1. RPP KD 3.12 Pertemuan 5

9
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN KOMPETENSI DASAR 3.12 Sekolah : SMA Negeri A Pekanbaru Mata Pelajaran : Kimia Kelas/Semester : XI/2 Materi Pokok : Hidrolisis Garam Alokasi Waktu : 12 x 45 Menit (6 x pertemuan) A. KOMPETENSI INTI (KI) KI 1 : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya. KI 2 : Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan pro-aktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia. KI 3 : Memahami,menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural berdasarkan rasa ingintahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat danminatnya untuk memecahkan masalah. KI 4: Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan. B. KOMPETENSI DASAR (KD) DAN INDIKATOR KD dari KI 1: 1.1 Menyadari adanya keteraturan dari sifat hidrokarbon, termokimia, laju reaksi, kesetimbangan kimia, larutan dan koloid sebagai wujud kebesaran Tuhan YME dan pengetahuan tentang adanya keteraturan tersebut sebagai hasil pemikiran kreatif manusia yang kebenarannya bersifat tentatif. Indikator:

description

pddk

Transcript of 1. RPP KD 3.12 Pertemuan 5

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARANKOMPETENSI DASAR 3.12

Sekolah: SMA Negeri A PekanbaruMata Pelajaran : KimiaKelas/Semester : XI/2Materi Pokok : Hidrolisis GaramAlokasi Waktu : 12 x 45 Menit (6 x pertemuan)

A. KOMPETENSI INTI (KI)KI 1 : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.KI 2 :Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan pro-aktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.KI 3 :Memahami,menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural berdasarkan rasa ingintahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat danminatnya untuk memecahkan masalah.KI 4: Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.

B. KOMPETENSI DASAR (KD) DAN INDIKATOR KD dari KI 1:1.1 Menyadari adanya keteraturan dari sifat hidrokarbon, termokimia, laju reaksi, kesetimbangan kimia, larutan dan koloid sebagai wujud kebesaran Tuhan YME dan pengetahuan tentang adanya keteraturan tersebut sebagai hasil pemikiran kreatif manusia yang kebenarannya bersifat tentatif.Indikator:1.1.1 Mensyukuri adanya hidrolisis garam yang bermanfaat dalam kehidupan sebagai wujud kebesaran Tuhan YME.1.1.2 Menyadari bahwa pengetahuan tentang hidrolisis garam sebagai hasil pemikiran kreatif manusia yang bersifat tentatif.

KD dari KI 2: 2.1 Menunjukkan perilaku ilmiah (memiliki rasa ingin tahu, disiplin, jujur, objektif, terbuka, mampu membedakan fakta dan opini, ulet, teliti, bertanggung jawab, kritis, kreatif, inovatif, demokratis, komunikatif) dalam merancang dan melakukan percobaan serta berdiskusi yang diwujudkan dalam sikap sehari-hari.Indikator:2.1.1 Menunjukkan rasa ingin tahu, teliti, bertanggung jawab, dan demokratis dalam proses pembelajaran.

KD dari KI 3:3.12 Menganalisis garam-garam yang mengalami hidrolisis.Indikator:3.12.1 Menentukan ciri-ciri beberapa jenis garam yang dapat terhidrolisis dalam air melalui percobaan.3.12.2 Menentukan sifat garam yang terhidrolisis dari persamaan reaksi ionisasi.3.12.3 Menghitung pH larutan garam yang terhidrolisis.

KD dari KI 4:4.12 Merancang, melakukan, dan menyimpulkan serta menyajikan hasil percobaan untuk menentukan jenis garam yang mengalami hidrolisis.Indikator:4.12.1 Melakukan percobaan untuk menentukan jenis garam yang mengalami hidrolisis.4.12.2 Menyimpulkan hasil percobaan untuk menentukan jenis garam yang mengalami hidrolisis.4.12.3 Menyajikan hasil percobaan untuk menentukan jenis garam yang mengalami hidrolisis.4.12.4 Menyajikan hasil diskusi tentang sifat larutan garam, konsep hidrolisis garam, dan penentuan pH larutan garam yang mengalami hidrolisis.

C. MATERI PEMBELAJARAN1. Fakta Nilai tetapan hidrolisis (Kh). Nilai tetapan ionisasi air (Kw = 10-14). Nilai tetapan ionisasi asam lemah (Ka). Nilai tetapan ionisasi basa lemah (Kb). Larutan garam yang bersifat asam dapat memerahkan warna lakmus biru. Larutan garam yang bersifat basa dapat membirukan warna lakmus merah. Larutan garam yang berifat netral tidak mengubah warna lakmus merah dan lakmus biru. pH larutan garam < 7, berarti larutan garam bersifat asam. pH larutan garam = 7, berarti larutan garam bersifat netral. pH larutan garam > 7, berarti larutan garam bersifat basa.2. Konsep Hidrolisis adalah reaksi penguraian garam oleh air atau reaksi antara ion-ion garam dengan air. Tetapan hidrolisis (Kh) merupakan nilai tetapan kesetimbangan dari reaksi hidrolisis. Larutan garam yang terbentuk dari asam kuat dan basa lemah bersifat asam. Larutan garam yang terbentuk dari basa kuat dan asam lemah bersifat basa. Larutan garam yang terbentuk dari asam kuat dan basa lemah serta larutan garam yang terbentuk dari basa kuat dan asam lemah merupakan hidrolisis parsial (hidrolisis sebagian). Larutan garam yang terbentuk dari asam lemah dan basa lemah merupakan hidrolisis total.3. Prinsip Garam yang berasal dari asam kuat dan basa lemah jika dilarutkan dalam air akan menghasilkan kation yang berasal dari basa lemah. Kation tersebut bereaksi dengan air menghasilkan ion H+ yang menyebabkan larutan bersifat asam. Garam yang berasal dari asam lemah dan basa kuat jika dilarutkan dalam air akan menghasilkan anion yang berasal dari asam lemah. Anion tersebut bereaksi dengan air menghasilkan ion OH- yang menyebabkan larutan bersifat basa. Garam yang berasal dari asam lemah dan basa lemah di dalam air akan terionisasi, dan kedua ion garam tersebut bereaksi dengan air. Kedua ion garam tersebut masing-masing menghasilkan ion H+ dan ion OH-, maka sifat larutan garam ini ditentukan oleh nilai tetapan kesetimbangan dari kedua reaksi tersebut.4. Prosedur Langkah kerja percobaan untuk menentukan jenis garam yang mengalami hidrolisis. Langkah-langkah menghitung pH larutan garam.

D. PENDEKATAN DAN METODE PEMBELAJARANPertemuan KelimaPendekatan : ScientificModel : Kooperatif tipe quick on the drawMetode : Diskusi, penugasan, dan latihan

E. KEGIATAN PEMBELAJARANPertemuan Kelima

a) Tujuan Pembelajaran1. Melalui pemberian tugas dan diskusi, peserta didik dapat menghitung nilai pH larutan garam yang berasal dari basa kuat dan asam lemah berdasarkan harga Ka dan jumlah mol pereaksi atau sebaliknya dengan benar.2. Melalui pemberian tugas dan diskusi, peserta didik dapat menghitung massa garam dari basa kuat dan asam lemah yang terlarut dalam larutan berdasarkan nilai pH atau sebaliknya dengan benar. b) Langkah-Langkah PembelajaranKegiatan PembelajaranAlokasi Waktu(menit)

A. Kegiatan Awal 1. Guru membuka pembelajaran (mengucapkan salam, berdoa, dan mengecek kehadiran peserta didik dan memeriksa kesiapan peserta didik).2. Peserta didik diberi apersepsi oleh guru. Guru memberi 1 soal yang berkaitan dengan materi sebelumnya mengenai penentuan nilai pH larutan garam yang berasal dari asam kuat dan basa lemah. Soal yang diberikan yaitu:Jika 100 mL amonium hidroksida 0,4 M (Kb = 2 x 10-5) direaksikan dengan 100 mL larutan asam klorida 0,4 M, tentukan pH campuran setelah bereaksi.3. Peserta didik diberi motivasi oleh guru dengan menampilkan gambar penyedap rasa dan makanan yang telah diberi penyedap rasa.Apa kegunaan penyedap rasa ditambahkan ke dalam makanan? Tentunya agar makanan lebih terasa enak dan gurih. Penyedap rasa mengandung monosodium glutamat (MSG) atau vetsin. Nah, kita harus bersyukur kepada Tuhan YME, dengan adanya garam-garam yang ada kita bisa memanfaatkannya. Salah satunya garam monosodium glutamat yang dapat membuat makanan lebih terasa enak dan gurih. Jika kita mengkonsumsi MSG berlebihan, bagaimana dampak bagi tubuh? MSG adalah garam yang bersifat basa. Oleh karena itu, kita tidak boleh mengkonsumsi MSG berlebihan, karena dapat membahayakan tubuh. Dampaknya yaitu bisa membuat radang tenggorokan, kista, kanker.4. Peserta didik menerima informasi mengenai tujuan pembelajaran yang akan dilaksanakan.5. Guru menyiapkan satu set pertanyaan dan meletakkan 3 gelas kartu soal di meja guru (setiap kartu soal memiliki warna yang berbeda untuk masing-masing kelompok).(Fase 1 Model Pembelaran Kooperatif Quick on the Draw)6. Guru mengkondisikan peserta didik duduk pada kelompok yang telah ditentukan.(Fase 2 Model Pembelaran Kooperatif Quick on the Draw)7. Guru membagikan bahan ajar kepada peserta didik.2

6

2

B. Kegiatan Inti1. Peserta didik diminta untuk membaca bahan ajar yang telah diberikan oleh guru dengan rasa ingin tahu. (mengamati)2. Peserta didik diminta menyimak penjelasan guru mengenai penentuan nilai pH larutan garam yang berasal dari basa kuat dan asam lemah melalui power point. (mengamati)(Fase 3 Model Pembelaran Kooperatif Quick on the Draw)3. Peserta didik dibimbing oleh guru untuk bertanya dengan santun mengenai materi berdasarkan power point yang diberikan. Peserta didik diharapkan untuk bertanya mengenai materi. Misalnya: Jika diketahui pH larutan garam, bagaimana menentukan massa garam yang terlarut?(menanya)4. Peserta didik menerima LKPD (berupa kegiatan 1 dan kegiatan 2) dari guru.5. Peserta didik diminta mendiskusikan jawaban pertanyaan di LKPD pada kegiatan 1 dengan rasa ingin tahu, tanggung jawab, teliti, dan demokratis. Selanjutnya guru membimbing ketika mereka mengerjakan LKPD. (mengumpulkan data)6. Setelah selesai mengerjakan LKPD kegiatan 1, kemudian peserta didik diminta melanjutkan pengerjaan LKPD ke kegiatan 2 yaitu pengisian lembar quick on the draw.7. Guru memberi aba-aba untuk memulai permainan dengan mengatakan kata mulai untuk menandakan pengambilan kartu pertama. Salah satu anggota kelompok lari mengambil satu kartu soal ke meja guru dan kembali ke kelompok masing-masing.(Fase 4 Model Pembelaran Kooperatif Quick on the Draw)8. Peserta didik diminta untuk berdiskusi untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan di lembar quick on the draw serta menuliskan jawaban dengan rasa ingin tahu, tanggung jawab, teliti, dan demokratis. (mengumpulkan data)(Fase 5 Model Pembelaran Kooperatif Quick on the Draw)9. Kartu soal yang telah dijawab peserta didik dibawa ke guru. Jika jawaban benar dan lengkap, kartu soal kedua dari tumpukan kartu berwarna diambil, begitu seterusnya. (mengumpulkan data)(Fase 6 Model Pembelaran Kooperatif Quick on the Draw)10. Saat satu peserta didik sedang berlari sedangkan peserta didik lainnya membaca sumber dan memahami isinya sehingga mereka dapat menjawab pertanyaan nantinya dengan efisien. Begitu seterusnya, sampai kartu soal habis diambil. (Fase 7 Model Pembelaran Kooperatif Quick on the Draw)11. Peserta didik menyimpulkan hasil diskusi LKPD tentang penentuan nilai pH larutan garam yang berasal dari basa kuat dan asam lemah dengan teliti. (mengasosiasi)12. Kelompok pertama yang dapat menjawab pertanyaan dengan benar dinyatakan sebagai pemenang.(Fase 8 Model Pembelaran Kooperatif Quick on the Draw)13. Peserta didik (kelompok) secara acak dipilih dan diminta untuk mempresentasikan hasil diskusinya yang telah dituliskan dalam lembar quick on the draw secara komunikatif. (mengkomunikasikan)(Fase 9 Model Pembelaran Kooperatif Quick on the Draw)14. Peserta didik dari kelompok lain diminta memberi tanggapan mengenai hasil diskusi dari kelompok yang telah melakukan presentasi. (mengkomunikasikan) 15. Guru memperbaiki konsep-konsep yang belum tepat.4

20

8

18

5

10

C. Kegiatan Penutup1. Peserta didik bersama guru menarik kesimpulan mengenai pembelajaran yang telah berlangsung.2. Guru melakukan refleksi terhadap peserta didik mengenai proses pembelajaran hari ini.3. Peserta didik diminta mengerjakan soal evaluasi dengan teliti.4. Peserta didik diminta mengerjakan soal latihan yang ada di bahan ajar.5. Peserta didik diminta untuk membaca materi tentang penentuan nilai pH larutan garam yang berasal dari asam lemah dan basa lemah.2

2

101

F. PENILAIAN No.AspekMekanisme dan ProsedurInstrumenKeterangan

1.Sikap Observasi Sikap Lembar Observasi

2.Pengetahuan Penugasan Tes Tertulis Soal Penugasan di LKPD dan bahan ajar Soal evaluasi

3.Keterampilan Kinerja

Lembar Kinerja

G. MEDIA DAN SUMBER BELAJAR1. Media Laptop dan infokus Power point2. Sumber Belajar Sudarmo, Unggul. 2014. Kimia untuk SMA/MA Kelas XI. Jakarta: Erlangga. Purba, Michael. 2006. Kimia SMA untuk Kelas XI. Jakarta: Erlangga. Johari, J.M.C, dan Rachmawati, M. 2009. Kimia SMA dan MA untuk Kelas XI. Jakarta: Esis. Sutresna, Nana. 2006. Kimia untuk SMA Kelas XI Semester 2. Bandung: Grafindo Media Pratama. Hand out uraian materi ajar. LKPD Internetwww.google.com

Mengetahui,Pekanbaru, Kepala SMA Negeri A PekanbaruGuru Mata Pelajaran Kimia

.................................................Nabilah Izzati, S.PdNIP. .........................................