1. Pengobatan Di Puskesmas - Iccang
-
Upload
julidia-tambunan -
Category
Documents
-
view
31 -
download
0
description
Transcript of 1. Pengobatan Di Puskesmas - Iccang
CURICULUM VITAECURICULUM VITAE
Nama : dr. Muhammad Ichsan Mustari, MHM
Jabatan : Kepala Bidang Pelayanan Kesehatan
Institusi : Dinas Kesehatan Provinsi Sulsel
Alamat : Graha Hasirah Permai B7
Pendidikan :- S1 : Fak. Kedokteran UNHAS (1985)- S2 : Hospital Management, Leeds University, England (2000)
Organisasi : - Mantan Ketua Senat FK UNHAS
- Ketua IDI Wilayah Sulawesi Selatan
Prestasi : Dokter Teladan Nasional I 1997
JABATAN TAMBAHAN :JABATAN TAMBAHAN :
Ketua RT 009 RW 005 Kelurahan Gunungsari
PEDOMAN PENGOBATAN DASAR DI PUSKESMAS
PEDOMAN PENGOBATAN DASAR DI PUSKESMAS
2
PENDAHULUANPENDAHULUANPENDAHULUANPENDAHULUAN
Pengobatan merupakan suatu proses ilmiah yang dilakukan oleh dokter sesuai diagnosis dan berdasarkan temuan-temuan yang diperoleh selama anamnesis, pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang
KOMPETENSIKOMPETENSIKOMPETENSIKOMPETENSI
Kognitif
Psikomotor
Afektif
Kompetensi adalah kemampuan dan karakteristik yang dimiliki oleh seorang berupa pengetahuan, keterampilan, dan sikap perilaku yang diperlukan pada tugasnya sehingga yang bersangkutan dapat melaksanakan tugasnya secara profesional, efektif dan efisien
Dalam proses pengobatan terkandung keputusan ilmiah yang dilandasi oleh pengetahuan dan keterampilan untuk melakukan intervensi pengobatan yang memberi manfaat maksimal dan resiko sekecil mungkin bagi pasien. Hal tersebut dapat dicapai dengan melakukan pengobatan yang rasional
PENGOBATANPENGOBATANPENGOBATANPENGOBATAN
PEDOMANPEDOMANPENGOBATAN DASAR PENGOBATAN DASAR
DI PUSKESMAS.DI PUSKESMAS.
MANFAAT PEDOMAN MANFAAT PEDOMAN PENGOBATANPENGOBATAN
MANFAAT PEDOMAN MANFAAT PEDOMAN PENGOBATANPENGOBATAN
1. Mutu Pelayanan Pengobatan.Oleh karena Pedoman Pengobatan hanya memuat obat yang terpilih untuk masing-masing penyakit / diagnosis.
2.Standar Profesi.Senantiasa menjadi standar profesi setinggi-tingginya karena disusun dan diputuskan atas kesepakatan para ahli.
MANFAAT PEDOMAN MANFAAT PEDOMAN PENGOBATANPENGOBATAN
MANFAAT PEDOMAN MANFAAT PEDOMAN PENGOBATANPENGOBATAN
3. Pengamanan Hukum.Merupakan landasan hukum dalam menjalankan profesi karena disusun dan disepakati para ahli dan diterbitkan oleh pemerintah.
4. Kebijakan dan Manajemen Obat.Perencanaan obat yang digunakan akan lebih tepat, secara langsung dapat mengoptimalkan pembiayaan pengobatan.
Penggunaan Obat RasionalPenggunaan Obat Rasional
Penggunaan obat yang telah diakui dan telah dibuktikan kebenarannya secara ilmiah
PENGOBATAN RASIONALPENGOBATAN RASIONAL
The rational use of drugs requires that patients receive medicines appropriate to their clinical needs, in doses that meet their own individual requirements, for an adequate period of time, and at the lowest cost to them and the community.
(WHO 1988)
Appropriate indication Appropriate drug Appropriate administration, dosage, and duration Appropriate patient Appropriate patient information Appropriate evaluation
MASALAHMASALAHMASALAHMASALAH
I. MASALAH PERESEPANI. MASALAH PERESEPANI. MASALAH PERESEPANI. MASALAH PERESEPAN1. Adanya konflik antara pengetahuan
medik dokter dengan tekanan/ permintaan pasien
2. Kebutuhan dan ketersediaan obat
3. Kalau pasien tidak puas : Penurunan jumlah pasien Penurunan jumlah pemasukan
1. Kekeliruan dalam membaca isi resep : Fatal bagi pasien
2. Pemberian informasi tidak jelas
3. Kekeliruan dalam meracik, packaging dan labelling
II. MASALAH DISPENSINGII. MASALAH DISPENSINGII. MASALAH DISPENSINGII. MASALAH DISPENSING
15
Unasyn 3 GM Unasyn 3 GM IV x 1IV x 1
Aldomet 250 Aldomet 250 mg po q daymg po q day
BactrobanBactrobanMetronidazolMetronidazoleeVerapamilVerapamilCarduraCardura
1. Pasien tidak taat : resiko efek samping, resistensi kuman, kegagalan pengobatan
2. Pemahaman pasien terhadap pengobatan yang diberikan tidak benar
III. MASALAH DRUG USEIII. MASALAH DRUG USE
PENGGUNAAN OBAT SECARA RASIONAL :PENGGUNAAN OBAT SECARA RASIONAL :
4 TEPAT 1 WASPADA
TEPAT INDIKASITEPAT INDIKASI
TEPAT OBATTEPAT OBAT
TEPAT DOSIS REGIMENTEPAT DOSIS REGIMEN
TEPAT PENDERITATEPAT PENDERITA
WASPADA EFEK SAMPINGWASPADA EFEK SAMPING
TEPAT INDIKASITEPAT INDIKASI
PEMILIHAN OBAT
YANG SESUAI DENGAN DIAGNOSA
YANG SEBELUMNYA TELAH DITEGAKKAN
Over useOver report
PANAS-BATUK-PILEK-MATA BERAIR
ANAK TAK MAU MAKAN
SEFALEKSIN
SIPROHEPTADIN ORGABOLIN
MAU “KUAT”
VIAGRA
TEPAT OBATTEPAT OBAT
OBAT DIPILIH BERDASARKAN :
1. EFEKTIVITAS
2. KEAMANAN
3. KETERSEDIAAN
4. HARGA
TEPAT DOSIS REGIMENTEPAT DOSIS REGIMEN
TEPAT TAKARANNYA
TEPAT ROUTENYA
TEPAT SAAT PEMBERIANNYA
TEPAT INTERVAL PEMBERIANNYA
TEPAT FREKUENSI PEMBERIANNYA (SN)
TEPAT LAMA PEMBERIANNYA
TEPAT PENDERITATEPAT PENDERITATEPAT PENDERITATEPAT PENDERITAPEMBERIAN OBAT YANG SESUAI DENGAN KONDISI PENDERITA
NEONATUS
HAMIL
MENYUSUI
ALERGI
GAGAL GINJAL
GAGAL HEPAR
USIA LANJUT
STATUS PERAWATAN
WASPADA TERHADAP ESOWASPADA TERHADAP ESOWASPADA TERHADAP ESOWASPADA TERHADAP ESO
SEMUA OBAT POTENSIAL MENIMBULKAN EFEK SAMPING
KEWASPADAAN PERLU, SEBAB :ESO YANG BERAT BISA MEMBAHAYAKAN
JIWAESO BISA MENYAKITKANSETIDAK-TIDAKNYA : MENGGANGGU
Pengelolaan ObatPengelolaan ObatPengelolaan ObatPengelolaan ObatDiatur dalam Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor HK.02.02/MENKES/068/I/2010 tentang Kewajiban Menggunakan Obat Generik di Fasilitas Pelayanan Kesehatan Pemerintah
Dasar PertimbanganDasar PertimbanganDasar PertimbanganDasar Pertimbangan
• Ketersediaan obat generik dalam jumlah dan jenis yang cukup, terjangkau oleh masyarakat serta terjamin mutu dan keamanannya, perlu digerakkan dan didorong penggunaannya di fasilitas pelayanan kesehatan pemerintah.
• Agar penggunaan obat generik dapat berjalan efektif, maka perlu diatur kembali ketentuan kewajiban menuliskan resep dan atau menggunakan obat generik di sarana pelayanan kesehatan pemerintah.
Penetapan Peraturan Menteri Kesehatan
Ketentuan UmumKetentuan UmumKetentuan UmumKetentuan UmumObat generik adalah obat dengan nama resmi International Non-propietary Names (INN) yang ditetapkan dalam Farmakope Indonesia atau buku standar lainnya untuk zat berkhasiat yang dikandungnya (Pasal 1)
• Fasilitas pelayanan kesehatan Pemerintah, Pemerintah Daerah wajib menyediakan obat generik untuk kebutuhan pasien rawat jalan dan rawat inap dalam bentuk formularium (Pasal 2)
• Dokter yang bertugas di fasilitas pelayanan kesehatan pemerintah wajib menulis resep obat generik bagi semua pasien sesuai indikasi medis (Pasal 4)
Tugas dan KewajibanTugas dan KewajibanTugas dan KewajibanTugas dan Kewajiban
• Instalasi farmasi rumah sakit wajib mengelola obat di rumah sakit secara berdayaguna dan berhasil guna (Pasal 5 Ayat 1)
• Instalasi farmasi rumah sakit wajib membuat prosedur perencanaan, pengadaan, penyimpanan, pendistribusian dan pemantauan obat yang digunakan fasilitas pelayanan kesehatan (Pasal 5 Ayat 2)
• Apoteker dapat mengganti obat merek dagang/ obat paten dengan obat generik yang sama komponen aktifnya atau obat merek dagang lain atas persetujuan dokter dan/atau pasien (Pasal 7)
Tugas dan KewajibanTugas dan KewajibanTugas dan KewajibanTugas dan Kewajiban
Pembinaan dan PengawasanPembinaan dan Pengawasan• Pemerintah, Pemerintah Provinsi/
Kabupaten/Kota melakukan pembinaan dan pengawasan pelaksanaan Peraturan Menteri ini sesuai dengan tugas dan fungsi masing-masing (Pasal 9)
Pembinaan dan PengawasanPembinaan dan Pengawasan• Pemerintah, Pemerintah Provinsi/ Kabupaten/ Kota
dapat memberi peringatan lisan atau tertulis kepada dokter, tenaga kefarmasian dan pimpinan fasilitas pelayanan kesehatan pemerintah yang melakukan pelanggaran terhadap ketentuan dalam Peraturan Menteri ini (Pasal 10 Ayat 1)
• Peringatan lisan atau tertulis sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diberikan paling banyak 3 (tiga) kali dan apabila peringatan tersebut tidak dipatuhi, Pemerintah dan Pemerintah Provinsi/Kabupaten/Kota dapat menjatuhkan sanksi administratif kepegawaian kepada yang bersangkutan (Pasal 10 Ayat 2)
PEKERJAAN KEFARMASIANPEKERJAAN KEFARMASIAN
32
33