Penatalaksanaan Demam Berdarah Dengue _ Info Demam _klinik Demam Online
1. Kuliah Demam
-
Upload
angga-maulana-ibrahim -
Category
Documents
-
view
82 -
download
21
description
Transcript of 1. Kuliah Demam
Definisi :Peningkatan temp. diatas sirkadian normal akibat perubahan pada pusat termoregulator di hipotalamus anterior.• Temp.normal:
– Pagi : 37,2 C-Sore : 37,7 C
– Kolberg : 36,2 – 37,8
– Nelwan : 36,5 – 37,2
– <38C =subfebril
– >40C =hiperpireksia
– Temp. Normal usia
18-40 th: 36,8 +/- 0,4 C
(98,2 +/- 0,7 F Temp Rektal : ½ º C > Oral :½ ºC> aksilla
Tertinggi jam 18
Terendah jam 06
MendekatiCore temperature
Tempat pengukuran Jenis termometer Rentang; rerata
suhu normal (oC)Demam
(oC)
Aksila Air raksa, elektronik 34,7 – 37,3; 36,4 37,4
Sublingual Air raksa, elektronik 35,5 – 37,5; 36,6 37,6
Rektal Air raksa, elektronik 36,6 – 37,9; 37 38
Telinga Emisi infra merah 35,7 – 37,5; 36,6 37,6
Tabel 1. Suhu normal pada tempat yang berbeda
Kerugian demam. Katabolisme, kebutuhan O2&kalori Kematian janin. Kemampuan mental
Kejang.
Manfaat demam :Mekanisme pertahananMenurunkan pertumbuhan dan
kemampuan kuman.
Kalau temp. tdk terlalu tinggi : No AntipyreticKecuali : Anak dgn riwayat kejang demam, Hamil, gangguan f/ jantung, paru, otak
Sumber produksi panas : Pembuangan panas:
•Intake makanan Radiasi/konduksi :70%
•Metabolisme Penguapan/keringat : 27%
•Aktifitas otot Pernafasan : 2 %
• BAB/BAK 1 %
PROSES TERJADINYA DEMAMPirogen Eksogen: - Mikroorganisme - Toksin - Mediator inflamasi.
DEMAM Produksi panas Konservasi panas
Masuk ke dlm tubuh Set poin termoregulator
Merangsang: Monosit, makrofag, sel endotel, limfosit B, Natural Killer Cells, fibroblast, sel otot polos, keratinosit, sel glial.
PGE2 SIKLUS AMP
Mengeluarkan Sitokin (Pirogen Eksogen) yi : Interleukin 1 & 6 TNF & Interferon
Merangsang Hipot. Ant Merangsang Kort. Ser : Perub. t. laku :
- Mencari t4 hangat - Memakai bj hangat - Posisi tubuh.
Menggigil
Antipiretik
PENYEBAB DEMAM• 1. Infeksi : bakteri, virus, jamur, parasit.
• 2. Penyakit kollagen : Rematik, SLE.• 3. Gangguan SSP: Trauma kapitis, Stroke.• 4. Neoplasma.• 5. Peny. darah:limfoma, leukemia, hemolitik.• 6. Peny. kardiovask.: infark jantung, gagal jtg.• 7. Peny. endokrin : hipertiroid,feokromositoma.• 8. Demam karena obat : semua obat bisa.
Paling sering ok: antibiotik betalaktam, kuinidin, fenitoin, anti kanker.
• 9. Gangguan keseimbangan cairan :dehidrasi• 10. Demam dibuat-buat.
11. Demam psikogenik.12. Demam yg tak diketahui penyebabnya (FUO) yaitu: demam dgn suhu >38,3 C selama 3 minggu , dan tak diketahui penyebabnya walaupun sudah dilakukan pemeriksaan intensif selama 1 minggu.Penyebab FUO plg sering: 1. Infeksi : tbc ekstra paru, abses intra abdominal, osteomielitis, histoplasmosis, malaria. 2. Neoplasma. 3. Demam karena obat. 4. Emboli paru.
Drug Fever :Demam yang terjadi akibat pengaruh pemberian obat-obatan yang timbul dalam 7 – 10 hari setelah pemberian obat tersebut dan menghilang dalam masa sekurang-kurangnya 48 jam setelah obat dihentikan.
(Benyamin,A, Lipsky, Jan van Hirschmann : JAMA, 27 Feb.1981 : 851-54)
Mekanisme Drug Fever :
1. Langsung sebagai pyrogenic agent
2. Mengganggu TRC
3. Reaksi hipersensitivitas
4. Tak diketahui
Pola demam Penyakit
Kontinyu Demam tifoid, malaria falciparum malignan
Remitten Sebagian besar penyakit virus dan bakteri
Intermiten Malaria, limfoma, endokarditis
Hektik atau septik Penyakit Kawasaki, infeksi pyogenik
Quotidian Malaria karena P.vivax
Double quotidian Kala azar, arthritis gonococcal, juvenile rheumathoid
arthritis, beberapa drug fever (contoh karbamazepin)
Relapsing atau periodik Malaria tertiana atau kuartana, brucellosis
Demam rekuren Familial Mediterranean fever
Tabel 2. Pola demam yang ditemukan pada penyakit
Pola dan Tipe Demam.• 1. Demam septik :
– Suhu berangsur naik dan tinggi pd malam hari, kemudian turun pd pagi hari tetapi tidak pernah mencapai normal.
• 2. Demam hektik = septik, tetapi suhu dapat
turun mencapai normal.
• 3. Demam remitten: suhu naik turun, tidak
pernah mencapai normal, beda suhu < 2 C
sering pd infeksi virus
sp
hkR
5. Demam kontinu : Suhu tetap tinggi dgn perbedaan ≤ 1C
6. Demam siklik :Demam beberapa hari bebas demam demam kembali
•Demam quotidian, disebabkan oleh P. Vivax, ditandai dengan paroksisme demam yang terjadi setiap hari.•Demam quotidian ganda memiliki dua puncak dalam 12 jam (siklus 12 jam)
Demam bifasik menunjukkan satu penyakit dengan 2 episode demam yang berbeda (camelback fever pattern, atau saddleback fever). Poliomielitis merupakan contoh klasik, juga khas untuk leptospirosis, demam dengue, demam kuning, Colorado tick fever, spirillary rat-bite fever (Spirillum minus), dan African hemorrhagic fever (Marburg, Ebola, dan demam Lassa)
Demam periodik ditandai oleh episode demam berulang dengan interval regular atau irregular. Tiap episode diikuti satu sampai beberapa hari, beberapa minggu atau beberapa bulan suhu normal. Contoh yang dapat dilihat adalah malaria (istilah tertiana digunakan bila demam terjadi setiap hari ke-3, kuartana bila demam terjadi setiap hari ke-4)
Demam Pel-Ebstein Pel dan Ebstein pada 1887, pada awalnya dipikirkan khas untuk limfoma Hodgkin (LH). Hanya sedikit pasien dengan penyakit Hodgkin mengalami pola ini, tetapi bila ada, sugestif untuk LH. Pola terdiri dari episode rekuren dari demam yang berlangsung 3 – 10 hari, diikuti oleh periode afebril dalam durasi yang serupa. Penyebab jenis demam ini mungkin berhubungan dengan destruksi jaringan atau berhubungan dengan anemia hemolitik
Anamnesis
• Demam harus ditentukan lamanya akut atau kronik• Pola demam• Gejala atau tanda yang timbul sebelum atau setelah
demam muncul• Riwayat bepergian ke daerah tertentu• Pemakaian obat-obatan
Pemeriksaan fisik
• Terpenting mengukur suhu tubuh pasien dan membuat kurva suhu, konsistensi tempat pengukuran
• Pemeriksaan kondisi generalis terkait dugaan infeksi terhadap semua penyebab demam sistematis seluruh sistem
Demam + Menggigil:Malaria, Pneumonia lobaris, Influensa, Tifoid, Septikemia, Kolangitis, Kolesistitis, Pielonefritis, Abses bakterial, Demem dengue.
• Demam + Splenomegali :
Tifoid, HIV/AIDS,
Malaria,
Leptospirosis,
Infectious mononukl.
Sitomegalovirus,
Endokarditis,
Toksoplasmosis.
• Demam + Ikterus:Hepatitis virus
Sitomegalovirus
Yellow fever
Leptospirosis
Tifoid/Paratifoid
Malaria
Toxoplasmosis
Demam
Akut
Anamnesis, pem. fisik, pem penunjang sesuai dugaan etiologi demam
KronikLihat FUO
Peradangan Autoimun Keganasan Trauma/kerusakan jar.
Virus, bakteri, parasit jamur
Asetaminofen, NSAID, Kortikosteroid
NoninfeksiInfeksi
Defenisi: Infeksi sal. nafas akut yang disebab- kan virus influensa (Orthomyxovirus)
• Gejala klinik : Demam, hidung sumbat, menggigil, lemah, sakit kepala, nyeri otot, mual/muntah, batuk non produktif, sakit tenggorokan.
• Pemeriksaan Fisik : Wajah lesu, faring merah, konjunktiva bulbi hiperemis.
• Laboratorium :
Lekopenia diikuti lekosit N dan lekositosis.
Kadang-kadang proteinuria.
Komplikasi:
• Infeksi sekunder pd. sal. nafas oleh. bakteri.• Pneumonia ok:
– Virus influensa– Bakteri : Strep. Pneumona, S. aureus, H.influensa.– Keduanya.
• Miositis.• Rhabdomiolisis.• GGA ok Mioglobulinuria• Miokarditis / Perikarditis.• Infeksi SSP : Ensefalitis, Mielitis, Syndroma
Guillain Barre.• Reye’s Syndrome.
Reye’s Syndrome:• Srg tjd pd usia 2-16 thn + as. Salisilat.• Mual/muntah• Ggn kesadaran ok:
– edema serebri– kadar amoniak meningkat.
• Hepatomegali• Kadar transaminase dan bilirubin meningkat.• Hipogikemia.• Mekanisme : ????
Penatalaksanaan Influenza
• Parasetamol atau Metampiron 3-4 x 500 mg.• As. Salisilat 3 x 500 mg (hati2 pd usia <16 th)• Batuk berat : Kodein 3 x 10-20 mg.• Anti virus :
– Rimantadin atau Amantadin 200 mg/hari– Diberikan stlh 4 jam sakit.
• Infeksi sekunder ? : Antibiotika.
• Pencegahan :
Vaksinasi atau vaksinasi + antivirus.
VAKSIN INFLUENSA
Bahan : virus Influensa tipe A & B yang
dilemahkan.
Cara pemberian : 0,5 ml IM atau SC dalam.
Daya proteksi : 70 - 90 % selama 1 thn
(stl 1 bln suntikan)
Saat ini ada yg bentuk spray
Pada anak hasilnya lebih baik