1 PENDAHULUAN

5
Prarancangan Pabrik Acetone Cyanohydrin dari Acetone dan HCN Kapasitas 200.000 ton/tahun BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Acetone cyanohydrin disebut juga 2- methyllactonitrile atau -hydroxyisobutyronitrile dengan kenampakan cairan tidak berwarna. Senyawa ini larut di dalam air, alkohol, dan ether. Acetone cyanohydrin adalah salah satu senyawa cyanohydrin yang memiliki banyak manfaat. Bahan ini digunakan sebagai bahan baku dalam pembuatan insektisida dan pembuatan -hydroxyisobutyrate, suatu produk farmasi. Bahan ini digunakan dalam pemurnian dan pemisahan logam. Selain itu, acetone cyanohydrin digunakan sebagai reagent dalam pembentukan aldehid cyanohydrin. Penggunaan terbesar acetone cyanohydrin adalah pembuatan methyl methacrylate dan derivatifnya (Kirk Othmer, 1979). Tujuan perancangan pabrik acetone cyanohydrin ini adalah untuk memenuhi kebutuhan akan acetone cyanohydrin di dunia yang semakin meningkat, terutama akibat peningkatan produksi methyl methacrylate (www.thefreelibrary.com). Selama ini produksi acetone cyanohydrin hanya ada di daerah Amerika Serikat dan Cina. Di daerah Cina sendiri, acetone cyanohydrin masih belum bisa memenuhi kebutuhan dalam negeri sehingga harus mengimpor. Pendahuluan 1

description

Tugas akhir

Transcript of 1 PENDAHULUAN

Prarancangan Pabrik Acetone Cyanohydrin dari Acetone dan HCN Kapasitas 200.000 ton/tahun

BAB IPENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANGAcetone cyanohydrin disebut juga 2-methyllactonitrile atau -hydroxyisobutyronitrile dengan kenampakan cairan tidak berwarna. Senyawa ini larut di dalam air, alkohol, dan ether. Acetone cyanohydrin adalah salah satu senyawa cyanohydrin yang memiliki banyak manfaat. Bahan ini digunakan sebagai bahan baku dalam pembuatan insektisida dan pembuatan -hydroxyisobutyrate, suatu produk farmasi. Bahan ini digunakan dalam pemurnian dan pemisahan logam. Selain itu, acetone cyanohydrin digunakan sebagai reagent dalam pembentukan aldehid cyanohydrin. Penggunaan terbesar acetone cyanohydrin adalah pembuatan methyl methacrylate dan derivatifnya (Kirk Othmer, 1979).Tujuan perancangan pabrik acetone cyanohydrin ini adalah untuk memenuhi kebutuhan akan acetone cyanohydrin di dunia yang semakin meningkat, terutama akibat peningkatan produksi methyl methacrylate (www.thefreelibrary.com). Selama ini produksi acetone cyanohydrin hanya ada di daerah Amerika Serikat dan Cina. Di daerah Cina sendiri, acetone cyanohydrin masih belum bisa memenuhi kebutuhan dalam negeri sehingga harus mengimpor. Pendirian pabrik acetone cyanohydrin di Indonesia diharapkan mampu memenuhi kebutuhan pasar Asia dan dunia. Selain itu, dengan tumbuhnya pabrik ini dapat meningkatkan laju pertumbuhan ekonomi di Indonesia.

B. TINJAUAN PUSTAKAAcetone cyanohydrin mempunyai rumus bangun :

Pembuatan acetone cyanohydrin ini meliputi 3 proses utama:1. Reaksi pembentukan acetone cyanohydrin 2. Penstabilan acetone cyanohydrin 3. Pemurnian acetone cyanohydrin

1. Reaksi pembentukan acetone cyanohydrin Menurut Kirk-Othmer (1993), reaksi pembentukan aldehid cyanohydrin sebagai berikut :1. Aldehid atau keton direaksikan dengan HCN.

2. Pertukaran ion bisulfite oleh ion cyanida.

3. Pertukaran ion cyanida antara keton cyanohydrin dan aldehid.

Reaksi yang umum digunakan secara komersial adalah cara pertama dengan katalis basa. Reaksi ini pula yang digunakan dalam pembentukan acetone cyanohydrin secara komersial. Reaksi tersebut eksotermis dan reversibel, sehingga diperlukan pemilihan suhu yang tepat untuk mendapatkan konversi yang diinginkan. Suhu reaksi yang disarankan berkisar antara 0o 50oC, dengan waktu tinggal yang disarankan 15 120 menit.

2. Penstabilan acetone cyanohydrin Produk yang dihasilkan perlu distabilkan dalam kondisi asam hingga pH mencapai 12 dengan penambahan asam organik maupun anorganik. Dalam penetralan ini, pemakaian asam sulfat lebih disukai (US2003/0233007A1).

3. Pemurnian acetone cyanohydrin Penambahan asam tersebut dapat menyebabkan terbentuknya garam hasil penetralan, sehingga garam ini harus dipisahkan dari larutan. Pemisahan ini dapat dilakukan dengan filtrasi. Sesudah filtrasi, dilakukan penghilangan ion sodium yang masih terdapat dalam larutan. Bila terakumulasi, ion sodium ini akan menyebabkan korosi. Penghilangan ion sodium ini menggunakan ion exchanger (USP4130580). Larutan lalu diumpankan ke dalam suatu stripper untuk menghilangkan aseton, HCN, dan sedikit air yang dikembalikan ke reaktor. Lalu hasil dari stripper diumpankan ke dalam kolom dehidrasi yang dioperasikan secara vakum untuk menghilangkan sejumlah air. Acetone cyanohydrin diambil sebagai hasil bawah dan siap digunakan untuk produksi methyl methacrylate (US2003/0233007A1).

Pendahuluan 3