1. Survey Lahan - FEM – IPB · PDF fileIkat tanaman pada ajir dengan tali rafia setelah...

54
1. Survey Lahan 2. Penyediaan Benih 3. Persiapan Lahan 4. Penanaman 5. Pemasangan Ajir 6. Perempelan 7. Pengairan 8. Pemupukan 9. Pengendalian OPT 10. Panen 11. Pasca Panen

Transcript of 1. Survey Lahan - FEM – IPB · PDF fileIkat tanaman pada ajir dengan tali rafia setelah...

1. Survey Lahan2. Penyediaan Benih3. Persiapan Lahan4. Penanaman5. Pemasangan Ajir6. Perempelan7. Pengairan8. Pemupukan9. Pengendalian OPT10. Panen11. Pasca Panen

DefinisiPenyediaan benih merupakan rangkaian kegiatanmenyediakan benih tomat bermutu dari varietas yangdianjurkan dalam jumlah yang cukup dan pada waktu yangtepat

Tujuan1. Menyediakan benih bermutu yang dianjurkan sesuai

dengan kebutuhan dalam jumlah dan waktu yang tepat2. Menyediakan benih murni secara genetik, sehat, daya

tumbuhnya baik dan mempunyai daya adaptasi yangbaik di lahan yang akan ditanami dan pada waktu yangtepat

Alat dan bahan1. Benih2. Tanah3. Pupuk kandang4. Polybag/baki persemaian5. Bambu6. Plastik transparan/screen7. Pestisida8. Pupuk daun9. Pisau/gunting10.Gembor11.Handsprayer

Pemilihan benih Gunakan varietas yang dianjurkan, sudah dilepas oleh

Menteri Pertanian dan tersedia dipasaran Pilih benih bermutu tinggi (berdaya kecambah diatas

80%, mempunyai vigor yang baik, murni, bersih dansehat)

Pilih benih yang sesuai dengan iklim, musim tanam danpermintaan pasar

Gunakan benih yang tidak kadaluarsa Simpan label benih

Prosedur pelaksanaan

Pesemaian Gunakan media tanam dari campuran tanah dan pupuk

kandang dengan perbandingan 1 : 2. Siapkan bedengan persemaian dengan lebar 1-1,2

meter dan panjang disesuaikan kebutuhan. Beri jarak60-70 cm untuk setiap bedengan

Siapkan polybag berukuran 7x10 cm Masukan media ke dalam polybag

Masukkan campuran tanah dan pupuk kandang kedalam polybag, lalu tanam benih dengan kedalaman0,5 cm Setelah itu, tutup rapat menggunakan karung, sehingga

sinar matahari tidak bisa masuk secara langsung Setelah bibit berkecambah, yakni sekitar 3-4 hari,

karung dibuka dan diganti dengan naungan dari plastikbening yang tidak bersifat permanen

Setelah benih mulai tumbuh menjadi tanaman atausekitar satu minggu, fungsi naungan bisa dihilangkansecara bertahap. Mula-mula, naungan dibuka daripukul 06.00 hingga pukul 09.00 pagi. Selanjutnya,naungan dibuka sejak pukul 06.00 hingga pukul 12.00siang hari

Setelah 2-3 minggu, bibit yang ada siap diseleksi Bibit yang dipilih memiliki penampakan yang baik,

seperti pertumbuhan bibit normal, batang besar, dansehat

Varietas tomat yang tersedia adalah:

1. Intan (varietas non hibrida)2. Ratna (varietas non hibrida)3. Arthaloka (varietas hibrida)4. Permata (varietas hibrida)5. Marta (varietas hibrida)6. Tomindo (varietas non hibrida)

Gambar 1. Media pesemaian

Gambar 2. Bedengan Persemaian

Gambar 2. Bedengan di Pesemaian

DefinisiKegiatan persiapan lahan adalah kegiatan mempersiapkanlahan yang sesuai untuk pertumbuhan tanaman, meliputikegiatan persiapan/pengolahan lahan, pemupukan dasardan pemasangan mulsa plastik

TujuanMempersiapkan lahan dengan sebaik-baiknya agarpertumbuhan tanaman optimal

Alat dan bahan1. Bambu/golok/pisau/palu besar2. Kertas/alat tulis/penggaris3. Cangkul/sekop/garpu4. Mulsa plastik5. Pelubang mulsa plastik6. Tali rafia/tambang plastik7. Pupuk kandang8. Dolomit/kapur pertanian9. Pupuk anorganik (Urea, ZA, SP-36 dan KCl) atau pupuk

NPK10. Gembor

Pembersihan lahan, bisa dilakukan dengan dua cara yaknisecara manual dengan cangkul atau menggunakan mesin(traktor)

Lahan langsung dicangkul atau dibajak dengan kedalaman30-40 cm

Setelah dicangkul atau dibajak, tanah didiamkan selama 10-14 hari, sehingga bibit penyakit di dalam tanah akan mati

Jika pH tanah kurang dari 5,5 lakukan pengapuran tanahdengan kaptan/dolomit sebanyak 1,5 ton/ha yang diberikanbersamaan dengan pengolahan tanah

Prosedur pelaksanaan

Setelah gembur, dibuat bedengan dengan lebar 100-120 cm, panjang 10-15 cm, dan tinggi 20-30 cm (ketikamusim kemarau) atau 40-50 (ketika musim hujan),dengan jarak antar bedengan sekitar 50-70 cm

Berikan pupuk dasar berupa 20 Ton pupuk kandang, 40kg Urea /ZA + 75 kg TSP + 40 kg KCl per ha atau jikamemakai pupuk Majemuk NPK (16-16-16) dosis ± 200kg/ ha diatas bedengan, aduk dan ratakan dengantanah

Pasang mulsa plastik menutupi bedengan padasiang hari dan biarkan selama 5-7 hari sebelumtanaman

Buat lubang tanam dengan jarak 60 x 80 cm atau60 x 50 cm di atas bedengan, diameter 7-8 cmsedalam 15 cm

Gambar 4. Penyiapan lahan untuk budidaya

Gambar 5. Penyiapan lubang tanam pada bedengyang menggunakan mulsa plastik

DefinisiMerupakan kegiatan memindahkan bibit daripersemaian ke lahan atau areal penanaman hinggatanaman berdiri tegak dan tumbuh secara optimal dilapangan

TujuanMenempatkan bibit di lahan

Alat dan bahan1. Air2. Bibit3. Ember dan gayung

Prosedur pelaksanaan Bedengan sehari sebelumnya diairi (digenangi) Bibit siap tanam umur 3 - 4 minggu atau telah berdaun

5-6 helai Penanaman pagi atau sore hari Keluarkan bibit dari polybag, benamkan bibit secara

dangkal pada batas pangkal batang dan ditimbundengan tanah

Sulam tanaman yang mati sampai berumur 2 minggu Pengairan dilakukan tiap hari sampai tomat tumbuh

normal (Jawa : lilir)

Gambar 6. Penanaman dengan mulsa plastik

DefinisiMerupakan kegiatan memasang penyanggah/ penopang(biasanya dibuat dari bambu) dekat dengan tanamantomat

TujuanMembantu tanaman tumbuh tegak, mengurangi kerusakanfisik tanaman yang disebabkan beban buah dan tiupanangin, memperbaiki pertumbuhan daun dan tunas,mempermudah pemeliharaan

Alat dan bahan1. Bambu2. Golok/pisau3. Tali rafia

Prosedur pelaksanaan Buat ajir dari bambu dengan ukuran 3 x 120 cm yang

ditancapkan 10 cm dari tanaman dan ditanamkandalam tanah sedalam 20 – 30 cm dengan posisimiring keluar atau tegak lurus

Ikat tanaman pada ajir dengan tali rafia setelahtanaman berumur 30 – 40 hari setelah tanam

Gambar 8. Pemasangan ajir pada tanaman agar tanaman tumbuh tegak

DefinisiMerupakan kegiatan membuang tunas air, daun, bungadan bagian tanaman lain yang rusak atau terkenaserangan OPT

Tujuan1. Mengatur keseimbangan nutrisi dan asimilat untuk

pertumbuhan dan perkembangan tanaman2. Untuk membentuk tajuk tanaman yang ideal sehingga

terjadi partisi sinar matahari yang efektif untuk energifotosintesis

3. Mempermudah pemeliharaan

Alat dan bahan Wadah/ember

Prosedur Pelaksanaan Lakukan perempelan pada pagi hari Lakukan perempelan tunas di ketiak daun pada umur

10 – 12 HST jika ditanam didataran rendah dan 15 –20 HST di dataran tinggi

DefinisiMemberikan air sesuai kebutuhan tanaman di sekitarperakaran dengan air yang memenuhi standar bakumutu pada waktu, cara, dan jumlah yang tepat

TujuanMenjamin ketersediaan air bagi tanaman untukmengganti air yang hilang akibat penguapan, hanyut,dll, sehingga pertumbuhan dan proses produksinyaberjalan optimal

Alat dan bahan1. Air2. Pompa air3. Selang plastik4. Gembor

Prosedur pelaksanaan Lakukan penyiraman sesuai dengan kebutuhan

tanaman, bisa dilakukan dengan menggunakan selangyang dikocorkan ke lubang tanaman

Lakukan pengairan dengan penggenangan bagianperakaran selama 1 – 2 jam, setelah itu air dikeluarkandari petakan melalui saluran drainase (Gambar 11)

Pada musim penghujan sistem pembuangan (drainase)diatur supaya aliran air berjalan lancar sehingga akarcabai merah tidak tergenang air terlalu lama

DefinisiPenambahan unsur hara ke dalam tanah apabilakandungan unsur hara dalam tanah tidak mencukupi untukmendukung pertumbuhan tanaman secara optimal

TujuanMempertahankan status hara tanah agar memenuhikebutuhan hara tanaman sehingga dapat menjaminpertumbuhan tanaman secara optimal dan berproduksidengan mutu yang optimal

Alat dan bahan1. Pupuk anorganik (Unsur N, P, K, S)2. Pupuk Pelengkap Cair3. Cangkul4. Ember/gayung

Prosedur pelaksanaan Gunakan jumlah pupuk berdasarkan dosis yang telah

ditentukan sesuai dengan rekomendasi (Tabel ??)

Jenis pupuk yang umumnya digunakan untukmenambah hara N,P,K seperti Urea, KCl, untukmenambah hara Ca dan Mg dengan pemberian kapur,dolomit, dan unsur hara mikro dari pupuk pelengkap cair

Lakukan pemupukan berupa pupuk kocor campuranpupuk Urea dan KCl dengan perbandingan 1:1 dengankonsentrasi campuran 4 g/L atau menggunakan NPKkosentrasi 2 g/L dua minggu sekali dengan volume kocor200 cc/tanaman

DefinisiKegiatan pengendaliaan OPT dilakukan dengan sistemterpadu untuk menurunkan populasi OPT atau intensitasserangan sehingga tidak merugikan secara ekonomis danaman bagi lingkungan.

Tujuan1. Untuk menghindari kerugian ekonomi berupa

kehilangan hasil (kuantitas) dan penurunan mutu(kualitas) produk

2. Menjaga kesehatan tanaman keamanan produk, dankelestarian lingkungan hidup

Bahan1. Pestisida (insektisida, fungisida, herbisida) yang

terdaftar dan diizinkan, sesuai dengan Daftar Pestisidauntuk Pertanian dan Kehutanan

2. Pestisida nabati dan agens hayati3. Air

Alat1. Knapsack sprayer, power sprayer2. Ember/drum3. Pengaduk4. Takaran (skala ml dan liter)5. Kuas6. Pisau7. Gunting pangkas8. Alat/sarana pelindung: sarung tangan, masker, topi,

sepatu boot, baju lengan panjang

Prosedur Pelaksanaan1. Lakukan pengamatan OPT secara rutin dengan

mengambil contoh untuk mengetahui jenis hamadan populasinya

2. Mengenali dan identifikasi gejala serangan, jenisOPT, dan musuh alaminya

3. Perkirakan OPT yang perlu diwaspadai dandikendalikan

4. Konsultasikan kepada petugas PHP/POPT ataupetugas dinas pertanian setempat

Menggunakan benih/bibit sehat Perlakuan benih sebelum penyemaian, misalnya dengan

air hangat, fungisida, atau PGPR Sanitasi kebun dengan membuang/eradikasi gulma dan

bagian-bagian tanaman yang terserang Tumpangsari dengan tanaman non inang Penggunaan tanaman perangkap

Jika tersedia, gunakan varietas tahan/toleran Melakukan pergiliran tanaman/rotasi untuk memutus

siklus hidup hama/penyakit Menjaga aerasi dan draenasi tanah untuk mengurangi

kelembaban tanah yang terlalu tinggi Pengaturan pH tanah dengan pemberian kapur /

belerang

Penggunaan perangkap likat (sticky trap) Penggunaan mulsa plastik hitam – perak Pengkerodongan bedengan persemaian dengan kain

kasa Pengumpulan dan pemusnahan kelompok telur/ulat

hama

Pemanfaatan musuh alami yang potensial untukpengendalikan hama, antara lain predator, parasitoid,dan enthomopatogen

Penggunaaan agens antagonis seperti Trichodermaspp, Gliocladium, Pseudomonas fluorecense, danmikroba endofit

Pengendalian juga dapat dilakukan denganmenggunakan pestisida alami/nabati

Pestisida (insektisida, acarisida, fungisida, bakterisida)digunakan apabila populasi hama/penyakit ataukerusakan tanaman telah mencapai ambangpengendalian atau cara-cara pengendalian lainnya tidakdapat menekan populasi hama atau penyakit

Thrips (Thrips parvispinus KarnyThrips (Thrips parvispinus KarnyThrips (Thrips parvispinus Karny

Ulat buah (Helicoperva armigera dan Heliothis sp.).Gejala terlihat dari buah berlubang dan kotoranmenumpuk dalam buah yang terserang. Lakukanpengumpulan dan pemusnahan buah tomat yangterserang, dan semprot dengan pestisida

Lalat buah (Brachtocera atau Dacus sp.). Gejala buahbusuk karena terserang jamur dan bila buah dibelahakan kelihatan larva berwarna putih. Bersifat agravator,yaitu sebagai vektornya penyakit jamur, bakteri danDrosophilla sp. Kumpulkan dan bakar buah terserang,gunakan perangkap lalat buah jantan (dapat dicampurinsektisida)

Thrips (Thrips parvispinus KarnyThrips (Thrips parvispinus KarnyThrips (Thrips parvispinus Karny

Busuk daun (Phytopthora infestans), bercak daun danbuah (Alternaria solani) serta busuk buah antraknose(Colletotrichum coccodes). Jika ada semprot denganpestisida

Thrips (Thrips parvispinus KarnyThrips (Thrips parvispinus KarnyThrips (Thrips parvispinus Karny

Jika pengendalian hama penyakit denganmenggunakan pestisida alami belum mengatasi dapatdipergunakan pestisida kimia yang dianjurkan. Agarpenyemprotan pestisida kimia lebih merata dan tidakmudah hilang oleh air hujan tambahkan PerekatPerata AERO 810, dosis + 5 ml (1/2 tutup)/tangki

Penyakit busuk ujung buah juga merupakan salah satupenyakit yang sering menjangkiti tanaman tomat. Jikaterserang penyakit ini, ujung buah tampak lingkaranhitam dan busuk. Ini gejala kekurangan Ca (Calsium).Berikan Dolomit

DefinisiKegiatan memetik buah yang telah siap panen yaitu padasaat mencapai kematangan fisiologis sesuai varietas yangdigunakan

TujuanUntuk mendapatkan buah dengan tingkat kematangansesuai permintaan pasar dengan mutu buah yang baiksesuai standar pasar yang dituju

Alat dan bahan1. Keranjang plastik atau kontainer plastik2. Gerobak3. Gudang

Waktu panen tanaman tomat tergantung varietas yangditanam dan beberapa faktor pendukung pertumbuhantanaman, seperti kesuburan tanah, iklim, danpemeliharaan tanaman. Selain itu, cepat lambatnya waktupanen juga dipengaruhi ketinggian tempat

Buah bisa dipanen sekitar 2,5 bulan setelah tanam (80-100 HST)

Ciri-ciri buah siap panen yaitu kulit buah berubah dariwarna hijau menjadi hijau semburat kuning

Prosedur pelaksanaan

Gambar 9. Tanaman tomat dengan buah yang matang optimal

DefinisiKegiatan penanganan buah setelah dipanen hinggasiap didistribusikan ke konsumen

TujuanMenjamin keseragaman ukuran dan mutu buahsesuai dengan permintaan pasar domestik dan ekspor

Alat dan bahan1. Kotak karton, kotak kayu, karung plastik warning2. Kertas koran

1. Lakukan sortasi dan pengkelasan sesuai dengan kriteriayang dikehendaki pasar

2. Keringanginkan buah tomat untuk mencegahpembusukan dengan membuang panas lapang sebelumdijual ke pasar dan untuk memaksimalkan pembentukandan kestabilan warna tomat

3. Simpan produk dalam ruangan yang ternaungi dansistem ventilasi yang baik

4. Lakukan pengemasan sesuai permintaan pasar.Gunakan kemasan yang memiliki daya lindung tinggiterhadap kerusakan, aman dan ekonomis

Prosedur pelaksannan

Gambar 10. Hasil Panen Tomat