1. Kondisi Kerja Dan Psikologi Kerekayasaan

28
KONDISI KERJA DAN PSIKOLOGI KEREKAYASAAN (PSIKOLOGI KEREKAYASAAN, KONDISI KERJA, SISTEM MESIN-MANUSIA, PENYAJIAN INFORMASI, DAN FUNGSI KENDALI) KELOMPOK 10 : 1. Meirina W.Z 11-004 2. Rika Kurniawati 11-023 3. Faridatul Khoiriyah 11-076 4. Linda Darmayanti 11-119 5. Dwi Ajeng A 11-150

Transcript of 1. Kondisi Kerja Dan Psikologi Kerekayasaan

Page 1: 1. Kondisi Kerja Dan Psikologi Kerekayasaan

KONDISI KERJA DAN PSIKOLOGI KEREKAYASAAN (PSIKOLOGI KEREKAYASAAN, KONDISI KERJA, SISTEM MESIN-MANUSIA, PENYAJIAN INFORMASI, DAN FUNGSI KENDALI)

KELOMPOK 10 :1. Meirina W.Z 11-0042. Rika Kurniawati 11-0233. Faridatul Khoiriyah 11-0764. Linda Darmayanti 11-1195. Dwi Ajeng A 11-150

Page 2: 1. Kondisi Kerja Dan Psikologi Kerekayasaan

Peta Konsep

Kondisi kerja dan psikologi

kerekayasaan

1. Psikologi kerekayasa

an

2. Kondisi kerja

5. Fungsi kendali

3. Sistem mesin-

manusia

4. Penyajian informasi

Page 3: 1. Kondisi Kerja Dan Psikologi Kerekayasaan

Pendahuluan Kita akan membahas tentang proses interaksi

manusia dengan lingkungan kerjanya atau pengaruh timbal balik dari berbagai kondisi kerja dengan tenaga kerjanya dan rancangan pekerjaan (meliputi peralatan kerja, prosedur kerja), rancangan ruang kerja yang disesuaikan dengan keterampilan dan keterbatasan manusia atau tenaga kerja. Rancangan di atas dikenal dengan psikologi kerekayasaan.

Page 4: 1. Kondisi Kerja Dan Psikologi Kerekayasaan

Pengertian

Menurut Chapanis, psikologi kerekayasaan terutama memperhatikan penemuan dan penerapan informasi tentang perilaku manusia dalam kaitannya dengan mesin-mesin, peralatan, pekerjaan dan lingkungan kerja.

Tujuan : agar mengetahui bagaimana rancangan dari peralatan, tugas-tugas, tempat kerja, lingkungan kerja, dikondisikan sedemikian rupa sehingga menunjang kemampuan dan keterbatasan tenaga kerja.

Page 5: 1. Kondisi Kerja Dan Psikologi Kerekayasaan

Pendahulu Psikologi Kerekayasaan

a)      Manajemen ilmiah, Frederick w. Taylor yang menekankan efisiensi dalam melaksanakan tugas pekerjaannya yang membuat berbagai macam peralatan yang disesuaikan dengan bentuk dan fungsi anggota badan. Contoh: dibuat sekop-sekop untuk tenaga bangunan

b)      Analisis waktu dan gerak, Golbert. Menganalisa gerak tangan dan lengan dari tukang pasang batu tenbok untuk mengurangi “gerak yang tidak perlu”

c)      Kondisi kerja (eksperimen tentang lingkungan kerja fisik), untuk mengetahui efek pencahayaan terhadap produktifitas

Page 6: 1. Kondisi Kerja Dan Psikologi Kerekayasaan

KONDISI KERJA

1. Kondisi fisik kerja

2. Kondisi lama kerja

a. Jam kerjab. Jam kerja

paruh waktuc. Empat hari

minggu kerjad. Jam kerja

lentur

a. Iluminasi (penerangan)

b. Warnac. Bisingd. Musik dalam

bekerja

Page 7: 1. Kondisi Kerja Dan Psikologi Kerekayasaan

1. Kondisi fisik kerja

mencakup setiap hal dari fasilitas parkir di luar gedung perusahaan, lokasi dan rancangan gedung sampai jumlah suara dan cahaya yang menimpa meja kerja atau ruang kerja seorang tenaga kerja. Rancangan kantor memberikan pengaruh pada produktivitas juga.

Page 8: 1. Kondisi Kerja Dan Psikologi Kerekayasaan

a. Iluminasi (penerangan)

Beberapa fisik yang perlu diperhatikan dalam iluminasi ialah: kadar(intensity) cahaya, distribusi cahaya dan sinar yang menyilaukan.

Faktor yang lain dari iluminasi ialah distribusi dari cahaya dalam kamar atau daerah kerja. Pengaturan yang ideal ialah jika cahaya dapat didistribusikan secara merata pada keseluruhan lapangan visual. Sinar yang menyilaukan merupakan faktor lain yang mengurangi efisiensi visual dan meningkatkan ketegangan mata (eyestrain).

Page 9: 1. Kondisi Kerja Dan Psikologi Kerekayasaan

Tabel Intensitas Cahaya Ruang Kerja

Page 10: 1. Kondisi Kerja Dan Psikologi Kerekayasaan

b)  Warna.

Warna dapat digunakan sebagai:   Alat sandi atau coding device (Schultz, 1982), atau sebagai pencipta kontras warna (Suyatno, 1985).   Upaya menghindari timbulnya ketegangan mata(Schultz, 1982). Setiap warna berbeda dalam kemampuan pantulan cahayanya.   Alat untuk menciptakan ilusi tentang besarnya dan suhunya ruangan kerja (Schultz, 1982), yang memiliki efek psikologis (Suyatno, 1985).

Page 11: 1. Kondisi Kerja Dan Psikologi Kerekayasaan

Lanjutan ...

Warna erat kaitannya dengan iluminasi yaitu penggunaan warna pada ruangan dan peralatan kerja.

Page 12: 1. Kondisi Kerja Dan Psikologi Kerekayasaan

c)   Bising (noise).

Menurut Schultz (1982) seorang pekerja yang sehari-hari mendengar bunyi pada tingkat 80 dB ke atas untuk jangka waktu yang lama pasti akan menderita kehilangan pendengaran tertentu.

Akibat yang ditimbulkan dari tinggat kebisingan yang tinggi adalah

1.  Timbulnya perubahan fisiologis, bising pada 95-110 desibel, menyebabkan penciutan pembuluh darah, perubahan detak jantung atau sakit jantung dan dapat meningkatkan ketegangan otot

2.  Adanya dampak psikologis, bising dapat mengganggu kestabilan emosional.

Page 13: 1. Kondisi Kerja Dan Psikologi Kerekayasaan

Lanjutan...

Pengurangan tingkat kebisingan dapat dilakukan dengan cara:

(1)  Mengurangi bunyi mesin, dengan cara membuat mesin-mesin yang lebih halus suaranya, dengan meredam suara dari mesin-mesin.

(2) Memasang dinding yang kedap suara.

(3)  Mengharuskan para karyawan memakai alat pelindung pendengaran, misalnya dengan menggunakan kapas penutup telinga,atau lat penutup telinga (ear plugs).

Page 14: 1. Kondisi Kerja Dan Psikologi Kerekayasaan

d)  Musik dalam bekerja

Mendengarkan musik pada saat bekerja memiliki pengaruh yang positif dan negatif yaitu tergantung dengan jenis pekerjaannya.

Positif bila diterapkan pada pekerjaan yang sederhana, rutin dan monoton

Negatif bila diterapkan pada pekerjaan yang lebih membutuhkan konsentrasi yang tinggi.

Page 15: 1. Kondisi Kerja Dan Psikologi Kerekayasaan

Lanjutan...

Suyatno (1985), berpendapat bahwa musik pengiring kerja harus disesuaikan dengan pertimbangan sebagai berikut:

1. Musik dalam bekerja harus menciptakan efek yang menguntungkan pikiran

2. Musik tidak akan bernilai bila ada suara yang lebih keras

3. Musik meriah diperdengarkan secara singkat pada saat memulai pekerjaan akan meningkatkan gairah dan diakhir pekerjaan

4. Tempo waktu jangan terlalu lambat tetapi juga jangan terlalu cepat

Page 16: 1. Kondisi Kerja Dan Psikologi Kerekayasaan

2. Kondisi Lama Waktu Kerja

Page 17: 1. Kondisi Kerja Dan Psikologi Kerekayasaan

a)   Jam kerja.

Hasil penelitian juga menunjukkan adanya hubungan yang menarik antara jam-jam kerja nominal dan aktual. Jika jam kerja nominal ditambah maka jam kerja aktual malahan menurun. 

Page 18: 1. Kondisi Kerja Dan Psikologi Kerekayasaan

b)  Kerja paruh waktu tetap.Menurut Schultz (1982) mempekerjakan paruh waktu

menarik bagi: Orang-orang yang bertanggung jawab atas urusan

rumah tangga. Orang-orang yang cacat jasmaniah, yang

menghadapi masalah mobilitas yaitu masalah pergi dan pulang dari tempat kerja.

Orang-orang yang sedang mengalami krisis usia tengah baya.

Orang-orang yang memang tidak bersedia bekerja selama 40 jam per minggu kerja di kantor atau di pabrik.

Page 19: 1. Kondisi Kerja Dan Psikologi Kerekayasaan

c)   Empat hari minggu kerjaDari hasil penelitian pada perusahaan, 4

hari seminggu kerja lebih dapat meningkatkan produktivitas dan efiensi pekerja dan mengurangi jumlah absensi tenaga kerja.

Page 20: 1. Kondisi Kerja Dan Psikologi Kerekayasaan

d)  Jam kerja lentur.

Hasil penelitian pada perusahaan-perusahaan yang menggunakan jadwal jam kerja lentur menunjukkan keuntungan berikut:

 Produktivitas naik pada hampir separuh dari perusahaan-perusahaan.

 Angket absensi berkurang pada lebih dari 75% dari perusahaan-perusahaan.

 Keterlambatan datang berkurang 84% dari perusahaan-perusahaan.

Angka keluar masuk tenaga kerja berkurang pada lebih dari 50% dari perusahaan-perusahaan.

Semangat kerja tenaga kerja meningkat pada hampir semua perusahaan.

Page 21: 1. Kondisi Kerja Dan Psikologi Kerekayasaan

Sistem mesin-manusia

Sistem Mesin-Manusia adalah sistem dimana kedua komponen harus bekerja sama untuk menyelesaikan pekerjaan. Masing-masing komponen (komponen manusia saja, atau komponen mesin saja) tidak berarti tanpa adanya komponen yang lain sebagai pelengkapnya.

Sistem mesin-

manusia

Ber-ikal-terbuka

Ber-ikal-tertutup

Page 22: 1. Kondisi Kerja Dan Psikologi Kerekayasaan

Lanjutan...

1. Ikal terbuka => suatu masukan memasuki titik tertentu, membuat suatu mekanisme kembali bekerja, dan terjadilah suatu kegiatan tertentu. Misalnya sistem alat pengaman kebakaran (overhead sprinkler system) di dalam ruang-ruang gedung bertingkat.

2. Ikal tertutup => merupakan sistem yang dapat mengatur diri sendiri. Misalnya ruangan dengan sistem pendingin (AC dengan alat termostat).

Page 23: 1. Kondisi Kerja Dan Psikologi Kerekayasaan

Cara Kerja Sistem mesin-manusia, yaitu

1. Masukan : perintah, informasi, bahan

2. Pengolahan : dengan proses berfikir3. Operating : manusia mengendalikan

mesin4. Mesin bekerja : kinerja mesin5. Keluaran : mengevaluasi kinerja

mesin yang dioperasikan

Page 24: 1. Kondisi Kerja Dan Psikologi Kerekayasaan

Penyajian Informasi

Dalam merancang konstruksi mesin, yang pengaruhnya besar terhadap efisiensi kerja, ialah keputusan yang harus di ambil tentang apa yang akan digunakan (peraga penglihatan atau pendengaran) sebagai saluran komunikasi antara mesin dan manusia serta bagaimana bentuk peraga tersebut.

Penetapan dari saluran komunikasi antara mesin dan manusia tergantung pada :a. Jenis informasi yang harus di alihkanb. Dengan cara bagaimana informasi akan digunakanc. Lokasi dari tenaga kerjad. Lingkungan tempat tenaga kerja beroperasie. Sifat dari alat indra itu sendiri (sifat kuping dan mata)

Page 25: 1. Kondisi Kerja Dan Psikologi Kerekayasaan

a. Sistem informasi tanda nadaDigunakan untuk pesan yang sederhana, penerima sudah terlatih dengan bunyi-bunyi yang disampaikan, pesan memerlukan tindakan segera, mengandung kerahasiaan, informasi dalam bentuk pembicaraan tidak memungkinkan.

 b. Sistem informasi berbicara

Digunakan untuk penerima yang berlum terlatih, pesan terkait dengan masa yang akan datang, agar penerima pesan tidak lupa jika mengalami stres, perlu untuk mengenali sumber pesan.

Page 26: 1. Kondisi Kerja Dan Psikologi Kerekayasaan

Pesan yang disampaikan panjang

Pesan kelak perlu diacu (perlu digunakan lagi kemudian hari)

Pesan berkaitan dengan orientasi ruang dan lokasi

Tidak adanya kejadian yang mendesak dalam menyampaikan pesan

Pesan disampaikan untuk menyampaikan informasi di tempat-tempat yang ramai

Pekerjaan operator memungkinkan dia untuk tetap focus berada di satu tempat (cukup dekat dengan sumber pesan)

Pesan sederhana Pesan pendek Kecepatan

penyampaian penting (tanda “awas”)

Pesan tidak perlu diacu dikemudian hari

Pesan berkaitan dengan waktu kejadian (tanda “mulai” pada waktu lomba)

Operator harus banyak bergerak (polisi lalu lintas)

alat komunikasi visual (TV, tape, dll) sesuai digunakan jika:

alat-alat komunikasi auditif (bunyi telphon, bel, sinyal tanda awas, gong), tepat digunakan jika:

Page 27: 1. Kondisi Kerja Dan Psikologi Kerekayasaan

Fungsi - fungsi Kendali

Jika alat kendali kurang tepat dapat membuat tenaga kerja menjadi kurang cepat dan kurang cermat dalam menggunakan alat kendali yang akan memberikan efek yang merugikan.

Dalam merancang alat kendali harus memperhatikan :

a.jangan sampai ada anggota tubuh yang mendapat beban yang terlalu besar,

b.ada kesesuaian antara alat kendali dan gerakannya (untuk gerak kekiri maka tombol kiri),

c.mencocokan alat kendali dengan lingkungannya,

d.memperhatikan stereotipe tentang kebiasaan gerakan.

Page 28: 1. Kondisi Kerja Dan Psikologi Kerekayasaan