanjutan Example 2

    Berdasarkan tabel di atas, diperoleh statistik ujiT = T+ = 18.5. Dari tabel peringkat bertanda Wilcoxon(Tabel A3), kita peroleh T10 (0.05) sekitar 11. Karena T lebih besar dari Ttabel, maka hipotesis noltidak ditolak.

    Kesimpulan : Tidak cukup bukti untuk menyatakan bahwamedian IP mahasiswa suatu kelas pada semester tertentu kurang dari 3.40, artinya anggapan dosen tersebut salah.

  • 12

  • Wilcoxon Signed Rank Test: IP

    Test of median = 3.400 versus median < 3.400

    N for Wilcoxon EstimatedN Test Statistic P Median

    IP 10 10 18.5 0.193 3.375

  • 3. Uji Proporsi

    Suatu prosedur nonparameterikuntuk menguji hipotesis

    mengenai proporsi populasi.

    Contoh acak biner (nilainya berupa kejadian ‘sukses’ dan‘gagal’) berukuran n. rasion antara banyaknya kejadian‘sukses’ (S) dan banyaknya pengamatan (n) adalah proporsicontoh. Contoh acak saling bebas. Peluang sukses tetap.

    Asumsi:

    H0 : p = p0 vs. H1 : p ≠ p0 (dua arah)H0 : p ≤ p0 vs. H1 : p > p0 (satu arah)H0 : p ≥ p0 vs. H1 : p < p0 (satu arah)

    hipotesis:

  • Statistik Uji ??? S = banyaknya kejadian‘sukses’

    •(Hipotesis a) : Tolak H0 jika S ≤ s1 atau S > s2Dimana P(x ≤ s1) = α/2 dan P(x > s2) = α/2

    •(Hipotesis b) : Tolak H0 jika S > sDimana P(x > s) = α

    •(Hipotesis c) : Tolak H0 jika S ≤ sDimana P(x ≤ s) = α

    Kaidah Keputusan

  • Seorang pejabat mengatakan bahwa di daerahnya keluarga yang mempunyai anaklebih dari dua orang hanya ada 30% di antara seluruh populasi. Dalam sebuah surveiditemukan enam dari 15 keluarga yang diambil secara acak mempunyai anak lebih daridua. Bagaimana pendapat anda mengenai pernyataan pejabat tersebut? Gunakan tarafnyata 10%.

    Jawab : Hipotesis yang diuji adalah

    H0 : p = 0.30

    H1 : p ≠ 0.30.

    n = 15

    Statistik uji S = 6.

    Berdasarkan tabel binomial (A1), diperoleh s1=1 dan s2=7. Berdasarkan kaidahkeputusan, statistik uji S=6 berada pada wilayah penerimaan H0, sehingga kita dapatberpendapat bahwa pernyataan pejabat tersebut belum dapat diragukan.