1. Sinopsis Artikel RA

download 1. Sinopsis Artikel RA

of 3

Transcript of 1. Sinopsis Artikel RA

  • 8/18/2019 1. Sinopsis Artikel RA

    1/3

    SINOPSIS MAKALAH

    “MENERAPKAN SISTEM PENGUKURAN KINERJA

    PEMERINTAH DAERAH DI BAWAH TEKANAN”

    DAN

    “PENGUKURAN KINERJA DI INDONESIA : KASUS

    PEMERINTAH DAERAH”

    DINDA OKTAVIANI.R

    391619

    STAR BPKP 5B

    Ak!"#!$% M#!#&'('! )#! P'!%*#%#! K%!'+ S'k",+ P-*%k

  • 8/18/2019 1. Sinopsis Artikel RA

    2/3

    M'!'+#k#! S%$"'( P'!/k+#! K%!'+ P'('+%!"#0 D#'+#0 )% B##0 T'k#!#!

    Makalah “Menerapkan Sistem Pengukuran Kinerja Pemerintah Daerah di Bawah

    Tekanan” dibuat untuk melihat penerapan sistem pengukuran kinerja di Pemerintah

    Daerah. Diterapkannya pengukuran kinerja di Indnesia dimulai sejak ditandatanganinyaInstruksi Presiden ! " Tahun #$$$ tentang %kuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah atau

    yang sering dikenal dengan &%KIP. Pelapran kinerja ini dimaksudkan untuk

    mengkmunikasikan 'apaian kinerja instansi pemerintah dalam suatu tahun anggaran

    yang dikaitkan dengan prses pen'apaian tujuan dan sasaran instansi pemerintah.

    Sehingga dapat membantu pembuatan keputusan yang lebih e(ekti( dan e(isien di masa

    mendatang.

    Metde penelitian yang digunakan adalah dengan melakukan wawan'ara se'araterbuka dan tertutup kepada )* respnden dimana ## respnden berasal dari Pemerintah

    Daerah di &uar Pulau +awa dan #, respnden berasal dari Pemerintah Daerah di Pulau

    +awa.

    Berdasarkan hasil wawan'ara dapat diketahui bahwa Pemerintah Daerah tidak

    sepenuhnya menggunakan &%KIP sebagai salah satu a'uan dalam pengambilan

    keputusan dan membantu perbaikan kinerja di masa mendatang. Karena mayritas

    respnden mengungkapkan bahwa dibuatnya &%KIP semata-mata hanya untuk memenuhi

    persyaratan yang telah ditetapkan leh Pemerintah Pusat. Karena untuk pejabat tingkat

    atas (aktr plitik lebih diutamakan dalam pengambilan keputusan /is(rmisma kersi(0.

    Dalam pembuatannya mayritas Pemerintah Daerah menggunakan pedman yang

    dikeluarkan leh Pemerintah Pusat sebagai a'uan pembuatan lapran kinerja. !amun

    tidak sedikit juga yang hanya meniru dari Pemerintah Daerah lain yang dianggap

    laprannya sudah 'ukup baik. 1al ini dikarenakan kurangnya mti2asi dari pejabat tingkat

    atas untuk menjadikan &%KIP sebagai salah satu a'uan dalam pengambilan keputusan

    / is(irmisma mimesis0.

    Selain itu tidak sedikit juga Pemerintah Daerah yang menggunakan jasa BPKP

    sebagai knsultan dan Perguruan Tinggi di daerahnya untuk membantu pembuatan

    lapran kinerja tersebut. 1al ini dilakukan agar terjadi trans(er ilmu antara BPKP dan

    Perguruan Tinggi kepada sta(( pengella lapran kinerja tersebut /is(irmisma nrmati2e0.

    Selanjutnya apabila lapran kinerja ini sudah diterapkan dengan baik di Pemerintah

    Daerah diharapkan agar para pengambil keputusan dapat menggunakannya sebagai

    salah satu a'uan dalam pengambilan keputusan dan dapat mengurangi kepentingan

    pribadi dan plitik agar dapat membantu perbaikan kinerja di masa mendatang.

  • 8/18/2019 1. Sinopsis Artikel RA

    3/3

    P'!/k+#! K%!'+ )% I!),!'$%# : K#$$ P'('+%!"#0 D#'+#0

    Makalah Pengukuran Kinerja di Indnesia 3 Kasus Pemerintah Daerah dibuat untuk

    meneliti pelaksanaan system pengukuran kinerja Pemerintah Daerah di Indnesia dengan

    mem(kuskan pada dua aspek penting dalam sektr publik yaitu akuntabilitas danpengukuran kinerja. %kuntabilitas dapat diartikan sebagai suatu hubungan indi2idu atau

    lembaga yang digunakan untuk menjawab kinerja yang melibatkan beberapa pelimpahan

    wewenang untuk bertindak. Sementara pengukuran kinerja dianggap penting bagi

    Pemerintah Daerah tidak hanya untuk mengukur kegiatannya tetapi juga untuk

    memberikan umpan balik ke prses manajemen untuk membantu meningkatkan masa

    depan.

    Is(rmisa adalah kesamaan bentuk prses dan struktur antar rganisasi dalamsuatu unit yang sama. Di Indnesia sumber tekanan is(rmik berptensi datang dari

    Pemerintah Pusat melalui pemberlakuan hukum dan peraturan yang mempengaruhi

    Pemerintah Daerah termasuk dengan adanya keharusan semua badan pemerintah untuk

    melaprkan kinerja kepada Pemerintah Pusat.

    Berdasarkan hasil penelitian dapat diketahui bahwa mayritas tanggapan datang

    dari Pulau +awa. 1al ini disebabkan karena kurangnnya pengalaman dalam melaprkan

    kinerja. 1ampir semua tanggapan berasal dari Pemerintah Daerah yang telah berdiri lama.

    Sedangkan dari )## Pemerintah Daerah yang baru berdiri masih kurang berpengalaman

    dalam melaprkan kinerja. Dalam penelitian tersebut diketahui bahwa keberadaan

    kepemimpinan adalah (aktr penting untuk keberhasilan mengembangkan dan

    menggunakan indikatr kinerja.

    Berdasarkan peneletian yang telah dilakukan dapat diketahui bahwa (aktr 

    rganisasi /kesulitan matriks pengetahuan teknis kmitmen manajemen dan persyaratan

    legislati(0 berdampak pada indikatr kinerja. Dari keempat (aktr tersebut persyaratan

    legislati( menjadi penyebab tertinggi. 1al ini dikarenakan alasan utama untuk

    mengembangkan indikatr hanya sekedar untuk memenuhi 4 mematuhi persyaratan

    perundang-undangan dibanding membuat rganisasi mereka menjadi lebih e(ekti( dan

    e(isien. Sedangkan kesulitan matriks adalah (aktr yang tidak mempengaruhi indikatr 

    kinerja. 1al ini dikarenakan banyaknya pelatihan teknis tentang pengukuran kinerja yang

    biasanya ditujukan pada tingkat manajerial dan perasinal dibanding tingkat yang lebih

    tinggi.